Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Koleksi merupakan komponen paling pokok bagi sebuah

museum, karena dapat dikatakan koleksi memegang peran penting

sebagai media penghubung antara museum dengan masyarakat,

baik secara langsung seperti melalui penyajian pameran tetap atau

pameran khusus, maupun secara tidak langsung seperti melalui

pempublikasian tentang koleksi melalui buku katalog koleksi,

brosur, poster, ceramah dan lain-lainnya. Berdasarkan hal

tersebut, maka perlu adanya pengelolaan koleksi dengan melakukan

pengendalian dari berbagai aspek dengan baik.

Museum Sang Nila Utama, Provinsi Riau merupakan salah

satu lembaga yang menyelamatkan dan menyimpan koleksi berupa

benda-benda peninggalan sejarah-budaya, termasuk salah satunya

adalah koleksi uang kertas yang berjumlah 206 buah. Koleksi uang

kertas ini idealnya dapat dijadikan sebagai sumber data yang dapat

bercerita tentang sejarah masa lalu sebuah bangsa. Sebagaimana

yang diungkapkan oleh Sjamsudin, uang kertas sebagai bagian

dari numismatik, mempunyai fungsi penting dalam membantu

penelitian dan penulisan sejarah (Sjamsudin, 2007: 240). Banyak

ragam visual uang menunjukkan sifat dinamis masyarakat yang

senantiasa termotivasi menciptakan kreativitas dan inovasi baru

1
dalam menjawab tantangan lingkungan, budaya, ekonomi, dan

politik sesuai zamannya (Kartiwi, 2009: 5). Sedangkan Eric Helleiner

menyatakan bahwa, mata uang dalam sebuah territorial mampu

membangun kesepahaman, kesatuan, dan nasionalisme melalui

penyampaian simbol-simbol kedaulatan negara di dalam mata uang

tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadikan mata uang sebagai

media yang paling efektif dibandingkan bendera dan lagu

kebangsaan untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme

(Helleiner, 2005). Lebih lanjut menurut Barzun & Graff (1970:

148) dalam bukunya The Modern Researcher dikatakan bahwa mata

uang sebagai sebuah karya seni merupakan bagian dari sumber

sejarah yang dikelompokkan dalam klasifikasi catatan-

catatan atau record pelantar fakta yang direncanakan. Data yang

diperoleh dari olah-alih material berupa gambar atau figur,

reproduksi cetak, baik berupa ornamen, grafis maupun fotografi

pada uang kertas merupakan sumber data yang akurat dan bukti

sejarah yang tidak ternilai. (Garraghan, 1957: 22). Beberapa difinisi

dan pengertian di atas pada prinsipnya dapat mempertegas bahwa

uang kertas yang hadir sebagai alat tukar memang bukan hanya

sekedar memiliki fungsi ekonomi bagi sebuah negara namun juga

memiliki fungsi komunikasi yang menyampaikan pesan melalui

berbagai simbol visual yang dihadirkannya dapat dijadikan sebagai

sumber data yang dapat menggambarkan atau menyampaikan

2
informasi suatu kebijakan atau kondisi faktual perjalanan bangsa

Indonesia sejak dari masa kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan.

Namun permasalahannya ketersediaan sumber data mengenai

koleksi uang kertas hingga saat ini yang dimiliki Museum Sang Nila

Utama masih sangat minim. Sehingga informasi data koleksi uang

kertas tersebut dapat dikatakan tidak banyak memberikan

pengetahuan baik bagi kepentingan internal Museum Sang Nila

Utama maupun bagi pengunjung/masyarakat yang

membutuhkannya. Terkait dengan permasalahan ini, keberadaan

sebuah katalog dipandang atau dianggap sangat dibutuhkan dan

penting untuk memenuhi sumber data yang dapat memberikan

informasi yang terkandung dalam koleksi uang kertas secara rinci

dan akurat.

Jika katalog merupakan kunci untuk menemukan informasi

yang terkandung dalam koleksi uang kertas, sudah tentunya kita

dihadapkan pada fakta bahwa membuat dan mempelajari katalog

koleksi uang kertas adalah suatu keharusan guna memahami data

informasi yang tertulis dalamnya. Sehingga pembuatan katalog

koleksi uang kertas menjadi penting karena katalog merupakan

daftar koleksi pusat dokumentasi yang disusun menggunakan sistem

tertentu. Daftar tersebut dapat berbentuk kartu, lembaran, buku

atau bentuk lainnya. Katalog berfungsi sebagai senerai inventaris

koleksi, kemudian fungsi ini diperluas sebagai sarana untuk

membantu mengetahui dan menemukan informasi yang terkandung


3
dalam koleksi. Dalam rangka memenuhi keberhasilan dan

efektivitas sebuah katalog koleksi museum, diperlukan adanya

kegiatan analisis dan evaluasi data koleksi untuk katalogisasinya,

yang merupakan salah satu fungsi dalam mata rantai proses

penyusunan dan pembuatan sebuah katalog. Analisis dan evaluasi

data koleksi untuk katalogisasi ini dilaksanakan untuk mengetahui

implementasi data koleksi baik secara kuantitas maupun kualitas

sesuai dengan kebutuhan dan target yang telah ditetapkan dalam

perencanaan. Hasil dari analisis dan evaluasi data koleksi untuk

katalogisasi ini akan menghasilkan rekomendasi untuk

meminimalisir permasalahan dan perbaikan kegiatan dalam

penyusunan dan pembuatan katalogisasi koleksi uang kertas

Museum Sang Nila Utama.

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup analisis dan evaluasi data koleksi ini adalah

Koleksi Uang Kertas 10 Rupiah Kebudayaan dan Koleksi Uang

Kertas 25 Rupiah Kebudayaan dari Laporan hasil pengkajian data

koleksi uang kertas untuk katalogisasi.

1.3. Tempat Kegiatan

Kegiatan analisis dan evaluasi data koleksi uang kertas ini

dilaksanakan di Museum Sang Nila Utama, Pekanbaru.

4
1.4. Waktu Pelaksanaan

Adapun analisis dan evaluasi data koleksi uang kertas untuk

katalogisasi ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2022.

1.5. Tujuan

Kegiatan analisis dan evaluasi data koleksi uang kertas ini

dilaksanakan dengan tujuan, sebagai berikut :

1. Menilai kesesuaian antara bahan dan materi data koleksi untuk

katalogisasi yang terkait dengan koleksi uang kertas.

2. Menganalisis dan mengevaluasi hasil rumusan materi data koleksi

untuk katalogisasi yang terkait dengan koleksi uang kertas.

3. Menilai kesesuian rumusan materi data koleksi untuk katalogisasi

sesuai kebutuhan dan target pembuatan katalog koleksi uang

kertas yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

4. Merumuskan alternatif rekomendasi dan saran perbaikan sebagai

bahan masukan dalam penyusunan rencana pembuatan katalog

koleksi uang kertas Museum Sang Nila Utama.

5
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur dan memberi

nilai secara obyektif atas pencapaian hasil-hasil pelaksanaan

program/kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya dan dilakukan

secara sistematis dan obyektif dengan menggunakan metode evaluasi

yang relevan. Secara harfiah evaluasi berasal dari kata evaluation dalam

bahasa Inggris. Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan Istilah

bahasa Indonesia “evaluasi”.

2.1. Konsep Evaluasi

Menurut Suchman (dalam Suharsimi Arikunto dan Abdul

Jabar, 2014: 2) mendefinisikan evaluasi sebagai sebuah proses

menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang

direncanakan untuk mendukungnya tercapainya tujuan. Istilah

evaluasi terkadang digunakan untuk merujuk secara khusus pada

bagian keputusan. Evaluasi sering diatur dalam konteks siklus

pemantauan, evaluasi, dan review. Sedangkan menurut UCLA

(National Study Committee on Education) mengemukakan definisi

mengenai evaluasi yaitu merupakan proses atau kegiatan pemilihan,

pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang dapat

digunakan dalam pengambilan keputusan. Evaluasi juga di gunakan

untuk menilai dan mebandingkan sejauh mana kegiatan itu tercapai.

6
Dari beberapa penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa

evaluasi adalah serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan

informasi. Sehingga informasi tersebut dapat bermanfaat untuk

menilai dan membandingkan ketercapaian dan kesesuaian kerja

sesuatu yang dimana hasil dari menilai dan membandingkan

tersebut dapat dijadikan alternatif dalam pengambilan keputusan

kebijakan.

Kegiatan evaluasi dapat dilakukan baik sebelum suatu

program/kegiatan dilaksanakan, pada saat berlangsungnya maupun

setelah program/kegiatan selesai dilaksanakan (ex-post evaluation).

Pada pelaksanaan evaluasi ini adalah ex-post evaluation yang

merupakan hasil dari pelaksanaan program/kegiatan pengkajian

data koleksi uang kertas untuk katalogisasi koleksi uang kertas

Museum Sang Nila Utama, Provinsi Riau.

2.2. Metode Pelaksanaan

Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang diuraikan pada

bab sebelumnya, maka metode pelaksanaan penelitian ini akan

menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan

metode deks study. Dalam, hal ini desk study dilakukan untuk

mempelajari data, informasi, dan dokumen terkait dengan evaluasi

hasil pelaksanaan pengkajian data koleksi uang kertas untuk

katalogisasi koleksi uang kertas Museum Sang Nila Utama. Adapun

desk studi disini meliputi:


7
1. Review kebutuhan dan target rencana materi data yang akan

disusun dalam pembuatan katalog koleksi uang kertas Museum

Sang Nila Utama.

2. Review target dan alokasi rencana materi data yang akan disusun

dalam pembuatan katalog koleksi uang kertas Museum Sang Nila

Utama, melalui laporan hasil pengkajian data koleksi uang kertas

untuk katalogisasi yang telah dilakukan sebelum dan juga baik

melalui koleksi uang kertas rupiah itu sendiri maupun melalui

berbagai dokumen atau literatur terkait.

2.3. Tahap Analisis dan Evaluasi

Data, informasi dan dokumen yang bersumber desk study

dianalisa secara deskripsi untuk mendapatkan hasil evaluasi

kualitas materi data dari pelaksanaan kegiatan pengkajian data

koleksi uang kertas untuk katalogisasi. Adapun kerangka berpikir

analisis yang digunakan dalam penilaian kesesuai materi data hasil

pengkajian data koleksi dengan kebutuhan elemen data yang akan

menjadi muatan katalog koleksi uang kertas Museum Sang Nila

Utama, yang meliputi:

1. Nama Benda

2. Bahan

3. Ukuran

4. Seri/Emisi

5. Perancang/Pendesain
8
6. Uraian/Deskripsi :

• Gambar utama depan, gambar utama belakang, pengaman dan

tanda tangan.

• Masa Peredaran

• Teknik Pembuatan

7. Tempat asal ditemukan

8. Cara didapat

9. Tanggal di dapat

10. Tempat simpan

11. Referensi

12. Keterangan

2.4. Hasil

Penilaian kualitas materi data untuk katalog koleksi uang

kertas ini dievaluasi berdasarkan ketepatan dan kesesuaian data

yang dibutuhkan sebagaimana yang tersebut pada halaman

terdahulu. Hasil review dari kesesuaian materi data hasil pengkajian

data Koleksi Uang Kertas 10 Rupiah Kebudayaan dan Koleksi Uang

Kertas 25 Rupiah Kebudayaan dengan kebutuhan elemen atau aspek

data yang akan menjadi muatan katalog koleksi uang kertas

Museum Sang Nila Utama, dapat dilihat pada tabel 2.4.1 dan tabel

2.4.2 sebagai berikut di bawah ini :

9
Tabel 2.4.1

Evaluasi kesesuaian hasil pengkajian data koleksi uang kertas 10 Rupiah Kebudayaan
nomor inventaris 06.1169/2021 dengan kebutuhan data untuk katalog koleksi uang kertas
Museum Sang Nila Utama

HASIL PENGKAJIAN DATA SUBTANSI DATA ANALISIS


ELEMEN KESESUIAN
NO KOLEKSI UANG KERTAS KOLEKSI UANG KERTAS KESESUAIAN
DATA
10 RUPIAH KEBUDAYAAN 10 RUPIAH KEBUDAYAAN
1 Nama Benda Uang 10 Rupiah Kebudayaan Uang 10 Rupiah Kebudayaan Sesuai
2 Bahan Kertas Kertas Sesuai
3 Ukuran P. 135 mm dan L. 76 mm P. 135 mm dan L. 76 mm Sesuai

4 Seri/Emisi Kebudayaan/1952 Kebudayaan/1952 Sesuai


5 Abdulsalam dan Oesman Abdulsalam dan Oesman Sesuai
Perancang/Pendesain
Effendi Effendi
6 Uraian/Deskripsi
• Gambar utama depan, Gambar utama lembar depan Gambar utama lembar depan Sesuai
gambar utama Arca Dewi Sri dan bagian Arca Dewi Sri dan bagian
belakang, pengaman belakang motif hias dekoratif belakang motif hias dekoratif
dan tanda tangan. tumbuhan. Uang kertas ini tumbuhan. Uang kertas ini
mempunyai pengaman tanda mempunyai pengaman tanda
air 5 buah garis vertikal air 5 buah garis vertikal
bergelombang dan ditanda bergelombang dan ditanda
tangani oleh Indra Kasoema tangani oleh Indra Kasoema
selaku Direktur Bank selaku Direktur Bank
Indonesia serta Sjafruddin Indonesia serta Sjafruddin
Prawiranegara selaku Prawiranegara selaku
Gubernur Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia.

10
• Teknik Pembuatan Cetak offset Cetak offset Sesuai

• Masa Peredaran Beredar tanggal 2 Juli 1953 Beredar tanggal 2 Juli 1953 Sesuai
dan Penarikan dari peredaran dan Penarikan dari peredaran
16 Januari 1961. 16 Januari 1961.
7 Tempat asal ditemukan Sidomulyo Timur, Pekanbaru Sidomulyo Timur, Pekanbaru Sesuai
8 Cara didapat Ganti rugi Ganti rugi Sesuai
9 Tanggal didapat 6 September 2021 6 September 2021 Sesuai
10 Tempat simpan Storage Koleksi Storage Koleksi Sesuai
11 Referensi Buku registrasi dan Buku registrasi dan Sesuai
inventarisasi koleksi inventarisasi koleksi
12 Keterangan - - -

11
Tabel 2.4.2

Evaluasi kesesuaian hasil pengkajian data koleksi uang kertas 25 Rupiah Kebudayaan
nomor inventaris 06.1170/2021 dengan kebutuhan data untuk katalog koleksi uang kertas
Museum Sang Nila Utama

HASIL PENGKAJIAN DATA SUBTANSI DATA ANALISIS


ELEMEN KESESUIAN
NO KOLEKSI UANG KERTAS KOLEKSI UANG KERTAS KESESUAIAN
DATA
25 RUPIAH KEBUDAYAAN 25 RUPIAH KEBUDAYAAN
1 Nama Benda Uang 25 Rupiah Kebudayaan Uang 25 Rupiah Kebudayaan Sesuai
2 Bahan Kertas Kertas Sesuai
3 Ukuran P. 143 mm dan L. 83 mm P. 143 mm dan L. 83 mm Sesuai

4 Seri/Emisi Kebudayaan/1952 Kebudayaan/1952 Sesuai


Abdulsalam dan Oesman Abdulsalam dan Oesman Sesuai
5 Perancang/Pendesain
Effendi Effendi
6 Uraian/Deskripsi
• Gambar utama depan, Gambar utama lembar depan Gambar utama lembar depan Sesuai
gambar utama motif hias dekoratif sepasang motif hias dekoratif sepasang
belakang, pengaman pohon hayat dan bagian pohon hayat dan bagian
dan tanda tangan. belakang motif hias kain tapis belakang motif hias kain tapis
Lampung. Uang kertas ini Lampung. Uang kertas ini
mempunyai pengaman tanda mempunyai pengaman tanda
air 5 buah garis vertikal air 5 buah garis vertikal
bergelombang dan ditanda bergelombang dan ditanda
tangani oleh Indra Kasoema tangani oleh Indra Kasoema
selaku Direktur Bank selaku Direktur Bank
Indonesia serta Sjafruddin Indonesia serta Sjafruddin

12
Prawiranegara selaku
Gubernur Bank Indonesia.
• Teknik Pembuatan Cetak offset Cetak offset Sesuai

• Masa Peredaran Beredar tanggal 2 Juli 1953 Beredar tanggal 2 Juli 1953 Sesuai
dan Penarikan dari peredaran dan Penarikan dari peredaran
16 Januari 1961. 16 Januari 1961.
7 Tempat asal ditemukan Sidomulyo Timur, Pekanbaru Sidomulyo Timur, Pekanbaru Sesuai
8 Cara didapat Ganti rugi Ganti rugi Sesuai
9 Tanggal didapat 6 September 2021 6 September 2021 Sesuai
10 Tempat simpan Storage Koleksi Storage Koleksi Sesuai
11 Referensi Buku registrasi dan Buku registrasi dan Sesuai
inventarisasi koleksi inventarisasi koleksi
12 Keterangan - - -

13

Anda mungkin juga menyukai