Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENELITIAN

MODIFIKASI MATERIAL FOTOKATALIS SEBAGAI UV FILTER DAN


ANTIBACTERIAL AGENT PADA MULTIFUNCTION LOTION

Dosen Pengampu: Dr. Tiur Elysabeth, S.T., M.T.

Disusun oleh:

Adit Rohiman (21120002)


Akhmad Sobana (21120004)
Wahyu Kurniawan (21120045)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PENELITIAN
MODIFIKASI MATERIAL FOTOKATALIS SEBAGAI UV FILTER DAN
ANTIBACTERIAL AGENT PADA MULTIFUNCTION LOTION

Nama : Adit Rohiman (21120002)


Akhmad Sobana (21120004)
Wahyu Kurniawan (21120045)
Program Studi : Teknik Kimia

Serang, ………………………. 2023


Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Pada tanggal ……………………….

Pembimbing Penelitian

Dr. Tiur Elysabeth, S.T., M.T.


NIDN. 0403128502

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN DINYATAKAN LULUS SETELAH DISEMINARKAN
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA

Nama : Adit Rohiman (21120002)


Akhmad Sobana (21120004)
Wahyu Kurniawan (21120045)
Program Studi : Teknik Kimia

Serang, ………………………. 2023


Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Pada tanggal ……………………….

Pembimbing Penelitian

Dr. Tiur Elysabeth, S.T., M.T.


NIDN. 0403128502

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PENELITIAN
MODIFIKASI MATERIAL FOTOKATALIS SEBAGAI UV FILTER DAN
ANTIBACTERIAL AGENT PADA MULTIFUNCTION LOTION

Nama : Adit Rohiman (21120002)


Akhmad Sobana (21120004)
Wahyu Kurniawan (21120045)
Program Studi : Teknik Kimia

Disahkan oleh :

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi

(Wahyu Oktri Widyarto, S.T., M.T.) (Dr. Tiur Elysabeth, S.T., M.T.)
NIDN. 0405108401 NIDN. 0403128502

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PESETUJUAN...............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................
RINGKASAN..................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................
1.4 Ruang Lingkup....................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Material Nanopartikel Fotokatalis dalam Dunia Kosmetik...................................
2.2 Modifikasi Fotokatalisis dengan Dopan Logam Ag..............................................
2.3 Pereduksi Ion Ag Berbasis Bahan Alam...............................................................
2.4 State of The Art......................................................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian...................................................................................................
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................................
3.3 Prosedur Penelitian ...............................................................................................
3.3.1 Ekstraksi Daun Gambir.............................................................................
3.3.2 Sintesis Material Fotokatalis dengan Doping Ag......................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................................

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. X........................................................................................................................
Gambar 2. X........................................................................................................................
Gambar 3. X........................................................................................................................

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 X..........................................................................................................................

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga penyusun mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan Laporan
Penelitian ini yang berjudul “Modifikasi Material Fotokatalis Sebagai UV Filter
dan Antibacterial Agent pada Multifunctional Lotion”. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya diakhirat nanti.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
selama kegiatan penelitian sampai dengan penyusunan laporan penelitian ini. Rasa
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penyusun tujukan kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan kepada penulis, khususnya
pada saat penyelesaian Laporan Penelitian ini walaupun dalam diri ini banyak
sekali berbuat salah dan dosa kepada-Nya.
2. Orang Tua dan Keluarga penulis yang sudah memberikan doa serta dukungan
baik secara moril maupun materil.
3. Bapak Dr. H. Abdul Malik, M.Si. sebagai Rektor Universitas Serang Raya.
4. Ibu Dr. Tiur Elysabethm S.T., M.T. sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia
Universitas Serang Raya dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dalam pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan laporan
penelitian.
5. Teman-teman angkatan 2020 Jurusan Teknik Kimia Universitas Serang Raya
yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan
laporan ini tidak terlepas dari kesalahan baik dalam penulisan maupun cara
penyampaiannya. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas kesalahan yang
pernah dilakukan baik disengaja ataupun tidak. Penulis menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan laporan ini.

viii
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan digunakan dengan baik untuk pembaca
umumnya dan bagi kami khususnya.

Serang, ...................... 2023

Penulis

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berkurangnya lapisan ozon pada atmosfer menyebabkan radiasi sinar
ultraviolet (UV) semakin meningkat. Spektrum sinar UV pada radiasi matahari
dibagi menjadi 3 rentang panjang gelombang yaitu UV A (320 – 400 nm), UV B
(280 – 320 nm), dan UV C (100 – 28 nm) [1]. Panjang gelombang yang pendek
dari UV C sepenuhnya dapat diblokir oleh ozon, molekul oksigen, dan uap air
yang ada di atmosfer, sehingga sinar UV dari matahari yang meradiasi bumi
mengandung 95% UV A dan 5% UV B [1, 2]. UV A bahkan dapat menembus
sampai ke lapisan subkulit, sedangkan UV B dapat menembus lapisan epidermis
permukaan kulit. Radiasi sinar UV A dan B ini dapat menyebabkan sunburn dan
kerusakan DNA pada kulit [3]. Kerusakan DNA ini dapat menyebabkan kanker
kulit.
Resiko kerusakan kulit akibat radiasi UV A dan UV B dapat dihindari
dengan penggunaan kosmetik. Pada era modern seperti saat ini, kosmetik
merupakan kebutuhan yang sangat penting terutama bagi kaum wanita.
Penggunaan kosmetik tidak hanya dilihat dari sudut pandang estetika, tetapi juga
dipandang dari sisi kesehatan. Kandungan tabir surya pada kosmetik dapat
mengurangi resiko kanker kulit. Oleh sebab itu, banyak peneliti mengembangkan
bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik, terutama tabir surya. Bahan-bahan
organik yang sering digunakan sebagai material tabir surya dapat menyebabkan
iritasi pada kulit. Pada tahun 2018, Environmental Working Group (EWG)
melaporkan bahwa dua pertiga dari tabir surya tersedia di Amerika Serikat
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan sebagian besar
merupakan filter berbahan organik [4]. Filter organik memiliki efek hormonal
negatif pada hewan [5]. Meskipun ada belum ada efek yang diketahui pada
manusia, sehingga diperlukan penelitian yang lebih mendalam mengenai
penggunaan bahan inorganik sebagai bahan dasar tabir surya. Selain kanker kulit
yang disebabkan radiasi sinar UV, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan

1
kerusakan lapisan kulit. Udara kotor dan lembab membuat bakteri berkembang
dengan cepat. Bakteri yang paling sering menginfeksi kulit adalah
Staphylococcus dan Streptococcus yang menyebabkan ruam kemerahan Oleh
karena itu, diperlukan kosmetika yang multifungsi, tidak hanya melindungi kulit
dari radiasi sinar UV tetapi juga berfungsi sebagai antibakteri. Kosmetik
multifungsi ini dapat diaplikasikan pada multifunctional lotion.
Material inorganik berbasis semikonduktor seperti TiO 2 dan ZnO telah
terbukti aman digunakan sebagai dasar kosmetik melalui aktivitas fotokatalitik
[4]. TiO2 dan ZnO memiliki celah energi yang cukup lebar untuk menyerap sinar
UV sehingga efektif sebagai UV filter. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk memodifikasi material tersebut agar dapat bekerja dalam satu
mutifunctional lotion yang tidak hanya melindungi kulit dari radiasi sinar UV
tetapi juga melindungi dari infeksi bakteri.
Unsur Ag biasa digunakan sebagai dopan logam pada semikonduktor
fotokatalis yang berfungsi sebagai electron trapper sehingga proses fotokatalitik
berlangsung lebih efektif. Selain itu, penambahan unsur Ag juga dapat berfungsi
sebagai zat antibakteri [6]. Namun yang menjadi masalah adalah proses reduksi
ion Ag yang biasanya menggunakan bahan pereduksi kimiawi yang berbahaya,
beracun, dan mahal.
Pada penelitian ini akan difokuskan pada pengembangan semikonduktor
TiO2 dan ZnO yang didopan nanopartikel Ag dengan memanfaatkan ekstrak daun
gambir sebagai bahan pereduksi alami. Material tersebut akan digunakan sebagai
tabir surya dan zat antibakteri yang akan bekerja secara fotokatalitik.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha untuk memodifikasi bahan
semikonduktor TiO2 dan ZnO sebagai tabir surya dan zat antibakteri dalam
multifunctional lotion sebagai salah satu kosmetik untuk melindungi kulit dari
radiasi sinar UV A dan UV B, sekaligus infeksi bakteri. Permasalahan dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja ekstrak daun gambir sebagai pereduksi ion Ag pada
komposit Ag/TiO2 dan Ag/ZnO?

2
2. Bagaimana pengaruh dopan Ag terhadap kinerja TiO2 dan ZnO sebagai
tabir surya dan zat antibakteri?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis kinerja ekstrak daun gambir dalam mereduksi ion Ag pada
komposit Ag/TiO2 dan Ag/ZnO
2. Menganalisis pengaruh penambahan dopan Ag pada kinerja TiO2 dan
ZnO sebagai sebagai tabir surya sekaligus zat antibakteri
1.4 Ruang lingkup
Pada penelitian ini diberi batasan-batasan agar terfokus pada tujuan. Ruang
lingkup pada penelitian ini adalah :
1. Pereduksi dibatasi hanya menggunakan ekstrak daun gambir dan
perbandingan kinerjanya dengan pereduksi sintetis NaBH4 berdasarkan
penelitian sebelumnya
2. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah TiO2 dan ZnO
3. Dopan Ag yang ditambahkan berasal dari AgNO3
4. Metode penambahan dopan dilakukan dengan metode green synthesis
5. Uji kinerja Ag/TiO2 dan Ag/ZnO dibatasi pada daya absorpsi sinar UV
dan disinfeksi bakteri secara fotokatalitik.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Material Nanopartikel Fotokatalis Dalam Dunia Kosmetik


Nanopartikel memiliki aplikasi yang luas dalam industri kosmetik karena
merupakan komponen kunci dari tabir surya berbahan dasar anorganik. ZnO dan
TiO2 telah digunakan dalam tabir surya sejak tahun 1980-an [7]. ZnO dan TiO2
memiliki ukuran berkisar dari 200–400 nm dan 150–300 nm [8]. Partikel yang
lebih kecil ini memungkinkan untuk digunakan sebagai formulasi tabir surya
secara efektif. ZnO dan TiO2 digunakan dalam tabir surya karena daya serap
terhadap foton yang tinggi. Kemampuan partikel ini untuk melindungi dari
paparan sinar UV berhubungan langsung dengan ukuran partikel. ZnO memiliki
kurva penyerapan datar di seluruh spektrum UV A dan UV B. Penyerapan
spektrum TiO2 bergeser ke spektrum UV B yang dominan. Nanopartikel ZnO dan
TiO2 memiliki keunggulan formulasi nongreasy yang transparan, murah dan tidak
terdegradasi dengan paparan radiasi UV [9].
Fotokatalisis merupakan kombinasi proses dari fotokimia dan katalisis.
Dalam proses ini diperlukan cahaya dan katalis untuk mempercepat suatu
transformasi kimia. Dengan demikian fotokatalisis dapat didefinisikan sebagai
suatu proses yang terjadi berdasarkan pada kemampuan ganda dari fotokatalis
untuk mengabsorbsi foton dan transformasi kimiawi secara bersamaan.
Kemampuan mengabsorpsi sinar UV ini yang berkaitan dengan kemampuannya
sebagai tabir surya.
Oksidasi fotokatalisis dengan tenaga surya dan semikonduktor adalah
salah satu bagian dari proses Advanced Oxidation Processes (AOPs) yang
merupakan perkembangan teknologi pengolahan air untuk degradasi atau
mineralisasi keseluruhan dari materi organik [10]. Metode ini memilki
keuntungan untuk menghancurkan polutan, tidak seperti teknologi konvensional
karbon aktif yang hanya mengubah kontaminan dari satu fasa ke fasa lain.

4
Karakteristik AOPs adalah pembentukan radikal bebas yang sangat reaktif,
terutama radikal hidroksil (OH) [11]. Radikal bebas ini dapat dimanfaatkan untuk
mendegradasi polutan, kotoran atau debu yang kemungkinan menempel pada
kulit. Sehingga penggunaan material fotokatalis dapat bekeja 2 ini 1, sebagai tabis
surya sekaligus mendegradasi kotoran pada kulit.
Bahan-bahan semikonduktor dapat dimanfaatkan sebagai katalis dalam
proses-proses transformasi kimia yang dibantu cahaya. Semikonduktor memiliki
daerah energi kosong yang disebut celah pita energi ( bandgap energy). Jika
cahaya yang mengenai bahan semikonduktor memilki energi yang setara atau
lebih besar dari celah pita energinya maka semikonduktor tersebut akan berfungsi
sebagai katalis. Fenomena fotokatalisis diawali dengan fotoeksitasi. Induksi oleh
sinar UV menyebabkan terjadinya eksitasi eletron dari pita valensi ke pita
konduksi dalam bahan semikonduktor. Proses ini menghasilkan hole yang
terlokalisasi di pita valensi dan elektron pada pita konduksi [12].

Gambar 2.1 Peristiwa Fotokimia dan Fotofisika yang Terjadi pada


Semikonduktor Oksida Logam Setelah Iradiasi UV [13]

2.2 Modifikasi Fotokatalisis dengan Dopan Logam Ag


Penambahan dopan logam dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan fotokatalitik. Peningkatan ini berhubungan dengan efisiensi dan

5
kemampuan inti dopan dalam menangkap pembawa muatan (electron trapping)
dan menurunkan laju rekombinasi antara e- dan h+. Efek penambahan dopan
tergantung pada beberapa faktor, yaitu metode penambahan, tipe, dan loading
dopan. Perbandingan antara metode penambahan yang satu dengan lainnya sulit
dilakukan karena adanya perbedaaan metode preparasi dan kondisi eksperimen.
Logam ataupun logam oksida dapat ditambahkan ke dalam struktur TiO2
atau ZnO dengan metode doping, implanting, dan co-precipitating. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi suatu logam dapat menjadi dopan yang berfungsi
sebagai electron trapper pada proses fotokatalisis adalah sebagai berikut:
1. Memiliki tingkat energi fermi lebih kecil dari TiO2; e- berpindah dari
pita
konduksi ke dopan logam, sementara h+ tetap berada pada pita valensi.
2. Memiliki electron work function (energi minimum yang dibutuhkan
untuk
mengambil e- dari permukaan padatan) lebih besar dari TiO2. Semakin
besar perbedaan electron work function antara fotokatalis dan dopan
logam, maka efisiensi electron trapping dapat semakin meningkat.
3. Memiliki potensial redoks lebih positif dari pita konduksinya, sehingga
perpindahan elektron lebih baik.
Pada penelitian yang dilakukan saat ini, digunakan dopan logam perak
(Ag). Logam perak telah terbukti mendukung aktivitas dari fotokatalis dalam
mendegradasi senyawa organik maupun sebagai agen anti bakteri [6]. Fotokatalis
berdopan logam seperti Ag mempunyai sifat yang lebih, diantaranya secara
fotokatalis mampu bekerja pada sinar tampak, kemampuan dalam sifat biologi,
dan memiliki sifat antimikroba [2]. Proses antibakteri menggunakan perak telah
diuji pada Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli
[14]. Jika dibandingkan dengan bahan anti bakteri lain, ion, atau logam perak
memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Efektif mengatasi kuman pada konsentrasi rendah dan jangka waktu
yang lama (efek spektrum antiseptik luas).
2. Tidak beracun dan menimbulkan efek samping pada kulit.

6
3. Memiliki tingkat volatilitas rendah dan stabilitas termal tinggi [14].
Pada prinsipnya kerja logam Ag dapat berinteraksi dengan dinding sel dan
berikatan dengan DNA serta RNA bakteri. Pada kondisi ini, ion perak berlaku
sebagai inhibitor proses replikasi bakteri. Hal ini menyebabkan bakteri kehilangan
kemampuan bertahan hidup akibat tidak mampu melakukan respirasi dan
replikasi. Pada E.coli, ion perak menghambat pengambilan fosfat yang diperlukan
pada proses respirasi dan mengeluarkan fosfat, amnitol, suksinat, prolin, serta
glutamin dari sel E.coli [14]. Senyawa perak yang telah digunakan sebagai agen
antimicrobial, antara lain Ag-zeolit, AgNO3, Fe3O4/Ag, nano-Ag [14], AgBr,
dan AgCl [15]. Ag/AgBr yang telah diimpregnasi pada P-25 TiO2 memiliki
kemampuan adsorpsi bakteri yang tinggi dalam gelap dan aktivitas fotokatalitik
yang tinggi pada cahaya tampak. Dopan logam Ag juga telah digunakan untuk
mendegradasi beberapa senyawa organik, seperti rhodamine blue dan asam
formiat [16]. Penggunaan logam Ag mendukung proses fotokatalisis pada
disinfeksi udara telah dibuktikan menggunakan model bakteri udara B.cereus, A.
niger, dan MS2 Bacteriophage [17].

2.3 Pereduksi Ion Ag Berbasis Bahan Alam


Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai pengganti bahan kimia pada proses
reduksi dalam sintesis nanopartikel telah mendapat perhatian peneliti akhir-akhir
ini. Hal ini dikarenakan penggunaan bioreduktor mampu mengatasi salah satu
masalah yang ditemukan di konvensional metode reduksi kimia, yaitu penggunaan
bahan beracun dan pereduksi kimia yang tidak ramah lingkungan. Pada di sisi
lain, metode reduksi kimia sangat luas digunakan dalam sintesis nanopartikel
dalam skala besar karena kesederhanaannya dan biaya yang relatif rendah [18,
19]. Tumbuhan gambir (Uncaria Gambir Roxb) adalah salah satunya tanaman
khas Sumatera Barat yang dianggap sebagai salah satu komoditas unggulan
daerah dan dapat dimanfaatkan sebagai tanaman herbal karena kandungan
fitokimianya. Kandungan fitokimia dalam tanaman ini berpotensi sebagai
pereduksi dalam sintesis nanopartikel logam dan logam oksida. Beberapa
nanopartikel logam, seperti Ag dan Au, telah berhasil disintesis dengan metode

7
reduksi logam menggunakan bioreduktor ekstrak daun gambir [20]. Beberapa
tanaman dilaporkan dapat mereduksi ion Ag menjadi Ag nanopartikel seperti
ekstrak daun Butea monosperma, Melissa officinalis, ekstrak rumput laut Padina
tetrachromatic, dan banyak tanaman lainnya [21-23].
2.4 State of The Art
Perkembangan penggunaan material anorganik sebagai tabir surya dalam
kurun beberapa tahun terdapat pada di bawah ini:

Tahun 2020
Tahun 2019 Sintesis
Tahun 2000-an Tahun 2015 Tahun 2018 nanokomposit
Sintesis
Tahun 1980-an Sintesis TiO2 Modifikasi TiO2 Enkapsulasi komposit Y2O3 dengan
Pengembangan dengan dopan menggunakan TiO2 CeO2 dengan TiO2 untuk
awal TiO2 dan Mn dan Al biopolimer untuk menggunakan meningkatkan
untuk meningkatkan chitosan untuk TiO2 dan ZnO
ZnO sebagai aktifitas
meningkatkan aktifitas diaplikasikan dalam
tabir surya fotokatalitik
sistem proteksi fotokatalitik pada pada aplikasinya
dalam
pada uv filter uv filter sunblocking sebagai
aplaksinya
sunscreen
sebagai
sunscreen

Gambar 2.2 Perkembangan Penggunaan TiO2 dan ZnO sebagai UV filter

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain

Modifikasi TiO2 Modifikasi Enkapsulasi Modifikasi TiO2 dan


dengan dopan TiO2 dengan TiO2 ZnO menggunakan
logam Mn dan Al biopolimer menggunakan logam oksida lain
chitosan

Pengembangan semikonduktor
fotokatalis untuk meningkatkan
kinerjanya sebagai UV filter

Pengembangan semikonduktor fotokatalis TiO2 dan ZnO


menggunakan dopan logam Ag untuk meningkatkan
State of the kinerjanya sebagai UV filter sekaligus berperan sebagai
art antibacterial agent dalam aplikasinya pada kosmetik
khususnya multifunctional lotion
8
Gambar 2.3 State of The Art
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Latar Belakang


Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium kimia Universitas Serang Raya dan
pengujian antibakteri di Laboratorium Kesehatan Daerah (LABKESDA) Serang
Banten.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah neraca analitik, 2adah
maserasi, alumunium foil, mortar dan alu, kertas saring, kertas label, erlenmeyer,
pipet volume, pipet tetes, PH meter, gelas ukur, gelas beaker, corong kaca,
magnetic stirrer, desikator, alat destilasi, waterbath, sonicator dan oven.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun gambir, etanol,
AgNO3, HNO3 68%, TiO2, ZnO, aquades dan limbah cair.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada penelitian ini yaitu variasi bioreduktor dengan
menggunakan TiO2 dan ZnO, dan ariasi ekstrak daun gambir dan komersil.
3.4 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan dalam
diagram alir berikut :

9
Sampel yang sudah dicuci Timbang sampel yang
Preparasi sampel dan dikeringkan lalu didapat dan dibagi 2
dihaluskan untuk TiO2 dan ZnO

Ekstrak Pemisahan Ekstraksi


Preparasi Sintesis
digunakan ekstrak maserasi dan
material fotokatalis
sebagai dengan destilasi daun
dengan doping Ag
bioreduktor residu gambir

Pembuatan Sintesis Uji antibakteri pada Karakterisasi dengan


material fotokatalis air limbah dengan UV Vis DRX dan SEM
dengan doping Ag metode MPN EDX

Gambar 1. Prosedur Penelitian Sintesis Material Fotokatalis


3.3.1 Preparasi Sampel
Daun gambir yang sudah dicuci dan dikering anginkan, dirajang lalu
ditimbang sebanyak 50 gr, dimasukkan ke wadah maserasi, tambahkan pelarut
etanol (1:1) hingga terendam. Biarkan selama 24 jam lalu saring, ulangi
perendaman dengan etanol 3 kali. Maserat yang diperoleh etanol diuapkan
pelarutnya dengan menggunakan destilasi vakum, dilanjutkan dengan Rotary
evaporator hingga terbentuk ekstrak kental. Ekstrak kental gambir tersebut
selanjutnya dipekatkan dengan water bath.
3.3.2 Sintesis Material Fotokatalis Dengan Doping Ag
Sintesis material TiO2 & ZnO sebanyak 2 gr dilarutkan dengan 170 ml
aquadest, diteteskan HNO3 Sampai pH 3, lalu disonikasi selama 20 menit,
ditambahkan AgNO3 0,09 gr dan dilarutkan lalu di stirrer 4 jam, setelah selesai
pengadukan ditambahkan 0,2283 gr ekstrak daun gambir, lalu mencuci prespitat
dengan aquadest sebanyak 2 kali lalu dikeringkan di oven pada suhu 90°C selama
6 jam, lalu melakukan kalsinasi dengan oven pada suhu 250°C selama 1 jam,
dihaluskan dan disimpan dalam desikator.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Laboratory Test
4.1.1 Hasil Uji Antibakteri Ag/TiO2 & Ag/ZnO Ekstrak Daun Gambir
& Komersil Pada Air Limbah
Antibakteri adalah senyawa kimia yang mampu membunuh atau
menghambat pertumbuhan bakteri khususnya bakteri yang merugikan
manusia [24]. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri,
selain aktivitas biologik lainnya seperti antioksidan adalah gambir
(Uncaria gambir). Tanaman U. gambir yang digunakan dalam penelitian
ini, dibeli di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Pengujian antimikroba
dilakukan dengan menggunakan bakteri uji E. coli. Metode yang
digunakan adalah metode metode Most Probable Number (MPN), yaitu
dilakukan pengenceran terhadap sampel daging dalam peptone water yang
disajikan pada tabel 1.

No Kode Parameter Satuan Hasil Metode


Sampel Pengujian Pengujian
1 Air E. coli APM/100 >1100 MPN
mL
2 Ag/TiO2 E. coli APM/100<3 MPN
Ekstrak mL
Gambir 0.5
g
3 Ag/TiO2 E. coli APM/100 <3 MPN
Komersil mL
0.5 g
4 Ag/ZnO 0.5 E. coli APM/100 <3 MPN
g mL
Potensi antibakteri dapat dilihat dari kemampuan ekstrak daun
gambir semikonduktor TiO2 dan ZnO yang didopan nanopartikel Ag
dengan logam Ag dapat mendukung proses fotokatalisis menghambat
pengambilan fosfat yang diperlukan pada proses respirasi dan
mengeluarkan fosfat, amnitol, suksinat, prolin, serta glutamin dari sel

11
E.coli dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji, yang ditandai dengan
berkurangnya jumlah bakteri yang berkurang <3 dalam medium uji.

4.2 Karakterisasi dan Analisis Menggunakan UV-Vis DRS (Diffuse


Reflectance Spectroscopy)
Pengukuran menggunakan UV-Vis DRS bertujuan untuk mengetahui daerah
serapan sinar dan energi band gap material hasil sintesis. Karakterisasi
menggunakan UV-Vis DRS menghasilkan nilai panjang gelombang (λ) dan %
Reflektansi (R). Karakter serapan dari masing-masing sampel ZnO, Ag/ZnO,
Ag/TiO2 komersil, Ag/TiO2 ekstrak daun gambir segar ditampilkan Gambar 4.
4.2.1 Karakterisasi dan Analisis Ag/TiO2 Komersil & Ag/TiO2 Ekstrak
Daun Gambir Segar Menggunakan UV-Vis DRS (Diffuse Reflectance
Spectroscopy)

Uji Analisis UV-Vis DRS Ag/TiO2


Ag/TiO2 Komersil Ag/TiO2 Ekstrak daun gambir segar
30

25

20
(F( R). hv)1/2

15

10

0
1.25 1.5 1.75 2 2.25 2.5 2.75 3 3.25 3.5 3.75 4 4.25 4.5 4.75 5 5.25 5.5 5.75 6 6.25 6.5
Bandgap energy (eV)

Gambar 4. menunjukkan grafik energi celah pita atau band gap yang dapat
diperoleh dengan memplotkan hubungan antara energi celah pita (eV) dengan
(F(R)*hv)1/2. Energi celah pita dihitung secara regresi linier pada nilai x (h =
energi celah pita) ketika y = 0. Data hasil perhitungan energi celah pita
ditampilkan pada Tabel 4.3. Nilai band gap ZnO pada umumnya sebesar 3,37
eV dengan panjang gelombang cahaya yang dibutuhkan oleh energi celah pita
ZnO tersebut sebesar 375 nm (Özgür et al., 2005).

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Parwaiz S, Khan MM, Pradhan D 2019 Materials Express 9 185-202.


2. Tsunekawa S, Fukuda T, Kasuya A 2000 Journal of Applied Physics 87
1318-21.
3. Truffault L, Winton B, Choquenet B, Andreazza C, Simmonard C, Devers
T, et al. 2012 Materials Letters 68 357-60.
4. Schneider SL, Lim HW 2019 Photodermatology, photoimmunology &
photomedicine 35 442-6.
5. Schlumpf M, Cotton B, Conscience M, Haller V, Steinmann B,
Lichtensteiger W 2001 Environmental health perspectives 109 239-44.
6. Kubacka A, Munoz-Batista MJ, Ferrer M, Fernández-García M 2013
Applied Catalysis B: Environmental 140 680-90.
7. Wang SQ, Tooley IR, editors. Photoprotection in the era of
nanotechnology. Seminars in cutaneous medicine and surgery; 2011: WB
Saunders.
8. Osmond MJ, Mccall MJ 2010 Nanotoxicology 4 15-41.
9. Hanigan D, Truong L, Schoepf J, Nosaka T, Mulchandani A, Tanguay RL,
et al. 2018 Water research 139 281-90.
10. Hoffman MR, Martin, S.T., Choi, W. and Bahnemann, D.W 1995 Chem
Rev 95 69-96.
11. Litter MI 1999 App Catal B: Environ 23 89-224.
12. Linsebigler AL 1995 Chem Rev 95 735-58.
13. Egambaram OP, Kesavan Pillai S, Ray SS 2020 Photochemistry and
Photobiology 96 779-97.
14. Rai M, Yadav A, Gade A 2009 Biotechnology advances 27 76-83.
15. Wang P, Huang B, Qin X, Zhang X, Dai Y, Whangbo M-H 2009
Inorganic Chemistry 48 10697-702.
16. He C, Shu D, Su M, Xia D, Abou Asi M, Lin L, et al. 2010 Desalination
253 88-93.

13
17. Vohra A, Goswami D, Deshpande D, Block S 2006 Applied Catalysis B:
Environmental 64 57-65.
18. Gudikandula K, Charya Maringanti S 2016 Journal of Experimental
Nanoscience 11 714-21.
19. Wahyuni S, Syukri S, Arief S 2019 Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 22
250-5.
20. Arief S, Rahma W, Diana Vanda Wellia Z 2015 SEMIRATA 2015.
21. Pattanayak S, Mollick MMR, Maity D, Chakraborty S, Dash SK,
Chattopadhyay S, et al. 2017 Journal of Saudi Chemical Society 21 673-
84.
22. de Jesús Ruíz-Baltazar Á, Reyes-López SY, Larrañaga D, Estévez M,
Pérez R 2017 Results in physics 7 2639-43.
23. Jegadeeswaran P, Rajiv P, Vanathi P, Rajeshwari S, Venckatesh R 2016
Materials Letters 166 137-9.
24. Sunen E., Belen F., Carol A., 2001. Antibacterial Activity of Smoke Wood
Condensates Against Aeromonas hydrophila, Yersenia enterocolitica and
Listeria monocytogenes at Low Temperature. Food Microbiology. 18 387-
393.

14

Anda mungkin juga menyukai