Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Osmosis Dan Difusi Pada Sel Tumbuhan

I. Landasan Teori
 Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah melalui membran semipermeable. Osmosif merupakan fenomena
alam yang terjadi secara apa adanya tetapi bisa di rekayasa. Pada tubuh
makhluk hidup, osmosis terjadi di tingkat sel. Dalam tubuh makhluk hidup air
bergerak dari satu sel menuju sel yang lainnya secara bebas.
 Semipermeabel adalah membran yang memungkinkan cairan atau gas tertentu
masuk melawatinya, sementara menghalangi cairan dan gas lainya.
 Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan tertarik masuk kedalam sel
sehingga terjadilah proses endosmosis. Masuknya air dari luar sel kedalam sel
akan menyebabkan tekanan osmosisTekanan osmosis yang tinggi dapat
menyebabkan sel menjadi pecah.
 Terpecahnya sel karena robeknya membaran plasma akibat dari tekanan
osmosis yang tinggi disebut Lisis
 Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan
terjadi eksosmosis.
 Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut
krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari
dinding sel yang disebut plasmolisis.
 Difusi merupakan istilah yang menggambarkan proses perpindahan zat-zat
ataupun partikel dari satu bagian wilayah ke bagian wilayah lainnya yang
memiliki perbedaan konsentrasi. proses perpindahan ataupun mengalirnya suatu
zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah.
 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Difusi:
1. Ukuran Partikel
2. Ketebalan Membran
3. Luas Suatu Area
4. Jarak
5. Suhu
II. Tujuan
Mengamati Peristiwa Osmosis Dan Difusi Pada Kentang
III. Masalah
1. Apakah Ada Perbedaan Berat Kentang Setelah Dilakukan Perendaman ?
2. Jelaskan perubahan struktur kentang setelah perendaman
3. Peristiwa apa yang terjadi pada kentang dalam larutan yang sudah di beda-
bedakan
IV. Hipotesis
Menurut saya, berat akan terpengaruhi kepada kentang yang sudah di rendam
dalam berbagai larutan, serta akan terjadi perubahan tekstur ataupun rasa pada
kentang dalam percobaan ini

1
V. Alat Dan Bahan

Pisau

Kertas Larutan
Akuades
Tisu Gula 5%

Alat
Bahan
Gelas
Stopwatch Ukur 50
Ml
Gelas Larutan
Kentang
Ukur 30ml Gula 30%

VI. Cara Kerja


A. Kupaslah Kentang dan potonglah kentang dengan ukuran yang sama
sebanyak 3 potong
B. Siapkan larutan gula 5% dan 30% dalam gelas ukur masing-masing
sebanyak 30-50ml, dan dituangkan ke 3 buah gelas kimia yang sudah
diberi label ( X untuk larutan gula 5%) – ( Y untuk larutan gula 30%)-( Z
untuk larutan Akuades ( air murni))
C. Timbanglah masing-masing kentang dengan neraca lalu di catat beratnya
masing-masing
D. Masukan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gels
kimia yang telah di beri tanda
E. Biarkan potongan kentang terendam selama 20 menit di dalam larutan,
lalu di angkat dan di letakkan di atas kertas tissue
F. Amati perubahan yang terrjadi pada tekstur dan warna kentang.
Timbanglah kembali masing-masing kentang tersebut.

2
VII. Hasil Pengamatan

3.5

2.5

1.5

0.5

0
Berat Kentang Sebelum Perendaman Berat Kentang Sesudah Perendaman
Larutan Aqua Larutan Gula 5% Larutan Gula 30% Larutan Gula 30%2

Larutan Keadaan Kentang Keadaan Kentang


Sebelum Perendaman Setelah Perendaman

Larutan Gula 5% Warna Gelap, Keras, Warna agak gelap,


Licin agak lembek, sedikit
berkerut
Larutan Gula 30% Warna gelap, keras,
licin Warna gelap, lembek,
sedikit ada kerutan
Warna gelap, keras,
Larutan Aqua licin Warna rada gelap,
keras, licin

3
VIII. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari percobaan yang telah di lakukan kita mendapatkan


informasi bahwa:
a) Larutan Gula 5%, kentang mengalami penurunan dalam sector berat
maupun keadaan
b) Larutan Gula 30%, kentang mengalami penurunan dalam sector berat dan
juga keadaan
c) Larutan Aqua, kentang mengalami penaikkan massa tetapin tidak
mengalami perubahan keadaan

Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis (lebih rendah/encer)


ke larutan hipertonis (lebih tinggi/pekat) melalui membran semipermeabel.
Peristiwa ini terjadi pada saat kentang direndam dalam larutan gula 30%
dan 5%. Perpindahan air secara osmosis terjadi dari sel-sel kentang
(hipotonis) keluar menuju ke larutan (hipertonis). Sehingga terjadi
perubahan kentang seperti percobaan tersebut.

Pada larutan gula 30% dan 5%, sel-sel kentang mengalami kekurangan air,
akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan penurununan
tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan kentang
menjadi lebih empuk dan lembek. Sedangkan penurunan berat kentang
terjadi akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan. Semakin
tinggi larutan yang digunakan (hipertonis), maka akan semakin lembek
kentangnya. Kondisi sebanding juga terjadi pada penurunan berat kentang.

Kondidi sebaliknya terjadi pada kentang yang direndam pada larutan air
suling biasa. Perpindahan air secara osmosis terjadi air suling (hipotonis)
menuju sel-sel kentang (hipertonis). Mengingat larutan dalam kentang lebih
pekat dari air suling, masuklah air suling ke dalam sel-sel kentang. Akibat
masuknya air pada sel kentang membuat sel dalam keadaan turgid
(tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras.
Alasan inilah yang juga membuat kentang menjadi lebih berat.

IX. Kesimpulan

Berdasarkan hipotesis yang telah saya buat dan berdasaekan hasil


pengamatan yang sudah saya kumpulkan, ternyata terdapat
perbedaan/perubahan. Tidak Semua Larutan Menyebabkan Perubahan
Terhadap Berat Kentang Tersebut, seperti yang ada di larutan aqua yang
mengalami penaikkan berat. Dan juga tidak semua kentang yang sudah di
rendam dalam larutan menglami perubahan keadaan/bentuk, seperti kentang
di larutan aqua yang tidak mengalami perubahan keadaan saat setelah dan
sebelum kentang di rendam dalam larutan tersebut

4
X. Daftar Pustaka

http://www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-dan-
osmosis.html
https://idschool.net/sma/difusi

Oleh: Abraham S.P.H

Anda mungkin juga menyukai