Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR 1

DOSEN PENGAMPU:
Luh Mitha Priyanka, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh:
Devina Christianti Br Ginting 2213071025
Kelompok Tiga

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
I. Judul Praktikum
Osmosis dan Difusi pada membrane plasma
II. Tujuan Praktikum:
1. Mengetahui dan memahami sifat membran plasma sel
2. Memahami prinsip transportasi pada sel
3. Mengidentifikasi jenis transportasi pada sel (difusi/osmosis)
III. Dasar Teori
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah baik melalui membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut
dalam air bergerak secara acak dengan konstan Gerakan acak ini mendorong terjadinya
difusi. Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana dan difusi terbantu.
1. Difusi Sederhana Molekul zat dapat berdifusi secara spontan hingga dicapai
kerapatan yang sama dalam suatu ruangan.
2. Difusi terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa. Arah
perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan
molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa.
Faktor-faktor yang mmpengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
1. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehingga
kecepatan difusi semakin tinggi.
2. Luas suatu area
Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
3. Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih
cepat. Maka semakin cepat pula kecepatan difusinya
4. Jarak
Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
5. Kerapatan
Semakin tinggi kerapatan pelarut, tingkat difusi akan berkurang Osmosis pada
hakekatnya adalah suatu proses difusi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara differensial dari suatu
tempt berkonsentrasi tinggi ke tempt berkonsentrasi renda Tekanan yang terjadi
karena difusi molekul air disebut tekaran osmosis. Makin besa terjadinya osmosis
maka makin bear pula tekanan osmosisnya. Menurut Kimba bahwa proses osmosis
akan berhenti jika kecepatan desakan keluar air seimbang dengan masuknya air yang
disebabkan oleh perbedaan konsentrasi.Arah osmosis ditentukan hanya ole perbedaan
konsentrasi zat terlarut total. Air berpindah dari larutan hipotonik ke hipertonik
sekalipun larutan hipotoniknya memiliki lebih banyak jenis zar terlarut total. Air laut
yang memiliki zat terlarut yang sangat beragam, molekul airnya akan bergerak ke
larutan gula tunggal yang sangat tinggi konsentrasinya, karena konsentrasi total zat
terlarut air laut lebih rendah. Jika dua larutan bersifat isotonik, air berpindah melintasi
membran yang memisahkan larutan tersebut pada laju yang sama untuk kedua arah.
IV. Alat dan Bahan
1. Cawan petri
2. Skalpel atau pisau potong
3. Pipet tetes
4. Gelas ukur
5. Kentang
6. Wortel
7. Garam dapur halus
8. Larutan gula
9. Sirup
10. Air

V. Prosedur Kerja
1. Siapkan masing-masing 5 buah kentang dan wortel, kupas dan potong berbentuk kubus,
atau bentuk lain yang terpenting dapat berdiri menumpu salah satu bidang sayatan tanpa
bergulir
2. Buat cekungan yang cukup dalam pada sisi sayatan kentang dan wortel yang menghadap
ke atas
3. Masukkan masing-maisng air, garam dapur halus, larutan gula dan sirup ke dalam
cekungan 4 potongan kentang dan wortel sebanyak separuh cekungan sedangkan yang lain
(1 potongan) dibiarkan kosong
4. Letakkan masing-masing potongan kentang dan wortel tersebut ke dalam cawan petri yang
terlebih dahulu telah diisi air yang diketahui volumenya
5. Biarkan selama kurang lebih 30 menit kemudian lakukan pengamatan (warna air dalam
cawan petri, warna kentang dan wortel) ukur kembbali volume air dalam cawan petri
setelah kentang dan wortel dikeluarkan
6. Kumpulkan data dalam sebuah tabel pengamatan
VI. Hasil Pengamatan
Hasil percobaan pada kentang
no 5 Percobaan Sebelum Sesudah Gambar
kentang percobaan percobaan
1 Air Volume: 30 ml Volume: 23,5(-6,5
Tekstur: keras ml)
Warna: kuning Tekstur: keras
segar Warna: kuning pucat

2 Gula Volume: 30 ml Volume: 24,5 ml (-


Tekstur: keras 5,5ml)
Warna: kuning Tekstur :keras
segar Warna: kuning pucat
3 Garam Volume: 30ml Volume: 23,5ml(-
Tekstur: keras 6,5ml)
Warna: kuning Tekstur: lembek,
segar mengerut
Warna: kuning pucat

4 Sirup Volume: 30ml Volume: 23,5ml(-


Tekstur: keras 6,5ml)
Warna: kuning Tekstur: sedikit
segar lembek
Warna: kuning pucat

5 Netral Volume: 30ml Pada percobaan ini


Tekstur: keras dengan tidak
Warna: kuning dimasukkan cairan
segar apapun kedalam
kentang, tidak terjadi
perubahan
warna,tekstur,namun
volume air yang
mengalami
perubahan yaitu:
24ml (-6ml)
Hasil Percobaan Pada Wortel
No 5 Percobaan wortel Sebelum Sesudah

1 Air Volume: 30ml Volume: 28ml


Tekstur: keras Tekstur: keras
Warna: orange Warna: orange sedikit
kuning

2 Gula Volume: 30ml Volume: 26ml


Tekstur: keras Tekstur: keras
Warna: orange Warna: orange sedikit
kuning

3 garam Volume:30ml Volume: 25,5ml


Tekstur: keras Tekstur:sedikit
Warna: orange lembek
Tekstur: keras

4 Sirup Volume: 30ml Volume: 26,5ml


Tekstur: keras Tekstur:sedikit
Warna: orange lembek
Warna: orange sedikit
kuning
5 Netral Volume: 30ml Pada percobaan ini
Tekstur; keras dengan tidak
Warna: orange memasukkan cairan
apapun ke dalam
wortel, tidak terjadi
perubahan warna dan
tekstur namun volume
airnya mengalami
perubahan yaitu: 26ml

VII. Pembahasan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil berupa proses difusi dan juga proses
osmosis dan proses difusi. Dimana percobaan yang kami lakukan dengan menggunakan air suling
dan sirup. Kami melakukan percobaan ini dengan pengukuran. Pengukurannya dengan
menggunakan buku blok milimeter. Selain tu dengan menggunakan cawan petri. Sehingga dapat
mempermudah mendapatkan hasilnya. Menurut Anshory (1984: 125) difusi adalah perpindahan
molekul zat berkonsentrasi tinggi menuju zat berkonsentrasi rendah tanpa melalui selaput
membran,Percobaan difusi menghasilkan data pada menit pertama, yang bagian atass berdiameter I
em, dan yang bagian bawah menghasilkan diameter 1 cm. untuk yang menit kedua menghasilkan
data yang bagian atas 2 cm, dan diameter bagian dibawahnya 1,5 mm. Untuk yang menit ketiga
menghasikan data diameter diatasnya 2.5 cm dan bagian atasnya 2 cm. Dimana menurut Uwie
(2010: 1) menjelaskan bahwa Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara
merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun
tidak ada perbedaan konsentrasi.
Menurut Anshory (1984: 125) menjelakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan difusi, yaitu: Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi. Ketebalan membran. Semakin tebal
membran, semakin lambat kecepatan difusi. Luas suatu area. Semakin besar luas area. semakin
cepat kecepatan difusinya. Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat
kecepatan difusinya. Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. Menurut Sarkini (2006: 200)
osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer
ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan terjadi peristiwa osmosis yang
ditunjukkan pada percobaan menggunakan media garam. Serta kurang telitinya dalam
pengambilan data sehingga data tidak akurat. Adapun hal-hal yang menyebabkan tidak
akuratnya data
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Pada sat melakukan pengamatan praktikan lupa melakukan pengukuran hasil akhir
pertambahan panjang pada objek
2. Praktikan pada sat membuat cekungan pada objek tidak sama besamya.
3. Pada saat menentukan kenaikan pada volume air tidak akurat karena volume pada air
tidak menunjukkan ke garis sehinnga sulit untuk memastikan kenaikan volume.

IX. Diskusikan
1. Gejala apakah yang terjadi pada bahan-bahan tersebut? Apakah terdapat perbedaan
diantara bahan-bahan tersebut? Adakah perbedaan jumlah air dalam cawan petri, mengapa?
Jawab:
Ada gejala perubahan pada kentang di dalam cekungan akibat adanya tambahan sirop,
awalnya warna di dalam kentang tidak berwarna menjadi jeruk. Serta adanya perubahan
tekstur pada kentang menjadi lembek dari tekstur yang keras, akibat dari larutan garam dan
air biasa yang ada didalam cekungan. Sedangkan pada wortel^eksturnya tetap sama dan
tidak terjadi perubahan warna. Adakah perbedaan jumlah air dalam kedua cawan petri,
mengapa?Tidak adanya perbedaan volume udara hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari
media yang digunakan dimana dalam media yang digunakan berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA
HALIM LAILI ULFA, R. F. (2020). Uji Osmosis pada Kentang dan Wortel Menggunakan.
Jurnal Sainsmat, 9, 110-116. Retrieved 11 SELASA, 2022

Anda mungkin juga menyukai