Anda di halaman 1dari 18

Rancangan Percobaan

Najamuddin
Replikasi
• Maksud ulangan adalah agar dapat menilai besaran keragaman
bahan percobaan
• Tanpa ulangan kesalahan percobaan tidak dapat dihitung
• Makin banyak ulangan makin teliti hasilnya, tetapi makin tinggi biaya
dan makin sulit pengawasannya
Fungsi Ulangan
• Menghasilkan nilai dugaan bagi galat percobaan.
• Meningkatkan ketepatan percobaan dengan memeperkecil
simpangan baku nilai tengah perlakuan.
• Mempercepat daya cakup kesimpulan percobaan melalui pemilihan
dan penggunaan yang tepat satuan percobaan yang lebih bervariasi.
• Mengendalikan ragam galat percobaan
Randomisasi
Setiap satuan percobaan harus mempunyai peluang yang sama besar
untuk menerima suatu perlakuan tertentu
• Menghindari jangan sampai terjadi hal-hal yang mengurangi
obyektivitas penelitian.
• Cara randomisasi boleh dengan mengundi atau menggunakan daftar
bilangan random.
Pengawasan Setempat
Pengawasan setempat bertujuan untuk mempertinggi efisiensi dari
kesalahan. Hal ini dapat dicapai dengan cara antara lain:
• Membagi satuan percobaan atas beberapa golongan atau kelompok
yang seragam.
• Mengusahakan keseragaman perlakuan
Simetri
Simetri bukan syarat mutlak, hanya merupakan syarat yang
memudahkan pengolahan data. Semitri maksudnya semua ulangan
sama banyak. Dengan menggunakan sifat simetri, didapat dua
keuntungan:
• Lebih mudah cara menganalisa datanya
• Persoalan mengenai kejadian-kejadian antara berbagai macam
perlakuan (yang lazim disebut interaksi) lebih mudah dapat
ditafsirkan.
Perlakuan
• Perlakuan merupakan prosedur yang hendak diukur untuk diketahui
pengaruhnya. Dalam hal ini perlakuan merupakan input yang ingin
dicobakan (diteliti). Dalam beberapa jenis percobaan, perlakuan
memberikan pengaruh mendasar pada ketepatan
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan acak lengkap memiliki beberapa kelebihan antara lain:
• Sangat luwes dalam arti bahwa banyaknya perlakuan dan ulangan
hanya dibatasi oleh banyaknya satuan percobaan yang tersedia
• Banyaknya ulangan dapat berbeda-beda dari perlakuan satu ke
perlakuan lainnya.
• Analisis statistiknya sederhana
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝜀𝑖𝑗
𝑌𝑖𝑗 = pengamatan ke j yang mendapat perlakuan ke i
𝜇 = rata-rata umum
𝜏𝑖 =pengaruh perlakuan ke i
𝜀𝑖𝑗 = pengaruh sisa (acak) pada pengamatan ke j perlakuan ke i

Asumsi
1. 𝜇, 𝜏𝑖 , semua i bersifat tetap
2. 𝜀𝑖𝑗 ~ 𝑁 (0, 𝜎 2 ) dan bebas satu sama lain
𝑌𝑖𝑗 = 𝜇 + 𝜏𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝜀𝑖𝑗

𝑌𝑖𝑗𝑘 = 𝜇 + 𝛼𝑖 + 𝛽𝑗 + 𝛼𝛽𝑖𝑗 + 𝜀𝑖𝑗𝑘


Contoh perlakuan

A1 B1 C1 D1

A2 B2 C2 D2

A3 B3 C3 D3

A1 C3 D2 A3

D1 B2 A2 B1

C2 C1 B3 D3
Ulangan Perlakuan Total

A B C D

1 Y11 Y21 Y31 Y41

2 Y12 Y22 Y32 Y42

3 Y13 Y23 Y33 Y43

4 Y14 Y24 Y34 Y44

Jumlah Y1. Y2. Y3. Y4. Y..

Rataan Y1 Y2 Y3 Y4 Y../16
Ulangan Perlakuan Total

A B C D

1 Y11 Y21 Y31 Y41 Y.1

2 Y12 Y22 Y32 Y42 Y.2

3 Y13 Y23 Y33 Y43 Y.3

4 Y14 Y24 Y34 Y44 Y.4

Jumlah Y1. Y2. Y3. Y4. Y..

Rataan Y1 Y2 Y3 Y4 Y../16
𝑌. . 2
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝐹𝐾 =
𝑛
2 2 2
𝐽𝐾𝑇 = 𝑌11 + 𝑌12 + ⋯ . . + 𝑌44 − 𝐹𝐾

2 2 2 2
𝑌1. + 𝑌2. + 𝑌3. + 𝑌4.
𝐽𝐾𝑃 = − 𝐹𝐾
𝑟

JK galat (JKG) = JKT – JKP

Sumber db JK KT Fhit Ftab


Keragaman
Perlakuan t-1 JKP KTP=JKP/dbP KTP/KTG F0.05(p,g)
Galat t(r-1) JKG KTG=JKG/dbG
Total rt-1 JKT
RAK (Rancangan Acak Kelompok)
• Pengacakan dilakukan pada setiap kelompok
Rancangan bujur sangkar latin
• Pengacakan dilakukan pada baris dan kolom
RF (Rancangan Faktorial)
• Faktor lebih dari 1
• Pengacakan tergantung pola (RAL atau RAK)
Split plot design
• Pelaksanaan bisa dilakukan terpisah
• Petak utama – pengaruhnya lebih besar
• Anak petak – pengaruh lebih kecil & mau diamati lebih detail

Anda mungkin juga menyukai