Anda di halaman 1dari 4

Materi Destilasi Partner 2B

Destilasi merupakan metode dalam tahap isolasi yang dapat


memisahkan campuran dari beberapa senyawa atas fraksi
fraksinta berdasarkan perbedaan tekanan uap atau titik didih.

Prinsip destilasi, destilasi merupakan pemisahan fraksi fraksi


dari campuran berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen
fraksi yang memiliki titik didih yang rendah akan terlebih
dahulu menguap dan terkondensasi. Sedangkan komponen
atau fraksi yang memiliki titik didih yang lebih tinggi akan
tertahan lebih lama dalam labu destilasi.

Destilasi yang ada di lab kimor


 Destilasi uap
 Destilasi vakum
 Destilasi sederhana

Titik didih senyawa yang akan digunakan dalam


percobaan (perhatikan penulisan nama senyawa, cari
rumus dan gugus fungsinya)
 Etil asetat 77°C
Gugus fungsinya -C-O-O
 Aseton 56°C
Gugus fungsinya -C-O-O-H
 Alkohol/Metanol 65°C

Jenis jenis kondensor dari paling sederhana-kompleks


1. Kondensor Liebig
2. Kondensor Graham
3. Kondensor Allihn
4. Kondensor Otto Dimroth
5. Kondensor Friendrich, cocok digunakan dalam destilasi
vakum, dan hanya kondensor ini yang dapat memakai
metode destilasi vakum karena menyediakan spesi untuk
metode vakum sendiri.

10 metode pemisahan campuran


 Dekantasi
 Filtrasi
 Kristalisasi
 Rekristalisasi
 Sublimasi, pemisahan campuran tanpa melewati fase cair
 Kromatografi
 Ekstraksi dan corong pisah (ekstraksi partisi merupakan
metode ekstraksi cair cair) merupakan pemisahan
campuran perbedaan titik didih pada pelarut yang sesuai
dari komponen yang kita inginkan.
 Sentrifugasi, berdasarkan molekulnya
 Elektroforensis
 Destilasi dan evaporasi(penyulingan)
Pemasangan Alat
 https://www.youtube.com/watch?v=iECXDRIe64g
 https://www.youtube.com/watch?v=6ZyOjw61rsw
Statif
1. Klem dipasang pada statif, dipasang perlahan lahan dan
sampai ketat agar tidak jatuh ke bawah
2. Pasang adaptor/join labu alas pada klem yang sudah
dipasang
3. Pasang labu alas yang sudah berisi campuran sebanyak
1mL pada adaptor bagian bawah, jika sudah terpasang
4. Apabila tidak memakai hot plate maka taruh 4 batu bata
di salah satu statif secara bertindih
5. Letakkan panci yang telah diisi air di atas bata
6. Taruh/turunkan labu alas yang berisi larutan (jangan lupa
masukkan batu didih) ke dalam panci
7. Lalu pada adaptor samping dan pada klem statif 2 pasang
kondensor lurus, secara miring
8. Pasang selang jalur air masuk dari bawah dan jalur air
keluar pada bagian atas, jangan lupa memasang pompa
airnya
9. Pasang konektor dan letakkan botol vial/erlenmeyer
penampung destilat di bawahnya

Syarat dan fungsi batu didih


 Batu didih tidak bereaksi,
 Sekali pakai, sebaiknya penggunaan batu didih tidak
dilakukan secara berulang ulang karena pada pori pori
batu didih kemungkinan dapat tersumbat zat zat pengotor
dalam cairan, dan apabila digunakan pada percobaan
selanjutnya akan mengotori campuran yang akan dipisah
 Berpori pori dan tidak rata, membantu penangkapan
udara pada larutan kemudian melepasakannya ke
permukaan cairan, pori pori ini akan menimbulkan
gelembung kecil yang keluar dari batu didih
Fungsinya untuk meratakan panas untuk menghindari
bumping/ledakan (menghindari titik lewat didih). Batu didih
dimasukkan sebelum dilakukan pemanasan.

Pertanyaan
1. Mengapa dalam pemasangan pipa untuk saluran air
masuk dibuat dari bawah? Karena apabila pemasangan
dilakukan di atas maka tidak akan memenuhi seluruh isi
rongga dari kondensor.
2. Mengapa dilakukan pengolesan vaseline di setiap sendiri
alat kondensor dan konektornya? Karena agar
mempermudah pelepasan antara konektor/join setiap alat
yang dipasang atau pada kondensornya
3. Pelajari 10 gugus fungsi!

Anda mungkin juga menyukai