Kelas: XI MIPA 3
1. Unsur Instrinsik:
• Tema: Keagamaan
• Alur: Alur Maju
• Latar
Tempat: Neraka, Indonesia, Rumah tokoh “Aku”, dan Rumah Ajo Sidi
Waktu: Pagi
Suasana: Menyedihkan
• Penokohan:
Tokoh “Aku” sebagai Protagonis
Kakek sebagai Protagonis
Tokoh “Ajo Sidi” sebagai Antagonis
Istri “Aku” sebagai Tritagonis
Istri “Ajo Sidi” sebagai Tritagonis
• Sudut Pandang: Orang Pertama dan Orang Ketiga Serba Tahu (Saat menceritakan kisah Haji
Saleh)
• Amanat
Seorang manusia kerap kali egois dan memang wajar karena itu termasuk dalam sifat alami
manusia yaitu bertahan hidup tetapi sayangnya dalam ajaran Al-Qur’an kita harus
menanamkan sifat saling memahami dan mengerti satu sama lain serta menolong satu sama
lain, lagipula Al-Qur’an tidak hanya mementingkan seberapa banyak orang tersebut sholat
maupun naik haji, tetapi Al-Qur’an mementingkan bagaimana orang itu dapat mengkaji isinya
dan mengaplikasikannya di dunia nyata, karena itu Allah SWT memberikan Al-Qur’an sebagai
Pedoman Hidup kita tetapi sayangnya manusia masih belum mengerti betapa pentingnya
mengkaji Al-Qur’an dan hanya mengerti “Banyak beribadah maka masuk surga” padahal itu
bisa saja salah karena Allah SWT tidak hanya melihat dari banyaknya ibadah melainkan dari
sikap kita di dunia yang diberikan Allah SWT.
• Gaya Bahasa
Majas yang digunakan di Cerpen “Robohnya Surau Kami” Majas Hiperbola yang ditandai
dengan “Mereka menghafal di luar kepala dan membanting tulang”, Majas Repetisi ditandai
dengan “Ya, ya, ya dan Benar, benar, benar”, Majas Perbandingan dengan bukti “Kau lebih
suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang.”
dan Majas Personifikasi dengan ditandai “Fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya
kembalI”