Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan Umum

Kota Makassar, seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia mengalami

perkembangan yang cukup pesat di ikuti denagn partumbuhan ekonomi yang kian

membaik dari tahun ketahun sehingga membutuhkan peningkatan kualitas dan

kuantitas dari sarana-sarana kegiatan komersil, pelayanan social, pendidikan, dan

pariwisata,. Sebagai langkah awal dalam upaya untuk mengembangkan dunia

fotografi yang ditungjang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat

diperlukan suatu wadah untuk memperkenalkan sekaligus menyebarkan informasi

dalam berbagai bentuk melalui dunia fotografi tersebut.

Dalam mengantisipasi era globalisasi, pemerintah daerah Sulawasi Selatan

khususnya kota Makassar berupaya memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki

daerah ini terutama pada bidang teknologi, salah-satunya adalah teknologi

fotografi yang banyak memberi sumbangan dalam bidang informasi dan

pemasaran. Potensi ini perlu digali dan dimanfaatkan sehingga dapat menjadi

sumber pendapatan daerah.

Untuk keberadaan proyek ini dipilih kota Makassar sebagai lokasi proyek

dengan letak geogafis yang sangat strategis karena merupakan kota Metropolitan

di wilayah Timur Indonesia juga menjadi pusat pelayanan informasi dan

82
komunikasi diberbagai bidang bagi daerah-daerah yang ada dalam wilayah

Sulawesi Selatan.

Hadirnya bebagai kegiatan komersil dan edukasi dunia Fotografi dikota

Makassar yang diadakan oleh komunitas fotografi serta perusahaan seperti

pameran fotografi, seminar, dan workshop menandakan bahwa semakin

bertumbuh pesatnya fotografi di kota Makassar

B. Kesimpulan Khusus

Akhir acuan perancangan ini mengambil judul Perancangan Pusat Fotografi di

kota Makassar dengan pendekatan konsep Arsitektur Metafora. Merupakan

sebuah tempat yang mempunyai fungsi primer sebagai tempat pameran fotografi

dan prosesnya, dan mempunyai fungsi sekunder berupa tempat edukasi mengenai

fotografi dan prosesnya, seminar, penjualan dan studio foto. Selain itu dalam

bangunan ini juga terdapat fasilitas penunjang seperti cafeteria dan mushalla.

Perencanaan Pusat Fotografi dengan pendekatan konsep Arsitektur Metafora,

yang mana konsep ini dalam Pusat Fotografi diharapkan arsitektur metafora dapat

memunculkan karakter fotografi kedalam bentuk bangunan dengan cara

penganalogian. Analogi yang digunakan adalah analogi-analogi dari unsur desain

grafis ( unsur visual maupun unsur tersirat ) yang dipindahkan dalam bentuk yang

lain kedalam bangunan.

Pusat Fotografi yang dilengkapi fasilitas pendukung yang lengkap dan relevan

untuk mengakomodasi segala kegiatan yang berhubungan dengan fotografi, serta

dapat menjadi ajang pertemuan dan komunikasi masyarakat pecinta fotografi,

83
baik dengan konsumen maupun dengan kalangan sendiri sebagai wadah

pengembangan pendidikan, promosi, pemasaran, dan informasi. Dengan adanya

Pusat Fotografi, diharapkan agar masyarakat yang berdomisili di kota Makassar

dan sekitarnya dapat mengunjungi dan belajar mengenai fotografi dan prosesnya.

84

Anda mungkin juga menyukai