Anda di halaman 1dari 6

Lampiran C: IBU – Permit to Work Procedure

Pengantar

Sistim Izin Kerja (PTW) merupakan sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi,


mengkomunikasikan, mengurangi dan mengendalikan bahaya terkait pekerjaan yang memiliki
potensi dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan keselamatan.

Prosedur ini mengatur persyaratan IBU untuk izin kerja. Lihat Permit to Work Procedure
Workflow Diagram untuk mendapatkan gambaran visual dari prosedur ini.

Prosedur tertulis IBU tentang Permit to Work meliputi unsur-unsur berikut:


 Izin Kerja Umum
 Izin khusus
 Rencana Kerja

Perizinan sendiri (self-permitting) tidak diperbolehkan.

Prosedur ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan Chevron dan delegasinya,
serta kontraktor di dalam Chevron Upstream & Gas

Prosedur

Merupakan tanggung jawab Person Managing Control of Work untuk memastikan bahwa izin
(umum dan khusus) dan/atau rencana kerja dibuat sesuai dengan rincian prosedur ini. Person
Managing Control of Work bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kondisi izin/rencana
kerja dikomunikasikan, pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi izin/rencana kerja, dan
izin/rencana kerja diselesaikan.

Note:IBU tidak diharuskan untuk menggunakan formulir izin U&G. Form izin khususIBU harus
berisi minimal semua informasi yang tercantum pada formulir izin U&G.

Step 1:Gunakan Tabel 9 dibawah untuk mengidentifikasi kapan permit dan/ataurencana kerja
dibutuhkan.

Tabel 9. Menentukan kapanPermit/Work Plandiperlukan


Izin/Rencana Kerja diharuskan dalam Contoh
kondisi-kondisi berikut (termasuk tapi tidak terbatas pada)
 Pekerjaan yang melibatkan pembobolan
jalur, peralatan atau bejana
Pekerjaan dengan potensi yang signifikan
 Pekerjaan khusus (misal masuk ruang
terhadap cedera, insiden atau loss
ofcontainment. (Izin Kerja) terbatas, pekerjaan panas, penggalian,
penyelaman, pengangkatan kompleks,
dll.)
Pekerjaan yang diidentifikasi mempunyai  Operasi vacuum truck melibatkan cairan
riwayat insiden dengan potensi bahaya yang mudah menguap dan/atau mudah
medium/high. (Izin Kerja) terbakar, material mudah meledak
 Pekerjaan yang memerlukan pelindung
jatuh
 Transfer pekerjaan antar
keahlian/ketrampilan
Transfer pekerjaan dan tanggung jawab dari  Transfer pekerjaan antar perusahaan
satu grup ke grup lain. (Izin Kerja) kontraktor
 Transfer pekerjaan antar perusahaan
kontraktor dan Chevron
 Kegiatan operasi dan pemeliharaan
yang berlangsung di daerah yang sama
Simultaneous operations (SIMOPs).  Kegiatan konstruksi dan operasi yang
(Rencana Kerja) berlangsung di daerah yang sama
 Operasi produksi dan pengeboran yang
berlangsung di lokasi yang sama
Atas permintaan. (Izin dan/atau Rencana  Area Controller
Kerja)  Person Managing Control of Work
 Setiap anggota team kerja

Step 2: Jika diperlukan sesuai Tabel 7 IBU Hazard Analysis Procedure, lakukan Planning
Phase Hazard Analysis(PPHA).

Step 3: Jika diperlukan sesuai Tabel 9, buatlah izin kerja umum sesuai petunjuk yang
tercantum di bawah ini.
1. Dokumentasikan pekerjaan yang akan dilakukan dalam bahasa yang sesuai bagi tim
kerja, termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Uraian singkat pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Uraian peralatan yang akan digunakan.
c. Tanggal kapan pekerjaan akan dilakukan.
d. Lokasi dimana pekerjaan akan dilakukan.
e. Namaorang yang meminta pekerjaan.
f. Durasi izin (tidak lebih 16 jam tanpa periode validasi ulang).
g. Periode validasiulang (jika permit divalidasi ulang).
h. Nomor referensi PPHA, jika diperlukan (yaitunomor dokumenPPHA pada permit atau
lampirkan PPHA).
i. Daftar prosedur operasi, maintenance dan/ataudrilling & completionsyang diperlukan
untuk aktivitas kerja yang akan dilaksanakan, jika perlu.
j. Daftar izin kerja khusus dan/atau dokumentasi rencana kerja yang diperlukan untuk
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
k. Identifikasi kebutuhan peralatan khusus (seperti crane, alat berat bermotor, dll) atau
perkakas.
l. Jelaskan kegiatan SIMOPs yang berlangsung.
m. Jelaskan kebutuhan pengujian gas jika berlaku (yaitu frekuensi pengujian, identifikasi
gas yang harus diuji) .
n. Jelaskan jika tambahan personil diperlukan (sepertiSubject Matter Experts,
electrician, tambahan anggota tim kerja, dll).

Step 4: Jika diperlukan, buat izin kerja khusus sesuai petunjuk yang tercantum di bawah:
1. Dokumentasikan pekerjaan yang akan dilakukan dalam bahasa yang sesuai bagi tim
kerja, termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Uraian singkat pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Tanggal kapan pekerjaan akan dilakukan.
c. Lokasi dimana pekerjaan akan dilakukan.
d. Durasi permit(tidak lebih 16 jam tanpa periode validasi ulang kecuali tanggap darurat
telah diaktifkan).
e. Periode validasiulang (jika permit divalidasi ulang).
f. Nomor referensi izin kerjaumum (yaitu dokumentasikan nomor PTW pada izin
khusus dan lampirkan izin kerja khusus pada izin kerja umum sebelum menerbitkan
lembar paket pekerjaan).
g. Identifikasi kebutuhan peralatan khusus (seperti crane, alat berat bermotor, dll) atau
perkakas.
h. Jelaskan kebutuhan tambahan (seperti Subject Matter Experts, Entry Watch, Fire
Watch, rencana penyelamatan, peralatan tanggap darurat, Dive Tender, dll).
i. Jelaskan informasi lain yang diperlukan sesuai IBU MSW Standards
(sepertiCommercial Diving Standard, Confined Space Entry Standard, Hot Work
Standard, dll)

Step 5: Jika diperlukan sesuai IBU MSW Standards buat rencana kerja (yaitu Lift Plan dan
SIMOPs Plan)sesuai petunjuk yang tercantum di bawah:
1. Dokumentasikan pekerjaan yang akan dilakukan dalam bahasa yang sesuai bagi tim
kerja, termasuk namun tidak terbatas pada:
a. Uraian singkat pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Tanggal kapan pekerjaan akan dilakukan.
c. Lokasi dimana pekerjaan akan dilakukan.
d. Nomor referensi izin kerja umum (lampirkan rencana kerja pada lembar paket
pekerjaan).
e. Identifikasi kebutuhan peralatan khusus (seperti peralatan teknik penyelamatan,
peralatan komunikasi, dll) atau perkakas .
f. Jelaskan kebutuhan tambahan (seperti Subject Matter Experts, Spotters,
Siignalmen, standby personil, dll).
g. Jelaskan informasi lain yang diperlukan sesuai IBU MSW Standardsyang berlaku
(yaituLifting & Rigging StandarddanSIMOPs Standard)

Step 6: Semua izin dan rencana kerja harus disetujui sesuai petunjuk yang tercantum di
bawah, sebelum pekerjaan dimulai.
1. IBU harus menjaga dokumen yang berisi daftar semua petugas yang diberi wewenang
untuk menyetujui izin dan rencana kerja (termasuk daftar Remote Permit Approvers
yang diberi wewenang).
2. Rencana kerja harus diketahui dan disetujui, melalui tanda tangan basah, sesuai peran
yang terdaftar di bawah ini dan dalam urutan sebagai berikut:
a. SIMOP plan harus dibuat (sekurang-kurangnya) oleh SIMOPs Representatives dan
SIMOPs Controller.
i. Diketahui oleh onsite Person Managing Control of Work.
ii. Diketahui olehSIMOPs Representatives.
iii. Disetujui oleh SIMOPs Controller.
b. Lift plan harus dibuat dan/atau ditinjau oleh orang yang kompeten.
i. Orang yang kompeten harus menandatangani rencana tsb.
3. Izin kerja khusus harus disetujui, dengan tanda tangan basah (jika menggunakan Permit
to Work IT Tool maka tandatangan elektronik dapat diterima), sesuai peran yang
terdaftar di bawah ini dan dalam urutan sebagai berikut:
a. Jike perlu, SME (hot tapping, diving, dll.).
b. Permit Approver.
c. Onsite Person Managing Control of Work.
4. Izin kerja umum harus disetujui, dengan tanda tangan basah (jika menggunakan Permit
to Work IT Tool maka tandatangan elektronik dapat diterima), sesuai peran yang
terdaftar di bawah ini dan dalam urutan sebagai berikut:
a. Permit Approver.
b. Onsite Person Managing Control of Work.
c. Jika perlu, manager Chevron level tinggi (sepertihot tapping, hot worksewaktu
menyelam, menggunakan bahan peledak sewaktu menyelam, menyelam di ruang
terbatas, masuk keinert atmospheres, dll.).
5. Izin dan rencana kerja yang disetujui jarak jauh (misalnya melalui telephone, perangkat
genggam, sistem PTW elektronik, dll.) harus memenuhi persyaratan tambahan sebagai
berikut:
a. Onsite Person Managing Control of Work, yang bertanggung jawab untuk
menerbitkan izin dan rencana kerja di lokasi remote, harus terlatih dan memenuhi
kualifikasi sebagai Permit Approver.
b. Permit Approver yang berwenang di lokasi remote (tidak berada di tempat kerja)
harus memiliki pengetahuan tentang lokasi tempat kerja dan tipe pekerjaan yang
akan dilakukan.
c. Onsite Person Managing Control of Workharus mendokumentasikan tanggal dan
waktu persetujuan diterima izin (pada bagian pemberi persetujuan izin) dan rencana
kerja, termasuk nama Remote Permit Approveryang diberi wewenang.Perizinan
sendiri (self-permitting) tidak diperbolehkan.
Step 7:Terbitkan lembar paket kerja (misal izin kerja, rencana kerja, dokumen hazard analysis,
dll.) kepada onsite Person Managing Control of Work.
Step 8: Gunakan formulir standar IBU Job Safety Analysis (JSA) untuk melakukan
dokumentasi onsite JSA segera sebelum melakukan pekerjaan sesuai petunjuk yang tercantum
di dalam IBU Hazard Analysis Procedure.
Simpan JSA di tempat kerja bersama dengan lembar paket pekerjaan.
Step 9: Lakukan/pastikan pemasangan isolasi dan penghalang, jika diperlukan, sesuai dengan
standar IBU MSW yang tepat (seperti Isolation of Hazard Energy Standard, Work at Height, dll).
Note: Ketika melakukan pemasangan isolasi di daerah yang berpotensi gas berbahaya,
pengujian gas harus dilakukan sebelum melakukan isolasi, sesuai dengan IBU Portable Gas
Detection Standard.
Step 10: Jika diperlukan, lakukan pengujian gas harus segera, sebelum pekerjaan dimulai,
sesuai dengan IBU Portable Gas Detection Standard.
Step 11: Tinjau dan komunikasikan kondisi JSA, izin dan rencana kerja kepada seluruh team
kerja (dalam bahasa yang sesuai bagi pekerja).
Step 12: Lakukan pekerjaan sesuai dengan kondisi yang dijelaskan dalam dokumen izin,
rencana kerja dan analisis bahaya.
Saat melakukan pekerjaan, salinan lembar paket pekerjaan (termasuk JSA yang masih berlaku,
izin kerja umum, izin kerja khusus dan rencana kerja, dll.) harus disimpan di lokasi dan di ruang
sentral/ruang kontrol (jika tersedia).
1. Pekerjaan harus dipantau oleh team pekerja dan onsite Person Managing Control of
Work untuk memastikan pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan dengan selamat dan
sesuai dengan kondisi izin/rencana kerja.
2. Izin harus divalidasi ulang di lapangan melalui tanda tangan basah Person Managing
Control of Work (alasan penghentian pekerjaan dan masa berlaku yang baru harus
didokumentasikan), kecuali dalam kondisi tanggap darurat, sebelum pekerjaan dapat
dilanjutkan ketika:
a. The Person Managing Control of Work tidak berada ditempat.
 Pekerjaan harus dihentikan sampai Person Managing Control of Work yang baru
berada di lokasi dan kondisi izin sudah divalidasi ulang dengan tanda tangan
basah.
b. Diketahui kondisi tidak selamat yang sebelumnya tidak terdokumentasi.
i. Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Person
Managing Control of Work harus memvalidasi ulang kondisi izin dengan tanda
tangan.
c. Kekhawatiran tentang keselamatan disampaikan oleh pekerja.
i. Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Person
Managing Control of Work harus memvalidasi ulang kondisi izin dengan tanda
tangan basah.
d. Kondisi izin yang ditentukan dilanggar.
i. Pekerjaan harus dihentikan, kondisi tidak selamat harus ditangani dan Person
Managing Control of Work harus memvalidasi ulang kondisi izin dengan tanda
tangan basah.
e. Fasilitas alarm darurat diaktifkan.
i. Pekerjaan harus dihentikan, sampai tempat kerja dinyatakan aman.
ii. Kondisi izin harus divalidasi ulang, melalui tanda tangan basah Person Managing
Control of Work.
f. Terjadi kegiatan dari lokasi yang berdekatan yang dapat berpotensi mempengaruhi
pekerjaan.
i. Pekerjaan harus dihentikan, sampai tempat kerja dinyatakan aman.
ii. Kondisi izin harus divalidasi ulang, melalui tanda tangan basah Person Managing
Control of Work.
g. Tempat kerja ditinggalkan untuk periode waktu tertentu.
i. Person Managing Control of Workharus memvalidasi ulang kondisi izin melalui
tanda tangan basah, sebelum pekerjaan dilanjutkan.
h. Pekerjaan melebihi masa berlaku izin 16 jam.
i. Pekerjaan harus dihentikan.
ii. Kondisi izin harus divalidasi ulang.
iii. Masa berlaku 16 jam yang baru harus dicantumkan pada izin.
iv. Izin harus disetujui ulang melalui tanda tangan basah Person Managing Control
of Work.
i. Kondisi tempat kerja di lokasi kerja berubah (seperti cuaca parah, housekeeping,
dll.).
i. Pekerjaan harus dihentikan sampai kondisi izin yang didokumentasikan kembali
seperti semula dan divalidasi ulang melalui tanda tangan basahPerson Managing
Control of Work.
j. Anggota team kerja berubah (misal 1 anggota team kerja berubah, 3 anggota team
kerja berubah, dll.)
i. Anggota team kerja baru harus diberikan penjelasan dan menandatangani JSA
sebelum memulai pekerjaan.
k. Cedera, insiden atau hampir celaka terjadi di tempat kerja.
i. Pekerjaan harus dihentikan sampai tempat kerja telah dinyatakan aman.
ii. Kondisi izin harus divalidasi ulang melalui tanda tangan basah Person Managing
Control of Work.
l. Jika lingkup pekerjaan berubah (seperti ada tambahan langkah kerja, peralatan
dan/atau kegiatan SIMOP, dll), izin harus dibatalkan
i. Pekerjaan harus dievaluasi ulang sesuaiIBU Hazard Analysis Procedure.
ii. Izin baru harus dibuat dan diterbitkan.

** Note: Pekerjaan akan diamati dan diverifikasi secara berkala oleh MSW Group 3 leaders
sesuai dengan IBU MSW Leadership Engagement Procedure.
Step 13: Setelah menyelesaikan pekerjaan, onsite Person Managing Control of Work harus
memberitahukan Permit Approver bahwa pekerjaan telah selesai dan:
1. Peralatan pengendalian sudah dipindahkan (seperti isolasi, barikade, dll).
2. Peralatan telah kembali bekerja.
3. Tempat kerja telah dikembalikan ke kondisi operasi normal
4. Diskusi penutupan pekerjaan dengan team kerja telah dilakukan dan didokumentasikan
(termasuk lessons learned) pada onsite JSA.
5. Izin kerja harus ditutup dengan tandatangan, sesuai peran yang terdaftar di bawah ini
dalam urutan sebagai berikut:
a. Person Managing Control of Work.
b. Jika diperlukan, SME (misalhot tapping, diiving, dll).
c. Permit Approver.
6. Permit yang disetujui dari jarak jauh (misalnya melalui telephone, peralatan genggam,
system PTW elektronik,dll) harus ditutup sesuai hal berikut:
a. Remote Permit Approver yang berwenang (misaltidak langsung berada di lokasi
kerja) harus diberitahukan bahwa pekerjaan telah selesai.
b. Onsite Person Managing Control of Workharus mendokumentasikan tanggal dan
waktu pemberitahuan penutupan kerja pada izin.
7. Dokumen lembar paket pekerjaan harus disimpan dalam jangka waktu yang ditentukan
dalam Tabel 5. Informasi Penting Proses MSW Bagian 8.0 (Critical Information Table).

Anda mungkin juga menyukai