Anda di halaman 1dari 4

Praktikum Menentukan Tekanan Osmosis Pada Kentang

A. LANDASAN TEORI
Osmosis adalah peristiwa difusi atau
perpindahan pelarut dari suatu larutan
yang lebih encer atau pelarut murni
ke larutan yang lebih pekat melalui
membran semipermeabel yang hanya
dapat ditembus oleh pelarut tersebut.
Molekul pelarut akan melewati
membran semipermeabel dari larutan
yang konsentrasinya rendah menuju
larutan yang lebih pekat. Perpindahan
ini akan terus terjadi hingga
tercapainya kesetimbangan.
Membran plasma ini hanya memungkinkan beberapa zat saja yang dapat menembus
atau melewati membran tersebut. Contoh zat yang dapat melewati membran plasma
adalah air. Air merupakan zat pelarut yang dapat melewati membran plasma dengan
keadaan air yang melewatinya tidak terikat dengan molekul-molekul tertentu seperti gula
dan garam.
Dalam sistem osmosis, dikenal larutan hipertonik (larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut tinggi), larutan hipotonik (larutan dengan konsentrasi terlarut rendah),
dan larutan isotonik (dua larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut sama). Dalam
proses osmosis, molekul pelarut berpindah dari larutan yang konsentrasinya rendah
menuju larutan yang lebih pekat, yang artinya molekul pelarut berpindah dari larutan
hipotonik ke larutan hipertonik.
Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam larutan yang lebih
pekat saat osmosis terjadi. Tekanan osmotik ini yang akan mempertahankan
kesetimbangan osmotik antara suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh
membran semipermeabel. Dengan kata lain, tekanan osmotik adalah tekanan yang
diperlukan untuk menghentikan osmosis. Tekanan osmotik ini merupakan salah satu sifat
koligatif larutan.

B. TUJUAN
Membuktikan peristiwa osmosis pada kentang dengan larutan yang berbeda-beda

C. ALAT DAN BAHAN


 4 buah kentang
 Air putih
 Garam
 Gula
 Pewarna makanan
 4 buah wadah dan sendok
 Penggaris
D. LANGKAH KERJA
1. Siapkan 4 potong kentang berbentuk persegi panjang dengan panjang lima cm.
2. Siapkan empat buah wadah dengan wadah pertama diisi dengan air putih, wadah
kedua diisi dengan air putih yang dicampurkan dengan 2 sendok makan garam,
wadah ketiga diisi dengan air putih yang dicampurkan 2 sendok makan gula, dan
wadah keempat diisi dengan 2 sendok makan garam ditambah 2 tetes pewarna
makanan.
3. Apabila setiap wadah sudah siap lalu masukkan keempat kentang ke dalam
masing-masing wadah.
4. Tunggu sampai 20 menit dan lihatlah perubahan yang terjadi pada masing –
masing kentang.

E. HASIL PENGAMATAN

Perubahan
Gelas Panjang Tekstur Warna
Awal Akhir Awal Akhir Awal Akhir

Keras dan Keras dan Putih Putih


Air Murni 5 cm 5,1 cm
kasar kasar kekuningan kekuningan

Beberapa daerah
Keras dan Lunak dan Putih
Air Garam 5 cm 4,8 cm pinggir kentang
kasar halus kekuningan
berwarna coklat

Air Garam
Keras dan Lunak dan Putih Kuning
+ Pewarna 5 cm 4,9 cm
kasar halus kekuningan kehijauan
hijau
Keras dan Keras dan Putih Putih
Air Gula 5 cm 5 cm
kasar halus kekuningan kekuningan

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan pada data tabel hasil pengamatan, terjadi beberapa perubahan pada
keempat kentang yang berada pada larutan yang berbeda-beda. Ketika kentang diuji
dalam larutan yang berbeda yaitu larutan hipotonik (konsentrasi zat terlarut rendah) dan
hipertonik (konsentrasi zat terlarut tinggi) maka kentang akan mengalami kondisi yang
tidak sama. Perubahan panjang yang dialami pun perlu dilakukan dengan perhitungan
kuantitatif, hal ini dilakukan karena perubahan panjang yang terjadi pada kentang tidak
begitu signifikan.
Pada kentang yang direndam air murni mengalami perubahan tekstur menjadi lebih
berat dan keras sehingga kentang sulit dibengkokkan. Hal ini terjadi dikarenakan air
memiliki zat terlarut yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan yang ada didalam
kentang. Karena perbedaan konsentrasi, air pun akan bergerak masuk ke dalam kentang
yang memiliki konsentrasi tinggi. Maka dari itu, kentang pun terasa lebih berat karena
adanya penambahan air di dalam sel kentang. Kondisi kentang yang kaku ini disebut
turgid. Turgid merupakan kondisi sel tumbuhan yang membengkak karena adanya
penambahan cairan dalam sel tetapi sel tidak sampai pecah.

Sedangkan kentang pada air yang dicampurkan dengan zat terlarut seperti garam
dengan kadar garam yang tinggi maka larutan akan memiliki konsentrasi yang tinggi
juga. Hal ini terjadi ketika kentang yang direndam dalam larutan garam, kentang tersebut
akan mengalami perubahan tekstur yang menjadikannya lebih ringan dan lunak sehingga
mudah dibengkokan. Peristiwa ini terjadi karena larutan garam memiliki konsentrasi zat
terlarutnya lebih tinggi dibandingkan cairan yang ada di dalam sel kentang. Cairan sel
kentang yang bersifat hipotonik akan bergerak keluar dari kentang menuju larutan garam
sehingga massa kentang pun menjadi turun selain itu kentang juga berubah warna sesuai
dengan pewarna yang diberikan pada larutan garam. Ketika sel kentang mengerut,
membran plasmanya akan terlepas dari dinding sel yang disebut dengan plasmolisis.
Lalu pada kentang dengan air gula mengalami perubahan dengan kentang menjadi
lebih halus dan sedikit lunak namun tidak selunak dengan air yang dicampur garam.
Peristiwa ini terjadi karena perpindahan air gula secara osmosis terjadi dari sel-sel
kentang (hipotonis) keluar menuju ke larutan (hipertonis). Sehingga terjadi perubahan
kentang seperti percobaan yang telah dilakukan. Pada larutan gula, sel-sel kentang
mengalami kekurangan air, akibatnya terjadi plasmolisis. Kondisi ini mengakibatkan
penurununan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor mengakibatkan kentang
menjadi lebih lunak dan empuk.

G. KESIMPULAN
Molekul air dapat bergerak ke dalam atau pun keluar tergantung konsentrasi zat
terlarut. Sebagai contoh osmosis, ketika kita meletakkan sel tumbuhan ke dalam air
garam, molekul air akan bergerak ke luar sel. Hal ini karena zat terlarut yang ada pada air
laut bersifat hipertonik dibandingkan sel. Sebaliknya, ketika sel di air murni/suling maka
molekul air akan masuk ke dalam sel. Hal tersebut karena air dalam air murni bersifat
hipotonik dibandingkan hipertonik. Apalagi umbi-umbian seperti kentang merupakan
tumbuhan yang dapat mengalami peristiwa osmosis dan kentang mengandung air yang
cukup tinggi yaitu sekitar 70%-80% sehingga proses perpindahan air pun dapat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai