Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN

Phylum Brachiopoda berasal dari bahasa latin, yaitu Bracchium yang berarti lengan
(arm) dan Poda yang berarti kaki (foot). Jadi, Phylum Brachiopoda adalah hewan
yangmerupakan suatu kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan.
Brachiopoda adalah bivalvia yang berevolusi pada zaman awal periode Cambrian yang masih
hidup hingga sekarang. Mereka sering kali disebut dengan “lampu cangkang” yang
merupakankomponen penting organisme benthos pada zaman Palaeozoic. Phylum ini
merupakan salah satu phylum kecil dari benthic invertebrates. Hingga saat ini terdapat sekitar
300 spesies dari phylum ini yang mampu bertahan dan sekitar 30.000 fosilnya telah dinamai.
Phylum Brachiopoda mempunyai 2 buah cangkang yang mirip Pelecypoda, tetapi
perbedaannya bahwa cangkang Brachiopoda tidak sama satu dengan yang lain.

Brachiopoda adalah invertebrata laut yang eksklusif dan sesil dengan tubuh lunak
yang terbungkus cangkang yang terdiri dari dua katup yang tidak sama. Mereka tercatat sejak
zaman Kambrium Bawah dan merupakan fosil yang sangat umum sepanjang Paleozoikum;
secara keseluruhan sekitar 30.000 spesies fosil telah dideskripsikan. Sejak zaman
Mesozoikum, keanekaragaman dan kelimpahan Brachiopoda telah berkurang secara
dramatis, dan hari ini mereka dianggap sebagai filum kecil. Filum ini dibagi menjadi tiga
subfilum: Linguliformea, Craniiformea dan Rhynchonelliformea. Nama setiap subfilum
diambil dari tatanan kehidupan yang paling kuno, yaitu, Lingulida, Craniida,
Rhynchonellida. Hanya lima ordo yang memiliki perwakilan yang masih ada. Linguliformea
dan Craniiformea, yang katupnya hanya disatukan oleh jaringan lunak, masing-masing
memiliki satu tatanan hidup. Yang hidup perwakilan Lingulida termasuk dalam dua famili, 6
marga dan 25 spesies, sedangkan perwakilan Craniida termasuk milik satu keluarga, 3 marga
dan 18 spesies.1

Subfilum Rhynchonelliformea diwakili di laut saat ini oleh tiga ordo: Rhynchonellida,
Thecideida dan Terebratulida. Semua brachiopoda rhynchonelliform memiliki cangkang
kalsit dengan katup yang disambungkan pada sebuah engsel termineralisasi. Ke-39 spesies
yang masih ada dari ordo Rhynchonellida termasuk dalam 6 famili dan 19 genera. Ordo
Thecideida mencakup dua famili yang masih hidup, 6 marga dan 22 spesies. Terebratulida
adalah ordo yang paling beragam di lautan baru-baru ini, diwakili oleh 18 famili (+ satu
famili yang tidak pasti dan satu superfamili tanpa famili), 82 marga, dan 287 spesies. Secara
keseluruhan, fauna Brachiopoda yang masih ada terdiri dari 391 spesies dalam 116 marga;
1
Eldin Tguho “Buku Palentologi Dasar” Kendari, 2018 hlm. 23
Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 5% di antaranya dapat dianggap sinonim. Brachiopoda
tersebar luas secara geografis, hidup di semua samudra, pada kedalaman mulai dari intertidal
hingga lebih dari 5000 m.2

KLASIFIKASI

Klasifikasi Fillum
Brachiopoda dibagi menjadi 2
kelas yaitu klas
Artikulata/Phygocaulina
dan klas
Inartikulata/Gastrocaulina.
Klasifikasi Fillum
Brachiopoda dibagi menjadi 2
kelas yaitu klas
Artikulata/Phygocaulina
dan klas
Inartikulata/Gastrocaulina.
2
Christian Emig, Fernando Alvarez, Maria Aleksandra Bitner, “Phylum Brachiapoda” ResearchGate, Magnolia
Press, Article in Zootaxa, hlm. 75-76
Klasifikasi Fillum
Brachiopoda dibagi menjadi 2
kelas yaitu klas
Artikulata/Phygocaulina
dan klas
Inartikulata/Gastrocaulina.
Klasifikasi Fillum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas yaitu klas Artikulata/Phygocaulina

dan klas Inartikulata/Gastrocaulina.

(Gambar 1.1) Bentuk-Bentuk Valve

Klas Artikulata/Phygocaulina
Klas Articulata /
Pygocaulina mempunyai ciri
cangkang atas dan bawah
(valve)
dihubungkan dengan otot dan
terdapat selaput dan gigi.
Memiliki masa hidup dari
zaman
Cambrian hingga ada beberapa
spesies yang dapat bertahan
hidup sampai sekarang seperti
anggota dari ordo
Rhynchonellida dan ordo
Terebratulida. Berikut adalah
ciri-ciri dari Klas
Articulata :
a. Cangkang dipertautkan oleh
gigi dan socket yang diperkuat
oleh otot.
b. Cangkang umunya tersusun
oleh material karbonatan.
c. Tidak memiliki lubang anus.
d. Memiliki keanekaragaman
jenis yang besar.
e. Banyak berfungsi sebagai
fosil index.
f. Mulai muncul sejak Zaman
Kapur hingga saat ini.
Klas Artikulata/Phygocaulina
Klas Articulata /
Pygocaulina mempunyai ciri
cangkang atas dan bawah
(valve)
dihubungkan dengan otot dan
terdapat selaput dan gigi.
Memiliki masa hidup dari
zaman
Cambrian hingga ada beberapa
spesies yang dapat bertahan
hidup sampai sekarang seperti
anggota dari ordo
Rhynchonellida dan ordo
Terebratulida. Berikut adalah
ciri-ciri dari Klas
Articulata :
a. Cangkang dipertautkan oleh
gigi dan socket yang diperkuat
oleh otot.
b. Cangkang umunya tersusun
oleh material karbonatan.
c. Tidak memiliki lubang anus.
d. Memiliki keanekaragaman
jenis yang besar.
e. Banyak berfungsi sebagai
fosil index.
f. Mulai muncul sejak Zaman
Kapur hingga saat ini.
1. Klas Artikulata/Phygocaulina

Klas Articulata / Pygocaulina mempunyai ciri cangkang atas dan bawah


(valve) dihubungkan dengan otot dan terdapat selaput dan gigi. Memiliki masa hidup dari
zaman Cambrian hingga ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup sampai sekarang
seperti anggota dari ordo Rhynchonellida dan ordo Terebratulida. Berikut adalah ciri-ciri
dari Klas Articulata :

a. Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket yang diperkuat oleh otot.
b. Cangkang umunya tersusun oleh material karbonatan.
c. Tidak memiliki lubang anus.
d. Memiliki keanekaragaman jenis yang besar.
e. Banyak berfungsi sebagai fosil index.
f. Mulai muncul sejak Zaman Kapur hingga saat ini.

g. Klas
Artikulata/Phygocaulina
h. Klas Articulata /
Pygocaulina mempunyai
ciri cangkang atas dan
bawah (valve)
i. dihubungkan dengan otot
dan terdapat selaput dan
gigi. Memiliki masa hidup
dari zaman
j. Cambrian hingga ada
beberapa spesies yang dapat
bertahan hidup sampai
sekarang seperti
k. anggota dari ordo
Rhynchonellida dan ordo
Terebratulida. Berikut
adalah ciri-ciri dari Klas
l. Articulata :
m. a. Cangkang dipertautkan
oleh gigi dan socket yang
diperkuat oleh otot.
n. b. Cangkang umunya
tersusun oleh material
karbonatan.
o. c. Tidak memiliki lubang
anus.
p. d. Memiliki
keanekaragaman jenis yang
besar.
q. e. Banyak berfungsi
sebagai fosil index.
r. f. Mulai muncul sejak
Zaman Kapur hingga saat
ini.
a) Ordo Ortida (Kambrium- Permian)
Engsel panjang lebih kecil dari lebar cangkang umumnya setengah lingkaran.
Pembukaan rahang bunga biasanya segitiga. Catup cangkang dapat tertutup dengan
sempurna. Terbentuk pada zaman cambrian. memiliki sepasang cangkang sangat
biconvex dan “straight hinge line”. Impunctate shell = tidak terdapat indikasi
perforasi sama sekali.
Terdapat 2 subordor:
1) Orthacea (impunctate): Orthis dan Platystrophia (Ordovisium).
2) Dalmanellacea (punctate): Dalmanella (Ordovisium ~ Devonian).
b) Ordo Strophomenidina (Ordovicium-Jura)
Cangkang berukuran besar. Bagian katupnya planoconvex atau concaconvex umunya
cembung ganda. Stuktur cangkang berupa batang tegak lurus, kalsit kecil
padapermukaan cangkang. Dibagi dalam tiga Sub Ordo yaitu:
1) Sub Ordo Strophomenidina
Cangkang berbentuk setengah lingkaran dan katup atau cangkang tipis. Hinge
linelurus, hiasan bersifat radial berupa costellae halus. Cangkangnya
pseudopunctate(cangkangnya tidak perforate/pori tetapi terdapat bentuk-bentuk
kanal yang disebuttaleolae),Umumnya salah satu cangkangnya cekung (brachial
valve) dan cangkanglainnya cembung dengan radial ribs. Genus: Sowerbyella
dan Rafinesquina.
2) Sub Ordo Chonetidina

Bentuk setengah lingkaran. Memiliki duri di bagian belakang pedickel.

3) Sub Ordo Productidina


Memiliki bentuk concavo cembung dengan duri dibelakang pedickel.
Biasanyaterdapat di dasar perairan berlumpur

Ordo: Pentamerida
Ordo Pentamerida ini juga
merupakan turunan langsung
dari Ordo Orthida dimana
cangkangnya juga bersifat
impunctate. Umumnya
berukuran besar dan sangat
biconvex, memiliki hinge-line
yang pendek dan delthyrium
yang terbuka. Kisaran
umurnya adalah Ordovisium ~
Perm
c) Ordo: Pentamerida
Ordo Pentamerida ini juga merupakan turunan langsung dari Ordo Orthida
dimanacangkangnya juga bersifat impunctate. Umumnya berukuran besar dan
sangatbiconvex, memiliki hinge-line yang pendek dan delthyrium yang terbuka.
Kisaranumurnya adalah Ordovisium ~ Perm.
d) Ordo: Rhynchonellida
Genus ini memiliki cangkang impunctate (tidak memiliki perforasi) dan
fibrous, spherical dan hinge line yang pendek. Umumnya dilengkapi dengan sulcus
(lubang pembuangan) dan lipatan yang berbentuk paruh yang menonjol pada pedicle
valve(rostrate). Diperkirakan merupakan turunan dari Pentamerida sebagai
nenek moyangnya (ancestor). Pertama kali muncul pada Ordovisium Tengah dan
mencapai puncak penyebarannya pada Mesozoikum.
e) Ordo: Spiriferida
Ordo Spiriferida ini adalah kelompok fosil Brachiopoda yang terbesar dan penting,
dimana sebagian besar cangkangnya bersifat impunctate dan sebagian kecil bersifat
punctuate. Memiliki radial ribbed atau cangkang yang terlipat (folded
shell) dan bersifat “strongly biconvex”. Biasanya terdapat “interarea” yang mudah
teramati (welldeveloped interarea) pada pedicle valve, tetapi tidak terdapat pada
brachial valve. Penyebaran vertical ordo ini adalah Ordovisium Tengah ~ Permian
Atas, ada beberapa yang berhasil survive sampai Lias.
f) Ordo: Terebratulida
Secara umum cangkangnya bersifat punctate (terdapat kanal-kanal kecil
yangmenerus sampai permukaan cangkang), permukaan cangkang relatif licin
(smooth),hinge line relatif pendek, foramen (lubang) berbentuk bundar pada
bagian paruh.Diasumsikan merupakan turunan dari Kelompok Dalmanellacea
(Ordo Orthida).Pemunculan pertama-nya diketahui sejak Silur Atas dan
mencapai puncakperkembangannya pada Zaman Kapur.
2. Klas Inartikulata/Gastrocaulina
Dicirikan dengan cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan ototdan
terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari klas Inarticulata :
a. Tidak memiliki gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge
line).
b. Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot, sehingga setelah
mati cangkangakan terpisah
c. Cangkang umunya berbentuk membeulat atau seperti lidah, tersusun oleh
senyawa fosfat ataukhitinan.
d. Mulai muncul sejak Jaman Cambrian awal hingga sekarang
(Gambar 2.1) Morfologi Inartikulata (Lingula) (Gambar 2.2) Fosil Inartikulata

Pembagian Ordo dalam Kelas Inarticulata :

a) Ordo Lingulida
katu kecil memanjang. Genus Lingula
terdapat hampir di seluruh dunia dan
mulai adasejak Ordovisium.
b) Ordo Acrotretida (Inarticulata)

Pedicle valve umumnya “conicle”, “circular”


relief tinggi sampai datar, brachial valvedatar
(flat). Contoh : Orbiculoida : Ordovisium – Kapur3

(Gambar 2.3) Morfologi Internal Lingula

ANATOMI DAN MORFOLOGI

1. Lophoporates Coelomate, Enterocoelic.


2. Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu kea rah Dorsal dan yang lainnya ke arah Ventral
3. (Bilvalve).
4. Biasanya melekat pada substrat dengan Pedicile.
3
Ar “Paleontologi Brachiopoda” IDOCPUB, Mei 2020 hlm. 5-9
5. Cangkang dilapisi oleh mantel yang dibentuk oleh pertumbuhan dinding tubuh dan
6. membentuk rongga mantel.
7. Lophorpe membentuk kumparan dengan atau tanpa didukung oleh Skeletel Internal.
8. Usus berbentuk U.
9. Mempunyai satu atau sepasang Metanefridia.
10. System peredaran darah terbuka.
11. Sebagian besar Diocious, larve disebut Lobate.
12. Ganate berkembang dari jaringan Gonad pada Peritonium.
13. Hidup soliter sebagai oganisme bentik di laut.

(Gambar 1.3) Anatomi Eksternal Filum Brachiopoda

(Gambar 1.4) Anatomi Internal Filum Brachiopoda

Tertutup dalam cangkang dengan katup ventral dan dorsal katup, brachiopoda yang
masih ada (yang berarti "lengan" dan "kaki") diklasifikasikan ke dalam tiga subfilum utama:
Rhynchonelliformea, Linguliformea, dan Craniiformea. Brachiopoda Rhynchonelliforma
mencakup apa yang pernah disebut sebagai brachiopoda "mengartikulasikan", dinamai
demikian karena engsel termineralisasi yang menghubungkan katup kalsit pada cangkangnya.
Tidak engsel seperti itu ditemukan pada anggota dari dua lainnya subfilum lainnya,
melainkan katup mereka disatukan hanya oleh berbagai otot dan jaringan ikat. Brachiopoda
Craniiform (misalnya, Novocrania) juga memiliki cangkang kalsit, tetapi cangkang
linguliform brachiopoda (seperti lingulid Glottidia dan Discinisca discinisca) terdiri dari
apatit, mineral fosfat, dengan lapisan luar kitin. Sebagian besar brachiopoda morfotipe
memiliki dorsal yang lebih kecil dan lebih besar katup ventral, yang terakhir yang sering
menanggung sebuah struktur perlekatan berotot atau kaku yang disebut pedikel. Brachiopoda
Rhynchonelliform sering melekat pada substrat keras dengan kaku pedikel dengan katup
ventral yang berorientasi ke atas. Cangkang brachiopoda linguliform seperti Glottidia dan
Lingula umumnya memiliki katup berukuran sama dan pedikelnya panjang, struktur berotot
yang dimodifikasi untuk menggali menjadi sedimen lunak. Brachiopoda craniiform memiliki
kehilangan pedikel dan semen secara langsung ke substrat keras.

Di luar perbedaan pada bagian yang termineralisasi, ada juga perbedaan morfologi
dan fungsional dalam struktur makan dan pernapasan utama brakiopoda, lophophore, yang
dapat berupa terdiri dari bidang melingkar, spiral, atau berbentuk U tentakel bersilia. Hanya
brachiopoda rhynchonelliform yang menyangga lophophore dengan struktur penyangga
kalsifikasi yang disebut brachidia. brachidia, sedangkan semua brachiopoda lainnya hanya
menggunakan otot dan jaringan ikat. Jenis dan susunan otot dewasa biasanya mendukung
hubungan yang lebih dekat antara kraniida dan brachiopoda linguliform namun ada juga
himpunan bagian dari otot-otot remaja awal di antara rhynchonellids, craniids, dan lingulida
yang mungkin homolog. Baik brachiopoda dewasa craniiform dan linguliform memiliki usus
tembus, tetapi anus tidak ada di rhynchonelliforms. Ketiadaan ini umumnya dianggap sebagai
kehilangan sekunder, mungkin karena pengurangan aliran air di bagian posterior rongga
mantel yang terkait dengan keberadaan dan posisi engsel.4

4
Scott Santagata “Brachiopoda” Biology Department, Long Island University-Post, Greenvale, NY 11548, USA
hlm. 264

Anda mungkin juga menyukai