PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang yang
terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel pada
substrat dengan semen langsung atau atau dengan tangkai yang memanjang dari
ujung cangkang. Hewan kecil yang halus dan bercangkang ini dinamakan kerang
lampu. Mereka sering dikira kerang karena mempunyai setangkup cangkang . tetapi
cangkang hewan ini menghadap dorso-ventral (atas-bawah), sedangkang cangkang
kerang lateral (kiri-kanan).
Brachiopoda memiliki kemiripan yang berbeda dengan mollusca jenis bivalvia
dimana pada bagian tubuhnya terlindungi secara eksternal oleh sepasang convex yang
dikelompokkan kedalam cangkang yang dilapisi dengan permukaan yang tipis dari
priostracum organic, yang berkisar hingga 100 tahun yang lalu.
Brachiopoda dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas articulate dan inarticulate.
Perbedaan yang paling signifikan dari kedua kelas ini adalah, kelas articulate
mempunyai otot yang berfungsi sebagai socket yang menyambungkan antar brachial
valve dan pedical valve dan cangkangnya tersusun oleh material karbonatan,
sedangkan pada inarticulate brachial valve dan pedical valve hanya disambungkan
oleh jaringan selaput dan cangkangnya tersusun oleh material khitin
Berdasarkan proses pengendapannya brachiopoda dibagi menjadi dua, yaitu
bioconous (tidak tertransportasi), dan thanatoconous (mengalami transportasi) Untuk
yang bioconous mempunyai peranan yang sangat penting dalam ilmu paleontologi,
karena dengan keterdapatan fosilnya dapat ditentukan lingkungan pengendapan dan
stratigrafi perlapisan batuan. Berdasarkan hal itu maka dilakukanlah praktikum
mengenai brachiopoda sebagai pengenalan awal terhadap ilmu paleontologi,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5. Hinge line adalah garis pemisah atau pertemuan antara brachial valve, dan pedicle
valve.
6. Sulcus, adalah bagian dari brachial valve yang menonjol dan juga berfungsi
sebagai lubang pembuangan
7. Costae, adalah garis pemisah antar kamar fosilantar kamar pada fosil yang jika
terfosilkan dapat berupa garis vertical
8. Commisure adalah bagian depan pada fosil yang berfungsi sebagai tempat keluar
masuknya makanan
9. Growth line, adalah garis tumbuh pada fosil yang berupa garis horizontal
2.3 Klasifikasi Brachiopoda
2.3.1 Kelas Articulata
Kelas ini merupakan kelas yang memliki paling banyak ordo dalam dan
keanekaragaman jenis paling besar pada filum brachipoda. Jumlah ordonya adalah 5
ordo, berikut cirri-ciri umum dari kelas articulata :
1.
2.
3.
4.
5.
Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket yang diperkuat oleh otot
Cangkang umumnnya tersusun oleh material karbonatan
Tidak memliki lubang anus
Memliki keanekaragaman jenis yang sangat besar
Mulai muncul sejak zaman kambrium hinggan saat ini.
Kelas articulate dibagi menjadi lima ordo, yaitu :
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kita menggunakan lima sampel fosil filum
brachiopoda, yaitu sebagai berikut :
1. Sampel 1 yang dideskripsi memiliki nomor peraga 722 berasal dari filum
brachiopoda, kelas Articulata, ordo Stophomenida, family Atrypanidae, genus
Atrypa, dengan nama spesies Atrypa arimospus. Adapun bentuk dari fosil ini
adalah biconvex. Fosil ini berumur sekitar Devon Tengah ( 370-360 juta tahun
yang lalu). Komposisi kimia fosil adalah CaCO 3 yang mengindikasikan
lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
2. Sampel 2 yang dideskripsi memiliki nomor peraga 668 berasal dari filum
brachiopoda, kelas Articulata, ordo Spiriferida, family Epithyrisidae, genus
Epithyris, dengan nama spesies Epithyris maxillata PHILL. Adapun bentuk dari
fosil ini adalah biconvex. Fosil ini berumur sekitar Jura Tengah (176-160 juta
tahun yang lalu). Komposisi kimia fosil adalah CaCO 3 yang mengindikasikan
lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
3. Sampel 3 yang dideskripsi memiliki nomor peraga 993 berasal dari filum
brachiopoda, kelas Articulata, ordo Spiriferida, family Brachythyrisidae, genus
Brachythyris, dengan nama spesies Brachythyris pinguis SOW. Adapun bentuk
dari fosil ini adalah biconvex. Fosil ini berumur sekitar Karbon Bawah ( 345318 juta tahun yang lalu). Komposisi kimia fosil adalah CaCO3 yang
mengindikasikan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
4. Sampel 4 yang dideskripsi memiliki nomor peraga 256 berasal dari filum
brachiopoda, kelas Articulata, ordo Rhynconellida, family Acrospiriferidae, genus
Acrospirifer, dengan nama spesies Acrospirifer speciosus BRONN. Adapun
bentuk dari fosil ini adalah biconvex. Fosil ini berumur sekitar Devon Tengah (
370-360 juta tahun yang lalu). Komposisi kimia fosil adalah CaCO 3 yang
mengindikasikan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
5. Sampel 5 yang dideskripsi memiliki nomor peraga 961 berasal dari filum
brachiopoda, kelas Articulata, ordo Spiriferida, family Brachythyrisidae, genus
Brachythyris, dengan nama spesies Brachythyris duplicicosta PHILL. Adapun
bentuk dari fosil ini adalah biconvex. Fosil ini berumur sekitar Karbon Bawah (
345-318 juta tahun yang lalu). Komposisi kimia fosil adalah CaCO3 yang
mengindikasikan lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. http://ceritageologist.blogspot.co.id/2012/03/filum-brachiopoda.html.
(diakses pada tanggal 1 april 2016 pukul 19:00 WITA)
Anonim. https://id.wikipedia.org/wiki/Brakiopoda (diakses pada tanggal 1 april 2016