Pembuktian
Thomas E. Kabu
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
tuntunan-Nya, buku panduan belajar dengan judul “PANDUAN BELAJAR AKTIF
NUANSA ALAT PERAGA” dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Penulis mencoba menyusun materi Matematika sedemikian rupa sehingga mudah
dipelajari dan memehaminya dengan menggunakan alat peraga terkait materi Trigonometri
dan aplikasinya. Dalam
penyusunan buku panduan ini, penulis mendapat dukungan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis patut mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua progaram studi Pendidikan Matematika STKIP SoE;
2. Bapak dan Ibu dosen dalam program studi Pendidikan Matematika STKIP SoE
3. Teman-teman mahasiswa program studi Pendididkan Matematika STKIP SoE.
Semuanya telah memberikan bantuan, dukungan dan motivasi kepada penulis dalam proses
penyusunan buku panduan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku panduan ini, masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan guna
revisi buku ini pada kesempatan selanjutnya. Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat
dalam mempelajari materi Trigonometri dan aplikasinya. Akhir kata penulis mengucapakan
limpah terima kasih.
Penulis
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 3
Daftar Isi
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL 19
DAFTAR PUSTAKA 20
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 4
PEMBUKTIAN
BAB I
TEOREMA PYTHAGORAS
r
y x
x y
Dari gambar diatas, nampak bahwa terdapat dua buah persegi yang sebangun yaitu sebuah
persegi besar yang didalamnya terdapat sebuah persegi kecil dan empat buah segitiga yang
kongruen.
Kita tahu bahwa luas persegi adalah sisi sisi (S2) dan luas segitiga adalah
1
alas tinggi .
2
Dimana:
Sisi dari persegi besar adalah x y , maka luas persegi besar adalah (S2)
( x y ) 2 x 2 2 xy y 2 ;
Sisi dari persegi kecil adalah r, maka luas persegi kecil adalah
( S 2 ) r r r 2 ; dan
Sisi dari keempat segitiga adalah x dan y, dengan x adalah sisi alasnya dan y adalah tinngi,
1 1
maka luas segitiga adalah alas tinggi 4 xy 2 xy .
2 2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 5
x2 y2 r 2 2 xy 2 xy
x2 y 2 r2 atau r 2 x2 y 2
Teorema Pythagoras
x 2 y 2 r 2 atau r 2 x 2 y 2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 6
NILAI–NILAI
BAB II
SUDUT ISTIMEWA
A. Untuk Sudut 0
0 x
o A
Jika sudut 0 , maka kaki XOA berimpit dengan sumbu X, jika x 0 maka y 0 .
Kita tahu bahwa lingkaran ini merupakan lingkaran satuan maka r 1 .
Dik: y 0 .
r 1.
Dit: x ?
Dengan menggunakan Teorema Pythagoras:
x2 y 2 r2
x 2 02 12
x2 0 1
x 2
1
x 1
x 1
x 1
Nilai: x 1
y0
r 1 , maka:
y 0
sin maka sin 0 0
r 1
x 1
cos maka cos 0 1
r 1
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 7
y 0
tan maka tan 0 0
x 1
1 1
cot maka cot 0 takterdefinisi
tan 0
1 1
sec maka sec 0 1
cos 1
1 1
csc maka csc 0 takterdefinisi
sin 0
A
r1
30 x
O B
C
Pada OAB ,jika AOB 30 dan OBA 90 ,mak OAB 60
Jika OCB 60 , maka OAC merupakan segitiga sama sisi, sehingga:
1
Sisi AO OC AC 1 dn sisi AB BC
2
Perhatikan OAB merupakan segitiga siku-siku.
Misalkan: OB x
1
AB y
2
OA r 1
1
Dik: y
2
r 1
Dit: x ?
Dengan menggunakan teorema pythagoras, maka:
x2 y2 r
2
1
x2 ( )2 1
2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 8
1
x2 1
4
1
x2 1 ;
4
1 1
x2
1 4
4 1
x2
4
3
x2
4
3 3
x x
4 ; 4
3 2
x
2 2
2 3
x
4
1
x 3
2
1
Nilai: x 3
2
1
y
2
r 1 , maka:
1
y 1
sin maka sin 30 2
r 1 2
1
3
x 1
cos maka cos 30 2 3
r 1 2
1
y
tan maka tan 30 2
x 1
3
2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 9
1 1 1
3 3
2 2 4 3 1
3
1 1 1 3 3
3 3 3
2 2 4
1 1
cot maka cot 30
tan tan 30
1 1 1
3 3 3
1 1 3 3 3
3
1 1 1 1 1
3 3 3 3
3 3 3 9 3 3
1 1
sec maka sec 30
cos cos 30
1 1 1
1 3 3 3
1 2 2 2
1 1 1 1 3
3 3 3 3
2 2 2 4 4
1 4 4 2
3 3 3
2 3 6 3
1 1 1 2 2
csc maka csc 30 1 2
sin sin 30 1 1 1
2
B
r 1
y
45 x
O x A
Pada OAB ,jika AOB 45 dan OBA 90 ,maka OAB 45 .
Perhatikan OAB merupakan segitiga sama Siku-siku,
dimana: Sisi OB AB
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 10
Misalkan: OB x
AB y
OA r 1 , dimana:
OB AB ; x y atau sebaliknya y x
Dengan menggunakan teorema pythagoras, maka:
x2 y 2 r
2
a. Untuk x = y
x2 y 2 r
2
y2 y2 r
2
2y 2 1
2
2y 2 1
1
y2
2
1 1
y y
2 ; 2
1 2
y
2 2
2
y
4
2
y
2
1
y 2
2
b. Untuk y = x
x2 y2 r
2
x2 x2 r
2
1
2
2x 2
2x 2 1
1
x2
2
1 1
x x
2 ; 2
1 2
x
2 2
2
x
4
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 11
2
x
2
1
x 2
2
1
Nilai: x 2
2
1
y 2
2
r 1 , maka:
1
2
y 1
sin maka sin 45 2 2
r 1 2
1
2
x 1
cos maka cos 45 2 2
r 1 2
1
2
y
tan maka tan 45 2 1
x 1
2
2
1 1 1
cot maka cot 45 1
tan tan 45 1
1 1 1
sec maka sec 45
cos cos 45 1
2
2
1 1 1
2 2 2
1 2 2 2
2
1 1 1 1
2 2 2
2 2 4 2 2
1 1 1
csc maka csc 45
sin sin 45 1
2
2
1 1 1
2 2 2
1
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2
2 2 4 2 2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 12
y
60
x
O xC B
Pada OAB CAB ,jika AOB 60 dan OBA 90 OAB 90 maka OBA 30 .
Jika OAC merupakan segitiga sama sisi, dimana:
Sisi alasnya adalah sisi OB dan tingginya adalah sisi AB.
1
Karena OAB sama dan kongruen dengan CAB ,maka OB = BC =
2
Perhatikan OAB merupakan segitiga siku-siku.
1
Misalkan: OB x
2
AB y
OA r 1
1
Dik: x
2
r 1
Dit: y ?
x2 y2 r
2
1
( )2 y 2 1
2
1
y2 1
4
1
y2 1 ;
4
1 1
y2
1 4
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 13
4 1
y2
4
3
y2
4
3 3
y y
4 ; 4
3 2
y
2 2
2 3
y
4
1
y 3
2
1
Nilai: x
2
1
y 3
2
r 1 , maka:
1
3
y 1
sin maka sin 60 2 3
r 1 2
1
x 1
cos maka cos 60 2
r 1 2
1 1 1 1
3 3 3
y
tan maka tan 60 2 2 2 4 3
x 1 1 1 1
2 2 2 4
1 1
cot maka cot 60
tan tan 60
1 1 3 3 3 1
3
3 3 3 9 3 3
1 1 1 2 2
sec maka sec 60 1 2
cos cos 60 1 1 1
2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 14
1 1 1
csc maka csc 60
sin sin 60 1
3
2
1 1 1
3 3 3
1 2 2 2 1 4
3
1 1 1 3 2 3
3 3 3
2 2 4 4
4 2
3 3
6 3
90 x
Jika sudut 90 , maka kaki OA berimpit dengan sumbu y, jika y 0 maka x 0 .
Kita tahu bahwa lingkaran ini merupakan lingkaran satuan maka r 1 .
Dik: x 0.
r 1.
Dit: y ?
Dengan menggunakan teorema pythagoras:
x2 y2 r
2
02 y 2 1
2
0 y2 1
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 15
y2 1 0
y2 1
y 1
y 1
y 1
Nilai: x 0
y 1
r 1 , maka:
y 1
sin maka sin 90 1
r 1
x 0
cos maka cos 90 0
r 1
y 1
tan maka tan 90 takterdefinisi
x 0
1 1 x x 0
cot maka cot 90 1 0
tan y y y 1
x
1 1 1
sec maka sec 90 takterdefinisi
cos cos 90 0
1 1
csc maka csc 90 1
sin 1
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 16
ATURAN
BAB III
SINUS DAN KOSINUS
A. Atuarn Sinus
b a
t
A D B
c
Dari gambar diatas nampak bahwa terdapat sebarang ABC dengan t adalah garis tinggi
pada sisi c.
1. Perhatikan ACD
b t
A D
Dari segitiga diatas merupakan segitiga siku-siku ACD dengan dimana t adalah sisi di
depan sudut, AD adalah sisi di samping sudut dan b adalah sisi terpanjang.
Sehingga:
t
sin A , maka t b sin A (1)
b
t
sin B , maka t a sin B (2)
a
Dari (1) dan (2), diperoleh:
a b
b sin A a sin B, maka (3)
sin A sin B
Tarik sebuah garis dari titik B tegak lurus dengan AC , misalnya BE .
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 17
Sehingga:
BE
sin A , maka BE c sin A (4)
c
BE
sin C , maka BE a sin C (5)
a
Dari (4) dan (5), diperoleh:
a c
c sin A a sin C , maka (6)
sin A sin C
Oleh karena itu, dari persamaan (3) dan (6) dapat diperoleh:
a b a c a b c
sin A sin B sin A sin C sin A sin B sin C
Rumus Sinus
a b c
sin A sin B sin C
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 18
B. Atuarn Cosinus
b a
t
A D B
c
Dari gambar diatas nampak bahwa terdapat sebarang ABC dengan t adalah garis tinggi
pada sisi c.
1. Perhatikan BCD :
C
t a
D B
Dari segitiga diatas merupakan segitiga siku-siku BCD dengan dimana sisi di depan
sudut t, sisi di samping sudut BD dan sisi terpanjangnya a.
Sehingga:
a2 t 2 ( BD) 2 1)
2. Perhatikan ACD :
C
b
t
A D
Dari segitiga diatas merupakan segitiga siku-siku ACD dengan dimana sisi di depan
sudut t, sisi di samping sudut AD dan sisi terpanjangnya b.
Sehingga:
t
sin A , maka t b sin A 2)
b
AD
cos A , maka AD b cos A 3)
b
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 19
a2 (b sin A) 2 ( AB AD) 2
a2 b 2 sin 2 A AB 2 2 AB AD AD 2
a2 b 2 sin A c 2 2c b cos A b 2 cos 2 A
a2 b 2 c 2 2bc cos A 0
a2 b 2 c 2 2bc cos A
b2 c2 a2
cos A
2bc
b2 c2 a2
Jadi, cos A
2bc
3. Perhatikan BCD :
C
t b
D B
Dari segitiga diatas merupakan segitiga siku-siku BCD dengan dimana sisi di depan
sudut t, sisi di samping sudut BD dan sisi terpanjangnya b.
Sehingga:
b2 t 2 ( BD) 2 1)
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 20
4. Perhatikan ACD :
a t
A D
Dari segitiga diatas merupakan segitiga siku-siku ACD dengan dimana sisi di depan
sudut t, sisi di samping sudut AD dan sisi terpanjangnya a.
Sehingga:
t
sin B , maka t a sin B 2)
a
AD
cos B ,maka AD a cos B 3)
a
b2 (a sin B) 2 ( AB AD) 2
b2 a 2 sin 2 B AB 2 2 AB AD AD 2
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 21
b2 a 2 c 2 2ac cos B 0
b2 a 2 c 2 2ac cos B
2ac cos B a2 c2 b2
a2 c2 b2
cos B
2ac
a2 c2 b2
Jadi, cos B
2ac
Secara analog, akan diperoleh:
a2 b2 c2
cos C
2ab
Pada sebarang segitiga ABC, aturan kosinus berlaku:
b2 c2 a2
cos A
2bc
a2 c2 b2
cos B
2ac
a2 b2 c2
cos C
2ab
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 22
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 23
DAFTAR PUSTAKA
Corlisss, J.J., Berglund, V.W. Plane Trigonometri. Boston:The Riversside Press Cambridge.
1958.
Larson and Hostetler. Algebra and Trigonometry.Sevent Edition. New York: Boston. 2007.
Republika (selasa, 14 Oktober 2008). Abul Wafa Muhammad Al-Buzjani, Peletak Dasar
Rumus Trigonometri.
Thomas Kabu