Anda di halaman 1dari 12

RESUME INVERTEBRATA LAUT

BRACHIOPODA DAN BRYOZOA


Dosen Pengampu : Ir. Hadi Endrawati, DESU

Disusun Oleh :
Sakti Pringgandani Pamungkas (26040122130065)
Ilmu Kelautan B

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Filum Brachiopoda atau Brakiopoda merupakan hewan laut yang memiliki cangkang keras
pada bagian atas dan bawah. Pada bagian katup memiliki engsel yang terletak di belakang dan
bagian depan dapat dibuka untuk makan, namun saat terancap maka akan tertutup untuk
berlindung dari pemangsa. Klasifikasi dari filum Brachiopoda dibedakan atas 2 kelompok yaitu,
artikulata dan inartikulata. Brachiopoda artikulata mempunyai engsel bergigi dan terdapat sebuah
otot yang dapat membuka ataupun menutup. Sedangkan, Brachiopoda inartikulata mempunyai
engsel tanpa gigi dan memiliki sistem yang lebih kompleks dari otot yang digunakan untuk
menjaga kedua bagian sejajar.

Bryozoa disebut juga Polyzoa atau Ectoprocta yang secara umum disebut sebagai hewan
lumut, adalah filum hewan invertebrata air. Biasanya panjangnya sekitar 0,5 milimeter (0,020 in),
mereka pengumpan filter yang menyaring partikel makanan dari air menggunakan lofofor yang
dapat ditarik sebuah mahkota dari tentakel yang dilapisi dengan silia. Kebanyakan spesies bryozoa
hidup di perairan tropis, tetapi beberapa hidup di palung samudera dan lainnya yang ditemukan di
perairan kutub. Satu dari kelas bryozoa hanya hidup di lingkungan air tawar yaitu kelas
Phylactolaemata, kelas Stenolaemata hidup di lingkungan air laut dan beberapa spesies dari kelas
Gymnolaemata sebagian lebih suka lingkungan air payau. Lebih dari 4.000 spesies yang masih
hidup telah diidentifikasi. Sebagian besar bryozoa hidup berkoloni kecuali satu genus yaitu
Monobryozoon yang hidup soliter.
II. PEMBAHASAN

2.1. Brachiopoda

Filum Brachiopoda berasal dari bahasa latin, yaitu bracchium yang memiliki arti lengan
(arm) dan poda yang berarti kaki (foot). Dapat diartikan bahwa, filum brachiopoda adalah hewan
yang merupakan suatu kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda
adalah bivalvia yang berevolusi pada zaman awal periode Cambrian yang masih hidup hingga
sekarang. Filum ini seringkali disebut sebagai “lampu cangkang” yang merupakan komponen
penting organisme benthos pada zaman palaeozoic. Filum ini merupakan salah satu filum kecil
dari benthic invertebrates. Hingga saat ini terdapat sekitar 300 spesies dari phylum ini yang
mampu bertahan dan sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai. Phylum Brachiopoda mempunyai 2
buah cangkang yang mirip Pelecypoda, tetapi perbedaannya bahwa cangkang Brachiopoda tidak
sama satu dengan yang lain.

2.1.1. Anatomi Brachipoda

Brachiopoda mempunyai 2 jenis cangkang (valve), yaitu pedicle atau ventral valve dan
brachial atau dorsal valve. Tubuh brachiopoda tertutup oleh 2 cangkang, satu ke arah dorsal dan
yang satunya lagi ke arah ventral. Biasanya melekat pada substrat dengan pedicile. Cangkang
brachiopoda dilapisi oleh mantel yang dibentuk oleh pertumbuhan dinding tubuh dan membentuk
rongga mantle. Cangkang Brachiopoda tersusun dari senyawa karbonat, atau kitin dan kalsium
fosfat. Cangkangnya memiliki hiasan, berupa garis tumbuh, costae atau costellae. Kedua buah
cangkang brachiopoda dihubungkan oleh gigi pertautan (pada brachiopoda artikulata) atau sistem
otot (brachipoda inartikulata). Pada pertangkupan kedua cangkang terdapat lubang tempat
keluarnya pedicle yang disebut pedicle opening atau forament. Pedicle merupakan juluran otot
yang berfungsi untuk menempelkan tubuh pada tempat hidupnya. Usus Brachiopoda berbentuk U
dan memiliki sistem peredaran darah yang terbuka.
Gambar 1. Anatomi Eksternal Brachiopora

Gambar 2. Anatomi Internal Brachiopoda

Bagian lain pada cangkang brachiopora adalah lophophore, yang berupa dua buah tentakel
berbulu getar dan memiliki fungsi untuk menggerakkan air di sekitarnya. Lophophore mebentuk
kumparan dengan atau tanpa didukung oleh skeletal internal. Untuk memenuhi kebutuhan
makanan dan oksigen, brachiopoda mempunyai lophophore yang berfungsi menggerakkan air di
sekitarnya, sehingga sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar tubuh dapat berlangsung. Sistem ini
juga berlangsung pada sirkulasi makanan.
Gambar 3. Lochopore

2.1.2. Karakteristik Khusus Brachipoda

Brachiopoda memiliki beberapa karakteristik khusus yang dialami selama fase hidupnya,
yaitu :

1. Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu ke arah dorsal dan yang lainnya ke arah ventral.
2. Hidup soliter sebagai organisme bentik di laut.
3. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang.
4. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara benthos secyl.
5. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis atau hangat dengan kedalaman
maksimal 40 m.
6. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
7. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm hingga 8 cm.
8. Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan proses Bioconose dan
Thanathoconose.
9. Cara reproduksi Brachiopoda adalah terpisah antara jantan dan betina.
10. Fertilisasi secara ekternal.
11. Sebagian ada yang “mengandung” dan melahirkan larva lobate.

2.1.3 Klasifikasi Filum Brachipoda

Klasifikasi filum brachiopoda dibagi menjadi dua, yaitu brachiopoda inartikulata dan
brachiopoda artikulata. Ciri-ciri dari brachiopoda inartikulata antara lain, tidak mempunyai gigi
pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge line), cangkang atas dan bawah (valve) tidak
dihubungkan dengan otot, dan terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat.
Kemudian brachiopoda inartikulata juga memiliki pertautan kedua cangkang yang dihubungkan
oleh sistem otot, sehingga setelah mati cangkang langsung terpisah. Bentuk cangkang brachiopoda
inartikulata umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah dan tersusun oleh senyawa fosfat
atau khitin. Sedangkan untuk brachiopoda artikulata memiiki ciri-ciri antara lain, cangkang
dipertautkan oleh gigi dan socket, umumnya tersusun oleh material karbonatan, dan tidak
mempunyai lubang anus.

2.1.4. Ordo Brachiopoda Artikulata

a. Ordo Orthida

Ciri-ciri :

 Umur Ordovician.
 Bentuk ½ lingkaran, hinge line lurus, hiasan bersifat radial.
 Contoh genus : Hebertella dan Platystrophia.

b. Ordo Strophomenida

Ciri-ciri :

 Umur Ordovician.
 Bentuk pipih, hinge line lurus, hiasan radial berupa costellae halus.
 Contoh genus : Sowerbyella dan Rafinesquina.

c. Ordo Spiriferida

Ciri-ciri :

 Umur Devon.
 Bentuk sperti kumparan/spiral, tersusun oleh material gampingan mengelilingi
lophophore.
 Contoh genus : Muscrospirifer dan Platyrachella.

d. Ordo Rhynchonellida

Ciri-ciri :
 Cangkang berbentuk segitiga atau bulat, hinge line pendek, beak kuat disertai
lipatan bentuk accordeon.
 Contoh genus : Pugnoides dan Rhynchotreta.

e. Ordo Terebratulida

Ciri-ciri :

 Permukaan cangkang halus.


 Lubang pedicle terletak pada beak yg menggantung.
 Contoh genus : Terebratula dan Dielasma.

2.1.5 Reproduksi Brachiopoda

Rentang hidup brachiopoda berkisar dari tiga sampai lebih dari tiga puluh tahun. Gamet
matang (ova atau sperma) mengapung dari gonad ke selom utama dan kemudian keluar ke dalam
rongga mantel. Larva brachiopoda inartikulata adalah metamorph bentuk dewasa, dengan lofofor
yang memungkinkan larva untuk mencari makan dan berenang selama berbulan-bulan sampai
hewan menjadi cukup berat hidup di dasar laut. Larva metamorpho spesies artikulata tidak
menyerupai bentuk dewasa, melainkan terlihat seperti gumpalan dengan kantung kuning telur,
dan tetap sebagai plankton hanya untuk beberapa hari sebelum meninggalkan kolom air ada
metamorphosis

2.2. Bryozoa

Bryozoa merupakan sekumpulan hewan yang berukuran mikroskopis yang hidup berkoloni
di perairan. Bryon : Lumut, Zoon : Hewan. Sehingga Bryozoa dikatakan juga sebagai sekumpulan
hewan yang menyerupai lumut. Selain disebut dengan Bryozoa, hewan ini biasa disebut juga
Polyzoa yang berarti binatang laut atau air tawar yang membentuk koloni dari zooid dan
Ectroprocta yang berarti hewan dengan anus berada di luar. Bryozoa dapat ditemukan di laut dan
beberapa jenis dapat ditemukan di perairan dangkal yang subur dan jernih. Bryozoa hidup dengan
cara menempelkan diri pada batu, benda, atau tumbuhan lain yang berada di Perairan.
Phylactolaemata (Lophophore tapal kuda, Lophophore lingkaran). Lophophore adalah lipatan
dinding tubuh dan calyx yang mengelilingi mulut dan mengandung tentakel yang bercilia.
Lophophore berfungsi dalam pengambilan makanan bersuspensi.

2.2.1. Klasifikasi Bryozoa

Filum Bryozoa di bagi menjadi 3 kelas :


1. Phylactolaemata (Lophophore tapal kuda)
Phylactolaemata adalah salah satu kelas dari filum Bryozoa yang memiliki bentuk
lophophore seperti tapal kuda dan salah satu jenis Bryozoa yang hidup di air tawar. Selain itu,
kelas ini hanya memiliki satu ordo yaitu Plumatellina. Ciri lain yang dimiliki kelas
Phylactolaemata adalah :
a. Memiliki epistoma
b. Dinding tubuh berotot
Kelas Phylactolaemata membentuk koloni atas bentuk yang sama. Hal ini disebabkan kelas
Phylactolaemata dapat menghasilkan statoblast yang berfungsi untuk menghasilkan spesies yang
sama.

2. Gymnolaemata (Lophophore lingkaran )


Gymnolaemata kelas ini lophophore berbentuk lingkaran dengan tentakel mengelilingi
sekitar lophophore. Kelas ini tidak memiliki epistoma dan tidak berotot pada dinding tubuhnya.
Saat membentuk koloni, kelompok ini cenderung memiliki bentuk yang beragam. Terdiri dari
lebih dari 3000 spesies yang kebanyakan hidup di laut.
Kelas Gymnolaemata memiliki dua ordo, yaitu Ctenomata dan Cheilostomata. Ctenomata
Zooecia seperti agar, khitin atau membrane Diameter orifice sama dengan diameter zooecium.
Koloni berbentuk lapisan tipis pada batu, cangkang moluska atau ganggang. Contohnya :
Paludicella (di air tawar) dan Alcyonidium (di air laut) Cheilostomata Zoecia dari zat tanduk atau
kapur Berbentuk kotak dan mempunyai avicularia. Mempunyai operculum. Bentuk koloni
berumbai-rumbai. Contohnya : Bugula dan Membranipora.

3. Stenolaemata (Lophophore gelang )


Stenolaemata merupakan satu-satunya Bryozoa yang memiliki banyak ordo, yaitu:
 Ordo Cyclostomata atau Tubulipora,
 Ordo Cystoporata,
 Ordo Stomatopora,
 Ordo Cryptostomata,
 Ordo Trepostomatida
 Ordo Fenestrata.
Stenolaemata memiliki lophopore berbentuk seperti gelang. Spesies pada kelas ini hanya dapat
ditemukan di laut dan koloni berbentuk seperti terumbu karang.

2.2.2 Morfologi Bryozoa


Bryozoa merupakan hewan mikroskopis yang hidup berkoloni. Setiap koloni terdiri atas
beberapa individu disebut dengan zooid. Zooid memiliki bentuk yang bermacam – macam, seperti
kotak, jembangan, dan lonjong. Dalam satu koloni dikatakan polimorfik jika koloni tersebut
terdiri lebih dari satu macam zooid, autozooid, ovicell dan heterozooid. Autozooid berfungsi
untuk makan dan pencernaan. Sedangkan Heterozooid merupakan modifikasi dari zooid untuk
keperluan koloni, misalnya membentuk seperti tangkai atau stolon, akar, avikularium dan
vibraculum. Avicularum (jamak: avicularia) berbentuk seperti kapala burung, untuk menghalangi
parasit atau pengganggu. Vibraculum berbentuk seperti cambuk untuk membersihkan tubuh dari
detritus dan parasit. Ovicell ialah zooid untuk mengerami telur. Tubuh Bryozoa diselubungi oleh
sebuah lapisan khitin yang tersusun atas kalsium karbonat.

2.2.3. Anatomi
Bryozoa memiliki rongga tubuh yang sempurna, tetapi Bryozoa tidak memiliki pembuluh
darah dan organ pernapasan. Bryozoa dapat menggerakan mulut yang tertutup oleh tentakel dan
anus dengan menggunakan saraf ganglion. Letak anus berada di sebelah mulut sehingga Bryozoa
dikatakan hewan dengan pencernaan berbentuk “U”.

2.2.4. Sistem Reproduksi


1. Seksual
Reproduksi seksual dilakukan di luar tubuh, yaitu dengan cara sperma dikeluarkan
kemudian sel telur. Kadang kala Bryozoa bersifat protandri, yaitu alat pembiakan jantan lebih
dahulu muncul daripada betina. Testis pada Bryozoa terletak di bagian funiculus sedangkan ovari
terletak pada bagian lophophore. Beberapa spesies Bryozoa laut dapat mengerami telurnya,
misalnya dalam saluran pencernaan yang mengalami degenerasi yang disebut ovicell.
2. Aseksual
Reproduksi aseksual Bryozoa dilakukan dengan jalan
pertunasan. Reproduksi dengan jalan pertunasan dilakukan dengan cara ancerstrula membentuk
beberapa zooid yang kemuadian akan membentuk koloni baru. Selain dengan jalan pertunasan,
Bryozoa dapat menghasilkan statoblast pada bagian funiculus. Sturktur dan bentuk statoblast
dapat digunakan untuk mengidentifikasi genus dan spesies dari Bryozoa.

2.2.5. Sistem Metabolisme Bryozoa


a. Sistem Pencernaan
Proses pencernaan makanan pada Bryozoa dilakukan dengan proses yang
sama dengan hewan lain yaitu makanan diambil oleh tentakel lalu dimasukkan ke dalam mulut
melalui pharynx, dicerna lambung dan diserap usus.

b. Sistem Peredaran Darah


Pada hewan Bryozoa tidak ditemukan sistem peredaran darah yang lazimnya
didapati pada mahkluk hidup atau organisme lain.

c. Sistem Syaraf
Syaraf yang mengendalikan segala aktivitas dari Bryozoa adalah saraf ganglion. Saraf
ganglion akan menggerakan tentakel yang akan mengambil makanan dan menggerakan otot
pencernaan yang ada dianus untuk mengeluarkan sisa makanan.

d. Sistem Ekskresi
Pada hewan Bryozoa proses eksresi sama seperti pada hewan lain yakni hasil sisa
pencernaan yang sudah tidak dapat digunakan akan dikeluarkan melalui saluran yang disebut
anus, pada Bryozoa anus terletak di luar lophopore, sebagaimana telah disebutkan bahwa Bryozoa
bisa disebut juga Ectoprocta.

e. Sistem Respirasi
Bryozoa melakukan proses pernapasan dengan cara difusi.
f. Sistem Pertahanan
Bryozoa termasuk organisme yang memiliki warna mencolok dan tidak memiliki duri
(spine) serta tidak dilindungi oleh cangkang sebagai penutup tubuh, sehingga organisme ini rawan
terhadap predator. Cara yang dilakukan untuk membebaskan diri dari serangan predator, secara
alamiah organisme ini mengembangkan suatu mekanisme pertahanan diri dengan memproduksi
senyawa aktif yang membuat predator menjauhinya.
III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Filum Brachiopoda berasal dari bahasa latin, yaitu bracchium yang memiliki arti lengan
(arm) dan poda yang berarti kaki (foot). Dapat diartikan bahwa, filum brachiopoda adalah hewan
yang merupakan suatu kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan. Brachiopoda
mempunyai 2 jenis cangkang (valve), yaitu pedicle atau ventral valve dan brachial atau dorsal
valve. Bagian lain pada cangkang brachiopora adalah lophophore, yang berupa dua buah tentakel
berbulu getar dan memiliki fungsi untuk menggerakkan air di sekitarnya. Lophophore mebentuk
kumparan dengan atau tanpa didukung oleh skeletal internal. Klasifikasi filum brachiopoda dibagi
menjadi dua, yaitu brachiopoda inartikulata dan brachiopoda artikulata. Bryozoa merupakan
sekumpulan hewan yang berukuran mikroskopis yang hidup berkoloni di perairan. Bryozoa
merupakan hewan mikroskopis yang hidup berkoloni. Setiap koloni terdiri atas beberapa individu
disebut dengan zooid. Zooid memiliki bentuk yang bermacam – macam, seperti kotak, jembangan,
dan lonjong

Anda mungkin juga menyukai