Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA SISWA

Nama : Abdul Aziz

Kelas : XI MIPA 3

Praktikum Biologi: Tekanan Osmosis pada Kentang

Kentang merupakan tumbuhan yang tergolong dalam umbi-umbian, yaitu umbi batang. Bentuk
kentang cenderung bulat namun tidak rata. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat ini
sering digunakan sebagai praktikum biologi untuk melihat adanya tekanan osmosis pada sel-sel kentang.
Materinya meliputi tujuan praktikum, alat dan bahan yang diperlukan, langkah kerja, dan pembahasan
seputar hasil dari praktikum biologi tekanan osmosis pada kentang.Peristiwa osmosis adalah gerakan
molekul pelarut melewati membran semipermebel ke larutan yang lebih pekat. Sedangkan tekanan
osmotik merupakan tekanan yang dimiliki sebuah benda untuk mempertahankan kesetimbangan
osmotiknya.

Tujuan Praktikum

Secara umum, tujuan dari sebuah praktikum dilakukan untuk menguji sebuah hipotesis. Sama halnya
dengan praktikum lainnya, tujuang dari praktikum biologi tekanan osmosis pada kentang adalah untuk
menguji dugaan adanya tekanan osmosis pada sel-sel kentang. Selain itu ada beberapa tujuan lainnya,
berikut ini adalah empat tujuan dari praktikum ini.

1. Membuktikan peristiwa osmosis.


2. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis (encer/rendah)
dan hipertonis (pekat/tinggi).
3. Melihat perubahan yang terjadi pada kentang setelah percobaan.
4. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu pada larutan
gula 30%, larutan gula 5%, dan air suling.
Alat dan Bahan

Berikut ini adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum biologi tekanan osmosis
pada kentang.

1. Pisau/ karter
2. Wadah aqua gelas
3. tisu
4. Kentang
5. Air
6. Larutan Gula 30% (gula 3 sendok : air setengah gelas)
7. Larutan Gula 5% (gula 1 sendok : air setengah gelas)

Langkah Kerja

Urutang langkah – langkah kerja dalam melaksanakan praktikum biologi tekanan osmosis pada kentang
dapat dilihat pada daftar berikut.

1. Bersihkan kentang mentah dari kulitnya.


2. Potong kentang dengan ukuran 2 × 1 cm sebanyak 3 potong. Usahakan potongan kentang
memiliki ukuran yang sama. Saat mengupas kentang dan memotongnya upayakan jangan sampai
terkena air atau cairan apa pun.

3. Siapkan larutan gula 30 % dan 5 % masing-masing dalam gelas ukur sebanyak kurang lebih 20 mL.
4. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah diberi
tanda A (larutan glukosa 30%), gelas ukur B (larutan glukosa 5%), dan gelas ukur C

.
5. Biarkan potongan kentang terendam dalam masing-masing larutan selama 1 jam
6. Setelah 1 jam angkatlah kemudian taruh di atas tisu.
7. Periksa keadaan kentang, kemudian catat hasilnya
Hasil dan Pembahasan

Langkah terkahir dari sebuah praktikum adalah menganalisis hasil yang diperoleh kemudian membuat
laporannya. Berdasarkan percobaan yang dilakukan di atas, gambaran umum hasil yang akan diperoleh
dapat di lihat pada gambar di bawah.

NO KODE KEADAAN SEBELUM DI RENDAM KEADAAN SETELAH DI RENDAM


GELAS (lampirkan foto dan beri keterangan) (lampirkan foto dan beri keterangan)

1. A

Kentang Sebelum di Rendam


Kentang yang di rendam di larutan gula 30%
(Lembek)

2. B

Kentang Sebelum di Rendam


Kentang yang di rendam di larutan gula 5% (Agak
Lembek)

3. C

Kentang Sebelum di Rendam Kentang yang di rendam di larutan air biasa (Agak
Keras)

Hasil yang diperoleh


Kentang Di Air Suling cenderung mengeras dan Kentang di Larutan yang bergula cenderung melembek

DISKUSI

1. Apakah ada perbedaan hasil keadaan kentang sebelum dan sesudah di rendam ?
• Kentang di Air Murni
Tetap keras tidak lembek
• Kentang di Air dengan gula 5%
Menjadi Agak Lembek
• Kentang di Air dengan gula 30%
Menjadi Lembek

2. Antara kentang yang di rendam gula 5% dengan 30 % apakah ada perbedaan hasil ? Jelaskan !
Ada, Di gula yang 5% hanya menjadi agak lembek sedangkan di 30% menjadi lembek Alasannya
karena air yang berada di Kentang berpindah ke Larutan Gula, dan karena Larutan Gula yang 30%
lebih pekat dibanding yang 5% Maka Kentang di Larutan dengan Gula 30% lebih lembek dibanding
di 5%

3. Jelaskan mekanisme osmosis yang terjadi pada kentang !


Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis (lebih rendah/encer) ke larutan hipertonis
(lebih tinggi/pekat) melalui membran semipermeabel. Perpindahan air secara osmosis terjadi dari
sel-sel kentang (hipotonis) keluar menuju ke larutan (hipertonis). Pada larutan gula 30% dan 5%,
sel-sel kentang mengalami kekurangan air, akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini
mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan
kentang menjadi lebih empuk dan lembek. Kondidi sebaliknya terjadi pada kentang yang
direndam pada larutan air suling biasa. Perpindahan air secara osmosis terjadi air suling
(hipotonis) menuju sel-sel kentang (hipertonis). Mengingat larutan dalam kentang lebih pekat dari
air suling, masuklah air suling ke dalam sel-sel kentang. Akibat masuknya air pada sel kentang
membuat sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang
menjadi keras.

Anda mungkin juga menyukai