Laporan Praktikum Osmosis Dan Difusi Pada Sel Tumbuhan123
Laporan Praktikum Osmosis Dan Difusi Pada Sel Tumbuhan123
I. Landasan Teori
Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah melalui membran semipermeable. Osmosif merupakan fenomena
alam yang terjadi secara apa adanya tetapi bisa di rekayasa. Pada tubuh
makhluk hidup, osmosis terjadi di tingkat sel. Dalam tubuh makhluk hidup air
bergerak dari satu sel menuju sel yang lainnya secara bebas.
Semipermeabel adalah membran yang memungkinkan cairan atau gas tertentu
masuk melawatinya, sementara menghalangi cairan dan gas lainya.
Bila konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan tertarik masuk kedalam sel
sehingga terjadilah proses endosmosis. Masuknya air dari luar sel kedalam sel
akan menyebabkan tekanan osmosisTekanan osmosis yang tinggi dapat
menyebabkan sel menjadi pecah.
Terpecahnya sel karena robeknya membaran plasma akibat dari tekanan
osmosis yang tinggi disebut Lisis
Jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan
terjadi eksosmosis.
Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut
krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya membran dari
dinding sel yang disebut plasmolisis.
Difusi merupakan istilah yang menggambarkan proses perpindahan zat-zat
ataupun partikel dari satu bagian wilayah ke bagian wilayah lainnya yang
memiliki perbedaan konsentrasi. proses perpindahan ataupun mengalirnya suatu
zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Difusi:
1. Ukuran Partikel
2. Ketebalan Membran
3. Luas Suatu Area
4. Jarak
5. Suhu
II. Tujuan
Mengamati Peristiwa Osmosis Dan Difusi Pada Kentang
III. Masalah
1. Apakah Ada Perbedaan Berat Kentang Setelah Dilakukan Perendaman ?
2. Jelaskan perubahan struktur kentang setelah perendaman
3. Peristiwa apa yang terjadi pada kentang dalam larutan yang sudah di beda-
bedakan
IV. Hipotesis
Menurut saya, berat akan terpengaruhi kepada kentang yang sudah di rendam
dalam berbagai larutan, serta akan terjadi perubahan tekstur ataupun rasa pada
kentang dalam percobaan ini
1
V. Alat Dan Bahan
Pisau
Kertas Larutan
Akuades
Tisu Gula 5%
Alat
Bahan
Gelas
Stopwatch Ukur 50
Ml
Gelas Larutan
Kentang
Ukur 30ml Gula 30%
2
VII. Hasil Pengamatan
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Berat Kentang Sebelum Perendaman Berat Kentang Sesudah Perendaman
Larutan Aqua Larutan Gula 5% Larutan Gula 30% Larutan Gula 30%2
3
VIII. Pembahasan
Pada larutan gula 30% dan 5%, sel-sel kentang mengalami kekurangan air,
akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan penurununan
tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan kentang
menjadi lebih empuk dan lembek. Sedangkan penurunan berat kentang
terjadi akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan. Semakin
tinggi larutan yang digunakan (hipertonis), maka akan semakin lembek
kentangnya. Kondisi sebanding juga terjadi pada penurunan berat kentang.
Kondidi sebaliknya terjadi pada kentang yang direndam pada larutan air
suling biasa. Perpindahan air secara osmosis terjadi air suling (hipotonis)
menuju sel-sel kentang (hipertonis). Mengingat larutan dalam kentang lebih
pekat dari air suling, masuklah air suling ke dalam sel-sel kentang. Akibat
masuknya air pada sel kentang membuat sel dalam keadaan turgid
(tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras.
Alasan inilah yang juga membuat kentang menjadi lebih berat.
IX. Kesimpulan
4
X. Daftar Pustaka
http://www.jendelasarjana.com/2014/03/pengertian-perbedaan-difusi-dan-
osmosis.html
https://idschool.net/sma/difusi