1 SM
1 SM
ABSTRAK
Kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh kalangan
remaja. Berdasarkan berbagai penelitian yang ada, kenakalan remaja sering dikaitkan dengan status sosial
ekonomi keluarga. Tulisan ini mendeskripsikan fenomena kenakalan remaja pada siswa SMA di Kota
Bandung. Dengan mengadopsi konsep perilaku menyimpang dari Robert Merton yang mengaitkan perilaku
menyimpang dan status sosial ekonomi keluarga, studi ini mencoba mengungkapkan bahwa status sosial
ekonomi keluarga mempengaruhi kehidupan keluarga dalam aspek lingkungan fisik dan mental siswa.
Status sosial ekonomi keluarga dapat diukur melalui tingkat pendidikan, pendapatan rumah tangga, serta
pekerjaan orang tua. Berdasarkan pengamatan langsung, tulisan ini mendapati bahwa keluarga dengan
pendapatan di atas upah minimum regional menyediakan kenyamanan bagi siswa. Sebaliknya, keluarga
dengan pendapatan rendah menempatkan mereka berisiko mengalami masalah perkembangan anak.
Sebagai akibatnya, siswa dari keluarga sosial ekonomi rendah lebih kesulitan mencapai tujuan dan
menempatkan mereka pada keadaan frustrasi yang mendorong kenakalan remaja.
ABSTRACT
Juvenile delinquency is a form of deviant behavior carried out by teenagers. Based on various existing
studies, juvenile delinquency is often associated with the family's socioeconomic status. This paper
describes the phenomenon of juvenile delinquency among high school students in Bandung. By adopting
the concept from Robert Merton, which links deviant behavior to the family's socioeconomic status, this
study tries to reveal that socioeconomic status affects family life in terms of students' mental and physical
environment. The students' family socioeconomic status can be measured through education, household
income, and parental occupation. This paper finds that families with incomes above the regional minimum
wage provide comfort for students. Conversely, low-income families have a risk of child development
problems. As a result, students from lower socioeconomic families have more difficulty achieving their
goals, bringing them into a state of frustration that drives juvenile delinquency.
Simposium Kebudayaan Indonesia – Malaysia (Indonesia - Malaysia Culture Sympposium) “Strengthening Resilience towards
a Sustainable Future : Learning fromThe Pandemic Covid-19” 13 – 14 December 2021 (Virtual Conference)
138
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
139
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
140
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
melanjutkan kerja tanpa banyak berharap untuk perubahan dalam kondisi sosial ekonomi
memperbaiki kehidupannya agar lebih baik. Jenis keluarga, seperti kehilangan pekerjaan atau
adaptasi ini merupakan reaksi logis untuk promosi jabatan orang tua berkaitan dengan
menekan pengalaman masyarakat miskin. perubahan perilaku kenakalan remaja.
Retretisme (retreatisme) adalah sebuah adaptasi Dalam artikel ini akan dibahas mengenai
dari mereka yang tidak mengikuti tujuan dan cara bagaimana status sosial ekonomi keluarga
yang dikehendaki masyarakat. Dalam adaptasi ini mempengaruhi pola asuh yang dijalankan oleh
seseorang ingin menarik diri dari masyarakat, orang tua dan menyebabkan salah satu faktor
contohnya dengan menjadi gelandangan dan penyebab kenakalan remaja. Jika seorang anak
pecandu narkoba. Terakhir, pemberontakan melakukan pelanggaran yang tidak dapat
(rebellion) adalah bentuk adaptasi dimana orang ditolerir atau bahkan melakukan tindak pidana,
tidak lagi mengakui struktur sosial yang ada dan maka ada sesuatu yang salah dengan
berupaya menciptakan struktur sosial yang baru lingkungannya karena karakter dan perilaku anak
dengan sistem nilai yang baru, contohnya dibentuk oleh lingkungannya. Dalam hal ini
seseorang yang terlibat dalam gerakan radikal utamanya adalah keluarga.
dan revolusi. (Poipoi, 2020)
Status sosial ekonomi keluarga dapat METODE
mempengaruhi kenakalan remaja. Sebagaimana
yang dikemukan oleh Kartono (dalam Rinjani, Studi ini didasarkan pada penelitian
2018), remaja yang terlibat dalam kenakalan kualitatif dengan menggunakan observasi
sebagian besar adalah anak yang memiliki status langsung. Dalam proses pengumpulan data,
sosial ekonomi rendah dan tinggal di lingkungan peneliti melakukan pengamatan kepada siswa
miskin. Jika keluarga hidup dalam keadaan SMA yang berusia 15-18 tahun dan keluarga
miskin maka kebutuhan anak tidak bisa terpenuhi siswa di Bandung. Peneliti mengamati bagaimana
dengan baik sehingga anak akan cenderung perilaku siswa di sekolah dan bagaimana kondisi,
melakukan tindakan untuk memenuhi bimbingan, serta dukungan yang dilakukan orang
kebutuhannya sendiri dengan cara apapun tua terhadap perilaku siswa dengan melakukan
Sejalan dengan Kartono, menurut kunjungan ke rumah siswa dan bertemu dengan
Santrock (dalam Rinjani, 2018) kenakalan remaja orang tua. Observasi dilakukan dari bulan Januari
lebih banyak terjadi pada golongan sosial 2021 hingga Desember 2021. Dari hasil observasi
ekonomi yang lebih rendah, serta perkampungan tersebut peneliti memilah data yang terkait
kumuh padat penduduk. Tuntutan kehidupan dengan kenakalan remaja dan kondisi keluarga
yang keras menjadikan remaja kelas sosial siswa.
ekonomi rendah menjadi agresif. Sementara itu,
orangtua yang sibuk mencari nafkah untuk PEMBAHASAN
memenuhi kebutuhan ekonomi tidak sempat
memberikan bimbingan dan melakukan Dari hasil observasi langsung terhadap
pengawasan terhadap perilaku putra-putrinya, remaja di Kota Bandung. Remaja di kota
sehingga remaja cenderung dibiarkan Bandung. Bentuk-bentuk kenakalan remaja
menemukan dan belajar sendiri serta mencari sangat beragam, mulai dari kenakalan ringan
pengalaman sendiri. seperti membolos sekolah, membolos jam
Keterkaitan antara kondisi sosial pelajaran, menggunakan seragam ketat, berkata
ekonomi keluarga mempengaruhi kepada tidak sopan, tidak menghargai orang yang lebih
kenakalan remaja juga terbukti melalui penelitian tua, merokok, mengomsumsi alkohol, bernyanyi
Roderek (2015). Melalui penelitian tersebut dengan suara yang cukup keras hingga larut
Roderek mengungkapkan remaja cenderung malam, tawuran hingga kenakalan serius seperti
melakukan lebih banyak pelanggaran ketika mencuri, melakukan penyerangan, mengonsumsi
kondisi sosial ekonomi orang tua mereka lebih narkoba. Perilaku kenakalan pada remaja SMA di
rendah dibandingkan dengan pada saat kondisi Kota Bandung umumnya merupakan kenakalan
sosial ekonomi orang tua mereka selama lebih ringan.
tinggi. Temuan tersebut menunjukkan bahwa
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
141
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Beberapa perilaku kenakalan remaja terlibat tawuran yang dilakukan pelajar. Dendam
ringan yang sering terjadi adalah merokok, turun menurun dari angkatan sebelumnya hingga
perilaku merokok tersebut terjadi pada remaja membawa nama solidaritas kelompok ketika
laki laki maupun perempuan. Perilaku merokok salah satu anggotanya tersakiti menjadi salah satu
tersebut biasanya dilakukan di dalam sekolah penyebab tawuran terjadi.
maupun di luar sekolah. Ketika berada di sekolah Selain kenakalan ringan, bentuk
remaja biasanya merokok di pojok sekolah atau kenakalan serius yang terjadi di Bandung antara
di kamar mandi sekolah. Mirisnya beberapa lain pemerkosaan dan pembunuhan. Contohnya
perilaku merokok tersebut dilakukan di dalam yaitu kasus yang terjadi pada siswa SMA yang
ruangan kelas. Hal tersebut dikarenakan ruang membunuh seorang bocah berumur 10 tahun
kelas tersebut terletak di ujung sehingga jarang setelah memerkosanya. Dilansir kompas.com
dilalui oleh guru. Selain di dalam sekolah remaja (2021) motif pembunuhan tersebut karena pelaku
juga sering merokok bersama dengan teman tidak ingin terungkap siapa yang melakukan
teman mereka ketika nongkrong dengan teman- kegiatan pencabulan tersebut.
temannya. Para remaja tidak segan merokok Kasus lainnya adalah penganiayaan yang
ketika masih menggunakan seragam sekolah, jika dilakukan oleh dua remaja dengan menggunakan
mereka sedang bersama teman-temannya yang senjata tajam kepada pria paruh baya karena tidak
jumlahnya cukup banyak. terima karena motornya diserempet oleh korban.
Bergabungnya remaja dalam geng sering Kedua remaja tersebut mengaku sengaja
dikaitkan dengan perilaku kenakalan remaja. membawa senjata tajam saat mengendarai motor
Remaja yang tergabung dalam geng dianggap untuk berjaga-jaga jika didapati orang yang
akan memiliki perilaku yang menyimpang akibat hendak menyerang. (Republika, 2021)
pengaruh dari temannya dan tuntutan dalam grup Bentuk kenakalan serius lainnya adalah
tersebut. Terdapat empat geng terkenal di Kota pencurian. Gaya hidup yang tinggi dengan tidak
Bandung, yakni Exalt To Coitus (XTC), Grab On disertai dengan kemampuan ekonomi yang cukup
Road (GRB), Brigade Seven (Brigez) dan membuat dua remaja yang menjadi pencuri kotak
Moonraker yang pada ininya memiliki “cara” amal demi memenuhi gaya hidupnya. Dua remaja
yang sama, mencetak anggota dari kalangan tersebut mengaku sudah dua kali melakukan
siswa SMP dan SMA menjadi remaja yang aksinya tersebut. Uang hasil pencuriannya
berperilaku sesuai cara organisasi tersebut. Cara digunakan untuk berfoya-foya hingga cek-in ke
tersebut antara lain, anggota harus berani hotel (Tribunnews, 2021)
melawan polisi berpangkat komisaris ke bawah, Jumlah anak yang terlibat dalam kasus
harus berani melawan orangtuanya sendiri, dan hukum terus meningkat tiap tahunnya. Menurut
anggota harus bernyali baja dalam melakukan data Direktorat Jendral Pemasyarakatan, jumlah
kejahatan. (Hadisiwi, 2013) anak yang berhadapan dengan hukum
Banyak remaja di Kota Bandung yang (ABH) yang berada di Lembaga Pembinaan
tergabung dalam geng, tidak hanya empat geng Khusus Anak Bandung per Desember 2019
besar tersebut tetapi geng geng kecil lainnya. terdapat 40 anak, tahun 2020 angkanya
Salah satu kegiatan geng yang sering meresahkan meningkat menjadi 51 anak. (Yuliyanto, 2020)
masyarakat adalah konvoi. Konvoi merupakan Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi
kegiatan iring-iringan kendaraan dalam belakangan ini tidak membuat kenakalan remaja
perjalanan bersama. Konvoi yang dilakukan oleh ini mereda. Pembelajaran di sekolah yang
geng tersebut biasanya melanggar peraturan lalu biasanya dilakukan tatap muka berubah menjadi
lintas, ugal-ugalan di jalan raya dan juga pembelajaran jarak jauh (PJJ). Proses
membawa senjata tajam serta alkohol yang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ)
membuat resah masyarakat, seperti yang pernah menggunakan akses internet dimana peserta didik
diliput oleh 86 NET TV dimana di dalam liputan berada di rumah masing-masing sehingga pihak
tersebut terlibat beberapa remaja yang berstatus sekolah tidak bisa mengawasi sepenuhnya
sebagai pelajar dalam kegiatan konvoi. kegiatan pembelajaran yang dilakukan remaja.
Tidak jarang keterlibatan remaja di Selain itu Keputusan Menteri Pendidikan
dalam geng juga membuat remaja tersebut (Kepmendikbud) Nomor 719/P/2020 tentang
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
142
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
143
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
144
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Banyak siswa, khususnya yang berasal Merton, Robert. 1938. Social Structure and
dari keluarga dengan status sosial ekonomi Anomie. American Sociological Review,
menengah bawah akan menemukan kesulitan Vol. 3, No. 5 (Oct., 1938), Hal. 672-682
untuk mencukupi kebutuhan sekolah mereka Moitra, Tanusree, Indriani Mukherjee, dan Garga
sendiri di sekolah karena status sosial ekonomi Catterjee. 2017. Parenting Behavior and
keluarganya. Juvenile Delinquency Among Low-
Status sosial ekonomi keluarga bukanlah Income Families. An International
satu satunya faktor yang dapat menyebabkan Journal of Evidence-based Research,
kenakalan remaja melainkan hanya salah satu Policy, and Practice
yang mendasari banyak faktor lainnya. Naarayan, Sridevi A. 2017. Effect of Family
Factors on Juvenile Delinquency.
DAFTAR PUSTAKA International Journal of Contemporary
Pediatrics
Astri, Herlina. 2014. Kehidupan Anak Jalanan Di Rasidah. 2018. Hubungan Keharmonisan
Indonesia: Faktor Penyebab, Tatanan Keluarga dengan Kenakalan Pada
Hidup dan Kerentanan Berperilaku Remaja SMA Negeri 1 Terangun. Skripsi
Menyimpang. Jurnal DP Universitas Medan Area
Burgess, Ernest. 1952. The Economic Factor in Rinjani, Klarashinta. 2018. Hubungan Antara
Juvenile Delinquency. Journal of Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Criminal Law and Criminology Volume dengan Tingkat Kenakalan Remaja
1 Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Choirunissa, Rachel dan Annastasia Ediati. Tangerang Selatan Tahun Ajaran
Hubungan Antara Komunikasi 2017/2018. Skripsi Universitas Islam
Interpersonal Remaja orangtua dengan Negeri Syarif Hidayatullah
Regulasi Emosi Pada Siswa SMK. Sarwirini. 2011. Kenakalan Anak (Juvenile
(Jurnal Empati, Agustus 2018, Volume Deliquency): Kausalitas Dan Upaya
7), Halaman 236-243 Penanggulangannya. Jurnal Perspektif
Hadisiwi, Purwanti dan Jenny Ratna Suminar. Volume XVI No. 4 Tahun 2011 Edisi
2013. Konstruksi Sosial Anggota Geng September
Motor di Kota Bandung. Jurnal Kajian Simmons, Cortney, Laurence Steinberg, Paul J.
Komunikasi, Volume 1, No. 1, Juni Frickde. 2018. The Differential Influence
2013, hlm 1-10 of Absent and Harsh Fathers on Juvenile
Hoffmann, John P dan Mikaela J. Dufur. 2018. Delinquency. Journal of Adolescence
Family Social Capital, Family Social Sumara, dkk. 2017. Kenakalan Remaja dan
Bonds, and Juvenile Delinquency. SAGE Penanganannya. Jurnal Prosiding
Journals Penelitian dan Pengabdian kepada
Indrawati. 2015. Status Sosial Ekonomi dan Masyarakat
Intensitas Komunikasi Keluarga Pada Sulaeman, Dadang. 1995. Psikologi Remaja.
Ibu Rumah Tangga Di Panggung Kidul Bandung : Mandar Maju
Semarang Utara. Jurnal Psikologi Undip Parks, Alisha B. 2013 The Effects of Family
Vol.14 No.1 April 2015, 52-57 Structure on Family Delinquency.
Janesari, Olivia. 2009. Persepsi Remaja Tentang Electronic Theses and Dissertations,
Penyebab Perilaku Kenakalan Remaja. http://dc.etsu.edu/etd/2279
Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Poipoi, Moses. Family Socioeconomic Status and
Sanata Dharma Deviant Behaviour Among Secondary
Kartono, Kartini. 1998. Kenakalan Remaja . School Students in Homabay County,
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kenya. Science Journal of Education
Mulyono, Y. B. 1993. Pendekatan Analisis 2020; 8(1): 14-21
Kenakalan Remaja dan Rekker, Roderek. 2015. Moving in and out of
Penanggulangannya.Yogyakarta : Poverty: The Within-Individual
Kanisiu Association between Socioeconomic
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)
145
Nomor eISSN : 2829-1794 Special Edition September 2022 Hal : 137-145
Kenakalan Remaja Di Kalangan Siswa Sekolah Menengah Atas Di Bandung: Studi Pendahuluan
(Mutiara Jasmisari, Ari Ganjar Herdiansah)