Anda di halaman 1dari 404

PRA RANCANGAN

PABRIK PEMBUATAN ETILEN GLIKOL


DARI ETILEN OKSIDA DAN KARBON DIOKSIDA
KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan
Gelar Sarjana Pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya

Oleh
Shela Alya Farhamita
NIM. 03031381924084

Muhammad Fahmi Nurusman


NIM. 03031381924094

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN ETILEN GLIKOL


DARI ETILEN OKSIDA DAN KARBON DIOKSIDA

KAPASITAS 250.000 TON/TAHUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh:

Shela Alya Farhamita 03031381924084

Muhammad Fahmi Nurusman 03031381924094

Palembang, 21 Agustus 2023


Dosen Pembimbing,

Dr. Nina Haryani, S.T., M.T


NIP. 198311152008122002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia

Dr. Tuti Indah Sari, S.T., M.T., IPM.


NIP. 197502012000122001

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah berupa Skripsi dengan judul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan
Etilen Glikol dari Etilen Oksida dan Karbon Dioksida Kapasitas 250.000
Ton/Tahun” telah dipertahankan Shela Alya Farhamita dan Muhammad Fahmi
Nurusman di hadapan Tim Penguji Sidang Tugas Akhir Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya pada tanggal 2 Agustus 2023.

Palembang, 21 Agustus 2023


Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Berupa Skripsi

1. Prof. Dr. Ir. H. M. Faizal, DEA.


NIP. 195805141984031001 ( )

2. Dr. Leily Nurul Komariah, S.T., M.T.


NIP. 197503261999032002 ( )

3. Tine Aprianti, S.T., M.T., Ph.D


NIP. 198204252013102201 ( )

Mengetahui, 8 September 2023,


Ketua Jurusan Teknik Kimia Dosen Pembimbing

Dr. Tuti Indah Sari, S.T., M.T., IPM Dr. Nina Haryani, S.T., M.T
NIP. 197502012000122001 NIP. 198311152008122002

iii
HALAMAN PERBAIKAN

Dengan ini menyatakan bahwa:


Shela Alya Farhamita 03031381924084
Muhammad Fahmi Nurusman 03031381924094
Judul:
“PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN ETILEN GLIKOL DARI
ETILEN OKSIDA DAN KARBON DIOKSIDA KAPASITAS 250.000
TON/TAHUN”
Mahasiswa tersebut telah menyelesaikan tugas perbaikan yang diberikan pada
Sidang Sarjana di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
pada tanggal 2 Agustus 2023 oleh Dosen Penguji:

1. Prof. Dr. Ir. H. M. Faizal, DEA.


NIP. 195805141984031001 ( )

2. Dr. Leily Nurul Komariah, S.T., M.T.


NIP. 197503261999032002 ( )

3. Tine Aprianti, S.T., M.T., Ph.D


NIP. 198204252013102201 ( )

Palembang, 8 September 2023


Mengetahui,
Pembimbing Tugas Akhir

Dr. Nina Haryani, S.T., M.T


NIP. 198311152008122002
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS DAN PLAGIARISME

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Shela Alya Farhamita
NIM : 03031381924084
Judul Tugas Akhir : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen
Oksida dan Karbon Dioksida Kapasitas 250.000
Ton/Tahun
Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya dan partner atas nama
Muhammad Fahmi Nurusman didampingi Pembimbing dan bukan hasil jiplakan
atau plagiat. Apabila ditemukan unsur penjiplakan/plagiat dalam skripsi ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Sriwijaya sesuai aturan
yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
paksaan dari siapapun.

Palembang, 8 September 2023

Shela Alya Farhamita


NIM. 03031381924084

v
HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS DAN PLAGIARISME

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Muhammad Fahmi Nurusman
NIM : 03031381924094
Judul Tugas Akhir : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Glikol dari Etilen
Oksida dan Karbon Dioksida Kapasitas 250.000
Ton/Tahun
Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Kimia
Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya dan partner atas nama
Shela Alya Farhamita didampingi Pembimbing dan bukan hasil jiplakan atau
plagiat. Apabila ditemukan unsur penjiplakan/plagiat dalam skripsi ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Sriwijaya sesuai aturan yang
berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan
dari siapapun.

Palembang, 8 September 2023

Muhammad Fahmi Nurusman


NIM. 03031381924094
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karunia-Nya
tugas akhir yang berjudul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Glikol Dari
Etilen Oksida dan Karbon Dioksida Kapasitas 250.000 Ton/Tahun” dapat
diselesaikan dengan baik. Penulisan tugas akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk
menyelesaikan kurikulum akademik yang ada di Jurusan Teknik Kimia Universitas
Sriwijaya. Tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik dikarenakan penulis
mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang dalam kesempatan
ini disampaikan terima kasih kepada:
1) Ibu Dr. Tuti Indah Sari, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2) Ibu Dr. Fitri Hadiah, S. T., M. T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya dan Dosen Pembimbing Akademik.
3) Ibu Dr. Nina Haryani, S. T., M. T., selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4) Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
5) Orang tua dan teman-teman yang telah memberikan motivasi, saran, serta
dukungan yang terbaik.
6) Seluruh staf administrasi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.
Penulis berharap tugas akhir ini dapat memberikan gambaran mengenai
perancangan pabrik, serta dapat dijadikan sebagai referensi ilmu pengetahuan.

Palembang, Agustus 2023

Penulis

vii
RINGKASAN

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN ETILEN GLIKOL DARI ETILEN


OKSIDA DAN KARBON DIOKSIDA KAPASITAS PRODUKSI 250.000
TON/TAHUN
Karya tulis ilmiah berupa Skripsi, Agustus 2023

Shela Alya Farhamita dan Muhammad Fahmi Nurusman;


Dibimbing oleh Dr. Nina Haryani, S.T., M.T.
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Pabrik pembuatan etilen glikol dengan daerah Cilegon, Banten yang berada di
sekitar wilayah PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC). dengan luas area 5
ha. Proses pembuatan etilen glikol ini mengacu pada Patent US 2022/0024841 A1.
Bahan baku dari pembuatan etilen glikol ini adalah etilen oksida dan karbon
dioksida dengan metode proses yang digunakan adalah karbonasi etilen oksida, dan
hidrolisis etilen karbonat. Reaksi berlangsung dalam multitubular fixed bed reaktor
(150 oC, 10 atm) dan baffled reaktor (150oC, 5 atm). Pabrik ini berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) yang dipimpin oleh direktur. Sistem organisasi perusahaan ini adalah
line and staff dengan karyawan sebanyak 142 orang. Pabrik etilen glikol layak
didirikan karena telah memenuhi parameter kelayakan ekonomi:
• Total Capital Investment TCI = US$ 150.711.631,63
• Total Penjualan = US$ 204.773.840, 27
• Total Production Cost (TPC) = US$ 126.603.397,95
• Annual Cash Flow = US$ 49.264.472,28
• Pay Out Time = 3,05 tahun
• Rate of Return on Investment (ROR) = 25,4151%
• Discounted Cash Flow -ROR = 60,11%
• Break Event Point (BEP) = 31,4400%
• Service Life = 11 tahun
Kata Kunci: Etilen Glikol, Multitubular Fixed Bed Reaktor, Perseroan Terbatas
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERBAIKAN .................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS DAN PLAGIARISME ............. v

HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS DAN PLAGIARISME ............ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

RINGKASAN ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR NOTASI ............................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2. Sejarah dan Perkembangan....................................................................... 1

1.3. Macam-Macam Proses Pembuatan Etilen Glikol ..................................... 2

1.4. Sifat Fisika dan Kimia .............................................................................. 5

BAB II PERENCANAAN PABRIK ................................................................... 8

2.1. Alasan Pendirian Pabrik ........................................................................... 8

2.2. Pemilihan Kapasitas ................................................................................. 9

2.3. Pemilihan Bahan Baku ........................................................................... 10

2.4. Pemilihan Proses .................................................................................... 11

2.5. Uraian Proses .......................................................................................... 14

BAB III LOKASI DAN TATA LETAK PERALATAN PABRIK ................. 15

3.1. Lokasi Pabrik .......................................................................................... 15

ix
3.2. Tata Letak Pabrik ................................................................................... 19

3.3. Perkiraan Luas Tanah yang Diperlukan ................................................. 20

BAB IV NERACA MASSA DAN NERACA PANAS ...................................... 23

4.1. Neraca Massa ......................................................................................... 23

4.2. Neraca Panas .......................................................................................... 28

BAB V UTILITAS .............................................................................................. 34

5.1. Unit Pengadaan Steam ............................................................................ 34

5.2. Unit Pengadaan Air ................................................................................ 35

5.3. Unit Pengadaan Listrik ........................................................................... 40

5.4. Unit Pengadaan Bahan Bakar ................................................................. 42

BAB VI SPESIFIKASI PERALATAN ............................................................. 44

BAB VII ORGANISASI PERUSAHAAN ........................................................ 66

7.1. Bentuk Perusahaan ................................................................................. 66

7.2. Struktur Organisasi ................................................................................. 67

7.3. Sistem Kerja ........................................................................................... 72

7.4. Penentuan Jumlah Karyawan ................................................................. 73

BAB VIII ANALISA EKONOMI ...................................................................... 78

8.1. Profitabilitas (Keuntungan) .................................................................... 78

8.2. Lama Waktu Pengembalian Modal ........................................................ 79

8.3. Total Modal Akhir .................................................................................. 81

8.4. Laju Pengembalian Modal...................................................................... 83

8.5. Break Even Point (BEP) ......................................................................... 84

BAB IX KESIMPULAN ..................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 88


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Impor dan Ekspor Etilen Glikol di Indonesia ............................... 9
Tabel 2.2. Kebutuhan Etilen Glikol di Dalam Negeri .......................................... 10
Tabel 2.3. Perbandingan Proses Produksi Etilen Glikol....................................... 12
Tabel 3.1. Luas Daerah Pabrik ............................................................................. 20
Tabel 3.2. Deskripsi Tata Letak Pabrik ................................................................ 21
Tabel 5.1. Kebutuhan Utilitas............................................................................... 34
Tabel 5.2. Peralatan dengan Kebutuhan Steam 350°C ......................................... 35
Tabel 5.3. Kebutuhan Air Pendingin .................................................................... 36
Tabel 5.4. Parameter umpan boiler ...................................................................... 38
Tabel 5.5. Kebutuhan air proses ........................................................................... 38
Tabel 5.6. Kebutuhan Air Domestik..................................................................... 39
Tabel 5.7. Total Kebutuhan Air dalam Pabrik ..................................................... 40
Tabel 5.8. Kebutuhan Listrik Peralatan ................................................................ 40
Tabel 5.9. Kebutuhan Listrik Pabrik Etilen Glikol............................................... 42
Tabel 5.10. Kebutuhan Bakar Bakar Boiler ......................................................... 43
Tabel 7.1. Tugas dan Wewenang Jabatan ............................................................ 69
Tabel 7.2. Pembagian Jadwal Shift Kerja Karyawan ........................................... 73
Tabel 7.3. Perincian Jumlah Karyawan ................................................................ 75
Tabel 8.1. Tabel Penjualan Produk....................................................................... 78
Tabel 8.2. Rincian Angsuran Pengembalian Modal ............................................. 81
Tabel 8.3. Kesimpulan Analisa Ekonomi ............................................................. 86

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Proses Umum Pembuatan Etilen Glikol ........................................... 3


Gambar 1.2. Pembuatan Etilen Glikol Melalui Proses Karbonasi ........................ 4
Gambar 1.3. Pembuatan Etilen Glikol Melalui Proses Formaldehid Du Pont...... 4
Gambar 2.1. Data Regresi Linear Kebutuhan Impor Etilen Glikol ..................... 10
Gambar 3.1. Lokasi Pendirian Pabrik Etilen Glikol ............................................ 15
Gambar 3. 2. Lokasi Pabrik Etilen Glikol berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah Cilegon.................................................................................................... 16
Gambar 3.3. Jarak antara PT Lotte Chemical Titan Nusantara dan Pabrik Etilen
Glikol .................................................................................................................... 17
Gambar 3.4. Jarak antara PT Samator Gas Industri dan Pabrik Etilen Glikol .... 17
Gambar 3.5. Perencanaan Tata Letak Pabrik ...................................................... 20
Gambar 3.6. Tata Letak Peralatan ....................................................................... 22
Gambar 7.1. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 77
Gambar 8.1. Grafik Break Even Point (BEP)...................................................... 85
DAFTAR NOTASI

1. ACCUMULATOR
C : Allowable corrosion, m
E : Efisiensi pengelasan, dimensionless
ID, OD: Inside Diameter, Outside Diameter, m
L : Panjang accumulator, m
P : Tekanan operasi, atm
S : Working stress yang diizinkan, atm
T : Temperatur operasi, K
t : Tebal dinding accumulator, m
V : Volume total, m3
Vs : Volume silinder, m3
ρ : Densitas, kg/m3

2. CONDENSER, COOLER, HEATER DAN REBOILER


A : Luas area perpindahan panas, ft2
a” : Luas satu buah tube, ft2
aa : Area flow annulus, ft2
ap : Area flow inner pipe, ft2
a't : Flow area tube, ft2
B : Jarak baffle, in
Cp : Panas spesifik, Btu/lb.oF
De : Diameter ekivalen, ft
Dp : Diameter inner pipe, ft
f : Faktor friksi
Fl : kecepatan head/hairpn. ft
Ga : Laju alir massa annulus, lb/jam ft2
Gp : Laju alir massa inner pipe, lb/jam ft2
Gs : Laju alir massa shell, lb/jam ft2
Gt : Laju alir massa tube, lb/jam ft2
hi : Koefisien perpindahan panas bagian dalam, Btu/hr ft2 oF
ho : Koefisien perpindahan panas bagian luar, Btu/hr ft2 oF

xiii
ID : Inside Diameter, ft
jH : Faktor perpindahan panas
k : Konduktivitas termal, Btu/hr ft.oF
L : Panjang tube, ft
NRe : Bilangan Reynold, tak berdimensi
Nt : Jumlah tube, buah
OD : Outside Diameter, ft
Pr : Bilangan Prandtl, tak berdimensi
Q : Beban panas, Btu/hr
Rd : Dirt factor, Btu/jam ft2F
s : Rasio densitas
T1, t1 : Temperatur masuk shell, tube, oF
T2, t2 : Temperatur keluar shell, tube, oF
tc : Temperatur rata-rata fluida dingin, oF
Tc : Temperatur rata-rata fluida panas, oF
Uc : Clean overall coefficient, Btu/jam ft2F
Ud : Koefisien overall perpindahan panas, Btu/ jam ft2oF
V : Kecepatan, ft/s
W, w : Laju alir massa di shell, tube, lb/jam
ΔP : Pressure drop, psi
ΔTlm : Difference log mean temperatur,oF
μ : Viskositas, Cp
ρ : Densitas, lb/ft3

3. KNOCK OUT DRUM


A : Vessel cross sectional area, m2
D : Diameter vessel, m
HL : Tinggi liquid, m
Hv : Space untuk vapor, m
L : Tinggi separator, m
Ql : Liquid volumetric flowrate, m3/s
Qv : Vapor volumetric flowrate, m3/s
Ut : Settling velocity, m/s
V : Volumetric untuk hold up, m3
Va : Kecepatan komponen uap maksimum, m/s
Vd : Design velocity, m/s
Vh : Volume head, m3
Vs : Volume silinder, m3
Vt : Volume separator, m3
Wl : Laju alir liquid, kg/jam
Wv : Laju alir uap, kg/jam
ρv : Densitas uap, kg/m3
ρl : Densitas liquid, kg/m3

4. KOLOM DISTILASI
Aa : Active area, m2
Ad : Area downcomer, m2
Ah : Area hole, m2
An : Area tower, m2
C : Faktor korosi yang diizinkan, m
CVO : Dry orifice coeficient, dimensionless
Csb : Kapasitas uap, m/det
D : Diameter tower, m
Ds : Designment space, m
E : Joint efficiency, dimensionless
Eo : Overall tray pengelasan, dimensionless
e : Total entrainment, kg/det
F : Faktor flooding, dimensionless
FLV : Parameter aliran, dimensionless
f : Faktor friksi
H : Tinggi tower, m
HK : Heavy Component
ha : Areated liquid drop, cm
hf : Height of froth, cm
how : Height liquid crast over weir, cm
hw : Tinggi weir, cm

xv
L : Tinggi liquid, m
LK : Light component
P : Tekanan desain, atm
Q : Liquid volumeterik flowrate, m/det
Qv : Vapour volumeterik flowrate, m/det
R : Rasio refluks, dimensionless
Rm : Rasio refluks minimum
S : Working stress, atm
S : Plate teoritis pada aktual refluks
Sm : Stage teoritis termasuk reboiler
Uv : Vapour velocity, m/det
ρg : Densitas gas, kg/m3
ρl : Densitas liquid, kg/m3

5. POMPA
T : Temperatur, K
ms : Flowrate, lb/jam
ρ : Densitas fluida, lb/ft3
μ : Viskositas, lb/ft. Hr
Puap : Tekanan uap, psi
Qf : Kapasitas pompa, ft3/s
mf : Flowrate dengan faktor keamanan, lb/min
Dopt : Diameter dalam optimum pipa, in
ε : Equivalent roughness, ft
f : Fanning factor
A : Luas penampang, ft2
BHP : Brake Horse Power, HP
g : Percepatan gravitasi, ft/s2
gc : Konstanta percepatan gravitasi, ft/s2
Hf : Total friksi, ft
Hfs : Skin friction loss, ft. lbf/ lb
Hfc : Sudden contraction friction loss, ft. lbf/ lb
Hfe : Friksi karena ekspansi tiba-tiba, ft. lbf/ lb
Hff : Friksi karena fitting dan valve, ft. lbf/ lb
Hd, Hs : Head discharge, suction, ft
f : Fanning factor
A : Luas penampang, ft2
BHP : Brake Horse Power, HP
g : Percepatan gravitasi, ft/s2
gc : Konstanta percepatan gravitasi, ft/s2
Hf : Total friksi, ft
Hfs : Skin friction loss, ft. lbf/ lb
Hfc : Sudden contraction friction loss, ft. lbf/ lb
Hfe : Friksi karena ekspansi tiba-tiba, ft. lbf/ lb
Hff : Friksi karena fitting dan valve, ft. lbf/ lb
Hd, Hs : Head discharge, suction, ft
ID : Inside diameter, in
OD : Outside diameter, in
Kc, Ke : Contaction, ekspansion contraction
L : Panjang pipa, ft
Ls : Panjang ekuivalen pipa, ft
MHP : Motor Horse Power, HP
NPSH : Net Positive Suction Head, ft .lbf/ lb
Qf : Laju alir volumetrik, ft3/s
NR : Reynold Number, dimensionless
Vs : Suction velocity, ft/s
Vd : Discharge velocity, ft/s
ΔP : Differential pressure, psi
η : Efisiensi pompa

6. REAKTOR
Cc : Tebal korosi maksimum, in
CAO : Konsentrasi awal umpan, kmol/m3
Dp : Diameter katalis, m
DS : Diameter shell, m
DT : Diameter tube, in

xvii
FAO : Laju alir umpan, kmol/jam
HR : Tinggi shell reaktor, m
HT : Tinggi tube, m
k : Konstanta kecepatan reaksi, m3/kmol.s
Nt : Jumlah tube, buah
P : Tekanan operasi, bar
𝜏 : Waktu tinggal, jam
pt : Tube pitch, in
S : Tegangan kerja yang diizinkan, psi
t : Tebal dinding reaktor, cm
Vk : Volume katalis, m3
VT : Volume reaktor, m3
ρ, ρk : Densitas fluida, katalis, kg/m3
R : Konstanta gas ideal, 8,314 kJ/kmol.K
σA : Diameter molekul, cm
M : Berat molekul, kg/kmol
EA : Energi aktivasi, kJ/kmol
VE : Volume ellipsoidal, m3
HS : Tinggi silinder, m
h : Tinggi tutup
HT : Tinggi total tangki, m

7. TANGKI
Cc : Tebal korosi maksimum, in
D : Diameter tangki, m
Ej : Efisiensi pengelasan
h : Tinggi head, m
H : Tinggi silinder, m
HT : Tinggi total tangki, m
P : Tekanan desain, psi
S : Tegangan kerja diizinkan, psi
T : Temperatur operasi, K
t : Tebal dinding tangki, cm
Ve : Volume ellipsoidal head, m3
Vs : Volume silinder, m3
Vt : Volume tangki, m3
W : Laju alir massa, kg/jam
ρ : Densitas

xix
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I. PERHITUNGAN NERACA MASSA ...................................... 91


LAMPIRAN II. PERHITUNGAN NERACA PANAS ..................................... 139
LAMPIRAN III. PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN................. 222
LAMPIRAN IV. PERHITUNGAN EKONOMI .............................................. 361
LAMPIRAN V. TUGAS KHUSUS ................................................................. 376
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang berkembang pesat, khususnya di bidang
industri. Dengan tumbuhnya sektor industri Indonesia, pemerintah berharap
Indonesia dapat bersaing dengan negara maju lainnya. Sektor industri merupakan
penggerak pembangunan negara, dengan meningkatnya industri manufaktur
diharapkan perekonomian nasional dan nilai tukar negara akan tumbuh. Industri
kimia Indonesia saat ini sedang berkembang baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Etilen glikol merupakan salah satu bahan industri kimia yang sangat
dibutuhkan dalam industri kimia di Indonesia saat ini.
Etilen glikol adalah salah satu bahan kimia yang biasa digunakan dalam
banyak aplikasi komersial dan industri termasuk antibeku dan pendingin. Etilen
glikol berupa cairan kental yang tidak mempunyai bau, tidak berwarna dan mudah
terbakar. Etilen glikol juga memounyai rasa yang manis dan bersifat toxic pada
konsentrasi yang tinggi. Contoh penggunaannya di industri adalah sebagai bahan
untuk membuat plastik poly-ethylene terephthalate (PET) untuk wadah minuman
kemasan, campuran tinta pulpen agar tidak menguap, dan pelapis karet.
Selama ini ketersediaan etilen glikol di Indonesia bergantung pada impor
dari negara lain. Penggunaan etilen glikol di Indonesia biasanya dijadikan sebagai
bahan baku pada Industri polyester atau tekstil sebanyak 97,34% dan sebanyak
2,66% digunakan untuk pembuatan cat, tinta cetak, kosmetik, dan minyak rem
(Ardiani dan Wulandari, 2017). Menurut The Observatory of Economic Complexity
(OEC) (2021), Indonesia mengimpor etilen glikol senilai $241 juta. Hal tersebut
yang membuat Indonesia menjadi importir etilen glikol terbesar ke-7 di dunia.
Tahun 2021 juga etilen glikol adalah produk impor terbanyak ke-142 di Indonesia.

1.2. Sejarah dan Perkembangan


Etilen glikol pertama kali diciptakan oleh ahli kimia di Prancis yaitu
Charles-Adolphe Wurtz pada tahun 1859. Penemuan etilen glikol ini bermula
dengan mereaksikan etilen iodida dan perak asetat, karena senyawa ini mempunyai
kualitas yang sama dengan etil alkohol maka diberi nama dengan glikol. Tahun

1
1860, etilen oksida dibuat dengan menghidrasi etilen oksida. Kala itu etilen glikol
cuma diproduksi dalam skala yang kecil selama Perang Dunia I yaitu pada tahun
1914-1918 di Jerman. Produksi etlien glikol tersebut digunakan sebagai bahan yang
dijadikan pendingin dan bahan peledak. Etilen glikol kemudian semakin
dikembangkan menjadi produk utama di industri.
Industri etilen glikol yang pertama kali dibangun dalam skala besar berada
di South Charleston, West Virginia yang bernama Carbide and Carbon Chemicals
Co yaitu pada tahun 1925. Penggunaan etilen glikol berkembang pesat hingga pada
tahun 1929 hampir semua industri dinamit menggunakan etilen glikol sebagai
bahan bakunya. Produksi industri etilen glikol mulai meluas pada tahun 1937,
ketika bahan bakunya yang berupa etilen oksida bisa didapatkan dengan harga
terjangkau.
Pertama kali diperkenalkan ke masyarakat luas, etilen glikol cukup berperan
penting dalam dalam industri pembuatan pesawat, yaitu dapat digunakan untuk
pendingin mesin sebagai pengganti air. Titik didih etilen glikol yang lebih tinggi
dibandingkan dengan air maka akan memungkinkan radiator yang lebih kecil
beroperasi pada suhu yang lebih tinggi. Sebelum tersedianya etilen glikol secara
luas, banyak produsen pesawat mencoba menggunakan sistem pendingin evaporasi
yang menggunakan air pada tekanan tinggi. Hal tersebut terbukti tidak dapat
diandalkan dan mudah rusak dalam pertempuran karena menghabiskan banyak
ruang di pesawat dan mudah terkena tembakan.

1.3. Macam-Macam Proses Pembuatan Etilen Glikol


Proses hidrasi etilen oksida yang merupakan dasar dari semua proses
pembuatan etilen glikol. Proses pembuatan etilen glikol diawali dengan pembuatan
etilen oksida yang dilakukan dengan proses oksidasi etilen dengan oksigen
dilanjutkan dengan pembuatan etilen glikol. Seiring berkembangnya zaman, etilen
glikol dapat dibuat dengan menggunakan berbagai cara. Berikut ini merupakan
penjelasan dari macam-macam proses dari pembuatan etilen glikol.
1.3.1. Hidrasi Etilen Oksida
Proses hidrasi etilen oksida merupakan proses yang paling umum digunakan
di industri. Proses hidrasi etilen oksida dapat dikategorikan menjadi 2 proses yaitu
proses hidrasi katalitik dan hidrasi non katalitik. Proses hidrasi katalitik merupakan
3

proses dengan mereaksikan etilen oksida dan air dengan menggunakan katalis.
Etilen oksida akan digabungkan dengan air dengan perbandingan 5:1 yang
selanjutnya akan dimasukkan kedalam reaktor katalitik. Proses ini menggunakan
katalis yang bertujuan untuk memperbesar selektivitas terhadap monoetilen glikol.
Proses ini akan mengurangi ekses air yang akan mengurangi kebutuhan energi pada
pemisahan air yang tidak bereaksi dengan etilen glikol.
Proses hidrasi selanjutnya yaitu hidrasi non katalitik yang dimana prosesnya
menggunakan etilen oksida dengan air tanpa menggunakan katalis. Prosesnya
dilakukan dengan mencampurkan etilen oksida dan air dengan perbandingan 1:20.
Penggunaan air yang banyak bertujuan agar tercapainya selektivitas monoetilen
glikol yang tinggi. Campuran tersebut akan dipanaskan menggunakan reaktor
tubular agar terbentuknya monoetilen glikol dengan produk samping dietilen glikol
dan trietilen glikol. Adapun reaksi dari proses hidrasi etilen oksida sebagai berikut.
Reaksi utama:
C2H4O (g) + H2O (g) → C2H6O2 (l)
Reaksi samping:
C2H4O (g) + C2H6O2 (l) → C4H10O3 (l)
C2H4O (g) + C4H10O3 (l) → C6H14O4 (l)

Gambar 1.1. Proses Umum Pembuatan Etilen Glikol

1.3.2. Karbonasi Etilen Oksida dan Hidrolisis Etilen Karbonat


Dalam proses ini, diproduksi dengan hidrasi etilen oksida menggunakan
etilen karbonat sebagai perantaranya. Langkah pertama, etilen oksida direaksikan
dengan karbon dioksida dalam keadaan air bebas untuk membentuk etilen karbonat.
Selanjutnya akan direaksikan dengan air untuk membentuk etilena glikol. Reaksi
ini berlangsung dalam fase cair dengan adanya bantuan katalis. Adapun reaksi yang
terjadi pada proses ini adalah sebagai berikut:
C2H4O(g) + CO2(g) → C3H4CO3(g)
C3H4CO3(g) + H2O(g) → C2H6O2(l) +CO2(g)

Gambar 1.2. Pembuatan Etilen Glikol Melalui Proses Karbonasi

1.3.3. Formaldehid Du Pont


Proses ini berlangsung dengan mereaksikan formaldehida dengan karbon
monoksida dan air pada suhu 200 °C dan tekanan 700 atm membentuk asam
glikolat. Kemudian asam glikolat tersebut akan diesterifikasi dengan etanol atau n-
propanol yang akan menghasilkan alkil glikolat. Selanjutnya alkil glikolat akan
dihidrogenasi dalam fase uap pada 200°C dan 30 atm menggunakan katalis kromat
untuk membentuk monoetilen glikol dan alkohol. Alkohol kemudian didaur ulang
kembali ke langkah esterifikasi. Ketika proses hidrogenasi dilakukan dalam fase
cair, digunakan tekanan 400 atm dan katalis magnesium-tembaga. Hasilnya adalah
75%. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
CH3OH → CH2O + H2
CH2O + CO + H2O → HOCH2COOH3
CH2O + CO + CH3OH → HHOCH2COOCH3
HOCH2COOH + CH3OH → HOCH2COOCH3 + H2O
HOCH2COOCH3 + 2H2 → GOCH2CH2OH + CH3OH

Gambar 1.3. Pembuatan Etilen Glikol Melalui Proses Formaldehid Du Pont


5

1.4. Sifat Fisika dan Kimia


Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati, diukur, atau dirasakan
oleh panca indra tanpa mengubah zat-zat yang menyusun materi tersebut. Sifat
kimia adalah sifat zat yang berkaitan dengan kemampuan suatu zat untuk bereaksi
atau mengalami perubahan tertentu. Sifat fisika dan kimia senyawa yang digunakan
dalam proses produksi etilen glikol sebagai berikut:
1.4.1. Etilen Oksida
Rumus Molekul : C2H4O
Massa Molekul : 44,05 g/mol
Densitas : 0,882
Titik Lebur : −1,113
Titik Didih : 107
Titik Nyala : -20
Fase : Liquid dan Gas
Warna : Tidak Berwarna
1.4.2. Karbon Dioksida
Rumus Molekul : CO2
Massa Molekul : 44,0095
Densitas : 1,98
Titik Lebur : -57
Titik Didih : -78
Titik Nyala :-
Fase : Liquid dan Gas
Warna : Tidak berwarna
1.4.3. Air
Rumus Molekul : H2O
Massa Molekul : 18,02
Densitas :1
Titik Lebur :1
Titik Didih : 100
Titik Nyala :-
Fase : Liquid
Warna : Tidak berwarna
1.4.4. Etilen Karbonat
Rumus Molekul : C3H4O3
Massa Molekul : 88,062
Densitas : 1,3210 g/ cm3
Titik Lebur : 37
Titik Didih : 243
Titik Nyala : 150
Fase : Gas dan Liquid
Warna : Tidak berwarna
1.4.5. Etilen Glikol
Rumus Molekul : C2H6O2
Massa Molekul : 62,07
Densitas : 1,11
Titik Lebur : -129
Titik Didih : 1,973
Titik Nyala : 111
Fase : Liquid
Warna : Tidak Berwarna
1.4.6. Potassium Iodida
Rumus Molekul : KI
Massa Molekul : 166,0028 g/mol
Densitas : 3,12 g/cm³
Titik Lebur : 681
Titik Didih : 1330
Fase : Solid
Warna : Tidak Berwarna
1.4.7. 2-Bromoethanol
Rumus Molekul : C2H5BrO
Massa Molekul : 124,96 g/mol
Densitas : 1,46 g mL−1
Titik Lebur : -120 hingga −116 °C
7

Titik Didih : 149 °C


Titik Nyala : 40,5 °C
Fase : Cair
Warna : Tidak berwarna
BAB II
PERENCANAAN PABRIK

2.1. Alasan Pendirian Pabrik


Pabrik etilen glikol dibuat karena permintaan pasar terhadap etilen glikol
terus meningkat di berbagai industri, termasuk otomotif, elektronik, tekstil, dan
manufaktur. Dengan adanya pabrik etilen glikol, perusahaan dapat memenuhi
permintaan yang tinggi ini dan memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar.
Beberapa alasan utama pembuatan pabrik etilen glikol antara lain:
1) PT Polychem Indonesia Tbk adalah satu-satunya produsen etilen glikol di
Indonesia dengan kapasitas produksi sebesar 216.000 ton per tahun.
Sebanyak 81% dari produksi etilen glikol digunakan untuk konsumsi dalam
negeri, sedangkan 19% diekspor ke Asia dan Amerika Utara. Meskipun
begitu, jumlah produksi tersebut masih belum dapat memenuhi seluruh
kebutuhan etilen glikol di Indonesia, sehingga negara masih mengimpor
dari perusahaan-perusahaan luar negeri.
2) Digunakan sebagai bahan baku dalam produksi polyester, seperti kain dan
serat sintetis, botol plastik, dan film. Etilen glikol juga digunakan dalam
produksi cat, lem, dan bahan perekat lainnya.
3) Etilen glikol dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada sistem AC dan
mesin pendingin lainnya. Dalam aplikasi ini, etilen glikol mencegah air
membeku pada suhu rendah, sehingga mencegah kerusakan sistem.
4) Etilen glikol juga digunakan dalam produksi obat, seperti obat batuk dan
flu, serta produk-produk perawatan pribadi, seperti pasta gigi dan sabun.
5) Pabrik produksi juga dapat menghasilkan senyawa lainnya seperti dietilena
glikol, trietilena glikol, dan propilena glikol. Diversifikasi produk dapat
meningkatkan potensi keuntungan dan keberlanjutan produksi.
Pabrik etilen glikol sangat penting untuk memenuhi permintaan pasar
karena etilen glikol memiliki banyak kegunaan di berbagai industri yang ada di
Indonesia dan sekitarnya. Pabrik etilen glikol juga dapat memberikan dampak
positif terhadap ekonomi karena dapat membantu mengurangi tingkat
pengangguran dan memberikan lapangan kerja yang stabil bagi masyarakat
setempat dan meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor produk etilen glikol

8
9

2.2. Pemilihan Kapasitas


Kapasitas produksi adalah jumlah maksimum produk atau barang yang
dapat dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu. Kapasitas
produksi ditentukan oleh berbagai faktor seperti sumber daya manusia, peralatan,
bahan baku, teknologi, dan faktor-faktor lainnya. Kapasitas produksi pabrik
pembuatan etilen glikol ditentukan berdasarkan permintaan etilen glikol di
Indonesia. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan impor
dan ekspor etilen glikol di Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Data Impor dan Ekspor Etilen Glikol di Indonesia


Tahun Impor (Ton/Tahun) Ekspor (Ton/Tahun)

2017 400.59 51,792

2018 422.028 76,791

2019 432.048 43,468

2020 371.882 29,671

2021 438.225 4,355

2022 449.208 9,124

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2023)

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 2.1., maka dapat dibentuk
grafik kebutuhan etilen glikol di Indonesia menggunakan rumus regresi polynomial
orde 4 seperti yang ditampilkan sebagai berikut
Gambar 2.1. Data Regresi Linear Kebutuhan Impor Etilen Glikol

Diketahui juga data kebutuhan etilen glikol dalam negeri sebagai berikut:

Tabel 2.2. Kebutuhan Etilen Glikol di Dalam Negeri


Pabrik Kapasitas (Ton/tahun)
Industri PET 331.094
Industri Polyester 297.845
Industri Farmasi 500
Industri Otomotif 1.000
Total 630.439

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan di atas, maka dapat dihitung


estimasi peluang yang ada di tahun 2028:
Peluang = (Volume Kebutuhan + Volume Impor) – (Volume
Konsumsi + Volume Ekspor)*0,6
= 504.354 Ton/Tahun
Dengan mempertimbangkan kebutuhan etilen glikol pada kebutuhan
konsumen di Indonesia, kami memutuskan untuk memenuhi 50% dari peluang
kapasitas pabrik 2028 dengan kapasitas pabrik sebesar 250.000 Ton/Tahun.

2.3. Pemilihan Bahan Baku


Berdasarkan proses pembuatan etilen glikol yang digunakan maka bahan
baku yang dipilih adalah etilen oksida, karbon dioksida dan air. Bahan baku tersebut
dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut:
11

1) Etilen Oksida yang didapat dari PT Lotte Chemical Titan Nusantara, karbon
dioksida diperoleh dari PT Samator Gas Industri, dan air disuplai oleh PT
Krakatau Tirta Industri yang ketiganya terletak di Cilegon, Banten.
2) Harga dan transportasi lebih murah karena bahan baku yang digunakan
dekat dengan pendirian pabrik etilen glikol.
3) Sarana transportasi kebutuhan bahan baku lebih dekat serta waktu yang
dibutuhkan lebih cepat selama proses penyaluran.

2.4. Pemilihan Proses


Terdapat beberapa macam proses yang ada untuk memproduksi etilen
glikol. Proses produksi etilen glikol yang bisa diaplikasikan pada skala industri
meliputi hidrasi etilen oksida fase cair, hidrogenasi dimetil oksalat, oksidasi
langsung etilen, karbonasi etilen oksida dan hidrolisis etilen karbonat, dan
hidrogenasi dari karbohidrat. Pemilihan proses kali ini mengacu pada paten
US/2022/0024841A1 yaitu proses produksi etilen glikol dengan menggunakan
proses karbonasi etilen oksida dan hidrolisis etilen karbonat.
Proses tersebut dipilih karena memiliki kelebihan salah satunya prosesnya
yang mudah dan tidak rumit. Proses tersebut berjalan pada kondisi reaksi moderat
yang membuat konsumsi energi yang digunakan menjadi rendah. Hal tersebut
mengakibatkan biaya operasi menjadi lebih murah. Serta etilen glikol yang
dihasilkan mempunyai selektivitas yang tinggi. Bahan baku yang mudah
didapatkan juga termasuk dalam alasan dari pemilihan proses ini. Perbandingan
proses produksi etilen glikol dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Perbandingan Proses Produksi Etilen Glikol
Parameter Hidrasi Etilen Karbonasi Etilen Formaldehid Du
Oksida Oksida dan Pont
Hidrolisis Etilen
Karbonat
Raw Material C2H4O dan C2H4O, CO2, dan H2O CH2O dan CO
H2O
Feed Treats C2H4O dan C2H4O, CO2, dan H2O CH2O dan CO
H2O akan akan dialirkan ke akan dipanaskan
dicampurkan dan compressor untuk menggunakan
dialirkan menuju dinaikkan tekanan dan heater hingga
heater untuk suhunya menjadi 10 mencapai suhu
dipanaskan atm. reaksi 200oC dan
sampai tekanannya
temperatur 84oC. dinaikkan
menggunakan
pompa menjadi
10 atm
Reaction Etilen oksida dan Reaksi pertama yaitu Reaksi pertama
air mengalami reaksi karbonasi yang yaitu reaksi
reaksi hidrasi dimana mereaksikan karbonasi antara
dengan C2H4O dan CO2 CH2O dan CO
menggunakan menggunakan reaktor menggunakan
reaktor yang fixed bed dengan reaktor fixed bed
berjenis reaktor katalis padat KI pada dan Selanjutnya
fixed bed pada suhu 150oC dan reaksi kedua
suhu 112oC dan tekanan 10 atm yang yaitu alkil
tekanan 11,8 atm menghasilkan etilen glikolat akan
menggunakan karbonat dan reaksi dihidrogenasi
kalis heterogen kedua yaitu hidrolisis dalam fase uap
yaitu Amberlyst- yang merekasikan pada 200°C dan
15. etilen karbonat dan air 30 atm
13

menggunakan plug menggunakan


flow reaktor pada suhu katalis kromat
150oC dan tekanan 5 untuk
atm dengan katalis membentuk
homogen 2- monoetilen
Bromoethanol glikol dan
alkohol
Purification Pemurnian Pemurnian produk Pemurnian
produk utama utama dengan distilasi produk utama
berupa etilen untuk memisahkan dengan distilasi
glikol dengan etilen glikol dengan sehingga
produk samping etilen karbonat yang menghasilkan
dietilen glikol akan direcycle etilen glikol
dengan distilasi kembali ke reaktor 2 dengan
sehingga sehingga kemurnian
menghasilkan menghasilkan etilen tinggi.
etilen glikol glikol dengan
kemurnian tinggi. kemurnian tinggi.
Temperatur 50-112 50-150 200
(oC)
Tekanan 5-11,8 5-15 30-70
(atm)
Konversi >97 >98 >75
Kelebihan Kondisi operasi Kondisi operasi -
rendah, berjalan dengan
kebutuhan utilitas moderat, kebutuhan
rendah, dan yield utilitas rendah, dan
serta selektivitas yield serta selektivitas
produk tinggi produk tinggi
Kekurangan Membutuhkan Dilakukan 2 kali Prosesnya cukup
bahan baku reaksi sehingga panjang serta
berupa air dan kondisi operasi
karbon dioksida prosesnya sedikit lebih yang tinggi yang
yang cukup panjang meningkatkan
banyak yaitu 32:1 biaya produksi

2.5. Uraian Proses


Pembuatan etilen glikol kali ini menggunakan feed berupa etilen oksida dan
karbon dioksida. Proses pembuatan etilen glikol menggunakan dua jenis katalis
untuk di masing-masing reaktor. Katalis yang digunakan berupa katalis iodida atau
katalis bromida. Etilen oksida (T-01), karbon dioksida (T-02), dan katalis dialirkan
ke reaktor karboksilasi (R-01) yang berjenis fixed bed. Proses ini dilakukan pada
reaktor karboksilasi untuk menghasilkan etilen karbonat dengan bantuan katalis
heterogen yaitu Potasium iodida. Stream etilen karbonat ini kemudian dialirkan dan
akan dilakukan proses pemisahan karbon dioksida di knock out drum (KOD-01).
Pada proses ini karbon dioksida akan direcycle untuk digunakan lagi di reaktor.
Aliran etilen karbonat kemudian diumpankan ke dalam reaktor hidrolisis
yang berjenis reaktor baffle (R-02), dimana etilen karbonat diubah menjadi aliran
etilen glikol dan karbon dioksida. Proses ini dilakukan pada reaktor hidrolisis untuk
menghasilkan etilen glikol dengan bantuan katalis. Penggunaan katalis pada proses
ini dapat berupa katalis bromide yaitu 2-bromoetanol. Keluaran reaktor baffle
berupa etilen glikol yang terdiri dari air, etilen glikol dan katalis. Aliran karbon
dioksida terdiri dari karbon dioksida, air, dan etilen glikol. Aliran karbon dioksida
yang tidak bereaksi akan dikembalikan di tangki (T-02).
Aliran etilen glikol kemudian didehidrasi dalam evaporator (EV-01) untuk
menghasilkan aliran etilen glikol yang terdehidrasi. Aliran air dari proses ini berupa
limbah yang akan dialirkan ke wastewater treatment. Aliran etilen glikol yang
terdehidrasi terdiri dari etilen glikol dan katalis termasuk kalium iodida. Aliran
etilen glikol terdehidrasi dimurnikan dalam kolom distilasi (KD-01) dengan tujuan
untuk menyediakan aliran produk etilena glikol dan aliran daur ulang katalis. Aliran
daur ulang katalis terdiri dari katalis 2-bromoethanol yang akan di recylcle ke dalam
reaktor hidrolisis. Selanjutnya aliran etilen glikol akan dimurnikan kembali di
kolom distilasi (KD-02) untuk memisahkan etilen karbonat yang tidak bereaksi
yang akan di recycle kembali ke dalam reaktor hidrolisis agar dihasilkan produk
etilen glikol dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi.
BAB III
LOKASI DAN TATA LETAK PERALATAN PABRIK

3.1. Lokasi Pabrik


Pemilihan lokasi pabrik merupakan faktor penting dalam perancangan
pabrik karena dapat mempengaruhi keberhasilan dan operasional pabrik. Ada
beberapa faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi yang tepat, ekonomis, dan
menguntungkan, antara lain sumber bahan baku, pasar, transportasi, ketersediaan
tenaga kerja, iklim, dan kebijakan pemerintah daerah. Dalam hal ini, pabrik etilen
glikol akan didirikan di daerah Cilegon, Banten yang berada di wilayah PT
Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC).

Gambar 3.1. Lokasi Pendirian Pabrik Etilen Glikol

15
Lokasi
Pabrik

Gambar 3. 2. Lokasi Pabrik Etilen Glikol berdasarkan Peta Rencana Tata Ruang
Wilayah Cilegon

3.1.1. Ketersediaan Bahan Baku


Ketersediaan bahan baku sangat penting bagi keberlangsungan produksi
suatu industri atau usaha. Ketersediaan yang cukup dan stabil dari bahan baku akan
memastikan bahwa produksi dapat berjalan lancar tanpa kekurangan bahan baku
yang dapat mengganggu jadwal produksi dan mengurangi efisiensi produksi. Bahan
baku utama dalam pembuatan etilen glikol adalah etilen oksida, karbon dioksida,
17

dan air. Etilen oksida dapat diperoleh dari PT Lotte Chemical Titan Nusantara yang
hanya berjarak 11 Km dari lokasi pabrik. Karbon dioksida diperoleh dari PT
Samator Gas Industri yang hanya berjarak 4,6 Km dari lokasi pabrik.

Gambar 3.3. Jarak antara PT Lotte Chemical Titan Nusantara dan Pabrik Etilen Glikol

Gambar 3.4. Jarak antara PT Samator Gas Industri dan Pabrik Etilen Glikol

3.1.2. Pemasaran Hasil Produksi


Cilegon terletak strategis di dekat wilayah yang padat penduduk, seperti
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), yang merupakan
salah satu pasar terbesar di Indonesia. Memilih Cilegon sebagai lokasi pabrik etilen
glikol akan memberikan akses yang baik ke pasar dalam negeri maupun luar negeri
yang memiliki potensial yang sangat besar dalam proses ekspor. Cilegon memiliki
wilayah strategis yang berhubungan langsung dengan selat sunda, dan terhubung
dengan jalan tol Jakarta – Merak (Andriani, 2022).
Terdapat beberapa pabrik yang menggunakan etilen glikol sebagai bahan
baku atau komponen penting dalam proses produksi yang terdapat dalam industri.
Beberapa contoh pabrik di Cilegon yang menggunakan etilen glikol seperti PT
Indorama Petrochemicals yang menghasilkan produk polietilen tereftalat (PET) dan
PT Lotte Chemical Titan Tbk. sebagai bahan baku dalam produksi polietilen.
3.1.3. Utilitas
Cilegon adalah sebuah kawasan industri yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Fasilitas utilitas seperti air, bahan bakar, dan listrik telah tersedia secara
memadai di kawasan industri Cilegon. Kebutuhan air disuplai dari PT Krakatau
Tirta Industri (KTI) sebagai pemasok air bersih di kawasan industri Kota Cilegon.
Sumber listrik dapat dipenuhi dari PT Krakatau Daya Listrik (KDL) sebagai
pemasok listrik di kawasan industri Kota Cilegon.
3.1.4. Keadaan Geografis
Keadaan geografis Cilegon yang strategis, terletak di pantai barat Pulau
Jawa, dekat dengan Selat Sunda, memiliki akses ke pelabuhan laut dan jaringan
transportasi yang baik, membuatnya menjadi kawasan industri yang menarik dan
berkembang. Keadaan geografis Cilegon yang berdekatan dengan Selat Sunda dan
Laut Jawa membuatnya menjadi lokasi yang ideal untuk pengembangan industri.
Pelabuhan Merak yang terletak di Cilegon merupakan gerbang utama untuk lalu
lintas laut antara Pulau Jawa dan Sumatera. Ini memudahkan transportasi barang
dan bahan baku antara pulau-pulau ini. Topografi didominasi oleh dataran rendah
dan sedikit perbukitan, memudahkan pembangunan pabrik dan fasilitas industri.
3.1.5. Tenaga Kerja
Cilegon menawarkan pasar tenaga kerja yang cukup besar dan beragam. Di
sekitar kawasan industri, terdapat populasi yang padat dan tersedia tenaga kerja
lokal dengan berbagai tingkat keterampilan. Beberapa perusahaan industri di
Cilegon menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi, institusi pelatihan, dan
lembaga pendidikan vokasi untuk mengembangkan program pelatihan khusus atau
19

magang. Pemerintah dan organisasi industri di Cilegon juga berperan aktif dalam
mengembangkan potensi tenaga kerja melalui program pelatihan.

3.2. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik adalah pengaturan fisik dari elemen-elemen produksi
dalam suatu pabrik. Tata letak pabrik melibatkan penempatan mesin, peralatan,
aliran produksi, area penyimpanan, jalur produksi, dan infrastruktur lainnya untuk
mencapai efisiensi dan efektivitas yang optimal. Tata letak pabrik dapat
mempengaruhi produktivitas, kualitas, biaya produksi, keamanan, dan kepuasan
karyawan. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang tata letak
pabrik meliputi aliran produksi yang efisien, penggunaan ruang yang optimal,
ketersediaan fasilitas pendukung, keamanan, logistik, perawatan dan perbaikan,
serta pertimbangan lingkungan.
Proses perancangan tata letak pabrik melibatkan analisis gradien tingkat
produksi, penggunaan software simulasi, perhitungan biaya, dan evaluasi risiko.
Pemangku kepentingan seperti manajemen, insinyur industri, dan karyawan terlibat
dalam proses ini. Perlu diingat bahwa tata letak pabrik harus disesuaikan dengan
jenis industri, ukuran pabrik, dan tujuan perusahaan. Beberapa pertimbangan yang
perlu diperhatikan dalam penentuan letak peralatan pabrik adalah:
1) Unit proses yang membentuk fresh feed diletakkan di dekat tangki
penyimpanan untuk memperpendek jarak pemindahan bahan baku.
2) Unit proses tempat produk terbentuk diletakkan di dekat unit purifikasi yang
terletak di dekat tangki penyimpanan produk untuk memperpendek jarak.
3) Area proses secara keseluruhan diposisikan di area yang aman untuk
dilakukan pengoperasian unit proses. Setiap unit harus dipisahkan oleh jalan
dan langkah-langkah keselamatan seperti penggunaan tanda peringatan.
4) Area utilitas harus berada di dekat area proses dan dikelompokkan dalam
suatu area yang dikategorikan tidak berbahaya.
5) Area penyimpanan ditempatkan jauh dari bangunan yang berpenghuni
tetapi dekat dengan area proses.
6) Mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan yang melibatkan
manajemen limbah, efisiensi energi, penggunaan sumber daya alam yang
berkelanjutan, dan langkah untuk mengurangi dampak lingkungan negatif.
7) Kebutuhan karyawan dan ergonomic

3.3. Perkiraan Luas Tanah yang Diperlukan


Berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan lokasi pabrik,
peralatan pabrik dan tata letak bangunan, maka pembangunan pabrik produksi
etilen glikol membutuhkan luas sekitar 5 hektar, dengan informasi lebih rinci divisi
tersebut area kompleks pabrik pada Gambar 3.5.

Tabel 3.1. Luas Daerah Pabrik


No. Penggunaan Area Tanah Luas (Ha)
1. Area Pabrik 0,8
2. Area Perkantoran dan Sarana Umum 0,8
3. Area Perluasan 3,4
Total 5

Gambar 3.5. Perencanaan Tata Letak Pabrik


21

Tabel 3.2. Deskripsi Tata Letak Pabrik


No. Unit No. Unit
1 Pos Pengaman 11 Pemadam Kebakaran
2 Tempat Parkir 12 Lapangan
3 Mes Karyawan 13 Dermaga
4 Unit HSE (Health, Safety, 14 Maintenance Area
and Environment)
5 Rumahh Sakit 15 Control Room
6 Masjid 16 Area Utilitas
7 Kantin 17 Area Proses
8 Kantor 18 Area Perluasan Pabrik
9 Area Penghijauan 19 Penyimpanan dan Distribusi
10 Laboratorium
Gambar 3.6. Tata Letak Peralatan
BAB IV
NERACA MASSA DAN NERACA PANAS

Kapasitas Produksi : 250.000 ton/tahun


Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Satuan Massa : Kilogram (kg)
Bahan Baku : Etilen Oksida (C2H4O)
Karbon Dioksida (CO2)
2-Bromoetanol (C2H5BrO)
Air (H2O)
Produk : Etilen Glikol (C2H6O2)

4.1. Neraca Massa


4.1.1. Reaktor-01 (R-01)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 5 Aliran 6

H2O 80,394 80,394

CO2 53.525,858 28.903,963

C 2 H4 O 26.787,253 2.142,980

C3H4O3 0,000 49.266,168

Total 80.386,197 80.386,197

23
4.1.2. Reaktor-02 (R-02)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 17 Aliran 18

H2 O 13.910,100 3.832,816

CO2 0,000 24.618,062

C2H6O2 0,000 34.720,361

C3H4O3 49.758,726 497,587

C2H5BrO 1.326,185 1.326,185

Total 64.995,011 64.995,011

4.1.3. Knock-Out Drum (KOD-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 20 Aliran 21 (Gas) Aliran 30 (Liquid)

H2O 80,394 0,241 80,152

CO2 28.903,963 28.903,963 0,000

C 2 H4 O 2.142,980 2.142,980 0,000

C3H4O3 49.266,168 147,799 49.118,369

C2H5BrO 0,000 0,000 0,000

80.393,504 31.194,983 49.198,521


Total
80.393,504 80.393,504
25

4.1.4. Evaporator-01 (EV-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 20 Aliran 21 (Top) Aliran 30 (Bottom)

H2O 3.832,816 3.828,983 3,833

C2H6O2 34.720,361 0,000 34.720,361

C3H4O3 497,587 0,000 497,561

C2H5BrO 1.326,185 0,133 1.326,053

3.829,116 36.547,807
Total 40.376,949
40.376,949

4.1.5. Kolom Distilasi-01 (KD-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 20 Aliran 21 (Top) Aliran 30 (Bottom)

H2O 3,833 3,833 0,000

C2H6O2 34.720,361 347,204 34.373,157

C3H4O3 497,561 0,000 497,561

C2H5BrO 1.326,053 1.312,792 13,261

1.663,829 34.883,978
Total 36.547,807
36.547,807
4.1.6. Kondensor-01 (CD-01)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed (V) Refluks (L) Destilat (D)
H2O 329,200 325,367 3,833
C2H6O2 29.821,274 29.474,071 347,204
C2H5BrO 112.755,555 111.442,762 1.312,792
141.242,200 1.663,829
Total 142.906,029
142.906,029

4.1.7. Accumulator-01 (ACC-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed (V) Refluks (L) Destilat (D)
H2 O 329,200 325,367 3,833
C2H6O2 29.821,274 29.474,071 347,204
C2H5BrO 112.755,555 111.442,762 1.312,792
141.242,200 1.663,829
Total 142.906,029
142.906,029

4.1.8. Reboiler-01 (RB-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed Boil-Up Bottom
C2H6O2 120.441,872 86.068,715 34.373,157
C3H4O3 1.743,428 1.245,868 497,561
C2H5BrO 46,464 33,204 13,261
87.347,786 34.883,978
Total 122.231,764
122.231,764
27

4.1.9. Kolom Distilasi-02 (KD-02)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 32 Aliran 33 (Top) Aliran 37 (Bottom)

C2H6O2 34.373,157 34.029,426 343,732

C3H4O3 497,561 4,976 492,585

C2H5BrO 13,261 13,249 0,012

34.047,650 836,328
Total 34.883,978
34.883,978

4.1.10. Kondensor-02 (CD-02)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed (V) Refluks (L) Destilat (D)

C2H6O2 45.137,108 11.107,682 34.029,426

C3H4O3 6,600 1,624 4,976

C2H5BrO 17,574 4,325 13,249

11.113,631 34.047,650
Total 45.161,281
45.161,281
4.1.11. Accumulator-02 (ACC-02)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed (V) Refluks (L) Destilat (D)

C2H6O2 45.137,108 11.107,682 34.029,426

C3H4O3 6,600 1,624 4,976

C2H5BrO 17,574 4,325 13,249

Total 45.161,281 11.113,631 34.047,650

45.161,281
Total 45.161,281

4.1.12. Reboiler-02 (RB-02)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed Boil-Up Bottom

C2H6O2 22.807,608 22.463,877 343,732

C3H4O3 32.684,473 32.191,888 492,585

C2H5BrO 1,108 1,092 0,017

54.656,856 836,333
Total 55.493,189
55.493,189

4.2. Neraca Panas


4.2.1. Kompresor-01 (K-01)
Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q2 107.894,333 0,000
Q3 1.271.497,896 0,000
Qkompresi 0,000 2.824.634,203
Qs 4.142.145,124 2.696.903,150
Total 5.521.537,353 5.521.537,353
29

4.2.2. Kompresor-02 (K-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q5 157.496,671 0,000
Q6 1.252.943,114 0,000
Qkompresi 0,000 4.342.573,068
Qs 8.403.659,595 5.471.526,312
Total 9.814.099,380 9.814.099,380

4.2.3. Heater-01 (H-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q13 290.005,203 0,000
Q14 0,000 7.274.972,447
Qs 20.019.310,631 13.034.343,386
Total 20.309.315,833 20.309.315,833

4.2.4. Heater-02 (H-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q18 45,152 0,000
Q19 0,000 1.693,216
Qs 4.723,446 3.075,382
Total 4.768,598 4.768,598

4.2.5. Heater-03 (H-03)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q27 10.142.782,343 0,000
Q29 0,000 11.152.585,132
Qs 2.894.151,827 1.884.349,038
Total 13.036.934,170 13.036.934,170
4.2.6. Heater-04 (H-04)
Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q27 8.606.614,098 0,000
Q29 0,000 12.239.850,875
Qs 10.413.061,806 6.779.825,029
Total 19.019.675,904 19.019.675,904

4.2.7. Cooler-01 (C-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q23 2.819.016,531 0,000
Q24 0,000 107.672,729
Qw 542.268,760 3.253.612,562
Total 3.361.285,292 3.361.285,292

4.2.8. Cooler-02 (C-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q39 11.632.498,384 0,000
Q41 0,000 212.411,667
Qw 2.284.017,343 13.704.104,060
Total 13.916.515,727 13.916.515,727

4.2.9. Cooler-03 (C-03)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q45 237.452,198 0,000
Q46 0,000 128.766,572
Qw 21.737,125 130.422,751
Total 259.189,323 259.189,323
31

4.2.10. Evaporator-01 (EV-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 11.152.585,132 0,000
QoutTop 0,000 2.545.971,034
QoutBot 0,000 8.606.614,098
Qlaten 0,000 56.155,397
Qs 160.944,541 104.789,143
Total 11.313.529,673 11.313.529,673

4.2.11. Reaktor-01 (R-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qin 7.055.273,229 0,000
Qout 0,000 8.092.435,082
Qr 0,000 1.003.168,980
Qs 5.847.703,402 3.807.372,570
Total 12.902.976,631 12.902.976,631

4.2.12. Reaktor-02 (R-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qin 14.163.787,881 0,000
Qout 0,000 12.239.164,484
Qr 0,000 -1.943.426,167
Qcw 773.609,913 4.641.659,477
Total 14.937.397,794 14.937.397,794

4.2.13. Knockout Drum-01 (KOD-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qin 8.092.435,082 0,000
QoutTop 0,000 2.673.474,227
QoutBot 0,000 5.418.960,854
Total 12.899.493,403 12.899.493,403
4.2.14. Kolom Distilasi-01 (KD-01)
Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 12.074.582,653 0,000
Qdestilat 0,000 11.861.811,586
Qbottom 0,000 330.304,617
QCD-01 0,000 59.825,439
QRB-01 177.358,990 0,000
Total 12.251.941,643 12.251.941,643

4.2.15. Kondensor-01 (CD-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 28.429.647,441 0,000
Qrefluks 0,000 28.039.517,384
Qdestilat 0,000 330.304,617
Qcw 11.965,088 71.790,527
Total 28.441.612,529 28.441.612,529

4.2.16. Reboiler-01 (RB-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 41.563.211,348 0,000
Qs 508.320,883 330.961,893
Qboil up 0,000 29.701.399,762
Qbottom 0,000 11.861.811,586
QRB-01 0,000 177.358,990
Total 42.071.532,231 42.071.532,231
33

4.2.17. Kolom Distilasi-02 (KD-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 11.861.806,188 0,000
Qdestilat 0,000 237.452,198
Qbottom 0,000 11.632.498,384
QCD-02 0,000 59.825,439
QRB-02 67.969,833 0,000
Total 11.929.776,021 11.929.776,021

4.2.18. Kondensor-02 (CD-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 19.185.013,718 0,000
Qrefluks 0,000 3.797.010,819
Qdestilat 0,000 11.632.498,384
Qcw 751.100,903 4.506.605,419
Total 19.936.114,622 19.936.114,622

4.2.19. Reboiler-02 (RB-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 15.754.511,617 0,000
Qs 508.320,883 330.961,893
Qboil up 0,000 15.517.059,419
Qbottom 0,000 237.452,198
QRB-02 0,000 177.358,990
Total 16.262.832,500 16.262.832,500
BAB V
UTILITAS

Unit utilitas mempunyai peran sebagai unit penunjang berlangsungnya suatu


proses di dalam suatu pabrik agar berjalan dengan lancar. Unit utilitas berperan
untuk menyuplai kebutuhan pabrik, antara lain steam, air, listrik, bahan bakar, dan
refrigerant. Kebutuhan utilitas pabrik berupa air, listrik, dan bahan bakar dipenuhi
oleh pihak Pertamina. Kebutuhan utilitas pabrik Etilen Glikol terangkum dalam
Tabel 5.1. berikut ini.

Tabel 5.1. Kebutuhan Utilitas


Utilitas Kebutuhan Satuan
Steam 32.151,0460 Kg/Jam
Air 231.800,0918 Kg/Jam
Bahan Bakar 734,6148 Kg/Jam
Listrik 202,4654 kW

5.1. Unit Pengadaan Steam


Steam berfungsi sebagai media pemanas dalam berbagai alat perpindahan
panas. Steam yang disediakan pada pabrik dimetil karbonat adalah saturated steam
temperatur 350°C. Peralatan yang menggunakan steam 350°C dan jumlah
kebutuhannya ditunjukkan pada Tabel 5.2.

34
35

Tabel 5.2. Peralatan dengan Kebutuhan Steam 350°C


Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Heater-01 7.796,593
Heater-02 1,840
Heater-03 1.127,138
Heater-04 4.055,404
Reboiler-01 197,967
Reboiler-02 197,967
Kompresor-01 1.613,171
Kompresor-02 3.272,835
Evaporator-01 62,680
Reaktor-01 2.277,409
Total 20.603,007

Faktor keamanan suplai steam = 10% (Peters & Timmerhaus, 1991)


Total kebutuhan steam = (100% + f) x Jumlah steam
= (100+10) % x 20.603,007 kg/jam
= 22.663,3082 kg/jam

5.2. Unit Pengadaan Air


Unit pengadaan air merupakan bagian dari unit utilitas yang bertugas
mengolah dan menyediakan air untuk memenuhi kebutuhan air di pabrik, unit ini
meliputi air pendingin, air umpan boiler, dan air domestik. Air yang digunakan
disuplai oleh pihak kawasan industri.
5.2.1. Air Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over
heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil.
Air pendingin adalah air yang digunakan dengan tujuan sebagai penghilangan panas
dari komponen dan peralatan industri. Air pendingin tidak berkontak langsung
dengan bahan baku dan produk akhir. Air pendingin sistem mengontrol suhu dan
tekanan dengan cara memindahkan panas dari fluida proses ke air pendingin yang
kemudian akan membawa panas. Parameter penting dalam sistem air pendingin :
1. Konduktivitas mengindikasikan jumlah dissolved mineral dalam air.
2. pH, menunjukkan indikasi dari tingkat keasaman atau kebasaan dari air.
3. Alkalinitas, berupa ion carbonate dan ion bicarbonate.
4. Hardness / kesadahan, menunjukkan jumlah ion calcium dan magnesium
Kebutuhan air pendingin yang disuplai pada cooler dan condenser, dan kompresor
ditunjukkan pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3. Kebutuhan Air Pendingin


Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Cooler-01 25.945,874
Cooler-02 15.023,370
Cooler-03 109.293,841
Cooler-04 1.040,059
Condenser-01 559,463
Condenser-02 35.905,317
Total 172.744,4838

Penggunaan air pendingin dilakukan secara sirkulasi dan kontinyu. Suhu


pada air pendingin yang keluar dari alat meningkat karena panas berpindah dari
komponen senyawa ke air pendingin. Suhu air pendingin lalu diturunkan di dalam
cooling tower yang pada prosesnya terjadi losses. Terdapat tiga macam penyebab
losses, yaitu evaporation loss, drift loss, dan blow down.
a. Evaporation Loss
Evaporation loss dalam cooling tower disebabkan karena sebagian kecil air
pendingin yang masuk mengalami penguapan. Suplai air yang hilang akibat
evaporation loss dapat dihitung dalam persamaan berikut:
We = 0,00085 x Wc x (T1-T2) (Pers. 12-10 Perry., 1997)

Keterangan:
We = Evaporation loss
Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin
T1 = Suhu air pendingin masuk cooling tower (oF)
T2 = Suhu air pendingin keluar cooling tower (oF)
We = 0,00085 x Wc x (T1-T2)
= 0,00085 x 172.744,4838 kg/jam x (131oF-86oF)
37

= 6.607,4765 kg/jam
b. Drift Loss
Drift loss dalam cooling tower disebabkan karena sebagian kecil air
pendingin yang masuk terbawa aliran udara keluar cooling tower. Suplai air yang
hilang akibat drift loss berkisar antara 0,1-0,2%.
Wd = 0,2% x Wc
= 0,2% x 172.744,4838 kg/jam
= 345,4890 kg/jam
c. Blow Down
Blow down adalah air pendingin yang dibuang yang bertujuan untuk
menjaga konsentrasi padatan terlarut dalam air pendingin akibat dari evaporation
loss. Jumlah blow down dihitung berdasarkan siklus konsentrasi yang dijaga supaya
tidak terjadi scaling pada peralatan maupun pipa. Siklus konsentrasi merupakan
perbandingan kandungan padatan dalam air pendingin yang disirkulasi dengan
kandungan padatan pada air tambahan. Siklus konsentrasi biasanya bernilai pada
rentang 3-5. Suplai air yang pada blow down dihitung dalam persamaan berikut:
𝑊𝑒
Wb = (Pers. 12-12 Perry., 1997)
𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒−1
6.607,4765 kg/jam
Wb = = 3.303,7383 kg/jam
3−1

Make up air pendingin = We + Wd + Wb


= 10.256,7037 kg/jam
5.2.2. Air Umpan Boiler
Secara umum air yang akan digunakan sebagai air umpan boiler adalah air
yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya endapan yang
dapat membentuk kerak pada boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi terhadap boiler dan sistem penunjangnya dan juga tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya pembusaan terhadap air
boiler. Oleh karena itu untuk dapat digunakan sebagai air umpan boiler maka air
baku dari sumber air harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu yang bertujuan
untuk menghilangkan unsur-unsur atau padatan yang terkandung didalam air baik
dalam bentuk tersuspensi, terlarut, ataupun koloid yang dapat menyebabkan
terjadinya kerak, korosi dan pembusaan dalam boiler. Parameter umpan boiler yang
biasa digunakan ditunjukkan pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Parameter umpan boiler
Parameter Satuan Pengendalian Batas
pH Unit 10,5 – 11,5
Conductivity Cm 5000 max
TDS ppm 3500 max
Silica ppm 150, max
Besi ppm 2, max
Phosphat residual ppm 20 – 50
Sulfite residual ppm 20 – 50
pH condensate Unit 8.0 – 9.0

Make up air umpan boiler dipilih 5% dari total air umpan boiler yang disuplai.
Suplai air umpan boiler = 22.663,3082 kg/jam
Faktor keamanan = 5%
Total make up air umpan boiler = (1+5%) x 22.663,3082 kg/jam
= 23.796,4736 kg/jam
5.2.3. Air Proses
Air proses adalah air yang digunakan dalam pengolahan bahan baku untuk
menghasilkan sebuah produk. Air proses berasal dari utilitas yang sudah di
treatment agar bebas mineral pengotor dan pH netral sehingga bisa digunakan untuk
melarutkan atau mengencerkan zat dalam proses reaksi kimia. Umumnya air proses
dari kegiatan industri diperuntukkan sebagai pelarut, pencampur, pengencer, media
pembawa pencuci dan lainnya. Kualitas dari air proses yang berbeda-beda
tergantung fungsi dan industri apa air proses tersebut digunakan. Setiap industri
mempunyai parameter yang berbeda-beda untuk air proses yang digunakannya
seperti kesadahan, kandungan besi dan mangan, demikian pula jumlah air yang
diperlukan untuk setiap produk yang dihasilkan sangat berbeda. Kebutuhan air
proses ditunjukkan Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Kebutuhan air proses


Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Reaktor-02 13.910,100
Total 13.910,100
39

Faktor keamanan suplai air proses = 10%


Total make up air proses = 10% x 13.910,100 kg/jam
= 1.391,0100 kg/jam
Total kebutuhan air proses = (100+10) % x 13.910,100 kg/jam
= 15.301,1096 kg/jam
5.2.4. Air Domestik
Air domestik adalah air yang digunakan oleh sumber daya manusia untuk
kebutuhan sehari-hari guna menunjang aktivitas sehari-hari para pekerja yang ada
dilingkungan industri, seperti kebutuhan air minum, mencuci tangan, dan MCK.
Adapun parameter yang baik untuk air domestik yaitu:
1. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
2. Secara Kimia : - PH netral (bukan asam/basa)
- Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya
Kebutuhan air domestik ditunjukkan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Kebutuhan Air Domestik


Lokasi Jumlah Jumlah Kebutuhan
Kebutuhan Bangunan Orang Air (L/jam)
Kantor 1 136 59,1667
Rumah Sakit 2 - 50
(kamar)
Laboratorium 1 4 1,667
Musholla 1 - 83,333
Total 194,1667

Kebutuhan air domestik = 194,1667 L/jam


Densitas air = 1 kg/L
Kebutuhan air domestik = 1 kg/L x 194,1667 L/jam
= 194,1667 kg/jam
Faktor keamanan = 10%
Total make up air domestik = 10% x 194,1667 kg/jam
= 194,1667 kg/jam
5.2.5. Kebutuhan Air Keseluruhan
Kebutuhan air pada pabrik etilen glikol kapasitas 250.000 ton/tahun terbagi
dalam air pendingin, air umpan boiler, dan air domestik. Jumlah kebutuhan air yang
harus disuplai disimpulkan pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7. Total Kebutuhan Air dalam Pabrik


Jenis Air Kebutuhan (kg/jam)
Total (kg/jam)
Kebutuhan Awal Make Up
Air Pendingin 172.744,4838 11.148,7204 183.001,1875
Air Umpan Boiler 23.796,4736 1.133,1654 23.796,4736
Air Domestik 191,6667 19,167 213,5833
Air Proses 15.301,1096 1.391,0100 15.301,1096
Total 212.033,735 13.692,063 231.800,0918

5.3. Unit Pengadaan Listrik


Kebutuhan listrik pabrik etilen glikol dipenuhi oleh pihak kawasan industri.
5.3.1. Listrik untuk Peralatan
Kebutuhan masing-masing peralatan ditunjukkan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Kebutuhan Listrik Peralatan


Peralatan Kebutuhan (HP)
Pompa-01 33,1178502
Pompa-02 34,38597318
Pompa-03 68,44941827
Kompresor-01 8,0608
Kompresor-02 8,0024
Total 152,016 Hp atau
113,3586 kW

5.3.2. Listrik untuk Penerangan


Setiap area dalam pabrik rata-rata memiliki intensitas penerangan yang
berbeda. Perhitungan kebutuhan penerangan menggunakan unit illuminasi lux. Lux
adalah unit turunan dari lumen yang merupakan unit turunan dari candela.
41

a. Penerangan pabrik dan unit utilitas


Luas area pabrik = 0,7575 ha = 7.575,1925 m2
Tipe lampu = Lampu HPSV
Intensitas penerangan = 150 lumen/m2
Iluminasi lampu = 90 lumen/watt
7.575,1925 m2 × 150 lumen/m2
Daya yang dibutuhkan =
90 lumen/watt

= 12.625,3209 W = 12,6253 kW
b. Penerangan area perkantoran
Luas area pabrik = 8.547,4385 ha = 92.003,8623 m2
Tipe lampu = Lampu Neon
Intensitas penerangan = 300 lumen/m2
Iluminasi lampu = 60 lumen/watt
92.003,8623 m2 × 150 lumen/m2
Daya yang dibutuhkan =
90 lumen/watt

= 42.737,1925 W = 42,7372 kW
Kebutuhan listrik untuk penerangan = 12,6253 kW + 42,7372 kW
= 55,3625 kW

5.3.3. Listrik untuk Keperluan Lainnya


Keperluan listrik lainnya merupakan keperluan listrik selain peralatan dan
penerangan, seperti sistem komputasi pabrik.
Asumsi = 10% dari total kebutuhan listrik (Business Energy Advisor)
Total kebutuhan listrik = Listrik Peralatan + Listrik Penerangan
= 168,7212 kW
Listrik lain-lain = 20% (168,7212 kW)
= 202,4654 kW
Tabel 5.9. Kebutuhan Listrik Pabrik Etilen Glikol
Keperluan Kebutuhan (kW)
Peralatan 113,3586
Penerangan 12,6253
Lainnya 42,7372
Total 168,7212

Faktor keamanan = 20%


Total kebutuhan listrik = (100%+20%) x 168,7212 kW
= 202,4654 kW

5.4. Unit Pengadaan Bahan Bakar


Bahan bakar yang disuplai adalah Liquified Natural Gas (LNG) yang
dipenuhi oleh pihak Pertamina.
5.4.1. Bahan Bakar Keperluan Boiler
Jenis steam yang diproduksi oleh unit utilitas adalah saturated steam dengan
350oC.
Suhu steam = 350 oC
Kebutuhan steam = 22.663,3082 kg/jam

Berdasarkan Steam Table (Smith, 2001), didapatkan data berikut:


Entalpi saturated vapor (Hv) = 2.567,7 kJ/kg
Entalpi saturated liquid (Hl) = 1.671,8 kJ/kg
Panas laten (𝛌) = Hv - Hl
= 2.567,7 kJ/kg – 1.671,8 kJ/kg
= 895,9 kJ/kg
Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan steam:
Q = msteam x 𝛌
= 22.663,3082 kg/jam x 895,9 kJ/kg
= 20.304.057,777 kJ/jam
= 19.244.531,1297 Btu/jam

Spesifikasi bahan bakar LNG yang dipakai:


Nilai kalor bahan bakar (LHV) = 20.908 Btu/lb
Efisiensi boiler (Ƞ) = 80%
43

Kebutuhan bahan bakar:


Q
mbahan bakar = Ƞ×LHV

19.244.531,1297 𝐵𝑡𝑢/𝑗𝑎𝑚
mbahan bakar =
80% × 20.908 𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏

= 1.213,8929 lb/jam
= 550,6125 kg/jam
5.4.2. Bahan Bakar Keperluan Generator
Daya generator = 550,6125 kW
= 745699,8716 J/s

= 2544433,5776 BTU/jam
Nilai kalor bahan bakar = 20.908,00 Btu/l (Perry. Tabel 29-9)
Efisiensi generator (turbin) = 30%
Bahan bakar yang diperlukan untuk menghasilkan steam pada generator
= 405,6555 lb/jam
= 184,0022 kg/jam

Tabel 5.10. Kebutuhan Bahan Bakar Boiler


Jenis Kebutuhan Bahan Bakar (kg/jam)

Boiler 350oC 550,6125

Generator 184,002

Total 734,6148
BAB VI
SPESIFIKASI PERALATAN

6.1. TANGKI-01 (T-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-01
Kode Alat T-01
Jumlah 1 Unit
Fungsi Menampung Bahan Baku
Karbon Dioksida
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Kapasitas, m3 22,42
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 10
Inside Diameter (ID), m 3,61
Outside Diameter (OD), m 3,62
Tebal Dinding, m 0,01
Bahan Konstruksi, m Stainless Steel 316

6.2. KOMPRESOR-01 (K-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompressor-01
Kode Alat K-01
Jumlah 1 unit
Fungsi Menaikkan tekanan dan temperatur
gas keluaran T-01 menuju R-01
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Compressor
Kapasitas, ft3/menit 3.105,5955
Tekanan Masuk, atm 5
Tekanan Keluar, atm 10

44
45

Power, HP 8,0608
Jumlah Stage 4
Bahan Konstruksi Carbon Steel

6.3. TANGKI-02 (T-02)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-02
Kode Alat T-02
Jumlah 3 Unit
Fungsi Menampung Bahan Baku Etilen
Oksida
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Kapasitas, m3 24.643,27
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 10
Inside Diameter (ID), m 19,56
Outside Diameter (OD), m 19,61
Tebal Dinding, m 0,05
Bahan Konstruksi, Stainless Steel 316

6.4. KOMPRESOR-02 (K-02)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompressor-02
Kode Alat K-02
Jumlah 1 unit
Fungsi Menaikkan tekanan dan temperatur
gas keluaran T-02 menuju R-01
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Compressor
Kapasitas, ft3/menit 3.107,9169
Tekanan Masuk, atm 5
Tekanan Keluar, atm 10
Power, HP 8,0024
Jumlah Stage 4
Bahan Konstruksi Carbon Steel

6.5. REAKTOR-01 (R-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Reaktor-01
Jenis Fixed Bed Reactor
Kode Alat R-01
Jumlah 1 buah
Fungsi Tempat berlangsungnya reaksi antara C2H4O
dan CO2 menghasilkan C3H4O3 dengan katalis
bantuan KI.
DATA DESAIN
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316
Katalis Kalium Iodida (KI)
Tekanan, atm 10
Temperatur, ᵒC 150
Berat Katalis, kg 414.731,803
Volume Katalis, m3 265,8537
Volume Reaktor, m3 638,0489
Tinggi Reaktor, m 21,8660
ID, m 6,3546
OD, m 6,2474
47

6.6. KNOCK OUT DRUM-01 (KOD-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum-01
Kode Alat KOD– 01
Jumlah 1 buah
Untuk memisahkan gas CO2 dan gas
Fungsi
C2H4O dari komponen lainnya
Nama Alat Knock Out Drum-01
Kode Alat KOD– 01
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Silinder vertical dengan ellipsoidal
Tipe
head
Temperature design 150.00
Tekanan design 10.00
Kapasitas 4.73
ID 1.44
OD 1.61
Tinggi 3.13

6.7. POMPA-01 (P-01)


IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-01
Kode alat P-01
Fungsi Memompa Air dari unit utilitas menuju R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 30
Densitas, kg/m3 1.023,5744
Laju alir massa, kg/jam 13.840,3004
Viskositas, cP 0,8150
Tekanan uap, psi 0,1834
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 65,4869
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,1459
Suction Discharge
NPS, in 3,0000 2,0000
SN 40,0000 5,0000
ID, in 3,0680 2,2450
OD, in 3,5000 2,3750
L, m 2,0000 10,0000
Velocity, ft/s 2,8442 5,3076
Total friction loss, ft lbf/lb 0,1041 4,6526
Tekanan operasi (psi) 16,1980 24,2783
NPSH (ft.lbf/lb) 36,0894
Efisiensi pompa 62%
efisiensi motor 83%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel

6.8. HEATER-01 (H-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-01
Kode Alat H-01
Jumlah 1 Unit
Operasi Kontinyu
Fungsi Memanaskan aliran keluar
Pompa-01 (P-01)
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)
Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu
Uc 65,6345 Btu/hr ft2 oF
Ud 54,8369 Btu/hr ft2 oF
49

6.9. REAKTOR-02 (R-02)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Reaktor-02
Jenis Plug flow reactor
Tipe Tubular reactor
Kode Alat R-02
Jumlah 1 buah
Fungsi Tempat untuk mereaksikan C3H4O3 dan H2O,
bmenghasilkan C2H6O2 dan gas CO2
DATA DESAIN
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 (SA-240)
Katalis C2H5BrO
Tekanan, atm 5
Temperatur, ᵒC 150
Volume Reaktor, m3 245,2057
Tinggi Reaktor, m 18,0341
ID, m 4,1618
OD, m 4,1982
6.10. COOLER-01 (C-01)
IDENTIFIKASI

Nama Alat Cooler-01

Kode Alat C - 01

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mendinginkan aliran keluaran


Reaktor-02 (R-02)

DATA DESAIN

Tipe Shell and Tube Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Stainless Steel

Rd calculated 0,0388 hr ft2 F/Btu

Overall Clean Coefficient (Uc) 36,2840 Btu/hr ft2 F

Overall Design Coefficient (Ud) 15,0793 Btu/hr ft2 F

Tube Side Transfer Coefficient


(hio) 82,8176 Btu/hr ft2 F

Shell Side Heat Transfer


Coefficient (ho) 64,5759 Btu/hr ft2 F

TUBE SIDE SHELL SIDE

Length 20 ft. ID 31 in.

OD 0,75 in. Baffle Space 15,5000 in.

BWG 18 Passes 2

Pitch 1 in. (Triangular) ΔPs 0,2705 psi

Passes 2
51

Jumlah
Tube 732 tube

ΔPt 0,0797 psi

6.11. TANGKI-03 (T-03)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-03
Kode Alat T – 03
Jumlah Menampung Katalis 2-Bromoethanol
Fungsi 2 Unit
DATA DESAIN
Tipe Silinder vertikal dengan head type
ellipsoidal
Kapasitas, m3 985,83
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 5,00
Inside Diameter (ID), m 0,75
Outside Diameter (OD), m 0,75
Tinggi, m 1,30
Tebal Dinding, m 0,05
Bahan Konstruksi Carbon Steel
6.12. POMPA-02 (P-02)
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-03
Kode alat P-03
Fungsi Memompa Air dari T-03 menuju R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 30
Densitas, kg/m3 985,8259
Laju alir massa, kg/jam 13,4948
Viskositas, cP 1,1361
Tekanan uap, psi 2,9191
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 0,0663
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,0001
Suction Discharge
NPS, in 0,2500 0,1250
SN 80,0000 80,0000
ID, in 0,3020 0,2150
OD, in 0,5400 0,4050
L, m 4,0000 6,0000
Velocity, ft/s 0,2954 0,5908
Total friction loss, ft lbf/lb 0,0017 0,0549
Tekanan operasi (psi) 16,0988 25,8899
NPSH (ft.lbf/lb) 30,8384
Efisiensi pompa 15%
efisiensi motor 60%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel
53

6.13. HEATER-02 (H-02)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-02

Kode Alat H-02

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan aliran keluar


Pompa-02 (P-02)

DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 7,5563 Btu/hr ft2 oF

Ud 7,3888 Btu/hr ft2 oF

6.14. HEATER-03 (H-03)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-03

Kode Alat H-03

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Memanaskan aliran keluaran


Fungsi Reaktor-02 (R-02)

DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 27,6519 Btu/hr ft2 oF

Ud 25,5337 Btu/hr ft2 oF

6.15. EVAPORATOR-01 (EV-01)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Evaporator-01

Kode Alat EV-01

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Untuk memisahkan H2O dari


komponen lainnya

DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 27,6519 Btu/hr ft2 oF

Ud 25,5337 Btu/hr ft2 oF


55

6.16. KOLOM DISTILASI-01 (KD-01)


IDENTIFIKASI
Nama alat Kolom Distilasi-01
Kode alat KD-01
Jenis Sieve Tray Column
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Untuk meningkatkan kemurnian produk
KONDISI OPERASI
Top Bottom
Tekanan, atm 2 2,1
Temperatur, ℃ 186.7281 204.6987
DATA DESAIN
KOLOM
Tinggi kolom 26.4623 m
Umpan Masuk Stage ke- 20
Total Tray 41 tray
Top Bottom
ID 8.4678 m 15.3814 m
OD 8.5034 m 15.4426 m
Tray spacing 0.5000 m 0.5000 m
Jumlah tray 20 buah 21 buah
Tebal silinder 0.0178 m 0.0306 m
Tebal head 0.0178 m 0.0305 m
Material Stainless Steel 316
PELAT
Top Bottom
Downcomer area 6.7544 m2 22.2866 m2
Active area 42.7779 m2 141.1485 m2
Hole Diameter 5.0000 mm 5.0000 mm
Hole area 4.2778 m2 14.1148 m2
Tinggi weir 40.0000 mm 40.0000 mm
Panjang weir 0.7600 m 0.7600 m
Tebal pelat 3.000 mm 3.0000 mm
Pressure drop per 0.0081 0.1212
mm liquid mm liquid
tray
Tipe aliran cairan Single pass Single pass
Desain % flooding 85,0000 % 85,0000 %
Jumlah hole 217977 Buah 719228 buah
Jumlah hole per tray 10726 holes per tray 34784 holes per tray

6.17. KONDENSOR-01 (CD-01)


IDENTIFIKASI

Nama alat Condensor

Kode CD-01

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mengondensasikan output KD-01

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Stainless Steel 316

o
Rd calculated 0,0064 F.ft2.jam/Btu

Overall Clean Coefficient 31,9143 Btu/℉.ft2.jam


(Uc)

Overall Design Coefficient 29,9995 Btu/℉.ft2.jam


(Ud)

Annulus Heat Transfrer 38,9979 Btu/℉.ft2.jam


Coefficient (ho)
57

Inner Pipe Heat Transfer 175,7000 Btu/℉.ft2.jam


coeffiecient (hio)

ΔPa 8,7425 psi

ΔPp 0,0291 psi

6.18. ACCUMULATOR (ACC-01)


IDENTIFIKASI
Nama alat Accumulator-01
Kode alat ACC-01
Bahan Stainless steel 316
Jumlah 1 buah
Fungsi Menampung kondensat dari CD-01
DATA DESIGN
Tipe Silinder horizontal dengan ellipsoidal head
Kapasitas, m3/jam 239.1039
Temperatur, ℃ 186,7281
Tekanan, atm 2
Outside diameter m, 4,5271
Panjang, m 20,2686
Tebal dinding, m 0,0115
Waktu tinggal, jam 0,0833
6.19. REBOILER-01 (RB-01)
IDENTIFIKASI

Nama alat Reboiler-01

Kode RB-01

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan output bottom KD-01

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Carbon Steel

Rd calculated, ℉.ft2.jam/Btu 0,0117

Uc, Btu/℉.ft2.jam 356,0501

UD, Btu/℉.ft2.jam 232,0943

ho, Btu/℉.ft2.jam 32,5503

hio, Btu/℉.ft2.jam 137,466,8694

ΔPa, psi 0,00001

ΔPp , psi 0,00002


59

6.20. KOLOM DISTILASI-02 (KD-02)


IDENTIFIKASI
Nama alat Kolom Distilasi-02
Kode alat KD-02
Jenis Sieve Tray Column
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Untuk meningkatkan kemurnian produk
KONDISI OPERASI
Top Bottom
Tekanan, atm 2,1 2,2
Temperatur, oC 204.4427 223.0162
DATA DESAIN
KOLOM
Tinggi kolom 9,7290 m
Umpan Masuk Stage ke- 6
Total Tray 13 tray
Top Bottom
ID 4.9101 m 8.0057 m
OD 4.9348 m 8.0425 m
Tray spacing 0.5000 m 0.5000 m
Jumlah tray 6 buah 7 buah
Tebal silinder 0.0124 m 0.0184 m
Tebal head 0.0123 m 0.0184 m
Material Stainless Steel 316
PELAT
Top Bottom
Downcomer area 2.2711 m2 6.0374 m2
Active area 14.3835 m2 38.2371 m2
Hole Diameter 5.0000 mm 5.0000 mm
Hole area 1.4383 m2 3.8237 m2
Tinggi weir 40.0000 mm 40.0000 mm
Panjang weir 0.7600 m 0.7600 m
Tebal pelat 3.000 mm 3.0000 mm
Pressure drop per tray 0.0012 mm liquid 0.0379 mm liquid
Tipe aliran cairan Single pass Single pass
Desain % flooding 85,0000 % 85,0000 %
Jumlah hole 73292 Buah 194839 buah
Jumlah hole per tray 11647 holes per tray 29050 holes per tray

6.21. KONDENSOR-02 (CD-02)


IDENTIFIKASI

Nama alat Condensor

Kode CD-02

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mengondensasikan output KD-02

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Stainless Steel 316

Rd calculated 0,0035

Overall Clean Coefficient (Uc) 5,2522

Overall Design Coefficient (Ud) 5,1976

Annulus Heat Transfrer 17,2094


Coefficient (ho)

Inner Pipe Heat Transfer 7,5591


coeffiecient (hio)

ΔPa 2,6025
61

ΔPp 0,0003

6.22. ACCUMULATOR-02 (ACC-02)


IDENTIFIKASI
Nama alat Accumulator-02
Kode alat ACC-02
Bahan Stainless steel 316
Jumlah 1 buah
Fungsi Menampung kondensat dari CD-02
DATA DESIGN
Tipe Silinder horizontal dengan ellipsoidal head
Kapasitas, m3/jam 69,0366
Temperatur, ℃ 204,4427
Tekanan, atm 2,1
Outside diameter, m 2,9957
Panjang, m 13,3964
Tebal dinding, m 0,0094
Waktu tinggal, jam 0,0833

6.24. COOLER -02 (C-02)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Cooler-02
Kode Alat C - 02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mendinginkan aliran keluaran
Accumulator-02 (ACC-02)
DATA DESAIN
Shell and Tube Heat
Tipe
Exchanger
Bahan Konstruksi Stainless Steel
Rd calculated 0,0084 hr ft2 F/Btu
Overall Clean Coefficient (Uc) 46,562 Btu/hr ft2 F
Overall Design Coefficient (Ud) 76,5623 Btu/hr ft2 F
Tube Side Transfer Coefficient 1735,33
(hio) 52 Btu/hr ft2 F
Shell Side Heat Transfer
Coefficient (ho) 47,8461 Btu/hr ft2 F
TUBE SIDE SHELL SIDE
Length 12 ft. ID 35 in.
17,500
OD 1 in. Baffle Space 0 in.
BWG 18 Passes 4
Pitch 1,25 in. (Triangular) ΔPs 3,1813 psi
Passes 4
Jumlah Tube 562 tube
0,109
ΔPt 8 psi

6.25. TANGKI-04 (T-04)


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-04
Kode Alat T – 04
Jumlah Menampung Produk Etilen Glikol
Fungsi 2 Unit
DATA DESAIN
Tipe Silinder vertikal dengan head type
ellipsoidal
Kapasitas, m3 34.047,65
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 5,00
Inside Diameter (ID), m 7,75
Outside Diameter (OD), m 7,76
63

Tinggi, m 13,56
Tebal Dinding, m 0,00515
Bahan Konstruksi, Carbon Steel

6.26. REBOILER-02 (RB-02)


IDENTIFIKASI

Nama alat Reboiler-02

Kode RB-02

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan output bottom KD-01

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Carbon Steel

Rd calculated, ℉.ft2.jam/Btu 0,0094

Uc, Btu/℉.ft2.jam 143,2709

UD , Btu/℉.ft2.jam 117,9275

ho , Btu/℉.ft2.jam 29,7603

hio , Btu/℉.ft2.jam 158,4003

ΔPa, psi 0,00001

ΔPp , psi 1,6326


6.27. POMPA 03 (P-03)
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-03
Kode alat P-03
Fungsi Memompa aliran etilen karbonat untuk di
recycle di R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 223
Densitas, kg/m3 1.089,5181
Laju alir massa, kg/jam 836,2901
Viskositas, cP 2,4168
Tekanan uap, psi 3,4869
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 3,7175
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,0083
Suction Discharge
NPS, in 1,0000 0,7500
SN 160,0000 80,0000
ID, in 0,8150 0,7420
OD, in 1,3150 1,0500
L, m 10,0000 10,0000
Velocity, ft/s 2,2880 2,7609
Total friction loss, ft lbf/lb 0,3225 1,6750
Tekanan operasi (psi) 34,0331 43,9372
NPSH (ft.lbf/lb) 64,6705
Efisiensi pompa 20%
efisiensi motor 70%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel
65

6. 28. COOLER 03 (C-03)

IDENTIFIKASI

Nama Alat Cooler-03

Kode Alat C-03

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Mendinginkan aliran keluaran Reboiler-02


(RB-02)

DATA DESAIN

Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 9,5021 Btu/hr ft2 oF

Ud 9,2388 Btu/hr ft2 oF


BAB VII
ORGANISASI PERUSAHAAN

7.1. Bentuk Perusahaan


Perusahaan merupakan suatu usaha yang bersifat tetap yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan atau laba. Perusahaan dapat diklasifikasikan dalam
berbagai bentuk berdasarkan hukum berdirinya. Adapun klasifikasi dari berbagai
perusahaan yaitu perusahaan berbadan hukum dan bukan badan hukum. Contoh
dari perusahaan berbadan hukum adalah Perseroan Terbatas (PT), koperasi, dan
yayasan yang dapat dimiliki oleh swasta ataupun negara. Persekutuan Komanditer
(CV), persekutuan perdata, dan persekutuan firma adalah perusahaan bukan badan
hukum yang dapat dimiliki oleh swasta.
Berdasarkan peraturan yang tertera pada Undang-Undang, sebuah PT
merupakan badan hukum yang berdiri atas dasar perjanjian dan melakukan kegiatan
usaha dengan modal yang terbagi dalam saham (Undang-Undang Republik
Indonesia No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas). Bentuk perusahaan yang
dipilih untuk mengelola pabrik pembuatan etilen glikol adalah bentuk perusahaan
berbadan hukum yaitu Perseroan Terbatas (PT). Berikut adalah keuntungan yang
diperoleh jika menggunakan bentuk perusahaan Perseroan Terbatas (PT):
1) PT dapat digunakan pada organisasi skala besar dan dengan tingkat
pengawasan dan pelaksanaan yang transparan
2) Saham dalam perusahaan dapat diperjual belikan sehingga perusahaan dapat
memindahkan hak miliknya
3) PT memiliki badan hukum sehingga pabrik dapat terus beroperasi apabila
terjadi pergantian kepemilikan perusahaan atau perubahan saham
4) Investor asing dapat menanamkan modalnya ke perusahaan sehingga ekspor
dapat menjadi mudah
5) Pemilik saham dapat memilih langsung orang kepercayaan sebagai Dewan
Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
6) Saham dan modal yang ditanamkan hanya dapat dipertanggung jawabkan
oleh pemilik saham

66
67

7.2. Struktur Organisasi


Pembentukan organisasi pada perusahaan bertujuan agar kegiatan produksi
suatu pabrik dapat berjalan dengan baik yang dikelola oleh sekelompok orang
dengan tujuan visi dan misi yang sama. Pengorganisasian merupakan suatu proses
membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas
kepada orang yang sesuai dengan posisinya, serta mengalokasikan sumber daya dan
mengkoordinasikannya secara efektif dan efisien agar tercapai tujuan dari
organisasi tersebut. Struktur organisasi yang tepat dapat membantu perusahaan
untuk memastikan bahwa pekerja dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya
dibantu dengan pengawasan dan panduan dari atasannya.
Adanya tujuan Bersama, adanya dua orang atau lebih, adanya pembagian
kerja yang jelas, dan adanya kerja sama yang baik merupakan dasar dari
pembentukan organisasi. Bentuk struktur organisasi pada umumnya berbeda-beda,
menurut Nurlia (2019) berdasarkan hubungan yang ada pada organisasi terdapat
lima jenis bentuk struktur utama organisasi yaitu:
7.2.1. Organisasi Fungsional
Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus
dilakukan. Organisasi ini menyerahkan wewenang pimpinan untuk memberi
perintah secara langsung pada masing-masing anggota, sehingga mereka memiliki
pengawas atau pimpinan lebih dari satu orang. Pembagian kerja pada tipe organisasi
ini didasarkan pada spesialisasi dan setiap atasan hanya mengerjakan suatu tugas
atau pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya.
7.2.2. Organisasi Lini
Organisasi lini merupakan organisasi yang terdapat garis wewenang dan
kekuasaan yang menghubungkan langsung secara vertikal dari pimpinan ke
anggota. Anggota langsung mempertanggungjawabkan tugasnya langsung terhadap
pimpinan. Struktur ini diaplikasikan pada organisasi yang sederhana. Organisasi ini
memiliki karyawan yang berjumlah sedikit
7.2.3. Organisasi Line and Staff
Organisasi ini diterapkan pada organisasi skala besar, daerah kerja yang
luas, bidang kerja yang beragam, dan jumlah anggota yang banyak. Asas kesatuan
komando dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan ke
pimpinan dibawahnya. Pemimpin organisasi sepenuhnya berhak menetapkan
keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan perusahaan. Staf digunakan
untuk membantu kelancaran tugas pimpinan, tugas para staf hanya memberikan
bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan kepada pimpinan
sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya.
7.2.4. Organisasi Komite
Organisasi yang dimana masing-masing anggotanya mempunyai wewenang
yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite mengutamakan pimpinan,
artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif presidium/plural
executive” dan komite ini bersifat manajerial. Komite dapat juga bersifat formal
atau informal, komite dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi
formal dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagikan secara khusus.
7.2.5. Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
Bentuk dari organisasi ini merupakan kombinasi dari organisasi lini, line
and staff, dan fungsional, biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks.
Tingkat Dewan Komisaris (board of director) diterapkan menggunakan tipe
organisasi line and staff, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan
menggunakan tipe organisasi fungsional.
Berdasarkan dari penjelasan di atas, pabrik yang memproduksi etilen glikol
ini menggunakan struktur organisasi line and staff. Pemilihan organisasi ini didasari
oleh beberapa pertimbangan dari keuntungan berikut ini:
1) Organisasi dapat menjadi fleksibel dan luwes karena dapat diterapkan pada
organisasi besar maupun kecil.
2) Masing-masing kelompok memiliki tugas spesifik antara pimpinan, staff,
dan pelaksana. Kelompok line melaksanakan tugas pokok dan kelompok
staff melaksanakan tugas pendukung.
3) Proses koordinasi dan pertanggung-jawaban kelompok terlaksana dengan
mudah dengan pembagian tugas yang jelas.
Dengan bentuk perusahaan perseroan terbatas (PT) dan struktur organisasi
line dan staff, dewan komisaris dapat ditunjuk langsung oleh para pemegang saham.
Dewan komisaris dapat menunjuk langsung bawahnya yaitu direktur untuk
mempertanggungjawabkan seluruh operasi pabrik. Direktur dapat mengangkat
69

beberapa manajer pada bagian yang spesifik untuk membantu tugasnya. Manajer
dibantu oleh beberapa karyawan. Adapun rincian mengenai tugas dan wewenang
tersebut pada struktur organisasinya dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 7.1. Tugas dan Wewenang Jabatan


Jabatan Tugas dan Wewenang
Dewan Komisaris 1) Menunjuk orang ahli sebagai direktur untuk
mengoperasikan perusahaan.
2) Mengawasi kinerja direktur dan keputusan yang
dibuat oleh direktur serta para manajer.
3) Memberikan arahan mengenai kebijakan
perusahaan.
Direktur 1) Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai
dengan kepentingan dan tujuan perusahaan
2) Mengatur dan menyusun pola pembagian tugas
dan rencana-rencana strategis
3) Menjaga stabilitas perusahaan dan melakukan
4) koordinasi kepada setiap direksi lainnya
Sekretaris Direktur 1) Penghubung antara perusahaan dengan pihak
eksternal
2) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan rapat
direksi, rapat direksi dengan komisaris dan
rapat umum pemegang saham.
3) Bertindak sebagai wakil perusahaan dalam
hubungannya dengan seluruh pemangku
kepentingan dan mengkomunikasikan kegiatan
perusahaan secara terbuka.
Manager Teknik dan 1) Bagian Operasi dan Produksi
Produksi • Menjaga stabilitas proses produksi.
• Mengawasi persediaan bahan baku serta
bahan penunjang seperti katalis untuk
kelangsungan produksi.
• Melakukan analisa serta mencatat setiap
anomali proses yang terjadi untuk
pengembangan proses produksi.
2) Bagian Pemeliharaan dan Instrumentasi
• Bertanggung jawab terhadap kondisi
seluruh peralatan produksi.
• Melakukan pengawasan, pemeliharaan,
serta perbaikan peralatan produksi untuk
mendukung kelancaran operasi.
• Melakukan instalasi serta pemeliharaan
terhadap seluruh peralatan instrumentasi
yang mendukung proses produksi.
3) Bagian Riset dan Pengembangan
• Membuat program perencanaan penelitian
untuk meningkatkan kualitas produk
ataupun proses produksi.
• Melakukan analisa terhadap produk secara
berkala untuk menjaga kualitas produk.
• Mengawasi pelaksanaan penelitian.
Manager Pemasaran 1) Bagian Pemasaran
dan Keuangan • Bertanggung jawab terhadap pemasaran
produk atau hasil produksi.
• Menjalin hubungan kerja sama dengan
perusahaan tempat pemasaran hasil
produksi maupun dengan perusahaan
tempat bahan baku produksi.
• Menganalisa situasi pasar terkini untuk
menetapkan kebijakan pemasaran jangka
panjang.
71

2) Bagian Keuangan
• Bertanggung jawab atas semua catatan
keuangan perusahaan (pemasukan dan
pengeluaran)
• Melakukan perencanaan pembelian barang
inventaris, pembelian bahan baku, serta
pemasaran penjualan produk.
• Mengatur serta menetapkan anggaran
belanja perusahaan.
Manager Kepegawaian 1) Bagian Kepegawaian
dan Umum • Menyediakan pelayanan dan menetapkan
prosedur administrasi untuk organisasi
perusahaan tersebut.
• Menetapkan peraturan magang pada
perusahaan yang tidak bertentangan dengan
kebijakan perusahaan.
• Melakukan proses perekrutan, seleksi, dan
penempatan tenaga kerja guna mendapatkan
sumber daya manusia yang sesuai.
• Memberikan penghargaan berupa
kompensasi bagi seluruh karyawan atas jasa
yang telah mereka lakukan untuk
perusahaan.
2) Bagian Hubungan Masyarakat dan Pelayanan
Umum
• Menetapkan serta mengembangkan program
Corporate Social Responsibility (CSR).
• Menyediakan pelayanan kesehatan serta
semua hal yang berkaitan dengan
kemakmuran para karyawan.
7.3. Sistem Kerja
Pabrik pembuatan etilen glikol yang berkapasitas 250.000 ton/tahun ini
beroperasi selama 300 hari dalam satu tahun. Pabrik ini setiap harinya akan
beroperasi selama 24 jam dengan menggunakan sistem kerja shift dan non-shift.
Peraturan sistem kerja ini telah diatur pada Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
Pasal 108 yaitu setiap perusahaan dengan tenaga kerja 10 orang atau lebih wajib
membuat peraturan pekerjaan.
7.3.1. Sistem Kerja Karyawan Non-Shift
Karyawan non-shift bekerja menangani masalah produksi, proses, dan
menempatkan diri pada bidang ahli tertentu. Direktur, staf ahli, kepala bagian,
kepala seksi, dan pegawai yang bekerja di kantor adalah contoh dari karyawan
nonshift. Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Pasal 77 tentang waktu
Kerja, karyawan non-shift bekerja selama 40 jam kerja setiap minggu dengan
perincian jam kerja setiap harinya sebagai berikut :
1) Hari Senin s/d Kamis
Pukul 07.00-12.00 WIB dan Pukul 13.00-16.00 WIB
2) Hari Jumat
Pukul 07.00-11.30 WIB dan Pukul 13.00-16.30 WIB
7.3.2. Sistem Kerja Karyawan Shift
Pembagian Shift dan waktu kerja karyawan telah diatur dalam pasal 77
hingga pasal 85 Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Kegiatan perusahaan yang dilakukan pekerja dengan sistem shift berlangsung
selama 8 jam per hari untuk masing-masing shift. Setiap hari shift dibagi menjadi
tiga bagian secara periodik selama 12 hari kerja. Dalam 1 hari tim shift pekerja
dibagi menjadi 4 tim (A, B, C,D) dimana 3 tim shift bekerja dan 1 tim shift libur.
Pembagian jadwal shift dapat dilihat pada Tabel 7.1. Adapun waktu kerja selama 8
jam per hari untuk masing-masing shift adalah sebagai berikut:
1) Shift I (Pagi) : 08.00 – 16.00 WIB
2) Shift II (Sore) : 16.00 – 24.00 WIB
3) Shift III (Malam) : 24.00 – 08.00 WIB
4) Shift IV (Libur) :-
73

Tabel 7.2. Pembagian Jadwal Shift Kerja Karyawan


Waktu Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I A A A B B B C C C D D D
II B B C C C D D D A A A B
III C D D D A A A B B B C C
IV D C B A D C B A D C B A

7.4. Penentuan Jumlah Karyawan


7.4.1. Direct Operating Labor
Jumlah direct operating labor dihitung berdasarkan Buku Chemical
Engineering Plant Design gambar 6-35, halaman 235 karangan Vibrant dengan cara
sebagai berikut.
1) Menentukan kapasitas produksi harian (dalam ton/hari)
Kapasitas produksi (P) = 250.000 ton/tahun
250.000 ton/tahun
=
300 hari/tahun
= 833,333 ton/hari
2) Menentukan jenis proses pabrik
a. Proses dengan peralatan manual
b. Proses dengan peralatan semi-otomatis
c. Proses dengan peralatan otomatis tinggi
Pabrik etilen glikol dengan kapasitas 250.000 tom/tahun ini menggunakan
jenis proses pabrik dengan peralatan semi-otomatis karena beberapa alat dapat
diatur secara otomatis melalui control room, sedangkan peralatan lainnya masih
perlu diatur secara manual.
3) Menentukan jumlah karyawan
Berdasarkan Gambar 6.35. (Peters, 1959), untuk pemilihan jenis
proses semi-otomatis memiliki rumus :
M = 15,2 x P0,25
Keterangan :
M = Jumlah Karyawan
P = Kapasitas
Jadi,
M = 15,2 x P0,25
= 15,2 x (833,333 ton/hari) 0,25
= 81,667
= 82 man (hours/day)/processing steps
4) Proses terdiri dari 6 tahapan, yaitu
a. Feed Preparation
b. Pumping and piping
c. Heating and cooling
d. Reaction
e. Separation and Purification
f. Utility
Karyawan bekerja selama 8 jam/hari (UU No. 13/2013 Pasal 77 ayat 1),
maka:
hours/day
82 manprocessing steps
M = x 6 processing steps
8 hours/day

M = 61,5 man
M = 62 man
Jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk direct operating labor adalah 62
orang, dimana karyawan tersebut terbagi dalam berbagai posisi/jabatan pada bagian
teknik dan produksi, serta pada bagian utilitas.
7.4.2. Indirect Operating Labor
Indirect operating labor adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung
dengan jalannya operasi atau proses di pabrik. Pekerja pada kelompok indirect
operating labor adalah bagian pemasaran, keuangan, teknik dan pemeliharaan,
penelitian dan pengembangan, dan pelayanan umum. Perincian karyawan direct dan
indirect operating labor dapat dilihat pada tabel 7.3.
75

Tabel 7.3. Perincian Jumlah Karyawan


Jabatan Jumlah Jadwal Kerja
Direktur 1 Reguler
Sekretaris Direktur 1 Reguler
A. Manager Teknik dan produksi 1 Reguler
Sekretaris Manager Teknik dan Produksi 1 Reguler
1. Kepala Bagian Produksi 1 Reguler
a. Kepala Seksi Proses 1 Reguler
Koordinator Shift 4 Shift
Koordinator Bagian Seksi Proses 4 Shift
Operator Kontrol 12 Shift
Operator Lapangan 16 Shift
b. Kepala Seksi Utilitas 1 Reguler
Koordinator Shift 4 Shift
Koordinator Bagian Seksi Utilitas 4 Shift
Operator Kontrol 12 Shift
Operator Lapangan 12 Shift
2. Kepala Bagian Pemeliharaan dan 1 Reguler
Instrumentasi
a. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Bengkel 1 Reguler
Staf Pemeliharaan 4 Shift
Staf Perbengkelan 4 Shift
b. Kepala Seksi Instrumentasi 1 Reguler
Staf Instrumentasi 4 Shift
3. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan 1 Reguler
Staf Penelitian dan Pengembangan 2 Reguler
Analis Laboratorium 2 Reguler
Staf Kontrol Kualitas 1 Reguler
B. Manager Pemasaran dan Keuangan 1 Reguler
Sekretaris Manager Kepegawaian dan Umum 1 Reguler
1. Kepala Bagian Keuangan 1 Reguler
Staf Seksi Keuangan 2 Reguler
Staf Seksi Administrasi 2 Reguler
2. Kepala Bagian Pemasaran 1 Reguler
Staf Seksi Promosi 2 Reguler
Staf Seksi Penjualan 2 Reguler
3. Kepala Pergudangan 1 Reguler
Staf Pergudangan 2 Reguler
C. Manager Kepegawaian dan Umum 1 Reguler
Sekretaris Manager Kepegawaian dan Umum 1 Reguler
1. Kepala Bagian Personalia 1 Reguler
a. Kepala Seksi Humas dan Kepegawaian 1 Reguler
Staf Seksi Humas dan Kepegawaian 2 Reguler
b. Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan 1 Reguler
Staf Seksi Pendidikan dan Pelatihan 2 Reguler
2. Kepala Bagian Pelayanan Umum 1 Reguler
a. Kepala Seksi Kesehatan 1 Reguler
Dokter 1 Reguler
Perawat 4 Shift
b. Kepala Seksi Administrasi Umum 1 Reguler
Staf Administrasi 2 Reguler
Pengemudi 2 Reguler
c. Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan 1 Reguler
Kerja
Pemadam Kebakaran 8 Shift
Petugas Keamanan 8 Shift
Petugas Kebersihan 4 Shift
Jumlah Karyawan 142 Pekerja
77

Gambar 7.1. Struktur Organisasi Perusahaan


BAB VIII
ANALISA EKONOMI

Analisa ekonomi dilakukan agar diperoleh gambaran umum kelayakan


pabrik dari segi ekonomi. Parameter yang dipertimbangkan dalam menentukan
kelayakan pabrik adalah sebagai berikut:
1) Profitabilitas
a. Net Profit Before Tax (NPBT)
b. Net Profit After Tax (NPAT)
2) Lama Waktu Pengembalian Modal
a. Lama Pengangsuran Pengembalian Modal
b. Pay Out Time (POT)
3) Total Modal Akhir
a. Net Profit Over Total Life Time of Project (NPOLTP)
b. Total Capital Sink (TCS)
4) Laju Pengembalian Modal
a. Rate of Return Investment (ROR)
b. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR)
5) Break Even Point (BEP)

8.1. Profitabilitas (Keuntungan)


Suatu pabrik yang akan didirikan tentunya harus dapat mempertimbangkan
keuntungan yang didapatkan. Keuntungan adalah selisih antara penjualan produk
dengan modal investasi produksi. Keuntungan yang didapatkan oleh suatu pabrik
akan diperoleh setelah pabrik beroperasi dalam jangka waktu tertentu.
8.1.1. Total Penjualan Produk

Tabel 8.1. Tabel Penjualan Produk


Produk Kapasitas per tahun Harga Jual
Etilen Glikol 250.000 ton 0.82 US$/ton
Total Penjualan Produk US$ 204.773.840,27

78
79

8.2.1. Perhitungan Annual Cash Flow (ACF)


Annual Cash Flow adalah uang tunai yang tersedia setiap tahunnya dan
hitung dengan cara sebagai berikut :
Total Penjualan Produk/Tahun US$ 204.773.840,27
Total Production Cost (TPC) US$ 126.603.397,95
Net Profit Before Tax (NPBT) US$ 78.170.442,32
Income Tax (30% NPBT) US$ 23.451.132,69
Net Profit After Tax (NPAT) US$ 54.719.309,62
Investor (30% NPAT) US$16.415.792,89
Depreciation (9,091% FCI) US$ 10.960.955,55
Annual Cash Flow (ACF) US$ 49.264.472,28
Hasil dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa pengoperasian pabrik
pembuatan etilen glikol memberikan keuntungan. Keuntungan yang diperoleh per
tahun setelah dipotong pajak adalah sebesar US$ 49.264.472,28. Uang tunai yang
diperoleh setiap tahun sebesar US$ 49.264.472,28.
Sedangkan perhitungan %ACF dilakukan dengan cara sebagai berikut:
𝐴𝐶𝐹
% ACF = × 100%
𝑇𝐶𝐼
$ 49.264.472,28
% ACF = × 100%
$ 150.711.631,63

= 32,69%

8.2. Lama Waktu Pengembalian Modal


Waktu pengembalian modal didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan
untuk pengembalian investasi modal dengan risiko tertentu. Waktu pengembalian
modal dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
1. Kemampuan Pengangsuran
2. Pay Out Time (POT)
POT merupakan pengembalian pinjaman dari bank. Suatu pabrik dikatakan
layak didirikan apabila pinjaman dari bank dapat dikembalikan dalam waktu kurang
dari setengah umur pabrik (service life). Lamanya umur pabrik penting diketahui,
karena apabila POT telah melewati service life maka bisa dikatakan pabrik tersebut
tidak lagi beroperasi secara ekonomis. Service life untuk Chemical Manufacturing
yang telah ditentukan adalah 11 tahun (Peters, hal 270).
8.3.8. Perhitungan Depresiasi
FCI -TSV
Depresiasi =
Service Life
Keterangan:
FCI = Fixed Capital Investment = US$ 120.569.305,30
SV = Salvage Value = US$ 0
n = Service Life = 11 tahun (Peters, 1991)
Sehingga, depresiasi yang diperoleh menjadi sebagai berikut:
$ 120.569.305,30 - 0
Depresiasi =
11 h
= US$ 10.960.845,94
$ 10.960.845,94
% Depresiasi = × 100% = 9,091%
$ 120.569.305,30
8.3.9. Lama Pengangsuran Pengembalian Modal
Total Capital Investment (TCI) adalah sejumlah modal yang dibutuhkan
untuk mendirikan pabrik. Modal tersebut dapat diperoleh dari investor ataupun dari
pinjaman bank. Modal ini harus dikembalikan beserta bunganya dengan jalan
mengangsur. Untuk menetapkan lama pengangsuran dapat dilakukan perhitungan
dengan cara sebagai berikut :
Total Capital Investment (TCI) = US$ 150.711.631,63
Annual Cash Flow (ACF) = US$ 49.264.472,28
Bunga Modal = 8,81% (Bank Rakyat Indonesia)
(Bunga merujuk pada suku bunga dasar kredit Bank Rakyat Indonesia)
Lama angsuran = 3 tahun
Pinjaman (P) ((100%-bunga) x TCI) = US$ 163.989.326,37
Maka besarnya angsuran per tahun dapat dihitung dengan rumus:
𝐴
Angsuran = P . ( , 𝑖, 𝑛)
𝑝
𝑛
𝑖 (1+𝑖)
Angsuran =P.[ 𝑛 ]
(1+𝑖) −1
9(1+9)5
= US$ 163.989.326,37 x [ ]
(1+9)5 -1

= US$ 64.565.503,24
81

Jumlah angsuran yang dibayar tiap tahun sebesar US$ 63.955.200,34

Tabel 8.2. Rincian Angsuran Pengembalian Modal


Tahun Pinjaman Bunga Total Hutang Angsuran Sisa Hutang

0 163.989.326,37 0,00 163.989.326,37 0,00 163.989.326,37

1 163.989.326,37 14.447.459,65 178.436.786,03 64.565.503,24 113.871.282,79

2 113.871.282,79 10.032.060,01 123.903.342,81 64.565.503,24 59.337.839,57

3 59.337.839,57 5.227.663,67 64.565.503,24 64.565.503,24 0,00

Total 29.426.377,35 193.696.509,71

8.3.10. Pay Out Time (POT)


Pay out time adalah lama waktu yang dibutuhkan pabrik sejak dari mulai
beroperasi untuk melunasi investasi awal dari pendapatan yang diperoleh. Pay Out
Time dapat ditentukan dengan persamaan berikut (Peters, Hal 310).
FCI + Bunga TCI
POT =
ACF
Keterangan:
FCI (Fixed Capital Investment) = US$ 120.569.305,30
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 49.264.472,28
Bunga Total Capital Investment = US$ 29.707.183,33
$ 120.569.305,30 + $ 29.707.183,33
POT =
$ 49.264.472,28
POT = 3,05 tahun
POT yang diperoleh adalah selama 3,05 tahun yang berarti kurang dari
setengah umur pabrik sehingga pabrik layak didirikan.

8.3. Total Modal Akhir


Total modal akhir merupakan uang tunai yang ada hingga akhir umur
pabrik. Total modal akhir tersebut dapat dinyatakan dalam dua cara yaitu:
1. Net Profit Over Total life of Project (NPOTLP)
2. Total Capital Sink (TCS)
Pabrik dinyatakan layak didirikan apabila hingga akhir umur pabrik, nilai
NPOTLP lebih besar daripada nilai TCI ditambah dengan bunga modal dan pabrik
juga layak didirikan jika TCS lebih besar dari TCI.
8.4.8. Net Profit Over Total Lifetime of the Project (NPOTLP)
NPOTLP merupakan total keuntungan yang diperoleh dalam bentuk uang
tunai (termasuk angsuran yang diperlukan untuk membayar hutang) selama umur
pabrik, ditambah capital recovery. NPOTLP dapat ditentukan sebagai berikut:
NPOTLP = CCP + CR
Keterangan:
NPOTLP = Net Profit Over Total Lifetime of the Project (US$)
CCP = Cummulative Cash Position (US$), menunjukkan total
keuntungan yang diperoleh dalam bentuk uang tunai
CR = Capital Recovery (US$)
1) Cummulative Cash Position (CCP)
Cummulative Cash Position (CCP) merupakan total Annual Cash Flow
(ACF) selama umur pabrik setelah dipotong Total Capital Investment (TCI).
Cummulative Cash Position (CCP) menunjukkan total keuntungan yang diperoleh
dalam bentuk uang tunai (Termasuk uang tunai untuk membayar bunga modal)
selama service life.
CCP = (n × ACF) – TCI
= (11 𝗑 US$ 49.264.472,28) – US$ 150.711.631,63
= US$ 391.197.563,45
2) Capital Recovery (CR)
Capital Recovery (CR) adalah modal yang ada pada akhir umur pabrik.
Capital Recovery terdiri dari modal kerja (Working Capital), Salvage Value (Vs)
dan tanah (land). Harga CR dapat ditentukan dengan persamaan :
CR = WC + Vs + L
Keterangan:
WC = Working Capital
Vs = Salvage Value
L = Land
83

CR = US$ 30.142.326,33 + 0 + US$ 6.500.000,00


= US$ 36.642.326,33
Sehingga didapatkan besarnya NPOTLP sebagai berikut:
NPOTLP = CCP + CR
= US$ 427.839.889,78
Dari perhitungan diatas, harga NPOTLP yang didapat sebesar US$
427.839.889,78 Nilai ini lebih besar dari TCI ditambah bunga modal,
sehingga pabrik ini layak untuk didirikan.
8.4.9. Total Capital Sink (TCS)
Total Capital Sink (TCS) ialah keuntungan yang diperoleh dalam bentuk
uang tunai dan sudah termasuk yang digunakan untuk membayar hutang dan bunga
bank. Perhitungan total capital sink dapat dirincikan sebagai berikut.
TCS = (n × ACF) – ƩAngsuran
Keterangan:
n (Umur Pabrik) = 11 tahun
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 49.264.472,28
ƩAngsuran = US$ 193.696.509,71
Sehingga,
TCS = (11 𝗑 US$ 49.264.472,28) – US$ 193.696.509,71
= US$ 348.212.685,37
Dari perhitungan, TCS yang didapat sebesar US$ 348.212.685,37. Nilai ini
lebih besar dari TCI, yaitu sebesar US$ 150.711.631,63 sehingga pabrik ini layak
untuk didirikan.

8.4. Laju Pengembalian Modal


Laju pengembalian modal dapat dinyatakan beberapa cara diantaranya :
1. Rate of Return Investment (ROR)
2. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR)
8.4.1. Rate of Return on Investment (ROR)
Rate of Return Investment (ROR) dapat ditentukan dengan persamaan:
Net Profit After Tax
ROR = × 100%
TCI
US$ 38.303.516,73
ROR = 𝗑 100%
US$ 150.711.613,63
= 25,4151%
Nilai Rate of Return on Investment (ROR) yang diperoleh sebesar 25,4151%
(melebih besar bunga yang ditetapkan pihak bank yakni 8,81%). Karena telah
melebihi nilai yang diinginkan, maka pabrik ini dinyatakan layak untuk didirikan.
8.4.2. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF-ROR)
DCF-ROR adalah laju pengembalian modal yang dinyatakan dalam persen
bunga yang ditetapkan sedemikian rupa, sehingga total present value ACF selama
service life, ditambah working capital dan salvage value pada akhir umur pabrik,
sama dengan jumlah TCI. Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1 1 1 𝑊𝐶 +𝑆𝑉
TCI = ACF [ + + ⋯+ ]+
(1+𝑖)1 (1+𝑖)2 (1+𝑖)𝑛 (1+𝑖)𝑛

(Peters, hal 302)


Keterangan:
TCI (Total Capital Investment) = US$ 150.711.631,63
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 49.264.472,28
WC (Working Capital) = US$ 30.142.326,33
SV (Salvage Value) =0
n (Umur Pabrik) = 11 tahun
Dari hasil trial and error, didapatkan nilai Discounted Cash Flow Rate of
Return (i) = 60,11%. Nilai Discounted Cash Flow Rate of Return ini lebih besar
dari bunga bank yakni 8,81% maka pabrik ini layak untuk didirikan.

8.5. Break Even Point (BEP)


Break Even Point (BEP) adalah titik impas atau titik keseimbangan dimana
hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan sama, sehingga tidak terjadi
kerugian atau keuntungan., atau dengan kata lain Total Production Cost (TPC) =
Selling Price (SP). Pabrik ini layak didirikan apabila nilai BEP antara 20 – 40%.
Fixed Cost
BEP = × 100%
Selling Price - Variable Cost
Keterangan:
Fixed Cost = US$ 35.847.130,27
Selling Price = US$ 204.773.840, 27
Variable Cost = US$ 90.756.267,61
85

Sehingga,
US$ 35.847.130,27
BEP = 𝗑 100%
US$ 204.773.840,27 - US$ 90.756.267,61

= 31,4400%

Gambar 8.1. Grafik Break Even Point (BEP)

Dari grafik BEP berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya,


diperoleh data bahwa selama produksi berjalan, fixed cost terlihat konstan untuk
mengimbangi ongkos produksi yang terus meningkat secara signifikan. Titik impas
akan tercapai bila pabrik beroperasi sebesar 31,44% dari kapasitas desain. Hal ini
cukup memenuhi syarat, sehingga pabrik layak untuk didirikan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 8.1. Kesimpulan dari hasil analisa ekonomi Pra
Rancangan Pabrik Etilen Glikol dengan kapasitas produksi 250.000 ton/tahun dapat
dilihat pada Tabel 8.3.
Tabel 8.3. Kesimpulan Analisa Ekonomi

No. Parameter Hasil Perhitungan Syarat Kelayakan Kesimpulan

1 Annual Cash Flow Layak


32,69% > bunga bank (>8,81%)
(ACF) didirikan
2 Pay Out Time < setengah umur pabrik Layak
3,05 tahun
(POT) (5,5 tahun) didirikan
3 Net Profit Over
> TCI + Total bunga
Total Lifetime of Layak
US$ 427.839.889,78 modal (US$
The Project didirikan
178.713.413,17)
(NPOTLP)
4 Total Capital Sink > TCI Layak
US$ 348.212.685,37
(TCS) (US$ 149.287.035,83) didirikan
5 Rate of Return Layak
25,4151% > bunga bank (9%)
(ROR) didirikan
6 Discounted Cash
Layak
Flow Rate of 60,11% > bunga bank (9%)
didirikan
Return (DCF-ROR)
7 Break Even Point Berada pada rentang Layak
31,4400%
(BEP) 20 – 40% didirikan
BAB IX
KESIMPULAN

Kesimpulan dari Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Etilen Glikol adalah


sebagai berikut.
1. Pabrik etilen glikol memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 ton/tahun
2. Disintesis melalui proses karbonasi etilen oksida dan hidrasi etilen karbonat.
Pabrik etilen glikol akan didirikan di kawasan industri PT Krakatau
Industrial Estate Cilegon (KIEC), Cilegon.
3. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi
line and staff dengan jumlah karyawan sebanyak 142 orang yang dipimpin
oleh direktur.
4. Pabrik etilen glikol dinyatakan layak untuk didirikan berdasarkan
perhitungan analisa kelayakan ekonomi.
• Total Capital Investment TCI = US$ 150.711.631,63
• Total Penjualan = US$ 204.773.840, 27
• Total Production Cost (TPC) = US$ 126.603.397,95
• Annual Cash Flow = US$ 49.264.472,28
• Pay Out Time = 3,05 tahun
• Rate of Return on Investment (ROR) = 25,4151%
• Discounted Cash Flow -ROR = 60,11%
• Break Event Point (BEP) = 31,4400%
• Service Life = 11 tahun

87
DAFTAR PUSTAKA

Alibaba. 2023. Data Harga Bahan. (Online): Alibaba.com (Diakses pada 11 Juli
2023).
Andriani, R. 2022. Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah pada Era
Otonomi Daerah. Indonesian of Interdisciplinart Journal. Vol. 2 (2): 242-
260.
Ardiani, F. dan Wulandari, T. G. 2017. Pabrik Etilen Glikol dari Etilen dengan
Proses Oksidasi Langsung Dengan Udara Dilanjutkan Hidrolisis Etilen
Oksida. [SKRIPSI]. Surabaya (IDN). Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
The Observatory of Economic Complexity. (2021). Impor Etilen Glikol di
Indonesia. (Online). https://oec.world/en/profile/bilateral-product/
ethylene-glycolethanediol/reporter/idn. (Diakses pada Tanggal 5 Mei
2023).
Bank Indonesia. 2017. Suku Bunga Pinjaman Yang Diberikan US Dollar Menurut
Kelompok Bank dan Jenis Pinjaman (Persen Per Tahun). (Online).
https://www.bi.go.id/seki/tabel/TABEL1_27.pdf (Diakses pada tanggal 20
Juni 2023).
Bank Indonesia. 2020. Foreign Exchange Rates. (Online). http://ww.bi.go.id/
en/moneter/informasi-kurs/transaksi-bi.aspx. (Diakses pada tanggal 10 Mei
2023).
BPS., 2023. Data Impor Bahan Kimia Indonesia. http//:www.BPS.co.id (Diakses
pada 6 Mei 2023).
Chang, H., Li, Q., Cui, X., Wang, H., Qiao, C., Bu, Z., dan Lin, T. 2018. Polyvinyl
alcohol-potassium iodide: An efficient binary catalyst for cycloaddition of
epoxides with CO2. Molecular Catalysis. Vol. 449: 25–30.
Coulson, J. M., dan Richardson, J. F. 2005. Coulson & Richardson's Chemical
Engineering Design 4th Edition Volume VI. Swansea: University Wales.
Felder, R. M. dan Rousseau, R. W. 2005. Elementary Principles of Chemical
Engineering 3rd Edition. New York: John Wiley and Sons.

88
89

Fu, J., Jiang, N., Ren, D., Song, Z., Li, L., dan Huo, Z. 2016. Hydrothermal
Conversion of Ethylene Carbonate To Ethylene Glycol. International
Journal of Hydrogen Energy. Vol (30): 1-5.
Kawabe and Kazuki. 2001. Process for Simultaneous Production of Ethylene
Glycol and Carbonate Ester. PATENT (EP 1 125 915 A1)
Kern, D. Q. 1965. Process Heat Transfer. New York: McGraw-Hill Book, Co.
Kruchten, E. M. G. A. V. dan Boons, P. J. G. 2022. Process For the Preparation of
Ethylene Glycol. PATENT (US 20220024841A1)
Perry, R. H. and Green D. 1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th
Edition. New York: McGraw - Hill Book Company.
Perry, R. H. and Green D. 2008. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 8th
Edition. New York: McGraw - Hill Book Company.
Peters, M. S. and Timmerhaus, K. D. 1991. Plant Design and Economic for
Chemical Engineering, 4 th Edition. New York: Mc Graw Hill
International Book Co.
Setyaningsih, L. W., Rizkiyaningrum, U. M., dan Andi, R. 2017. Pengaruh
Konsentrasi katalis Dan reusability katalis Pada sintesis Triasetin Dengan
Katalisator Lewatit. Teknoin, 23(1): 56-62.
Smith, J. M. 2001. Introduction Chemical Engineering Thermodynamics 6th
Edition. Boston: McGraw Hill.
Treybal, R. E. 1981. Mass Transfer Operation. Singapore: McGraw-Hill
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun. 2003 Tentang
Ketenagakerjaan.(Online).http://www.kemenperin.go.id/kompetensi/UU_
13_ 2003.(Diakses pada tanggal 13 Juli 2023).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas (UUPT). (Online). https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/
peraturan/undang-undang. (Diakses pada tanggal 5 Juni 2023). Walas, S.
M. 1990. Chemical Process Equipment. Newton: ButterworthHeinemann.
William M. Vatavuk. (2001). Annual Plant Cost Indexes. Chemical Engineering
Plant Cost Index (CEPCI).
Yaws, C. L. 1999. Chemical Properties Handbook. New York: McGraw Hill
Company.
Yaws, C. L. 2015. The Yaws Handbook of Vapor Pressure, 2nd Edition. New York:
Elsevier
Zhang, S., Sun, J., Cheng, W., Wang, J., Zhang, J., Fu, Z. & Zhang, X. 2014.
Process for Producing Ethylene Glycol Catalyzed by Ionic Liquid.
Zhenying, M., Jian, S., Jinquan., W., Jianxin., Zengzeng, F., Weiguo, C, dan
Xiangpimg, Z. 2010. An Efficient and Stable Ionic Liquid System for
Synthesis of Ethylene Glycol via Hydrolysis of Ethylene Carbonate.
Chinese Journal of Chemical Engineering. Vol. (6): 962—966.
LAMPIRAN I
PERHITUNGAN NERACA MASSA

Kapasitas Produksi : 250.000 ton/tahun


Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Satuan Massa : Kilogram (kg)
Bahan Baku : Etilen Oksida (C2H4O)
Karbon Dioksida (CO2)
2-Bromoetanol (C2H5BrO)
Air (H2O)
Produk : Etilen Glikol (C2H6O2)

Kapasitas Produksi C2H6O2:

ton kg 1 tahun 1 hari


= 250.000 × 1000 × ×
tahun ton 300 hari 24 jam

= 34.722,222 kg/jam

Kemurnian C2H6O2 = 99,5% (PT Sigma Aldrich)


Impuritis = 0,5%
Produk yang dihasilkan = Kapasitas Produksi : Kemurnian C2H6O2
34.722,222 kg
= 0,995

= 34.896,706 kg
1 kmol
Mol C2H6O2 = 34.722,222 kg × 62.07 kg

= 559,404 kmol
Impuritis Produk dihasilkan = Impuritis C2H6O2 × Produk yang
dihasilkan
= 0.5% × 34.896,706 kg
= 174,484 kg
Untuk memproduksi C2H6O2 dengan spesifikasi di atas membutuhkan bahan baku
sebanyak:
Konversi R-02 = 99% (Fu dkk, 2016)
Feed C3H4O3 = Mol C2H6O2: Konversi R-02

91
559,374 kmol
= 99%

= 565,055 kmol
= 565,055 kmol × 88,065 kg/kmol
= 49.758,726 kg
Komposisi Etilen Karbonat (C3H4O3) yang masuk ke R-02:
C3H4O3 Recycle = Mol C3H4O3 keluaran RB-02
= 5,593 kmol
= 5,593 kmol × 88,065 kg/kmol
= 492,559 kg
C3H4O3 dari R-01 = Feed C3H4O3 – C3H4O3 Recycle
= (565,025 – 5,593) kmol
= 559,461 kmol
= 559,461 kmol × 88,065 kg/kmol
= 49.266,168 kg
Rasio massa C3H4O3 dan H2O = 37,5205 : 10,4362 (Zhenying dkk, 2010)
Massa H2O = Feed C3H4O3 × 10,4362 / 37,5205
= 49.266,168 kg × 10,4362 / 37,5205
= 13.840,300 kg
= 13.840,300 kg / 18,015 kg/kmol
= 768,253 kmol
Rasio massa C2H5BrO cair dan C3H4O3 = 1 : 37,5205 (Zhenying dkk, 2010)
Feed C2H5BrO cair di R-02 = Massa C3H4O3 × 1 / 37,5205
= 49.758,726 kg × 1 / 37,5205
= 1.326,185 kg
= 1.326,185 kg / 124,96 kg/kmol
= 10,613 kmol
Impuritis (H2O) = (Feed C2H5BrO × % kemurnian C2H5BrO)
– feed C2H5BrO
= (1.326,185 kg × 100/99) – 1.326,185 kg
= 69,799 kg
= 3,874 kmol
93

Recycle C2H5BrO = C2H5BrO Output ACC-02


= 1.312,792 kg
= 10,506 kmol
Makeup C2H5BrO = Kebutuhan C2H5BrO – C2H5BrO Recycle
= 1.326,185 kg – 1.312,792 kg
= 13,393 kg
= 0,107 kmol
Untuk memproduksi C3H4O3 dengan spesifikasi di atas dibutuhkan bahan baku
sebanyak:
Konversi R-01 = 92% (Zhang dkk, 2014)
Feed C2H4O = Mol C3H4O3 : Konversi R-01
559,461 kmol
= 92%

= 608,110 kmol
= 608,110 kmol × 44,05 kg/kmol
= 26.787,253 kg
Rasio Mol CO2 dan C2H4O = 2:1 (Paten EP1125915A1)
Feed CO2 cair di R-01 = Mol C2H4O × 2/1
= 608,110 kmol × 2/1
= 1.216,220 kmol
= 1.216,220 kmol × 44,01 kg/kmol
= 53.525,858 kg
Impuritis (H2O) = (Feed CO2 × % kemurnian CO2) feed CO2
= (53.525,858 kg × 100/99,9)–53.525,858 kg
= 53,579 kg
= 1,217 kmol
Recycle CO2 = CO2 Output R-02 + CO2 Output KOD-01
= 24.618,062 kg + 28.903,963 kg
= 5.3522,025 kg
= 1.216,133 kmol
Makeup CO2 = Kebutuhan CO2 - CO2 Recycle
= 53.525,858 kg – 53.522,025 kg
= 3,833 kg
= 0,087 kmol

1. REAKTOR-01 (R-01)
Fungsi : Tempat untuk mereaksikan gas CO2 dan gas C2H4O
menjadi produk C3H4O3
Jenis : Multitubular Fixed Bed Reactor
Gambar :

H2O
H2O 7 8
R-01 CO2
CO2
C2H4O
C2H4O
C3H4O3

Keterangan :
Aliran 7 = Aliran Input reaktor
Aliran 8 = Aliran Output reaktor menuju KOD-01

Kondisi Operasi:
T = 150°C
P = 10 atm
Katalis = Potassium Iodida (KI)

Reaksi : Reaksi Karbonasi


C2 H4 O(𝑔) + CO2 (𝑔) ZnCl2 C3 H4 O3 (𝑙)

Perhitungan Neraca Massa


Konversi C2H4O = 92% menjadi C3H4O3 (Zhang dkk, 2014)
Reaksi :
C2 H4 O(𝑔) + CO2 (𝑔) → C3 H4 O3 (𝑙)

M 608,110 1216,220 -
kmol kmol
B 559,461 559,461 kmol 559,461 kmol
kmol
S 48,649 kmol 656,759 kmol 559,461 kmol
95

a) Komponen Input
Aliran 7
Feed Air = Impuritis CO2 + Impuritis C2H4O
= 53, 579 kg + 26,814 kg
= 80,394 Kg
Massa C2H4O mula-mula = Mol C2H4O mula-mula x
Berat Molekul (BM) C2H4O
= 608,110 kmol x 44,05 kg/kmol
= 26.787,253 kg
Massa CO2 mula-mula = Mol CO2 mula-mula x BM CO2
= 1.216,220 kmol x 44,01 kg/kmol
= 53.525,858 kg
b) Komponen Ouput
Aliran 8
Feed H2O = Impuritis CO2 + Impuritis C2H4O
= 53, 579 kg + 26,814 kg
= 80,394 Kg
C2H4O yang bereaksi = Konversi C2H4O x Massa C2H4O
mula- mula
= 0,92 x 608,110 kmol
= 559,461 kmol
= 559,461 kmol x 44,05 g/mol
= 24.644,273 kg
C2H4O tersisa = Massa C2H4O mula-mula –
C2H4O bereaksi
= 26.787,253 kg – 24.644,273 kg
= 2.142,980 kg
CO2 yang bereaksi = C2H4O yang bereaksi
= 559,461 kmol
= 559,461 kmol x 44,01 g/mol
= 24.621,895 kg
CO2 tersisa = Massa CO2 mula-mula –
CO2 bereaksi
= 53.525,858 kg – 24.621,895 kg
= 28.903,963 kg
Mol C3H4O3 terbentuk = 559,461 kmol
Massa C3H4O3 terbentuk = Mol C3H4O3 terbentuk x BM
C3H4O3
= 559,461 kmol x 88,06 g/mol
= 49.266,168 kg

Tabel 1. Neraca Massa Reaktor-01 (R-01)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 7 Aliran 8
H2O 80,394 80,394
CO2 53.525,858 28.903,963
C2H4O 26.787,253 2.142,980
C3H4O3 0,000 49.266,168
Total 80.386,197 80.386,197

2. KNOCKOUT DRUM-01 (KOD-01)


Fungsi : Untuk memisahkan gas CO2 dan gas C2H4O dari
komponen lainnya
Gambar :
H2O
CO2
C2H4O
C3H4O3 10
H2O
CO2 8 9
C2H4O KOD-01 H2O
C3H4O3 C3H4O3

Keterangan :
Aliran 8 = Aliran Input R-01
Aliran 9 = Aliran Output menuju R-02
Aliran 10 = Aliran Output menuju R-01
97

Pemisahan yang terjadi adalah pemisahan fisika karena fase yang ingin
dipisahkan adalah gas dan liquid (memiliki fase yang berbeda). Efisiensi
demister (penangkap liquid terdispersi) adalah sebesar 99,7% (Sumber:
Dey, A.K. dalam www.whatispiping.com/demister-pad).

a) Komponen Input
Aliran 8
Feed H2O = Impuritis CO2 + Impuritis C2H4O
= 53, 579 kg + 26,814 kg
= 80,394 Kg
C2H4O yang bereaksi = Konversi C2H4O x Massa C2H4O
mula-mula
= 0,92 x 608,110 kmol
= 559,461 kmol
= 559,461 kmol x 44,05 g/mol
= 24.644,273 kg
C2H4O tersisa = Massa C2H4O mula-mula –
C2H4O bereaksi
= 26.787,253 kg – 2.4644,273 kg
= 2.142,980 kg
CO2 yang bereaksi = C2H4O yang bereaksi
= 559,461 kmol
= 559,461 kmol x 44,01 g/mol
= 24.621,895 kg
CO2 tersisa = Massa CO2 mula-mula – CO2
bereaksi
= 53.525,858 kg – 24.621,895 kg
= 28.903,963 kg
Mol C3H4O3 terbentuk = 559,461 kmol
Massa C3H4O3 terbentuk = Mol C3H4O3 terbentuk x BM
C3H4O3
= 559,461 kmol x 88,06 g/mol
= 49.266,168 kg
b) Aliran Output
Aliran 9
CO2 tersisa Input = 28.903,963 kg
C2H4O tersisa Input = 2.142,980 kg
CO2 terdispersi = feed C3H4O3 x (1-99,7%)
= 49.266,168 kg x 0,3%
= 147,799 kg
= 1,678 kmol
Aliran 10
H2O terdispersi = Feed H2O x (1-99,7%)
= 80,394 kg x 0,3%
= 0,241 kg
= 0,013 kmol
H2O pada aliran liquid = Feed H2O - H2O terdispersi
= 80,394 kg - 0,241 kg
= 80,152 kg
C2H6O2 pada aliran liquid = Massa C3H4O3 terbentuk - CO2
terdispersi
= 49.266,168 kg - 147,799 kg
= 49.118,369 kg

Tabel 2. Neraca Massa KOD-01


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 8 Aliran 9 Aliran 10
H2O 80,394 0,241 80,152
CO2 28.903,963 28.903,963 0,000
C 2 H4 O 2.142,980 2.142,980 0,000
C3H4O3 49.266,168 147,799 49.118,369
31.194,983 49.198,521
Total 80.393,504
80.393,504
99

3. REAKTOR-02 (R-02)
Fungsi : Tempat untuk mereaksikan C3H4O3 dan H2O,
menghasilkan C2H6O2 dan gas CO2
Jenis : Fixed Bed Reactor
Gambar :
CO2 23
H2O
H2O 21 22 C3H4O3
C3H4O3 R-02
C2H5BrO
C2H5BrO C2H6O2

Keterangan :
Aliran 21 = Aliran Input reaktor
Aliran 22 = Aliran Output reaktor menuju PRV-02
C3H4O3
Aliran 23 = Aliran Output reaktor menuju K-01

Kondisi Operasi :
T = 150°C
P = 15 atm
Katalis = C2H5BrO

Reaksi :
C3 H4 O3 (𝑙) + H2 O(𝑙) C2H5BrO C2 H6 O2 (𝑙) + CO2 (𝑔)

Perhitungan Neraca Massa


Konversi C3H4O3 = 99% menjadi C2H6O2 (Fu dkk, 2016)
Reaksi :
C3 H4 O3 (𝑙) + H2 O(𝑙) → C2 H6 O2 (𝑙) + CO2 (𝑔)

M 565,025 kmol 772,128 kmol - -


B 559,374 kmol 559,374 kmol 559,374 kmol 559,374 kmol
S 5,650 kmol 212,754 kmol 559,374 kmol 559,374 kmol
a) Komponen Input
Aliran 21
Massa H2O mula-mula = Mol H2O x BM H2O
= 772,128 kmol x 18,015 kg/kmol
= 13.910,100 kg
Massa C3H4O3 mula-mula = Mol C3H4O3 : BM C3H4O3
= 565,025 kmol x 88,065 kg/kmol
= 49.758,726 kg
Kebutuhan C2H5BrO = Massa C3H4O3 x rasio katalis/
C3H4O3
= 49.758,726 x 1 / 37.5205
= 1.326,185 kg
b) Komponen Output
Aliran 22
C3H4O3 yang bereaksi = Konversi C3H4O3 x Mol C3H4O3
= 0,99 x 565,025 kmol
= 559,374 kmol
= 559,374 kmol x 88,065 kg/kmol
= 49.261,139 kg
C3H4O3 tersisa = Kebutuhan C3H4O3 - C3H4O3
bereaksi
= 49.758,726 kg – 49.261,139 kg
= 497,587 kg
H2O yang bereaksi = C3H4O3 yang bereaksi
= 559,374 kmol
= 559,374 kmol x 18,015 kg/kmol
= 10.077,284 kg
H2O tersisa = Massa H2O Input – Massa H2O
Bereaksi
= 13.910,100 kg – 10.077,284 kg
= 3.832,816 kg
Mol C2H6O2 terbentuk = 559,374 kmol
101

Massa C2H6O2terbentuk = Mol C2H6O2x BM C2H6O2


= 559,374 kmol x 62,070 g/mol
= 34.720,361 kg
Kebutuhan C2H5BrO = Massa C3H4O3/37.5205
= 49.758,726 kg x 1 / 37.5205
= 1.326,185 kg
Aliran 23
Mol CO2 terbentuk = 559,374 kmol
Massa CO2 terbentuk = Mol CO2 x BM CO2
= 559,374 kmol x 44,010 g/mol
= 24.618,062

Tabel 3. Neraca Massa Reaktor-02 (R-02)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 21 Aliran 22 Aliran 23
H2 O 13.910,100 3.832,816 0,000
CO2 0,000 0,000 24.618,062
C2H6O2 0,000 34.720,361 0,000
C3H4O3 49.758,726 497,587 0,000
C2H5BrO 1.326,185 1.326,185 0,000
40.376,949 24.618,062
Total 64.995,011
64.995,011

4. EVAPORATOR (EV-01)
Fungsi : Untuk memisahkan H2O dari komponen lainnya
Gambar :

H2O
C2H5BrO 28
H2O C2H5BrO H2O
C2H6O2 26 27 C2H6O2
C3H4O3 EV-01
C3H4O3
C2H5BrO C2H5BrO

C2H6O2 C2H6O2
Keterangan :
Aliran 26 = Aliran Input EV-01 dari C-02
Aliran 28 = Aliran Output top EV-01 menuju wastewater treatment
Aliran 27 = Aliran Output bottom EV-01 menuju H-03

Kondisi Operasi :
T = 140oC
P = 2 atm

Ditetapkan :
Light Key : H2 O
Heavy Key : C2H5BrO
Senyawa Referensi : C2H5BrO

Tabel 4. Konstanta Tekanan Uap Murni Komponen


Konstanta Antoine
Komponen
A B C D E

H2O 29,861 -3152,200 -7,304 0,000 0,000

C2H6O2 82,406 -6347,200 25,433 0,000 0,000

C3H4O3 -7,860 -3646,600 9,403 0,019 0,000

C2H5BrO -8,105 -2538,600 9,029 0,020 0,000

(Sumber: Yaws, 1999)


a) Komponen Input
Tabel 5. Komposisi Umpan Masuk Evaporator-01 (EV-01):
Xfi (mol
Komponen Mol (Kmol) ṁ (Kg/h)
fract)
H2 O 212,754 3.832,816 0,270
C2H6O2 559,374 34.720,361 0,710
C3H4O3 5,650 497,587 0,007
C2H5BrO 10,613 1.326,185 0,013
Total 788,391 40.376,949 1,000
103

Data Hasil Perhitungan


Pi
Ki =
P
Ki
α =
Kref
yi = Ki . xi Pers. 4.1. (Treybal, 1980)
Keterangan:
Ki = Nilai hubungan fase uap-cair
Pi = Tekanan uap
P = Tekanan kondisi operasi
α = Relatifitas Volatilitas
Kref = Konstanta referensi
xi = Fraksi mol cair
yi = Fraksi mol uap

Tabel 6. Komposisi Feed EV-01


Komponen Xf Pi (atm) Ki = (Pi/P) Yi = (Ki. Xi) α = Ki/k ref log α
H2O 0,270 6,170 3,085 0,833 5,149 0,712
C2H6O2 0,710 0,448 0,224 0,159 0,374 0,427
C3H4O3 0,007 0,088 0,044 0,000 0,073 1,136
C2H5BrO 0,013 1,198 0,599 0,008 1,000 0,000
Total 1,000 1,000

Distribusi Pemisahan Komponen


Distribusi Light Key = 99,9%
Light Key Dew = 0,999 x 212,754 kmol/h
= 212,541 kmol/h
Light Key Bottom = 0,001 x 212,754 kmol/h
= 212,541 kmol/h
Log (XD/XB) Light Key = 3,000
Distribusi Heavy Key = 99,9%
Heavy Key Bottom = 0,999 x 10,613 kmol/h
= 10,612 kmol/h
Heavy Key Dew = 0,001 x 10,613 kmol/h
= 0,001 kmol/h
Log (XD/XB) Heavy Key = -4,000

Tabel 7. Hasil Distribusi pemisahan komponen kunci


Komponen X = log α Y = log D/B X.Y X2
H2 O 0,712 3 2,135 0,507
C2H5BrO 0 -4 0 0
Total 0,712 -1,000 2,135 0,507

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
Persamaan garis lurus Y = aX + b
a (slope) = [(n x XY) - (XY)] / [(n x (X2)) - X2]
= 9,835
b (intersept) = [Y - (a x X)] / 2
= -4,000

Tabel 8. Distribusi komponen dalam Evaporator-01 (EV-01)


Komponen Y=Log(D/B) D/B X=Log α B (kmol) D (kmol)
H2O 3 999 0,712 0,213 212,541
C2H6O2 -8,199 0,000 -0,427 559,374 0,000
C3H4O3 -15,171 0,000 -1,136 5,650 0,000
C2H5BrO -4,000 0,000 0,000 10,612 0,001

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
D = Aliran Distilat
B = Aliran Bottom
105

a) Komponen Input
Aliran 26
Massa H2O mula-mula = 3.832,816 kg
Massa C2H6O2 mula-mula = 34.720,361 kg
Massa C3H4O3 mula-mula = 497,587 kg
Massa C2H5BrO mula-mula = 1.326,185 kg
b) Komponen Output
Aliran 28
C2H5BrO ke top product = Heavy Key Dew x BM C2H5BrO
= 0,001 kmol x 124,96 g/mol
= 0,133 kg
H2O ke top product = Light Key Dew x BM H2O
= 212,541 kmol
= 212,541 kmol x 18,015 g/mol
= 3,828.983 kg
Aliran 27
C2H5BrO tersisa = Massa C2H5BrO mula-mula –
C2H5BrO ke top product
= 1.326,185 kg - 0,133 kg
= 1.326,053 kg
H2O tersisa = Massa H2O mula-mula - H2O
ke top product
= 3.832,816 kg - 3.828,983 kg
= 3,833 kg
Tabel 9. Neraca Massa EV-01
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 26 Aliran 28 Aliran 27
H2O 3.832,816 3.828,983 3,833
C2H6O2 34.720,361 0,000 34.720,361
C3H4O3 497,587 0,000 497,561
C2H5BrO 1.326,185 0,133 1.326,053
3.829,116 36.547,807
Total 40.376,949
40.376,949

5. KOLOM DISTILASI-01 (KD-01)


Fungsi : Memisahkan C2H5BrO dari komponen lainnya
Gambar :
H2O
C2H6O2
C2H5BrO 30 H2O
33 C2H6O2
H2O
C2H6O2 29 C2H5BrO
KD-01
C3H4O3 35 C2H6O2
C2H5BrO C3H4O3
C2H6O2 34 C2H5BrO
C3H4O3
C2H5BrO
C2H6O2
Keterangan :
Aliran 29 = Aliran Input KD-01 dari H-03
Aliran 30 = Aliran Output top KD-01 dan Input CD-01
Aliran 34 = Aliran Output bottom KD-01 dan Input RB-01
Aliran 33 = Aliran Input KD-01 dari Output ACC-01
Aliran 35 = Aliran Input KD-01 dari Output RB-01

Kondisi Operasi :
T = 202,440oC
P = 2 atm
Ditetapkan :
Light Key : C2H5BrO
107

Heavy Key : C2H6O2


Referensi : C2H6O2

Tabel 10. Konstanta Tekanan Uap Murni Komponen


Konstanta Antoine
Komponen
A B C D E

H2O 29,861 -3152,200 -7,304 0,000 0,000

C2H6O2 82,406 -6347,200 25,433 0,000 0,000

C3H4O3 -7,860 -3646,600 9,403 0,019 0,000

C2H5BrO -8,105 -2538,600 9,029 0,020 0,000


(Sumber: Yaws, 1999)

Tabel 11. Komposisi Umpan Masuk KD-01


Xfi (mol
Komponen Mol (Kmol) ṁ (Kg/h)
fract)
H2 O 0,213 3,833 0,000
C2H6O2 559,374 34.720,361 0,971
C3H4O3 5,650 497,561 0,010
C2H5BrO 10,612 1.326,053 0,018
Total 575,849 36.547,807 1,000

Data Hasil Perhitungan


Pi
Ki =
P
Ki
α =
Kref
yi = Ki . xi
Keterangan:
Ki = Nilai hubungan fasa uap-cair
Pi = Tekanan uap
P = Tekanan kondisi operasi
α = Relatifitas Volatilitas
Kref = Konstanta referensi
xi = Fraksi mol cair
yi = Fraksi mol uap

Tabel 12. Komposisi Feed Kolom Distilasi-01 (KD-01):


Komponen Xi Pi (atm) Ki = (Pi/P) Yi = (Ki . Xi) α = Ki/Kref log α
H2O 0,000 16,219 8,110 0,003 8,158 0,912
C2H6O2 0,971 1,988 0,994 0,966 1,000 0,000
C3H4O3 0,010 0,370 0,185 0,002 0,186 -0,730
C2H5BrO 0,018 3,184 1,592 0,029 1,602 0,205
Total 1,000 1,000

Distribusi Pemisahan Komponen


Distribusi Light Key = 99%
Light Key Dew = 0,99 x 10,612 kmol/h
= 10,506 kmol/h
Light Key Bottom = 0,01 x 10,612 kmol/h
= 0,106 kmol/h
Log (XD/XB) Light Key = 1,996
Distribusi Heavy Key = 99,9%
Heavy Key Bottom = 0,99 x 559,374 kmol/h
= 553,781 kmol/h
Heavy Key Dew = 0,01 x 559,374 kmol/h
= 5,594 kmol/h
Log (XD/XB) Heavy Key = -1,996

Tabel 13. Hasil Distribusi pemisahan komponen kunci


Komponen X = log α Y = log D/B X.Y X2
C2H5BrO 0,205 1,996 0,408 0,042
C2H6O2 0,000 -1,996 0,000 0,000
Total 0,205 0,000 0,408 0,042
109

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
D = Aliran Distilat
B = Aliran Bottom
Persamaan garis lurus Y = aX + b
a (slope) = [(n x XY) - (XY)] / [(n x (X2)) - X2]
= 19,510
b (intersept) = [Y - (a x X)] / 2
= -1,996

Tabel 14. Distribusi komponen dalam Kolom Distilasi-01 (KD-01):


X=Log α B D
Komponen Y=Log(D/B) D/B
(kmol) (kmol) (kmol)
6.163.703.326.
H2O 15,790 0,912 0,000 0,213
183.810,000
C2H6O2 -1,996 0,010 0,000 553,781 5,594
C3H4O3 -16,231 0,000 -0,730 5,650 0,000
C2H5BrO 1,996 99,000 0,205 0,106 10,506

Tabel 15. Kondisi Top KD-01 (Dew Point)


Komponen D (Kmol) Xi BM ṁ (Kg/h)
H2O 0,213 0,013 18,015 3,833
C2H6O2 5,594 0,343 62,070 347,204
C3H4O3 0,000 0,000 88,065 0,000
C2H5BrO 10,506 0,644 124,960 1.312,792
Total 16,312 1,000 1.663,829

Kondisi Operasi :
T = 186,728 oC
P = 2,000 atm
Tabel 16. Data Hasil Dew Point
Komponen Yi Pi (atm) Ki = (Pi/P) Xi = Yi/Ki
H2 O 0,075 11,500 5,750 0,013
C2H6O2 0,199 1,164 0,582 0,343
C3H4O3 0,000 0,223 0,111 0,000
C2H5BrO 0,725 2,253 1,126 0,644
Total 1,000 1,000

Tabel 17. Kondisi Bottom KD-01 (Bubble Point)


Komponen D (Kmol) Xi BM ṁ (Kg/h)
H2 O 0,000 0,000 18,015 0,000
C2H6O2 553,781 0,990 62,070 34.373,157
C3H4O3 5,650 0,010 88,065 497,561
C2H5BrO 0,106 0,000 124,960 13,261
Total 559,537 1,000 34.883,978

Kondisi Operasi :
T = 204,699 oC
P = 2,100 atm

Tabel 18. Data Hasil Bubble Point


Komponen X Pi (atm) Ki = (Pi/P) Yi = Xi*Ki
H2 O 0,000 16,880 8,038 0,000
C2H6O2 0,990 2,117 1,008 0,998
C3H4O3 0,010 0,393 0,187 0,002
C2H5BrO 0,000 3,314 1,578 0,000
Total 1,000 1,000

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
D = Aliran Distilat
B = Aliran Bottom
111

Ki = Nilai hubungan fasa uap-cair


Pi = Tekanan uap
P = Tekanan kondisi operasi
xi = Fraksi mol cair
yi = Fraksi mol uap

a) Komponen Input
Aliran 29
Massa H2O mula-mula = 3,833 kg
Massa C2H6O2 mula-mula = 34.720,361 kg
Massa C3H4O3 mula-mula = 497,561 kg
Massa C2H5BrO mula-mula = 1.326,053 kg
b) Komponen Output
Aliran 30
C2H6O2 ke top product = Heavy Key Dew x BM C2H6O2
= 5,594 kmol x 62,070 g/mol
= 347,204 kg
C2H5BrO ke top product = Light Key Dew x BM C2H5BrO
= 10,506 kmol x 124,960 g/mol
= 1.312,792 kg
Aliran 34
C2H6O2 tersisa = Massa C2H6O2 mula-mula –
C2H6O2 ke top product
= 34.720,361 kg - 347,204 kg
= 34.373,157 kg
C2H5BrO tersisa = Massa C2H5BrO mula-mula –
C2H5BrO ke top product
= 1.326,053 kg - 1.312,792 kg
= 13,261 kg
Tabel 19. Neraca Massa Kolom Destilasi-01 (KD-01)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 29 Aliran 30 Aliran 34
H2O 3,833 3,833 0,000
C2H6O2 34.720,361 347,204 34.373,157
C3H4O3 497,561 0,000 497,561
C2H5BrO 1.326,053 1.312,792 13,261
1.663,829 34.883,978
Total 36.547,807
36.547,807

6. KONDENSOR-01 (CD-01)
Fungsi : Mengkondensasikan Output dari top product Kolom Destilasi-01
(KD-01)
Gambar :

CD-01 H2O
C2H5BrO
31
C2H6O2
H2O 30
C2H5BrO
C2H6O2

Keterangan :
Aliran 30 = Aliran Input dari Kolom Distilasi-01 (KD-01)
Aliran 31 = Aliran Output dari Kondensor-01 (CD-01)

Kondisi Operasi
T = 186,728 oC
P = 2,000 atm
Teta (θ) = 1,584
θ didapatkan melalui trial dan error persamaan Underwood rasio refluks
minimum (Coulson, 2005).
113

Tabel 20. Komposisi Umpan Kondensor-01 (CD-01)


Senyawa xF xD α (α-θ)/α xF/(α-θ)/α xD/(α-θ)/α
H2O 0,000 0,013 8,158 0,806 0,000 0,016
C2H6O2 0,971 0,343 1,000 -0,584 -1,664 -0,587
C3H4O3 0,010 - 0,186 -7,500 -0,001 -
C2H5BrO 0,018 0,644 1,602 0,011 1,664 58,164
Total 1,000 1,000 0,000 57,593

Keterangan:
xF = Fraksi mol feed
xD = Fraksi mol distilat

Neraca bahan total, dimana:


V = Lo + D Pers. 4.2 (Coulson vol.6. Hal: 504)
R = Lo / D Pers. 4.3 (Treyball 1981. Hal: 373)
V =RxD+D
= (R + 1) x D

Mencari Refluks Ratio Minimum :


𝑋𝑓
1–q = ∑𝑛1 (𝛼−𝜃)/𝛼 ............q = 1 (bubble)

Pers. 4.4 (Coulson 2005 Vol.6. Hal: 525)


𝑋𝑓
(L/D) m + 1 = ∑𝑛1 (𝛼−𝜃)/𝛼.........

R minimum + 1 = 57,593
R minimum = 57,593 – 1
= 56,593
R aktual = 1,5 x R minimum
Pers. 4.5 (Perry 2008. Bab 13 Hal: 34)
= 1,5 x 56,593
= 84,890
R = L/D
V =L+D
= (R+1).D
= 1.401,052 kmol/h
L =RxD
= 1.384,740 kmol/h
Keterangan:
R = Refluks
D = Distilat
L = Liquid Rate
V = Vapor Rate
α = Relatifitas Volatilitas
Rmin = Rasio refluks minimum
xd = konsentrasi pada top
xf = konsenstrasi pada feed
q = Kondisi feed masuk pada kolom distilasi

Komposisi Aliran 30
H2O = xH2O x V
= 0,013 x 1.401,052 kmol
= 18,273 kmol
= 18,273 kmol x 18,015 kg/kmol
= 329,200 kg
C2H6O2 = x C2H6O2 x V
= 0,343 x 1.401,052 kmol
= 480,446 kmol
= 480,446 kmol x 62,070 kg/kmol
= 29.821,274 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x V
= 0,644 x 1.401,052 kmol
= 902,333 kmol
= 902,333 kmol x 124,960 kg/kmol
= 112.755,555 kg
115

Tabel 21. Komposisi Umpan Masuk CD-01


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,013 18,273 329,200
C2H6O2 0,343 480,446 29.821,274
C2H5BrO 0,644 902,333 112.755,555
Total 1,000 1.401,052 142.906,029

Komposisi Aliran 33
H2O = xH2O x L
= 0,013 x 1.384,740 kmol
= 18,061 kmol
= 18,061 kmol x 18,015 kg/kmol
= 325,367 kg
C2H6O2 = xC2H6O2 x L
= 0,343 x 1.384,740 kmol
= 474,852 kmol
= 474,852 kmol x 62,070 kg/kmol
= 29.474,071 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x L
= 0,644 x 1.384,740 kmol
= 891,827 kmol
= 891,827 kmol x 124,960 kg/kmol
= 111.442,762 kg

Tabel 22. Komposisi Refluks CD-01


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,013 18,061 325,367
C2H6O2 0,343 474,852 29.474,071
C2H5BrO 0,644 891,827 111.442,762
Total 1,000 1.384,740 141.242,200
Komposisi Aliran 32
H2O = xH2O x D
= 0,013 x 16,312 kmol
= 0,213 kmol
= 0,213 kmol x 18,015 kg/kmol
= 3,833 kg
C2H6O2 = xC2H6O2 x D
= 0,343 x 16,312 kmol
= 5,594 kmol
= 5,594 kmol x 62,070 kg/kmol
= 347,204 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x D
= 0,644 x 16,312 kmol
= 10,506 kmol
= 10,506 kmol x 124,960 kg/kmol
= 1.312,792 kg

Tabel 23. Komposisi Distilat CD-01


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2 O 0,013 0,213 3,833
C2H6O2 0,343 5,594 347,204
C2H5BrO 0,644 10,506 1.312,792
Total 1,000 16,312 1.663,829
117

Tabel 24. Neraca Massa CD-01


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 30 Aliran 33 Aliran 32
H2O 329,200 325,367 3,833
C2H6O2 29.821,274 29.474,071 347,204
C3H4O3 0,000 0,000 0,000
C2H5BrO 112.755,555 111.442,762 1.312,792
141.242,200 1.663,829
Total 142.906,029
142.906,029

7. ACCUMULATOR (ACC-01)
Fungsi : Tempat menampung sementara aliran yang telah dikondensasi
dari Condensor-01 (CD-01)
Gambar :

H2O H2O
C2H5BrO ACC-01 C2H5BrO
C2H6O2 31 32 C2H6O2

33
H2O
C2H5BrO
C2H6O2
Keterangan :
Aliran 31 = Aliran feed yang berasal dari Condensor-01 (CD-01)
Aliran 33 = Aliran refluks menuju Kolom Destilasi-01 (KD-01).
Aliran 32 = Aliran distilat menuju R-02

Kondisi Operasi
T = 186,728 oC
P = 2,000 atm
Tabel 25. Neraca Massa Accumulator-01 (ACC-01)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 30 Aliran 33 Aliran 32
H2O 329,200 325,367 3,833
C2H6O2 29.821,274 29.474,071 347,204
C3H4O3 0,000 0,000 0,000
C2H5BrO 112.755,555 111.442,762 1.312,792
141.242,200 1.663,829
Total 142.906,029
142.906,029

8. REBOILER-01 (RB-01)
Fungsi : Menguapkan sebagian liquid yang berasal dari bottom product
Kolom Distilasi-01 (KD-01)
Gambar :
C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO 35

C2H6O2 \
RB-01 C2H6O2
C3H4O3 C3H4O3
34 36
C2H5BrO C2H5BrO

Keterangan :
Aliran 34 = Aliran feed dari bottom product Kolom Distilasi-01 (KD-01)
Aliran 35 = Aliran menuju Kolom Distilasi-01 (KD-01)
Aliran 36 = Aliran menuju Kolom Distilasi-02 (KD-02)

Kondisi Operasi
T = 204,699 oC
P = 2,100 atm

Perhitungan
Feed masuk pada kondisi saturated liquid atau bubble point, (q=1)
q = Kondisi feed masuk

L* =F+L
119

= 575,849 + 1.384,740
= 1.960,589 kmol/h
V* = V + (q – 1) F
= 1.401,052 + (1-1) x 575,849
= 1.401,052 kmol/h
B* = L* - V*
= 1.960,589 – 1.401,052
= 559,537 kmol/h
Keterangan :
L* = Liquid RB-01
V* = Vapor RB-01
B* = Bottom RB-01
F = Feed KD-01
L = Aliran Liquid Refluks CD-01
V = Vapor CD-01

Komposisi Aliran 34
C2H6O2 = xC2H6O2 x L*
= 0,990 x 1.960,589 kmol
= 1.940,420 kmol
= 1.940,420 kmol x 62,070 kg/kmol
= 120.441,872 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x L*
= 0,010 x 1.960,589 kmol
= 19,797 kmol
= 19,797 kmol x 88,065 kg/kmol
= 1.743,428 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x L*
= 0,000 x 1.960,589 kmol
= 0,372 kmol
= 0,372 kmol x 124,960 kg/kmol
= 46,464 kg
Tabel 26. Komposisi Liquid (L*) RB-01
Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,990 1.940,420 120.441,872
C3H4O3 0,010 19,797 1.743,428
C2H5BrO 0,000 0,372 46,464
Total 1,000 1.960,589 122.231,764

Komposisi Aliran 35
C2H6O2 = xC2H6O2 x V*
= 0,990 x 1.401,052 kmol
= 1.386,640 kmol
= 1.386,640 kmol x 62,070 kg/kmol
= 86.068,715 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x V*
= 0,010 x 1.401,052 kmol
= 14,147 kmol
= 14,147 kmol x 88,065 kg/kmol
= 1.245,868 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x V*
= 0,000 x 1.401,052 kmol
= 0,266 kmol
= 0,266 kmol x 124,960 kg/kmol
= 33,204 kg

Tabel 27. Komposisi Vapor (V*) RB-01


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,990 1.386,640 86.068,715
C3H4O3 0,010 14,147 1.245,868
C2H5BrO 0,000 0,266 33,204
Total 1,000 1.401,052 87.347,786
121

Komposisi Aliran 36
C2H6O2 = xC2H6O2 x B*
= 0,990 x 559,537 kmol
= 553,781 kmol
= 553,781 kmol x 62,070 kg/kmol
= 34.373,157 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x B*
= 0,010 x 559,537 kmol
= 5,650 kmol
= 5,650 kmol x 88,065 kg/kmol
= 497,561 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x B*
= 0,000 x 559,537 kmol
= 0,106 kmol
= 0,106 kmol x 124,960 kg/kmol
= 13,261 kg

Tabel 28. Komposisi Bottom Product (B*) RB-01


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,990 553,781 34.373,157
C3H4O3 0,010 5,650 497,561
C2H5BrO 0,000 0,106 13,261
Total 1,000 559,537 34.883,978
Tabel 29. Neraca Massa Reboiler-01 (RB-01)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Feed Aliran 35 Aliran 36
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 120.441,872 86.068,715 34.373,157
C3H4O3 1.743,428 1.245,868 497,561
C2H5BrO 46,464 33,204 13,261
87.347,786 34.883,978
Total 122.231,764
122.231,764

9. KOLOM DISTILASI-02 (KD-02)


Fungsi : Memisahkan produk utama berupa C2H6O dari komponen lainnya
Gambar :
C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO 37
C2H6O2
44
36
C3H4O3
C2H6O2 KD-02 C2H5BrO
C3H4O3 43
C2H5BrO C3H4O3
C3H4O3 43 C2H6O2
C2H6O2

Keterangan :
Aliran 36 = Aliran Input KD-02 dari Output RB-01
Aliran 37 = Aliran Output top KD-02 dan Input CD-02
Aliran 43 = Aliran Output bottom KD-02 dan Input RB-02
Aliran 40 = Aliran Input KD-02 dari Output ACC-02
Aliran 44 = Aliran Input KD-02 dari Output RB-02

Kondisi Operasi :
T = 204,699oC
P = 2,100 atm
Ditetapkan :
Light Key : C2H6O2
123

Heavy Key : C3H4O3


Senyawa Referensi : C3H4O3

Tabel 30. Konstanta Tekanan Uap Murni Komponen


Konstanta Antoine
Komponen
A B C D E

H2O 29,861 -3152,200 -7,304 0,000 0,000

C2H6O2 82,406 -6347,200 25,433 0,000 0,000

C3H4O3 -7,860 -3646,600 9,403 0,019 0,000

C2H5BrO -8,105 -2538,600 9,029 0,020 0,000


(Sumber: Yaws, 1999)

Tabel 31. Komposisi Umpan Masuk KD-02


Xfi (mol
Komponen Mol (Kmol) ṁ (Kg/h)
fract)
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 553,781 34.373,157 0,990
C3H4O3 5,650 497,561 0,010
C2H5BrO 0,106 13,261 0,000
Total 559,537 34.883,978 1,000

Data Hasil Perhitungan


Pi
KI =
P
Ki
α =
Kref
yi = Ki . xi
Keterangan :
Ki = Nilai hubungan fasa uap-cair
Pi = Tekanan uap
P = Tekanan kondisi operasi
α = Relatifitas Volatilitas
Kref = Konstanta referensi
xi = Fraksi mol cair
yi = Fraksi mol uap

Tabel 32. Komposisi Feed Kolom Distilasi-02 (KD-02):


Komponen Xi Pi (atm) Ki = (Pi/P) Yi = (Ki . Xi) α = Ki/Kref log α
H2O 0,000 16,880 8,038 0,000 42,971 1,633
C2H6O2 0,990 2,117 1,008 0,998 5,389 0,731
C3H4O3 0,010 0,393 0,187 0,002 1,000 0,000
C2H5BrO 0,000 3,314 1,578 0,000 8,438 0,926
Total 1,000 1,000

Distribusi Pemisahan Komponen


Distribusi Light Key = 99%
Light Key Dew = 0,99 x 553,781 kmol/h
= 548,243 kmol/h
Light Key Bottom = 0,01 x 553,781 kmol/h
= 5,538 kmol/h
Log (XD/XB) Light Key = 1,996
Distribusi Heavy Key = 99,9%
Heavy Key Bottom = 0,99 x 5,650 kmol/h
= 5,593 kmol/h
Heavy Key Dew = 0,01 x 5,650 kmol/h
= 0,056 kmol/h
Log (XD/XB) Heavy Key = -1,996

Tabel 33. Hasil Distribusi pemisahan komponen kunci


Komponen X = log α Y = log D/B X.Y X2
C2H6O2 0,731 1,996 1,460 0,535
C3H4O3 0,000 -1,996 0,000 0,000
Total 0,731 0,000 1,460 0,535
125

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
D = Aliran Distilat
B = Aliran Bottom
Persamaan garis lurus Y = aX + b
a (slope) = [(n x XY) - (XY)] / [(n x (X2)) - X2]
= 5,456
b (intersept) = [Y - (a x X)] / 2
= -1,996

Tabel 34. Distribusi komponen dalam Kolom Distilasi-02 (KD-02):


X=Log α B D
Komponen Y=Log(D/B) D/B
(kmol) (kmol) (kmol)
H2O 6,916 8.233.653,197 1,633 0,000 0,000
C2H6O2 1,996 99,000 0,731 5,538 548,243
C3H4O3 -1,996 0,010 0,000 5,593 0,056
C2H5BrO 3,058 1.143,332 0,926 0,000 0,106

Tabel 35. Kondisi Top KD-02 (Dew Point)


Komponen D (Kmol) Xi BM ṁ (Kg/h)
H2O 0,000 0,000 18,015 0,000
C2H6O2 548,243 1,000 62,070 34.029,426
C3H4O3 0,056 0,000 88,065 4,976
C2H5BrO 0,106 0,000 124,960 13,249
Total 548,405 1,000 34.047,650

Kondisi Operasi :
T = 204,443oC
P = 2,100 atm
Tabel 36. Data Hasil Dew Point
Komponen Yi Pi (atm) Ki = (Pi/P) Xi = Yi/Ki
H2 O 0,000 16,792 7,996 0,000
C2H6O2 0,999 2,099 1,000 1,000
C3H4O3 0,000 0,390 0,186 0,000
C2H5BrO 0,000 3,297 1,570 0,000
Total 1,0000 1,000

Tabel 37. Kondisi Bottom KD-02 (Bubble Point)


Komponen D (Kmol) Xi BM ṁ (Kg/h)
H2 O 0,000 0,000 18,015 0,000
C2H6O2 5,538 0,497 62,070 343,732
C3H4O3 5,593 0,502 88,065 492,585
C2H5BrO 0,000 0,000 124,960 0,012
Total 11,131 1,000 836,328

Kondisi Operasi :
T = 223,016oC
P = 2,200 atm

Tabel 38. Data Hasil Bubble Point


Komponen X Pi (atm) Ki = (Pi/P) Yi = Xi*Ki
H2 O 0,000 24,203 11,001 0,000
C2H6O2 0,497 3,754 1,706 0,849
C3H4O3 0,502 0,663 0,302 0,152
C2H5BrO 0,000 4,756 2,162 0,000
Total 1,000 1,000

Keterangan:
X = Log α
Y = Log D/B
D = Aliran Distilat
127

B = Aliran Bottom
Ki = Nilai hubungan fasa uap-cair
Pi = Tekanan uap
P = Tekanan kondisi operasi
xi = Fraksi mol cair
yi = Fraksi mol uap

a) Komponen Input
Aliran 36
Massa C2H6O mula-mula = 34.373,157 kg
Massa C3H4O3 mula-mula = 497,561 kg

b) Komponen Output
Aliran 37
C2H6O ke top product = Light Key Dew x BM C2H6O2
= 548,243 kmol x 62,070 g/mol
= 34.029,426 kg
C3H4O3 ke top product = Heavy Key Dew x BM C3H4O3
= 0,056 kmol x 88,065 g/mol
= 4,976 kg
Aliran 43
C2H6O tersisa = C2H6O tersisa - C2H6O ke top
product
= 34.373,157 kg - 34.029,426 kg
= 343,732 kg
C3H4O3 tersisa = Massa C3H4O3 mula-mula –
C3H4O3 ke top product
= 497,561 kg - 4,976 kg
= 492,585 kg
Tabel 39. Neraca Massa Kolom Destilasi-02 (KD-02)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 36 Aliran 37 (Top) Aliran 43 (Bottom)
C2H6O2 34.373,157 34.029,426 343,732
C3H4O3 497,561 4,976 492,585
C2H5BrO 13,261 13,249 0,012
34.047,650 836,328
Total 34.883,978
34.883,978

10. KONDENSOR-02 (CD-02)


Fungsi : Mengkondensasikan Output dari top product Kolom Destilasi-02
(KD-02)
Gambar :
C2H6O2
CD-02 C3H4O3
38
C2H5BrO

C2H6O2 37
C3H4O3
C2H5BrO

Keterangan :
Aliran 37 = Aliran Input dari Kolom Distilasi-02 (KD-02)
Aliran 38 = Aliran Output dari Accumulator-01 (AC-01)

Kondisi Operasi
T = 204,443 oC
P = 2,200 atm
Teta (θ) = 1,008
θ didapatkan melalui trial dan error persamaan Underwood rasio refluks
minimum (Coulson, 2005).
129

Tabel 40. Komposisi Umpan Kondensor-02 (CD-02)


Senyawa xF xD α (α-θ)/α xF/(α-θ)/α xD/(α-θ)/α
H2O 0,000 0,000 42,971 0,977 0,000 0,000
C2H6O2 0,990 1,000 5,389 0,813 1,217 1,230
C3H4O3 0,010 0,000 1,000 -0,008 -1,218 -0,012
C2H5BrO 0,000 0,000 8,438 0,881 0,000 0,000
Total 1,000 1,000 0,000 1,218

Neraca bahan total, dimana :


V = Lo + D Pers. 4.6. (Coulson 2005 vol.6. Hal: 504)
R = Lo / D Pers. 4.7. (Treyball 1981. Hal: 373)
V =RxD+D
= (R + 1) x D
Mencari Refluks Ratio Minimum :
𝑋𝑓
1–q = ∑𝑛1 (𝛼−𝜃)/𝛼 ............q = 1 (bubble)

Pers. 4.8. (Coulson 2005 Vol.6. Hal: 525)


𝑋𝑓
(L/D) m + 1 = ∑𝑛1 (𝛼−𝜃)/𝛼.........

R minimum + 1 = 1,218
R minimum = 1,218 – 1
= 0,218
R aktual = 1,5 x R minimum
Pers. 4.9. (Perry, 2008. Bab 13 Hal: 34)
= 0,326
R = L/D
V =L+D
= (R+1).D
= 727,412 kmol/h
L =RxD
= 179,007 kmol/h
Keterangan:
R = Refluks
D = Distilat
L = Liquid Rate
V = Vapor Rate
α = Relatifitas Volatilitas
Rmin = Rasio refluks minimum
xd = konsentrasi pada top
xf = konsenstrasi pada feed
q = Kondisi feed masuk pada kolom distilasi

Komposisi Aliran 37
C2H6O2 = xC2H6O2 x V
= 1,000 x 727,412 kmol
= 727,197 kmol
= 727,197 kmol x 62,070 kg/kmol
= 45.137,108 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x V
= 0,000 x 727,412 kmol
= 0,075 kmol
= 0,075 kmol x 88,065 kg/kmol
= 6,600 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x V
= 0,000 x 727,412 kmol
= 0,141 kmol
= 0,141 kmol x 124,960 kg/kmol
= 17,574 kg
131

Tabel 41. Komposisi Umpan Masuk CD-02


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 1,000 727,197 45.137,108
C3H4O3 0,000 0,075 6,600
C2H5BrO 0,000 0,141 17,574
Total 1,000 727,412 45.161,281

Komposisi Aliran 40
C2H6O2 = xC2H6O2 x L
= 1,000 x 179,007 kmol
= 178,954 kmol
= 178,954 kmol x 62,070 kg/kmol
= 11.107,682 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x L
= 0,000 x 179,007 kmol
= 0,018 kmol
= 0,018 kmol x 88,065 kg/kmol
= 1,624 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x L
= 0,000 x 179,007 kmol
= 0,035 kmol
= 0,035 kmol x 124,960 kg/kmol
= 4,325 kg

Tabel 42. Komposisi Refluks CD-02


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 1,000 178,954 11.107,682
C3H4O3 0,000 0,018 1,624
C2H5BrO 0,000 0,035 4,325
Total 1,000 179,007 11.113,631
Komposisi Aliran 39
C2H6O2 = xC2H6O2 x D
= 1,000 x 548,405 kmol
= 548,243 kmol
= 548,243 kmol x 62,070 kg/kmol
= 34.029,426 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x D
= 0,000 x 548,405 kmol
= 0,056 kmol
= 0,056 kmol x 88,065 kg/kmol
= 4,976 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x V
= 0,000 x 548,405 kmol
= 0,106 kmol
= 0,106 kmol x 124,960 kg/kmol
= 13,249 kg

Tabel 43. Komposisi Distilat CD-02


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 1,000 548,243 34.029,426
C3H4O3 0,000 0,056 4,976
C2H5BrO 0,000 0,106 13,249
Total 1,000 548,405 34.047,650
133

Tabel 44. Neraca Massa Kondensor-02 (CD-02)


Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 37 Aliran 40 Aliran 39
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 45.137,108 11.107,682 34.029,426
C3H4O3 6,600 1,624 4,976
C2H5BrO 17,574 4,325 13,249
11.113,631 34.047,650
Total 45.161,281
45.161,281

11. ACCUMULATOR (ACC-02)


Fungsi : Tempat menampung sementara aliran yang telah dikondensasi
dari Condensor-02 (CD-02)
Gambar :

C2H6O2 \
ACC-02 C2H6O2
C3H4O3 C3H4O3
38 39
C2H5BrO C2H5BrO
C2H6O2 40
C3H4O3
C2H5BrO

Keterangan :
Aliran 38 : Aliran feed yang berasal dari Condensor-02 (CD-02)
Aliran 40 : Aliran refluks menuju Kolom Destilasi-02 (KD-02).
Aliran 39 : Aliran distilat menuju PRV-03

Kondisi Operasi
T = 204,443 oC
P = 2,200 atm
Tabel 45. Neraca Massa Accumulator-02 (ACC-02)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 38 Aliran 40 Aliran 39
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 45.137,108 11.107,682 34.029,426
C3H4O3 6,600 1,624 4,976
C2H5BrO 17,574 4,325 13,249
11.113,631 34.047,650
Total 45.161,281
45.161,281

12. REBOILER-02 (RB-02)


Fungsi : Menguapkan kembali sebagian liquid yang berasal dari bottom
product Kolom Distilasi-02 (KDper-02)
Gambar :
C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO 44

C2H6O2 C2H6O2
\
RB-02 C3H4O3
C3H4O3
C2H5BrO 43 45 C2H5BrO

Keterangan :
Aliran 43 : Aliran feed dari bottom product Kolom Distilasi-02 (KD-02)
Aliran 44 : Aliran menuju Kolom Distilasi-02 (KD-02)
Aliran 45 : Aliran menuju Pompa-04 (P-03)

Kondisi Operasi
T = 223,016 oC
P = 2,200 atm

Perhitungan
Feed masuk pada kondisi saturated liquid (q=1)
L* =F+L
= 559,537 + 179,007
135

= 738,544 kmol/h
V* = V + (q - 1) F
= 727,412 + (1-1) x 559,537
= 727,412 kmol/h
B* = L* - V*
= 738,544 – 727,412
= 11,131 kmol/h
Keterangan :
L* = Liquid RB-02
V* = Vapor RB-02
B* = Bottom RB-02
F = Feed KD-02
L = Aliran Liquid Refluks CD-02
V = Vapor CD-02

Komposisi Aliran 43
C2H6O2 = xC2H6O2 x L*
= 0,497 x 738,544 kmol
= 367,423 kmol
= 367,423 kmol x 62,070 kg/kmol
= 22.805,950 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x L*
= 0,502 x 738,544 kmol
= 371,115 kmol
= 371,115 kmol x 88,065 kg/kmol
= 32.682,097 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x L*
= 0,006 x 738,544 kmol
= 0,006 kmol
= 0,006 kmol x 124,960 kg/kmol
= 0,769 kg
Tabel 46. Komposisi Liquid (L*) RB-02
Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,497 367,423 22.805,950
C3H4O3 0,502 371,115 32.682,097
C2H5BrO 0,000 0,006 0,769
Total 1,000 738,544 55.488,816

Komposisi Aliran 44
C2H6O2 = xC2H6O2 x V*
= 0,497 x 727,412 kmol
= 361,885 kmol
= 361,885 kmol x 62,070 kg/kmol
= 22.462,219 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x V*
= 0,502 x 727,412 kmol
= 365,521 kmol
= 365,521 kmol x 88,065 kg/kmol
= 32.189,512 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x V*
= 0,000 x 727,412 kmol
= 0,006 kmol
= 0,006 kmol x 124,960 kg/kmol
= 0,757 kg

Tabel 47. Komposisi Vapor (V*) RB-02


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,497 361,885 22.462,219
C3H4O3 0,502 365,521 32.189,512
C2H5BrO 0,000 0,006 0,757
Total 1,000 727,412 54.652,488
137

Komposisi Aliran 45
C2H6O2 = xC2H6O2 x B*
= 0,497 x 11,131 kmol
= 5,538 kmol
= 5,538 kmol x 62,070 kg/kmol
= 343,732 kg
C3H4O3 = xC3H4O3 x B*
= 0,502 x 11,131 kmol
= 5,593 kmol
= 5,593 kmol x 88,065 kg/kmol
= 492,585 kg
C2H5BrO = xC2H5BrO x B*
= 0,000 x 11,131 kmol
= 0,000 kmol
= 0,000 kmol x 124,960 kg/kmol
= 0,012 kg

Tabel 48. Komposisi Bottom Product (B*) RB-02


Komponen Xi Mol (Kmol) ṁ (kg/h)
H2O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 0,497 5,538 343,732
C3H4O3 0,502 5,593 492,585
C2H5BrO 0,000 0,000 0,012
Total 1,000 11,131 836,328
Tabel 49. Neraca Massa Reboiler-02 (RB-02)
Input (kg) Output (kg)
Komponen
Aliran 43 Aliran 44 Aliran 45
H2 O 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 22.807,608 22.463,877 343,732
C3H4O3 32.684,473 32.191,888 492,585
C2H5BrO 1,108 1,092 0,017
54.656,856 836,333
Total 55.493,189
55.493,189
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN NERACA PANAS

Kapasitas Produksi : 250.000 ton/tahun


Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis : 1 jam operasi
Satuan Panas : kJ (kilo Joule)
Temperatur Referensi : 25oC

Perhitungan neraca panas terbagi menjadi tiga jenis:


a. Panas sensibel, dihitung jika terjadi perubahan temperatur
𝑇
Q = n . ∫𝑇 1 𝐶𝑝 𝑑𝑇 Pers. 4.1. (Felder, 2005, Hal : 346)
0

Keterangan :
ΔT = T ˗ To
Q : Panas sensibel yang dibutuhkan/dikeluarkan(Kj)
Cp : Kapasitas panas pada tekanan konstan(Kj/kmol.K)
n : Mol senyawa (kmol)
To : Temperatur referensi (25oC)
T1 : Temperatur senyawa (oC)
Perhitungan untuk gas :
T
Cp . ∆T = ∫ Cp dT
To
T
= ∫T (A+BT+CT2 +DT3 +ET4 ) dT
o

1 1 1 1
=A(T-To )+ 2 B(T2 -To 2 )+ 3 C(T3 -To 3 )+ 4 D(T4 -To 4 )+ 5 E(T5 -To 5 )

Pers. 4.2. (Felder, 2004. Hal : 348)


Keterangan:
Q = Panas sensibel yang dibutuhkan/dihasilkan (kJ)
n = Mol senyawa (kmol)
Cp = Kapasitas panas senyawa (kJ/kmol K)
∆T = T - To
T = Temperatur senyawa (K)
To = Temperatur referensi (298,15 K)

139
A, B, C, D, E = Koefisien integral kapasitas panas

Perhitungan untuk liquid :


T
CP ∆T = ∫ CP dT
To
T
= ∫T A+BT2 +CT3 +DT4 dT
o

𝐵 2 𝐶 𝐷
= 𝐴(𝑇 − 𝑇𝑜 ) + (𝑇 − 𝑇𝑜 2 ) + (𝑇 3 − 𝑇𝑜 3 ) + (𝑇 4 − 𝑇𝑜 4 )
2 3 4

Pers. 4.3. (Felder, 2004. Hal : 348)

Keterangan:
Q = Panas sensibel yang dibutuhkan/dihasilkan (kJ)
n = Mol senyawa (kmol)
Cp = Kapasitas panas senyawa (kJ/kmol K)
∆T = T - To
T = Temperatur senyawa (K)
To = Temperatur referensi (298,15 K)
A, B, C, D = Koefisien integral kapasitas panas

Harga A, B, C, dan D untuk masing–masing senyawa dapat dilihat pada tabel


berikut :

Tabel 1. Nilai Konstanta Kapasitas Panas Senyawa Fase Liquid


Komponen A B C D
H2O 92,053 -0,040 0,000 0,000
CO2 -338,956 5,280 -0,023 0,000
C2H4O 35,720 0,429 -0,002 0,000
C2H6O2 75,878 0,642 -0,002 0,000
C3H4O3 36,594 0,771 -0,002 0,000
C2H5BrO 77,223 0,884 -0,002 0,000
(Sumber: Yaws, 1999)
141

Tabel 2. Nilai Konstanta Kapasitas Panas Senyawa Fase Gas


Komponen A B C D E
H2O 33,933 -0,008 0,000 0,000 0,000
CO2 27,437 0,042 0,000 0,000 0,000
C2H4O 30,827 -0,008 0,000 0,000 0,000
C2H6O2 48,218 0,191 0,000 0,000 0,000
C3H4O3 N/A N/A N/A N/A N/A
C2H5BrO -46,092 0,649 0,000 0,000 0,000
(Sumber: Yaws, 1999)

b. Panas laten, dihitung jika terjadi perubahan fase


𝑇 −𝑇 0,38
ΔHv2 = ΔHv1 [𝑇𝑐−𝑇2 ] Pers. 4.4. (Felder, 2004. Hal : 365)
𝑐 𝑏

Keterangan:
Q = Panas laten (kJ)
n = Mol senyawa (kmol)
∆Hv = Panas penguapan (kJ/kmol)
ΔHv2 = Panas laten pada temperatur T2
ΔHv1 = Panas laten pada temperatur boiling point Tb
Tb = Normal Boiling Temperature
Tc = Temperatur Kritis
T2 = Temperatur operasi alat

Tabel 3. Data Konstanta Antoine, Suhu Kritis, dan Regresi Koefisien


Komponen ΔHv1 (Kj/mol) Tc (K) Tb (K)
H2O 39,50 647,13 373,15
CO2 37,23 304,19 389,26
C 2 H4 O 51,68 469,15 511,15
C2H6O2 35,14 645 337,85
C3H4O3 52,92 790 478,26
C2H5BrO 52,49 641,65 470,45
(Sumber: Yaws, 1999)
c. Panas reaksi, dihitung jika terjadi reaksi
∆HR 298,15K = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan
Pers. 4.5. (Felder, 2004. Hal : 431)
Panas reaksi, untuk menghitung panas yang dihasilkan dari reaksi kimia di
reaktor.
T T
∆HR = ∆HR 298,15 K + ∑ n ∫ Cp dT - ∑ n ∫ Cp dT
produk To reaktan To

Pers. 4.6. (Felder,2004. Hal : 431)


Keterangan :
ΔHf = Panas pembentukan suatu senyawa pada 25oC, kJ/kmol.
ΔHR = Panas hasil reaksi

Tabel 4. Nilai enthalpi pembentukan (∆Hf) setiap komponen pada 25oC


Komponen ∆Hf (kJ/mol)
H2O -241,8
CO2 -393,51
C2H4O -52,630
C2H6O2 -389,32
C3H4O3 -506,9
C2H5BrO -68,00
(Sumber: Yaws, 1999)
143

1. KOMPRESOR-01 (K-01)
Fungsi : Menaikkan tekanan dan temperatur gas keluaran T-01
menuju R-01
Tipe : Multistage Reciprocating Compressor
Gambar :

H2O Q2 Q3
H2O
K-01
CO2 3 CO2

Keterangan :
Aliran Q2 = Aliran input gas CO2 dan H2O dari T-01
Aliran Q3 = Aliran output K-01

Kondisi Operasi :
Tin = 30oC = 303,150 K
Tout = 150oC = 373,150 K
Treff = 25oC = 23,150 K
Pin = 5 atm = 5,065 bar
Pout = 10 atm = 10,130 bar

Menghitung Panas Sensibel


Aliran 2
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,46 . 192,488
= 107.689 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1,22 . 168,255
= 204,84 kJ
Q total = Q CO2 + Q H2O
= 107.689 kJ + 204,84 kJ
= 107.894,333 kJ
Tabel 5. Panas Sensibel Aliran 2 pada T = 30oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
CO2 559,461 192,488 107.689,493
H2 O 1,217 168,255 204,840
Total 560,678 107.894,333

Menghitung Entalpi Spesifik


Kapasitas panas pada tekanan tetap dari masing-masing senyawa didapatkan dari
perhitungan berikut:
ʃ Cp ∆T (kJ/kmol)
Cp (kJ/kmol. K) =
∆T (K)
Keterangan :
∆T = T - Tref
Cp = Kapasitas panas, kJ/kmol.K
Kapasitas panas pada volume tetap dari masing-masing senyawa didapatkan dari
perhitungan berikut:

Cv (kJ/kmol.K) = Cp (kJ/kmol.K) – R (kJ/kmol.K)


Keterangan :
Cv = Kapasitas panas pada volume tetap, kJ/kmol.K
Cp = Kapasitas panas pada tekanan tetap, kJ/kmol.K
R = Konstanta gas ideal (8,3140 kJ/kmol.K)
Dengan,
Cp (kJ/kmol. K)
γ=
Cv (kJ/kmol. K)

Pers 7. (Smith, J. M., Hal: 75)

Tabel 6. Entalpi Spesifik


Komponen n (kmol) Cp Cv γ = Cp/Cv
(kJ/kmol.K) (kJ/kmol.K)
CO2 559,461 38,577 30,263 1,275
H2O 1,216 33,664 25,350 1,328
Total 560,678
145

Untuk mencari Cp campuran masing-masing senyawa,


Cp campuran = Cp (kJ/kmol.K) x fraksi mol
Untuk mencari Cv campuran masing-masing senyawa,
Cv campuran = Cv (kJ/kmol.K) x fraksi mol

Menghitung Efisiensi Isentropik Kompresor


Dengan normal inlet flow berdasarkan Tabel 7.6. (Walas, Hal. 153)
polytropic efficiency (ηp) sebesar 0,85 dengan No. of Stage sebanyak 1 stage.
Pinput
Rasio tekanan (Prasio) = ( ) Pers. 4.8. (Sumber: Walas, Hal. 153)
Poutput
5,065 bar
Prasio =( )
10,130 bar
Prasio = 0,500
Cp
k =
Cv
38,577
=
33,664
= 1,275
Mencari Efisiensi Isentropik (ηs)
k-1
Pout k
Pin
-1
ηs = k-1
Poutk.ηp
Pin
-1

1,275-1
0,5 1,275 -1
ηs = 1,275-1
0,51,275.0,85 -1
ηs = 0,861

Temperatur output dari K – 01, dapat ditentukan dengan perhitungan berikut


k-1
Pout k
Pin
-1
Tout = Tin (1+( ))
ηs
Tout = 150oC
Menghitung Panas Sensibel
Aliran 3
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461 . 5.039,589
= 2.819.455,439 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1,217 . 4.253,822
= 5.178,764 kJ

Q total = Q CO2 + Q H2O


= 2.819.455,439 kJ + 5.178,764 kJ
= 2.824.634,203 kJ

Tabel 7. Panas Sensibel Aliran 3 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
CO2 559,461 5.039,589 2.819.455,439
H2O 1,217 4.253,822 5.178,764
Total 560,678 2.824.634,203

Qduty = Qoutput – Qinput


= 1.379.392,229 kJ/jam – 107.894,333kJ/jam
= 1.271.497,896 kJ/jam
Qs-in = ms Hv
= 1.613,173 kg x 2.567,7 kJ/kg
= 4.142.145,124 Kj
Qs-out = ms Hl
= 1.613,173 kg x 1.671,8 kJ/kg
= 2.696.903,150 kJ
147

Tabel 8. Neraca Panas Kompresor-01 (K-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q2 107.894,333 0,000
Q3 1.271.497,896 0,000
Qkompresi 0,000 2.824.634,203
Qs 4.142.145,124 2.696.903.150
Total 5.521.537.353 5.521.537.353

2. KOMPRESOR-02 (K-02)
Fungsi : Menaikkan tekanan dan temperatur gas keluaran T-02
menuju R-02
Tipe : Multistage Reciprocating Compressor
Gambar :

H2O Q5 Q6 H2O
K-02
C2H4O C2H4O
H2O H2O

Keterangan :
Aliran Q5 = Aliran input gas C2H4O dan H2O dari T-02
Aliran Q6 = Aliran output K-02

Kondisi Operasi :
Tin = 30oC = 303,150 K
Tout = 150oC = 373,150 K
Treff = 25oC = 23,150 K
Pin = 5 atm = 5,065 bar
Pout = 10 atm = 10,130 bar

Menghitung Panas Sensibel


Aliran 5
Senyawa C2H4O
𝑇
Q = n . ∫𝑇 1 𝐶𝑝 𝑑𝑇
0

= 559,461 . 281,103
= 157.266,504 kJ
Senyawa H2O
𝑇
Q = n . ∫𝑇 1 𝐶𝑝 𝑑𝑇
0

= 1,368. 168,255
= 230,167 kJ
Q total = Q C2H4O + Q H2O
= 157.266,504 kJ + 230,167 kJ
= 157.496,671

Tabel 9. Panas Sensibel Aliran 5 pada T = 30oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H4O 559,461 281,103 157.266,504
H2 O 1,368 168,255 230,167
Total 560,829 157.496,671

Menghitung Entalpi Spesifik


Kapasitas panas pada tekanan tetap dari masing-masing senyawa didapatkan dari
perhitungan berikut:
ʃ Cp ∆T (kJ/kmol)
Cp (kJ/kmol. K) =
∆T (K)
Keterangan :
∆T = T - Tref
Cp = Kapasitas panas, kJ/kmol.K
Kapasitas panas pada volume tetap dari masing-masing senyawa didapatkan dari
perhitungan berikut:
Cv (kJ/kmol.K) = Cp (kJ/kmol.K) – R (kJ/kmol.K)
Keterangan :
Cv = Kapasitas panas pada volume tetap, kJ/kmol.K
Cp = Kapasitas panas pada tekanan tetap, kJ/kmol.K
R = Konstanta gas ideal (8,3140 kJ/kmol.K)
149

Dengan,
Cp (kJ/kmol. K)
𝛾=
Cv (kJ/kmol. K)

Tabel 10. Entalpi Spesifik


Komponen n (kmol) Cp Cv γ = Cp/Cv
(kJ/kmol.K) (kJ/kmol.K)

C2H4O 559,461 56,457 48,143 1,173


H2O 1,368 33,664 25,350 1,328
Total 560,829

Untuk mencari Cp campuran masing-masing senyawa,


Cp campuran = Cp (kJ/kmol.K) x fraksi mol
Untuk mencari Cv campuran masing-masing senyawa,
Cv campuran = Cv (kJ/kmol.K) x fraksi mol

Menghitung Efisiensi Isentropik Kompresor


Dengan normal inlet flow berdasarkan Tabel 7.6. (Walas, Hal. 153)
polytropic efficiency (ηp) sebesar 0,85 dengan No. of Stage sebanyak 1 stage.
Poutput
Rasio tekanan (Prasio) = ( Pinput )
5,065 bar
Prasio = (10,130 bar)

Prasio = 0,500
Cp
k = Cv
56,457
= 33,664

= 1,173

Mencari Efisiensi Isentropik (ηs)


k-1
Pout k
Pin
-1
ηs = k-1
Poutk.ηp
-1
Pin
1,173-1
0,5 1,275 -1
ηs = 1,173-1
0,51,275.0,85 -1
ηs = 0,857
Temperatur output dari K – 01, dapat ditentukan dengan perhitungan berikut
k-1
Pout k
Pin
-1
Tout = Tin (1+( ))
ηs
Tout = 150oC

Panas Sensibel Aliran 6:


Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461 . 7751,660
= 4.336.753,988 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1,368. 4253,822
= 5.819,080 kJ
Q total = Q C2H4O + Q H2O

= 4.336.753,988 kJ + 5.819,080 kJ

= 4.342.573,068 kJ

Tabel 11. Panas Sensibel Aliran 6 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H4O 559,461 7751,660 4.336.753,988
H2 O 1,368 4253,822 5.819,080
Total 560,829 4.342.573,068

Qduty = Qoutput – Qinput


= 4.342.573,068 kJ/jam – 2.932.133,283 kJ/jam
= 2.932.133,283 kJ/jam
151

Qs-in = ms Hv
= 3.272,835 kg x 2.567,7 kJ/kg
= 8.403.659,595 kJ
Qs-out = ms Hl
= 3.272,835 kg x 1.671,8 kJ/kg
= 5.471.526,312 kJ

Tabel 12. Neraca Panas Kompresor-02 (K-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q5 157.496,671 0,000
Q6 1.252.943,114 0,000
Qkompresi 0,000 4.342.573,068
Qs 8.403.659,595 5.471.526,312
Total 9.814.099,380 9.814.099,380

3. HEATER-01 (H-01)
Fungsi : Memanaskan keluaran P-01 sebelum masuk ke R-01
Gambar :
Q13 Q14
H2O H-01 H2O
1
CO2
Keterangan :
Aliran Q13 = Aliran feed air dari P-01
Aliran Q14 = Aliran air menuju R-02
Qs-in = Aliran panas steam masuk H-01
Qs-out = Aliran panas steam keluar H-01

Kondisi Operasi :
Tin = 30oC = 303,150 K
Tout = 150oC = 423,150 K

Menghitung Panas Sensibel pada T = 303,15 K


Aliran 13
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 768,253 . 377,486
= 290.005,203 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.17. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 84. Sebagai berikut :

Tabel 13. Panas Sensibel Aliran 13 pada T = 30oC


Komponen n (kmol) Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 768,253 377,486 290.005,203
Total 290.005,203

Menghitung Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 14
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 768,253 . 9.469,469
= 7.274.972,447 kJ

Tabel 14. Panas Sensibel Aliran 14 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 768,253 9.469,496 7.274.972,447
Total 7.274.972,447

Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu campuran dari 30oC menjadi
100oC adalah:
Qs = Q13-Q14
= 290.005,203 kJ – 7.274.972,447 kJ
= 6.984.967,245 kJ
Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
153

Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor
Jumlah steam dibutuhkan:
Qs
𝑚s =
Hv -Hl
6.984.967,245 kJ
=
2.567,7 kJ/kg-1.671,8 kJ/kg
= 7.796,593 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas sensibel steam
Panas steam masuk:
Qs-in = ms Hv
= 7.796,593 kg . 2.567,7 kJ/kg
= 20.019.310,631 kJ
Panas steam keluar:
Qs-out = ms Hl
= 7.796,593 kg . 2.567,7 kJ/kg
= 13.034.343,386 Kj

Tabel 15. Neraca Panas Heater-01 (H-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q13 290.005,203 0,000

Q14 0,000 7.274.972,447

Qs 20.019.310,631 13.034.343,386

Total 20.309.315,833 20.309.315,833


4. HEATER-02 (H-02)
Fungsi : Memanaskan keluaran P-02 sebelum masuk ke R-02
Gambar :

H2O H-02 H2O


C2H5BrO Q18 Q19 C2H5BrO

H2O
Keterangan :
Aliran Q18 = Aliran input dari P-02
Aliran Q19 = Aliran output H-02
Qs-in = Aliran panas steam masuk H-02
Qs-out = Aliran panas steam keluar H-02

Kondisi Operasi :
Tin = 30oC = 303,150 K
Tout = 150oC = 423,150 K

Menghitung Panas Sensibel pada T = 303,15 K


Aliran 18
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,107 . 397,073
= 42,558 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,006 . 459,757
= 2,593 kJ
Q total = Q C2H5BrO + Q H2O
= 42,558 kJ + 2,593 kJ
= 45,152 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 16. Sebagai berikut :
155

Tabel 16. Panas Sensibel Aliran 18 pada T = 30oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H5BrO 0,107 397,073 42,558
H2O 0,006 459,757 2,593
Total 45,152

Menghitung Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 19
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,107 . 15.214,284
= 1.630,659 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,006 . 11.089,738
= 62,557 kJ
Q total = Q C2H5BrO + Q H2O
= 1.630,659 kJ + 62,557 kJ
= 1.693,216 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 87. Sebagai berikut :

Tabel 17. Panas Sensibel Aliran 19 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H5BrO 0,107 15.214,284 1.630,659
H2O 0,006 11.089,738 62,557
Total 1.693,216

Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu campuran dari 30oC menjadi
100oC adalah:
Qs = Q19-Q18
= 1.693,216 kJ – 45,152 kJ
= 1.648,065 kJ

Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor

Jumlah steam dibutuhkan:


Qs
𝑚s =
Hv -Hl
1.648,065 kJ
= 2.567,7 kJ/kg-1.671,8 kJ/kg

= 1,840 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas 156 sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 2,652 kg . 2.567,7 kJ/kg
= 4.723,446 kJ
Panas steam keluar:
Qs-out = ms Hl
= 2,652 kg . 1.671,8 kJ/kg
= 3.075,382 kJ
157

Tabel 18. Neraca Panas Heater-02 (H-02)


Aliran Panas Input (kJ) Panas Output (kJ)

Q18 45,152 0,000

Q19 0,000 1.693,216

Qs 4.723,446 3.075,382

Total 4.768,598 4.768,598

5. HEATER-03 (H-03)
Fungsi : Memanaskan keluaran R-02 sebelum masuk ke EV-01
Gambar :

H2O
C2H6O2 H2O
Q25 H-03 Q26 C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO 25 26
C3H4O3
C2H5BrO
Keterangan :
Aliran Q25 = Aliran input dari R-02
Aliran Q26 = Aliran output EV-01
Qs-in = Aliran panas steam masuk H-03
Qs-out = Aliran panas steam keluar H-03

Kondisi Operasi :
Tin = 150oC = 423,150 K
Tout = 160,5 oC = 433,65 K

Menghitung Panas Sensibel pada T= 423,15 K


Aliran 25
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 212,754 . 11.089,738
= 2.359.381,554 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o
= 559,374 . 13.528,581
= 7.567.540,108 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 9.626,721
= 54.393,334 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,613 . 15.214,284
= 161.467,347 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 2.359.381,554 kJ + 7.567.540,108 kJ + 4.393,334 kJ +
161.467,347 kJ
= 10.142.782,343 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 19. Sebagai berikut :

Tabel 19. Panas Sensibel Aliran 25 pada T = 140oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2O 212,754 11.089,738 2.359.381,554
C2H6O2 559,374 13.528,581 7.567.540,108
C3H4O3 5,650 9.626,721 54.393,334
C2H5BrO 10,613 15.214,284 161.467,347
Total 10.142.782,343

Menghitung Panas Sensibel pada T = 433,65 K


Aliran 26
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 212,754 . 11.978,653
= 2.548.501,562 kJ
159

Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 14.952,031
= 8.363.781,378 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 10.811,663
= 61.088,545 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,613 . 16.886,431
= 179.213,648 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 2.548.501,562 kJ + 8.363.781,378 kJ + 61.088,545 kJ +
179.213,648 kJ
= 11.152.585,132 Kj
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 20. Sebagai berikut :

Tabel 20. Panas Sensibel Aliran 26 pada T = 202,440oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2O 212,754 11.978,653 2.548.501,562
C2H6O2 559,374 14.952,031 8.363.781,378
C3H4O3 5,650 10.811,663 61.088,545
C2H5BrO 10,613 16.886,431 179.213,648
Total 11.152.585,132

Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu campuran dari 100oC


menjadi 150oC adalah:
Qs = Q25-Q26
= 11.152.585,132 kJ – 10.142.782,343 kJ
= 1.009.802,789 kJ

Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor

Jumlah steam dibutuhkan:


Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 1.127,138 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 1.127,138 kg. 2.567,7 kJ/kg
= 2.894.151,827 kJ
Panas steam keluar:
Qs-out = ms Hl
= 1.127,138 kg . 1.671,8 kJ/kg
= 1.884.349,038 kJ

Tabel 20. Neraca Panas Heater-03 (H-03)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q25 10.142.782,343 0,000

Q26 0,000 11.152.585,132

Qs 2.894.151,827 1.884.349,038

Total 13.036.934,170 13.036.934,170


161

6. HEATER-04 (H-04)
Fungsi : Memanaskan keluaran EV-01 sebelum masuk ke KD-01
Gambar :

H2O H2O
C2H6O2 Q27 Q29 C2H6O2
H-04
C3H4O3 C3H4O3
C2H5BrO 27 29
C2H5BrO

Keterangan :
Aliran Q27 = Aliran input dari EV-01
Aliran Q29 = Aliran output H-03
Qs-in = Aliran panas steam masuk H-03
Qs-out = Aliran panas steam keluar H-03

Kondisi Operasi :
Tin = 140oC = 413,150 K
Tout = 202,758 oC = 475,91 K

Menghitung Panas Sensibel pada T = 413,15 K


Aliran 27
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,213 . 11.978,653
= 2.548,502 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 14.952,031
= 8.363.781,325 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 10.811,663
= 61.088,545 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,612 . 16.886,431
= 179.195,726 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 2.548,502 kJ + 8.363.781,325 kJ + 61.088,545 kJ +
179.195,726 kJ
= 8.606.614,098 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 21. Sebagai berikut :

Tabel 21. Panas Sensibel Aliran 27 pada T = 140oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,213 11.978,653 2.548,502
C2H6O2 559,374 14.952,031 8.363.781,325
C3H4O3 5,650 10.811,663 61.088,545
C2H5BrO 10,612 16.886,431 179.195,726
Total 8.606.614,098

Panas Sensibel Aliran 27:


Senyawa H2O
Q = n . Cp.dT
= 0,213 . 15.627,930
= 3.324,898 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 21.249,239
= 11.886.277,550 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 16.250,166
163

= 91.817,424 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,612 . 24.353,133
= 258.431,003 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.324,898 kJ + 11.886.277,550 kJ + 91.817,424 kJ +
258.431,003 kJ
= 12.239.850,875 kJ

Tabel 22. Panas Sensibel Aliran 29 pada T = 202,440oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,213 15.627,930 3.324,898
C2H6O2 559,374 21.249,239 11.886.277,550
C3H4O3 5,650 16.250,166 91.817,424
C2H5BrO 10,612 24.353,133 258.431,003
Total 12.239.850,875

Panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu campuran dari 100oC


menjadi 150oC adalah:
Qs = Q27-Q29
= 12.239.850,875 - 8.606.614,098
= 3.633.236,777 kJ
Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor
Jumlah steam dibutuhkan:
Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 4.055,404 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 4.055,404 kg. 2.567,7 kJ/kg
= 10.413.061,806 kJ
Panas steam keluar:
Qs-out = ms Hl
= 4.055,404 kg. 1.671,8 kJ/kg
= 6.779.825,029 kJ

Tabel 23. Neraca Panas Heater-03 (H-03)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q27 8.606.614,098 0,000

Q29 0,000 12.239.850,875

Qs 10.413.061,806 6.779.825,029

Total 19.019.675,904 19.019.675,904


165

7. COOLER-01 (C-01)
Fungsi : Mendinginkan output R-02

Gambar :

Q23 Q24
CO2 C-01 CO2

Keterangan :
Aliran Q23 = Aliran campuran dari R-02
Aliran Q24 = Aliran campuran menuju R-01
Qw-in = Aliran air pendingin masuk C-01
Qw-out = Aliran air pendingin keluar C-01
Kondisi Operasi :
Tin = 150oC = 423,150 K
Tout = 30 oC = 303,150 K

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 23
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 5.039,589
= 2.819.016,531 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 24. Sebagai berikut :

Tabel 24. Panas Sensibel Aliran 23 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
CO2 559,374 5.039,589 2.819.016,531
Total 2.819.016,531
Perhitungan Panas Sensibel pada T = 303,15 K
Aliran 24:
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 192,488
= 107.672,729 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 87. Sebagai berikut :

Tabel 25. Panas Sensibel Aliran 24 pada T = 30oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
CO2 559,374 192,488 107.672,729
Total 107.672,729

Beban panas cooler (QC):


QC = Q24 – Q23

= 2.711.343,802 kJ

Air pendingin masuk:


T1 = 30oC = 303,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K

Air pendingin keluar:


T2 = 50oC = 323,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Cpair = 4,180 kJ/kgK

Kebutuhan massa air pendingin:


𝑄𝑠
m=
𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 . (𝑇2 − 𝑇1 )
= 25945,874 kg

Panas air pendingin masuk:


Qw-in = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇1 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
167

= 542.268,760 kJ

Panas air pendingin keluar:


Qw-out = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 3.253.612,562 kJ

Tabel 26. Neraca Panas Cooler-01 (C-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q23 2.819.016,531 0,000

Q24 0,000 107.672,729

Qw 542.268,760 3.253.612,562

Total 3.361.285,292 3.361.285,292

8. COOLER-02 (C-02)
Fungsi : Mendinginkan output ACC-02
Gambar :

C2H6O2 C2H6O2
Q39 Q41
C3H4O3 C-02 C3H4O3
39 41
C2H5BrO C2H5BrO

Keterangan :
Aliran Q39 = Aliran metanol dari ACC-02
Aliran Q41 = Aliran metanol menuju T-04
Qw-in = Aliran air pendingin masuk C-03
Qw-out = Aliran air pendingin keluar C-03

Kondisi Operasi :
Tin = 204,443oC = 477,593 K
Tout = 30oC = 303,150 K

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 477,593 K


Aliran 39:
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 548,243 . 21.211,417
= 11.629.004,952 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,056 . 16.216,681
= 916,233 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 24.308,003
= 2.577,267 kJ
Q Total = Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 11.629.004,952 kJ + 916,233 kJ + 2.577,267 kJ
= 11.632.498,384 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 27. Sebagai berikut :

Tabel 27. Panas Sensibel Aliran 43 pada T = 204,443oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 548,243 21.211,417 11.629.004,884
C3H4O3 0,056 16.216,681 916,233
C2H5BrO 0,106 24.308,003 2.577,267
Total 11.632.498,384

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 303,15 K


Aliran 41:
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 548,243 . 387,344
169

= 212.358,690 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,056 . 192,541
= 10,878 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 397,073
= 42,100 kJ
Q total = Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 212.358,690 kJ + 10,878 kJ + 42,100 kJ
= 212.411,667 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 28. Sebagai berikut :

Tabel 28. Panas Sensibel Aliran 45 pada T = 30oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 548,243 387,344 212.358,689
C3H4O3 0,056 192,541 10,878
C2H5BrO 0,106 397,073 42,100
Total 212.411,667

Beban panas cooler (QC):


QC = Q41 – Q39
= 11.420.086,717 kJ
Air pendingin masuk:
T1 = 30oC = 303,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Air pendingin keluar:
T2 = 50oC = 323,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Cpair = 4,180 kJ/kgK
Kebutuhan massa air pendingin:
𝑄𝑠
m =
𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 . (𝑇2 − 𝑇1 )
= 109.283,126 kg
Panas air pendingin masuk:
Qw-in = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇1 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 2.284.017,343 kJ
Panas air pendingin keluar:
Qw-out = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 13.704.104,060 kJ

Tabel 29. Neraca Panas Cooler-03 (C-03)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Q39 11.632.498,384 0,000
Q41 0,000 212.411,667
Qw 2.284.017,343 13.704.104,060
Total 13.916.515,727 13.916.515,727

9. COOLER-03 (C-03)
Fungsi : Mendinginkan output RB-02

Gambar :

C2H6O2 C2H6O2
Q45 Q46
C3H4O3 C-03 C3H4O3
46
C2H5BrO C2H5BrO

Keterangan :
Aliran Q45 = Aliran output dari RB-02
Aliran Q46 = Aliran menuju R-02
Qw-in = Aliran air pendingin masuk C-04
Qw-out = Aliran air pendingin keluar C-04
171

Kondisi Operasi :
Tin = 223,016oC = 496,166 K
Tout = 150oC = 423,150 K

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 496,166 K


Aliran 45:
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,538 . 23.990,533
= 132.854,900 kJ

Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,593 . 18.699,527
= 104.594,735 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 27.631,909
= 2,562 kJ
Q Total = Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 132.854,900 kJ + 104.594,735 kJ + 2,562 kJ
= 237.452,198 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 30. Sebagai berikut :

Tabel 30. Panas Sensibel Aliran 40 pada T = 223,016oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 5,538 23990,533 132854,901
C3H4O3 5,593 18699,527 104594,735
C2H5BrO 0,000 27631,909 3,694
Total 237453,330
Perhitungan Panas Sensibel pada T = 423,15 K
Aliran 46:
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,538 . 13.528,581
= 74.918,647 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,593 . 9.626,721
= 53.846,514 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 15.214,284
= 1,411 kJ
Q Total = Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 74.918,647 kJ + 53.846,514 kJ + 1,411 kJ
= 128.766.572 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 31. Sebagai berikut :

Tabel 31. Panas Sensibel Aliran 41 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 5,538 13.528,581 74.918,647
C3H4O3 5,593 9.626,721 53.846,514
C2H5BrO 0,000 15.214,284 1,411
Total 128.766,572

Beban panas cooler (QC):


QC = Q46 – Q45

= 108.685,626 kJ
173

Air pendingin masuk:


T1 = 30oC = 303,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Air pendingin keluar:
T2 = 50oC = 323,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Cpair = 4,180 kJ/kgK
Kebutuhan massa air pendingin:
𝑄𝑠
m=
𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 . (𝑇2 − 𝑇1 )
= 1.040,054 kg
Panas air pendingin masuk:
Qw-in = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇1 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 21.737,125 kJ
Panas air pendingin keluar:
Qw-out = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 130.422,751 kJ

Tabel 32. Neraca Panas Cooler-04 (C-04)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q45 237.452,198 0,000

Q46 0,000 128.766,572

Qw 21.737,125 130.422,751

Total 259.189,323 259.189,323


10. REAKTOR-01 (R-01)
Fungsi : Mereaksikan C2H4O dan CO2 untuk membentuk C3H4O3
Tipe reaktor : Multitubular Bed Reactor
Gambar :

H2O Q7 Q8 H2O
CO2 R-01 CO2
C2H4O 7 8
C2H4O
C3H4O3

Keterangan :
Aliran Q7 = Aliran input R-01
Aliran Q8 = Aliran output R-01 menuju KOD-01

Kondisi operasi:
Temperatur = 150oC = 423,15 K
Tekanan = 10 atm

Menghitung Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 7
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 4,463 . 11.089,738
= 49.488,150 kJ
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1.216,220 . 3.747,722
= 4.558.055,698 kJ
Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 608,110 . 4.025,141
= 2.447.729,381 kJ
Q total = Q H2O + Q CO2 + Q C2H4O
= 49.488,150 + 4.558.055,698 + 2.447.729,381
175

= 7.055.273,229 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan
hasil ∫CpdT pada tabel 33. Sebagai berikut :

Tabel 33. Panas Sensibel Aliran 7 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 4,463 11.089,738 49.488,150
CO2 1.216,220 3.747,722 4.558.055,698
C2H4O 608,110 4.025,141 2.447.729,381
Total 7.055.273,229

Menghitung Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 8
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 4,463 . 11.089,738
= 49.488,150 kJ
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 656,759 . 3.747,722
= 2.461.350,077 kJ
Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 48,649 . 4.025,141
= 195.818,351 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 9.626,721
= 5.385.778,504 kJ
Q total = Q H2O + Q CO2 + Q C2H4O
= 49.488,150 + 2.461.350,077 + 195.818,351
= 8.092.435,082 kJ

Tabel 34. Panas Sensibel Aliran 8 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 4,463 11.089,738 49.488,150
CO2 656,759 3.747,722 2.461.350,077
C2H4O 48,649 4.025,141 195.818,351
C3H4O3 559,461 9.626,721 5.385.778,504
Total 8.092.435,082

Panas reaksi utama:


KI
C2 H4 O(g) +CO2 (g) → C3 H4 O3 (l)
Menghitung ∆HR298,15K (Reaktan)
Senyawa CO2
n.∆Hf CO2 = n . ∆Hf 298,15
= 559,461. -393,510
= -220.153,641 kJ
Senyawa C2H4O
n.∆Hf C2H4O = n . ∆Hf 298,15
= 559,461. -52,630
= -29.444,451 kJ
Menghitung ∆HR298,15K (Reaktan)
Senyawa C3H4O3
n.∆Hf C3H4O3 = n . ∆Hf 298,15
= 559,461. -506,900
= -283.590,964 kJ
177

Tabel 35. Panas Pembentukan Standar (∆Hf standar)


Komponen n (kmol) ∆Hf 298,15 (kJ/kmol) n.∆Hf
CO2 559,461 -393,510 -220.153,641
C2H4O 559,461 -52,630 -29.444,451
C3H4O3 559,461 -506,900 -283.590,964
Total (Produk – Reaktan) -33.992,872

∆Hr 298,15 K = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan


= (∆Hf EC) – (∆Hf EO + ∆Hf CO2)
= (-283.590,964) – (-29.444,451 + -220.153,641 )
= -33.992,872 kJ
Menghitung Panas Reaksi ∆HR 150oC-25oC
150 150
∆HR150C-25C = ∑produk n ∫25 Cp dT - ∑reaktan n ∫25 Cp dT

Menghitung Panas Reaksi (Reaktan)


Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 3.747,722
= 2.096.705,621 kJ
Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 4.025,141
= 2.251.911,031 kJ

Menghitung Panas Reaksi (Produk)


Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 9.626,721
= 5.385.778,504 kJ
Tabel 36. Panas Reaksi (∆HR)
Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
CO2 559,461 3.747,722 2.096.705,621
C2H4O 559,461 4.025,141 2.251.911,031
C3H4O3 559,461 9.626,721 5.385.778,504
Total (Produk – Reaktan) 1.037.161,852

Panas reaksi total:


150 150
∆HR total = ∆Hf 298,15K + ∑produk n ∫25 Cp dT - ∑reaktan n ∫25 Cp dT
= -33.992,872 kJ + (1.037.161,852) kJ
= 1.003.168,980 kJ
Menghitung Kebutuhan Steam
Air pendingin masuk:
T1 = 30oC = 303,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Air pendingin keluar:
T2 = 55oC = 328,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Cpair = 4,184 kJ/kgK

Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor
Jumlah steam dibutuhkan:
Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 2.277,409 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
179

Qs = Panas sensibel steam


Panas steam masuk:
Qs-in = ms Hv
= 2.277,409. 2.567,7
= 5.847.703,402 kJ
Panas steam keluar:
Qs-out = ms Hl
= 2.277,409. 1.671,8
= 3.807.372,570 kJ

Tabel 37. Neraca Panas Reaktor-01 (R-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qin 7.055.273,229 0,000

Qout 0,000 8.092.435,082

Qr 0,000 1.003.168,980

Qcw 5.847.703,402 3.807.372,570

Total 12.902.976,631 12.902.976,631

11. KNOCK OUT DRUM-01 (KOD-01)


Fungsi : Untuk memisahkan gas CO2 dan gas C2H4O dari
komponen lainnya
Gambar :
H2O
CO2
C2H4O
C3H4O3 Q10
H2O
CO2 10
C2H4O Q8 Q9 H2O
KOD-01 C3H4O3
C3H4O3
9
Keterangan :
Aliran Q8 = Aliran Input R-01
Aliran Q9 = Aliran Output menuju R-02
Aliran Q10 = Aliran Output menuju R-01

Kondisi operasi:
P = 10 atm
T = 150oC = 423,15 K

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 8
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 4,463. 11.089738
= 49.488,150 kJ
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 656,759. 3.747,722
= 2.461.350,077 kJ
Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 48,649. 4.025,141
= 195.818,351 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 9.626,721
= 5.385.778,504 kJ
Q total = Q H2O + Q CO2 + Q C2H4O
= 49.488,150 + 2.461.350,077 + 195.818,351
= 8.092.435,082 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 38. Sebagai berikut :
181

Tabel 38. Panas Sensibel Aliran 8 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 4,463 11.089,738 49.488,150
CO2 656,759 3.747,722 2.461.350,077
C2H4O 48,649 4.025,141 195.818,351
C3H4O3 559,461 9.626,721 5.385.778,504
Total 8.092.435,082

Perhitungan Panas Sensibel pada T = 423,15 K


Aliran 10
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,013. 11.089738
= 148,464 kJ
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 656,759. 3.747,722
= 2.461.350,077 kJ
Senyawa C2H4O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 48,649. 4.025,141
= 195.818,351 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1,678. 9.626,721
= 16,157.336 kJ
Q total = Q H2O + Q CO2 + Q C2H4O + Q C3H4O3
= 148,464 + 2.461.350,077 + 195.818,351 + 16.157,336
= 2.673.474,227 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 39. Sebagai berikut :
Tabel 39. Panas Sensibel Aliran 10 pada T = 150oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,013 11.089,738 148,464
CO2 656,759 3.747,722 2.461.350,077
C2H4O 48,649 4.025,141 195.818,351
C3H4O3 1,678 9.626,721 16.157,336
Total 2.673.474,227

Perhitungan Panas Sensibel T = 423,15 K


Aliran 9
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 4,449. 11.089738
= 49.339,686 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 557,783. 9.626,721
= 5.369.621,169 kJ
Q total = Q H2O + Q C3H4O3
= 49.339,686 + 5.369.621,169
= 5.418.960,854 kJ
Maka dengan menggunakan persamaan 4.1. dan uraian diatas, didapatkan hasil
∫CpdT pada tabel 40. Sebagai berikut :

Tabel 40. Panas Sensibel Aliran 9 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 4,449 11.089,738 49.339,686
C3H4O3 557,783 9.626,721 5.369.621,169
Total 5.418.960,854
183

Tabel 41. Neraca Panas Knock Out Drum-01 (KOD-01)


Aliran Panas Input (kJ) Panas Output (kJ)

Q8 8.092.435,082 0,000

Q9 0,000 2.673.474,227

Q10 0,000 5.418.960,854

Total 8,092,435.082 8,092,435.082

12. REAKTOR-02 (R-02)


Fungsi : Mereaksikan C3H4O3 dan H2O, menghasilkan C2H6O2dan
CO2
Tipe reaktor : Baffled Reactor
Gambar :

CO2 Q23
H2O
H2O CO2
C3H4O3 Q21 Q22
R-02 C3H4O3
C2H5BrO
21 22 C2H6O2
C2H5BrO
Keterangan :
Aliran Q21 = Aliran input R-02
Aliran Q22 = Aliran output R-02 menuju PRV-03

Kondisi operasi:
P = 5 atm
T = 150oC = 423,15 K

Menghitung Panas Sensibel pada T = 423,15 K

Aliran 21
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 772,128 . 11.089,738
= 8.562.695,515 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 565,055 . 9.626,721
= 5.439.625,019 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,613 . 15.214,284
= 161.467,347 kJ
Q Total = Q H2O + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 8.562.695,515 kJ + 5.439.625,019 kJ + 161.467,347 kJ
= 14.163.787,881 kJ

Tabel 42. Panas Sensibel Aliran 21 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 772,128 11.089,738 8.562.695,515
C3H4O3 565,055 9.626,721 5.439.625,019
C2H5BrO 10,613 15.214,284 161.467,347
Total 14.163.787,881

Perhitungan Panas Sensibel pada T =423,15 K


Aliran 22
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 212,754 . 11.089,738
= 2.359.381,554 kJ

Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 3.747,722
= 2.096.379,225 kJ
Senyawa C2H6O2
185

T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 13.528,581
= 7.567.540,108 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,651 . 9.626,721
= 54.396,250 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,613 . 161.467,347
= 161.467,347 kJ
Q Total = Q H2O + Q CO2 + Q C2H6O2 + Q C2H5BrO
= 2.359.381,554 kJ + 2.096.379,225 kJ + 7.567.540,108 kJ
+ 54.396,250 kJ + 161.467,347 kJ
= 12.239.164,484 kJ

Tabel 43. Panas Sensibel Aliran 22 pada T = 150oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 212,754 11.089,738 2.359.381,554
CO2 559,374 3.747,722 2.096.379,225
C2H6O2 559,374 13.528,581 7.567.540,108
C3H4O3 5,651 9.626,721 54.396,250
C2H5BrO 10,613 15.214,284 161.467,347
Total 12.239.164,484

Panas reaksi utama:

C3 H4 O3(l) + H2 O (g)
→ C2 H6 O2(l) + CO2(g)

Menghitung ∆HR298,15K (Reaktan)


Senyawa C3H4O3
n.∆Hf C3H4O3 = n . ∆Hf 298,15
= 559,374. -506,900
= -283.590,964 kJ
Senyawa H2O
n.∆Hf H2O = n . ∆Hf 298,15
= 559,374 . -241,800
= -135.256,699 kJ
Menghitung ∆HR298,15K (Produk)
Senyawa CO2
n.∆Hf CO2 = n .∆Hf 298,15
= 559,374. -393,510
= -220.119,369 kJ
Senyawa C2H6O2
n.∆Hf C2H6O2 = n C2H6O2 ∆Hf 298,15
= 559,374. -389,320
= -217.775,591 kJ

Tabel 44. Panas Pembentukan Standar (∆Hf standar)


Komponen n (kmol) ∆Hf 298,15 (kJ/kmol) n.∆Hf
H2O 559,374 -241,800 -135.256,699
CO2 559,374 -393,510 -220.119,369
C2H6O2 559,374 -389,320 -217.775,591
C3H4O3 559,374 -506,900 -283.546,818
Total (Produk – Reaktan) -19.091,444

∆HR 298,15K = ∆Hf produk - ∆Hf reaktan


= (∆H C2H6O2 + ∆H CO2) - (∆H C3H4O3 + ∆H H2O)
= (-437.894,96) – (-418.847,663)
= -19.091,444 kJ
Menghitung Panas Reaksi ∆HR 150oC-25oC
150 150
∆HR150C-25C = ∑produk n ∫25 Cp dT - ∑reaktan n ∫25 Cp dT

Menghitung Panas Reaksi (Reaktan)


Senyawa C3H4O3
187

T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374. 9.626,721
= 5.384.940,094 kJ
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374. 11.089,738
= 6.203.313,961 kJ
Menghitung Panas Reaksi (Produk)
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 13.528,581
= 7.567.540,108 kJ/jam
Senyawa CO2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,461. 3.747,722
= 2.096.705,621 kJ

Tabel 45. Panas Reaksi (∆HR)


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2O 559,374 11.089,738 6.203.313,961
CO2 559,374 3.747,722 2.096.379,225
C2H6O2 559,374 13.528,581 7.567.540,108
C3H4O3 559,374 9.626,721 5.384.940,094
Total (Produk – Reaktan) -1.924.334,723

Panas reaksi total:


150 150
∆HR 298,15K total = ∆Hf 298,15K + ∑produk n ∫25 Cp dT - ∑reaktan n ∫25 Cp dT
= -19.091,444 kJ + (-1.924.334,723) kJ
= -1.943.426,167 kJ
Menghitung Kebutuhan Air Pendingin
Air pendingin masuk:
T1 = 30oC = 303,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Air pendingin keluar:
T2 = 55oC = 328,150 K
Tref = 25oC = 298,150 K
Cpair = 4,184 kJ/kgK

Kebutuhan massa air pendingin:


Qs
m =
Cpair . (T2 − T1 )
= 36.979,441 kg
Panas sensibel masuk:
Qw-in = m x Cpair x (T1 − Tref )
= 773.609,913 kJ
Panas sensibel keluar:
Qw-out = m x Cpair x (T2 − Tref )
= 4.641.659,477 kJ

Tabel 46. Neraca Panas Reaktor-02 (R-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qin 14.163.787,881 0,000

Qout 0,000 12.239.164,484

Qr 0,000 -1.943.426,167

Qcwin 773.609,913 0,000

Qcwout 0,000 4.641.659,477

Total 14.937.397,794 14.937.397,794


189

13. EVAPORATOR-01 (EV-01)


Fungsi : Memisahkan H2O dari komponen lainnya
Gambar :
H2O
C2H5Br Q28
O H2O
H2O
C2H6O2 Q26 Q27 C2H6O2
EV-01 C3H4O3
C3H4O3
C2H5BrO
26 27 C2H5BrO

Keterangan :
Aliran Q26 = Aliran input EV-01
Aliran Q28 = Aliran output top EV-01
Aliran Q27 = Aliran output bottom EV-01

Kondisi operasi:
Temperatur = 140 oC = 413,15 K
Tekanan = 2 atm
Menghitung Panas Sensibel pada T = 413,15 K
Aliran 26
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 212,754 . 11.978,653
= 2.548.501,562 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 14.952,031
= 8.363.781,378 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 10.811,663
= 61.088,545 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,613 . 16.886,431
= 179.213,648 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 2.548.501,562 kJ + 8.363.781,378 kJ + 61.088,545 kJ +
179.213,648 kJ
= 11.152.585,132 kJ

Tabel 47. Panas Sensibel Aliran Input pada T = 140 oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 212,754 11.978,653 2.548.501,562
C2H6O2 559,374 14.952,031 8.363.781,378
C3H4O3 5,650 10.811,663 61.088,545
C2H5BrO 10,613 16.886,431 179.213,648
Total 11.152.585,132

Menghitung Panas Sensibel T = 413,15 K


Aliran 28
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 212,541 . 11.978,653
= 2.545.953,060 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 14.952,031
= 0,053 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,001 . 16.886,431
= 17,921 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
191

= 2.545.953,060 kJ + 0,053 kJ + 0,000 kJ + 17,921 kJ


= 2.545.971,034 kJ/jam

Tabel 48. Panas Sensibel Aliran Output top pada T = 140oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 212,541 11.978,653 2.545.953,060
C2H6O2 0,000 14.952,031 0,053
C2H5BrO 0,001 16.886,431 17,921
Total 2.545.971,034

Panas laten keluar CD-01 pada T = 140oC


𝑇 −𝑇 0,38
ΔHv2=ΔHv1 [𝑇𝑐−𝑇2 ]
𝑐 𝑏

Menghitung Panas Laten


Aliran 27
Senyawa H2O
Q = n . ΔHv
= 212,754. 48,271
= 10.269,805 kJ
Senyawa C2H6O2
Q = n . ΔHv
= 559,374 . 80,316
= 44.926,575 kJ
Senyawa C3H4O3
Q = n . ΔHv
= 5,650 . 68,889
= 389,241 kJ
Senyawa C2H5BrO
Q = n . ΔHv
= 10,613 . 53,687
= 569,777 k
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 10.269,805 kJ + 44.926,575 kJ + 389,241 kJ + 569,777 kJ
= 56.155,397 kJ

Tabel 49. Panas Laten Aliran 27 pada T = 140oC


Komponen n (kmol) ΔHv (kJ/kmol) Qv (kJ)
H2 O 212,754 48,271 10.269,805
C2H6O2 559,374 80,316 44.926,575
C3H4O3 5,650 68,889 389,241
C2H5BrO 10,613 53,687 569,777
Total 56.155,397

Media panas yang digunakan berupa saturated steam 350oC, data yang
didapat yaitu (Smith., 2001):
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor

Jumlah steam dibutuhkan:


Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 62,680 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 160.944,541 kJ

Panas steam keluar:


Qs-out = ms HL
= 104.789,143 kJ
193

Tabel 50. Neraca Panas Evaporator-01 (EV-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qfeed 11.152.585,132 0,000

QoutTop 0,000 2.545.971,034

QoutBot 0,000 8.606.614,098

Qlaten 0,000 56.155,397

Qs 160.944,541 104.789,143

Total 11.313.529,673 11.313.529,673

14. KOLOM DISTILASI-01 (KD-01)


Fungsi : Memisahkan C2H5BrO dari komponen lainnya
Gambar :
H2O
C2H6O2
C2H5BrO Q30 H2O
Q33 C2H6O2
30
C2H6O2 Q29 C2H5BrO
C3H4O3 KD-01 30
C2H5BrO Q35 C2H6O2
C3H4O3
30 C2H5BrO
C2H6O2 Q34
C3H4O3
C2H5BrO 34
Keterangan :
Aliran 29 = Aliran input KD-01 dari H-03
Aliran 30 = Aliran output top KD-01 dan input CD-01
Aliran 34 = Aliran output bottom KD-01 dan input RB-01
Aliran 33 = Aliran input KD-01 dari output ACC-01
Aliran 35 = Aliran input KD-01 dari output RB-01

Kondisi Operasi :
Ttop = 120.867oC = 394,017 K
Ptop = 6 atm
Tfeed = 124.482oC = 397,578 K
Pfeed = 6 atm
Tbottom = 280.39oC = 553,54 K
Pbottom = 6.1 atm

Menghitung Panas Sensibel pada T = 397,578 K


Aliran 29
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,213 . 15.470,328
= 3.291,368 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 559,374 . 20.962,895
= 11.726.103,817 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 15.996,879
= 90.381,440 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,612 . 24.011,535
= 254.806,027 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.291,368 + 11.726.103,817 + 90.381,440 + 254.806,027
= 12.074.582,653 kJ
195

Tabel 51. Panas Sensibel Aliran 29 pada T = 202,440oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,213 15.470,328 3.291,368
C2H6O2 559,374 20.962,895 11.726.103,817
C3H4O3 5,650 15.996,879 90.381,440
C2H5BrO 10,612 24.011,535 254.806,027
Total 12.074.582,653

Menghitung Panas Sensibel pada T = 394,017 K


Aliran 30
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,213 . 14.158,936
= 3.012,365 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,594. 18.629,396
= 104.208,048 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 15,145 . 21.234,589
= 223.084,205 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.012,365 + 104.208,048 + 0,000 + 223.084,205
= 330.304,617 kJ
Tabel 52. Panas Sensibel Aliran 30 pada T = 181,774oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,213 14.158,936 3.012,365
C2H6O2 5,594 18.629,396 104.208,048
C2H5BrO 10,506 21.234,589 223.084,205
Total 330.304,617

Menghitung Panas Sensibel pada T = 553,54 K


Aliran 34
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 15. 627,930


= 0,000 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 553,781 . 21.249,239
= 11.767.414,843 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 16.250,166
= 91.812,502 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 24.353,133
= 2.584,310 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 0,000 + 11.767.414,774 + 91.812,502 + 2.584,310
= 11.861.811,586 kJ
197

Tabel 53. Panas Sensibel Aliran 34 (Bottom) pada T = 204,699oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,000 15.627,930 0,000
C2H6O2 553,781 21.249,239 11.767.414,774
C3H4O3 5,650 16.250,166 91.812,502
C2H5BrO 0,106 24.353,133 2.584,310
Total 11.861.811,586

Panas dari CD-01 :


QCD-01 = 59.825,439 kJ
Qdestilat = 330.304,617 kJ
Qbottom = 11.861.811,586 kJ
Qfeed = 12.074.582,653 kJ

Panas dari RB-01 :

QRB-01 = QCD-01+ QDestilat+ Qbottom – Qfeed

Pers. 4.7. (Treybal, 1980. Hal : 374)


QRB-01 = 177.358,990 kJ

Tabel 54. Neraca Panas Kolom Distilasi-01 (KD-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Q29 12.074.582,653 0,000

Q34 0,000 11.861.811,586

Q30 0,000 330.304,617

QCD-01 0,000 59.825,439

QRB-01 177.358,990 0,000

Total 12.251.941,643 12.251.941,643


15. KONDENSOR-01 (CD-01)
Fungsi : Mengkondensasi output top KD-01
Gambar :

H2O
CD-01 C2H6O2
Q31 C2H5BrO

Q30
H2O
C2H6O2
C2H5BrO

Keterangan :
Aliran Q30 = Aliran dari top product KD-01
Aliran Q31 = Output CD-01 menuju ACC-01
Qw-in = Aliran panas air masuk CD-01
Qw-out = Aliran panas air keluar CD-01

Kondisi Operasi :
T = 128,728 oC = 424,372 K
P = 2 atm

Menghitung Panas Sensibel pada T = 424,372 K


Aliran 30
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 18,273 . 14.158,936
= 258.731,610 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 480,446 . 18.629,396
= 8.950.416,134 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o
199

= 902,333 . 21.234,589
= 19.160.674,257 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 258.731,610 + 8.950.416,134 + 0,000 + 19.160.674,257
= 28.369.822,002 kJ

Tabel 55. Panas Sensibel Aliran 30 pada T = 120,720oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 18,273 14.158,936 258.731,610
C2H6O2 480,446 18.629,396 8.950.416,134
C3H4O3 0,000 13.952,573 0,000
C2H5BrO 902,333 21.234,589 19.160.674,257
Total 28.369.822,002

Panas laten uap masuk CD-01 pada T = 186,728oC


𝑇 −𝑇 0,38
ΔHv2=ΔHv1 [𝑇𝑐−𝑇2 ]
𝑐 𝑏

Menghitung Panas Laten


Aliran 26
Senyawa H2O
Q = n . ΔHv
= 18,273 . 34,960
= 638,830 kJ
Senyawa C2H6O2
Q = n . ΔHv
= 480,446 . 53,735
= 25.816,574 kJ
Senyawa C3H4O3
Q = n . ΔHv
= 0,000. 54,301
= 0,000 kJ
Senyawa C2H5BrO
Q = n . ΔHv
= 902,333 . 36,982
= 33.370,036 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 638,830 + 25.816,574 + 0,000 + 33.370,036
= 75.848,249 kJ

Tabel 56. Panas Laten Aliran 31 pada T = 120,720oC


Komponen n (kmol) ΔHv (kJ/kmol) Qv (kJ)
H2 O 18,273 34,960 638,830
C2H6O2 480,446 53,735 25.816,574
C3H4O3 0,000 54,700 0,000
C2H5BrO 902,333 36,982 33.370,036
Total 59.825,439

Menghitung Panas Refluks


Aliran 33
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 18,061 . 14.158,936
= 255.719,246 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 474,852. 18.629,396
= 8.846.208,086 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 891,827. 21.234,589
= 18.937.590,053 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
201

= 255.719,246 + 8.846.208,086 + 0,000 + 18.937.590,053


= 28.039.517,384 kJ

Tabel 57. Panas Refluks Aliran 33 pada T = 186,728oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 18,061 14.158,936 255.719,246
C2H6O2 474,852 18.629,396 8.846.208,086
C3H4O3 0,000 13.952,573 0,000
C2H5BrO 891,827 21.234,589 18.937.590,053
Total 28.039.517,384

Menghitung Panas Destilat


Aliran 32
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,213 . 14.158,936
= 3.012,365 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,594 . 18.629,396
= 104.208,048 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 10,506 . 21.234,589
= 223.084,205 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.012,365 + 104.208,048 + 0,000 + 223.084,205
= 330.304,617 kJ
Tabel 58. Panas Destilat Aliran 32 pada T = 186,728oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
H2 O 0,213 14.158,936 3.012,365
CO2 5,594 18.629,396 104.208,048
C2H4O 0,000 13.952,573 0,000
C2H6O2 10,506 21.234,589 223.084,205
Total 330.304,617

Beban Panas Kondensor


Qcd = Qin + Qlv - Qref - Qd
= 59.825,439 kJ
Qin total = Q30 + Qcd
= 28.369.822,002 + 59.825,439
= 28.429.647,441 kJ

Kebutuhan Air Pendingin


Air pendingin masuk:
T1 = 30oC = 303,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
Air pendingin keluar:
T2 = 55oC = 328,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
Kebutuhan massa air pendingin:
𝑄𝑠
m=
𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 . (𝑇2 − 𝑇1 )
= 571,945 kg
Panas air pendingin masuk:
Qw-in = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇1 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 11.965,088 kJ
Panas air pendingin keluar:
Qw-out = m x 𝐶𝑝𝑎𝑖𝑟 𝑥 (𝑇2 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
= 71.790,527 kJ
203

Tabel 59. Neraca Panas Kondensor-01 (CD-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qfeed 28.429.647,441 0,000

Qrefluks 0,000 28.039.517,384

Qdestilat 0,000 330.304,617

Qcw 11.965,088 71.790,527

Total 28.441.612,529 28.441.612,529

16. REBOILER-01 (RB-01)


Fungsi : Menguapkan sebagian output bottom KD-01
Gambar :
C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO
Q

C2H6O2 35 C2H6O2
C3H4O3 RB-01 C3H4O3
C2H5BrO Q34 Q36 C2H5BrO
34

Keterangan :
Aliran Q34 = Aliran output dari KD-01
Aliran Q35 = Boil-up RB-01 menuju KD-01
Aliran Q36 = Output RB-01 menuju KD-02
Qs-in = Aliran panas steam masuk RB-01
Qs-out = Aliran panas steam keluar RB-01

Kondisi Operasi :
T = 204,699 oC = 477,849 K
P = 2,100 atm
Menghitung Panas Sensibel pada T = 477,849 K
Aliran 34
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1.940,420 . 21.249,239
= 41.232.449,507 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 19,797 . 16.250,166
= 321.706,545 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,372 . 24.353,133
= 9.055,297 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 0,000 + 41.232.449,507 + 321.706,545 + 9.055,297
= 41.563.211,348 kJ

Tabel 60. Panas Sensibel Aliran 34 pada T = 204,699oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 1.940,420 21.249,239 41.232.449,507
C3H4O3 19,797 16.250,166 321.706,545
C2H5BrO 0,372 24.353,133 9.055,297
Total 41.563.211,348

Menghitung Panas Sensibel pada T = 477,849 K


Aliran 35
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 1.386,640 . 21.249,239
= 29.465.034,732 kJ
205

Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 14,147 . 16.250,166
= 229.894,043 kJ

Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,266 . 24.353,133
= 6.470,987 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 29.465.034,732 + 229.894,043 + 6.470,987
= 29.701.399,762 kJ

Tabel 61. Panas Sensibel Aliran 35 pada T = 204,699oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 1.386,640 21.249,239 29.465.034,732
C3H4O3 14,147 16.250,166 229.894,043
C2H5BrO 0,266 24.353,133 6.470,987
Total 29.701.399,762

Menghitung Panas Sensibel pada T = 477,849 K


Aliran 36
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 553,781 . 21.249,239
= 11.767.414,774 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,650 . 16.250,166
= 91.812,502 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 24.353,133
= 2.584,310 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 11.767.414,774 + 91.812,502 + 2.584,310
= 11.861.811,586 kJ

Tabel 62. Panas Sensibel Aliran 36 pada T = 204,699oC


Komponen n (kmol) Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 553,781 21.249,239 11.767.414,774
C3H4O3 5,650 16.250,166 91.812,502
C2H5BrO 0,106 24.353,133 2.584,310
Total 11.861.811,586

Panas yang disuplai reboiler RB-01 (QRB) = QCD-01+ Qdestilat + Qbottom –


Qfeed
= 59.825,439 + 330.304,617
+ 11.861.811,586 – 12.074.582,653
= 177.358,990 kJ
Media panas yang digunakan adalah saturated steam 350oC (Smith, 2001):
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor

Jumlah steam dibutuhkan:


Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 197,967 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
207

Qs = Panas sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 197,967. 2.567,7
= 508.320,883 kJ

Panas steam keluar:


Qs-out = ms Hl
= 197,967. 1.671,8
= 330.961,893 kJ

Tabel 63. Neraca Panas Reboiler-01 (RB-01)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qfeed 41.563.211,348 0,000

Qs 508.320,883 330.961,893

Qboil up 0,000 29.701.399,762

Qbottom 0,000 11.861.811,586

QRB-01 0,000 177.358,990

Total 42.071.532,231 42.071.532,231

17. KOLOM DISTILASI-02 (KD-02)


Fungsi : Memisahkan C2H6O2 dari komponen lainnya
Gambar : C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO Q37 C2H6O2
Q40 C3H4O3
C2H6O2 Q36
C3H4O2 KD-02 C2H5BrO
C2H5BrO Q44 C2H6O2
C3H4O3
C2H6O2 Q43
C3H4O3
Keterangan :
Q36 = Aliran input KD-02 dari RB-01
Q37 = Aliran output top KD-02 dan input CD-02
Q43 = Aliran output bottom KD-02 dan input RB-02
Q33 = Aliran input KD-02 dari output ACC-02
Q44 = Aliran input KD-02 dari output RB-02

Kondisi Operasi :
Ttop = 120.867 oC = 394,017 K
Ptop = 6 atm
Tfeed = 124.482 oC = 397,632 K
Pfeed = 6 atm
Tbottom = 280.39 oC = 553,54 K
Pbottom = 6 atm

Menghitung Panas Sensibel pada T= 397,632 K


Aliran 36
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 553,781 . 2.1249,229
= 11.767.409,425 kJ
Senyawa C3H4O3
Q = n . CpdT
= 5,650 . 16.250,158
= 91.812,453 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 24.353,122
= 2.584,309 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 11.767.409,425 + 91.812,453 + 2.584,309
= 11.861.806,188 kJ
209

Tabel 64. Panas Sensibel Aliran 36 pada T = 204,699 oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 553,781 21.249,229 11.767.409,425
C3H4O3 5,650 16.250,158 91.812,453
C2H5BrO 0,106 24.353,122 2.584,309
Total 11.861.806,188

Menghitung Panas Sensibel pada T = 394,017 K


Aliran 37
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 548,243 . 21.211,417
= 11.629.004,884 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,056 . 16.216,681
= 916,233 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 24.308,003
= 2.577,267 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 11.629.004,884 + 916,233 + 2.577,267
= 11.632.498,384 kJ
Tabel 67. Panas Sensibel Aliran 37 pada T = 204,443 oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 548,243 21.211,417 11.629.004,884
C3H4O3 0,056 16.216,681 916,233
C2H5BrO 0,106 24.308,003 2.577,267
Total 11.632.498,384

Menghitung Panas Sensibel pada T = 553,54 K


Aliran 43
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,538 . 23.990,533
= 132.854,900 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,593 . 18.699,527
= 104.594,735 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 27.631,909
= 2,562 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 132.854,900 + 104.594,735 + 2,562
= 237.452,19

Tabel 68. Panas Sensibel Aliran 43 (Bottom) pada T = 223,016oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 5,538 23.990,533 132.854,900
C3H4O3 5,593 18.699,527 104.594,735
C2H5BrO 0,000 27.631,909 2,562
Total 237.452,198
211

Panas dari CD-02 :


QCD-02 = 59.825,439 kJ
Qdestilat = 11.632.498,384 kJ
Qbottom = 237.452,198 kJ
Qfeed = 11.861.806,188 kJ
QRB-02 = 67.969,833 kJ

Panas dari RB-02 :


QRB-01 = QCD-01+ QDestilat+ Qbottom – Qfeed
Pers. 4.6. (Treybal, 1980. Hal : 374)
QRB-02 = 67.969,833 kJ/jam

Tabel 69. Neraca Panas Kolom Distilasi-02 (KD-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qfeed 11.861.806,188 0,000

Qdestilat 0,000 237.452,198

Qbottom 0,000 11.632.498,384

QCD-02 0,000 59.825,439

QRB-02 67.969,833 0,000

Total 11.929.776,021 11.929.776,021

18. KONDENSOR-02 (CD-02)


Fungsi : Mengkondensasi output top KD-02
Gambar :
C2H6O2
CD-02
Q38 C3H4O3
C2H6O
2
C2H6O2 Q37
C3H4O
C3H4O3
3
C2H5BrO
Keterangan :
Q37 = Aliran dari top product KD-02
Q38 = Output CD-02 menuju ACC-02
Qw-in = Aliran panas air masuk CD-02
Qw-out = Aliran panas air keluar CD-02
Kondisi Operasi :
T = 424,372 K

Menghitung Panas Sensibel pada T = 424,372 K


Aliran 37
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 727,197 . 21.211,417
= 15.424.875,375 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,075 . 16.216,681
= 1.215,305 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,141 . 24.308,003
= 3.418,523 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 0,000 kJ +15.424.875,375 kJ + 1.215,305 kJ
+3.418,523kJ
= 15.429.509,202 kJ
213

Tabel 70. Panas Sensibel Aliran 37 pada T = 204,442oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 727,197 21.211,417 15.424.875,375
C3H4O3 0,075 16.216,681 1.215,305
C2H5BrO 0,141 24.308,003 3.418,523
Total 15.429.509,202

Panas laten uap masuk CD-02 pada T = 204,698oC


𝑇 −𝑇 0,38
ΔHv2=ΔHv1 [𝑇𝑐−𝑇2 ]
𝑐 𝑏

Menghitung Panas Laten


Aliran 38
Senyawa C2H6O2
Q = n . ΔHv
= 727,197 . 5.163,115
= 3.754.601,096 kJ
Senyawa C3H4O3
Q = n . ΔHv
= 0,075 . 5.369,289
= 402,383 kJ
Senyawa C2H5BrO
Q = n . ΔHv
= 0,141 . 3.562,709
= 501,037 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.754.601,096 kJ + 402,383 kJ + 501,037 kJ
= 3.755.504,516 kJ
Tabel 71. Panas Laten Aliran 38 pada T = 204,442oC
Komponen n (kmol) dHv (kJ/kmol) Qv (kJ)
C2H6O2 727,197 5.163,115 3.754.601,096
C3H4O3 0,075 5.369,289 402,383
C2H5BrO 0,141 3.562,709 501,037
Total 3.755.504,516

Menghitung Panas Refluks


Aliran 37
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 178,954 . 21.211,417
= 3.795.870,491 kJ

Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,018 . 16.216,681
= 299,071 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,035 . 24.308,003
= 841,256 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 3.795.870,491 kJ + 299,071 kJ + 841,256 kJ
= 3.797.260,356 kJ
215

Tabel 72. Panas Refluks Aliran 40 pada T = 204,442oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 178,954 21.211,417 3.795.870,491
C3H4O3 0,018 16.216,681 299,071
C2H5BrO 0,035 24.308,003 841,256
Total 3.797.010,819

Menghitung Panas Destilat


Aliran 39
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 548,243. 15.293,222
= 11.629.004,884 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,056 . 15.270,406
= 916,233 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,106 . 10.082,218
= 2.577,267 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 11.629.004,884 kJ + 916,233 kJ + 2.577,267kJ
= 1.871.439,354 kJ/jam

Tabel 73. Panas Destilat Aliran 39 pada T = 204,442oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 548,243 21.211,417 11.629.004,884
C3H4O3 0,056 16.216,681 916,233
C2H5BrO 0,106 24.308,003 2.577,267
Total 11.632.498,384
Beban Panas Kondensor
Qcd = Qin + Qlv – Qref - Qd
= 3.755.504,516 kJ

Kebutuhan Air Pendingin


Air pendingin masuk:
T1 = 30oC = 303,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
Air pendingin keluar:
T2 = 55oC = 328,15 K
Tref = 25oC = 298,15 K
Kebutuhan massa air pendingin:
Qs
m =
Cpair . (T2 − T1 )
= 35.903,485 kg
Panas air pendingin masuk:
Qw-in = m x Cpair x (T1 − Tref )
= 751.100,903 kJ
Panas air pendingin keluar:
Qw-out = m x Cpair x (T2 − Tref )
= 4.506.605,419 kJ

Tabel 74. Neraca Panas Kondensor-02 (CD-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)
Qfeed 19.185.013,718 0,000
Qrefluks 0,000 3.797.010,819
Qdestilat 0,000 11.632.498,384
Qcw 751.100,903 4.506.605,419
Total 19.936.114,622 19.936.114,622
217

19. REBOILER-02 (RB-02)


Fungsi : Menguapkan sebagian output bottom KD-02
Gambar :
C2H6O2
C3H4O3
C2H5BrO Q44
C2H6O2 C2H6O2
C3H4O3 RB-02 C3H4O3
C2H5BrO Q Q45 C2H5BrO
43

Keterangan :
Aliran Q43 = Aliran output dari KD-02
Aliran Q44 = Boil-up RB-02 menuju KD-02
Aliran Q45 = Output RB-02 menuju R-02
Qs-in = Aliran panas steam masuk RB-02
Qs-out = Aliran panas steam keluar RB-02

Kondisi Operasi :
T = 496,166 K
Menghitung Panas Sensibel pada T = 496,166 K
Aliran 43
Senyawa H2O
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 17.104,047
= 0,000 kJ
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 367,423 . 23.990,533
= 8.814.675,504 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 371,115 . 18.699,527
= 6.939.666,101 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,006 . 27.631,909
= 170,011 kJ
Q total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 8.814.675,504 kJ +6.939.666,101 kJ +
170,011 kJ
= 15.754.511,617 kJ

Tabel 75. Panas Sensibel Aliran 43 pada T = 223,016oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp.dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 367,423 23.990,533 8.814.675,504
C3H4O3 371,115 18.699,527 6.939.666,101
C2H5BrO 0,006 27.631,909 170,011
Total 15.754.511,617

Menghitung Panas Sensibel pada T = 496,166 K


Aliran 44
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 361,885 . 23.990,533
= 8.681.820,604 kJ/jam
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 365,521. 18.699,527
= 6.835.071,366 kJ/jam
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 27.631,909
= 167,449 kJ/jam
Q total = 15.517.059,419 kJ/jam
219

Tabel 76. Panas Sensibel Aliran 44 pada T = 223,016oC


Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 361,885 23.990,533 8.681.820,604
C3H4O3 365,521 18.699,527 6.835.071,366
C2H5BrO 0,006 27.631,909 167,449
Total 15.517.059,419

Menghitung Panas Sensibel pada T = 496,166 K


Aliran 45
Senyawa C2H6O2
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,538 . 23.990,533
= 132.854,900 kJ
Senyawa C3H4O3
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 5,593 . 18.699,527
= 104.594,735 kJ
Senyawa C2H5BrO
T
Q = n . ∫T Cp dT
o

= 0,000 . 27.631,909
= 2,562 kJ
Q Total = Q H2O + Q C2H6O2 + Q C3H4O3 + Q C2H5BrO
= 132.854,900 kJ + 104.594,735 kJ + 2,562 kJ
= 237.452,198 kJ/jam
Tabel 77. Panas Sensibel Aliran 45 pada T = 223,016oC
Komponen n (kmol) ʃ Cp dT (kJ/kmol) Q (kJ)
C2H6O2 5,538 23.990,533 132.854,900
C3H4O3 5,593 18.699,527 104.594,735
C2H5BrO 0,000 27.631,909 2,562
Total 237.452,198

Panas yang disuplai reboiler RB-02 (QRB) = 177.358,990 kJ


Media panas yang digunakan adalah saturated steam 350oC (Smith, 2001):
Hv = 2.567,7 kJ/kg
Hl = 1.671,8 kJ/kg
Keterangan :
Hl = Entalpi saturated liquid
Hv = Entalpi saturated vapor

Jumlah steam dibutuhkan:


Qs
𝑚s =
Hv -Hl
= 197,967 kg
Keterangan :
𝑚s = Massa steam
Qs = Panas sensibel steam

Panas steam masuk:


Qs-in = ms Hv
= 508.320,883 kJ

Panas steam keluar:


Qs-out = ms Hl
= 330.961,893 kJ
221

Tabel 78. Neraca Panas Reboiler-02 (RB-02)


Aliran Panas Input (Kj) Panas Output (Kj)

Qfeed 15.754.511,617 0,000

Qs 508.320,883 330.961,893

Qboil up 0,000 15.517.059,419

Qbottom 0,000 237.452,198

QRB-02 0,000 177.358,990

Total 16.262.832,500 16.262.832,500


LAMPIRAN III
PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN

Kapasitas Produksi : 250.000 ton/tahun


Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis Perhitungan : 1 jam operasi
Satuan Massa : Kilogram (kg)
Bahan Baku : Etilen Oksida (C2H4O)
Karbon Dioksida (CO2)
2-Bromoetanol (C2H5BrO)
Air (H2O)
Produk : Etilen Glikol (C2H6O2)

1. TANGKI-01 (T-01)
Fungsi : Menampung Bahan Baku Karbon Dioksida
Tipe : Spherical Tank
Gambar :

Data Kondisi Operasi :


Temperatur, T = 30° C
Tekanan, P = 10 atm
Laju alir massa = 4,22 kg/jam
Densitas, ρ = 9,03 kg/m3
Bahan Konstruksi = Stainless Steel 316
Lama Penyimpanan = 2 hari
Jumlah Tangki =1

222
223

Perhitungan Desain :
a) Kapasitas Tangki (Vt)
Laju Alir
Vt = × lama penyimpanan
Densitas
4,22 kg/jam
= × lama penyimpanan
9,03 kg/m3

= 22,42 m3
Tangki yang digunakan 1 buah, maka:
t V
Vt = Jumlah Tangki

22,42 m3
= 1

Vt = 22,42 m3
Safety factor = 10 %
Vt = ( 1-10 % ) x 22,4265m3
= 24,66 m3

b) Diameter Tangki (Dt)


4
Vt = πr3
3
Vt
r3 =
(4/3)π

24,66 m3 1/3
r = [(4/3) x 3,14]

r = 1,81 m
D = 2 x 1,81 m
D = 3,61 m

c) Tebal dinding tangki (t)


Pri
t = + Cc Pers. 6.1. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)
2SEJ - 0,2P

Dimana :
P = Tekanan design = 10 atm (Peters 1991, Hal 537)
D= Diameter tangki = 3,61 m
r = Jari-jari tangki = 1,81 m (Peters 1991)
S = Working stress allowable = 1.272,46 atm (Peters 1991)
EJ = Welding joint efficiency = 0,85 (Peters 1991)
CC = Tebal korosi yang diijinkan = 0,003 m (Peters 1991)
Sehingga :
5 atm × 1,81 m
t = (2 x 1.272,46 atm × 0,85)-(0,2 × 10 atm) + 0,003

t = 0,01 m

d) Outside diameter (OD)


Inside Diameter (ID) = 3,61 m
Outside Diameter (OD) = ID + t
= 3,61 m + 0,01 m
= 3,62 m

Tabel 1. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan T-01


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-01
Kode Alat T-01
Jumlah 1 Unit
Fungsi Menampung Bahan Baku Karbon
Dioksida
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Kapasitas, m3 22,42
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 10
Inside Diameter (ID), m 3,61
Outside Diameter (OD), m 3,62
Tebal Dinding, m 0,01
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316
225

2. KOMPRESOR-01 (K-01)
Fungsi : Menaikkan tekanan dan temperatur gas keluaran T-01 menuju R-
01
Tipe : Single Stage Centifugal Compressor
Gambar :

Data Kondisi Operasi :


Tekanan masuk, P1 = 5 atm
Tekanan keluar, P2 = 10 atm
Temperatur masuk,T1 = 30,0000 oC = 303,1500 K = 24 oR
Laju alir massa (w) = 24.643,8270 kg/jam
= 54.314,9948 lb/jam
= 905,2499lb/min
Densitas () = 5,1384 kg/m3 = 0,3206lb/ft3

Perhitungan Desain :
a) Laju alir volumetrik gas masuk
𝑊
Volumetric Flowrate (Q) =
𝜌
905, 2499lb/min
= 0,3206 lb/ft3

= 2.823,2686 ft3/min

b) Kapasitas Kompressor (Qfm)


Q = 2.823,2686 ft3/min
Faktor keamanan = 10%
Qfm = (100%+10%) x 2.823,2686 ft3/min
= 3.105,5955 ft3/min

c) Power Kompressor (Pc)


𝐶𝑝
k = 𝐶𝑣

Cv = Cp – R
R = 8,3145 Kj/Kmol.K
𝐶𝑝𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
k = 𝐶𝑝𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 −𝑅

72,2209
k = 72,2209 - 8,3145

= 1,1301
k-1
0,0643 k T Q1 P2 k
Pc = [( ) -1]
520 (k-1)h P1

1,1301-1
0,0643. 1,1301. 24. 2.823,2686 10 1,1301
Pc = [( 5 ) -1]
520 (1,1301-1) 0,75

Pc = 8,0608 HP
Keterangan :
K = Rasio panas gas spesifik
η = Efisiensi kompresor

d) Rasio Kompresi (Rc)


P
RC = (P2 )
1

10 atm
= ( 5 atm )

=2
e) Rasio Kompresi Setiap Stage (Rcstage)
1
P n
Rcstage = (P2 )
1

Untuk menentukan nilai Rcstage, dilakukan trial pada jumlah stage. Dimana
nilai Rc yang didapatkan tidak boleh lebih dari 4. Berdasarkan buku ’Alat
Industri Kimia’ (Prof. Dr. Ir. Syarifuddin Ismail), rasio kompresi untuk
singlestage centrifugal compressor (Rc) < 5. Didapatkan jumlah stage yang
digunakan adalah 4 stage, dengan Rc sebagai berikut :
Jumlah Stage =4
227

1
10 atm 4
Rcstage = ( 5 atm )

= 1,189
Pada stage 1:
Pi = 5 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 5 atm
= 5,946 atm
Temperatur yang keluar dari stage 1:
k-1
P kn
T1 = T0 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,13-1
o 30 atm 1,13 x 4
= 30 C x ( 5 atm )

= 30 oC
Pada stage 2:
Pi = 5,946 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 5,946 atm
= 7,071 atm
Temperatur yang keluar dari stage 2:
k-1
P kn
T2 = T1 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,13-1
o 7,071 atm 1,13 x 4
= 30,150 C x (5,946 atm)

= 30,301 oC
Pada stage 3:
Pi = 7,071 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 7,071 atm
= 8,409 atm
Temperatur yang keluar dari stage 3:
k-1
P kn
T3 = T2 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,13-1
o 8,409 atm 1,13 x 4
= 30,301 C x (7,071 atm)

= 30,452 oC
Pada stage 4:
Pi = 8,409 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po * = Rcstage x Pi
= 1,189 x 8,409 atm
= 10 atm
Temperatur yang keluar dari stage 4:
k-1
P kn
T4 = T3 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,13-1
o 10 atm 1,13 x 4
= 30,452 C x (8,409 )
atm

= 30,457 oC

Tabel 2. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan K-01


IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompressor-01
Kode Alat K-01
Jumlah 1 unit
Fungsi Menaikkan tekanan dan temperatur
gas keluaran T-01 menuju R-01
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Compressor
Kapasitas, ft3/menit 3.105,5955
Tekanan Masuk, atm 5
Tekanan Keluar, atm 10
Power, HP 8,0608
Jumlah Stage 4
Bahan Konstruksi Carbon Steel
229

3. TANGKI-02 (T-02)
Fungsi : Menampung Bahan Baku Etilen Oksida
Tipe : Spherical Tank
Gambar :

Data Kondisi Operasi :


Temperatur, T = 30° C
Tekanan, P = 10 atm
Laju alir massa = 24.643,27 kg/jam
Densitas, ρ = 10,06 kg/m3
Bahan Konstruksi = Stainless Steel 316
Lama Penyimpanan = 2 hari
Jumlah Tangki =3

Perhitungan Desain :
a) Kapasitas Tangki (Vt)
Laju Alir
Vt = × lama penyimpanan
Densitas
24.643,27 kg/jam
= × lama penyimpanan
10,06 kg/m3

= 117.566,05 m3
Tangki yang digunakan 3 buah, maka:
V
t
Vt = Jumlah Tangki

117.566,05 m3
= 3

Vt = 39.188,68 m3
Safety factor = 10 %
Vt = ( 1-10 % ) x 39.188,68 m3
= 3,918.87 m3
b) Diameter Tangki (Dt)
4
Vt = πr3
3
Vt
r3 = (4/3)π

43,107.55 m3 1/3
r =[ ]
(4/3) x 3,14

r = 9,78 m
D = 2 x 9,78 m
D = 19,56 m

c) Tebal dinding tangki (t)


Pri
t = + Cc Pers. 6. 1. (Peters, 1991)
2SEJ - 0,2P

Dimana :
P = Tekanan design = 10 atm (Peters 1991, Hal 537)
D= Diameter tangki = 19,56 m
r = Jari-jari tangki = 9,78 m (Peters 1991)
S = Working stress allowable = 18.700 atm (Peters 1991)
EJ= Welding joint efficiency = 0,85 (Peters 1991)
Cc= Tebal korosi yang diijinkan = 0,003 m (Peters 1991)

Sehingga,
10 atm × 9,78 m
t = (2 x 18.700 atm × 0,85)-(0,2 × 10 atm) + 0,003

t = 0,05 m

d) Outside diameter (OD)


ID = 19,56 m
OD = ID + t
= 19,56 m + 0,05 m
= 19,61 m
231

Tabel 3. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan T-02


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-02
Kode Alat T-02
Jumlah 3 Unit
Fungsi Menampung Bahan Baku Etilen
Oksida
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Kapasitas, m3 24.643,27
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 10
Inside Diameter (ID), m 19,56
Outside Diameter (OD), m 19,61
Tebal Dinding, m 0,05
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316

4. KOMPRESOR-02 (K-02)
Fungsi : Menaikkan tekanan dan temperatur gas keluaran T-02 menuju R-
01
Tipe : Single Stage Centifugal Compressor
Gambar :
Data Kondisi Operasi :
Tekanan masuk, P1 = 5 atm
Tekanan keluar, P2 = 10 atm
Temperatur masuk,T1 = 30,0000 oC = 303,1500 K = 24 oR
Laju alir massa (w) = 24,668.9173 kg/jam
= 54,370.2937 lb/jam
= 906,1716 lb/min
Densitas () = 5,1384 kg/m3 = 0,3206lb/ft3

Perhitungan Desain :
a) Laju alir volumetrik gas masuk
𝑊
Volumetric Flowrate (Q) = 𝜌
906, 1716 lb/min
= 0,3207 lb/ft3

= 2.825,3790 ft3/min

b) Kapasitas Kompressor (Qfm)


Q = 2.825,3790 ft3/min
Faktor keamanan = 10%
Qfm = (100%+10%) x 2.825,3790 ft3/min
= 3.107,9169 ft3/min

c) Power Kompressor (Pc)


𝐶𝑝
k = 𝐶𝑣

Cv = Cp – R
R = 8,3145 Kj/Kmol.K
𝐶𝑝𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛
k = 𝐶𝑝𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛 −𝑅

90,1211
k = 90,1211 - 8,3145

= 1,1016
k-1
0,0643 k T Q1 P2 k
Pc = [(P ) -1]
520 (k-1)h 1
233

1,1016-1
0,0643. 1,1016. 24. 2.825,3790 10 1,1016
Pc = [( 5 ) -1]
520 (1,1016 – 1) 0,75

Pc = 8,0024HP
Keterangan :
K = Rasio panas gas spesifik
η = Efisiensi kompresor

d) Rasio Kompresi (Rc)


P
RC = (P2 )
1

10 atm
= ( 5 atm )

=2

e) Rasio Kompresi Setiap Stage (Rcstage)


1
P n
Rcstage = (P2 )
1

Untuk menentukan nilai Rcstage, dilakukan trial pada jumlah stage. Dimana
nilai Rc yang didapatkan tidak boleh lebih dari 4. Berdasarkan buku ’Alat
Industri Kimia’ (Prof. Dr. Ir. Syarifuddin Ismail), rasio kompresi untuk
singlestage centrifugal compressor (Rc) < 5. Didapatkan jumlah stage yang
digunakan adalah 4 stage, dengan Rc sebagai berikut :
Jumlah Stage =4
1
10 atm 4
Rcstage = ( 5 atm )

= 1,189
Pada stage 1:
Pi= 5 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 5 atm
= 5,946 atm
Temperatur yang keluar dari stage 1:
k-1
P kn
T1 = T0 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,10-1
o 30 atm 1,10 x 4
= 30 C x ( 5 atm )

= 30,120 oC
Pada stage 2:
Pi = 5,946 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 5,946 atm
= 7,071 atm
Temperatur yang keluar dari stage 2:
k-1
P kn
T2 = T1 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,10-1
o 7,071 atm 1,10 x 4
= 30,120 C x (5,946 atm)

= 30,241 oC
Pada stage 3:
Pi = 7,071 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 7,071 atm
= 8,409 atm
Temperatur yang keluar dari stage 3:
k-1
P kn
T3 = T2 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,10-1
o 8,409 atm 1,10 x 4
= 30,241 C x (7,071 atm)

= 30,362 oC
Pada stage 4:
Pi = 8,409 atm
Rci = (Po* / Pi)
Po* = Rcstage x Pi
= 1,189 x 8,409 atm
= 10 atm
235

Temperatur yang keluar dari stage 4:


k-1
P kn
T4 = T3 x (P2 ) Pers 6.2. (Pers. 14.26. Peters)
1
1,10-1
o 10 atm 1,10 x 4
= 30,362 C x (8,409 )
atm

= 30,365 oC

Tabel 4. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan K-02


IDENTIFIKASI
Nama Alat Kompressor-02
Kode Alat K-02
Jumlah 1 unit
Fungsi Menaikkan tekanan dan temperatur
gas keluaran T-02 menuju R-01
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Compressor
Kapasitas, ft3/menit 3.107,9169
Tekanan Masuk, atm 5
Tekanan Keluar, atm 10
Power, HP 8,0024
Jumlah Stage 4
Bahan Konstruksi Carbon Steel
5. REAKTOR-01 (R-01)
Fungsi : Tempat berlangsungnya reaksi antara C2H4O dan
CO2 menghasilkan C3H4O3 dengan katalis bantuan KI
Tipe : Fixed bed reactor
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :

Kondisi Operasi
Temperatur = 150oC = 423.15oK
Tekanan = 10 atm
Laju alir massa (M) = 80.393, 5045 kg/jam
Densitas campuran (ρ) = 49,4007 kg/m3
Viskositas Campuran, (µ) = 908.4459 cP
Konversi reaktor 1 (X) = 0,92%

Reaksi :
C2H4O(g) + CO2 (g) → C3H4O3(l)
(Ethylene Oksida) (Karbon dioksida) (Ethyelene Carbonate)

Data Katalis
Nama katalis = Potassium Iodida
Porositas (ϕ) = 0,5
Diameter Katalis (Dp) =6m
Densitas Katalis (ρc) = 3.120 kg/m3
Bulk Density = 1560 kg/m3

(8)
237

Perhitungan Desain
1) Volumetric feed flowrate (Q)
M
Qf =
ρ
80.393,5045 kg/jam
Q = 49,4007 kg/m3

Q = 1.627, 3762 m3/h

2) Konsentrasi reaktan
FAO = 608, 1102 kmol/h

FAO
CAO = Qf

608,1102 kmol/h
CAO = 1.627,3762 m3/h

CAO = 0, 3737 kmol/m3

(1−X) P
CA = CAO (1+÷ɛX) P
0

FBO = 1.216, 2204 kmol/h

FBO
CBO = Qf
1.216,2204 kmol/h
CBO = 1.627,3762 m3/h

CBO = 0,7474 kmol/m3

CA0 (θB −X/2)y


CB = 1+εX

Waktu = 300 menit


= 18000 s
c) Kinetika reaksi
Menghitung Energi Gibbs
∆𝐺° = −𝑅 𝑇 ln 𝐾
∆G°C2H4O = -13, 1 kj/kmol
∆G°CO2 = -394, 38 kj/kmol
∆G°C3H4O3 = -410 kj/kmol
∆𝐺°1 = ∆𝐺°𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 − ∆𝐺°𝑓 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑡𝑎𝑛
∆G°1 = ∆G°f C3H4O3 − (∆G°f C2H4O + ∆G°f CO2)
∆G1 = -2, 52 kj/kmol
∆G1 = -2. 520 j/mol (reaksi dapat berjalan sendiri tanpa
energi dari luar/ reaksi spontan)
R = 8,314 kJ/kmol.K
ln K = 1, 0171
K = 2, 8 L/Kmol (suhu operasi 0 oC)

Pada Suhu Operasi 150 oC


T = 150oC = 423.15oK
K ∆H 1 1
ln K0 =− X( T − T0)
R

∆H = 1. 037.161, 852 kJ/kmol


K
ln K0 = 1, 6189
K
=5
K0

K = 14 (menunjukkan reaksi berjalan searah/ irreversible)


-ra = K. Ca. Cb
-ra = 0,0003 kmol/m3.s

d) Berat katalis
dW FAO
=−
dX ′rA
Persamaan-persamaan di atas diselesaikan melalui Polymath.
Konversi reaktor 1 adalah 92% sehingga
W = 414.731, 803 kg

e) Volume katalis (Vk)


W
Vk =
ρb
ρb = ρk (1 − ∅)
414.731,803 kg
Vk = 1.560 kg/m3

Vk = 265, 8537 m3
f) Volume reaktor (Vrt)
V
k
Vrt = (1−ϕ)
239

265,8537 m3
Vrt = (1−0,5)

Vrt = 531, 7074 m3


Faktor keamanan ialah 120%
Vrt = 531, 7074 m3 × 120%
Vrt = 638, 0489 m3

g) Menentukan ukuran kolom reaktor


1) Volume silinder, Vs
Vs = (π/4) D2 HS HS = 3 D
Vs = ¾ (π D3)
2) Volume ellipsoidal, Ve
Ve = (π/6) D2 He He = ¼ D
Ve = (1/24) π D3
Volume total, VR
VR = Vs + 2Ve
VR = ¾ π D3 + 2 (1/24) π D3
VR = ¾ π D3 + 2/24 π D3
VR = 2,617 D3
Diameter tangki, DR
638,0489 1/3
DR =( )
2,617

DR = 6,2474 m
Tinggi silinder, Hs
Hs = 3 DR = 18, 7423 m
Tinggi ellipsoidal, He
He = ¼ DR = 1,5619 m
Tinggi reaktor, HR
HR = Hs + 2He
HR = 18, 7423 m + (2 × 01,5619 m) = 21, 8660 m

h) Menentukan tebal dinding reaktor, t


• Tebal dinding ellipsoidal head
𝑃𝐷𝑎
𝑡 = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝐶
Tekanan design, P = 10,05 atm (faktor desain 5%)
Diameter kolom, Da = 6,2474 m
Working stress allowable, S = 782,529 atm (Peters, 1991)
Welding joint efficiency, E = 0,85 (Peters, 1991)
Tebal korosi yang diizinkan, C = 0,0038 m
10,05 𝑎𝑡𝑚 × 6,2474 𝑚
𝑡 = 2 × 782,529 𝑎𝑡𝑚 ×0,85− 0,6 ×10,05𝑎𝑡𝑚 + 0,0038 𝑚

t = 0,0534 m

• Tebal dinding silinder


𝑃𝑟𝑖
𝑡 = 2𝑆𝐸−0,6𝑃 +𝐶

Tekanan design, P = 10,05 atm


Jari-jari kolom, ri = 3,1237 m
Working stress allowable, S = 782,529 atm (Peters, 1991)
Welding joint efficiency, E = 0,85 (Peters, 1991)
Tebal korosi yang diizinkan, C = 0,0038 m
10,05 atm ×3,1237 m
t = 2 × 782,529 atm ×0,85− 0,6 ×10,05 atm + 0,0038 m

t = 0,0536 m

i) Outside diameter reaktor, OD


OD = ID + 2.ts
= 6,2474 m + 2 x (0,0536 m)
= 6,3546 m

j) Menentukan Ketebalan Jaket Pendingin

Keterangan :
Outside diameter, OD = 6,3546 m
Tinggi silinder, Hs = 21,8660 m
241

Diameter reaktor beserta jaket bagian dalam, id


Flowrate cooling water = 2.277, 4091 kg/ jam
Densitas cooling water = 1000 kg/ m3
Residence time = 1 jam (EP2374803A1)
Volumetric flowrate = 2, 2774 m3
Volume Jaket = Volumetric flowrate x residence time
= 2, 2774 m3/ jam x 1 jam
= 2, 2774 m3
V jaket = (Volume reaktor + Jaket) – Volume reaktor
V reaktor + Jaket = 14π (ID)2 H + 124π (ID)3
V reaktor = 14π (OD)2 H + 124π (OD)3
Maka :
V jaket = (14π (id)2 H + 124π (id)3) – (14π (OD)2 H + 124π
(OD)3)
2, 2774 = 14πH (id2 – OD2) – 124π (id3 – OD3)
Id = 6,3586 m
Maka :
Tebal jaket = Id – OD
= 6, 3586 m – 6, 3546 m
= 0,0040 m
= 0, 4 cm
Pressure Drop
Berdasarkan persamaan Ergun buku Peter (persamaan 16-23), diperoleh
rumus yang digunakan untuk menghitung pressure drop adalah :
W
G = 0,25 x πT x D2
22,3315 kg/s
= 0,25 x π x 6,24742

= 0,7288 kg/m2s
∆P G2 1−∅ 150(1−∅)μ
=ρ 3
[ + 1,75]
h G x gc x dp ∅ dp x G

∆P
h
= 11,3986 pa/ m

Dimana :
HR = 21, 8660 m
∆p = 2,49 Pa
∆p = 0,00002460 atm

Tabel 5. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan R-01


IDENTIFIKASI
Nama Alat Reaktor-01
Jenis Fixed Bed Reactor
Kode Alat R-01
Jumlah 1 buah
Fungsi Tempat berlangsungnya reaksi antara C2H4O
dan CO2 menghasilkan C3H4O3 dengan katalis
bantuan KI.
DATA DESAIN
Tekanan, atm 10
Temperatur, ᵒC 150
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316
Katalis Potassium Iodida (KI)
Berat Katalis, kg 414.731, 803
Volume Katalis, m3 265, 8537
Volume Reaktor, m3 638, 0489
Tinggi Reaktor, m 21, 8660
ID, m 6,3546
OD, m 6,2474
243

6. Knock Out Drum – 01 (KOD – 01)


Fungsi : Untuk memisahkan CO2 dar komponen lainnya
Tipe : Silinder Vertikal dengan Ellipsoidal Head
Gambar :

Data Kondisi Operasi:


Tekanan (P) = 10,00 atm = 146,96 psig
Temperatur (T) = 150,00 ℃ = 423,15 K
Laju alir massa liquid (Wl) = 562,23 kg/jam = 0,34 lb/s
Densitas liquid (ρl.) = 303,94 kg/m3 = 18,97 lb/ft3
Laju alir massa gas (Wv) = 707,10 kg/jam = 0,43 lb/s
Densitas gas (ρv.) = 2,50 kg/m3 = 0,13 lb/ft3

Perhitungan Desain:
a) Debit Uap (Qv)
Wv
Qv = ρv

0,43 lb/s
=
0,65 lb/ft3

= 0,73 ft3/s
Faktor keamanan= 15%
Qv = (100% + 15%) x 0,73 ft3/s
= 0,84 ft3/s

b) Kecepatan Uap Maksimum (Uv max)


W ρ
Separation Factor = W l x√ ρv
v l

= 0,13
W ρ
X = ln [W l x√ ρv ]
v l

= 2,04
0,263
Kv = -0,0073+ 𝑥 1.293 +0,573

= 0,08
ρl − ρ
v
Uv max = Kv x √ Pers 6.3. (Walas, Hal. 615)
ρv

= 0,44 ft/s

c) Vessel Area Minimum (A)


Q
A = UV
V

0,84 ft3/s
= 0,44 ft/s

= 1,79 ft2

d) Diameter Vessel Minimum (D)


0,5
D = √4 x Amin x π Pers. 6. 3. (Walas, Hal. 618)
0,5
= √4 x 1,79 x 3,14
= 4,74 ft = 56,88 inch
r = 2,37 ft = 28,44 inch

e) Kecepatan minimum dan maksimum feed pada inlet nozzle


(umax) nozzle = 100 x (ρmix )0,5
= 499,38 ft/det
(umin) nozzle = 60 x (ρmix )0,5
= 299,63 ft/s

f) Debit Liquid (Ql)


Wl
Ql = ρl

= 0,01 ft3/s
Faktor keamanan = 15%
Ql = (100% + 15%) x 0,01 ft3/s
= 0,02 ft3/s
245

g) Tinggi Liquid
Holding time (t) = 5 menit = 300 s
Volume Liquid = 0,02 ft3/s x 300 s
= 4,89 ft3
Maka
4
HL =Vx
𝜋×D2

= 0,28 ft

h) Tinggi Vessel (Ht)


Jarak top ke inlet nozzle (Hv) =rx2
= 4,74 ft
Jarak inlet nozzle ke level liquid (Hz) = (r /2) x 2
= 2,37 ft
Pada thickness yang biasanya digunakan yaitu 4 – 6 in hingga 12 in maka
digunakan pada thickness 6 in sehingga didapatkan Hpad = 6 in / 12 = 0,5 ft
Tinggi Vessel (Hs) = HL + Hv + Hz + Hpad
= 7,89 ft
Tinggi Head (Hh) = (D/4)
= 1,18 ft
Tinggi Total (Ht) = Hs + 2 x Hh
= 10,26 ft
= 3,13 m

i) Volume Vessel (Vt)


1
Volume Shell (Vs) = 4 x π x D2 x Hs

= 139,08 ft3
1
Volume Head (Vh) = 24 x π x D3

= 13,39 ft3
Volume Total (Vt) = Vs + 2 x Vh
= 166,95 ft3
= 4,73m3
Karena pada perhitungan debit Ql dan Qv sudah melibatkan 15% faktor
keamanan, maka nilai volume total sudah termasuk faktor keamanan.
j) Tebal Dinding Vessel
P x r
t shell = + C𝑐 Pers. 6.1. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)
S.Ej - 0,6 P

Keterangan:
P = Tekanan desain = 146,96 psig
r = Jari-jari vessel = 28,44 in
S = Tekanan kerja yang diizinkan = 18.700 psi
(Table 4, Peter, 1991)
Ej = Efisiensi pengelasan = 0,85
(Table 4, Peter, 1991)
Cc = Korosi yang diizinkan = 0,015 in
(Peters, 1991, hal 542)
146,96 psig x 28,44 in
t shell = (18.700 psi x 0,85)-(0,6 x 146,96 psig) + 0,015 in

= 0,47 in
= 0,15 m
P.D
t head = 2.S.Ej-0,2.P + Cc Pers. 6.4. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)
146,96 x 56,88
t head = + 0,02
(2 x 18,700 x 0,85)-(0,2 x 146,96)

t = 0,28 in
= 0,08 m

k) Outside Diameter (OD)


Inside Diameter (ID)
= 1,44 m
OD = ID + 2t
= [1,44 + (2 x 0,09)] m
= 1,61
247

Tabel 6. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan KOD-01


IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum-01
Kode Alat KOD– 01
Jumlah 1 buah
Untuk memisahkan gas CO2 dan gas
Fungsi
C2H4O dari komponen lainnya
DATA DESAIN
Silinder vertical dengan ellipsoidal
Tipe
head
Temperature design 150.00
Tekanan design 10.00
Kapasitas 4.73
ID 1.44
OD 1.61
Tinggi 3.13

7. POMPA-01 (P-01)
Fungsi : Memompa Air dari unit utilitas menuju R-02
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Stainless steel 304
Gambar :

Data Desain
Temperatur, T = 30oC
Laju alir, ms = 13.840,3004 kg/jam = 30.512,6031 lb/jam
Densitas fluida,  = 1.023,5744 kg/m3 = 63,8996 lb/ft3
Viskositas,  = 0,8150 cP = 1,9716 lb/ft jam
Tekanan uap, Puap = 9,5044 mmHg = 0,1834 psi = 26,4145 lbf/ft2
Faktor keamanan, sf = 10 %
Data Perhitungan
a) Kapasitas Pompa, Qf
mf = (1+ f) × ms
mf = (1 + 0,1) × 30.512,6031 lb/jam
= 33.563,8634 lb/jam
= 559,3977 lb/min
mf
Qf = r
559,3977 lb/min
= 63,8996 lb/ft3

= 8,7543 ft3/ min


= 0,1459 ft3/ s
= 1,0914 gal/s

b) Menentukan Ukuran Pipa


1) Diameter Pipa
Untuk aliran turbulen (viskositas 0,02 – 20 cP) dan direncanakan Di > 1
ini maka digunakan rumus diameter dalam optimum pipa
Dopt = 3,9 Qf 0,45 × ρ0,13 Pers. 6. 4. (Peters, 1991. Hal. 496)
= 3,9 (0,1459 ft3/ s)0,45 × (63,8996 lb/ft3) 0,13
= 2,8159 in
2) Dimensi Pipa
Berdasarkan tabel 10-18 Properties of Steel Pipe, Perry's Chemical
Engineers' Handbook 7th Ed Hal. 10-72 (Perry, 1999), dimensi pipa yang
digunakan:
• Suction Pipe
NPS = 3 in = 0,500 ft
SN = 40
ID = 3,068 in = 0,480 ft
OD = 3, 065 in = 0,552 ft
Ls =2m = 6,561 ft
a” = 0,0513 ft2 = 26,064 in2
249

• Discharge Pipe
NPS = 2 in = 0,416 ft
SN =5
ID = 2,245 in = 0,4011 ft
OD = 2,375 in = 0,463 ft
Ls = 10 m = 65,6168 ft
a” = 0,0275 ft2 = 18,187 in
c) Perhitungan pada Suction
1) Suction velocity, Vs
Qf
Vs = a”
0,1459 ft3 / s
= 0,0513 ft2

= 2,844160465 ft/s
= 10.238,97767 ft/jam
Diperoleh,
ft 2
V2 (2,844160465 )
s
= lb
2gc 2 x 32,1740 ft 2
lbf s

= 0,125710958 ft2/lb ft (turbulent flow)


Reynold Number, NRe
DV ρ
NRe = µ

0,2557 ft x 10.238,97767 x 63,8996 lb/ft3


NRe = 1,9716 lb/ft jam

= 84.843,161554
Material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah Commercial Steel
Pipe, maka berdasarkan Gambar. 14-1. Fanning Friction Factors For
Long Straight Pipes (Peters, M.S. dan K.D. Timmerhaus, 1991, Hal. 482),
diperoleh :
Equivalent roughness,  = 0,00015 ft
e 0,00015 ft
=
D 0,2557 ft

= 0,006
Pada NRe = 84.843,161554 dan ε/D = 0,0006, Gambar 14-1 (Peters, M.S.
dan K.D. Timmerhaus, 1991), diperoleh :
fanning factor, f = 0,0045
2) Skin friction loss, Hfs
4 x f x Le v2
Hfs = x Pers. 6. 5. (Ismail, S., 1999)
D 2gc

Equivalent length dari fitting dan valve diperoleh dari Tabel II.1 Alat
Industri Kimia (Ismail, S., 1999)
Elbow 90o std : 32
Gate valve :7
Tee : 90
Jika ekuivalen panjang dari fitting dan valve

Tabel 7. Ekuivalen panjang dari fitting dan valve


Jenis Fitting Equivalent Banyak Equivalent Length of
Length Fitting Fitting
Elbow 90o std 32 0 0
Gate Valve 7 1 7
Tee 90 0 0
Total 7

Jadi equivalent length dari fitting dan valve = 1 elbow 90o std = 32
L = Ls + (Lfitting. ID)
= 6,5617 ft + (7 x 0,2557 ft)
= 24,4399 ft
Maka :
4 x f x Le v2
Hfs = x
D 2gc

4 x 0,0045 x 24,4399
= x 0,125710958 ft.lbf/lb
0,2557 ft

= 0,0739 ft.lbf/lb
3) Sudden Contraction Friction Loss, Hfc
Kc V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
2gc
251

Didapatkan:
A1 = Luas penampang 1 = 0,0513 ft2
A2 = Luas penampang 2 = 0 ft2
α = 1 untuk aliran turbulent
Dari grafik II.13. Syarifudin Ismail, Alat Industri kimia. diperoleh:
Kc = 0,4 x (1,25- A2/A1)
Pers. 6. 7. (Tabel 14-1, Peter,1991,Hal. 484)
Kc = 0,48
Sehingga,
Kc V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
2gc

0,48
Hfc = x 0,125710958 ft.lbf/lb
2.1

Hfc = 0,0302 ft.lbf/lb


4) Fitting dan valve friction loss, Hff
V2
Hff = Kf x 2g Pers. 6. 8. (Syarifuddin, 2002)
c

Hff = 0 x 0,125710958 ft.lbf/lb


Hff = 0 ft.lbf/lb
5) Total Suction Friction Loss, Hf,suc
Hf,suc = Hfs + Hfc + Hff
= 0,0739 ft.lbf/lb + 0,0302 ft.lbf/lb + 0 ft.lbf/lb
= 0,1041 ft.lbf/lb
6) Suction Head, Hsuct
• Persamaan Bernoulli
Pa-Pb g Va2 -Vb2
+ (Za-Zb)+ = Hf
ρ gc 2ga

Za = 1,000 m = 3,280 ft
Zb = 0,000 m = 0,000 ft
• Static head,
g
Hs = g (Za – Zb)
c

Hs = 1 lbf/lb x 3,280 ft
Hs = 3,280 ft.lbf/lb
Pressure head, Hpa
Pa = 10 atm = 146,960 psi = 21.162,166 lbf/ft2
Pa 21.162,166 lbf/ft2
=
ρ 63,8996 lb/ft3

Hpa = 33,1179 ft.lbf/lb


• Velocity head, Hv
Va – Vb = 0
Hv = 0 ft lbf/lb
Maka, Hsuc
Pa-Pb g Va2 -Vb2
+ (Za-Zb)+ = Hf,suc
ρ gc 2ga

Pb Pa g Va2 -Vb2
= + (Za-Zb) – Hf,suc
ρ ρ gc 2ga
Pb
= 33,1179 ft.lbf/lb + 3,280 ft.lbf/lb + 0,000 ft.lbf/lb - 0,1041
ρ

ft.lbf/lb
Hsuc = 36,5028 ft.lbf/lb
Atau,
Pb = Hsuc . ρ
= 36,5028 ft.lbf/lb . 63,8996 lb/ft3
= 2.332,5119 lbf/ft2
= 16,1980 psi
7) Net Positive Suction Head (NPSH)
Vapor Pressure Correction, Hp uap
Puap
Hp uap = ρ

26,4145 lbf/ft2
Hp uap = 63,8996 lbf/ft3

Hp uap = 0,4134 ft lbf/lb


Total NPSH = Hsuc – Hp,uap
= (36,5028 – 0,4134) ft lbf/lb
= 36,0894 lbf/lb

d) Perhitungan pada Discharge


1) Discharge Velocity, Vd
Qf
Vd = a"
253

0,1459 ft3 /s
Vd = 0,0275

Vd = 5,3076 ft/s
= 19.107,2956 ft/jam
V2 (5,3076ft/s)2
= 2 x 32,1740 ft lb/lbf s
2gc

= 0,4378 ft.lbf/lb
Reynold Number, NRe
DVρ
NRe = μ

0,1871 ft ×19.107,2956 ×63,8996 lb/ft3


NRe = lb
1,9716 jam
ft

NRe = 115.856,5145
Material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah Commercial Steel
Pipe maka berdasarkan Gambar. 14-1. Fanning Friction Factors For Long
Straight Pipes Hal. 482 (Peters, M. S. Dan K. D. Timmerhaus, 1991),
diperoleh :
Equivalent roughness, ε = 0,00015 ft
ε 0,0001509 ft
=
D 0,1871 ft

= 0,0008
Pada NRe = 115.856,5145 dan ε/D = 0,0008, berdasarkan Figure 14-1.
Fanning friction factor for long straight pipes (Peter, 1991, Hal. 482),
diperoleh:
Fanning factor, f = 0,0033.
2) Skin friction loss (Hfs)
4 ×f ×L V2
Hfs = x 2g Pers. 6. 5. (Ismail, S., 1999)
D c

Equivalent length dari fitting dan valve diperoleh dari Tabel II.1 Alat
Industri Kimia (Ismail, S., 1999, Hal.35):
Elbow 90o std : 32
Gate valve :7
Tee : 90
Tabel 8. equivalent length dari fitting dan valve
Jenis Fitting Equivalent Banyak Equivalent Length of
Length Fitting Fitting
Elbow 90o std 32 3 96
Gate Valve 7 0 0
Tee 90 0 0
Total 96

Diketahui ID = 0,1871 ft dan Ls = 32,8084 ft


L = Ls + (Lfitting . ID)
= 32,8084 ft + (96 x 0,1871 ft)
= 50,7684 ft
Maka,
4 ×f ×L V2
Hfs = x 2g
D c

4 × 0,4378 ft lbd/lb ×50,7684 ft


Hfs = 0,2917 ft

= 1,0059 ftlbf/lb
3) Sudden Contraction Friction Loss, Hfc
Ke V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
gc

Didapatkan:
A1 = Luas penampang 1 = 0,0275 ft2
A2 = Luas penampang 2 = A1 >> A2
α = 1 untuk aliran turbulent
Berdasarkan Grafik II.13 Hal. 37, Ismail, (1999) untuk A2/A1 = 0 dan
NRe = 115.856,5145 maka diperoleh nilai :
Ke = 0,41
Sehingga,
Ke V2
Hfc = 2α x gc

Ke V2
Hfc = x 2g
α c

0,46
Hfc = 1
x 0,4378 ft.lbf/lb
255

Hfc = 0,1007 ft.lbf/lb


4) Fitting dan valve friction loss, Hff
Nilai Kf diperoleh dari Tabel II.2 Alat Industri Kimia, (Ismail, S., 1999):
Elbow 90o std = 0,9
Gate valve = 0,2
Tee = 1,8
Jadi nilai Kf = 2 elbow 90o std + 0 gate valve + 0 tee
= 3 (0,9) + 0 (0,2) + 3 (1,8)
= 8,1000
Maka nilai Hff
V2
Hff = Kf x 2g
c

Hff = 8,1 x 0,4378 ft.lbf/lb


Hff = 3,5460 ft.lbf/lb
5) Total Discharge Friction Loss, Hf,dis
Total Discharge Friction Loss, Hf,dis
Hf,dis = Hfs + Hfc + Hff
= 1,0059 ft.lbf/lb + 0,1007 ft.lbf/lb + 3,5460 ft.lbf/lb
= 4,6526 ft.lbf/lb
6) Discharge Head, Hdis
Persamaan Bernoulli
Pc-Pd g Vc2 -Vd2
+ (Zc-Zd)+ = Hf
ρ gc 2gα

Zc =0m
Zd =8m =26,2467 ft
Discharge head, Hdis
g
Hdis = gc (Zd - Zc)

Hdis = 1 lbf/lb x 26,2467 ft


Hdis = 26,2467 ft
Pressure head, Hpd
Pd = 1 atm = 14,696 psi = 2.116,2166 lbf/ft2
Pd 2.116,2166 lbf/ft2
=
ρ 63,8996 lb/ft3
= 33,1179 ft lbf/lb
Velocity head, Hv
Vc – Vd =0
Hv = 0 ft lbf/lb

Maka, Hdis
Pc-Pd g Vc2 -Vd2
+ (Zc-Zd)+ = Hf
ρ gc 2gα

Pd Pd g Vc2 -Vd2
= + (Zc-Zd)+ – Hf
ρ ρ gc 2gα
Pc
= 33,1179 ft lbf/lb + 26,2467 ft lbf/lb + 0,000 ft lbf/lb
ρ

- 4,6526 ft lbf/lb
Hdis = 54,7120 ft lbf/lb
Maka,
Pc = Hdis x ρ
= 54,7120 ft lbf/lb x 63,8996 lb/ft3
= 3.496,0722 lbf/ft2
= 24,2783 psi

e) Differential Pressure (Total Pump), ∆P


Differential Pressure = Discharge pressure + Filter pressure drop –
Suction pressure
= 24,2783 psi + 0,000 psi – 16,1980 psi
= 8,0803 psi
= 0,5498 atm

f) Total Head
Total head = Discharge head – Suction head
= 54,7120 ft lbf/lb – 36,5028 ft lbf/lb
= 18,2092 ft lbf/lb
Berdasarkan jenis pompa yang ada, maka dipilih jenis pompa sentrifugal
single stage karena dapat menaikkan head hingga 18,2092 ft lbf/lb.
g) Effisiensi Pompa, η
257

Berdasarkan Gambar 14-37 (Peters, 1991) untuk kapasitas pompa sebesar


65,4869 gal/min diperoleh:
Effisiensi pompa, η = 62% %

h) Break Horse Power (BHP)


Persamaan Bernoulli:
∆P Δv2
Ws = + ΔZ + + Hf
ρ 2gc

= 18,2092 ft.lbf/lb
Mf x Ws
BHP =
ηp

BHP = 1,6429 ft lbf/ min


BHP = 0,6792 Hp

i) Required Driver
Dari Gambar 14-38 (Peters, M.S. dan K.D. Timmerhaus, 1991), pada BHP =
0,6792 Hp didapat efisiensi motor = 83 % diperoleh:
BHP
MHP = Efisiensi Motor
0,6792 Hp
MHP = 83%

MHP = 0,8183 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya = 1 Hp
Tabel 9. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan P-01
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-01
Kode alat P-01
Fungsi Memompa Air dari unit utilitas menuju R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 30
Densitas, kg/m3 1.023,5744
Laju alir massa, kg/jam 13.840,3004
Viskositas, cP 0,8150
Tekanan uap, psi 0,1834
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 65,4869
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,1459
Suction Discharge
NPS, in 3,0000 2,0000
SN 40,0000 5,0000
ID, in 3,0680 2,2450
OD, in 3,5000 2,3750
L, m 2,0000 10,0000
Velocity, ft/s 2,8442 5,3076
Total friction loss, ft lbf/lb 0,1041 4,6526
Tekanan operasi (psi) 16,1980 24,2783
NPSH (ft.lbf/lb) 36,0894
Efisiensi pompa 62%
efisiensi motor 83%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel
259

8. Heater-01 (H-01)
Fungsi : Memanaskan aliran keluar Pompa-01 (P-01)
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland

Tee
Return Head

Data Kondisi Operasi:


Fluida Panas (Annulus) :
W1 = 7796,5925 kg/jam = 17188,5238 lb/jam
T1 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
T2 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
Fluida Dingin (Inner)
W2 = 13840,3004 kg/jam = 30512,6031 lb/jam
t1 = 30 oC = 86,0000 oF
t2 = 150 oC = 302,0000 oF

Desain Perhitungan
a) Beban Panas Cooler C-03
Q = 6620568,4884 Btu/hr
b) Log Mean Temperature Different (LMTD)

Tabel 10. LMTD


Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 662,00 Temp, Tinggi 302,0 360,0
T2 662,00 Temp, Rendah 86,0 576,00
Selisih -216,00

ΔT - ΔT1
2
LMTD (∆T) = ln (ΔT Pers. 6. 9. (Pers. 5.14, Kern, D.Q., 1965)
2 /ΔT1 )

∆T = 459,5709 oF
c) Temperatur Rata-rata
Tc = 662,0000 oF
tc = 194,0000 oF

d) Trial UD
Asumsi UD =200 Btu/ jam ft2oF (Tabel 8, Kern, D.Q., 1965)
Q
A = (UD .ΔT)

= 72,0299 ft2
Karena A < 200 ft2, maka digunakan Double Pipe Heat Exchanger dengan
spesifikasi dari Tabel 11 pada buku Kern :

Tabel 11. Memilih jenis Double Pipe Heat Exchanger


No Annulus Data Pipa Inner
1 6 in IPS 4 in
2 40 in SN 40 in
3 6,625 in ODp 4,5 in
4 6,065 in IDp 4,026 in
5 1,734 ft2 a’ 1,178 ft2

e) Perhitungan Fluida
Annulus: Fluida Dingin
1) Flow area (aa)
D2 = 6,0650 in = 0,5054 ft
D1 = 4,5000 in = 0,3750 ft
π (D22 - D21 )
aa = 4

= 0,3062 ft2
2) Diameter Equivalent (De)
D22 - D21
De = D1

= 0,3062 ft
3) Laju alir massa (Ga)
Ga = W/aa
= 338523,0556 lb/jam ft2
261

4) Bilangan Reynold (Rea)


Pada tavg = 194,00 o F
 = 0,3112 cP = 0,7532 lb/ft jam
(Fig 15, Kern, D.Q., 1965)
Rea = De,Ga/ 
= 137621,61
jH = 700 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 194,00 oF
Cp = 0,9986 Btu/lb, oF (Fig 2, Kern, D.Q., 1965)
k = 0,1485 Btu/ft2,hr oF (Table 4, Kern, D.Q., 1965)
(Cp /k)1/3 = 2,2129
5) Koefisien Perpindahan panas (ho)
ho = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 582,9052 Btu/ jam ft2oF

f) Inner Pipe: Fluida Panas


1) Flow area (Dp)
Dp = 4,026 in = 0,3355 ft
π.D2
ap = 4

= 0,0884 ft2
2) Laju alir massa (Gp)
Gp = W / ap
= 194.528,7851 lb/jam,ft2
3) Bilangan Reynold (Rep)
Pada Tavg = 662,0 oF
 = 0,0224 cp = 0,0543 lb/hr ft
Gp .D
Rep = μ

= 1202810,14
jH = 1000 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 662,0 oF
Cp = 0,4845 Btu/lb,oF
k = 0,0285 lb/ft,jam
(Cp /k)1/3 = 0,9736
4) Koefisien Perpindahan Panas (hi)
hi = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 82,6705 Btu/ jam ft2 oF
hio = hi (ID/OD)
= 73,9626 Btu/ jam ft2 oF
5) Clean Overall Coefficient (Uc)
hio x ho
Uc = hio + ho

= 65,6345 Btu/jam ft2 oF


6) Design Overall Coefficient (UD)
1/UD = 1/Uc + Rd (Kern, D.Q., 1965)
RD = 0,0030
1/UD = 0,0182
UD = 54,8369 Btu/jam ft2 oF
7) Required Surface (A)
Q
A = Ud .ΔT

= 262,706 ft2
Required Length (L)
L = A/a’’
a’’ = 1,1780 ft (Kern, D.Q., 1965)
L = 223,0102 ft
Panjang 1 hairpin = 1 × 17 ft = 17 ft
Jumlah hairpin yang diperlukan
= L / panjang 1 harpin
= 6,56
7
Maka dipakai 2 hairpin (1 x 17 ft ) :
Actual Length = 2 x (7 x 17) = 223 ft
Actual Surface = L x a” = 262,7060 ft2
263

8) Actual Design Coefficient, Ud


Q
UD = Aact .ΔT

= 54,8369 Btu/jam ft2 oF


9) Dirt Factor (Rd)
U c - UD
Rd = U c x UD

= 0,0030
g) Pressure Drop
Annulus: Fluida Dingin
De’ = (D2 - D1)
= 0,1304 ft
Rea = De,Ga/ 
= 137621,6118
f = 0,0035 + [0,264 / Rea0,42]
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0053
 = 0,3831 lb/ft3
4 . f . Ga2 . L
Fa = 2.g.ρ2 .D′e

= 34073,0375 ft
Va = Ga/3600, Pers. 6. 13. (Kern, D.Q., 1965)
= 245,4490 ft/s
V2
FL = n (2.g) Pers. 6. 14. (Kern, D.Q., 1965)

= 1870,96970 ft
(ΔFa + FL ).ρ
P = Pers. 6. 15. (Kern, D.Q., 1965)
144

= 95,628741 psi
h) Inner Pipe: Fluida Panas
Rep = 1202810,1441
f = 0,0035 + (0,264 / Rep0,42)
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0042
 = 0,2202 lb/ft3
Fp = 1052,1578 ft
P = (Fp,)/144
= 1,6087 psi

Tabel 12. Ringkasan Perhitungan Spesifikasi Peralatan H-01


IDENTIFIKASI
Nama Alat Heater-01
Kode Alat H-01
Jumlah 1 Unit
Operasi Kontinyu
Fungsi Memanaskan aliran keluar
Pompa-01 (P-01)
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exchanger
Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)
Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu
Uc 65,6345 Btu/hr ft2 oF
Ud 54,8369 Btu/hr ft2 oF

9. REAKTOR-02 (R-02)

Fungsi : Tempat untuk mereaksikan C3H4O3 dan H2O, menghasilkan


C2H6O2 dan gas CO2
Jenis : Plug flow reactor
Tipe : Tubular reactor
Bahan : Stainless Steel 316 (SA-240)
Gambar :
265

Kondisi Operasi :
Temperatur = 150 oC = 423,15 K
Tekanan = 5 atm
Laju alir massa (M) = 64.995,011 kg/jam
Densitas Campuran = 950, 7353 kg/m3
Konversi reaktor (X) = 99%

Reaksi :
C2 H5 𝐵𝑟𝑂
C3 H4 O3 (𝑙) + H2 O(l) → C2 H6 O2 (𝑙) + CO2 (𝑔)

Ethylene Ethylene Karbon


Air
Carbonate Glycol dioksida

Desain Perhitungan:

a) Volumetric feed flowrate (Q)


Diketahui:
Laju alir (M) = 64.995,011 kg/jam
Densitas (ρa) = 677, 456 kg/m3
Densitas (ρb) = 950, 735 kg/m3
M
Qa =
ρ

64.995,011 kg/jam
Qa = 677,456 kg/m3

Qa = 95, 9399 m3/h

M
Qb =
ρ

64.995,011 kg/jam
Qb = 950,735 kg/m3
Qb = 68, 3628 m3/h

b) Konsentrasi reaktan
Fa0 = 565, 0245 kmol/h
Fa0
Ca0 = Q
565,0245 kmol/h
Ca0 = 95,9399 m3 /h

Ca0 = 5,8894 kmol/m3


CA = Ca0.(1-X)
Fb0 = 772, 1279 kmol/h

Fb0
Cb0 = Q
772,1279 kmol/h
Cb0 =
68,3628 m3 /h

Cb0 = 11, 2945 kmol/m3


CB = Cb0 – (Ca0.X)

c) Kinetika reaksi
mol 0,692 kJ/mol
k = 1200 kg.s exp (− )
RT
mol 0,08323 s
k = 1200 kg.s exp (- kJ/mol) x 3600 h
T

-rA = k CA CB

d) Volume reaktor
dV Fa0
= -ra
dX

Konversi reaktor adalah 99%


V = 204, 3380 m3
Space velocity = 1 /h
Safety factor = 20%
Vr = (1+0,2) x V
Vr = (1+0,2) x 204, 3380 m3
Vr = 245, 21 m3

e) Menghitung diameter reaktor, D


267

Geometri reaktor yang digunakan adalah silinder vertikal dengan dua buah
tutup ellipsoidal di kedua ujungnya, sehingga perhitungan volume reaktor
dapat ditulis sebagai berikut
VR = Vsilinder+2.Velipsoidal
π π
VR = 4 D2 Hs +2 (24 D3 )
π π
VR = 4 D2 Hs + 12 D3 dimana Hs = 4D (Walas, 2012, Hal. xix)
π π
VR = 4 D2 (4D)+ 12 D3
π
VR = πD3 + D3
12

VR = 3,14.D3 +0,2616.D3
VR = 3,4016. D3
3 72, 0854 m3
D =√ = 4, 1618 m
3,4016

r = 2, 0809 m

f) Panjang reaktor
dz 4
=
dV πD2

Z = 18, 0341 m

g) Menghitung Ketebalan Dinding Reaktor, tr


P = Tekanan desain = 5, 25 atm = 77, 1535 psi
r = Jari-jari kolom = 2, 0809 m = 81, 9254 in
S = Working stress yang diizinkan = 10.600 psi
Ej = Joint efficiency = 0,85
Cc = Corrosion allowance = 0,165 in
Sehingga tebal dinding cylindrical shells:
P.r
tr = S.E +Cc Pers. 6. 16. (Table 4 Peter, 1991, Hal. 537)
j − 0,6.P

= 0,8702 in
= 0,0221 m
Untuk tebal dinding cylindrical shell:
Maka, Outside Diameter (OD) Reaktor-01 sebesar = 4, 2060 m.

h) Menghitung Ketebalan Dinding Head, te


P = Tekanan desain = 5, 25 atm = 77, 1535 psi
D = Diameter kolom = 4, 1618 m = 163, 8509 in
S = Working stress yang diizinkan = 10.600 psi
Ej = Joint efficiency = 0,85
Cc = Corrosion allowance = 0,165 in
Sehingga tebal dinding ellipsoidal head:
𝑃.𝐷
t = 2.𝑆.𝐸 +Cc Pers. 6. 17. (Table 4 Peter, 1991, p. 537)
𝑗 − 0,2.𝑃

= 0,7171 in
= 0,0182 m
Untuk tebal dinding ellipsoidal head:
Maka, Outside Diameter (OD) Reaktor-01 sebesar = 4, 1982 m.

i) Menghitung Jumlah Baffle


𝑍
N = 0,5

Ket :
n = Jumlah Baffle
Z = Panjang reaktor
N = 36, 06 baffle
N = 36 baffle

j) Menghitung Required Surface (A)


z = 18.03416452 m = 59.16720645 ft
D = 4.161811839 m = 13.65423832 ft
r = 2.08090592 m = 6.827119159 ft
V = 245.205703 m3 = 245.205, 703 L
Q = 3.912.385, 6 kj/ jam = 3.708.280, 3 Btu/jam
UD = 500
T = 423.15 K
Ket
Z = Panjang reaktor (m)
D = Diameter reaktor (m)
r = Jari-jari reaktor (m)
V = Volume reaktor (m3)
269

Q
A =U
D− ∆t

A = 17, 527025 ft2

k) Menghitung Luas Penampang Reaktor (a’’)


a’’ = πr 2
a’’ = 146, 3540 ft2

l) Menghitung Required Length


A
L = a′′

L = 0, 1197 ft
1 hairpins = 20 ft (kern, 103)
L
Hairpin = 20

Hairpin = 0,0059 = 1 (hanya satu bolak balik antar fluida)


Actual length = Hairpin x 20 = 20 ft
Actual surface = Actual length x a”
= 292, 71 ft2

m) Menghitung Dimensi Droplet pada Spray Nozzle


Jenis nozzle yang digunakan adalah hollow cone (turbulence nozzle). Efisiensi
nozzle sebesar 95%.
1) Diameter Droplet (dd)
𝑈𝑑 = Settling Velocity (m/s)
𝜇 = Viskositas (kg/ms)
g = Gravitational acceleration (m/s2)
𝜌 = Densitas (kg/ms)
ud 18μ 0.5
dd = ( )

0,004 m/s x 18 x 0,0015 kg/ms 0.5
dd = ( )
9,81 m/s2 x 950,7353 kg/m3

dd = 0,00011 mm
dd = 0,0110 cm
2) Luas Tiap Lubang Droplet (Ao)
dd 2 π
Ao =
4
0,0110 cm2 x 3,14
Ao =
4
Ao = 0,000096 cm2
3) Jumlah Lubang Droplet (No)
Fv = Kecepatan Volumentrik (m3/h)
Qt = Jumlah liquid yang keluar tiap lubang droplet (m3/h)
Fv = 95, 9398 m3/h
Qt = 0,00019 m3/h
Fv
No =
Qt
95, 9398 m3 /h
No =
0,00019 m3 /h
No = 498. 427 buah
4) Spray angle : 5o
5) Accurate Spray Overlapping
• Matrix configuration
P = Nozzle Spacing
D = Diameter = 0,0110 cm
D
P =
√2
0,0110 cm
P =
√2
P = 0,0078 cm

O = Overlap
O = D − P
O = 0,0110 − 0,0078 cm
O = 0,0032 cm
• Offset configuration
P1 = Nozzle Spacing
P2 = Nozzle Spacing
D = Diameter = 0,0110 cm
D
𝑃1 = x √3
2
271

0,0110
P1 = x √3
2
P1 = 0,0095 cm
3
P2 = xD
4
3
P2 = x 0,0110
4
P2 = 0,0082 cm
O = Overlap
O = D − P1
O = 0,0110 − 0,0095 cm
O = 0,0014 cm

n) Menghitung Tebal Jaket Pendingin

Keterangan :
Outside diameter, OD = 4, 1618 m
Tinggi silinder, Hs = 18, 034 m
Diameter reaktor beserta jaket bagian dalam, id
Flowrate cooling water = 36. 979, 4413 kg/ jam
Densitas cooling water = 1000 kg/ m3
Residence time = 0,1667 jam (US 2022/0024841A1)
Volumetric flowrate = 6, 1632 m3
Volume Jaket = Volumetric flowrate x residence time
=6, 1632 m3/ jam x 0,1667 jam
= 1,0272 m3
V jaket = (Volume reaktor + Jaket) – Volume reaktor
V reaktor + Jaket = 14π (ID)2 H + 124π (ID)3
V reaktor = 14π (OD)2 H + 124π (OD)3
Maka :
V jaket = (14π (id)2 H + 124π (id)3) – (14π (OD)2 H + 124π (OD)3)
1,0272 = 14πH (id2 – OD2) - 124π (id3 – OD3)
Id = 4,1660 m
Maka :
Tebal jaket = Id – OD
= 4,1660 m – 4, 1618 m
= 0, 0043 m
= 0,4268 cm
o) Menghitung Pressure Drop Reaktor (P)
Perhitungan pressure drop pada Reaktor-02 mengikuti persamaan Ergun dari
buku Plant Design and Economics for Chemical Engineers oleh Peters (1991,
p.696 ). Persamaan ini dipilih karena fase fluida dalam bentuk liquid.
dP f (v/Ac)2
=-ρ
dz Dh 2

Keterangan :
P = Pressure drop (N/m2)
Z = Tinggi reaktor (m)
ρ = densitas fluida (kg/m3)
f = faktor friksi
Dh = diameter reaktor (m)
v = volumetrik flowrate (m3/s)
Ac = cross sectional area the reactor (m2)
NRe = bilangan reynold (<2300)
𝜇 = viskositas dinamis (kg/ms)
Dimana:
z = 18, 0341 m
ρ = 950, 73 kg/m3
f = 0,0036
Dh = 4, 1618 m
v = 95, 9398 m3/s
273

Ac = 13, 5967 m2
NRe = 17. 600, 4244
𝜇 = 1, 58 kg/ms
Didapat nilai P = 5, 4258 psi
ΔP = 0, 3692 atm

Tabel 13. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan R-02


IDENTIFIKASI
Nama Alat Reaktor-02
Jenis Plug flow reactor
Tipe Tubular reactor
Kode Alat R-02
Jumlah 1 buah
Fungsi Tempat untuk mereaksikan C3H4O3 dan H2O,
bmenghasilkan C2H6O2 dan gas CO2
DATA DESAIN
Tekanan, atm 5
Temperatur, ᵒC 150
Bahan Konstruksi Stainless Steel 316 (SA-240)
Katalis C2H5BrO
Volume Reaktor, m3 245, 2057
Tinggi Reaktor, m 18, 0341
ID, m 4, 1618
OD, m 4, 1982

10. COOLER-01 (C-01)


Fungsi : Mendinginkan aliran keluaran Reaktor-02 (R-02)
Tipe : Shell and tube Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :
Aliran inlet
Shell
Tube

Rear End
Head
Aliran outlet
Water in

Data Kondisi Operasi


Fluida Panas : Produk
W1 = 24.639,61082 kg/hr = 54.320,9788 lb/hr
T1 = 150 oC = 302 oF
T2 = 60 oC = 86 oF
Fluida Dingin : Air Pendingin
W1 = 25.945,8737 kg/hr = 57.200,79208lb/hr
t1 = 30 oC = 86 oF
t2 = 55 oC = 131 oF
Desain Perhitungan
a) Beban Panas Cooler-01
Q = 2.569.895,7071 Btu/hr
b) Log Mean Temperature Difference (LMTD)

Tabel 14. LMTD


Fluida Panas Fluida Dingin
Komponen Selisih
(oF) (oF)
302 Suhu tinggi 131 171
86 Suhu rendah 86 0
Selisih 171

ΔT - ΔT1
2
LMTD (ΔT) = ln (ΔT
2 /ΔT1 )

Pers. 6. 9. (Pers. 5.14, Kern, D.Q., 1965)


= 60.2308 oF
c) Tc dan tc
275

T1-T2
Tc = 2
306 -82
= 2

= 194 oF
t2 - t1
tc = 2
131 - 86
= 2

= 108,5 oF

d) Overall Design Coefficient (Ud)


Asumsi Ud = 15 Btu / jam ft2 oF
Q
A = (U = 2873,2296 ft2
D .ΔT)

Karena A > 200 ft2, dipilih HE dengan jenis Shell and Tube Heat Exchanger.

e) Rencana Klasifikasi
Tube side (cold fluid)
Panjang tube (L) = 20 ft
Outside Diameter (OD) = 0,75 inch
Birmingham Wire Gage (BWG) = 18
Pass = 2 pass pada 1-in triangular pitch
Tube surface area (a") = 0,1963 ft2/lin ft
(Hal 843Tabel 10. Kern, D.Q., 1965)
A
Jumlah tube (Nt) = Lxa"

= 732
Dari tabel 9 Hal. 842 Kern, didapat nilai yang mendekati Nt perhitungan
adalah
Nt = 728
Koreksi UD
A = Nt x L x a''
= 2858,128ft2

Q
UD = A .Δt

UD = 15,0793 (Nilai UD sudah


sama dengan UD asumsi)
f) Shell side
Inside Diameter (ID) = 31 inch (Tabel 9. Kern, D.Q., 1965)
Baffle Space (B = ID/2) = 15,5 inch
Pass (n) =2
Pt = 1-in triangular pitch

g) Fluida Panas: Tube Side


1) Flow area dalam tube (a’t) = 0,334 inch2
(Hal 843. Tabel.10, Kern, D.Q., 1965)
Nt x a′t
2) Total flow area (at) = 144 x n

(Hal 195 Pers.7.48, Kern, D.Q., 1965)


= 0,8443ft2
W
3) Laju alir (Gt) = at

= 64340.17362 lb/ hr. ft2


4) Bilangan Reynold (Ret)
Pada Tavg = 194 oF
Viskositas (μ) = 0.0430 lb/ft jam
ID = 0,6525 inch = 0.0543 ft
(Tabel.10, Kern, D.Q., 1965)
De .Ga
Ret = μ

= 81.324,89527
5) Faktor Perpindahan Panas (jH)
Dengan L/D = 368.0982
jH = 210 (Hal. 834 Fig.24, Kern, D.Q., 1965)
pada Tavg = 194 oF
Cp = 0,9974Btu/lb. oF
k = 0.0129 Btu/ft. oF. jam
1⁄
c.μ 3
Pr = (k)

= 1,4936
6) Nilai Koefisien perpindahan panas (hi)
0,14
k Cp.μ 1/3 μ
Hi = jH (D) ( ) ( )
k μw
277

Koreksi viskositas diabaikan karena tidak significant, maka didapat :


Hi = 74,2821 Btu / hr. ft2 oF
ID
hio = hi (OD) (Hal. 105 Pers.6.5, Kern, D. Q.,1965)

= 64,5759 Btu / hr. ft2 oF


h) Fluida Dingin: Shell Side
1) Flow area pada shell (as)
Clearance (C”) = pitch-OD
= 0,25
(IDxC"xB)
as = (144Pt)

Pers. 6. 20. (Pers.7.1, Kern, D.Q., 1965)


= 0,8342ft2
2) Laju alir massa dalam shell (Gs)
W
Gs =a Pers. 6. 21. (Pers.7.2, Kern, D.Q.,1965)
s

= 68.569,52391lb/hr.ft2
3) Bilangan Reynold (Res) = D x Gs / µ
Pada tavg = 108,5 oF
μ = 0,6323 Cp (Tabel 22, Yaws., C. L., 1999)
= 1,5302 lb/ft . jam
1⁄
c.μ 3
(k) = 0,9533

De = 0,720 in = 0,0600 ft (Fig.28, Kern, D.Q., 1965)


GS D
Res= = μ

= 2.725,9223
jH =3 (Fig.28, Kern, D.Q., 1965)
4) Koefisien Perpindahan Panas (ho)
Diasumsikan (μ/μw)^0.14 = 1 untuk fluida non viscous
ho = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 82,8176 Btu / jam ft2 oF
5) Clean Overall Coefficient, Uc
hio x ho
Uc = (Pers. 6.38, Kern, D.Q., 1965)
hio +ho
= 36,2840 Btu / jam ft2 oF
6) Dirt Factor, Rd
Uc −UD
Rd = (Pers 6.13, Kern, D.Q., 1965)
Uc .UD

= 0,0388
Pressure drop
i) Tube Side
1) Untuk NRet = 81.324,89527
Faktor friksi = 0,00017 (Fig 26, Kern, D.Q., 1965)
r
s = r ref

= 6.1506

f Gt 2 L n
2) ΔPt = 5, 22 x 10 10 x D s f = 0,0016 psi
e t
3) Return Loss Pressure Drop (ΔPr)
Gt = 643.401,7362
V2 / 2g = 0.06 (Fig 27, Kern, D.Q., 1965)
ΔPr = (4n / s) (V2 / 2g)
= 0,0780 psi
4) Pressure drop Total (ΔP)
ΔPT = ΔPt + ΔPr
= 0,0797 psi
j) Shell Side
1) Res = 272592.2285
Faktor Friksi = 0.0015 (Fig.29, Kern, D.Q., 1965)
r
s = r ref

= 3.9413
2) Number of cross, (N + 1)
N+1 = 12 L / B (Pers.7.43, Kern,
D.Q., 1965)
= 185.8065
Ds = ID / 12
= 2.5833ft
279

fGs2 Ds(N+1)
ΔPs = (Pers. 12.47, Kern, D.Q., 1965)
5,22×1010 Desφs

= 0.2705 psi

Tabel 15. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan C-01


IDENTIFIKASI

Nama Alat Cooler-01

Kode Alat C - 01

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mendinginkan aliran keluaran


Reaktor-02 (R-02)

DATA DESAIN

Tipe Shell and Tube Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Stainless Steel

Rd calculated 0,0388 hr ft2 F/Btu

Overall Clean Coefficient (Uc) 36,2840 Btu/hr ft2 F

Overall Design Coefficient (Ud) 15,0793 Btu/hr ft2 F

Tube Side Transfer Coefficient (hio) 82,8176 Btu/hr ft2 F

Shell Side Heat Transfer Coefficient (ho) 64,5759 Btu/hr ft2 F

TUBE SIDE SHELL SIDE

Length 20 ft. ID 31 in.

OD 0,75 in. Baffle Space 15,5000 in.

BWG 18 Passes 2

Pitch 1 in. (Triangular) ΔPs 0,2705 psi


Passes 2

Jumlah Tube 732 tube


ΔPt 0,0797 psi

11. TANGKI-03 (T-03)


Fungsi : Menampung Katalis C2H5BrO
Tipe : Silinder vertikal dengan head type ellipsoidal
Bahan Konstruksi : Carbon Steel
Gambar :

Data Desain
Temperatur (T) = 30oC
Tekanan (P) = 1 atm
Laju Alir (Ws) = 13,49 kg/jam
Densitas (ρ) = 985,83 kg/m3
Faktor Keamanan (f) = 10%
Lama Penyimpanan = 3 hari = 72 jam
Jumlah = 2 buah

Perhitungan Desain

a) Kapasitas Tangki (Vt)


Laju Alir Massa
Vt = × Lama Pernyimpanan
Densitas
13,49 kg/jam
Vt = × 72 jam
985,83 kg/m3
= 0,99 m3 : 3 storage,
Vt = 0,49 m3
Volume Total = (100% + f) × Vt
281

= (100% + 10%) x 0,49 m3

= 0,54 m3

b) Diameter Tangki (Dt)


1) Volume Silinder (Vs)
Vs = π r2 H
Dimana,
H = Tinggi silinder (Mengikuti spesifikasi tangki tipe
Cylinder Height (Hs)
Hs = 3/2 D
Maka,
Dt 2 3
Vs = π ( 2 ) (2 Dt)
3
Vs = 8 π Dt 3

Vs = 1,18 Dt 3
2) Volume Bagian Head (Vh)
π
Vh = 24 Dt3

Vh = 0,13 Dt3

3) Volume Total (Vt)


Vt = Vs + Vh
Vt = 1,18 Dt3 + 0,13 Dt3
Vt = 1,31 Dt3
4) Mencari Diameter Tangki (Dt)
1⁄
Vt 3
Dt = (1,31)

Dt = (0,54 m3 / 1,31)1/3
Dt = 0,75 m
= 29,34 in
r =D/2
r = 0,37 m
= 14,67 in

c) Tinggi Tangki (Ht)


1) Tinggi Silinder (Hs)
3
Hs = 2 Dt
3
Hs = 2 × 0,75 m

Hs = 1,12 m
2) Tinggi Head (Hh)
1
Hh = 4 Dt

Hh = 0,19 m
3) Tinggi Tangki Total (Ht)
Ht = Ht + Hh
= 1,12 m + 0,19 m
Ht = 1,30 m

d) Tebal Dinding Tangki (t)


P×r
t = +C Pers. 6.1. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)
(S × E - 0,6 P)

Dimana,
S = Allowance Stress (psi) = 13.700 psi (Tabel 4, Peters, 1991)
E = Welded Joint Efficiency = 0,85 (Tabel 4, Peters, 1991)
P = Tekanan Desain (psi) = 14,70 psi
r = Jari-jari (in) = 14,67 in
C = Korosi maksimum (in) = 0,01 in (Tabel 6, Peters, 1991)
Sehingga,

14,70 psi × 14,67 in


t =( ) + 0,01 in
(13.700 psi × 0,85 ) - (0,6 × 14,70 psi)
t = 0,03 in
= 0,00072 m

e) Outside Diameter (OD)


ID = 0,745
OD = ID + 2t
OD = 0,745 m + (2 × 0,00072 m)
OD = 0,75 m
283

Tabel 16. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan T-03


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-03
Kode Alat T – 03
Jumlah Menampung Katalis 2-Bromoethanol
Fungsi 2 Unit
DATA DESAIN
Tipe Silinder vertikal dengan head type
ellipsoidal
Kapasitas, m3 985,83
Temperatur, oC 30
Tekanan, atm 5,00
Inside Diameter, (ID) m 0,75
Outside Diameter, (OD) m 0,75
Tinggi, m 1,30
Tebal Dinding, m 0,05
Bahan Konstruksi Carbon Steel

12. POMPA-02 (P-02)


Fungsi : Memompa Air dari T-03 menuju R-02
Tipe : Centrifugal pump
Bahan Konstruksi : Stainless steel 304
Gambar :

Data Desain
Temperatur, T = 30oC = 303,15 K
Laju alir, ms = 13.840,3004 kg/jam = 29,7508 lb/jam
Densitas fluida,  = 985,8259 kg/m3 = 61,5430 lb/ft3
Viskositas,  = 1,1361 cP = 2,7482 lb/ft jam
Tekanan uap, Puap = 151,2466 mmHg = 2,9191 psi = 420,3446 lbf/ft2
Faktor keamanan, sf = 10 %

Perhitungan Desain

a) Kapasitas Pompa, Qf
mf = (1+ f) × ms
mf = (1 + 0,1) × 29,7508 lb/jam
= 32,7259 lb/jam
= 0,5454 lb/min
mf
Qf = r
0,5454 lb/min
= 61,5430 lb/ft3

= 0,0089 ft3/ min


= 0,0001 ft3/ s
= 0,0011 gal/s

b) Menentukan Ukuran Pipa


1) Diameter Pipa
Untuk aliran turbulen (viskositas 0,02 – 20 cP) dan direncanakan Di > 1
ini maka digunakan rumus diameter dalam optimum pipa
Dopt = 3,9 Qf 0,45 × ρ0,13 Pers. 6. 4. (Peters, 1991. Hal. 496)
=
3,9 (0,0011 ft3/ s)0,45 × (61, 5430 lb/ft3) 0,13
2) Dimensi Pipa
Berdasarkan tabel 10-18 Properties of Steel Pipe, Perry's Chemical
Engineers' Handbook 7th Ed Hal. 10-72 (Perry, 1999), dimensi pipa yang
digunakan:
• Suction Pipe
NPS = 0,2500 in = 0,208 ft
SN = 80
ID = 3,302 in = 0,0252 ft
OD = 3, 54 in = 0,0450 ft
Ls =4m = 13,1234 ft
a” = 0,0005 ft2 = 0,0720 in
285

• Discharge Pipe
NPS = 0,1250 in = 0,0104 ft
SN = 80
ID = 0,2150 in = 0,0179 ft
OD = 0,4050 in = 0,0338 ft
Ls =6m = 19,6850 ft
a” = 0,0003 ft2 = 0,0360 in
c) Perhitungan pada Suction
1) Suction velocity, Vs
Qf
Vs = a”
0,0001 ft3 / s
= 0,0005 ft2

= 0,29542049 ft/s
= 1.063,513764 ft/jam
Diperoleh,
ft 2
V2 (0,29542049 )
s
= lb
2gc 2 x 32,1740 ft 2
lbf s

= 0,00135627 ft2/lb ft
Reynold Number, NRe
DV ρ
NRe = µ

0,0252 ft x 1.063,513764 x 61, 5430 lb/ft3


NRe = 2,7482 lb/ft jam

= 599,3747986 (Laminer Flow)


Material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah Commercial
Steel Pipe, maka berdasarkan Gambar. 14-1. Fanning Friction Factors
For Long Straight Pipes (Peters, M.S. dan K.D. Timmerhaus, 1991, Hal.
482), diperoleh :
Equivalent roughness,  = 0,00015 ft
e 0,00015 ft
=
D 0,0252 ft

= 0,006
Pada NRe = 599,3747986 dan ε/D = 0,0006, Gambar 14-1 (Peters, M.S.
dan K.D. Timmerhaus, 1991), diperoleh :
fanning factor, f = 0
2) Skin friction loss, Hfs
4 x f x Le v2
Hfs = x Pers. 6. 5. (Ismail, S., 1999)
D 2gc

Equivalent length dari fitting dan valve diperoleh dari Tabel II.1 Alat
Industri Kimia (Ismail, S., 1999)
Elbow 90o std : 32
Gate valve :7
Tee : 90
Jika ekuivalen panjang dari fitting dan valve

Tabel 17. Equivalent length dari fitting dan valve


Jenis Fitting Equivalent Banyak Equivalent Length of
Length Fitting Fitting
Elbow 90o std 32 1 32
Gate Valve 7 1 7
Tee 90 0 0
Total 39

Jadi equivalent length dari fitting dan valve = 1 elbow 90o std = 32
L = Ls + (Lfitting. ID)
= 13,1234 ft + (39 x 0,0252 ft)
= 14,1049 ft
Maka :
4 x f x Le v2
Hfs = x
D 2gc

4 x 0 x 14,1049
= x 0,00135627 ft2/lb ft
0,0179 ft

= 0,0000 ft.lbf/lb
3) Sudden Contraction Friction Loss, Hfc
Kc V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
2gc

Didapatkan:
A1 = Luas penampang 1 = 0, 0,0003 ft2
287

A2 = Luas penampang 2 = 0 ft2


α =1
Dari grafik II.13. Syarifudin Ismail, Alat Industri kimia. diperoleh:
Kc = 0,4 x (1,25- A2/A1)
Pers. 6. 7. (Tabel 14-1, Peter,1991,Hal. 484)
Kc = 0,48
Sehingga,
Kc V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
2gc

0,48
Hfc = x 0,00135627 ft2/lb ft
2.1

Hfc = 0,0003 ft.lbf/lb

4) Fitting dan valve friction loss, Hff


V2
Hff = Kf x 2g Pers. 6. 8. (Syarifuddin, 2002)
c

Hff = 0,9000 x 0,00135627 ft2/lb ft


Hff = 0,0014 ft.lbf/lb
5) Total Suction Friction Loss, Hf,suc
Hf,suc = Hfs + Hfc + Hff
= 0,0000 ft.lbf/lb + 0,0003 ft.lbf/lb + 0,0014 ft.lbf/lb
= 0,0017 ft.lbf/lb
6) Suction Head, Hsuct
• Persamaan Bernoulli
Pa-Pb g Va2 -Vb2
+ (Za-Zb)+ = Hf
ρ gc 2ga

Za = 1,000 m = 3,280 ft
Zb = 0,000 m = 0,000 ft
• Static head,
g
Hs = g (Za – Zb)
c

Hs = 1 lbf/lb x 3,280 ft
Hs = 3,280 ft.lbf/lb
• Pressure head, Hpa
Pa = 10 atm = 146,960 psi = 21.162,166 lbf/ft2
Pa
Hpa = ρ

21.162,166 lbf/ft2
Hpa =
61,5430 lb/ft3

Hpa = 34,3860 ft.lbf/lb


• Velocity head, Hv
Va – Vb = 0
Hv = 0 ft lbf/lb
Maka, Hsuc
Pa-Pb g Va2 -Vb2
+ (Za-Zb)+ = Hf,suc
ρ gc 2ga

Pb Pa g Va2 -Vb2
= + (Za-Zb) – Hf,suc
ρ ρ gc 2ga
Pb
= 34,3860 ft.lbf/lb + 3,280 ft.lbf/lb + 0,000 ft.lbf/lb - 0,0017 ft.lbf/lb
ρ

Hsuc = 37,6685 ft.lbf/lb


Atau,
Pb = Hsuc . ρ
= 37,6685 ft.lbf/lb . 61,5430 lb/ft3
= 2.318,2329 lbf/ft2
= 16,0988 psi

7) Net Positive Suction Head (NPSH)


Vapor Pressure Correction, Hp uap
Puap
Hp uap = ρ

420,3446 lbf/ft2
Hp uap =
61,5430 lbf/ft3

Hp uap = 6,8301 ft lbf/lb


Total NPSH = Hsuc – Hp,uap
= (37,6685 – 6,8301) ft lbf/lb
= 30,8384 lbf/lb
d) Perhitungan pada Discharge
1) Discharge Velocity, Vd
Qf
Vd = a"
289

0,0001 ft3 /s
Vd =
0,0003 ft2

Vd = 0,5908 ft/s
= 2.127,0275ft/jam
V2 (0,5908 ft/s)2
= 2 x 32,1740 ft lb/lbf s
2gc

= 0,0054 ft.lbf/lb
Reynold Number, NRe
DVρ
NRe = μ

0,0179 ft ×2.127,0275 ×61,5430 lb/ft3


NRe = lb
2,7482 jam
ft

NRe = 853,4144
Material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah Commercial Steel
Pipe maka berdasarkan Gambar. 14-1. Fanning Friction Factors For Long
Straight Pipes Hal. 482 (Peters, M. S. Dan K. D. Timmerhaus, 1991),
diperoleh :
Equivalent roughness, ε = 0,00015 ft
ε 0,0001509 ft
=
D 0,0179 ft

= 0,0084
Pada NRe = 853,4144 dan ε/D = 0,0008, berdasarkan Figure 14-1. Fanning
friction factor for long straight pipes (Peter, 1991, Hal. 482), diperoleh:
Fanning factor, f = 0,0057.
2) Skin friction loss (Hfs)
4 ×f ×L V2
Hfs = x 2g Pers. 6. 5. (Ismail, S., 1999)
D c

Equivalent length dari fitting dan valve diperoleh dari Tabel II.1 Alat
Industri Kimia (Ismail, S., 1999, Hal.35):
Elbow 90o std = 32
Gate valve =7
Tee = 90
Tabel 18. equivalent length dari fitting dan valve
Jenis Fitting Equivalent Banyak Equivalent Length of
Length Fitting Fitting
Elbow 90o std 32 3 0
Gate Valve 7 0 0
Tee 90 0 0
Total 0

Diketahui ID = 0,1871 ft dan Ls = 32,8084 ft


L = Ls + (Lfitting . ID)
= 19,6850 ft + (0 x 0,0179 ft)
= 19,6850 ft
Maka,
4 ×f ×L V2
Hfs = x 2g
D c

4 × 0,0057 ft lbd/lb ×19,6850 ft


Hfs = x 0,0054 ft.lbf/lb
0,0450 ft

= 0,0541 ftlbf/lb
3) Sudden Contraction Friction Loss, Hfc
Ke V2
Hfc = 2α x Pers. 6. 6. (Peters, 1991. Hal. 484)
gc

Didapatkan:
A1 = Luas penampang 1 = 0,0275 ft2
A2 = Luas penampang 2 = A1 >> A2
α = 1 untuk aliran turbulent
Berdasarkan Grafik II.13 Hal. 37, Ismail, (1999) untuk A2/A1 = 0 dan NRe
= 115.856,5145 maka diperoleh nilai :
Kc = 0,28
Sehingga,
Ke V2
Hfc = 2α x gc

Ke V2
Hfc = x 2g
α c

0,28
Hfc = x 0,0054 ft.lbf/lb
1
291

Hfc = 0,0008 ft.lbf/lb

4) Fitting dan valve friction loss, Hff


Nilai Kf diperoleh dari Tabel II.2 Alat Industri Kimia, (Ismail, S., 1999):
Elbow 90o std = 0,9
Gate valve = 0,2
Tee = 1,8
Jadi nilai Kf = 2 elbow 90o std + 0 gate valve + 0 tee
= 0 (0,9) + 0 (0,2) + 0 (1,8)
= 0,0000 ft.lbf/lb
Maka nilai Hff
V2
Hff = Kf x 2g
c

Hff = 0 ft.lbf/lb x 0,0054 ft.lbf/lb


Hff = 0,0000 ft.lbf/lb
5) Total Discharge Friction Loss, Hf,dis
Total Discharge Friction Loss, Hf,dis
Hf,dis = Hfs + Hfc + Hff
= 0,0541 ft.lbf/lb + 0,0008 ft.lbf/lb + 0,0000 ft.lbf/lb
= 0,0549 ft.lbf/lb
6) Discharge Head, Hdis
• Persamaan Bernoulli
Pc-Pd g Vc2 -Vd2
+ (Zc-Zd)+ = Hf
ρ gc 2gα

Zc =0m
Zd =8m =26,2467 ft
• Discharge head, Hdis
g
Hdis = gc (Zd - Zc)

Hdis = 1 lbf/lb x 26,2467 ft


Hdis = 26,2467 ft
• Pressure head, Hpd
Pd = 1 atm = 14,696 psi = 2.116,2166 lbf/ft2
Pd 2.116,2166 lbf/ft2
=
ρ 34,3860 lb/ft3
= 33,1179 ft lbf/lb
• Velocity head, Hv
Vc – Vd =0
Hv = 0 ft lbf/lb
Maka, Hdis
Pc-Pd g Vc2 -Vd2
+ (Zc-Zd)+ = Hf
ρ gc 2gα

Pd Pd g Vc2 -Vd2
= + (Zc-Zd)+ – Hf
ρ ρ gc 2gα
Pc
= 34,3860 ft lbf/lb + 26,2467 ft lbf/lb + 0,000 ft lbf/lb - 0,0549 ft lbf/lb
ρ

Hdis = 60,5778 ft lbf/lb


Maka,
Pc = Hdis x ρ
= 60,5778 ft lbf/lb x 61,5430lb/ft3
= 3.728,1422 lbf/ft2
= 25,8899 psi
e) Differential Pressure (Total Pump), ∆P
Differential Pressure = Discharge pressure + Filter pressure drop –
Suction pressure
= 25,8899 psi + 0,000 psi – 16,1980 psi
= 9,7910 psi
= 0,6662 atm
f) Total Head
Total head = Discharge head – Suction head
= 60,5778 ft lbf/lb – 37,6685ft lbf/lb
= 22,9093 ft lbf/lb
Berdasarkan jenis pompa yang ada, maka dipilih jenis pompa sentrifugal
single stage karena dapat menaikkan head hingga 18,2092 ft lbf/lb.

g) Effisiensi Pompa, η
Berdasarkan Gambar 14-37 (Peters, 1991) untuk kapasitas pompa sebesar
0,0663 gal/min diperoleh:
Effisiensi pompa, η = 15 %
293

h) Break Horse Power (BHP)


Persamaan Bernoulli:
∆P Δv2
Ws = + ΔZ + + Hf
ρ 2gc

= 22,9093ft.lbf/lb

Mf x Ws
BHP = ηp

0,5454 lb/min x 22,9093 ft lbf/lb


BHP = 0,1500

BHP = 0,0083 ft lbf/ min

BHP = 0,0034 Hp

i) Required Driver
Dari Gambar 14-38 (Peters, M.S. dan K.D. Timmerhaus, 1991), pada BHP
= 0,6792 Hp didapat efisiensi motor = 83 % diperoleh:
BHP
MHP = Efisiensi Motor
0,0034 Hp
MHP = 60%

MHP = 0,0057 Hp
Maka dipilih pompa dengan daya = 1 Hp
Tabel 19. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan P-02
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-03
Kode alat P-03
Fungsi Memompa Air dari T-03 menuju R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 30
Densitas, kg/m3 985,8259
Laju alir massa, kg/jam 13,4948
Viskositas, cP 1,1361
Tekanan uap, psi 2,9191
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 0,0663
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,0001
Suction Discharge
NPS, in 0,2500 0,1250
SN 80,0000 80,0000
ID, in 0,3020 0,2150
OD, in 0,5400 0,4050
L, m 4,0000 6,0000
Velocity, ft/s 0,2954 0,5908
Total friction loss, ft lbf/lb 0,0017 0,0549
Tekanan operasi (psi) 16,0988 25,8899
NPSH (ft.lbf/lb) 30,8384
Efisiensi pompa 15%
efisiensi motor 60%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel
295

13. Heater-02 (H-02)


Fungsi : Memanaskan aliran keluar Pompa-02 (P-02)
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland

Tee
Return Head

Data Kondisi Operasi :


Fluida Panas (Annulus) :
W1 = 1,8396kg/jam = 4,0555lb/jam
T1 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
T2 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
Fluida Dingin (Inner)
W2 = 13,4948kg/jam = 29,7508lb/jam
t1 = 30 oC = 86,0000 oF
t2 = 150 oC = 302,0000 oF

Desain Perhitungan

a) Beban Panas Cooler C-03


Q = 1562,0867 Btu/hr
b) Log Mean Temperature Different (LMTD)

Tabel 20. LMTD


Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 662,00 Temp, Tinggi 302,0 360,0
T2 662,00 Temp, Rendah 86,0 576,00
Selisih -216,00

2ΔT - ΔT1
LMTD (∆T) = ln (ΔT
2 /ΔT1 )
Pers. 6. 9. (Pers. 5.14, Kern, D.Q., 1965)
∆T = 459,5709 oF

c) Temperatur Rata-rata
Tc = 662,0000 oF
tc = 194,0000 oF

d) Trial UD
Asumsi UD = 200 Btu/ jam ft2oF (Tabel 8, Kern, D.Q., 1965)
Q
A =
(UD .ΔT)

= 0,0170 ft2
Karena A < 200 ft2, maka digunakan Double Pipe Heat Exchanger dengan
spesifikasi dari Tabel 11 pada buku Kern :

Tabel 21. Memilih jenis Double Pipe Heat Exchanger


No Annulus Data Pipa Inner
1 3/8 IPS 1/8
2 40 in SN 40 in
3 0,675 in ODp 0,405 in
4 0,493 in IDp 0,269 in
5 0,177 ft2 a’ 0,106 ft2

e) Perhitungan Fluida
Annulus: Fluida Dingin
1) Flow area (aa)
D2 = 0,4930 in = 0,0411ft
D1 = 0,4050 in = 0,0338 ft
π (D22 - D21 )
aa = 4

= 0,0004 ft2
2) Diameter Equivalent (De)
D22 - D21
De = D1

= 0,0163 ft
297

3) Laju alir massa (Ga)


Ga = W/aa
= 69061,0317lb/jam ft2
4) Bilangan Reynold (Rea)
Pada tavg = 194,00 o F
 = 0,4562 cP = 1,1041 lb/hr ft
(Fig 15, Kern, D.Q., 1965)
Rea = De,Ga/ 
= 1017,10
jH = 7 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 194,00 o F
Cp = 0,4164Btu/lb,oF (Fig 2, Kern, D.Q., 1965)
k = 0,0142Btu/ft2,hr oF (Table 4, Kern, D.Q., 1965)
(Cp /k)1/3 = 3,1833
5) Koefisien Perpindahan panas (ho)
ho = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
= 19,5243 Btu/ jam ft2oF
f) Inner Pipe: Fluida Panas
1) Flow area (Dp)
Dp = 0,269 in = 0,0224 ft
π.D2
ap = 4

= 0,0004
2) Laju alir massa (Gp)
Gp = W / ap
= 10.281,0320lb/jam,ft2
3) Bilangan Reynold (Rep)
Pada Tavg = 662,0 oF
 = 0,0224 cp = 0,0543 lb/hr ft
Gp .D
Rep = μ

= 4247,45
jH = 15 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 662,0 oF
Cp = 0,4845 Btu/lb,oF
k = 0,0285 lb/ft,jam
(Cp /k)1/3 = 0,9736
4) Koefisien Perpindahan Panas (hi)
hi = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 18,5594 Btu/ jam ft2 oF
hio = hi (ID/OD)
= 12,3271Btu/ jam ft2 oF
5) Clean Overall Coefficient (Uc)
hio x ho
Uc = hio + ho

= 7,5563 Btu/jam ft2 oF


6) Design Overall Coefficient (UD)
1/UD = 1/Uc + Rd
Pers 6. 11. (Pers. 6.10 Kern, D.Q., 1965)
RD = 0,0030
1/UD = 0,1353
UD = 7,3888Btu/jam ft2 oF
7) Required Surface (A)
Q
A = Ud .ΔT

= 0,460 ft2
Required Length (L)
L = A/a’’
a’’ = 0,1060 ft (Tabel 11, Kern, D.Q., 1965)
L = 4,3398 ft
Panjang 1 hairpin = 1 × 17 ft = 17 ft
Jumlah hairpin yang diperlukan = L / panjang 1 harpin
= 0,13
0
Maka dipakai 2 hairpin (1 x 17 ft ) :
299

Actual Length = 2 x (0 x 17) = 4 ft


Actual Surface = L x a” = 0,4600 ft2
8) Actual Design Coefficient, Ud
Q
UD = Aact .ΔT

= 7,3888 Btu/jam ft2 oF


9) Dirt Factor (Rd)
U c - UD
Rd = U c x UD

= 0,0030

g) Pressure Drop
Annulus: Fluida Dingin
De’ = (D2 - D1)
= 0,0073 ft
Rea = De,Ga/ 
= 1017,1041
f = 0,0035 + [0,264 / Rea0,42]
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0179
 = 0,0029lb/ft3
4 . f . Ga2 . L
Fa = 2.g.ρ2 .D′e

= 29050187,9958 ft
Va = Ga/3600, Pers. 6. 13. (Kern, D.Q., 1965)
= 6649,2495ft/s
V2
FL = n (2.g) Pers. 6. 14. (Kern, D.Q., 1965)

= 1373059,58247 ft
(ΔFa + FL ).ρ
P = Pers. 6. 15. (Kern, D.Q., 1965)
144

= 609,538319 psi
h) Inner Pipe: Fluida Panas
Rep = 4247,4515
f = 0,0035 + (0,264 / Rep0,42)
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0114 = 0,2202 lb/ft3
4 . f . Gp 2 . L
Fp = =
2 g . 2 .D
= 2,3032 ft
P = (Fp,)/144
= 0,0035 psi

Tabel 22. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan H-02


IDENTIFIKASI

Nama Alat Heater-02

Kode Alat H-02

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan aliran keluar


Pompa-02 (P-02)

DATA DESAIN

Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 7,5563 Btu/hr ft2 oF

Ud 7,3888 Btu/hr ft2 oF


301

14. Heater-03 (H-03)


Fungsi : Memanaskan aliran keluaran Reaktor-02 (R-02)
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland

Tee
Return Head

Data Kondisi Operasi :


Fluida Panas (Annulus) :
W1 = 1127,1378kg/jam = 2484,9106 lb/jam
T1 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
T2 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
Fluida Dingin (Inner)
W2 = 64995,0107 kg/jam = 143289,3005 lb/jam
t1 = 150,0000 oC = 302,0000 oF
t2 = 160,5000 oC = 320,9000 oF

Desain Perhitungan

a) Beban Panas Cooler C-03


Q = 957122,3875 Btu/hr
b) Log Mean Temperature Different (LMTD)

Tabel 23. LMTD


Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 662,00 Temp, Tinggi 320,9 341,1
T2 662,00 Temp, Rendah 302,0 360,00
Selisih -18,90

ΔT - ΔT1
2
LMTD (∆T) = ln (ΔT
2 /ΔT1 )
Pers. 6. 9. (Pers. 5.14, Kern, D.Q., 1965)
∆T = 350,4651 oF

c) Temperatur Rata-rata
Tc = 662,0000 oF
tc = 311,4500 oF

d) Trial UD
Asumsi UD = 200 Btu/ jam ft2oF (Tabel 8, Kern, D.Q., 1965)
Q
A =
(UD .ΔT)

= 45,5168 ft2
Karena A < 200 ft2, maka digunakan Double Pipe Heat Exchanger dengan
spesifikasi dari Tabel 11 pada buku Kern :

Tabel 24. Memilih jenis Double Pipe Heat Exchanger


No Annulus Data Pipa Inner
1 6 IPS 4
2 40 in SN 40 in
3 6,625 in ODp 4,5 in
4 6,025 in IDp 4,026 in
5 1,734 ft2 a’ 1,178 ft2

e) Perhitungan Fluida
Annulus: Fluida Dingin
1) Flow area (aa)
D2 = 6,0250 in = 0,5021 ft
D1 = 4,5000in = 0,3750ft
π (D22 - D21 )
aa = 4

= 0,0875 ft2
2) Diameter Equivalent (De)
D22 - D21
De = D1

= 0,2972 ft
303

3) Laju alir massa (Ga)


Ga = W/aa
= 1637625,7168 lb/jam ft2
4) Bilangan Reynold (Rea)
Pada tavg = 311,45 o F
 = 1,3611cP = 3,2938 lb/hr.ft
(Fig 15, Kern, D.Q., 1965)
Rea = De,Ga/ 
= 147778,67
jH = 400 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 311,45 o F
Cp = 0,6365 Btu/lb,oF (Fig 2, Kern, D.Q., 1965)
k = 0,1218 Btu/ft2,hr oF (Table 4, Kern, D.Q., 1965)
(Cp /k)1/3 = 2,5817
5) Koefisien Perpindahan panas (ho)
ho = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
= 423,1966 Btu/ jam ft2oF

g) Inner Pipe: Fluida Panas


1) Flow area (Dp)
Dp = 4,026 in = 0,3355 ft
π.D2
ap = 4

= 0,0884
2) Laju alir massa (Gp)
Gp = W / ap
= 28.122,6386 lb/jam,ft2
3) Bilangan Reynold (Rep)
Pada Tavg = 662,0 oF
 = 0,0224 cp = 0,0543 lb/hr ft
Gp .D
Rep = μ

= 173887,86
jH = 400 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 662,0 oF
Cp = 0,4845 Btu/lb,oF
k = 0,0285 lb/ft,jam
(Cp /k)1/3 = 0,9736
4) Koefisien Perpindahan Panas (hi)
hi = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 33,0682 Btu/ jam ft2 oF
hio = hi (ID/OD)
= 29,5850 Btu/ jam ft2 oF
5) Clean Overall Coefficient (Uc)
hio x ho
Uc = hio + ho

= 27,6519 Btu/jam ft2 oF


6) Design Overall Coefficient (UD)
1/UD = 1/Uc + Rd
(Pers 6. 11. (Pers. 6.10 Kern, D.Q., 1965)
RD = 0,0030
1/UD = 0,0392
UD = 25,5337Btu/jam ft2 oF

7) Required Surface (A)


Q
A = Ud .ΔT

= 106,957 ft2
Required Length (L)
L = A/a’’
a’’ = 1,1780 ft (Tabel 11, Kern, D.Q., 1965)
L = 90,7952 ft
Panjang 1 hairpin = 1 × 17 ft = 17 ft
Jumlah hairpin yang diperlukan = L / panjang 1 harpin
= 2,67
3
305

Maka dipakai 1 hairpin (1 x 17 ft ) :


Actual Length = 2 x (3 x 17) = 91 ft
Actual Surface = L x a” = 106,9567 ft2
8) Actual Design Coefficient, Ud
Q
UD = Aact .ΔT

= 25,5337 Btu/jam ft2 oF


9) Dirt Factor (Rd)
U c - UD
Rd = U c x UD

= 0,0030

h) Pressure Drop
Annulus: Fluida Dingin
De’ = (D2 - D1)
= 0,1271 ft
Rea = De,Ga/ 
= 147778,6680
f = 0,0035 + [0,264 / Rea0,42]
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0053
 = 0,9731 lb/ft3
2. L
4 . f . G𝑎
Fa = 2.g.𝜌2 .D′𝑒

= 51111,6885 ft
Va = Ga/3600, (Pers. 6. 13. (Kern, D.Q., 1965)
= 467,4505 ft/s
𝑉2
FL = n( ) (Pers. 6. 14. (Kern, D.Q., 1965)
2.𝑔

= 6786,02256 ft
(𝛥𝐹𝑎 + F𝐿 ).𝜌
P = (Pers. 6. 15. (Kern, D.Q., 1965)
144

= 391,269023 psi
i) Inner Pipe: Fluida Panas
Rep = 173887,8646
f = 0,0035 + (0,264 / Rep0,42)
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0052
 = 0,2202 lb/ft3
4 . f . Gp 2 . L
Fp = =
2 g . 2 .D
= 10,9059 ft
P = (Fp,)/144
= 0,0167 psi

Tabel 25. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan H-03


IDENTIFIKASI

Nama Alat Heater-03

Kode Alat H-03

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Memanaskan aliran keluaran


Fungsi Reaktor-02 (R-02)

DATA DESAIN

Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 27,6519 Btu/hr ft2 oF

Ud 25,5337 Btu/hr ft2 oF


307

15. Evaporator-01 (EV-01)


Fungsi : Untuk memisahkan H2O dari komponen lainnya
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel 316
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland

Tee
Return Head

Data Kondisi Operasi:


Fluida Panas (Annulus) :
W1 = 62,6804kg/jam = 138,1865 lb/jam
T1 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
T2 = 350,0000 oC = 662,0000 oF
Fluida Dingin (Inner)
W2 = 40376,9491 kg/jam = 89015,8295 lb/jam
t1 = 160,5 oC = 320,9000 oF
t2 = 202,7580 oC = 396,9644 oF

Desain Perhitungan
a) Beban Panas Cooler C-03
Q = 53225,8266 Btu/hr
b) Log Mean Temperature Different (LMTD)

Tabel 25. LMTD


Temperatur Fluida Panas Fluida Dingin Selisih
T1 662,00 Temp, Tinggi 397,0 265,0
T2 662,00 Temp, Rendah 320,9 341,10
Selisih -76,06

ΔT - ΔT1
2
LMTD (∆T) = ln (ΔT Pers. 6. 9. (Pers. 5.14, Kern, D.Q., 1965)
2 /ΔT1 )
∆T = 301,4702 oF

c) Temperatur Rata-rata
Tc = 662,0000 oF
tc = 358,9322 oF

d) Trial UD
Asumsi UD =200 Btu/ jam ft2oF (Tabel 8, Kern, D.Q., 1965)
Q
A = (UD .ΔT)

= 0,8828 ft2
Karena A < 200 ft2, maka digunakan Double Pipe Heat Exchanger dengan
spesifikasi dari Tabel 11 pada buku Kern :

Tabel 26. Memilih jenis Double Pipe Heat Exchanger


No Annulus Data Pipa Inner
1 24 IPS 20
2 40 in SN 40 in
3 24 in ODp 20 in
4 23,25 in IDp 19,25 in
5 6,283 ft2 a’ 5,235 ft2

e) Perhitungan Fluida
Annulus: Fluida Dingin
1) Flow area (aa)
D2 = 23,2500 in = 1,9375 ft
D1 = 20,0000 in = 1,6667 ft
π (D22 - D21 )
aa = 4

= 0 0,7663 ft2
2) Diameter Equivalent (De)
D22 - D21
De = D1

= 0,5857 ft
3) Laju alir massa (Ga)
309

Ga = W/aa
= 116169,0949 lb/jam ft2
4) Bilangan Reynold (Rea)
Pada tavg = 358,93 o F
 = 0,0307 cP = 0,0743 lb/hr ft
(Fig 15, Kern, D.Q., 1965)
Rea = De,Ga/ 
= 915738,81
jH = 1000
(Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 358,93 o F
Cp = 0,4801 Btu/lb,oF (Fig 2, Kern, D.Q., 1965)
k = 0,0002 Btu/ft2,hr oF
(Table 4, Kern, D.Q., 1965)
(Cp /k)1/3 = 5,3171
5) Koefisien Perpindahan panas (ho)
ho = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 2,1534 Btu/ jam ft2oF

f) Inner Pipe: Fluida Panas


1) Flow area (Dp)
Dp = 19,250 in = 1,6042 ft
π.D2
ap = 4

= 2,0201 ft2
2) Laju alir massa (Gp)
Gp = W / ap
= 68,4065 lb/jam,ft2
3) Bilangan Reynold (Rep)
Pada Tavg = 662,0 oF
 = 0,0224 cp = 0,0543 lb/hr ft
Gp .D
Rep = μ
= 2024,34
jH = 300 (Fig 24, Kern, D.Q., 1965)
Pada Tavg = 662,0 oF
Cp = 0,4845 Btu/lb,oF
k = 0,0285 lb/ft,jam
(Cp /k)1/3 = 0,9736
4) Koefisien Perpindahan Panas (hi)
hi = jH . (k/D). (cμ/k)1/3 (μ/μw)^0.14
Pers. 6. 10. (Pers. 6.28, Kern, D.Q., 1965)
= 5,1853 Btu/ jam ft2 oF
hio = hi (ID/OD)
= 4,9909 Btu/ jam ft2 oF
5) Clean Overall Coefficient (Uc)
hio x ho
Uc = hio + ho

= 1,5043 Btu/jam ft2 oF


6) Design Overall Coefficient (UD)
1/UD = 1/Uc + Rd Pers 6. 11. (Pers. 6.10 Kern, D.Q., 1965)
RD = 0,0030
1/UD = 1,4976
UD = 117,893 Btu/jam ft2 oF
7) Required Surface (A)
Q
A = Ud .ΔT

= 262,706 ft2
Required Length (L)
L = A/a’’
a’’ = 5,2350 ft (Tabel 11, Kern, D.Q., 1965)
L = 22,5201 ft

Panjang 1 hairpin = 1 × 17 ft = 17 ft
Jumlah hairpin yang diperlukan = L / panjang 1 harpin
= 0,66
1
311

Maka dipakai 2 hairpin (1 x 17 ft ) :


Actual Length = 2 x (23 x 17)= 23 ft
Actual Surface = L x a” = 117,8928 ft2
8) Actual Design Coefficient, Ud
Q
UD = Aact .ΔT

= 1,4976 Btu/jam ft2 oF


9) Dirt Factor (Rd)
Uc - UD
Rd = Uc x UD

= 0,0030
i) Pressure Drop
Annulus: Fluida Dingin
De’ = (D2 - D1)
= 0,2708 ft
Rea = De,Ga/ 
= 915738,8139
f = 0,0035 + [0,264 / Rea0,42]
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0043
 = 1,0922lb/ft3
4 . f . Ga2 . L
Fa = 2.g.ρ2 .D′e

= 19,4771 ft
Va = Ga/3600, Pers. 6. 13. (Kern, D.Q., 1965)
= 29,5454 ft/s
V2
FL = n (2.g) Pers. 6. 14. (Kern, D.Q., 1965)

= 27,10969 ft
(ΔFa + FL ).ρ
P = Pers. 6. 15. (Kern, D.Q., 1965)
144

= 0,353344 psi
j) Inner Pipe: Fluida Panas
Rep = 2024,3387
f = 0,0035 + (0,264 / Rep0,42)
Pers. 6. 12. (Pers.3.47b, Kern, D.Q., 1965)
= 0,0143
 = 0,2202lb/ft3
4 . f . Gp 2 . L
Fp = =
2 g . 2 .D
= 0,0000 ft
P = (Fp,)/144
= 0,0000 psi

Tabel 27. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan H-03


IDENTIFIKASI

Nama Alat Evaporator-01

Kode Alat EV-01

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Untuk memisahkan H2O dari


komponen lainnya

DATA DESAIN

Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 27,6519 Btu/hr ft2 oF

Ud 25,5337 Btu/hr ft2 oF


313

16. KOLOM DISTILASI-01 (KD-01)


Fungsi : Memisahkan C2H5BrO dari komponen lainnya
Tipe : Sieve Tray Tower
Bahan konstruksi : Stainless Steel 316
Gambar :

CD-02

ACC-02

KD-02
F

RB-02

B
Data Kondisi Operasi
Feed
T = 202.7583℃ = K 475.9083
P = 2 atm = 1500.1231 mmHg

Tabel 28. Data Feed Kondisi Operasi


Komponen xf Pi (atm) Ki = Pi/P Yi = Ki.Xf
H2O 0.0004 16.2194 8.1097 0.0030
C2H6O2 0.9714 1.9881 0.9940 0.9656
C3H4O3 0.0098 0.3705 0.1852 0.0018
C2H5BrO 0.0184 3.1842 1.5921 0.0293
Total 1,0000 0,9997

Top
T = 186.7281℃ = 459.8781 K
P = 2 atm = 1500.1231 mmHg
Tabel 29. Data Top Kondisi Operasi
Komponen yi Pi (atm) Ki = Pi/P Xi = Yi.Ki
H2O 0.0130 11.500 5.7500 0.0023
C2H6O2 0.3429 1.164 0.5818 0.5894
C3H4O3 0.0000 0.223 0.1115 0.0000
C2H5BrO 0.6440 2.253 1.1263 0.5718
Total 1,0000 0,9999

Bottom
T = 245℃ = 518,15 K
P = 4,48 atm = 3.360,2758 mmHg

Tabel 30. Data Bottom Kondisi Operasi


Komponen xi Pi (atm) Ki = Pi/P Yi = xi.Ki
H2O 0.0000 16.880 8.0381 0.0000
C2H6O2 0.9897 2.117 1.0080 0.9976
C3H4O3 0.0101 0.393 0.1871 0.0019
C2H5BrO 0.0002 3.314 1.5783 0.0003
Total 1,0000 0,9998

Perhitungan Desain
a) Menentukan Volatilitas Relatif (α)
Komponen light key = C2H5BrO
Komponen heavy key = C2H6O2
α = KLK / KHK Pers. 6. 22. (Ludwig, 1999)
Key Component

Tabel 31. Data Key Component


Ki
Komponen
Top Bottom
Light key C2H5BrO 1.126 1.578
Heavy key C2H6O2 0.582 1.008
315

α Distilat = KLK / KHK


= 1,126 / 0,582
= 1,936
α Bottom = KLK / KHK
= 1,578 / 1,008
= 1,566
α Average = √αD x αB
= √1,936 x 1,566
= 1,741
b) Menentukan Minimum Stage (Nmin)
Dengan menggunakan metode Fenske (R. Van Winkle; Persamaan 5.118; Hal.
236)
X X
log( LK ) ( HK )
XHK D XLK B
Nmin = Pers. 6. 23. (Coulson, 2005)
log αavg

= 15,574 ≅ 16
c) Menentukan Refluks Minimum (Rmin)
Digunakan metode Underwood (R. Van Winkle; Pers. 5.82; Hal. 22)
αi xi,d
∑ = Rmin + 1
αi - θ
αi xi,d
∑ =1-q
αi - θ
Dimana, q = 1, karena feed masuk pada kondisi bubble point (Coulson, 2005)
Dengan melakukan trial and error, sehingga didapat nilai θ
θ = 1,584

Tabel 32. Data Kesetimbangan Distilat dan Refluks


Xf/(α- XD/(α-
Komponen Xf XD α (α-θ)/α
θ)/α θ)/α
H2O 0.000 0.013 0.806 0.806 0.000 0.016
C2H6O2 0.971 0.343 -0.584 -0.584 -1.664 -0.587
C3H4O3 0.010 - -7.500 -7.500 -0.001 -
C2H5BrO 0.018 0.644 0.011 0.011 1.664 58.164
Total 1,0000 1,0000 10.946 -7.267 -0.000 57.593
αi xi,d
Rmin + 1 =∑
αi - θ
Rmin + 1 = 57,593
Rmin = 56,593
R = 1,5 x Rm
= 1,5 x 56,593
= 84,890
d) Theoritical Tray pada Actual Reflux – Metode Gilliland
Untuk menentukan jumlah plate teoritis digunakan korelasi Gilliland, yaitu
hubungan antara minimum reflux dan minimum stage (Winkle, 1967).
Dimana :
Rmin = 56,593
Nmin = 15,574
R = 1,5 x Rm
R = 1,5 x 56,593
= 84,890
R - Rmin
X = ( ) = 0,329
R+1
N - Nmin
Y = ( ) = 0,600
N+1
Berdasarkan Grafik 5.18 (Winkle, Page 243), dengan memplot nilai X dan Y
didapat :
N - Nm
Nm +( )
N+1
N = N - Nm = 40,436 ≅ 41
1-( )
N+1

Jadi, jumlah tray teoritis KD-01 yaitu 41 stage.


e) Menentukan feed location
Feed Location ditentukan dengan menggunakan metode Kirkbride.
(Pers. 8-168, Ludwig Vol. 2, 1994)
2
Nr B XHK (XLK )B
log ( ) = 0,206 log (( ) ( ) ( ))
Ns D XLK f (XHK )D

Nr
log = 0,0142
Ns
Nr = 1,033 Ns
317

NTeori = Nr + Ns
41 = 0,983 Ns + Ns
41 = 1,983 Ns
Pada stripping section
Ns = 20,677= 21 trays
Pada rectifying section
Nr = 20,323 = 20 trays
Jadi, feed masuk pada stage ke-10 dari puncak kolom destilasi
f) Desain Kolom Bagian Atas (Rectifying Section)
1) Data fisik untuk rectifying section
Destilat (D) = 1663.8286 kg/jam
Refluks (L) = 141242.2001 kg/jam
Total Vapor (V) =L+D
= 1663.8286 kg/jam + 141242.2001 kg/jam
= 142906.0287 kg/jam
= 39,6961 kg/s

Tabel 33. Data Fisik Perhitungan Rectifying Section


Data Fisik Vapour Liquid
Mass Flowrate (kg/s) 39.696119 39.233944
Densitas (kg/m3) 54.0587 877.600288
Volumetric Flowrate (m3/s) 0.734315 0.044706
Surface Tension (N/m) 0,0111

2) Diameter kolom (Dc)


• Liquid-Vapour Flow Parameter (FLV)
LW ρv
FLV = √ρ Pers. 6. 24. (Coulson,1999)
VW L

= 0,8890
Ditentukan tray spacing = 0,5 m (dipilih sesuai rekomendasi buku
Chemical Engineering, vol. 6, Coulson, Hal. 556 sebagai initial
estimate). Dari Fig. 11.27, buku Chemical Engineering, vol; 6, Coulson
didapat nilai Konstanta
K1 = 0,0200
• Kecepatan flooding (Uf )
ρL -ρv
Uf = K1 √ Pers. 6. 25. (Pers. 11. 81., Coulson 1999)
ρv

Uf = 0,0174 m/s

Desain untuk 85% flooding pada maksimum flow rate (u) :

u = 0,85 x Uf Pers. 6. 26. (Coulson, 1999)
= 0,85 x 0,174 m/s
= 0,0148 m/s
• Maksimum laju alir volumetric (Uvmax)
V
Uvmax = Pers. 6. 27. (Coulson, 1999)
ρV

= 0,7343 m3/s
• Net area yang dibutuhkan (An)
Uvmax
An = 
Pers. 6. 28. (Coulson, 1999)
u v

= 49,5232 m2
• Cross sectional area dengan 12% downcomer area (Ac)
Diambil sebesar 12% berdasarkan rekomendasi pada buku Chemical
Engnineering, vol. 6, Coulson, Hal. 568.
An
Ac = 1 – 0,12
Pers. 6. 29. (Coulson, 1999)

= 56,2867 m2
• Diameter kolom (Dc)
4A
Dc =√3,14c Pers. 6. 30. (Coulson, 1999)

= 8,4678 m
3) Desain plate
Diameter kolom (Dc) = 8,4678 m
• Luas Area Kolom (Ac)
Dc × 3,14
Ac =√ 4

Ac = 56,2867 m2
319

• Downcomer area (Ad)


Ad = Persen downcomer x Ac Pers. 6. 31. (Coulson, 1999)
= 0,12 x (56,2867 m2)
= 6,7544 m2
• Active area (Aa)
Aa = Ac – 2Ad Pers. 6. 32. (Coulson, 1999)
= [56,2867 – 2(6,7544)] m2
= 42,7779 m2
• Hole area (Ah)
Hole area ditetapkan 10% dari Aa sebagai trial pembatas berdasarkan
rekomendasi pada buku Chemical Engineering, Vol. 6, Coulson, Hal.
568.
Ah = 10% x Aa
= 10% x 42,7779 m2
= 4,2778 m2
Nilai weir length (Iw) ditentukan dari gambar 11.31, Coulson vol 6
Ordinat (Y)
Ad
Y = × 100
Ac
Y = 12,0000
Absis (X)
lw
X =
Dc
X = 0,7600
Sehingga,
lw = Dc x Absis
lw = 8,4678 m x 0,7600
lw = 6,4355 m
Penentuan nilai weir height (hw), hole diameter (Dh) dan plate thickness
(nilai ini sama untuk kolom atas dan kolom bawah)
Weir height (hw) = 40 mm = 0,04 m
Nilai weir height direkomendasikan pada buku Chemical Engineering,
Vol. 6, Coulson, Hal. 571
Hole diameter (dh)= 5 mm = 0,005 m
Ukuran tersebut merupakan preferred size sesuai rekomendasi pada buku
Chemical Engineering, vol. 6, Coulson, Hal. 573
Plate thickness = 3 mm = 0,003 m
4) Pengecekan Check Weeping
• Maximum liquid rate (Lm, max)
Lm,max = L/3600 Pers. 6. 33. (Hal. 473, Coulson, 1999)
= 0,1847 kg/s
• Minimum liquid rate (Lm, min)
Minimum liquid rate pada 70% liquid turn down ratio.
Lm = 70% x Lm, max
Pers. 6. 34. (Hal. 473, Coulson, 1999)
= 70% x 39,2339 kg/s
= 27,4638 kg/s
• Weir liquid crest (how)
2
Lm 3
how = 750 ( )
ρL l w
2
39,2339 kg/s 3
how, maks = 750 [ ]
(877.6002 kg/m3 )(6,4355 m)
how, maks = 27,3055 mm liquid
2
27,4638 kg/s 3
how, min = 750 [ ]
(877.6002 kg/m3 )(6,4355 m)
how, min = 21,5269 mm liquid
Pada rate minimum :
hw + how = 40 mm + 21,5269 mm
= 61,5269 mm
Dari figure 11.30, Coulson, ed. 6:
K2 = 29,9
• Minimum design vapour velocity (ǔh)
(K2 - 0,9 (25,4 - dh ))
ǔh = 1 (Pers, 11.84, Coulson, 1999)
(ρv )2
321

= 0,0652 m/s
• Actual minimum vapor velocity (Uv min actual)
Minimum vapor rate
Uv, min actual = Ah

Pers. 6. 36. (Pers. 11.84, Coulson, 1999)


Uv, min actual = 0,1202 m/s
Maximum vapor rate = 0,7343 m3/s
Minimum vapor rate pada 70% turn down sehingga :
Minimum vapor rate = 70% x Maximum vapor rate
= 70% x 0,7343 m3/s
= 0,5140 m3/s
Nilai ini diterima, karena minimum operating rate harus berada diatas
nilai weep point.
5) Plate pressure drop
• Jumlah uap maksimum yang melewati hole (ǔh)
Uv, maks
Uh = Pers. 6. 36. (Hal. 473, Coulson,1999)
Ah

Uh = 0,1717 m/s
Dari Gambar 11.34, Coulson ed 6, untuk:
Plate thickness
= 0,6
Hole diameter
Ah Ah
= = 0,1
Ap Aa
Ah
× 100 = 10
Ap
Sehingga didapat nilai Orifice coefficient (Co) = 0,74 (Grafik 11, Hal.
473, Coulson 1999)
• Dry plate drop (hd)
U 2ρ
hd = 51 (Ch ) v
Pers. 6. 37. (Pers. 11.88, Coulson, 1999)
o ρL

hd = 0,1690 mm liquid
• Residual head (hr)
12,5 x 103
hr =
ρL
hr = 14,2434 mm liquid
• Total pressure drop (ht)
ht = hd + (hw + how) + hr Pers. 6. 38. (Coulson, 1999)
= 75,9394 mm liquid
Ketentuan bahwa nilai ht harus tidak jauh dari 100 mm liquid telah
terpenuhi (Coulson, Hal. 474)
6) Downcomer liquid backup
• Downcomer pressure loss (hap)
hap = hw - 10 mm Pers. 6. 39. (Coulson, 1999)
= (40 – 10) mm
= 30 mm
• Area under apron (Aap)
Aap = hap x lw
= 30 x 10-3 m x 6,4355 m
= 0,1931 m2
Karena nilai Aap (0,1931 m2) lebih kecil dari nilai Ad (6,7544 m2),
maka yang digunakan pada perhitungan head loss di downcomer (hdc)
adalah nilai Aap.
• Head loss in the downcomer (hdc)
2
L
hdc = 166 ( ρm,Amaks ) Pers. 6. 40. (Coulson, 1999)
L ap

Hdc = 8,9009 mm
• Back up di downcomer (hb)
hb = (hw + how) + ht + hdc Pers. 6. 41. (Coulson, 1999)
½ (plate spacing + weir height) = 0,1464 m
Hb harus lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height). Ketentuan
bahwa nilai hb lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height), telah
terpenuhi. (Hal. 474, Coulson, 1999)
7) Check Resident time (tr)
Ad hbc ρL
tr = Pers. 6. 42. (Coulson, 1999)
Lm,maks

tr = 1,4743 s
323

8) Check Entrainment
• Persen flooding actual (uv)
Uvmaks
uv = Pers. 6. 43. (Coulson, 1999)
An

= 0,0148 m/s
uv
% flooding = x100 Pers. 6. 44. (Coulson, 2005)
uf

= 85%
Untuk nilai FLV = 0,8890 dari gambar 11.29, Coulson, 3d. 6, didapat:
ψ = 0,001.
Ketentuan bahwa nilai ψ harus kecil dari 1 telah terpenuhi.
9) Trial plate layout
Digunakan plate tipe cartridge dengan 50 mm unperforted strip mengelilingi
pinggir plate dan 50 mm wide calming zones.

l
Dari gambar 11.32, Coulson, ed. 6 pada Dw = 0,7600, di dapat nilai θC =100o
c

• Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ)


θ = 180o – θC
= 180o – 100o
= 80o
• Mean length, unperforated edge strip (Lm)
θ
Lm = (Dc - hw ) × 3,14 ( )
180
= 11,7614 m
• Area of unperforated edge strip (Aup)
Aup = hw x Lm
= 0,4705 m2
• Mean length of calming zone (Lcz)
𝜃
Lcz = (Dc − hw)sin ( 2𝐶 ) (Lw + Lh)

= 6,4560 m
• Area of calming zone (Acz)
Acz = 2 (Lcz + hw)
= 0,5165 m2
• Total area perforated (Ap)
Ap = Aa – Aup – Acz
= 41,7909 m2
Dari gambar 11.33, Coulson, rd. 6, nilai Ah/Ap = 0,1024, didapat:
lp/dh = 2,9
Nilai lp/dh harus berada dalam rentang 2,5 – 4,0
(Hal. 465, Coulson, 1999)
• Jumlah hole
Area untuk 1 hole (Aoh)
dh2
Aoh = 3,14 4

= 0,00002 m2
Jumlah holes = Ah / Aoh
= 217976,5702
≅ 217977 holes
10) Ketebalan minimum kolom bagian atas
Ketebalan dinding bagian head, thead
𝑃.𝐷𝑎
𝑡ℎ𝑒𝑎𝑑 = + 𝐶𝑐
2.SEj - 0,2 P

Pers. 6.4. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)


Ketebalan dinding bagian silinder, tsilinder
Pr,i
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = + 𝐶𝑐
SEj - 0,6 P

Pers. 6.1. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)


Keterangan :
P = Tekanan desain = 29,3919 psi
r = Jari-jari = 166,6880 in
325

S = Working stress allowable = 11.500 psi


Cc = Korosi yang diizinkan = 0,15 in
E = Welding joint efficiency = 0,85 (spot ecamined)
P = Max. Allowbale Internal Pressure = 32,3311 psig
• Ketebalan dinding bagian head, thead
P.Da
𝑡ℎ𝑒𝑎𝑑 = + Cc
2.SEj - 0,2 P

Pers. 6.4. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)


= 0,702 in = 0,018 m
• Ketebalan dinding bagian silinder, tsilinder
Pr,i
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = + Cc
SEj - 0,6 P

Pers. 6.1. (Peters, Tabel 4, Hal.537, Edisi 4)


= 0,702 in = 0,018 m
11) Outside Diameter (OD)
OD = ID + 2tsilinder
= 15,4426 m
g) Desain Kolom Bagian Bawah (Stripping Section)
1) Data fisik untuk stripping section
q =1
(L′−L)
q = F

V’ =V + (q-1) F
L’ =F+L
= 36547,8068 kg/jam + 141242,2001 kg/jam
= 177790,0069 kg/jam
= 49,3861 kg/s
V’ =V
= 142906,0287 kg/jam
= 39,6961kg/s
Tabel 34. Data Fisik Perhitungan Stripping Section
Data Fisik Vapour Liquid
Mass Flowrate (kg/s) 39.6961 49.3861
Densitas (kg/m3) 3.3389 963.2074
Volumetric Flowrate (m3/s) 11.8888 0.0513
Surface Tension (N/m) 0,0205

2) Diameter kolom (Dc)


• Liquid-Vapour Flow Parameter (FLV)
LW ρv
FLV = √ρ
VW L

= 0,9
Ditentukan tray spacing = 0,5 m (dipilih sesuai rekomendasi buku
Chemical Engineering, vol. 6, Coulson, Hal. 556 sebagai initial
estimate)
Dari Fig. 11.27, buku Chemical Engineering, vol. 6, Coulson didapat
nilai konstanta
K1 = 0,02
• Kecepatan flooding (Uf )

ρL -ρv
Uf = K1 √
ρv

Uf = 0,0856 m/s

Desain untuk 85% flooding pada maksimum flow rate (𝑢) :

𝑢 = 0,85 x Uf
= 0,85 x 0,0856 m/s
= 0,0727 m/s
• Maksimum laju alir volumetric (Uv max)
V
Uvmax = ρV.3600

= 11,8888 m3/s
• Net area yang dibutuhkan (An)
= 163,4351 m2
327

Uvmax
An =

uv
• Cross sectional area dengan 12% downcomer area (Ac)
Diambil sebesar 12% berdasarkan rekomendasi pada buku Chemical
Engnineering, vol. 6, Coulson, Hal. 568.
An
Ac =
1 – 0,12
= 185,7217 m2
• Diameter kolom (Dc)
4A
Dc =√3,14c

= 15,3814 m
3) Desain plate
Diameter kolom (Dc) = 15,3814 m
• Luas Area Kolom (Ac)

Dc × 3,14
Ac =√
4

= 185,7217 m2
• Downcomer area (Ad)
Ad = Persen downcomer x Ac
= 12% x (185,7217 m2)
= 22,2866 m2
• Active area (Aa)
Aa = Ac – 2Ad
= [185,7217 – 2(22,2866)] m2
= 141,1485 m2
• Hole area (Ah)
Hole area ditetapkan 10% dari Aa sebagai trial pembatas berdasarkan
rekomendasi pada buku Chemical Engineering, Vol. 6, Coulson, Hal.
568.
Ah = 10% x Aa
= 10% x 141,1485 m2
= 14,1148 m2
Nilai weir length (Iw) ditentukan dari gambar 11.31, Coulson vol 6
Ordinat (Y)
Ad
Y = × 100
Ac
m2
Y = 2 × 100
m
Y = 12
Absis (X)
lw
X =
Dc
X = 0,76
Sehingga,
lw = Dc x
lw = 15,3814 x 0,7600 m
Lw = 11,6899 m
Penentuan nilai weir height (hw), hole diameter (Dh) dan plate thickness
(nilai ini sama untuk kolom atas dan kolom bawah)
Weir height (hw) = 40 mm = 0,04 m
Nilai weir height direkomendasikan pada buku Chemical Engineering,
Vol. 6, Coulson, Hal. 571
Hole diameter (dh)= 5 mm = 0,005 m
Ukuran tersebut merupakan preferred size sesuai rekomendasi pada
buku Chemical Engineering, vol. 6, Coulson, Hal. 573
Plate thickness = 3 mm = 0,003 m
4) Pengecekan Check Weeping
• Maximum liquid rate (Lm, max)
Lm,max = L/3600
= 49,3861 kg/s
• Minimum liquid rate (Lm, min)
Minimum liquid rate pada 70% liquid turn down ratio.
Lm = 70% x Lm, max
= 70% x 49,3861 kg/s
329

= 34,5703 kg/s
• Weir liquid crest (how)
2
Lm 3
how = 750 (ρ )
L lw

how, maks = 20,0961 mm liquid


how, min = 15,8432 mm liquid
Pada rate minimum :
hw + how = 40 mm + 15,8432 mm
= 55,8432 mm
Dari fiqure 11.30, Coulson, ed. 6:
K2 = 30,1
Minimum design vapour velocity (ǔh)
(K2 - 0,9 (25,4 - dh ))
ǔh = 1
(ρv )2

= 1,0849 m/s
• Actual minimum vapor velocity (Uv min actual)
Minimum vapor rate
Uv, min actual = Ah

Uv, min actual = 1,1792 m/s


Maximum vapor rate = 11,8888 m3/s
Minimum vapor rate pada 70% turn down sehingga :
Minimum vapor rate = 70% x Maximum vapor rate
= 70% x 11,8888 m3/s
= 8,3222 m3/s
Nilai ini diterima, karena minimum operating rate harus berada diatas
nilai weep point.
5) Plate pressure drop
• Jumlah uap maksimum yang melewati hole (ǔh)
Uv, maks
Uh = Ah

Uh = 0,8423 m/s
Dari Gambar 11.34, Coulson ed 6, untuk:
Plate thickness
= 0,6
Hole diameter
Ah Ah
= = 0,1
Ap Aa
Ah
× 100 = 10
Ap
Sehingga didapat nilai Orifice coefficient (Co) = 0,74 (Grafik 11.34, Hal
473, Coulson, 1999)
• Dry plate drop (hd)
U 2ρ
hd = 51 (Ch ) v
o ρL

hd = 0,2290 mm liquid
• Residual head (hr)
12,5 x 103
hr =
ρL
hr = 12,9775 mm liquid
• Total pressure drop (ht)
ht = hd + (hw + how) + hr
= 69,0497 mm liquid
Ketentuan bahwa nilai ht harus tidak jauh dari 100 mm liquid telah
terpenuhi (Coulson, Hal. 474)
6) Downcomer liquid backup
• Downcomer pressure loss (hap)
hap = hw - 10 mm
= (40-10) mm
= 30 mm
• Area under apron (Aap)
Aap = hap x lw
= 0,3507 m2
Karena nilai Aap (0,3507 m2) lebih kecil dari nilai Ad (22,2866 m2) ,
maka yang digunakan pada perhitungan head loss di downcomer (hdc)
adalah nilai Aap.
• Head loss in the downcomer (hdc)
2
L
hdc = 166 ( ρm,Amaks )
L ap
331

Hdc = 3,5483 mm
• Back up di downcomer (hb)
Hb = (hw + how) + ht + hdc
= ½ (plate spacing + weir height) = 0,1284 m
Hb harus lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height). Ketentuan
bahwa nilai hb lebih kecil dari ½ (plate spacing + weir height), telah
terpenuhi. (Hal. 474, Coulson, 1999)
7) Check Resident time (tr)
Ad hbc ρL
tr = Lm,maks

Tr = 55,8294 s
8) Check Entrainment
• Persen flooding actual (uv)
Uvmaks
uv = An

= 0,0727 m/s
uv
% flooding = x100
uf

= 85%
Untuk nilai FLV = 0,9 dari gambar 11.29, Coulson, 3d. 6, didapat:
ψ = 0,001.
Ketentuan bahwa nilai ψ harus kecil dari 1 telah terpenuhi.
9) Trial plate layout
Digunakan plate tipe cartridge dengan 50 mm unperforted strip mengelilingi
pinggir plate dan 50 mm wide calming zones.

l
Dari gambar 11.32, Coulson, ed. 6 pada Dw = 0,76, di dapat nilai θC = 100o
c
Sudut subtended antara pinggir plate dengan unperforated strip (θ)
θ = 180o – θC
= 180o – 100o
= 80o
• Mean length, unperforated edge strip (Lm)
θ
Lm = (Dc - hw ) × 3,14 ( )
180
= 21,4098 m
• Area of unperforated edge strip (Aup)
Aup = hw x Lm
= 0,8564 m2
• Mean length of calming zone (Lcz)
𝜃
Lcz = (Dc − hw)sin ( 2𝐶 ) (Lw + Lh)

= 11,7522 m
• Area of calming zone (Acz)
Acz = 2 (Lcz + hw)
= 0,9402 m2
• Total area perforated (Ap)
Ap = Aa – Aup – Acz
= 139,3519 m2
Dari gambar 11.33, Coulson, rd. 6, nilai Ah/Ap = 0,1096, didapat:
lp/dh = 2,8200
Nilai lp/dh harus berada dalam rentang 2,5 – 4,0
10) Jumlah hole
• Area untuk 1 hole (Aoh)
dh2
Aoh = 3,14 4

= 0,00002 m2
• Jumlah holes = Ah / Aoh
= 719227,8330 ≅ 719228 holes
11) Ketebalan minimum kolom bagian atas
Ketebalan dinding bagian head, thead
333

P.Da
𝑡ℎ𝑒𝑎𝑑 = + Cc
2.SEj - 0,2 P

Ketebalan dinding bagian silinder, tsilinder


Pr,i
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = + Cc
SEj - 0,6 P

Keterangan :
P = Tekanan desain = 30,8615 psi
r = Jari-jari = 302,7839 in
S = Working stress allowable = 11.500 psi
Cc = Korosi yang diizinkan = 0,15 in
E = Welding joint efficiency = 0,85 (spot ecamined)
P = Max. Allowbale Internal Pressure = 33,9476 psig
• Ketebalan dinding bagian head, thead
P.Da
𝑡ℎ𝑒𝑎𝑑 = + Cc
2.SEj - 0,2 P

= 1,2019 in = 0,0305 m
• Ketebalan dinding bagian silinder, tsilinder
Pr,i
𝑡𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 = + Cc
SEj - 0,6 P

= 1,2037 in = 0,0305 m
12) Outside Diameter (OD)
OD = ID + 2tsilinder
= 15,4426 m
h) Total Pressure Drop
1) Pressure drop per plate
Rectifying section (ΔP1) = 75,9394 mm liquid
= 0,0004 atm
Stripping section (ΔP2) = 69,0497 mm liquid
= 0,0059 atm
2) Total pressure drop
ΔPtotal = (N1 x ΔP1) + (N2 x ΔP2)
= 0,1293 atm
i) Tinggi Kolom Distilasi
H = rectifying + stripping
= 20,5 m
Heatas = Tinggi tutup ellipsoidal atas
= ¼ x Dc/ID
= 2,1169 m
Hebawah = Tinggi tutup ellipsoidal bawah
= ¼ x Dc/ID
= 3,8454 m
Ht = H + Heatas+ Hebawah
= 26,4623 m

Tabel 35. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan KD-01


IDENTIFIKASI
Nama alat Kolom Distilasi-01
Kode alat KD-01
Jenis Sieve Tray Column
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Untuk meningkatkan kemurnian produk
KONDISI OPERASI
Top Bottom
Tekanan, atm 2 2,1
Temperatur, oC 186.7281 204.6987
DATA DESAIN
KOLOM
Tinggi kolom 26.4623 m
Umpan Masuk Stage ke- 20
Total Tray 41 tray
Top Bottom
ID 8.4678 m 15.3814 m
OD 8.5034 m 15.4426 m
Tray spacing 0.5000 m 0.5000 m
Jumlah tray 20 buah 21 buah
335

Tebal silinder 0.0178 m 0.0306 m


Tebal head 0.0178 m 0.0305 m
Material Stainless Steel 316
PELAT
Top Bottom
Downcomer area 6.7544 m2 22.2866 m2
Active area 42.7779 m2 141.1485 m2
Hole Diameter 5.0000 mm 5.0000 mm
Hole area 4.2778 m2 14.1148 m2
Tinggi weir 40.0000 mm 40.0000 mm
Panjang weir 0.7600 m 0.7600 m
Tebal pelat 3.000 mm 3.0000 mm
Pressure drop per tray 0.0081 mm liquid 0.1212 mm liquid
Tipe aliran cairan Single pass Single pass
Desain % flooding 85,0000 % 85,0000 %
Jumlah hole 217977 Buah 719228 buah
Jumlah hole per tray 10726 holes per tray 34784 holes per tray

17. KONDENSOR-01 (CD-01)


Fungsi : Mengondensasikan output KD-01
Tipe : Double Pipe Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel
Gambar :

Fluida Panas : Aliran 30, Keluaran KD-01


W1 = 142.906,0287 kg/jam = 315.050,6309 lb/jam
T1 = 186,7281℃ = 368,1105℉
T2 = 186,7281℃ = 368,1105℉
Fluida Dingin : Cooling Water
W2 = 571,9449 kg/jam = 1.260,9098 lb/jam
t1 = 30℃ = 86℉
t2 = 55℃ = 131℉

Perhitungan Desain
1) Panas yang ditransfer
Q = 59.825,4392 kJ/jam = 56.704,4058 Btu/jam

2) LMTD

Tabel 36. LMTD


Fluida Panas (℉) Fluida Dingin (℉) Selisih
T1 368,1105 Suhu tinggi t2 131 237,1105
T2 368,1105 Suhu rendah t1 86 282,1105

LMTD (Δt) = (ΔT2-ΔT1)/ln(ΔT2/ΔT1)


= 282,1105 - 237,1105 / ln (282,1105/237,1105)
= 258,9592℉
𝑇1 − 𝑇2
𝑅 = =0
𝑡2 − 𝑡1
𝑡2 − 𝑡1
𝑆 = = 0,1595
𝑇1 − 𝑡1

Plot nilai R dan S pada Kern, Fig,18 sehingga didapatkan Ft = 1


Δt = ΔTLMTD x Ft
Δt = 258,9592℉

3) Temperatur rata-rata
Fluida panas, Tc = ½ (368,1105+368,1105) = 368,1105℉
Fluida dingin, tc = ½ (131,000+ 86,000) = 108,5℉
Berdasarkan tabel 8 Process Heat Transfer, diambil:
Asumsi, UD = 75 Btu/jam.ft2.oF (Kern, D. Q., 1965)
Q
A =
UD .Δt

= 2,9196 ft2
Karena A < 200 ft2, maka dipilih jenis Double Pipe Heat Exchanger.
337

Tabel 37. Memilih jenis Double Pipe Heat Exchanger.


Annulus Inner Pipe
Komponen Aliran 30 Cooling Water
IPS 2 1⁄2 1

Schedule Number 40 40
Outside Diameter (OD) 2,88 1,32
Inside Diameter (ID) 2,469 1,049
Flow Area (aan) 4,79 0,864
Surface per pipe (a”) 0,753 0,344
(Sumber: Kern, Table 11, P.844)

Perhitungan Fluida
1. Annulus
a) Flow Area (aan)
D1 = Outside diameter inner pipe
= 1,3200 in = 0,1100 ft
D2 = Outside diameter annulus
= 2,4690 in = 0,2057 ft
[𝜋 (𝐷22 – 𝐷12)]
𝐴 = 4

Aan = 0,0237 ft2


b) Equivalent diameter (De)
(𝐷22 – 𝐷12)
𝐷𝑒 = 𝐷1

De = 0,2747 ft
c) Mass Velocity pada Annulus (Ga)
Gan = W / Aan
Gan = 13.285.443,6010 lb/ft2.jam
d) Bilangan Reynold (NRe)
Pada tc = 368,1105℉
𝜇 = 1,2223 lb/ft jam
(𝐷𝑒 𝑥 𝐺𝑎)
𝑁𝑅𝑒 = 𝜇

NRe = 597.239,2317
e) Koefisien Perpindahan Panas Annulus
L/ID =1
Dari Kern, Figure 24 diperoleh jH = 1000
Cp = 1,0004 Btu/lb ℉
k = 0,3546 Btu/lb ℉
μ = 1,2223 lb/ft hr
𝐶𝑝 𝑥 𝜇
𝑃𝑟 = 𝑘

Pr = 3,4484
(Pr)1/3 = 1,5108
k μ
ho = jH (De) (Pr)1/3 (μw)0,14

ho = 38,9979 Btu/℉.ft2.jam
2. Inner side
a) Diameter Inner (Dp)
Dp = 1,0490 in = 0,0874 ft
[π (Dinner pipe inside)2]
AP =
4
Ap = 0,0060 ft2
b) Mass flow pada Inner (Gap)
Gap = W / Ap
Gap = 210.364,9484 lb/ft2.jam
c) Bilangan Reynold (NRe)
Pada tc = 108,5oF
μ = 0,6422 lb/ft jam
(Dinner pipe inside x Gp)
NRe =
μ
NRe = 28.622,9429
d) Koefisien Perpindahan Panas Inner Pipe
L/D =1
Dari Kern, Figure 24 diperoleh jH = 90
Cp = 0,5185 Btu/lb ℉
k = 0,0609 Btu/ ft ℉
μ = 0,6422 lb/ft jam
339

Cp x μ
Pr =
k
Pr = 5,4648
(Pr)1/3 = 1,7614
k μ
hi = jH ( ) (Pr)1/3 ( )0,14
D μw
hi = 110,5453 Btu/℉.ft2.jam
ID = 0,0874 ft
OD = 0.1100 ft
ID
hio = hi (OD)
inner pipe

hio = 175,7000 Btu/℉.ft2.jam


e) Clean Overall Coefficient (Uc)
hio x ho
Uc =
hio + ho
Uc = 31,9143 Btu/℉.ft2.jam
f) Design Overall Coefficient (Ud)
Rd = 0,002
1 1
= + Rd
UD Uc

UD = 29,9995 Btu/℉.ft2.jam
g) Required Surface Area (A)
Q
A =
UD x Δt
A = 7,2991 ft2
h) Required Length (L)
𝐴
𝐿 = 𝑎"

L = 21,2185 ft
Sehingga dapat dipakai 2 x 12 ft hairpin dengan total panjang : 24 ft
Jumlah hairpin = L/panjang hairpin
= 0,8841
Mark up = 1,0000
Lbaru = 2 x 12 x 1 = 144 ft
A = L x a”
A = 8,2560 ft2
i) Actual Overall Design Coefficient (UD)
Q
𝑈𝐷𝑎𝑐𝑡 =
A x Δt
UDact = 26,5226 Btu/℉.ft2.jam
j) Actual Dirt Factor (Rd)
Uc − UD
Rd = Uc x UD

Rd = 0,0064 ℉.ft2.jam/Btu (Sumber: Kern,


P.113)
4) Pressure Drop
a) Annulus Side
• De’ = D2 – D1
= 0.0957 ft
μ = 1,2223 lb/ft jam
De′ x Gt
NRe = μ

= 1.040.321,7022
(NRe)0,42 = 336,6746
0,264
f = 0,0035 + (NRe)0,42

f = 0,0036 ft2/in2
ρref = 63,1840 lb/ft3
ρ = 377,6794 lb/ft3
SG = ρref / ρ
= 5,9775
4f(Gp)2L
• ΔFa = 2g(ρ)2D

ΔFa = 1,8507 ft
Ga
• V = 3600 x ρsteam

= 9,7713ft/s
g’ = 32,1737 ft/s2
(V)2
• ΔFt = nx 2g′

ΔFt = 1,4826 ft
341

(ΔFa + ΔFt ) x ρsteam


• ΔPa = 144

ΔPa = 8,7425 psi


b) Inner Pipe
𝐷𝑒 ′ 𝑥 𝐺𝑡
NRe = 𝜇

= 28.622,9429
(NRe)0,42 = 74,4423
0,264
𝑓 = 0,0035 + (𝑁𝑅𝑒)0,42

f = 0,0038 ft2/in2
ρref = 63,3920 lb/ft3
ρ = 53,4632 lb/ft3
SG = ρref / ρ
= 0,8434
g = 418000000 ft/jam
4f(Gp)2L
𝛥𝐹𝑝 =
2g(ρ)2D
ΔFp = 0,0784 ft
ΔFp x ρ
ΔPp =
144
ΔPp = 0.0291 psi
Tabel 38. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan CD-01
IDENTIFIKASI
Nama alat Condensor
Kode CD-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mengondensasikan output KD-01
DATA DESAIN
Tipe Double pipe heat exchanger
Bahan konstruksi Stainless Steel 316
Rd calculated 0,0064
Overall Clean Coefficient 31,9143
(Uc)
Overall Design Coefficient 29,9995
(Ud)
Annulus Heat Transfrer 38,9979
Coefficient (ho)
Inner Pipe Heat Transfer 175,7000
coeffiecient (hio)
ΔPa 8,7425
ΔPp 0,0291

18. ACCUMULATOR (ACC-01)


Fungsi : Menampung kondensat yang berasal dari CD-01
Tipe : Silinder horizontal dengan ellipsoidal head
Bahan konstruksi : Stainless steel 316
Gambar :
343

Kondisi Operasi :
Tekanan : 2 atm
Temperatur : 186,728℃ = 459,8781 K
Laju alir : 142.906,0287 kg/jam
Densitas : 54,7867 kg/m3
Residence time : 5 menit = 0,0833 jam

Perhitungan Desain
1. Kapasitas Accumulator (VT)
Volume liquid = Laju alir / Densitas
= 2.608,4061 m3/jam
Faktor kemananan = 10%
Kapasitas acc = 110% x Volume liquid
= 2.869,2467 m3/jam
Volume acc (Vt) = Kapasitas acc x Residence time
= 239,1039 m3
2. Desain Ukuran Accumulator

a) Volume silinder (Vs)


Dimana L = 4D

Vs = 3,14 D3
b) Volume ellipsoidal (Vh) :
D3
Vh =π 24

c) Diameter accumulator (DT) :


VT = Vs + 2(Vh )
1
Vt 3
D =( )
2,6167
1
239,1039m3 3
D =( )
2,6167
D = 4,5041 m
r = D/2 = 2,2521 m
Sehingga volume silinder dan head :
Vs = 3,14 D3
= 215,1908 m3
D3
Vh = π 24

Vh = 11,9550 m3
d) Panjang accumulator (L) :
L = 4D
= 18,0165 m
e) Panjang ellipsoidal (h) :
h =¼D
h = ¼ x (4,5041 m)
h = 1,1260 m
f) Panjang total accumulator (LT) :
LT = L + 2h
= 20,2686 m
g) Ketebalan dinding accumulator (ts) :
PR
ts = + Cc
SE – 0,6P
Dimana :
P = Tekanan desain = 29,8700 psig
R = Jari-jari = 88,6640 in
S = Working stress max tolerance = 11.500 psi
C = Corrosion factor = 0,18 in
E = Faktor effisiensi = 85%
(29,8700 psi) x (88,6640 in)
ts = + 0,18 in
11.500 psi x 0,85 - (0.2 x 29,8700 psi)
ts = 0,4510 in
= 0,0115 m
h) Ketebalan dinding head (th) :
PD
th = + Cc
2SE - 0.2P
(29,8700 psi) x (88,6640 in)
th = + 0,18 in
11.500 psi x 0,85 - (0.2 x 29,8700 psi)
345

th = 0,4510 in
= 0,0115 m
i) Outside diameter (OD) :
OD = ID + 2ts
= 4,5271 m

Tabel 39. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan ACC-01


IDENTIFIKASI
Nama alat Accumulator-01
Kode alat ACC-01
Bahan Stainless steel 316
Jumlah 1 buah
Fungsi Menampung kondensat dari CD-01
DATA DESIGN
Tipe Silinder horizontal dengan ellipsoidal head
Kapasitas, m3/jam 239.1039
Temperatur, ℃ 186,7281
Tekanan, atm 2
Outside diameter, m 4,5271
Panjang, m 20,2686
Tebal dinding, m 0,0115
Waktu tinggal, jam 0,0833

19. REBOILER-01 (RB-01)


Fungsi : Memanaskan output bottom KD-01
Tipe : Double pipe heat exchanger
Bahan : Carbon Steel
Gambar :
Gland
Return bend Gland
Gland

Tee
Return Head

Fluida Panas : Steam


W1 = 197,9674 kg/jam = 436,4389 lb/jam
T1 = 350℃ = 662℉
T2 = 350℃ = 662℉

Fluida Dingin : Aliran 25


W2 = 122.231,7645 kg/jam = 269.472,148 lb/jam
t1 = 204,6987℃ = 400,4576℉
t2 = 205,6987℃ = 402,4576℉

Desain Perhitungan:
a) Beban Panas
Qduty = 177.358,990 kJ/jam = 168.106,3489 Btu/jam

b) Log Mean Temperature Difference (LMTD)

Tabel 40. LMTD


Fluida Panas (oF) Fluid Dingin (oF) Selisih

T1 662 t2 402,4576 259,7424

T2 662 t1 400,4576 261,5424

ΔT2 − ΔT1
ΔTLMTD =
ln (ΔT2 /ΔT1 )
ΔTLMTD = 260,6414℉
T1 − T2
R = =0
t2 − t1
t2 − t1
S = = 0,0069
T1 − t1

Plot nilai R dan S pada Kern, Fig,18 sehingga didapatkan Ft = 1


347

Δt = ΔTLMTD x Ft
Δt = 260,6414℉

c) Trial Nilai UD
Tc = Tavg = ½ (T1 + T2)
= 662 ℉
tc = tavg = ½ (t1 + t2)
= 401,3576℉
Asumsi UD = 75 Btu/℉.ft2.jam (Kern, Table 8, P.840)
Q = UD x A x ΔTLMTD Pers. 6. 45. (Kern, Pers. 5.13)
Q
A = UD x Δt

A = 6,4497 ft2
Karena A < 200 ft2 maka dipilih heat exchanger dengan jenis double pipe
heat exchanger.

Tabel 41. Pemilihan Annulus dan Inner Pipe


Annulus Inner Pipe
Komponen Saturated steam Aliran 34
IPS 8 6
Schedule Number 40 40
Outside Diameter (OD) 8,625 6,626
Inside Diameter (ID) 7,981 6,065
Surface per pipe (a”) 50 28,9
(Sumber: Kern, Table 11, P.844)

d) Desain Annulus
a) Flow Area
D1 = Outside diameter inner pipe
= 6,6250 in = 0,5519ft
D2 = Outside diameter annulus
= 7,9810 in = 0,6648ft
[π (D22 – D12)]
𝐴𝑎 = 4
Aa = 0,1079 ft2
b) Diameter Ekuivalen
(D22 – D12)
𝐷𝑒 =
D1
De = 0,2490 ft
c) Mass Velocity
Ga = Wsteam / Aa
Ga = 4.045,5058 lb/ft2.jam
d) Reynold Number
Pada Tc = 662℉
(De x Ga)
𝑅𝑒𝑎 = μsteam

𝜇 = 0,1222 lb/ft jam


Rea = 8.244,4418
L/ID =1
Dari Kern, Figure 24 diperoleh jH = 35
e) Prandtl Number
Cpsteam x μsteam
𝑃𝑟 = ksteam

Cp = 1,5203 Btu/lb℉
k = 0,2586 Btu/jam ft℉
Pr = 0,7184
f) Koefisien Perpindahan Panas Annulus
ksteam μ
ℎ𝑜 = jH ( ) (Pr)1/3 (μw)0,14
De

ho = 1500 Btu/℉.ft2.jam
(Sumber: Kern, P.113)
e) Desain Inner Pipe
a) Flow Area
D = 6,0650in = 0,5052 ft
[π (Dinner pipe inside)2]
AP = 4

Ap = 0,2004 ft2
b) Mass Velocity
Gp = W / Ap
349

Gp = 1.344.908,1156 lb/ft2.jam
c) Reynold Number
Pada tc = 401,3576℉
(Dinner pipe inside x Gp)
𝑅𝑒𝑝 = μ

𝜇 = 1,0977 lb/ft jam


Rep = 618.997,1338
Dari Kern, Figure 24 diperoleh jH = 1000
d) Prandtl Number
Cp x μ
Pr = k

Cp = 0,7307 Btu/lb℉
k = 1,0977 Btu/jam ft℉
Pr = 5,4929
e) Koefisien Perpindahan Panas Inner Pipe
k μ
hi = jH (D) (Pr)1/3 (μw)0,14

hi = 509,9769 Btu/℉.ft2.jam
ID
hio = hi ( )
OD inner pipe

hio = 466,8694 Btu/℉.ft2.jam


(Sumber: Kern, P.113)
f) Clean Overall Coefficient
hio x ho
Uc = hio + ho

Uc = 356,0501 Btu/℉.ft2.jam
g) Design Overall Coefficient
1 1
= + Rd
UD Uc

Rd = 0,0015 (Sumber: Tabel 12, Kern)


UD = 232.0943 Btu/℉.ft2.jam
h) Required Surface
Q
A = UD x Δt

A = 2,7789 ft2
i) Required Length
𝐴
𝐿 = 𝑎"

L = 1,6026ft
Sehingga dapat dipakai 2 x 12 ft hairpin dengan total panjang
L = 2 x 12 x 4 ft = 24 ft
A = L x a”
A = 41,6160 ft2
j) Actual Design Coefficient
Q
𝑈𝐷 = A x Δt

UD = 15,4982 Btu/℉.ft2.jam
k) Dirt Factor
Uc − UD
Rd = Uc x UD

Rd = 0,0117 ℉.ft2.jam/Btu
(Sumber: Kern, P.113)
Pressure Drop
a) Pada inner pipe
• Rep = 3.739,5198
0,264
f = 0,0035 + (Rep)0,42

f = 0,0043
ρref = 63,1840 lb/ft3
ρ = 37,4754 lb/ft3
SG = ρref / ρ = 1,1485
62,5 SG = 71,7788
4f(Gp)2L
• ΔFp = 2g(ρ)2D

ΔFp = 0,2318 ft
ΔFp x ρ
• ΔPp = 144

ΔPp = 9,7711 psi


(Sumber: Kern, P.112)
b) Pada annulus
• De’ = D2 – D1
De’ = 0,1130 ft
351

(De′ x Ga)
• 𝑅ea′ = μsteam

Rea′ = 3.739,5198
0,264
• f = 0,0035 + (Rea′)0,42

f = 0,0043
ρref = 63,1840 lb/ft3
ρsteam = 37,4754 lb/ft3
SG = ρref / ρ = 0,5931
4f(Ga)2L
• ΔFa = 2g(ρsteam)2De’

ΔFa = 0,00002 ft
Ga
• V = 3600 x ρsteam

V = 0,0300 ft
(V)2
• ΔFt = 2g'

ΔFt = 0,00001 ft
(ΔFa + ΔFt ) x ρsteam
• ΔPa = 144

ΔPa = 0,00001 psi


(Sumber: Kern, P.112)
Tabel 42. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan RB-01
IDENTIFIKASI

Nama alat Reboiler-01

Kode RB-01

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan output bottom KD-01

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Carbon Steel

Rd calculated, ℉.ft2.jam/Btu 0,0117

Uc, Btu/℉.ft2.jam 356,0501

UD, Btu/℉.ft2.jam 232,0943

ho, Btu/℉.ft2.jam 32,5503

hio, Btu/℉.ft2.jam 137,466,8694

ΔPa, psi 0,00001

ΔPp, psi 0,00002


353

20. KOLOM DISTILASI-02 (KD-02)

Tabel 43. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan KD-02


IDENTIFIKASI
Nama alat Kolom Distilasi-02
Kode alat KD-02
Jenis Sieve Tray Column
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Untuk meningkatkan kemurnian produk
KONDISI OPERASI
Top Bottom
Tekanan 2,1 atm 2,2 atm
Temperatur 204.4427 ℃ 223.0162 ℃
DATA DESAIN
KOLOM
Tinggi kolom 9,7290 m
Umpan Masuk Stage ke- 6
Total Tray 13 tray
Top Bottom
ID 4.9101 m 8.0057 m
OD 4.9348 m 8.0425 m
Tray spacing 0.5000 m 0.5000 m
Jumlah tray 6 buah 7 buah
Tebal silinder 0.0124 m 0.0184 m
Tebal head 0.0123 m 0.0184 m
Material Stainless Steel 316
PELAT
Top Bottom
Downcomer area 2.2711 m2 6.0374 m2
Active area 14.3835 m2 38.2371 m2
Hole Diameter 5.0000 mm 5.0000 mm
Hole area 1.4383 m2 3.8237 m2
Tinggi weir 40.0000 mm 40.0000 mm
Panjang weir 0.7600 m 0.7600 m
Tebal pelat 3.000 mm 3.0000 mm
Pressure drop per tray 0.0012 mm liquid 0.0379 mm liquid
Tipe aliran cairan Single pass Single pass
Desain % flooding 85,0000 % 85,0000 %
Jumlah hole 73292 Buah 194839 buah
Jumlah hole per tray 11647 holes per tray 29050 holes per tray

21. KONDENSOR-02 (CD-02)

Tabel 44. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan CD-02


IDENTIFIKASI

Nama alat Condensor

Kode CD-02

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mengondensasikan output KD-02

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Stainless Steel 316

Rd calculated 0,0035 oF.ft2.jam/Btu

Overall Clean Coefficient 5,2522


(Uc)

Overall Design Coefficient 5,1976


(Ud)
355

Annulus Heat Transfrer 17,2094


Coefficient (ho)

Inner Pipe Heat Transfer 7,5591


coeffiecient (hio)

ΔPa 2,6025

ΔPp 0,0003

22. ACCUMULATOR-02 (ACC-02)

Tabel 45. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan ACC-02


IDENTIFIKASI
Nama alat Accumulator-02
Kode alat ACC-02
Bahan Stainless steel 316
Jumlah 1 buah
Fungsi Menampung kondensat dari CD-02
DATA DESIGN
Tipe Silinder horizontal dengan ellipsoidal head
Kapasitas, 69,0366
Temperatur, m3/jam 204,4427 ℃
Tekanan, atm 2,1
Outside diameter, m 2,9957
Panjang, m 13,3964
Tebal dinding, m 0,0094
Waktu tinggal, jam 0,0833
23. REBOILER-02 (RB-02)

Tabel 46. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan RB-02


IDENTIFIKASI

Nama alat Reboiler-02

Kode RB-02

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Memanaskan output bottom KD-01

DATA DESAIN

Tipe Double pipe heat exchanger

Bahan konstruksi Carbon Steel

Rd calculated 0,0094℉.ft2.jam/Btu

Uc 143,2709 Btu/℉.ft2.jam

UD 117,9275 Btu/℉.ft2.jam

ho 29,7603 Btu/℉.ft2.jam

hio 158,4003 Btu/℉.ft2.jam

ΔPa 0,00001 psi

ΔPp 1,6326 psi


357

24. COOLER-02 (C-02)

Tabel 47. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan T-04


IDENTIFIKASI

Nama Alat Cooler-02

Kode Alat C - 02

Jumlah 1 buah

Operasi Kontinyu

Fungsi Mendinginkan aliran keluaran


Accumulator-02 (ACC-02)

DATA DESAIN

Tipe Shell and Tube Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Stainless Steel

Rd calculated 0,0084 hr ft2 F/Btu

Overall Clean Coefficient (Uc) 46,562 Btu/hr ft2 F

Overall Design Coefficient (Ud) 76,5623 Btu/hr ft2 F

Tube Side Transfer Coefficient


(hio) 1735,3352 Btu/hr ft2 F

Shell Side Heat Transfer


Coefficient (ho) 47,8461 Btu/hr ft2 F

TUBE SIDE SHELL SIDE

Length 12 ft. ID 35 in.

OD 1 in. Baffle Space 17,5000 in.

BWG 18 Passes 4

Pitch 1,25 in. (Triangular) ΔPs 3,1813 psi


Passes 4

Jumlah
Tube 562 tube

ΔPt 0,1098 psi

25. TANGKI-04 (T-04)

Tabel 48. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan T-04


IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki-04
Kode Alat T – 04
Jumlah Menampung Produk Etilen Glikol
Fungsi 2 Unit
DATA DESAIN
Tipe Silinder vertikal dengan head type
ellipsoidal
Kapasitas 34.047,65 m3
Temperatur 30 oC
Tekanan 5,00 atm
Inside Diameter (ID) 7,75 m
Outside Diameter (OD) 7,76 m
Tinggi 13,56 m
Tebal Dinding 0,00515 m
Bahan Konstruksi Carbon Steel
359

26. POMPA 03 (P-03)

Tabel 49. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan P-03


IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa-03
Kode alat P-03
Fungsi Memompa aliran etilen karbonat untuk di
recycle di R-02
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, oC 223
Densitas, kg/m3 1.089,5181
Laju alir massa, kg/jam 836,2901
Viskositas, cP 2,4168
Tekanan uap, psi 3,4869
Safety Factor 10%
Kapasitas pompa, gal/min 3,7175
Volumetric Flowrate, ft3/s 0,0083
Suction Discharge
NPS, in 1,0000 0,7500
SN 160,0000 80,0000
ID, in 0,8150 0,7420
OD, in 1,3150 1,0500
L, m 10,0000 10,0000
Velocity, ft/s 2,2880 2,7609
Total friction loss, ft lbf/lb 0,3225 1,6750
Tekanan operasi (psi) 34,0331 43,9372
NPSH (ft.lbf/lb) 64,6705
Efisiensi pompa 20%
efisiensi motor 70%
Required motor driver, HP 1
Jumlah, Unit 1
Bahan Stainless Steel
27. COOLER 03 (C-03)

Tabel 50. Ringkasan Pehitungan Spesifikasi Peralatan C-03

IDENTIFIKASI

Nama Alat Cooler-03

Kode Alat C-03

Jumlah 1 Unit

Operasi Kontinyu

Fungsi Mendinginkan aliran keluaran


Reboiler-02 (RB-02)

DATA DESAIN

Tipe Double Pipe Heat Exchanger

Bahan Konstruksi Carbon Steel (SA-285)

Rd Calculated 0,0030 hr ft2 oF/ Btu

Uc 9,5021 Btu/hr ft2 oF

Ud 9,2388 Btu/hr ft2 oF


LAMPIRAN IV
PERHITUNGAN EKONOMI

4.1. Menentukan Indeks Harga


Indeks harga adalah ukuran dari perubahan harga suatu barang yang menjadi
nilai standar untuk melakukan perbandingan harga dari waktu ke waktu. Perubahan
harga dapat berubah setiap waktu karena adanya ketidakseimbangan fluktuasi harga
barang dan perubahan kondisi ekonomi. Perhitungan indeks harga menggunakan
referensi data Annual Plant Cost Indexes dari buku Chemical Engineering Plant
Cost Index (CEPCI) karangan William M. Vatavuk.

Indeks Harga
700
y = 8,8699x - 17306
600
500
Indeks Harga

400
300
200
100
0
1970 1980 1990 2000 2010 2020
Tahun

Gambar 1. Indeks Harga0

Persamaan indeks harga diperoleh menggunakan metode regresi linier,


yaitu y = 8,869x – 17.306,124. Maka, indeks harga pada saat pabrik etilen glikol
berdiri (2028) adalah 682,1.
4.2. Perhitungan Harga Peralatan
Pabrik etilen glikol ini akan direncanakan mulai beroperasi pada 2028.
Dalam mempersiapkan pengoperasian pabrik, tentunya instrumen-instrumen
operasi pabrik dapat dibeli sebelum tahun mulai operasi. Harga peralatan industri
pada tahun 2026 dapat ditentukan dengan bantuan indeks harga. Sehingga didapat
persamaan sebagai berikut:
361
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒
Present Cost = Original Cost 𝗑 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑐𝑜𝑠𝑡 𝑎𝑡 𝑜𝑟𝑖𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑖𝑐𝑒

(Peter, Hal. 164)

Daftar harga peralatan diambil dari data pada situs www.matche.com. Pada
situs tersebut, daftar harga yang diberikan adalah daftar harga pada tahun 2014.
Dengan menggunakan persamaan di atas, maka masing-masing harga peralatan
pada tahun 2026 dapat dihitung, dengan hasil perhitungan pada tabel berikut:

Tabel 1. Daftar Harga Peralatan Tahun 2026


Harga Satuan Harga Total
Nama Alat Jumlah
(USD) (USD)

Tangki-01 4 71.383,52 71.383,52

Tangki-02 4 811.511,82 811.511,82

Tangki-03 4 1.141.675,01 1.141.675,01

Tangki-04 4 161.448,99 161.448,99

Knock Out Drum-01 1 197.198,41 197.198,41

Evaporator-01 1 65.156,20 65.156,20

Reaktor-01 1 5.647.255,08 5.647.255,08

Reaktor-02 1 3.551.877,81 3.551.877,81

Kolom Destilasi-01 1 542.007,33 542.007,33

Kolom Destilasi-02 1 495.879,05 495.879,05

Kondensor-01 1 1.070.176,17 1.070.176,17

Kondensor-02 1 879.897,00 879.897,00

Accumulator-01 1 552.386,19 552.386,19

Accumulator-02 1 115.320,71 115.320,71


363

Reboiler-01 1 412.617,49 412.617,49

Reboiler-02 1 630.688,95 630.688,95

Heater-01 1 52.413,26 52.413,26

Heater-02 1 979.303,45 979.303,45

Heater-03 1 149.916,92 149.916,92

Heater-04 1 103.788,64 103.788,64

Cooler-01 1 11.186,11 11.186,11

Cooler-02 1 54.200,73 54.200,73

Cooler-03 1 353.481,03 353.481,03

Pompa-01 1 115.159,26 115.159,26

Pompa-02 1 32.520,44 32.520,44

Pompa-03 1 78.187,44 78.187,44

Kompresor-01 1 31.828,52 31.828,52

Kompresor-02 1 41.515,45 41.515,45

Boiler Production Steam 350 C 1 274.463,29 274.463,29

TOTAL 37 $18.624.444,29 $18.624.444,29

4.3. Perhitungan Biaya


4.3.1. Bahan Baku dan Katalis
1. Etilen Oksida
Harga (2023) = US$ 100/ton
= US$ 0,10/kg (Sumber: www.indiamart.com)
Kebutuhan/tahun = 358.262.827,20 kg
Biaya/tahun (2023) = 358.262.827,20 kg 𝗑 US$ 0,10/kg
= US$ 35.826.282,72
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = US$ 35.826.282,72 𝗑 1,1686
= US$ 42.418.322,98
2. Karbon Dioksida
Harga (2023) = US$ 150/ton
= US$ 0,15/kg (Sumber: www.globalsources.com)
Kebutuhan/tahun = 192.443.421,60 kg
Biaya/tahun (2023) = 192.443.421,60 kg 𝗑 US$ 0,15/kg
= US$ 28.866.513,24
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = US$ 28.866.513,24 𝗑 1,1686
= US$ 34.177.955,09
3. Katalis Potassium Iodida
Harga (2023) = US$ 170/ton
= US$ 0,17/kg (Sumber: www.indiamart.com)
Kebutuhan/tahun = 11.232.000,00 kg
Biaya/tahun (2023) = 11.232.000,00 kg 𝗑 US$ 0,17/kg
= US$ 1.909.440,00
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = US$ 1.909.440,00 𝗑 1,1686
= US$ 2.260.777,19

4. Katalis 2-Bromoethanol
Harga (2023) = US$ 100/ton
= US$ 0,10/kg (Sumber: www.indiamart.com)
Kebutuhan/tahun = 9.452.102,40 kg
Biaya/tahun (2023) = 9.452.102,40 kg 𝗑 US$ 0,10/kg
= US$ 945.210,24
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = US$ 945.210,24 𝗑 1,1686
= US$ 1.119.129,04
365

4.3.2. Biaya Bahan Bakar


Harga (2023) = US$ 0,50/kg (Sumber: www.alibaba.com)
Kebutuhan/tahun = 5.289.226,56 kg
Biaya/tahun (2023) = 5.289.226,56 kg 𝗑 US$ 0,50/kg
= US$ 2.644.613,28
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = US$ 2.644.613,28 𝗑 1,1686
= US$ 3.131.222,44

4.3.3. Biaya Listrik


Harga (2023) = Rp 1.000/kW
Kebutuhan/tahun = 1.457.748,0000 kW
Biaya/tahun (2023) = 1.457.748,0000 kW 𝗑 Rp 1000/kW
= Rp 1.457.748.000,00
Rasio IH 2028/2023 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = Rp 1.457.748.000,00 𝗑 1,1686
= Rp 1.703.529.560,89
Kurs Beli 2028 = Rp 18.835,6452/$
Biaya/tahun (2028) = Rp 441.899.135,61 / (Rp 18.835,6452/$)
= US$ 94.479,4756

4.3.4. Biaya Air


Harga (2023) = Rp 12.550/m3
Kebutuhan/tahun = 1.600.629,15 m3
Biaya/tahun (2022) = 1.600.629,15 m3 𝗑 Rp 12550/m3
= Rp 20.087.895.817,44
Rasio IH 2028/2022 = 1,1686
Biaya/tahun (2028) = Rp 20.087.895.817,44 𝗑 1,1686
= Rp 23.474.787.371,34
Kurs Beli 2028 = Rp 18.835,6452/$
Biaya/tahun (2028) = Rp 8.029.251.473,88 / (Rp 18.835,6452/$)
= US$ 1.301.935,49
Biaya Utilitas Total = US$ 4.527.637,41
4.3.5. Perhitungan Harga Tanah
Luas tanah = 50.000 m2
Harga tanah/m2 = US$ 130,00 (www.rumah123.com)
Biaya penyediaan tanah = US$ 130,00 𝗑 50.000 m2
= U$ $6.500.000,00

4.3.6. Perhitungan Harga Bangunan


Luas bangunan = 33.877,37 m2
Harga bangunan/m2 = Rp 3.800.000,00
Biaya penyediaan bangunan = Rp 3.800.000 𝗑 33.877,37 m2
= Rp 128.734.002.127,82
= US$ 8.605.789,30

4.4. Operating Labour


Daftar gaji karyawan/bulan dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Jumlah gaji karyawan/bulan = Rp 1.250.500.000
Jumlah gaji karyawan/tahun + THR = Rp 1.250.500.000 𝗑 13 bulan
= Rp 16.256.500.000,0000
= US$ 889.877,6978
367

Posisi Jabatan Jumlah Gaji/bulan Biaya/bulan


Direktur Utama 1 Rp 60.000.000,00 Rp 60.000.000,00
Sekretaris Direktur Utama 1 Rp 40.000.000,00 Rp 40.000.000,00
A. Direktur Teknik dan Produksi 1 Rp 30.000.000,00 Rp 30.000.000,00
Sekretaris Direktur Teknik dan Produksi 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
1. Kepala Bagian Pengolahan dan Produksi 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
a. Kepala Seksi Proses 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Supervisor (Koordinator Shift) 4 Rp 15.000.000,00 Rp 60.000.000,00
Foreman (Koordinator Bagian) 4 Rp 10.000.000,00 Rp 40.000.000,00
Operator Kontrol 8 Rp 8.000.000,00 Rp 64.000.000,00
Operator Lapangan 8 Rp 8.000.000,00 Rp 64.000.000,00
b. Kepala Seksi Utilitas 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Supervisor (Koordinator Shift) 4 Rp 8.000.000,00 Rp 32.000.000,00
Foreman (Koordinator Bagian) 4 Rp 8.000.000,00 Rp 32.000.000,00
Operator Kontrol 8 Rp 7.500.000,00 Rp 60.000.000,00
Operator Lapangan 8 Rp 7.500.000,00 Rp 60.000.000,00
2. Kepala Bagian Teknik dan Pemeliharaan 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
a. Kepala Seksi Pemeliharaan dan Perbengkelan 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Staff Pemeliharaan dan Perbengkelan 3 Rp 7.500.000,00 Rp 22.500.000,00
b. Kepala Seksi Instrumentasi 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Staff Instrumentasi 4 Rp 7.500.000,00 Rp 30.000.000,00
3. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
a. Kepala Seksi Perencanaan 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Staff Perencanaan 1 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00
b. Kepala Riset dan Pengembangan 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Staff Riset dan Pengembangan 1 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00
c. Kepala Seksi Laboratorium 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Staf Laboratorium 1 Rp 7.000.000,00 Rp 7.000.000,00
Analis 2 Rp 7.000.000,00 Rp 14.000.000,00
B. Direktur Keuangan dan Pemasaran 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Sekretaris Direktur Pemasaran dan Keuangan 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
1. Kepala Bagian Keuangan 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Staff Seksi Keuangan 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
Staff Seksi Penjualan 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
2. Kepala Bagian Pemasaran 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
Staff Seksi Promosi 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
Staff Seksi Penjualan 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
3. Kepala Seksi Pergudangan 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
369

Staff Pergudangan 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00


C. Direktur Kepegawaian dan Umum 1 Rp 20.000.000,00 Rp 20.000.000,00
Sekretaris Direktur Umum dan Kepegawaian 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
1. Kepala Bagian Personalia 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
a. Kepala Seksi Humas & Kepegawaian 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Staff Seksi Humas dan Kepegawaian 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
b. Kepala Seksi Diklat 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Staff Seksi Diklat 2 Rp 6.000.000,00 Rp 12.000.000,00
2. Kepala Bagian Pelayanan Umum 1 Rp 15.000.000,00 Rp 15.000.000,00
a. Kepala Seksi Kesehatan 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Dokter 1 Rp 8.000.000,00 Rp 8.000.000,00
Perawat dan staf 6 Rp 6.000.000,00 Rp 36.000.000,00
b. Kepala Seksi Administrasi Umum 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Staff Administrasi 2 Rp 4.000.000,00 Rp 8.000.000,00
Pengemudi 2 Rp 4.000.000,00 Rp 8.000.000,00
c. Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Kerja 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Pemadam Kebakaran 8 Rp 4.000.000,00 Rp 32.000.000,00
Petugas Keamanan/Security 12 Rp 4.000.000,00 Rp 48.000.000,00
Petugas Kebersihan 3 Rp 4.000.000,00 Rp 12.000.000,00
Biaya tak terduga (kenaikan gaji per orang Rp 5.000.000,00)
Total (Rp) 142 Rp 1.250.500.000,00
Tabel 2. Rancangan Biaya
371

4.5. Perhitungan Total Capital Investment (TCI)


1. Total Direct Cost (DC)
4.5.1. Equipment, Installation dan Investment
Purchased Equipment-Delivered (PEC) = US$ 18.624.444,29
Installation, insulation and painting (55% PEC) = US$ 10.243.444,36
Instrumentation and Control (30% PEC) = US$ 5.587.333,29
Piping and installed (80% PEC) = US$ 14.899.555,43
Electrical and installed (40% PEC) = US$ 7.449.777,72
4.5.2. Building = US$ 8.605.789,30
4.5.3. Service Facilities & yard improvement = US$ 14.899.555,43
Land = US$ 6.500.000 +
Total Direct Cost (DC) = US$ 86.809.899,82
2. Indirect Cost (IDC)
a. Engineering and supervision (15% DC) = US$ 13.021.484,97
b. Contruction expense (10% DC) = US$ 8.680.989,98
c. Contigency (10% FCI) = US$ 12.056.930,53 +
Total Indirect Cost (IDC) = US$ 33.759.405,48
3. Fixed Capital Investement (FCI)
FCI = (DC + IDC) = US$ 120.569.305,30
4. Working Capital (20% TCI)
WC = 20% TCI = US$ 30.142.326,33
5. Total Capital Investment (TCI):
TCI = FCI + WC = US$ 150.711.631,63

4.6. Perhitungan Total Production Cost (TPC)


1. Manufacturing Cost (MC)
a. Direct Production Cost
Raw material = US$ 79.976.184,29
Operating Labor (OL) = US$ 889.877,70
Direct supervisory and clericallabor (10% OL) = US$ 88.987,77
Utilities = US$ 4.527.637,41
Maintenance & repair (MR) (2% FCI) = US$ 2.411.386,11
Operating Supplier (10% MR) = US$ 241.138,61
Laboratory charge (10% OL) = US$ 88.987,77
Patent & royalties (2% TPC) = US$ 2.532.067,96 +
Total Direct Production Cost (DPC) = US$ 90.756.267,61
b. Fixed Charge
Depreciation (10% FCI) = US$ 10.960.955,55
Local taxes (1% FCI) = US$ 602.846,53
Insurance (1% FCI) = US$ 1.205.693,05 +
Total Fixed Charge (FC) = US$ 12.769.495,12
c. Plant Overhead Cost
POC (70% dari maintenance+OL+Supervisory) = US$ 2.373.176,10
Total Manufacturing Cost (MC) = US$ 105.898.938,84
2. General Expenses (GE)
Administrative cost (15%*(MR+OL+DSCL)) = US$ 508.537,74
Distribution & selling price (5% TPC) = US$ 6.330.169,90
Research & Development cost (5% TPC) =US$ 6.330.169,90

Financing (5% TCI) = US$ 7.535.581,58 +


Total General Expenses = US$ 20.704.459,11
Total Production Cost (TPC)
TPC = MC + GE = US$ 126.603.397,95

4.7. Perhitungan Annual Cash Flow (ACF)


1. Perhitungan Produk
Etilen Glikol
Harga = US$ 0,82/ton
= US$ 820/kg
Produksi/tahun = 250.000.000,00 kg
Penjualan/tahun = 58.000.000 kg 𝗑 US$ 0,82/kg
= US$ 204.773.840,27
Total Production Cost (TPC) = US$ 126.603.397,95 -
Net Profit Before Tax (NPBT) = US$ 78.170.442,32
Income Tax (30% NPBT) = US$ 23.451.132,69
-
Net Profit After Tax (NPAT) = US$ 54.719.309,62
Investor (30% NPAT) = US$ 16.415.792,89
373

Depresiasi = US$ 10.960.955,55 +


Annual Cash Flow (ACF) = US$ 49.264.472,28
%ACF (ACF/TCI) = 32,69% (> 8% bunga bank)

4.8. Lama Waktu Pengembalian Hutang


Umur Pabrik = 11 tahun
1. Lama Pengangsuran Hutang
TCI = US$ 150.711.631,63
ACF = US$ 49.264.472,28
Bunga (i) = 8,81%
Pinjaman [(100%+bunga)TCI] (P) = US$ 163.989.326,37
Lama Angsuran (n) = 3 tahun

 i  (1 + i )n 
Angsuran (A) = P 
 (1 + i ) − 1
n

= US$ 64.565.503,24

Tabel 3. Angsuran Pembayaran Pinjaman dan Bunga


Tahun Pinjaman Bunga Total Hutang Angsuran Sisa Hutang

0 163.989.326,37 0,00 163.989.326,37 0,00 163.989.326,37

1 163.989.326,37 14.447.459,65 178.436.786,03 64.565.503,24 113.871.282,79

2 113.871.282,79 10.032.060,01 123.903.342,81 64.565.503,24 59.337.839,57

3 59.337.839,57 5.227.663,67 64.565.503,24 64.565.503,24 0,00

Total 29.707.183,33 193.696.509,71

2. Pay Out Time (POT)


FCI+bungaTCI
POT =
ACF

$ 120.569.305,30 + $ 29.707.183,33
POT = $ 49.264.472,28

POT = 3,05 tahun


Pay out time kurang dari ½ umur pabrik (½ (11 tahun) = 5,5 tahun), maka
pabrik ini layak didirikan.

3. Total Modal Akhir


a. Net Profit Over Total Life of Project (NPOTLP)
CCP = umur pabrik 𝗑 ACF – TCI
= (11 𝗑 US$ 49.264.472,28) – US$ 150.711.631,63
= US$ 391.197.563,45
CR = WC + TSV + Land
= US$ 30.142.326,33 + 0 + US$ 6.500.000,00
= US$ 36.642.326,33
NPOTLP = CCP + CR
NPOTLP = US$ 427.839.889,78
b. TCI + Total Bunga = US$ $149.287.035,83 + US$ 29.426.377,35
= US$ 180.418.814,96
Nilai NPOTLP > (TCI + Total Bunga) sehingga pabrik ini layak didirikan.

4. Total Capital Sink


TCS = umur pabrik 𝗑 ACF – Total Angsuran
= (11 𝗑 US$ 49.264.472,28) – US$ 193.696.509,71
= US$ 348.212.685,37
TCS > TCI sehingga pabrik ini layak didirikan.
5. Laju Pengembalian Modal
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
Rate of Return (ROR) = 𝗑 100%
𝑇𝐶𝐼
US$ 38.303.516,73
= 𝗑 100%
US$ 150.711.613,63

= 25,4151%
% ROR > % bunga bank sehingga pabrik ini layak didirikan.
Discounted Cash Flow Rate of Return:
 1 1 1   1 
TCI = ACF  + + .... + n
+ (WC + Vs ) 
 (1 + i ) (1 + i) (1 + i )   (1 + i ) n 
1 2
375

Keterangan:
TCI (Total Capital Investment) = US$ 150.711.631,63
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 49.264.472,28
WC (Working Capital) = US$ 30.142.326,33
SV (Salvage Value) = US$ 0
n (Umur Pabrik) = 11 tahun
Discounted Cash Flow Rate of Return (i) = 60,11% (trial and error)
% DCFROR > % bunga bank sehingga pabrik ini layak didirikan.
6. Break Even Point
Fixed Cost
BEP = Selling Price - Variable Cost 𝗑 100%

US$ 35.847.130,27
= 𝗑 100%
US$ 204.773.840,27 - US$ 90.756.267,61

= 31,4400%
BEP pada range 20–40% sehingga pabrik ini layak didirikan.
LAMPIRAN V
TUGAS KHUSUS

1.1. Fixed Bed Reactor (Muhammad Fahmi Nurusman)


1. Pengertian Fixed Bed Reactor
Reaktor fixed bed merupakan tabung berisi partikel katalis padat yang
banyak digunakan dalam proses katalisis reaksi gas. Reaksi kimia terjadi pada
permukaan katalis tersebut. Salah satu keunggulan utama dari penggunaan reaktor
fixed bed adalah konversi yang lebih tinggi per unit berat katalis jika dibandingkan
dengan jenis reaktor katalitik lainnya. Cesarina (2013) menyatakan bahwa reaktor
fixed bed dapat menghadapi beberapa masalah, seperti penurunan tekanan yang
signifikan di seluruh reaktor dan pembentukan hotspot di mana suhu katalis berbeda
secara cukup besar dengan suhu reaktor, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
kinerja reaktor. Terdapat dua jenis reaktor fixed bed yaitu adiabatic fixed bed
reactor dan multi-tubular fixed bed reactor. Kedua jenis reaktor dilihat pada
Gambar 1.1. (Eigenberger, 1992).

Gambar 1. (A) Adiabatic fixed bed reactor dan (B) Multi-tubular fixed bed reactor
(Sumber: Eigenberger, 1992)

Adapun kelebihan dan kekurangan menggunakan fixed bed reactor:


Kelebihan fixed bed reactor:
1) Dapat digunakan untuk mereaksikan dua macam gas sekaligus
2) Zat pereaksi berupa fasa gas dengan katalis padat
3) Pressure drop rendah
4) Tidak diperlukan pemisahan katalis dari gas keluaran reaktor

376
377

5) Pengendalian suhu relatif mudah karena menggunakan tipe shell and tube
Kekurangan fixed bed reactor:
1) Nilai resistansi difusi intra partikel sangat besar
2) Keterbatasan dalam perubahan katalis
3) Rate transfer massa dan transfer panas rendah

2. Bentuk Fixed Bed Reactor berdasarkan desain dan karakteristik

Tabel 1. Fixed Bed Reactor berdasarkan desain dan karakteristik

Klasifikasi Cara Kerja

Adiabatic Fixed Bed Reactor Reaktor ini tidak memiliki pertukaran


panas dengan lingkungannya
(adiabatik), sehingga panas yang
dihasilkan oleh reaksi tidak
dihilangkan dari sistem. Dapat
menyebabkan peningkatan suhu yang
signifikan dalam reaktor jika tidak
diatur dengan baik.

Non-Adiabatic Fixed Bed Reactor Reaktor ini memperbolehkan


pertukaran panas dengan
lingkungannya. Panas yang dihasilkan
oleh reaksi dapat dihilangkan atau
ditambahkan untuk menjaga suhu
reaktor pada tingkat yang diinginkan.

Multi-Tubular Fixed Bed Reactor Reaktor ini memiliki beberapa tabung


kecil yang dipasang secara paralel di
dalamnya. Aliran gas melewati
tabung-tabung ini, yang diisi dengan
partikel katalis padat. Desain ini
memungkinkan proses katalisis yang
efisien dan juga memudahkan
perawatan dan penggantian katalis
Trickle Bed Reactor Jenis reaktor ini digunakan untuk
reaksi cair-gas. Cairan dialirkan dari
atas ke bawah melalui partikel katalis
padat yang mengisi reaktor. Reaksi
berlangsung pada permukaan partikel
katalis.

Downflow Fixed Bed Reactor Pada reaktor ini, aliran gas atau cairan
masuk dari bagian atas reaktor dan
melewati lapisan katalis padat ke
bagian bawah reaktor.

Upflow Fixed Bed Reactor Reaktor ini beroperasi sebaliknya dari


downflow reactor, di mana aliran gas
atau cairan dimulai dari bagian bawah
dan bergerak ke atas melalui lapisan
katalis.

Radial Flow Fixed Bed Reactor Aliran fluida masuk dari tengah
reaktor dan bergerak keluar ke arah
radial melalui lapisan katalis.

Axial Flow Fixed Bed Reactor Reaktor ini memiliki aliran fluida yang
masuk dari bagian ujung dan bergerak
ke bagian ujung lainnya melalui
lapisan katalis.

3. Bentuk Fixed Bed Reactor berdasarkan bed


1) Single bed
Single bed menggunakan butir-butir alumunia (bersifat inert terhadap zat
pereaksi) sebagai penyangga katalisator, pada dasar reaktor disusun butir
alumunia semakin atas semakin kecil sedangkan semakin ke bawah semakin
besar. Bagian atas katalisator disusun dari butir kecil makin ke atas makin
besar.
2) Multi tube
379

Katalis dikemas dengan lebih dari satu tumpukan katalis, fixed bed dengan
lebih dari satu tumpukan katalis sering digunakan dalam proses adiabatik.
Jika reaksi sangat ekonomis dengan konversi rendah dan suhu gas telah
meningkat di atas suhu maksimum yang diizinkan untuk katalis, gas harus
didinginkan terlebih dahulu melalui tumpukan katalis lain ke penukar panas
di luar reaktor.
Konversi gas yang keluar dari tumpukan kedua belum mencapai dari yang
direncanakan, tetapi suhu gas sudah lebih tinggi dari yang diperbolehkan
maka dilakukan pendinginan lagi dengan mengalirkan gas ke alat penukar
panas kedua diduga kemungkinan dikembalikan ke reaktor yang masuk
melalui tumpukan katalis ketiga dan seterusnya sampai diperoleh konversi
diinginkan.

4. Aplikasi Fixed Bed Reactor


Aplikasi fixed bed reactor kebanyakan untuk fasa gas. Ada beberapa contoh
aplikasi jenis reaktor ini. Untuk fasa cair, biasanya diterapkan dalam bidang
bioreaktor. Berikut beberapa contoh aplikasi fixed bed reactor:
1) Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah reaksi kimia yang menghasilkan hidrogen (H2). Proses
ini biasanya terdiri dari penambahan sepasang atom hidrogen ke molekul.
Penggunaan katalis diperlukan agar reaksi berjalan efektif dan dapat
digunakan. Hidrogenasi non-katalitik hanya terjadi pada suhu yang sangat
tinggi. Hidrogen menambah ikatan ganda dan rangkap tiga hidrokarbon.
2) Hydro-cracking
Tujuan dari reaksi hydro-cracking adalah untuk mengubah fraksi berat
bahan baku menjadi produk dengan berat molekul lebih rendah, yang
melibatkan penghilangan pada sulfur dan nitrogen serta penjenuhan olefin
dan aromatik. Sulfur organik diubah menjadi senyawa H2S, sedangkan
senyawa nitrogen diubah menjadi NH3 dan oksigen (tidak selalu ada)
menjadi H2O.
5. Desain Multi-tubular Fixed Bed Reactor
1) Menghitung volumetric feed flowrate (Q)
𝑀
𝑄𝑓 =
𝜌

2) Menghitung berat katalis


𝑑𝑊 𝐹𝐴𝑂
=−
𝑑𝑋 ′𝑟𝐴

3) Menghitung volume katalis (Vk)


𝑊
𝑉𝑘 =
𝜌𝑏

4) Menghitung Volume reaktor (Vrt)


𝑘 𝑉
𝑉𝑟𝑡 = (1−𝜙)

Vrt = Vrt x Faktor Keamanan

5) Menentukan ukuran kolom reaktor


• Volume silinder, Vs
Vs = (π/4) D2 HS
• Volume ellipsoidal, Ve
Ve = (π/6) D2 He
• Volume total, VR
VR = Vs + 2Ve
• Diameter tangki, DR
Vrt 1/3
DR = ( )
π

• Tinggi silinder, Hs
Hs = 3 DR
• Tinggi ellipsoidal, He
He = ¼ DR
• Tinggi reaktor, HR
HR = Hs + 2He

6) Menentukan tebal dinding reaktor, t


• Tebal dinding ellipsoidal head
𝑃𝐷𝑎
𝑡 = 2𝑆𝐸−0,2𝑃 + 𝐶
381

• Tebal dinding silinder


𝑃𝑟𝑖
𝑡 = 2𝑆𝐸−0,6𝑃 +𝐶

7) Outside diameter reaktor, OD


OD = ID + 2.ts

8) Menentukan Ketebalan Jaket Pendingin


• V jaket = (14π (id)2 H + 124π (id)3) – (14π (OD)2 H + 124π (OD)3)
• Tebal jaket = Id – OD

9) Pressure Drop
Berdasarkan persamaan Ergun buku Peter (persamaan 16-23), diperoleh
rumus yang digunakan untuk menghitung pressure drop adalah :
𝑊
G = 0,25 𝑥 𝜋𝑇 𝑥 𝐷2

∆𝑃 𝐺2 1−∅ 150(1−∅)𝜇
=𝜌 [ + 1,75]
ℎ 𝐺 𝑥 𝑔𝑐 𝑥 𝑑𝑝 ∅3 𝑑𝑝 𝑥 𝐺

2. Katalis Potassium Iodida (Shela Alya Farhamita)


2.1. Katalis
Katalis sering didefinisikan sebagai bahan yang mempercepat reaksi kimia
tanpa mengalami perubahan. Jalur reaksi dapat diubah dengan laju reaksi dengan
menggunakan katalis. Untuk mempercepat serta meningkatkan laju reaksi, katalis
menggunakan sebagian besar waktunya. Pemutusan dan pembangunan kembali
ikatan kimia antara atom pada molekul unsur dan senyawa yang berbeda-beda
adalah kegunaan dari katalis. Katalis juga mendorong molekul untuk bereaksi yang
mengakibatkan seluruh proses reaksi menjadi lebih baik. Adanya kehadiran katalis
selama bereaksi meningkatkan laju reaksi. Kehadiran katalis tidak ikut dalam reaksi
dan tidak menyebabkan perubahan kimia saat reaksi berakhir akan tetapi katalis
mempengaruhi laju dari reaksi (Setyaningsih dkk, 2017).
Katalis yang biasanya banyak dipakai adalah katalis homogen dan
heterogen (Pasae dkk, 2019). Katalis dapat terdiri dari berbagai bentuk, yaitu katalis
berwujud padat, gas, dan cair. Adapun katalis yang berwujud padat yaitu logam
atau oksidanya, termasuk sulfida dan halida. Beberapa Unsur semilogam yang
dapat digunakan menjadi katalis yaitu boron, aluminium dan silikon. Fase cair dan
gas juga dapat digunakan dalam bentuk sebagai katalis. Terkadang elemen ini juga
dapat bersamaan menggunakan pelarut yang sesuai.
Reaksi yang melibatkan katalis dalam sistemnya disebut juga sebagai
reaksi katalitik. Hal ini dapat disebut reaksi katalitik karena adanya reaksi kimia
antara katalis dan reaktan. Reaksi ini mengarah pada pembentukan zat antara kimia
yang bereaksi cukup mudah satu sama lain atau dengan reaktan lain untuk
membentuk produk. Namun, katalis diregenerasi ketika reaksi antara zat antara
kimia dan reaktan terjadi atau berlangsung.
Reaksi yang terjadi antara katalis dengan reaktan yang digunakan biasanya
cukup bervariasi. Misalnya dalam penggunaan katalis yang mempunyai wujud
padat biasanya reaksi yang terbentuk akan semakin kompleks. Reaksi yang terjadi
dapat berupa reaksi asam basa, reaksi produksi radikal bebas, reaksi oksidasi
reduksi, serta pembentukan kompleks koordinasi. Katalis yang mempunyai bentuk
padat, mekanisme reaksinya cukup terpengaruh sifat dari permukaannya serta
struktur elektronik dan kristal. Beberapa jenis katalis yang berwujud padat, seperti
katalis multifungsi, memiliki banyak mode reaksi dengan reaktan.
Berdasarkan fasenya, katalis biasanya diklasifikasikan ke dua jenis, yaitu
katalis homogen serta katalis heterogen. Bentuk katalis homogen mempunyai fase
yang sama dengan reaktan, dan katalis heterogen memiliki fase yang berbeda dari
reaktan. Katalis heterogen memiliki keuntungan lebih mudah dan mudah untuk
dipisahkan dan didaur ulang daripada katalis homogen (Setyaningsih dkk, 2017).

2.2. Potassium iodida


Potassium iodida atau disebut juga dengan kalium iodida adalah senyawa
ionik yang terbuat dari ion K+I−. Potassium iodida adalah senyawa halida dan
merupakan salah satu senyawa yang mengandung iodin. Potassium iodida akan
berbentuk mengkristal dalam struktur natrium klorida. Senyawa ini diproduksi
secara industri dengan mereaksikan KOH dengan yodium. Senyawa ini terdiri dari
satu atom kalium (K) dan satu atom iodin (I). Potassium iodida biasanya berbentuk
kristal putih atau bubuk putih tanpa bau.
383

Gambar 2. Bentuk Potasium Iodida

Senyawa ini umumnya digunakan dalam bidang kesehatan, fotografi, dan


kimia sebagai sumber iodin, antiseptik, dan juga dapat digunakan dalam reaksi
kimia tertentu. Potassium Iodida dapat juga digunakan sebagai katalis. Pada
penelitian yang dilakukan oleh Chang dkk, 2018 yang meneliti tentang penggunaan
katalis Potassium Iodida (KI) untuk reaksi cyclic carbonates. Penelitian ini
menjelaskan bahwa pada kondisi operasi yang optimal yield yang dihasilkan dapat
mencapai lebih dari 90%. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa katalis ini dapat
digunakan berulang kali sehingga dapat menghemat biaya dari produksi.
Salah satu penggunaan utama potassium iodida adalah sebagai sumber iodin
dalam suplemen diet dan obat-obatan. Iodin adalah elemen esensial bagi tubuh
manusia karena berperan dalam sintesis hormon tiroid (thyroid hormone) seperti
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon tiroid tersebut berperan dalam
mengatur metabolisme tubuh dan fungsi-fungsi penting lainnya. Kekurangan iodin
dalam diet dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit gondok dan
gangguan fungsi tiroid.
Adapun sifat-sifat dari potassium iodide adalah:
Bentuk : Bubuk
Warna : Tidak berwarna
Titik lebur : 681oC
Titik didih : 1.330oC
Tekanan uap : 1hPa pada suhu 745oC
Berat jenis relatif : 3,130 g/cm3
Diameter : 0.355–0.420 mm
Hazard :
2.3. Macam-macam Pembuatan Potassium Iodida
Potassium iodida (KI) dapat dibuat melalui beberapa metode pembuatan.
Berikut ini adalah dua metode pembuatan potassium iodida.
2.3.1. Pembuatan Potassium Iodida melalui Reaksi Langsung
Pada metode ini, potassium iodida dapat dibuat dengan mereaksikan kalium
hidroksida (KOH) dengan iodin (I2). Berikut adalah persamaan reaksinya:

2KOH + I2 → 2KI + H2O


Potassium iodida dibuat dengan mereaksikan yodium dengan larutan panas
kalium hidroksida. Senyawa kalium hidroksida (KOH) yang dipakai merupakan
senyawa basa yang digunakan sebagai reagen dalam reaksi ini. Sedangkan iodin
(I2) merupakan senyawa yang nantinya akan bereaksi dengan kalium hidroksida
untuk membentuk potassium iodida. Dalam reaksi ini, dua molekul kalium
hidroksida bereaksi dengan satu molekul iodin untuk menghasilkan dua molekul
potassium iodida dan satu molekul air (H2O).
2.3.2. Pembuatan Potassium Iodida melalui Reaksi Antara Kalium Karbonat dan
Asam Iodida
Metode ini melibatkan reaksi antara kalium karbonat (K2CO3) dan asam
iodida (HI). Berikut adalah persamaan reaksinya:
K2CO3 + 2 HI → 2KI + H2O + CO2
Penggunaan senyawa kalium karbonat (K2CO3) adalah senyawa garam
kalium yang digunakan dalam reaksi ini. Penggunaan senyawa asam iodida (HI)
adalah sebagai asam yang memberikan ion iodida (I-) dalam reaksi ini. Reaksi ini
menghasilkan dua molekul potassium iodida, satu molekul air (H2O), dan satu
molekul karbon dioksida (CO2).

Anda mungkin juga menyukai