1.1.1 Justifikasi Rencana Kegiatan Kawasan Provinsi Lampung merupakan salah satu kota yang terletak paling selatan di pulau Sumatra yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatra dari jawa melalui jalur darat. Untuk menghubungkan wilayah Lampung – Riau akan di lakukan proyeksi pembangunan jalan tol sepanjang 870 km dengan lebar 70 m. Kawasan yang akan dibangun jalan tol meliputi 4 provinsi yaitu provinsi Lampung, Sumatra Selatan, Jambi dan Riau. Pembangunan yang terus berkembang berpotensi menimbulkan perubahan bentang alam pada kawasan yang di lalui. 1. Akses jalan menjadi lebih cepat sehingga aktivitas bisnis menjadi lancer. 2. Tersedianya lapangan pekerjaan dimana konstruksi pembangunan jalan tol ini akan memakan waktu sekitar 4 tahun, dilakukan 24 jam dengan jam kerja 8 jam per orangnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud Memperlancar lalu lintas daerah dan meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang pertumbuhan ekonomi. 1.2.2 Tujuan Terwujudnya lalu lintas yang lancar dan cepat. 2.1 Deskripsi Kegiatan yang Dikaji 1. Menutup kawasan serapan air 2. Menutup sumber mata air di kawasan tersebut
2.2 Deskripsi Rona Awal
2.2.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia 1. Iklim Data iklim yang tercatat dalam kegiatan ini merupakan hasil pengukuran dari stasiun Meteorologi Sumatera Selatan. Temperatur Udara Wilayah Sumatera Selatan memiliki ketinggian yang berkisar 400-1.700 mdpl, maka suhu udara rata-rata sekitar 26,0 dan maksimum 29,0˚C. 2. Kualitas Udara Ambien dan Kebisingan Kegiatan pembangunan jalan tol ini diperkirakan memberikan dampak terhadap penurunan kualitas udara ambien berupa peningkatan gas dan debu serta timbulnya kebisingan merupakan suatu keadaan yang tidak dapat dihindari, karena dalam pembangunan dan pengoprasiannya banyak menggunakan alat-alat berat. Parameter lainnya adalah debu yang dihasilkan oleh bergeraknya dump truck dan peralatan berat lainnnya akan mengakibatkan peningkatan konsentrasi debu di lokasi kegiatan, sehingga diperkirakan akan melampaui baku mutu lingkungan. Kualitas udara ambien mengakibatkan terjadinya peningkatan gas dan debu. 3. Topografi dan Kelerengan Provinsi Sumatera Selatan memiliki topografi yang bervariasi mulai dari daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan. Wilayah Sumatera Selatan memiliki bentangan wilayah dari Barat ke Timur dengan ketinggian antara 400 – 1.700 mdpl. Wilayah dengan ketinggian rata-rata antara 900 – 1200 mdpl berada pada bagian Barat yang merupakan pegunungan Bukit Barisan. 4. Tanah dan Air Pembangunan jalan tol Lampung - Riau mengubah lahan pertanian menjadi beton. Lahan pertanian yang akan dihilangkan oleh proyek jalan tol ini yaitu terdapat lahan perkebunan kakao dengan sepanjang 1 km milik perkebunan besar swasta serta lahan sawah milik rakyat sebanyak 265 petak sawah yang tersebar di empat provinsi yaitu Provinsi Lampung, Sumatra Selatan, Jambi dan Riau. Banyak sumber mata air di sepanjang kawasan yang tertutup oleh beton. Sumber mata air yang ditutup beton seperti 78 sumur, terdapat 9 jembatan yang di bangun di atas aliran sungai dan banyak sungai- sungai kecil yang ditutup. Banyaknya kawasan serapan air menjadi berkurang akibat terjadinya pembungan jalan tol di wilayah tersebut.
2.2.2 Komponen Sosial Ekonomi-Budaya dan Kesmas
1. Perekonomian Regional Pertumbuhan ekonomi masih tumbuh kuat kendati sedikit melandai dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Kinerja perekonomian Sumatera Selatan tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional dan regional Sumatera 2. Kesehatan Masyarakat Ketersediaan sarana kesehatan sangat penting untuk mendukung upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Fasilitas kesehatan yang terdapat di provinsi Sumatera Selatan yaitu Posyandu, Puskesmas, klinik, polindes, Rumah Sakit, rumah sakit bersalin.