Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL OBSERVASI:

PROSES TRANSPOR DIFUSI PADA MEMBRAN SEL

Nama Praktikan:
 Atikah Ramadanti (06)
 Tsabitah Fidela P. Putri (32)

Kelas: XI Saintek 7

DINAS PENDIDIKAN KOTA CILEGON


SMA NEGERI 1 CILEGON
2023/2024
Proses Transpor Difusi melalui Teh Celup

a) Tujuan: Untuk mengetahui proses difusi pada air panas dan air dengan teh celup, juga
mengetahui pengaruh suhu pada proses difusi.
b) Tanggal Pelaksanaan: 23 Agustus 2023
c) Alat dan Bahan:
1. 6 Cup gelas plastik 4. 2sdt Garam
2. Sendok teh 5. 2sdt Gula
3. 6 Teh celup 6. Air (panas dan dingin)
d) Teori Dasar:
Transpor difusi melalui teh celup merupakan proses transfer zat-zat kimia dari daun teh
atau serbuk teh ke dalam air panas. Ini adalah cara utama bagaimana zat-zat kimia yang
terkandung dalam teh, seperti polifenol dan kafein, dikeluarkan dari daun dan larut dalam
air.
Proses transport difusi ini terjadi karena perbedaan konsentrasi zat-zat kimia antara
daun teh dan air panas. Ketika daun teh direndam dalam air panas, zat-zat kimia tersebut
akan bergerak dari area dengan konsentrasi tinggi (daun teh) ke area dengan konsentrasi
rendah (air panas). Proses ini dikenal sebagai difusi, di mana partikel-partikel zat kimia
bergerak secara acak sampai mereka mencapai keseimbangan.
Selain itu, panas dari air juga membantu dalam proses ini dengan meningkatkan
pergerakan partikel-partikel zat kimia. Panas akan meningkatkan energi kinetik partikel-
partikel sehingga mereka dapat bergerak lebih cepat dan lebih efisien dalam proses difusi.
Selari dengan itu, proses perendaman daun teh dalam air panas juga membantu zat-zat
kimia larut keluar dari daun. Air panas dapat merusak membran sel daun dan melepas zat-
zat kimia yang terkandung di dalamnya. Hal ini memudahkan zat-zat kimia tersebut untuk
larut dalam air dan menghasilkan minuman teh yang sedap dan bernutrisi.
e) Data/Hasil:
Reaksi Larutan
No. Mediator Pertama kali Setelah Setelah Setelah
dicelupkan 5 menit 10 Menit 15 Menit
1. Air panas Langsung Berwarna lebih Sama seperti Tidak ada
dengan gula terjadi gelap di sekitar setelah 5 menit perubahan dari
perubahan teh celup sebelumnya
warna tetapi
tidak merata
2. Air panas Tidak terlarut Berubah warna Warna menjadi Sama seperti
dengan garam sepenuhnya menjadi coklat sedikit lebih sebelumnya
/tidak berubah teh secara gelap dari
warna merata sebelumnya
3. Air panas Sedikit terlarut Terlarut Warna menjadi Keadaan warna
tetapi tidak keseluruhan dan sedikit lebih larutan sama
merata berubah warna gelap dari seperti
menjadi coklat sebelumnya sebelumnya
gelap
4. Air dengan Sedikit terlarut Perubahan Hanya terlarut
Terjadi
gula pada sekitar teh warna menjadi di sekitar teh
perubahan
celup gelap di sekitar warna coklat
teh celup hanya di sekitar
teh
5. Air dengan Tidak ada Mulai terlarut di Mulai terjadi Perubahan
garam perubahan sekitar teh perubahan warna kuning
warna dan tidak celup, namun warna menjadi menjadi kuning
terlarut sedikit kuning pada yang lebih gelap
perubahan bagian bawah pada bagian
warna larutan bawah larutan
6. Air Tidak ada Terjadi Perubahan Warna larutan
perubahan perubahan warna menjadi sedikit lebih
warna warna menjadi lebih gelap gelap dari
coklat sebagian tetapi hanya sebelumnya
larutan pada bawah teh tetapi tidak
menyeluruh
f) Analisa Data:
a. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah secara deskriptif yaitu penulis
menggunakan data yang diambil hasil instrumen observasi. Data yang peneliti peroleh
dari observasi secara lansung maupun di lapangan diolah menjadi data kuantitatif yang
nantinya dijadikan data kualitatif lalu dideskripsikan.
Analisi data pertama dari observasi. Observasi yang peneliti lakukan adalah dengan
cara langsung ke sampel yang ditentukan. Data dari observasi unjuk kerja langsung ini
dimasukkan ke dalam format tabel teh celup yang mengalami difusi.
b. Analisa hasil data:
1. Pertama bereaksi: Larutan air panas dengan gula
Hal ini disebabkan karena gerakan partikel air bergantung pada suhunya. Semakin
tinggi suhunya semakin cepat gerakan partikel air. Akibatnya gerakan partikel air panas
lebih cepat sehingga dapat lebih cepat masuk ke dalam teh dan melarutkan teh tersebut
dalam air juga lebih cepat mengalami perubahan warna (difusi).
2. Terakhir bereaksi: Larutan air dingin dengan garam
Hal ini disebabkan karena suhu pada air dingin tidak tinggi maka proses difusi nya
lebih lama sehingga teh celup yang di celupkan lebih lambat mengalami perubahan.

g) Kesimpulan:
a. Setelah melakukan percobaan didapatkan hasil bahwa : suhu berpengaruh terhadap
tingkat kecepatan difusi, Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula tingkat
difusinya, dan sebaliknya
b. Perbedaan suhu juga berpengarih terhadap kepekatan warna. Semakin tinggi suhu maka
warna yang dihasilkan makin pekat
DAFTAR PUSTAKA

Bonner, J., A., Pease, D., C., & Wagstaff, R., J. (1975). The diffusion of tea flavour
Constituents during brewing. Journal of the Science of Food and Agriculture, 26(6), 775-785.
doi: 10.1002/jsfa.2740260611
Khamidova, M. (2019). Investigation of factors affecting the diffusion rate of solutes from
tea leaves during brewing. Scientific Reports, 9, 1-8. doi: 10.1038/s41598-019-45506-x
(DOC) laporan difusi | Ajeng Novitasari - Academia.edu:
https://www.academia.edu/28742541/laporan_difusi
LAMPIRAN

1. Menit pertama dimasukkannya teh celup ke larutan

2. Lima menit setelah dimasukkan teh celup ke larutan

3. Sepuluh menit setelah dimasukkan teh celup ke larutan

4. Lima belas menit setelah dimasukkan teh celup ke larutan

Anda mungkin juga menyukai