Anda di halaman 1dari 47

MENERAPKAN SAFETY

PERMIT
APA ITU
WORK PERMIT SYSTEM ?
Ijin Kerja (Work Permit) adalah sebuah sistem ijin bekerja tertulis formal yang
digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang berpotensi bahaya.
UNTUK A P A SISTEM IJIN KERJA
DIBUAT ????

Memastikan bahwa risiko selama pelaksanaan aktivitas pekerjaan


diturunkan sampai ke level acceptable dan tetap dalam keadaan
terkendali

Ijin Kerja (Permit to Work) juga biasanya dilengkapi dengan dokumen pendukung seperti
JSA (Job Safety Analysis) dan Tool Box Checklist.
IZIN KERJA
Dikenal juga dengan istilah work permit, permit to work, atau surat izin kerja aman adalah sebuah
dokumen atau izin tertulis yang digunakan untuk mengontrol jenis pekerjaan tertentu yang
berpotensi membahayakan pekerja

Work Permit (Izin Kerja Umum) merupakan sarana di mana Penanggung Jawab Operasi Fasilitas (FO)
memberikan izin kepada petugas (karyawan /Mitra Kerja) untuk melakukan pekerjaan tidak rutin di
suatu tempat kerja, untuk mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul, dan untuk
memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.
JENIS PEKERJAAN

PEKERJAAN TIDAK RUTIN

adalah pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin dalam kondisi operasi normal atau yang
memerlukan izin kerja keselamatan lain (pekerjaan panas, masuk ke ruang tertutup, pemakaian alat
bantu pernapasan, pekerjaan listrik, penggalian, hot tap, radiografi, dsb.)..

Contoh pekerjaan yang dianggap tidak rutin adalah :

• Menegakkan perancah bangunan (scaffolding) atau peralatan konstruksi peralatan lainnya,

• Kerja penggalian dengan kedalaman lebih dari ½ meter, kegiatan pengeboran atau kerja ulang
seperti pindah ke lokasi lain dan sebelum menegakkan menara bor,

• Bekerja di ketinggian, setiap pekerjaan yang tidak dilakukan oleh pekerja operasi yang
biasanya ditunjuk di fasilitas tersebut dengan resiko bahaya yang berkaitan dengan pekerjaan
tersebut
PEKERJAAN RUTIN
adalah semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh petugas operasi dalam kondisi operasi normal, dan
merupakan kegiatan rutin sesuai prosedur operasi, pemeliharaan, atau pengeboran.

Beberapa contoh pekerjaan yang dianggap sebagai pekerjaan rutin adalah :

• Pemeriksaan operasional harian yang dilakukan oleh operator di fasilitas tersebut (misal
pemeriksaan level tangki, meter reading, dll.),

• Pekerjaan pemboran, well completion, atau pencampuran lumpur, dan sebagainya

setelah izin awal diberikan. Namun, izin kerja tetap diperlukan sebelum menara bor pindah lokasi
dan ditegakkan.
Mulai

Apakah pekerjaan

MENENTUKAN PEKERJAAN RUTIN


atau sebagian dikerjakan
oleh karyawan yang tidak biasa Ya
mengoperasikan fasilitas
bersangkutan
?
Tidak
ATAU TIDAK RUTIN
Apakah pekerjaan jarang Ya
dilakukan dan mempunyai
resiko
?
Tidak
DIPERLUKAN
IZIN KERJA UMUM
Apakah Kerja Panas,
SCBA, Masuk Ruang Tertutup, Ya
Kerja di Ketinggian, atau kerja
beresiko termasuk
didalamnya
?

Tidak

Apakah ada kegiatan


yang tercantum dalam
#4.6 termasuk dalam Ya
pekerjaan tersebut
? Ya
Ya
Tidak

Apakah pekerjaan Tidak Apakah pekerjaan Tidak


SELESAI
di areal lapangan melibatkan resiko
(Kerja Rutin)
baru (Lihat #3.3 & yang tidak rutin/
4.7) tidak biasa
? ?
TUJUAN UTAMA DARI PROSES IZIN KERJA

• Untuk membentuk komunikasi di antara kelompok kerja lintas-fungsi di suatu tempat kerja dalam
melakukan pekerjaan tidak rutin untuk mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul
dan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.

• Mengingatkan pekerja akan bahaya yang akan timbul.

• Memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat untuk dilakukan.

Catatan: Pemakaian Work Permit berlaku untuk semua fasilitas baik yang dijaga (Manned Facilities)
maupun yang tidak dijaga (Un-manned Facilities).
PENANGGUNG JAWAB IZIN KERJA
Generic Title Specific Title Role & Responsibility

Permit User Permit User Orang atau pekerja yang melakukan


pekerjaan
(Pekerja yang berwenang, Pekerja yang
melakukan)
Permit Approver Permit Approver Menyetujui izin kerja
(HSE Officer and PMT)
Project Management Project Management Team Orang atau pekerja yang ditunjuk untuk
Team bertanggung jawab dalam pembuatan
(Project Manager and Construction izin kerja
Manager)
Area Controller Area Controller Orang yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab dari fasilitas dan/atau
(Pemilik fasiitas yang ditunjuk, Orang lokasi kerja
yang berwenang)

Site Controller Site Controller Orang yang ditunjuk sebagau


penanggung jawab untuk melakukan
(Petugas K3 Client dan Contractor) pengawasan di lokasi kerja terhadap
persyaratan izin kerja
SIAPA YANG MEMBUAT WORK PERMIT ?

Izin kerja merupakan pelatihan wajib yang harus didapatkan oleh pengawas dan atau
pimpinan kelompok kerja dimana mereka bertanggung jawab pelaksanaan bekerja
aman .

Ingatt !!!
Semua kegiatan konstruksi yang dilakukan harus dilengkapi
dengan Izin Kerja.

PERMIT TO WORK
BOX
APA SAJA JENIS-JENIS IZIN KERJA YANG BIASANYA
DIBUAT SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN?

• IZIN KERJA PEKERJAAN PANAS (HOT WORK


PERMIT) – Diperlukan apabila akan melaksanakan
pekerjaan panas, contohnya: pengelasan, pemotongan
dengan api, pengeboran logam, dan sandblasting.

• IZIN KERJA PEKERJAAN DINGIN (COLD WORK


PERMIT) – Diperlukan apabila akan melaksanakan
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan
perbaikan, pemeliharaan, atau konstruksi yang
sifatnya tidak rutin (sesuai ketentuan pekerjaan
tersebut) dan tidak menggunakan peralatan yang dapat
menimbulkan api terbuka atau sumber nyala.

Contohnya pengecatan, pekerjaan bangunan, dan


pekerjaan sipil.
IZIN KERJA MEMASUKI RUANG TERBATAS (CONFINED SPACE ENTRY PERMIT) –
Diperlukan apabila akan memasuki dan melakukan pekerjaan di ruang terbatas, seperti
silo, tanki, atau saluran tertutup. Izin kerja pekerjaan listrik (electrical work permit

Jenis Izin Kerja :

1.Kerja Panas
2.Ruang Terbatas
3.Bekerja di Ketinggian
4.Pengangkatan Berat
5.Penggalian
6.Radiasi / X-ray
7.Isolasi Energi
8.Lisrik
9.Pekerjaan Dingin
INFORMASI APA SAJA YANG HARUS TERCANTUM DALAM SURAT IZIN
KERJA?
• Nama pekerja
• Detail lokasi pekerjaan
• Pekerjaan yang akan dilakukan
• Tanggal dan waktu pekerjaan Daftar potensi bahaya
• Daftar persiapan, seperti kelengkapan peralatan yang
diperlukan, pengujian atmosfer, isolasi sumber energi berbahaya,
dll.
• Detail urutan prosedur kerja
• Tindakan pencegahan yang diperlukan
• Alat pelindung diri yang dibutuhkan
• Peralatan darurat yang dibutuhkan
• Nomor telepon darurat dan lokasi telepon terdekat diletakkan
• Tanda tangan orang yang berwenang/ petugas yang
mengeluarkan izin kerja (bisa lebih dari satu)
• Tanda tangan pekerja (bisa lebih dari satu) yang menunjukkan
bahwa mereka sudah memahami bahaya yang terlibat dan
mengetahui tindakan pencegahan yang harus dilakukan
• Tanggal dan waktu izin kerja dikeluarkan.
PERSYARATAN PROSEDUR IJIN KERJA
• Personel yang ditunjuk sebagai Penanggung jawab Izin kerja harus telah mendapatkan
pelatihan dan memiliki kemampuan.

• Perorangan tidak dapat bertindak sebagai pembuat, menyetujui dan pengawasan dalam
satu izin kerja

• Standar izin kerja harus tertera dengan jelas penaggung jawab dan hal berikut:

ØYang membuat
ØPersetujuan
ØPengawasan
ØPenanggung jawab perubahan kondisi
ØPenutupan izin kerja
MENGENDALIKAN AKTIFITAS TERKAIT K3

1. Bagaimana cara mengendalikan


aktifitas yang ada ?

2. Bagaimana cara mengendalikan risiko


yang ada?

3. Bagaimana cara mengendalikan


potensi bahaya yang ada?
BERAPA LAMA MASA BERLAKU IZIN KERJA?
• Izin kerja harus dibuat secara spesifik dan hanya berlaku bila kondisi pekerjaan tidak berubah.

• Izin kerja biasanya hanya berlaku singkat, selama 8 jam atau satu shift, dan berlaku tidak lebih dari
satu hari. Rentang waktu yang ditetapkan

• Dalam izin kerja biasanya dimulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat atau jam
kerja yang berlaku di tempat tersebut.

• Bila kondisi lingkungan pekerjaan berubah (hujan, pergantian shift, dll.), maka izin kerja harus
diperiksa kembali sesuai kondisi lingkungan kerja saat itu.

• Izin kerja sebelumnya harus diganti dengan izin kerja baru atau bila ada perubahan lingkungan
dianggap tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keselamatan kerja, maka izin kerja dapat
dipergunakan kembali.
INFRASTRUKTUR YANG DIBUTUHKAN
1. Formulir Work Permit dan Permit Lainnya
2. Infrastruktur Lainnya

• Persyaratan Persiapan tempat kerja


• Alat isolasi peralatan, Scaffolding, Pemutus Arus
• Barricades, Yellow Tapes, Radio dua-arah
• Lock dan tag, Ventilasi mekanis, Blower
• Alat keselamatan dan pelindung diri (Safety and Personal Protective Equipment)
• Job safety analisis
• Permit-2 khusus lainnya spt: permit penggalian, permit kerja panas, dsb.

3. Dokumentasi

• Salinan Permit dan Permit yang sudah terlaksana


• Laporan kecelakaan terkait
• Hasil penilaian Fundamental Safety Performance Assessment
• Pelanggaran terhadap izin kerja
• Tindakan disiplin
• Catatan training
UPAYA-UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MENURUNKAN RESIKO DARI SUATU PEKERJAAN

Identifikasi bahaya dan risikonya;


2. Implementasi tindakan pencegahan dan penanggulangan,
demi menurunkan dan mengendalikan risiko yang mungkin
dihadapi;
3. Koordinasi antara beberapa pekerjaan yang mungkin akan
saling berintervensi, & dipastikan tdk saling mengganggu;
4. Informasi bagi beberapa pihak terkait terutama team
pelaksana pekerjaan;
Menentukan aktivitas pekerjaan, lokasi, peralatan yang
JENIS-JENIS SISTEM IJIN KERJA

1.Ijin kerja Ruang Terbatas (Confined Space wok permit)

Bahaya yang dapat terjadi dalam suatu ruangan


tertutup adalah :
a. Kekurangan oksigen serta kualias udara yang
buruk
b. Bahaya kebakaran, kemungkinan adanya
ledakan karena liquid dan gas
c. Bahaya karena bahan kimia
d. Bahaya kecelakaan seperti bagian peralatan
yang bergerak, terbelit, tergelincir atau jatuh.
e. Pergeseran atau jatuhnya alat berat
f. Radiasi, bahaya biologis dan lain-lain
Berikut ini beberapa persyaratan untuk
memperbolehkan pekerja memasuki ruangan
tertutup, antara lain :

a. Pekerjaannya benar-benar penting dan tidak


dapat melalui cara lain
b. Semua sumber energi yang dapat mempengaruhi
ruangan telah diisolasi
c. Pekerja yang terlibat kompeten dalam
pekerjaannya. Dilakukan inspeksi dan
pengetesan secara berkala
e. Ada izin dan sertifikat dari pihak yang
bertanggung jawab
2. Ijin bekerja diatas ketinggian ( Working at hight work permit)

Beberapa obyek pengawas keselamatan kerja


pada pekerjaan di
ketinggian, yaitu :

a. Pondasi Perancah
b. Konstruksi perancah
c. Peralatan kerja
d. Tangga kerja/ ladder
e. Jalan kerja
f. Pagar pengaman
g. Peralatan keselamatan
h. Sertifikasi dan kompetensi
3. Ijin Kerja Dingin (Cold Work Permit )

Diperlukan apabila akan melaksanakan pekerjaan yang


berhubungan dengan pekerjaan perbaikan, pemeliharaan,
atau konstruksi yang sifatnya tidak rutin (sesuai
ketentuan pekerjaan tersebut) dan tidak menggunakan
peralatan yang dapat menimbulkan api terbuka atau
sumber nyala. Contohnya : pengecatan, pekerjaan
bangunan, dan pekerjaan sipil.
4. Ijin Kerja Panas (Hot Work Permit)

Adalah ijin kerja untuk pekerjaan yang


menghasilkan api atau menggunakan api,
dimana lokasi pekerjaan tersebut berdekatan
dengan bahan yang mudah terbakar.

Contohnya: Pekerjaan Welding, grinding &


cutting berdekatan dengan bahan mudah
terbakar
4. Ijin Kerja Kelistrikan (Electric Work Permit )

Adalah ijin kerja untuk diperlukan


apabila akan melakukan perbaikan,
pemeliharaan, atau pemeriksaan yang
berhubungan dengan kelistrikan
peralatan baru atau peralatan lama &
battery charging.
6. Ijin Kerja Masuk Ruang Radiasi (Radiography
Work Permit)

adalah ijin kerja untuk pekerjaan yang berhubungan radiasi


sinar X/gamma
7. Ijin Pengangkatan (Lifting Work Permit)

Adalah ijin kerja untuk pengangkatan yang kritikal,


beban yang diangkat diatas 10 Ton atau pengangkatan dengan
menggunakan 2 crane atau lebih dan pengangkatan material
yang mahal harganya dan material lebar ukurannya yang
kategorikan berbahaya.
8. Ijin pekerjaan penggalian (Excavation Work Permit)

Adalah suatu pekerjaan yang meliputi


semua pekerjaan penggalian di daerah
yang memerlukan pemeriksaan dan
persetujuan dari berbagai departemen
terkait seperti, produksi, electric,
communication, pipeline maintenance.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS:
• Responsible Safety & Environment on Site (RSES)
Operating Authority (Pemberi wewenang) WP
Controller
• Performing Authority (Penerima Wewenang)
Contractor Foreman
• Safety Authority
Certified Gas Tester
• Electrical Authority
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
1. RSES (Pimpinan Umum/Unit)
1. Menugaskan secara tertulis Operating Authorities, mengangkat Ahli
Listrik bersertifikat yang berwenang;
2. Secara formal menanda tangani Work Permit Register;
3. Mengawali dan memvalidasi formal risk assessment;
4. Mengadakan “daily meeting” untuk koordinasi pelaksanaan
pekerjaan dengan personnel terkait;
5. Mengecek periode validasi, tindakan penanggulangan risiko dan
meminta tambahan penanggulangan khusus, bila memang
diperlukan;
6. Meng-approve semua WP, "Cold", "Hot" dan complementary, setelah
secara formal diterima oleh Operating Authority;
7. Secara formal menanda tangani Work Permit Register setelah daily
coordination meeting, bilamana telah di-updated oleh WP controller,
8. Meningkatkan dan berpartisipasi dalam site inspections dan WP
audits.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
2. OPERATING AUTHORITY
1. Menugaskan secara tertulis Operating Authorities,
mengangkat Ahli Listrik bersertifikat yang berwenang;

2. Mengidentifikasi risiko yang ditimbulkan oleh:


§ Kegiatan lain yang dikerjakan selama operasi;
§ Kemungkinan adanya intervensi dengan pekerjaan lain;
3. Menginventarisasi kemungkinan kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan;

4. Memastikan bahwa semua complementary permits telah


disiapkan;

5. Berpartisipasi dalam formal risk assessment terhadap


pekerjaan;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
2. OPERATING AUTHORITY
6. Menyiapkan tindakan pencegahan dan penanggulangan;
7. Menentukan semua perlengkapan guna mencegah keadaan
yang lebih buruk;
8. Menentukan sarana pencegahan untuk memastikan instalasi
safe;
9. Mengecek adanya intervensi atau kemungkinan adanya
pekerjaan yang bertentangan;
10. Mengevaluasi tingkat pemantauan yang tepat terhadap
pelaksanaan pekerjaan;
11. Menyetujui persiapan semua kegiatan sebelum WP di-approved
oleh RSES;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
2. OPERATING AUTHORITY
12. Memastikan semua safety precautions yang diperlukan telah
disebutkan dalam WP forms;
13. Memastikan bahwa sebelum pekerjaan dimulai telah dilakukan
hal-hal sbb:
§
precautions yang dipersyaratkan telah diimplementasikan;
§ Mengerti benar seluk-beluk pekerjaan, bahayanya, dan
precaution yang diperlukan;
§ Kondisi operasi stabil dan mantap;
§
Process isolations dan pencegahan telah diimplemen-
tasikan dengan benar;
14. Mempersiapkan WP dan complementary permits-nya;
15. Pastikan gas tests telah dilakukan oleh authorized gas tester,
16. Pastikan pemantauan pekerjaan dilaksanakan secara terus-
menerus;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS (2/9)
2. OPERATING AUTHORITY or Reps
17. Beritahu RSES bila ditemukan anomaly selama
pekerjaan dilaksanakan;
18. Segera stop pekerjaan bila ada penyimpangan terhadap
persyaratan yang disebutkan dalam WP;
19. Pastikan pekerjaan telah dilaksanakan oleh petugas
yang qualified;
20. Pastikan bahwa isolasi dan hambatan telah
disingkirkan setelah pekerjaan selesai, dan instalasi
dalam keadaan safe;
21. Tutup WP dan complementary permits.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS (3/9)
3. WP CONTROLLER
1. Operation dan Maintenance meng-up to date Work
Permit Register dan Work Permit Rack Board atau
Site Map,
2. Membuka dan membatalkan setiap main dan
complementary WP;
3. Syarat-syarat operasi dan safety harus dipatuhi
sebelum memulai pekerjaan;
4. Pre-job meeting benar-benar dilakukan secara efektif
di site dengan semua pekerja;
5. Pastikan bahwa semua inhibits/ de-inhibits, dan
isolasi, telah diimplementasikan dengan benar;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS (3/9)
3. WP CONTROLLER
6. Pastikan bahwa semua kegiatan pekerjaan telah
dikoordinasikan dengan baik untuk mencegah
intervensi di site;
7. Pastikan telah dilakukan upaya mitigasi terhadap
bahaya yang mengancam selama persiapan WP;
8. Melakukan promosi dan partisipasi untuk inspeksi di
site dan WP audits;
9. Pastikan kondisi tempat kerja safe untuk instalasi
dikembalikan beroperasi, setelah semua pekerjaan
selesai;
10. Menyimpan dalam arsip WP dan complementary
permits.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
4. PERFORMING AUTHORITY (Penerima wewenang)
1. Menentukan ruang lingkup pekerjaan, sifat pekerjaan
dan cara yang diharapkan untuk melaksanakan
pekerjaan;
2. Menentukan bahaya dan risiko yang terkandung dalam
pekerjaan dan peralatan yang akan digunakan;
3. Mempunyai pengertian yang baik terhadap semua
pekerjaan yang berkaitan dengan semua aktivitas yang
akan dilakukan terhadap lingkungan sekitarnya;
4. Mempersiapkan Job Safety Anlysis (JSA) atau Job Risk
Assessment (JRA),
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
4. PERFORMING AUTHORITY
5. Mengikuti daily WP meeting;
6. Mengusulkan prosedur kerja yang mencakup:
- Pencegahan untuk mengendalikan risiko;
- Perlengkapan dan peralatan yang memadai untuk
pengelolaan limbah;
7. Memastikan semua precaution yang diperlukan dapat
diimplementasikan;
8. Memastikan Pre-job meeting dilakukan dengan konsisten;
9. Memastikan bahwa ia puas atas semua kesiapan
pencegahan yang diimplementasikan, agar instalasi
dijamin safe untuk pelaksanaan pekerjaan;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
4. PERFORMING AUTHORITY or Reps
10. Pantau secara regular kemajuan safety dari
pekerjaan yang sedang berjalan;
11. Hentikan pekerjaan bila ada perubahan scope atau
modifikasi prosedur yang telah disetujui, dan
beritahu Area Operating Authority atau Wakilnya
untuk memutuskan apakah pekerjaan dapat
diteruskan dengan aman, dan informasikan kepada
RSES,
12. Hentikan pekerjaan bila terjadi penyimpangan
terhadap persyaratan WP, dan beritahu segera
Operating Authority dan/atau RSES,
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
4. PERFORMING AUTHORITY or Reps
13. Berpartisipasi dalam pekerjaan commisioning bila
diperlukan;
14. Pastikan lokasi pekerjaan bersih/safe saat diting-
galkan, dan semua peralatan, material dan limbah
harus telah disingkirkan, sebelum kontraktor
meninggalkan lokasi pekerjaan.

“TAK SEORANGPUN BOLEH MEMBUAT WP UNTUK


DIRINYA SENDIRI. PERFORMING AUHTORITY DAN
OPERATING AUTHORITY TIDAK BOLEH ORANG YANG
SAMA”.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
5. CONTRACTOR FOREMAN
1. Pastikan team memahami sifat pekerjaan dan risiko yang
terkandung dalam pekerjaan, dengan melakukan Pre-Job
Meeting di lapangan;
2. Check bahwa semua persyaratan khusus telah
diimplementasikan;
3. Pastikan kondisi fisik anggota team benar-benar fit untuk
mengerjakan pekerjaan;
4. Pastikan bahwa anggota team telah dilatih tentang prosedur
untuk menghadapi keadaan darurat;
5. Pastikan bahwa selama melaksanakan pekerjaan, semua
anggota team selalu mematuhi semua persyaratan yang
disebutkan dalam WP;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
5. CONTRACTOR FOREMAN
6. Pastikan bahwa semua pekerjaan selalu dikerjakan dengan
respek terhadap peraturan lingkungan: waste management,
contamination control, spills ...,

7. Hentikan pekerjaan bila dijumpai anomaly, atau kondisi yang


tidak diharapkan, atau memerlukan perubahan atas operasi
yang telah direncanakan;
8. Pastikasn pembatalan atau revalidasi atas permit yang sedang
berjalan dikelola dengan benar;
9. Pastikan bahwa semua pekerja meninggalkan tempat kerja
dalam keadaan rapi dan bersih, apakah dihentikan sementara
atau apakah sudah selesai dengan tuntas;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
6. SAFETY AUTHORITY
1. Membantu Operating Authority untuk melakukan Proses
pembuatan WP;
2. Membantu RSES and Operating Authority dalam menentukan:
Prioritas dan batas untuk jumlah simultaneous permits;

3. Menangani “downgraded situations” sebelum menerima


pelaksanaan pekerjaan yang berpotensi bahaya;

4. Mengusulkan tambahan safety precautions demi menghindari


keadaan berkembang menjadi lebih buruk dan membatasi
konsekuensi kemungkinan terjadinya kecelakaan;
5. Mengecek apakah WP register selalu di-up to date dan dijaga
dengan baik;
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
6. SAFETY AUTHORITY
6. Berpartisipasi dalam pre-job meeting, sejauh yang mungkin
dapat diikuti;
7. Memastikan bahwa PPE yang memadai telah diimplemen-
tasikan;
8. Semua personnel yang telah menerima training Safety
Watchers atau Gas Tester, sesuai dengan apa yang disebutkan
dalam WP benar-benar fit dan efisien untuk pekerjaan
dimaksud;
9. Meningkatkan dan berpartisipasi dalam site inspections dan
WP audits;
10. Mengorganisir pelaksanaan training untuk para petugas
penanda tanganan WP, dan menunjukkan kondisi lokal yang
khusus secara rinci.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS
7. CERTIFIED GAS TESTER
1. Melakukan gas test dan melaporkan hasilnya
pada main dan complementary WP forms;
2. Memastikan bahwa gas detectors andal,
dikalibrasi dengan benar dan dirawat secara
periodik setiap bulan;
3. Menyelesaikan dan menanda tangani main
dan complementary WP forms.
TANGGUNG JAWAB DAN TUGAS

8. ELECTRICAL AUTHORITY
1. Memberi wewenang kepada pelaksana inhibition/
isolation dan me-maintain register para pelaksana
inhibition/isolation;
2. Menentukan metoda inhibition/isolation dan
mengidentifikasikan prosedur dan pencegahan yang
harus digunakan untuk inhibition/isolation;
3. Mengontrol status inhibition/isolation;
4. Secara formal mengecek status dari semua kegiatan
terkait sebelum memberikan kewenangan untuk
melepas setiap isolasi.
USE OF WORK PERMIT FORM
Ste Copies Action
SG s
p - Fill "Description" box (description of the work, location, contractor in
N
Work Permit harus

Request
charge, list of equipment, …)

Request
- Attachments: Complementary Permits/Isolation Certificates issued & 1.
attached

er
- Additional documents (sketches, work procedure, isolation
disimpan sebagai
1-
1, 2, 3, 4,
procedure, …)
- Hazard
Job Risk identification
Assessmentof its own
Report if anticipated as necessary
activity

Perfor

ng
mi
- Proposal of precautions
- Assignment of Representative if
- necessary
Hazard identification (operating conditions, interferences,
arsip selama 1 tahun,
- Signature
environment)of Performing Authority

Authori
S&E
Preparatio

- Proposal of precautions, tests, measurements


- Precautions to prevent escalation of incident dan setelah itu boleh

ty
- Checking of complementary permits
- Assignment of S&E Representative, Fire Watch if

dihancurkan.
2-

- necessary
n

Hazard identification (interference,


Signature of S&E
- environment, …) Authority
1, 2, 3, 4,

Authori
Operati - Proposal of precautions, tests,
measurements, …
- Precautions to prevent escalation of
ng

tyincident
-- Checking
Decision forof Complementary
validity durationpermits 2. WP setelah ditanda
Approval

-- Assignment of Representative
Decision of supervision if necessary
level (Operating & Performing Authority

tangani harus dire-


Signature of Operating Authority
- Reps)
RSE

- Checking of interferences/compatibility with other planned or on


S

going works
3-

1, 2, 3, 4, - Signature of Work Permits for approval


Signature
-- 4 with S&EofAuthority
Signature
-- 3 with WP of
Third Party
for for
Work Permit
interface
common
Register
usepermit
once
area
with RSES
updating
Board with meeting
gistrasi, akan lebih
Registeri

Controller at Work Permit Rack,


input
or Site Map

baik dimasukkan da-


- WP Controller introduces the WP into the Register
ng

3, 4,
- WP Controller updates the register at each
interruption.
Opening of the Work Permit
- Checking of implementation of precautions
lam data base di
Ctr Foreman

- Checking of tests and measurements for positive


indications
Performin

- Pre-job meeting
Perform & Ops.

On site 1,
sistem computer.
- Notify the WP Controller
Authorities,

2
- Signatures
End of Workingof Performing
Shift & Operating Authorities,
- 1Contractor
handed overForeman
to WP Controller by Performing
5-

Authority
Revalidation of the Work Permit
WP - Same precautions and Controls than for
Opening Step
Controller 3

35
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai