Anda di halaman 1dari 3

MASA KEMERDEKAAN

(1945-1950)

Menjelang akhir tahun 1944 motif Jepang dalam perang Asia Pasifik
makin terdesak satu demi satu daerah jajahannya jatuh ke tangan
pasukan sekutu, Kemudian pada tanggal 7 Sep 1944 Perdana Menteri
Jenderal Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia
dengan tujuan untuk menarik simpati Indonesia.

Kemudian dalam persiapan kemerdekaan ini dibentuklah suatu BPUPKI,


PKI ini kemudian mengadakan dua kali sidang dan yang pertama yaitu
pelaksanaan pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945. Sidang
yang pertama ini membahas mengenai perumusan Pancasila oleh
Mohammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno, dari tiga tokoh
tersebut dirumuskan lah suatu gagasan mengenai rumusan 5 sila dasar
negara Republik Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945.

Sidang kedua ini dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 Juli


1945. Pada sidang kedua ini hal yang dibahas yaitu mengenai rancangan
undang-undang dasar(UUD) 1945, dan juga dibentuknya panitia
perancang Undang-Undang Dasar (UUD) yang bertugas untuk
merancang isinya serta undang-undang dasar (UUD). Selain
dibentuknya BPUPKI, terdapat peristiwa Rengasdengklok, Peristiwa ini
terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945. Soekarno dan Hatta diculik dan
dibawa ke Rengasdengklok untuk didesak agar mempercepat proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia sampai dengan terjadinya kesepakatan
antara golongan tua dan golongan muda tentang kapan Proklamasi akan
dilaksanakan.
Kemudian, Proklamasi Kemerdekaan diselenggarakan pada tanggal 17
Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Naskah Proklamasi
disusun di rumah Laksamana Muda Maeda di Jakarta.
Selanjutnya, Ada pembahasan mengenai masa Demokrasi Parlementer
pada tahun 1950 sampai 1959 pada masa ini terjadi 2 kali pergantian
undang-undang dasar(UUD), yaitu yang pertama pergantian Undang-
Undang Dasar 1945 dengan konstitusi RIS dengan (7 Desember 1949 -
17agustus 1950).
Pada periode yang pertama ini bentuk negara Indonesia berubah yaitu
dari kesatuan menjadi Serikat. Kemudian, pada periode kedua yaitu
pergantian konstitusi RIS dengan undang-undang dasar sementara yaitu
UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959). Pada masa ini sistem
pemerintahannya itu menganut sistem parlementer Liberalisme. Dengan
bentuk negara berubah menjadi negara kesatu.
Masuk ke masa Demokrasi terpimpin pada tahun 1959 - 1995, Sistem ini
digunakan karena pelaksanaan demokrasi parlementer Liberalisme,
terjadi ketidak stabilan dalam pemerintahan demokrasi terpimpin
menerapkan suatu sistem pemerintahan yang semua keputusannya itu
berpusat kepada kepala negara (Presiden).
Masa demokrasi terpimpin ini juga dimulai sejak Dekrit Presiden 5 Juli
1959. Selain itu, sistem politik pada masa demokrasi terpimpin ini
terdapat juga politik luar negeri. Sistem politik luar negeri ini adalah
suatu bentuk kerjasama antara negara lain.
Seiring berjalannya waktu, politik yang ada di Demokrasi terpimpin
semakin kacau, sehingga ada suatu gerakan yang ingin melakukan
kudeta. Kudeta tersebut yaitu mengubah dasar negara Indonesia menjadi
negara komunis.
Gerakan tersebut yaitu G30S PKI. Selanjutnya, masuk masa orde baru
(1966 - 1998). Pada masa ini diawali dengan dikeluarkannya Surat
Perintah Sebelas Maret (Supersemar) Pada tahun 1966. Orde baru
muncul akibat stabilitas nasional terancam serta situasi perekonomian
yang ada di Indonesia yang terus memburuk, kondisi ini memicu aksi
demonstrasi dari pada pemuda dan mahasiswa dengan
mengumandangkan Tri tuntutan rakyat (Tritura). Yang berisi yaitu,
Pertama membubarkan PKI, Kedua turunkan harga dan yang terakhir
yaitu menyederhanakan partai politik. Pada masa orde baru ini,
Pemerintah berhasil melaksanakan 6 kali pemilu.
Masa reformasi (tahun 1998 - sekarang). Reformasi merupakan suatu
gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara kearah yang lebih baik. Masa reformasi ini
dilatarbelakangi dengan adanya krisis ekonomi. Dan juga banyak praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme(KKN).
Dampak yang ditimbulkan yaitu terjadinya demonstrasi oleh para
mahasiswa yang menuntut penurunan sembako, penghapusan monopoli
dan KKN serta menuntut Presiden Soeharto. Dan akhirnya digantikan
kepada presiden BJ. Habibie.

Anda mungkin juga menyukai