Anda di halaman 1dari 2

NASKAH CERITA I LOMBA BUKU ANAK

(1) Ayo kita mancing ikan ke laut.


(2) Ayo, yah.
(3) Sesampainya di tengah laut, mereka mulai memancing.
(4) Si anak mendapatkan ikan yang banyak.
(5) Ayahnya juga mendapatkan ikan yang besar.
(6) Setelah mereka mendapatkan ikan yang cukup banyak, mereka beristirahat.
(7) Tiba-tiba dia melihat sebuah pulau batu yang berbentuk kapal.
(8) “itu pulau apa, yah?” Tanya blabla penasaran.
(9) “itu pulau batu berlayar, nak.” Jawab ayah.
(10) “pulaunya bagus seperti kapal, yah”.
(11) Pulau itu memiliki cerita legenda dan memiliki nilai moral dan budaya. Dulu ayah sering diceritakan
oleh kakek nenekmu dahulu.
(12) “Wah menarik! Ceritakan padaku!”

(13) Dahulu, ada anak yang berangkat menuju perantauan. Kemudian, dia pulang ke kampung
halamannya setelah sukses bertahun-tahun dia di rantau orang. Pada saat dia pulang, dia tidak mau
menemui dan mengakui ibu kandungnya. Ibunya pun sabar dengan kondisi tersebut.

(14) Pada saat sang anak mempersiapkan kapal untuk kembali ke tempatnya, sang ibu berniat
membuatkan bekal berupa makanan kesukaan anaknya yang terbuat dari ikan laut. Anak itu
mengambil makanan tersebut, namun anak tersebut malah mendorong ibunya hingga terjatuh.
Kapal pun berangkat. Sang ibu menangis dan mengutuk perbuatan anaknya agar mendapat balasan
setimpal.

(15) Tidak lama setelah kapal berangkat, tiba-tiba muncullah badai dan petir serta ombak yang
membuat kapal tersebut karam dan menewaskan seluruh penumpang kapal. Tidak lama setelah
kapal tenggelam, muncullah sebongkah batu besar yang menyerupai bentuk kapal tersebut.
Menurut cerita nelayan sekitar, sebelumnya area di sekitar batu tersebut dikelilingi oleh
gelombang tinggi dan arus laut yang kuat sehingga tidak ada ikan untuk dipancing atau dijala.
Namun, setelah bongkahan batu tersebut muncul, daerah sekitarnya justru terdapat ikan yang
berlimpah. Legenda mengatakan bahwa ikan tersebut berasal dari bekal yang dibawa anak
tersebut.

(16) “Begitulah ceritanya anakku, pesan moralnya adalah, kamu harus menghormati dan menghargai
orang tuamu, sayangilah mereka bagaimanapun keadaan mereka” Kata ayah.

(17) “baik ayah, aku akan menjadi anak yang baik, menghormati dan menyayangi ayah dan ibu,”
katanya.

(18) “Ayo kita kesana, ayah kemarin ada beli kacamata di kota,” sambil menjalankan perahu ke arah
pulau.
(19) Sesaat kemudian, mereka menyelam bersama di sebuah tempat yang sangat biru dan penuh
terumbu karang.

(20) “wah, ayah, bagus sekali pemandangan bawah lautnya, banyak ikan dan terumbu karang yang
warna-warni” kata bla bla senang.

(21) “iya, selain kekayaan ikan laut yang berlimpah, laut di sini juga kaya akan biota laut dan terumbu
karang yang masih alami,” Kata Ayah.

(22) “Aku senang sekali yah, nanti kita main ke sini lagi ya untuk mancing dan menyelam” kata blab la.

(23) “Baiklah, tapi kamu harus janji bahwa laut ini harus dijaga dan dipelihara agar bisa kamu lihat
setiap hari,” Pesan ayah.

(24) “Baik, yah. Aku janji akan belajar untuk menjaganya,” kata blab la.

(25) “Ayo kita pulang, hari sudah mulai sore, nanti kita kemalaman,” kata ayah.

(26) “baik ayah,” kata blab la

Anda mungkin juga menyukai