Anda di halaman 1dari 15

E-ISSN :2722-0877

ARTIKEL REVIEW

Pendekatan Diagnosa dan Tatalaksana Soil Transmitted Helminths

Dinda Seruni Medina Nasution1, Faras Munandar2, Hany Melati Harahap3

Nadhila Faradhiba Siregar4

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Email korespondensi: seruni.medina@gmail.com

Abstrak: Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) adalah infeksi cacing yang ditularkan
melalui tanah. Infeksi ini merupakan neglected disease yang mempengaruhi status kesehatan
masyarakat, terutama pada anak usia sekolah dasar. Ada 4 jenis STH yang paling sering
ditemukan adalah Ascaris lumbricoides (roundworm atau cacing gelang), Trichuris trichiura
(whipworm atau cacing cambuk), Necator americanus dan Ancylostoma duodenale
(hookworm atau cacing tambang).World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih
dari 1,5 miliar orang atau 24% dari populasi dunia yang terinfeksi cacing STH,infeksi
tersebar luas di daerah tropisdan subtropis, angka terbesar terjadi di daerah Sub.Sahara,
Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur.Diagnosa ditegakkan dengan menemukan telur
didalam tinja.Dasar dari metode-metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan langsung dan
tidak langsung.

Kata Kunci: Cacing, Infeksi, Soil Transmited Helminths (STH)

1
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877

PENDAHULUAN penduduk dunia menderita infeksi STH.


Kecacingan merupakan penyakit Ascaris lumbricoides merupakan cacing
infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing yang paling banyak ditemukan, diperkirakan
yang masuk kedalam tubuh manusia.1 1 miliar terinfeksi cacing ini. Sedangkan
Infeksi cacing Soil Transmitted Helminths Trichuris trichiura, Necator americanus,
(STH) adalah infeksi cacing usus yang dan Ancylostoma duadenale diperkirakan
ditularkan melalui tanah dan sering juga 600 sampai 800 juta.6
disebut sebagai neglected disease (penyakit Di Indonesia, penyakit kecacingan
yang kurang diperhatikan). Infeksi STH tersebar luas di daerah perdesaan maupun
memang tidak menyebabkan wabah yang perkotaan. Hasil survei infeksi kecacingan
muncul tiba-tiba tetapi dapat menyebabkan di sekolah dasar diberbagai provinsi
gangguan penyerapan gizi dan penurunan menunjukkan prevalensi sekitar 60-80%,
tingkat intelegensia anak.2 Selain itu infeksi sedangkan untuk semua umur menunjukkan
STH dapat juga menyebabkan anemia prevalensi sebesar 40-60%.7
karena malabsorbsi nutrisi dan kehilangan Beberapa data mengenai prevalensi
darah yang terjadi akibat iritasi dan kecacingan Ascariasis diberbagai provinsi
perdarahan mukosa usus.3 di Indonesia masih menjadi masalah yang
Ada 4 jenis STH yang paling sering serius. Di DKI Jakarta tahun 2011 sebesar
ditemukan adalah Ascaris lumbricoides 4-91%, di Nusa Tenggara Timur 10-74%, di
(roundworm atau cacing gelang), Trichuris Sumatera Barat 2-71%, di Sumatera Selatan
trichiura (whipworm atau cacing cambuk), 51-78%, dan di Sumatera Utara sebesar 46-
Necator americanus dan Ancylostoma 75%.8 DI Kabupaten Jember usia anak yang
duodenale (hookworm atau cacing paling sering menderita cacing adalah
4
tambang). berusia 6-12 tahun, pada siswa sebesar
World Health Organization (WHO) 57,78% sedangkan siswi sebesar 20%.9
memperkirakan lebih dari 1,5 miliar orang Data dari Dinas Kesehatan
atau 24% dari populasi dunia yang terinfeksi (DINKES) Provinsi Sumatera Utara
cacing STH,infeksi tersebar luas di daerah prevalensi infeksi cacing sekitar 10% pada
tropisdan subtropis, angka terbesar terjadi di Kota Medan. Pelaksanaan program
daerah Sub.Sahara, Afrika, Amerika, Cina pengendalian masalah kecacingan masih
dan Asia Timur. Lebih dari 270 juta anak menargetkan untuk menurunkan prevalensi
usia prasekolah dan 600 juta anak usia kecacingan <10 % pada tahun 2012.10
sekolah yang tinggal di daerah dimana Sedangkan pada tahun 2015 prevalensi
parasit ini secara intensif ditransmisikan dan kecacingan pada anak sekolah sekitar 20%
membutuhkan pengobatan dan di kota medan, dan DINKES melakukan
5
pencegahan. Diperkirakan 2 miliar
2
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
strategi pengendalian masalah kecacingan
dengan target <20%.11

3
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877

ISI tanah dengan tinja yang berada di sekitar


halaman rumah, dan dibeberapa negara
Soil Transmitted Helminths (STH) tertentu yang mempunyai kebiasaan
STH adalah nematoda usus yang memakai tinja sebagai pupuk. Tanah liat
membutuhkan tanah dalam siklus hidupnya yang memiliki kelembapan tinggi dan suhu
untuk proses pematangan sehingga terjadi 25°-30°C merupakan kondisi baik untuk
perubahan dari stadium non infektif menjadi berkembangnya telur Ascaris Lumbricoides
stadium infektif.Yang merupakan kelompok menjadi bentuk infektif.15
dari nematoda ini yaitu Ascaris lumbicoides
menimbulkan Ascariasis, Trichuris Morfologi dan daur hidup
trichiura menimbulkan trichuriasis, cacing
tambang (Necator americanus
menimbulkan Necatoriasis dan
Anchylostoma duadenale menimbulkan
Ancylostomiasis).12

Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides adalah salah Gambar 2. 1 Morfologi Ascaris
satu jenis cacing nematoda usus yang lumbricoides38
tergolong superfamili Ascaroidea genus
Ascaris.13Spesies cacing nematoda ini yang Cacing dewasa berbentuk silinder
paling umum menyebabkan infeksi pada dengan ujung yang meruncing.16 Berwarna
manusia dan menyebar diseluruh kekuning-kuningan sampai merah mudah
14
dunia. Manusia merupakan hospes satu- bagian anterior lebih lebih tumpul dari
satunya Ascaris lumbricoides, habitatnya bagian posterior pada bagian anterior
pada usus halus. Manusia merupakan tuan terdapat mulut dengan tiga lipatan bibir (1
rumah definitif dan tidak membutuhkan bibir di dorsal dan 2 bibir di ventral), di tepi
tuan rumah perantara. Penyakit yang lateral terdapat papil peraba. Stadium
disebabkan disebut Ascariasis.15 dewasa hidup di dalam rongga usus halus
manusia.12
Epidemiologi Cacing dewasa betina lebih kecil
Di Indonesian prevalensi Ascariasis dari pada cacing dewasa jantan. Cacing
tinggi terutama pada anak–anak. dewasa betina berukuran panjang 20-35 cm
Frekuensinya adalah sebesar 60-90%, dan lebar 0,3-0,6 cm. Cacing dewasa jantan
terutama menyerang anak usia 5-9 tahun. berukuran panjang 15-30 cm, dan lebarnya
Kurangnya pemakaian jamban pada 0,2-0,4 cm. Seekor cacing betina dapat
keluarga dapat menimbulkan pencemaran bertelur sebanyak 100.000–200.000 butir
4
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
sehari, yang terdiri dari 2 jenis yaitu telur
yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi.15
Telur yang dibuahi berukuran lebih
kurang 60x45 mikron, berbentuk oval dan
berdinding tebal dengan 3 lapisan dan berisi
embrio. Telur yang tidak dibuahi berukuran
±90x40 mikron, dan berbentuk bulat
lonjong atau tidak teratur dan dindingnya
terdiri dari 2 lapis dan didalamnya
bergranul.17 Gambar 2. 2 Daur hidup Ascaris
Dalam kondisi lingkungan yang lumbricoides39
sesuai, telur yang telah dibuahi berkembang
menjadi bentuk infektif dalam waktu ±3 Penularan
minggu. Bentuk infektif tersebut bila Penularan umumnya dapat terjadi
tertelan manusia akan menetas di usus melalui makanan, minuman dan mainan
halus. Kemudian larva yang telah menetas dengan perantara tangan hospes yang
akan menembus dinding usus halus dan terkontaminasi dengan telur Ascaris
menuju ke pembuluh darah atau ke saluran lumbricoides yang telah infektif. Infeksi
limf, kemudian dialirkan menuju jantung sering terjadi pada anak-anak dari pada
kemudian mengikuti aliran darah ke paru. orang dewasa. Hal ini disebabkan karena
Larva yang berada di paru anak sering menjalani kegiatan yang
menembus dinding pembuluh darah, dan berhubungan dengan tanah setiap harinya
dinding alveolus, kemudian naik ke trakea dan tanah merupakan tempat
melalui bronkiolus dan bronkus. Larva dari berkembangnya telur Ascaris lumbricoides.
trakea akan menuju faring, sehingga Lamanya siklus mulai dari telur matang atau
menimbulkan rangsangan pada faring. telur yang infektif tertelan sampai menjadi
Rangsangan tersebut dapat menyebabkan cacing dewasa adalah 60 hari.13
penderita batuk dan menyebabkan larva
Patologi dan gejala klinis
tertelan ke dalam esofagus, lalu menuju ke
Gejala yang timbul pada penderita
usus halus. Di usus halus larva akan berubah
dapat di sebabkan oleh cacing dewasa dan
menjadi cacing dewasa, waktu yang
larva.15 Larva cacing yang berada di paru
diperlukan dari saat telur matang (telur
dapat menimbulkan pneumonia pada
infektif) tertelan sampai menjadi cacing
penderita dengan gejala klinis seperti
dewasa dan bertelur kurang lebih 2-3
demam, batuk, sesak, dan disertai dengan
bulan.15
eosinofilia. Pneumonia yang disertai dengan
gelaja alergi yang pada foto thoraks akan
5
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
tampak infiltrat yang akan menghilang lingkungan. Mendapatkan akses air bersih
dalam waktu 3 minggu disebut dengan dan pendidikan kesehatan sangat
sindom Loeffler.18 diperlukan. 20

Jika terjadi infeksi Ascariasis yang


berat (hiperinfeksi) terutama pada anak anak Pengobatan
dapat mengalami gangguan pencernaan dan a. Dosis Albendazol untuk dewasa dan
penyerapan protein sehingga menyebabkan anak lebih dari 2 tahun 400 mg. WHO
penderita mengalami gangguan merekomendasikan dosis 200 mg
pertumbuhan dan anemia akibat kurang untuk anak usia 12-24 bulan diberikan
gizi.18 Gangguan yang disebabkan cacing dalam dosis tunggal.15
dewasa biasanya bersifat ringan. Kadang b. Dosis Mebendazol untuk dewasa dan
penderita hanya mengalami gangguan usus anak lebih dari 2 tahun 100 mg tiga
yang ringan seperti mual, nafsu makan kali sehari dan dapat diberikan dalam
berkurang, diare dan konstipasi.15 Pada dosis tunggal 500 mg.15
keadaan tertentu cacing dewasa dapat c. Pirantel pamoat digunakan untuk
mengembara ke saluran empedu, apendiks, ascariasis dengan dosis 10-11 mg
atau ke bronkus sehingga dapat /kgBB per oral, dengan dosis
menimbulkan keadaan gawat darurat yang maksimum 1 gram.15
kadang kadang memerlukan tindakan d. Piparazine 75 mg/Kg dosis max 3,5 gr
operatif.15 untuk dewasa dan anak usia ˃2 tahun,
untuk anak umur 2-12 tahun dosis
Diagnosa maximal 2,5 gr.20
Cara menegakkan diagnosa penyakit e. Nitazoxanide digunakan untuk ascaris
ini adalah dengan pemeriksaan tinja secara pneumonitis.20
langsung. Penghitungan telur pergram tinja f. Intestinal obstruksi dapat di terapi
dengan Kato-Katz dipakai sebagai pedoman dengan terapi konservatif dengan
untuk menentukan berat ringannya infeksi.19 nasogastric aspiration, cairan IV dan
Adanya telur dalam tinja dapat antispasmodik.20
memastikan diagnosa ascariasis. Selain itu
diagnosis dapat dibuat bila cacing dewasa Trichuris trichiura
keluar sendiri baik melalui mulut atau Cacing Trichuris trichiura sering
hidung baik karena muntah maupun melalui disebut sebagai cacing cambuk
tinja.15 (whipworm)karena memiliki bentuk badan
seperti cambuk.13 Cacing Trichuris trichiura
Pencegahan termasuk salah satu kelompok cacing yang
Pencegahan dapat dilakukan dengan tersebar luas di daerah tropis dan ditularkan
cara meningkatkan higenitas dan sanitasi melalui tanah.13Manusia merupakan hospes
6
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
cacing ini. Penyakit yang disebabkannya cacing betina diperkirakan menghasilkan
disebut tricuriasis.15 telur setiap hari antara 3000-20.000
butir.15Cacing betina mulai bertelur 60-70
Epidemiologi hari setelah menginfeksi. Telur berbentuk
Frekuensi infeksi Trichuris trichiura seperti tempayan dengan penonjolan yang
di Indonesia masih tinggi, dibeberapa jernih pada kedua kutub. Kulit telur bagian
daerah pedesaan di Indonesia frekuensi luar berwarna kekuning-kuningan dan
berkisar 30-90%. Faktor penting untuk bagian dalamnya jernih.
penyebaran penyakit adalah kontaminasi Telur yang dibuahi dikeluarkan dari
tanah dengan tinja. Telur dapat tumbuh di hospes bersama tinja. Telur tersebut akan
tanah liat yang lembab dan teduh dengan menjadi matang (infektif) dalam waktu 3-6
suhu optimum 30°C. Pemakaian tinja minggu dalam lingkungan yang sesuai yaitu
sebagai pupuk kebun merupakan sumber pada tanah yang lembab. Telur matang ialah
infeksi.15 telur yang berisi larva dan merupakan
Morfologi dan daur hidup bentuk infektif. Cara infeksi langsung bila
secara kebetulan hospes menelan telur
matang. Larva keluar melalui dinding telur
dan masuk kedalam usus halus.15Selain itu
telur menetas dalam usus halus dan
melepaskan larva yang matang dan
berkembang menjadi cacing dewasa di usus
Gambar 2. 3 Morfologi Trichuris trichiura40 besar. Pada bagian sekum dan kolon
ascendens.21Trichuris trichiura tidak
Cacing jantan panjangnya berukuran memiliki siklus paru. Masa pertumbuhan
lebih kurang 4 cm, bagian anterior halus mulai dari telur tertelan sampai menjadi
seperti cambuk dan bagian ekor melingkar. cacing dewasa betina bertelur lebih kurang
Cacing betina panjangnya berukuran lebih 30-90 hari.21
kurang 5 cm, bagian anterior halus seperti
cambuk dan bagian ekor lurus berujung
tumpul.17 Pada cacing jantan memiliki
bentuk yang melingkar dan terdapat satu
spikulum.15
Cacing dewasa hidup di kolon
ascendens dan sekum dengan bagian
anteriornya berbentuk seperti cambuk dan
masuk ke dalam mukosa usus. Seekor

7
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
Gambar 2. 4 Daur hidup Trichuris Pencegahan
trichiura27 a. Cuci tangan dengan sabun dan air
hangat untuk mencegah infeksi.
Patologi dan gejala klinis b. Mengajarkan anak-anak untuk
Manusia yang terinfeksi oleh cacing mencuci tangan untuk mencegah
cambuk (Trichuris trichiura) dapat infeksi.21
mengalami infeksi ringan atau infeksi berat. c. Cuci, kupas, atau memasak semua
Infeksi ringan sering tidak menimbulkan sayuran mentah dan buah buahan
gejala. Sedangkan infeksi berat memiliki sebelum dimakan, terutama tumbuhan
gejala kesulitan defekasi dan sering yang tumbuh ditanah yang
mengejan sehingga menyebabkan prolapsus terkontaminasi oleh feses. 21

dan tinja mengandung lendir dan darah.21


Cacing ini memasukkan kepalanya Pengobatan
ke dalam mukosa usus sehingga a. Albendazol 400 mg (dosis tunggal).15
menimbulkan iritasi dan peradangan pada b. Mebendazol 100 mg dua kali sehari
mukosa usus. Di tempat perlekatan dapat selama 3 hari berturut-turut atau dosis
terjadi perdarahan, disamping itu cacing ini tunggal 600 mg.15
juga dapat menghisap darah hospesnya c. Diltiasiamin Jodida
sehingga menyebabkan anemia.15 10-15mg/KgBB/hari selama 3-5 hari.23
Infeksi berat pada anak-anak dapat
menyebakan anemia berat, retardasi Ancylostoma duadenale dan Necator
pertumbuhan, dan perkembangan kognitif americanus
terganggu, gejala diare, dan diselingi Ancylostomiasis disebabkan oleh 2
sindrom disentri, berat badan menurun, jenis cacing tambang yaitu Ancylostoma
kadang di sertai prolapsus rektum.21 duadenale dan Necator americanus.
Diperkirakan cacing tambang menginfeksi
Diagnosa 1,2 miliar orang di seluruh dunia dan
Diagnosa ditegakkan dengan menyebabkan morbiditas lebih tinggi.24
menemukan telur didalam tinja. Diagnosa
berdasarkan ditemukannya telur yang khas Daerah atau penyebarannya terletak
pada feses dengan metode Kato-Katz. antara 30˚ Lintang Selatan dan 40˚ Lintang
Kriteria WHO untuk infeksi berat adalah Utara. Melalui karier, cacing ini lebih dapat
ditemukan ˃10.000 telur/gram feses. 16 meyebar ke Utara dan ke daerah-daerah
Terjadi anemia hipokromik yang disebabkan lokal yang mempunyai iklim hampir
perdarahan kronik. Pada tiap infeksi bersamaan, yaitu daerah pertambangan,
didapatkan eosinofilia sebesar 5-10%.22 karena itu dikenal dengan cacing tambang.
Menurut perkiraan terakhir terdapat sekitar

8
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
20-25% penduduk dunia yang terinfeksi
Ancylostoma duadenale.25 Hospes penyakit
ini adalah manusia, cacing ini menyebakan
Ancylostomiasis dan Necatoriasis.15Infeksi Gambar 2. 5 Morfologi cacing dewasa
terjadi bila larva filariform menembus kulit. Ancylostoma duadenale17
Infeksi Ancylostoma duadenalejuga dapat
terjadi dengan menelan larva filariform.15 a. Cacing betina berukuran 0.8-1,1 cm
dan cacing jantan berukuran 1,0-1,3
Epidemiologi cm. berbentuk seperti huruf C.15
Pada umumnya prevalensi cacing b. Cacing betina dapat menghasilkan
tambang berkisar 30-50% diberbagai daerah telur sebanyak 10.000-25.000.15
di Indonesia. Prevalensi infeksi cacing c. Cacing jantan mempunyai bursa
tambang cenderung meningkat dengan kopuslastik pada bagian ekornya.15
meningkatnya umur.Tingginya prevalensi d. Pada Ancylostoma duadenale terdapat
juga di pengaruhi oleh sifat pekerjaan, dua pasang gigi.15
kelompok karyawan yang mengolah tanah
di perkebunan teh atau karet akan terus- Morfologi Necator americanus:
menerus terpapar dan beresiko terinfeksi
cacing tambang.15
Tanah yang baik untuk pertumbuhan
larva ialah tanah gembur (pasir,humus)
dengan suhu optimum untuk Necator
americanus 28°-32°sedangkan Ancylostoma
duadenale lebih rendah 23°-25°C, pada
umumnya Ancylostoma duadenale lebih
kuat. Untuk menghindari infeksi antara lain Gambar 2. 6 Morfologi cacing dewasa
memakai sepatu dan sendal.15 Necator americanus17

Morfologi dan daur hidup a. Ukuran cacing dewasa betina 0,9-1,1


Cacing dewasa hidup di rongga usus cm dan cacing jantan 0,7-0,9 cm.15
halus, dengan mulut besar melekat pada b. Cacing betina menghasilkan telur
mukosa dinding usus halus.15 perhari sebanyak 5000-10.000.21
c. Cacing jantan mempunyai bursa
Morfologi Ancylostoma duadenale: kopiulastriks pada bagian ekornya.15
d. Cacing betina ekornya runcing.15
e. Bagian mulutnya mempunyai badan
kitin.15
9
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
Pada kontak dengan manusia larva
menembus kulit dan dibawa melalui
pembuluh darah ke jantung dan kemudian
ke paru-paru, dan menembus ke dalam
alveoli paru naik ke brokus dan menuju ke
faring dan ditelan. Larva mencapai usus
kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa.
Cacing dewasa hidup di lumen usus halus
dengan cara menempel di dinding usus
halus.

Gambar 2. 7 Kiri: Larva filariform, Kanan: Larva


rabditiform15

Telur cacing tambang yang besarnya


±60 x 40 mikron, berbentuk bujur dan
mempunyai dinding tipis. Di dalamnya
terdapat beberapa sel. Larva rabditiform
panjangnya ±250 mikron, sedangkan larva
filariform panjangnya ±600 mikron.15
Telur yang dikeluarkan bersamaan Gambar 2. 8 Daur hidup Ancylostoma duadenale dan
dengan tinja akan menetas dalam waktu 1- Necator americanus15
1,5 hari, menjadi larva rabditiform. Dalam Penularan
waktu ±3 hari larva rabditifrom tumbuh Infeksi terjadi bila larva filariform
menjadi larva filarifrom, yang dapat menembus kulit. Infeksi Ancylostoma
menembus kulit dan dapat hidup selama 7-8 duadenalejuga dapat terjadi dengan menelan
minggu di tanah.15 larva filariform.15
Telur yang terdapat dalam tinja dan
berada di dalam lingkungan yang baik Patologi dan gejala klinis
(lembab, hangat) akan menetaskan larva a. Stadium larva
dalam waktu 1-2 hari. Larva rabditifrom Bila banyak larva filariform sekaligus
yang terdapat dalam tinja atau tanah setelah menembus kulit, maka terjadi
5-10 hari menjadi larva filarifrom (larva perubahan kulit yang disebut ground
yang infektif) larva ini bisa bertahan 3-4 itch. Perubahan pada paru biasanya
minggu dalam kondisi lingkungan yang ringan. Infeksi pada larva filariform
baik. Ancylostoma duadenale secara oral
menyebabkan penyakit Wakana
10
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
dengan gejala mutah, iritasi, batuk,
sakit leher dan sesak napas.15 Pencegahan
b. Stadium dewasa Pencegahan yang paling efektif
Gejala tergantung pada: (a). Spesies untuk infeksi cacing tambang adalah
dan jumlah cacing dan (b). Keadaan memperbaiki sanitasi lingkungan dan
gizi penderita (Fe dan Protein). Setiap edukasi kesehatan.23Memperbaiki sanitasi
cacing Necator americanus dengan cara membuat jamban yang baik.
menyebabkan kehilangan darah Selain itu, pencegahan pribadi terhadap
sebanyak 0,005–0,1 cc/hari, infeksi cacing tambang adalah memakai
sedangkan Ancylostoma duadenale sepatu untuk melindungi kulit dari infeksi
0,8–0,34 cc/hari. Pada infeksi kronik cacing. Mencuci kedua tangan dengan sabun
atau infeksi berat terjadi anemia sebelum makan atau setelah makan dan
hipokrom mikrositer. Disamping itu, setelah buang air besar dan mencuci sayuran
juga terdapat eosinofilia. Cacing yang terkontaminasi dengan tanah yang
tambang biasanya tidak menyebabkan mungkin terkontaminasi dengan telur
kematian tetapi daya tahan berkurang cacing.15
dan prestasi kerja menurun.15
Pengobatan
Diagnosa Albendazol, Mebendazol dan
Diagnosa penyakit ini adalah Benzimidazol efektif untuk menghilangkan
ditemukannya telur cacing tambang di cacing tambang dari usus.24
dalam tinja pasien. Selain dalam tinja, larva a. Albendazol 400 mg PO untuk segala
dapat juga ditemukan dalam sputum. umur.
Kadang–kadang terdapat sedikit darah b. Albendazol 200 mg untuk anak 1-2
dalam tinja. Anemia yang terjadinya tahun.
biasanya anemia hipokrom mikrositer. c. Mebendazol 100 mg PO untuk 3 hari
Beratnya anemia bergantung pada jumlah dan untuk semua umur.
cacing dewasa yang terdapat di dalam usus, d. Pyrantel Pamoat 11 mg/KgBB PO s1
jumlah telur cacing dapat di perkirakan kali sehari dan diberikan 3 hari, dosis
dengan teknik cara menghitung telur maximum 1 gr.24
cacing.24 Identifikasi spesies biasanya
membutuhkan diferensiasi telur dan Metode-metode pemeriksaan tinja
penetasan larva manjadi stadium infektif. Dasar dari metode-metode
Metode baru menggunakan metode pemeriksaan tinja yaitu pemeriksaan
Polymerase Chain reaction.23 langsung dan tidak langsung. Pemeriksaan
langsung adalah pemeriksaan yang langsung
dikerjakan setelah tinja didefekasikan.
11
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
Pemeriksaan langsung dibagi menjadi dua jelas membedakan telur cacing dengan
yaitu makroskopik dan mikroskopik. kotoran disekitarnya.26
Pemeriksaan langsung makroskopis
memeriksa adanya darah atau lendir, bau, Metode flotasi
warna dan konsistensi tinja. Metode ini menggunakan larutan
Pemeriksaan langsung mikroskopik garam jenuh atau gula jenuh sebagai alat
dilakukan setelah pemeriksaan untuk mengapungkan telur. Metode ini
makroskopik. Contoh metode pemeriksaan terutama dipakai untuk pemeriksaan tinja
langsung mikroskopik adalah direct slide yang mengandung sedikit telur. Cara kerja
dan Kato-Katz. Pemeriksaan tidak langsung dari metode ini berdasarkan Berat Jenis (BJ)
adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan telur-telur yang lebih ringan daripada BJ
beberapa saat atau beberapa hari setelah larutan yang digunakan sehingga telur-telur
tinja didefekasikan. Contoh metode terapung dipermukaan, dan juga untuk
pemeriksaan tidak langsung adalah flotasi, memisahkan partikel-partikel yang besar
sedimentasi, stoll, dan lain-lain. yang terdapat dalam tinja.26
Metode pemeriksaan tinja juga dibagi
Metode Merthiolate Iodine Formaldehyde
menjadi metode kuantitatif dan metode
(MIF)
kualitatif. Metode kualitatif berguna untuk
Metode ini menyerupai metode
menentukan positif atau negatif cacingan.
sedimentasi. Metode ini baik dipakai untuk
Metode yang biasa digunakan untuk
mendiagnosis secara laboratoris adanya
pemeriksaan kualitatif adalah metode direct
telur cacing (nematoda, trematoda dan
slide, metode flotasi dan metode
cestoda), amoeba dan Giardia lamblia
sedimentasi. Metode kuantitatif berguna
didalam tinja.26
untuk menentukan intensitas infeksi atau
berat ringannya penyakit dengan Metode sedimentasi formol ether (Ritchie)
mengetahui jumlah telur per gram tinja. Metode ini merupakan metode yang
Metode yang biasa digunakan untuk baik untuk memeriksa sampel tinja yang
pemeriksaan kuantitatif adalah metode sudah lama. Prinsip dari metode ini adalah
Kato-Katz dan Stoll.26 dengan adanya gaya sentrifugal dapat
memisahkan antara suspensi dan
Metode direct slide
supernatannya sehingga telur cacing dapat
Metode ini dipergunakan untuk
terendapkan. Metode sedimentasi kurang
pemeriksaan secara cepat dan baik untuk
efisien dibandingkan dengan metode flotasi
infeksi berat, tetapi untuk infeksi ringan
dalam mencari kista protozoa dan banyak
sulit untuk menemukan telur. Digunakan
macam telur cacing.26
larutan NaCl fisiologis (0,9%) atau eosin
2%. Eosin 2% dimaksudkan untuk lebih
12
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
Metode stoll sepsis yang dihadapi berdasarkan penyebab
Metode ini menggunakan NaOH dari tiap kasus.
0,1N sebagai pelarut tinja. Metode ini baik
digunakan untuk infeksi berat dan sedang. KESIMPULAN
Metode ini kurang baik untuk pemeriksaan Ada 4 jenis STH yang paling sering
ringan.26 ditemukan adalah Ascaris lumbricoides
(roundworm atau cacing gelang), Trichuris
Metode Kato-Katz trichiura (whipworm atau cacing cambuk),
Metode ini dapat digunakan untuk Necator americanus dan Ancylostoma
pemeriksaan kuantitatif maupun kualitatif duodenale (hookworm atau cacing
tinja. Prinsip dari metode ini sama dengan 4
tambang). World Health Organization
metode direct slide dengan penambahan (WHO) memperkirakan lebih dari 1,5
pemberian cellophane tape yang sudah miliar orang atau 24% dari populasi dunia
direndam dengan malachite green sebagai yang terinfeksi cacing STH,infeksi tersebar
latar.26 luas di daerah tropisdan subtropis, angka
terbesar terjadi di daerah Sub.Sahara,
METODE Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur.
Penelitian merupakan penelitian Lebih dari 270 juta anak usia prasekolah
literatul review melalui penelusuran situs dan 600 juta anak usia sekolah yang tinggal
terakreditasi seperti google scholar, pubMed di daerah dimana parasit ini secara intensif
dengan kara kunci infection, Soli ditransmisikan dan membutuhkan
Transmited Helminths, dalam kurun waktu pengobatan dan pencegahan. 5

beberapa tahun terakhir ini. Kriteria inklusi Kecacingan merupakan penyakit


meliputi artikel bahas inggris dan bahasa infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing
indonesia dalam kurun waktu terbaru, yang masuk kedalam tubuh manusia.1
artikel dalam bentul full teks sedangkan Infeksi cacing Soil Transmitted Helminths
untuk kriteria eksklusi yaitu publikasi yang (STH) adalah infeksi cacing usus yang
dalam bentuk tidak asli seperti abstrak saja ditularkan melalui tanah dan sering juga
dan buku. disebut sebagai neglected disease (penyakit
Sebelum penulis membuat yang kurang diperhatikan).Selain itu infeksi
kesimpulan dari beberapa hasil litelatur, STH dapat juga menyebabkan anemia
penulis mengidentifikasi dalam bentuk karena malabsorbsi nutrisi dan kehilangan
ringkasan secara singkat beruba beberapa darah yang terjadi akibat iritasi dan
nama menulis tahun penulisan dam kasus. perdarahan mukosa usus.3
Setelah membuat ringkasan kemudian
penulis melakukan analisa manafement Dasar dari metode-metode pemeriksaan
penanganan yang dilakukan dalam kasus tinja yaitu pemeriksaan langsung dan tidak
13
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
langsung. Pemeriksaan langsung adalah Anemia Pada Anak-Anak di SDN
pemeriksaan yang langsung dikerjakan Barengan Kecamatan Teras
setelah tinja didefekasikan. Pemeriksaan Kabupaten Boyolali. Eprints.
Universitas Sebelas Maret. 2015.
langsung dibagi menjadi dua yaitu
4. Sekertariat Jendral Kementrian
makroskopik dan mikroskopik. Pemeriksaan Kesehatan Republik Indonesia.
langsung makroskopis memeriksa adanya Penyakit Kecacingan Masih Dianggap
darah atau lendir, bau, warna dan Sepele. 2010.
konsistensi tinja.Pemeriksaan langsung 5. WHO ( World Health Organization).
mikroskopik dilakukan setelah pemeriksaan Soil-Trasnmitted-Helminth Infection.
makroskopik. Contoh metode pemeriksaan 2016. Available Form:
http://www.who.int/mediacemter/facts
langsung mikroskopik adalah direct slide
heet/fs366/en/
dan Kato-Katz. 6. Franziska A, Bieri M Sc, Darren J,
Gray Ph D. Health Education package
UCAPAN TERIMA KASIH to Prevent Worm Infections in
Ucapan penghargaan setingginya Chinese School Childern. NEJM. Org.
atas bimbingan dan pengarahan dariDosen- 2013; 368: 1603-1612.
dosen Fakultas Kedokteran Universitas 7. Departemen Kesehatan RI. Laporan
Muhammadiyah Sumatera Utara serta Hasil Survei Morbiditas Kecacingan.
Teman-teman yang Terlibat dalam Artikel Subdit Diare dan Penyakit
Pencernaan. Jakarta; Ditjen PPM dan
Review ini.
PLP Depkes RI; 2005.
8. Departemen Kesehatan Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Prevalensi Askariasis.
2011. Available From:
1. Hiraini B, Andriasa D, Fakhrizal D. www.library.upnvj.ac.id/pdf/4si/Kedo
Resiko Infeksi Cacing Usus Pada kteran/20731131/BABAAI.PDF
Anak Sekolah Dasar Berdasarkan 9. Heru S. Profil Infeksi Soil
Ekosistem Yang Berbeda di Transmitted Helminth pada Murid
Kabupaten Tanah Bumbu. 2009; 1(3): SDN Seputih III Kecamatan Mayang
109-114. Available From ; Kabupaten Jember. Fakultas
http://ejoernal.litbang.depkes.go.id Kedokteran Universitas Jember. 2008.
2. Sudomo M, Penyakit Parasitik Yang 10. Rumanto D, Mukono J. Hubungan
Kurang Diperhatikan di Indonesia. Persobalia Hygine Siswa Sekolah
Jakarta: Orasi Pengukuhan Profesi Dasar dengan Kejadian Kecacingan.
Riset Bidang Entomologi dan The Indonesian Journal of Public
Moluska; 2008. Health. 2012; 8(3): 105-111.
3. Salsabila, Tazkagani WA. Hubungan 11. Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Antara Infeksi Kecacingan Sooil Utara. Laporan Kinerja Instansi
Tranmitted Helminth (STH) dengan Pemerintahan Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Utara. 2012.
14
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH
F-ISSN :2722-0877
12. Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi 22. Sudoyo W A,dkk. Pohan HT.
kedokteran; Ditinjau Dari Organ Pemyakit Cacing yang Ditularkan
Tubuh Yang Diserang. Jakarta: EGC; Melalui Tanah. Buku Ajar Ilmu
2009.p. 73-84. Penyakit Dalam. Edisi V. Jilid III.
13. Hadidjaja P. Dasar Parasitologi Jakarta : Internal Publishing. 2009.p.
Klinik. Jakarta: FKUI; 2011.p. 121- 2938-2942.
140. 23. Kliegman R M, Santon B F, St Geme
14. Mandal B.K.Egl. Wilkins, EM J W, Schor N F. Nelson Textbook Of
Dunbar, RT Mayon-White. Penyakit Pediatrics .Canada: Elveiser; 2016.p.
Infeksi Edisi Keenam. Jakarta : EMS; 151-154.
2008. 24. Sudoyo AW, Setiohadi B, Alwi I,
15. Sutanto I, Is S. Buku Ajar Parasitologi Simadribata M, Setiati S. Buku Ajar
Kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta: Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jilid I.
Fakultas Kedokteran Universitas Jakarta : Interna Publishing; 2014.p.
Indonesia; 2012.p. 6-20. 777-779.
16. Sutanto I, Is S. Buku Ajar Parasitologi 25. Irianto K. Panduan Praktikum
Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta: Parasitologi Dasar Untuk Paramedis
Fakultas Kedokteran Universitas dan Non Paramedis. Bandung : Yrama
Indonesia; 2010.p. 22-25. Widya; 2009.p. 9-10.
17. Prianto J, Tjahaga, Darwanto. Atlas 26. Limpomo A B. Perbedaan metode
Parasitologi Kedokteran. Jakarta: PT flotasi menggunakan larutan ZnSO4
Gramedia Pustaka Utama; 2008.p. 1- dengan metode Kato-Katz untuk
23. pemeriksaan kuantitatif tinja.
18. Soedarto. Buku Ajar Parasitologi Semarang: Fakultas Kedokteran
Kedokteran. Handbook Of Medical Universitas Diponegoro; 2014.p. 12-
Parasitology Jakarta: Sagung Seto; 13.
2011.p. 190-203.
19. Kementrian Kesehatan RI. Pedoman
Pengendalian Kecacingan. Jakarta:
Cetakan Tahun; 2012.p. 9-15.
20. Gill G, Beeching N. Soil Trasnmitted
Helminth. Lecture Notes Topical
Medicini. Edisi VI. India: Wiley
Blackwell; 2009 .p. 209-2016.
21. Centres for Disease Control and
Prevention. Parasites-Thrichuriasis.
Global Health-Division of Parasitic
Disease and Malaria. 2013. Available
from:
http://www.cdc.gov/parasites/whipwo
rm/biology.html. 2013

15
JURNAL IMPLEMENTA HUSADA
Jurnal.UMSU.AC.ID/INDEX.PHP/JIH

Anda mungkin juga menyukai