Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme
lainnya. Sehingga membran sel tersusun atas senyawa fosfolipid bilayer. Oleh karena
itu, sel mampu melakukan transpor zat. Hal ini sangat dibutuhkan oleh tumbuhan
agar mereka dapat mendistribusikan energi yang mereka dapatkan dari alam.

Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu dapat dibedakan 


menjadi transport  pasif dan transport aktif. Transport pasif tidak memerlukan
energy  sedangkan transport aktif tidak memerlukan energy. Transport pasif dapat
dibedakan menjadi difusi dan osmosis. Sedangkan transport aktif meliputi transport
pompa ion, endositosis dan eksositosis.  Difusi adalah perpindahan zat-zat terlarut
dari konsentrasi  tinggi ke konsentrasi rendah. Sedangkan osmosis merupakan
perpindahan zat-zat terlarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses difusi dan osmosis menarik.
Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih lanjut tentang osmosis dan difusi , namun
pada laporan ini kami akan menyampaikan hasil praktikum difusi kami.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengatuh suhu terhadap kecepatan difusi?
b. Bagaimana perbandingan kepekatan warna antara yang terjadi pada suhu
panas dan suhu normal?
1.3 Tujuan Percobaan
a. Untuk mengetahui proses difusi the pada air panas dan air normal
b. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan difusi

1
1.4 Hipotesis
a. Semakin tinggi suhu air, amak kecepatan pada difusi makin tinggi . Begitu
pula sebaliknya
b. Pada suhu panas , kecepatan difusi semakin tinggi sehingga kepekatan warna
the semakin pekat/tua . Sebaliknya dengan suhu normal

1.5 Variable
a. Variable Kontrol : Teh dan Waktu
b. Variable Terikat : Warna
c . Variable Bebas : Perlakukan => Suhu normal (33⁰C)
=> Suhu panas (50⁰C)

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan
kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan
teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek
yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler.
Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang
diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu :
· Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.
· Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
· Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
· Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
· Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah
difusi.
Ada dua jenis difusi yang dilakukan , yaitu :
1) Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi
ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini
tidak memerlukan energi atau ATP (Adenosine Tri-Phosphate).

3
2) Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein
khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun
membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-
partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah.
Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi
untuk spesifik partikel.

4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


1. Tempat Penelitian dan Objek Penelitian
Tempat penelitian difusi ini adalah kelas XI MIA 4 SMAN 1 MANYAR

Objek penelitian difusi ini adalah Teh celup

2. Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian yang kami lakukan adalah selama:

1 hari, pada 27 Agustus 2016

3.2 Alat dan Bahan


Alat :

Bahan :

3.3 Cara kerja

5
3.4 Parameter pengamatan

Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan oleh penulisan adalah

1. Metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara melakukan pengamatan


secara langsung terhadap kegiatan yang dilakukan tim peneliti di lokasi
atau sampel tempat penelitian.
2. Metode studi pustaka (library research), yaitu berupa kajian literatur yang
sesuai dengan penelitian ini yang kami dapatkan baik berupa buku-buku
maupun dari sumber internet yang menceritakan tentang objek penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan oleh penulis adalah secara deskriptif yaitu
penulis menggunakan data yang diambil hasil instrumen observasi. Data yang
peneliti peroleh dari observasi secara lansung maupun di lapangan diolah menjadi
data kuantitatif yang nantinya dijadikan data kualitatif lalu dideskripsikan.

Analisi data pertama dari observasi. Observasi yang peneliti lakukan adalah
dengan cara langsung ke sampel yang ditentukan. Data dari observasi unjuk kerja
langsung ini dimasukkan ke dalam format tabel teh celup yang mengalami difusi.

6
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Data Observasi

Gelas I Waktu Perubahan Gelas II Waktu Perubahan


( Air pada Air (Suhu pada Air
1 menit Tidak ada 1 menit Langsung
normal Panas
pertama perubahan pertama terjadi
33⁰C) 50⁰C)
pada warna difusi
air ( Belum
terjadi
Difusi )
2 menit Perubahan 2 menit Mulai
pertama warnanya pertama cokelat ,
sedikit namun di
sekali bgaian
bawah saja
3 menit Berwarna 3 menit Cokelat
orange muda dan
(bukan masih di
cokelat bagian
muda) pada bawah
bgian
bawah
4 menit Warna 4 menit Berawarna
masih cokelat
orange tapi muda dan
sudah sudah mulai
menyebar menyebar
ke bagian ke atas
atas
5 menit Berwarna 5 menit Cokelat tua
cokelat dan sudah
muda dan mulai
7
masih menyebar
mneyebar ke atas
sedikit ke
atas
6 menit Warna air 6 menit Sama
masih seperti
cokelat menit ke 5
muda
namun agak
gelap
(bekum
meneybar
ke atas)
7 menit Air 7 menit Air
berwarna berwarna
cokelat cokelat tua
muda agak agak hitam
tua (gelap) dan
sudah
menyebar
8 menit Air 8 menit Cokelat
berwarna kehitaman
cokelat dan
muda agak menyebar
tua dan ke smua
mulai
menyebar
ke semua
bagian
9 menit Sama 9 menit Tambah
seperti cokelat ke
menit ke 8 hitaman dan
sudah
menyebar
10 menit Air 10 menit Air rata

8
berwarna berwarna
cokelat tua cokelat
dan kehitaman
menyebar
ke atas

4.2 Pembahasan

Dari data observasi di atas dapat diketahui bahwa air di dalam gelas yang semula


bening perlahan lahan berubah warna setelah teh celup di masukan ke dalam masing
masing gelas. Hal ini di sebabkan karena proses pergerakan partikel dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah hingga mencapai tahap kesetimbangan .
Pada air panas perubahan warna yang terjadi adalah dari air yang bening
kemudian berubuah warna menjadi => mulai kecoklatan => coklat muda =>coklat
tua => coklat tua kehitaman . Sedangkan pada air dengan suhu normal perubahan
warna yang terjadi adalah dari air yang bening kemudian mengalami perubahan
warna menjadi => orange => cokelat muda => cokelat muda agak tua => cokelat tua
Dan 2 faktor yang mempengaruhi  kecepatan difusi yaotu suhu dan zat yang
berdifusi. Dengan naiknya suhu, energi kinetik yangdimiliki molekul suatu zat
menjadi lebih tinggi sehingga pergerakkan molekul zat menjadi lebih cepat

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

9
a) Setelah melakukan percobaan didapatkan hasil bahwa : suhu berpengaruh
terhadap tingkat kecepatan difusi , Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi pula
tingkat difusinya , dan sebaliknya
b) Perbedaan suhu juga berpengarih terhadap kepekatan warna . Semakin tinggi
suhu maka warna yang dihasilkan makin pekat

5.2 Lampiran

10
11

Anda mungkin juga menyukai