Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

SEJARAH

Disusun oleh:
Rachel Arini Partogi Hasiholan Sidauruk
Azzila Fernelia
Ikhsan Mauliddin

Kelas X MIPA 3

SMA NEGERI 2 DUMAI


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Amerika Serikat (AS) mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang di Organisasi
Perdagangan Dunia (WTO). Predikat negara maju pun kini disematkan kepada Indonesia.
Beberapa negara lain juga dicoret dari status negara berkembang oleh Amerika Serikat,
termasuk Albania, Argentina, Brasil, China, India, Singapura, Thailand, Ukrania,dan Vietnam.

Alasan AS, Indonesia memiliki pangsa pasar 0,5 persen atau lebih dari total perdagangan
di dunia. Alasan lain, Indonesia masuk dalam anggota G20. USTR menyebut keanggotaan
dalam G20 menunjukkan negara-negara anggotanya masuk kelompok negara maju.

Dalam Countervailing Duty Laws atau Undang-undang Bea Masuk Tambahan, USTR
diberi kewenangan untuk mendefinisikan, memasukkan, dan mengeluarkan negara dalam
kelompok berkembang.

Sementara, dalam perjanjian tentang Subsidi dan Tindakan Imbalan (Agreement on


Subsidies and Countervailing Measures/SCM) disebutkan, negara yang belum mencapai
status negara maju berhak atas perlakuan khusus, yakni de minimis ambang batas
(threshold) pemberian subsidi impor.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:

1. Setujukah Anda bahwa negara Indonesia sudah menjadi negara maju?


BAB II. PEMBAHASAN
A. Pendapat Secara Pro

Menurut Amerika Serikat, Indonesia memiliki pangsa pasar 0,5 persen atau lebih dari total
perdagangan di dunia. Hal ini dapat diihat dari kekuatan produk ekspor Indonesia di pasar
internasional dan dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi (3,69% pada tahun
2021). Selain itu, dengan masuknya Indonesia ke dalam G20, menandakan bahwa
Indonesia telah diakui dunia sebagai negara maju.

Visi Indonesia Maju 2045 yang dinyatakan Presiden Joko Widodo pada masa pelantikan
jabatannya yang kedua juga merupakan salah satu pendukung. Visi ini berisi tentang
rencana pembangunan di Indonesia dan pemenuhan syarat menjadi negara maju, seperti
sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri dan jasa, sektor pertanian sebagai
minoritas tetapi sudah menggunakan alat canggih, sumber daya manusia yang berkualitas,
pendapatan perkapita tinggi, pertumbuhan penduduknya rendah (kelahiran, kematian,
imigrasi, emigrasi), konsentrasi penduduk di daerah perkotaan, angka kelahiran dan
kematian relatif rendah, angka harapan hidup tinggi, tingkat pendidikan tinggi, dan tingkat
kesejahteraan tinggi dengan deadline pada tahun 2045.

Saat ini, Indonesia optimis menjadi negara maju dan pemerintah juga berfokus pada
sektor pembangunan di seluruh negeri. Hal ini sudah membuktikan dengan baik bahwa
Indonesia pantas dilabeli sebagai negara maju.

B. Pendapat Secara Kontra

Ada beberapa faktor Indonesia belum bisa menyandang status “negara maju”, yaitu:

Pertama, kualitas pertumbuhan ekonomi nasional masih sangat fragile, sehingga bukan
tidak mungkin, kalau sewaktu-waktu Indonesia bisa mengalami kemunduran ekonomi.

Kedua, standar internasional (World Bank) yang diterima untuk kriteria “developed
country” adalah GNI per kapita-nya harus di atas 12.000 dolar AS, bukan berdasarkan
besaran GDP karena yang diperhitungkan adalah daya beli masyarakatnya, bukan output
ekonomi negaranya. Sementara GNI per kapita Indonesia bahkan belum tembus 4.000
dolar AS pada 2019. Jadi Indonesia masih jauh dan belum layak dianggap negara maju.

Ketiga, dari segi kualitas kesejahteraan masyarakat Indonesia (dalam konteks kesehatan,
pendapatan, human capital) umumnya masih di bawah rata-rata internasional (sib-standar).
kualitas human capital Indonesia juga sangat rendah karena angkatan kerja didominasi oleh
unskilled workers. Padahal karakter human capital negara maju didominasi oleh skilled atau
highly-skilled workers.

Dari sisi kesejahteraan/daya beli, memang kelas menengah Indonesia bertumbuh


semakin besar dan semakin mendominasi dibanding kelas pendapatan lain. Namun, yang
berjumlah paling banyak masih kelas pendapatan menengah-bawah, bukan menengah-
menengah atau atas-menengah. Di negara maju justru kelas pendapatan yang mendominasi
adalah middle-middle atau higher-middle sehingga daya beli masyarakatnya solid dan tidak
fragile seperti Indonesia saat ini.

Selain itu, beberapa faktor lain seperti sifat korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang
semakin massif dan semakin mengakar, maraknya praktik hukum dan keadilan yang
diperdagangkan dan diperjualbelikan, dan percepatan dan ledakan utang NKRI sangat masif
dan dahsyat selama 2 periode pemerintahan Jokowi, mendukung pernyataan bahwa negara
Indonesia belum layak menyandang status dan predikat sebagai negara maju.
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Walaupun Indonesia memiliki pangsa pasar 0,5% atau lebih dari perdagangan total
dunia, predikat Indonesia sebagai negara maju dari AS adalah bukti bahwa Indonesia sudah
berkembang, walau masih belum sesuai ekspektasi. Indonesia masih harus memperbaiki
dan meningkatkan banyak hal demi menjadi negara maju sepenuhnya, baik secara
pengakuan luar negeri maupun berdasarkan kesejahteraan penduduk dalam negeri dan
pengakuan penduduk itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Bisnis.com: https://ekonomi.bisnis.com/read/20210209/12/1354356/terungkap-kekuatan-

pasar-sebagian-produk-ekspor-rimasih-rendah

Situs Kemenkeu: https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/menkeu-jelaskan-syarat-

wujudkan-indonesia-maju-2045/

VOA Indonesia: https://www.voaindonesia.com/a/sudah-layakkah-indonesia-dikatakan-

sebagai-negara-maju-/5308154.html

Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/27/170000669/potensi-dan-

upaya-indonesia-menjadi-negara-maju?page=all

Indonesiabaik,id: https://indonesiabaik.id/infografis/indonesia-jadi-negara-maju

RMOL.ID: https://publika.rmol.id/read/2022/02/12/523069/mengapa-indonesia-tidak-bisa-

jadi-bangsa-dan-negara-maju

Anda mungkin juga menyukai