PUISI PILIHAN 1
Untuk apa kita merdeka? Mengorbankan jiwa dan raga sepanjang sejarah. Dipenjara, disiksa, diasingkan,
diplomasi, dan gerilya yang panjang.
Air mata dan darah tak henti jatuh ke tanah kalau hanya berganti penjajah.
Pidatomu Bung Karno masih terngiang, tapi kini menabrak temobk-tembok mengalah.
Pikiranmu Bung Hatta masih kubaca.
Jauh menembus zaman, tapi sekarang cita-citamu semakin karam.
Perahu ini tak tentu akan kemana, berlayar tanpa gulita terombang-ambing tanpa nakhoda.
Untuk apa kita merdeka, kalau akhirnya begini saja?
Aku bukan generasi keluh kesah.
Tak juga memupuk sejuta gundah.
Aku bertanya kepadamu jiwa-jiwa merdeka,
Sampai kapan kita berdiam saja?
Indonesiaku
Sudah tujuh puluh tahun lebih dirimu merdeka dari jajahan kolonial dan negara Jepang
Namun, aku begitu merasakan bahwa penderitaan yang kau rasakan belum juga usai
Kau terbelenggu karena kemiskinan yang hingga kini tak kunjung mereda
Wahai, negeriku
Selalu bebas dari belenggu dan penderitaan yang selama ini begitu mencekik
Aku ingin dirimu menjadi tempat yang damai, tempat yang orang selalu ingin bersamamu