Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/333428122

PERANCANGAN BAK PRASEDIMENTASI

Article in Potensi Jurnal Sipil Politeknik · March 2015


DOI: 10.35313/potensi.v17i1.518

CITATION READS

1 3,160

2 authors, including:

Ruth Esther Ambat


Politeknik Negeri Bandung
6 PUBLICATIONS 27 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Ruth Esther Ambat on 15 February 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

PERANCANGAN BAK PRASEDIMENTASI

R. Esther Ambat1, R. Andjar Prasetyo1


1
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds.Ciwaruga
Bandung 40012. Email: esther_ambat@yahoo.com

ABSTRAK
Sistem penyediaan air minum harus dapat menyediakan air yang memadai dari segi kualitas maupun
kuantitas. Fungsi utama dari bangunan bak prasedimentasi (Plain Sedimentation Basins) adalah untuk
menghilangkan/mencegah gravel, pasir, lumpur, maupun material kasar lainnya agar tidak masuk ke
dalam Instalasi Pengolahan Air (IPA). Bila kecepatan aliran masuk pada saluran (V) 60 cm/detik,
debit yang diolah (Q) 0,15 m3/detik, maka penyisihan tingkat kekeruhan yang optimal diperoleh dari
bak prasedimentasi dengan dimensi: panjang 12 meter, lebar 6,7 meter dan tinggi 1,75 meter, dengan
syarat pembuangan lumpur harus dilakukan secara periodik dan teratur sesuai dengan perencanaan,
yaitu setiap 3 hari. Aliran air harus dijaga agar tetap tenang /tidak bergejolak (laminer) sehingga tidak
mengganggu proses pengendapan secara gravitasi.
Kata kunci: air baku, pengolahan, prasedimentasi.

I. Pendahuluan tanah di luar badan sungai yang kemudian


masuk ke dalamnya dan biasanya kandungan
Sumber air baku yang diambil dari sungai material kasar ini akan menjadi tinggi pada
pada umumnya harus melalui sistem saat aliran deras, yaitu pada saat musim
pengolahan lengkap (Complete Treatment penghujan. Material kasar ini mempunyai efek
Plant) terlebih dahulu. Salah satu bentuk yang kurang baik apabila masuk kedalam
pengolahan air baku dalam pengolahan sistem pengolahan, terutama pada unit-unit
lengkap adalah unit prasedimentasi. peralatan mekanik, karena dapat mengganggu
Dibutuhkan perhitungan yang matang pada kerja unit-unit tersebut. Pasir dan lumpur
proses prasedimentasi ini, agar kerja unit disamping dapat menyumbat pompa, material
pengolahan berikutnya dapat optimal. inipun dapat merusak unit yang bergerak dan
Tujuan dari tulisan ini adalah memberikan terendam di dalam air seperti bagian impeller
suatu contoh konkrit cara merancang unit pompa.
prasedimentasi guna mengurangi beban proses Fungsi utama dari bangunan bak
pengolahan berikutnya. prasedimentasi (Plain Sedimentation Basins)
Ruang lingkup dari tulisan ini adalah membuat adalah untuk menghilangkan/mencegah gravel,
suatu rancangan unit prasedimentasi pada pasir, lumpur maupun material kasar lainnya
sistem pengolahan air minum. agar tidak masuk kedalam Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Dengan dibangunnya
II. Studi Pustaka prasedimentasi pada suatu sistem pengolahan
air minum, material kasar yang terbawa oleh
Material kasar (partikel diskrit) dapat terbawa air baku dapat direduksi sampai ke tingkat
dalam air baku oleh proses penggerusan secara minimal sesuai dengan rancang bangun yang
alami dari arus air sepanjang aliran badan akan diterapkan.
sungai, baik pada dinding maupun dasarnya.
Hal ini juga dapat terjadi karena penggerusan

23
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

1.Sistem Prasedimentasi Perhitungan panjang bak menggunakan


persamaan sebagai berikut:
Sistem prasedimentasi secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: Panjang bak (P) =Vh x t ………………(2)
 Prasedimentasi dengan pengendapan Keterangan:
secara alami (gravitasi) Vh= kecepatan horizontal
 Sand -traps (Penjebak Pasir). t = waktu pengendapan
 Prasedimentasi mekanik, untuk Untuk mengontrol kondisi aliran digunakan
menghilangkan pasir dan kerikil. persamaan sebagai berikut:
2. Prasedimentasi dengan pengendapan R
N Re = Vhx  2000 ………(3)
secara alami v
Material yang kasar mempunyai berat jenis Vh 2
lebih besar dari pada air, material ini pasti N Fr =  10 5 ………(4)
( gxR )
akan jatuh/ mengendap ke bagian dasar.
Material ini dapat terbawa arus air (melayang) Untuk mengecek NRe partikel digunakan
sebagai akibat daya jatuhnya dikalahkan oleh hukum Stoke dengan persamaan sebagai
gaya dorong arus air. berikut:
Bak prasedimentasi umumnya dibuat 1  ( Ss  1) 
memanjang searah aliran air, pada saat air Vs =  .g.d 2 …................. (5)
masuk ke dalam bak maka kecepatan arusnya 18   
menjadi berkurang. Karena luas penampang Untuk mengontrol terhadap kecepatan
bak yang tegak lurus aliran biasanya lebih penggerusan (scouring) digunakan persamaan
besar dari saluran masuknya, material-material sebagai berikut:
yang berat akan segera jatuh pada bagian
muka bak. 8  s   w
VSc = . .g.d …...................(6)
3. Kriteria perencanaan unit prasedimentasi:  w
V0 = kecepatan mengendap dari partikel ideal: (L. Huisman, Sedimentation And Flotation).
0,08– 0,1 cm/detik
td = waktu pengendapan: 0,5–3 jam Keterangan:
Kondisi aliran NRE < 2000 dan NFr > 10-5 VSc=kecepatan scouring
Vh = (10 – 18) V0 =faktor gesekan hidrolis (0,03)
t =0,04 Unigrnulair Sand
0,06 Non Uniform
td = V0 diambil rata –rata = 0,03
Q/ A g=gravitasi
d=diameter partikel
Keterangan:
S=berat jenis partikel
t = design detention time w= berat jenis air =1
td=theoritical detention time, atau dengan
menggunakan persamaan: 4. Ruang penyimpanan lumpur
1 / n Perhitungan volume lumpur diambil dari suatu
y  nV0 
= 1  1   ………………(1) percobaan dengan menggunakan tabung Inhoff
y0  Q/ A Cone dengan tujuan untuk mengetahui
prosentase pengendapan lumpur dalam selang
Keterangan:
waktu yang ditentukan kemudian direncanakan
y=Removal (pemisahan) yang diharapkan periode buang lumpur (Vlumpur), persamaan
y0=Removal ideal yang digunakan adalah:
n=Angka performance
VLumpur Qx%Pengendapan xt BL
V0=Kecepatan mengendap partikel = …...................(7)
Q/A=Beban permukaan (Surface loading)

24
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

Keterangan: 7.Zona outlet


Q=Kapasitas produksi (l/detik) Air yang keluar dari bak pengendap keluar
% pengendapan = dari percobaan Inhoff Cone melalui ambang pelimpah (Weir) kemudian
t= Waktu penyimpanan lumpur (hari) dialirkan ke pengolahan berikutnya. Tinggi air
diatas pelimpah dihitung dengan rumus:
Sedangkan untuk perhitungan ruang lumpur
digunakan persamaan: Q = 3,33.b.H 3 / 2 (british unit) ..................(14)
VLuimas = 1 V
xtxASurface  VLumpur  Luimas … (8) Tinggi saluran pelimpah:
3
A surface = luas permukaan bak Q = 2,49.b.h3 / 2 ……………..…...............(15)
prasedimentasi.

5. Pintu air III. Metodologi

Kehilangan tekanan (hf) menentukan luas Metode penelitian ini adalah dengan studi
pintu air (Acr) dan kecepatan aliran (V) pada pustaka.
pintu air. Kehilangan tekanan pada Pintu
dihitung dengan rumus: IV.Pembahasan
2 Air baku dari sungai dialirkan dengan
 Q  pemompaan lewat pipa transmisi ke bak
hf =   ……...........................(9)
 2,746 xbxh  prasedimentasi partikel–partikel diskrit
diendapkan secara gravitasi.
Keterangan:
Jumlah bak minimum =2 buah
Q=Kapasitas produksi (l/detik) V0=kecepatan mengendap dari partikel ideal
hf=kehilangan tekanan (cm) =0,08 – 0,1 cm/detik
b.=lebar saluran (cm) td=waktu pengendapan =0,5 – 3 jam
h=tinggi bukaan pintu (cm) Kondisi aliran NRE < 2000 dan NFr > 10-5
Luas Pintu (Acr) Vh=(10 – 18) V0
Kedalaman air dalam bak = 0,8 – 4,5 meter
Q = C. A. 2.g.h  C = 0,6
Direncanakan:
Q Debit (Q) = 150 lt/detik=0,15 m3/detik
Acr = ………........................(10)
C. 2.g.h1 Jumlah bak = 4 buah (debit tiap bak 37,5
lt/detik)
Kecepatan aliran (V)
Bak direncanakan dengan good performance
V= C. 2.g.h1 …………..........................(11) (nilai n=1/3), presentase pengendapan 80%
(fig.25-6 halaman 25-14, Water and
6. Pemerataan aliran Wastewater Engineering, Fair G.M, Geyer J.C
dan Okun D.A, volume 2)
Untuk pemerataan aliran yang masuk ke ruang
zona pengendapan dapat digunakan dinding Kecepatan mengendap partikel:
berlubang (perporated wall). Luas permukaan
v0 = 4,8 x 10-4 m/detik
lubang dihitung dengan persamaan:
Kondisi aliran NRE < 2000 dan NFr > 10-5
1
ALubang=  .d 2 (dihitung per lubang) …. (12) Vh=18 V0
4
Ruang lumpur berbentuk limas terpancung.
Perhitungan kehilangan tekanan pada lubang
Dari grafik lengkung performance untuk bak
digunakan persamaan:
pengendap pendahuluan (Prasedimentasi)
V 2 V2 dengan efisiensi 80 % didapat:
h f = k1  …….….........................(13)
2g 2g t
td = V0 = 2,2
Q/ A

25
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

Dengan menggunakan persamaan 1:


y Kontrol aliran:
1 / n
y0 = 1  1  nV0  Pada temperatur 240C = 0,9186 x 10-2
 Q/ A cm2/detik agar aliran dalam bak laminer,
 
maka:
Maka:
80 N Re = R
 1 / 3V 
3
Vhx  2000 .................................( 3)
100 = 1  1  0
 v
 Q / A 
 N Re =
0,552 x
(670 x100) /(670  200)
 1 / 3V0 
3
0,9186 x10 2
1  
 Q / A  10 N Re =462,77  2000  (memenuhi)
= =5 2
2 N Fr = Vh  10 5 ...................................(4)
 1 / 3V0  ( gxR )
 
 Q/ A  = 1,71 – 1 = 0,7 N Fr = (0,552)2
 V0  9,81x(670 x100) /(670  200)
 
 Q / A  = 2,13 N Fr =0,4033 x 10-5  (memenuhi)
0,1 Kontrol NRe partikel:
V0 disain= = 0,046 cm/detik NRe partikel  0,5 agar memenuhi hukum
2,13
Stoke, yaitu:
Beban permukaan =0,046 cm/detik
Vs = V xd = 0,046 cm/detik
= 0,46 l/detik/m2 0
maka digunakan persamaan 5 (Hukum Stoke):
Kedalaman bak diambil = 100 cm
100 1  ( Ss  1) 
 2174 Vs =  .g.d 2
t = 0,046 detik 18    .............................(5)
Vh diambil =12 V0 1  (2,65  1) 
Vh = 12 x 0,046 = 0,552 cm/detik 0,046 =  2 
.981.d 2
18  0,9186 x10 
Panjang bak (P) =Vh x t ........................(2)
= 0,552 x 2174 d = 0,0035 cm
= 1200 cm  12 meter Jadi partikel yang terendapkan berdiameter 
Luas permukaan (As) 0,0035 cm
t dxVs 0,0035 x0,046
N Re = = =
td = V0  0,9186 x10 2
= 2,13
Q/ A 0,017  0,5  (memenuhi hukum Stoke)
Q Kontrol terhadap kecepatan penggerusan
As = 0,1 digunakan persamaan 6 (Scouring):
2,13
VSc 8  s   w
150liter / det ik = . .g.d
Q= = 37,5 liter/detiktik  w
4
(L. Huisman, Sedimentation And Flotation),
37.500 x 2,13
As = = 798.750 cm2  diambil rata –rata = 0,03, jadi:
0,1
79,875 m2 VSc 8(0,05) 2,65  1
= x x981x0,0035
79,875 0,03 1
Lebar bak, (L)= = 6,70 m
12 VSc
= 5,46 cm/detik
VH = 0,552 cm/detik  VSc (tidak terjadi
penggerusan)

26
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

Maka dimensi bak prasedimentasi adalah: Pintu Air


Panjang =12 meter
Dari saluran utama air masuk ke bak
Lebar =6,7 meter
prasedimentasi dengan satu buah pintu pada
Tinggi =1 meter + 0,50 Freeboard
setiap unit prasedimentasi. Lebar pintu 60 cm
Ruang lumpur dan bukaan 35 cm. Koefisien pemerataan
aliran (m) = 0,98. Debit yang melalui pintu air
Dari percobaan tabung Inhoff Cone prosentase
setiap unit prasedimentasi adalah 37,5
pengendapan lumpur kasar selama 30 menit =
liter/detik, maka kehilangan tekanan dihitung
0,2 %, terakumulir dalam ruang pengendap
sebagai berikut:
dan untuk ruang lumpur direncanakan 3 hari.
Debit tiap bak prasedimentasi:
VLumpur Qx%Pengendapan xt BL
= ........................(7) 150liter / det
Q1 = Q2 = Q3 = Q4 = = 37,5
VLumpur 4
= liter/detik
Qbakliter / det ikx% Pengendapan xtWaktupenyimpanan Kehilangan tekanan pada Pintu–1 ................(9)
1000liter 2
hf  Q 
VLumpur
= (I)=  
 2,746 xbxh 
37,5liter / det ikx0,2% x86400 det ix3hari 2
=  Q 
1000liter  
19,44 m3 =  2,746 x0,6 x0,35 
Ruang lumpur berbentuk limas terbalik = 0,42 cm
dibawah zona pengendapan. Luas Pintu (Acr) .........................................(10)
VLuimas = 1 V
xtxASurface  VLumpur  Luimas Q = C. A. 2.g.h
3  C = 0,6
..................(8) Q
Acr =
1 C. 2.g.h1
xtx (6,7 x12)
19,44 = 3 37500
t 0= 0,72 m, jadi tinggi ruang lumpur 0,6. 2(981)0,42
= 75 cm (dibulatkan) =
=2177 cm2
Kecepatan aliran masuk pada saluran (V) = 60
cm/detik. Kecepatan aliran (V) ..................................(11)
Debit yang diolah, Q = 150 l/detik = 0,15
m3/detik. V=
C. 2.g.h1
Maka luas permukaan saluran, Acr: 0,6 2(981)0,42
=
3
Acr = Q  0,15m / det = 2500 cm2 =17,22 cm/detik
V 0,60m / det Kehilangan tekanan pada Pintu - 2
Lebar saluran ditentukan = 0,40 m hf m2 xh ( I )
f
Tinggi muka air pada saluran, H: (II)=
2
=(0,98) x 0,42 cm
Q 0,15m3 / det =0,40 cm
H Saluran =  =
VxLebar 0,60m / det x0,4m
Q = C. A. 2.g.h  C = 0,6
0,625 m  62,5 cm
Acr 37500
Kedalaman saluran = H Saluran + Freeboard =
0,6. 2(981)0,84
=(62,5 + 12,5) cm = 75 cm
=1539,54 cm2
Dimensi saluran =(40 x 75) cm
Kecepatan aliran, (V)

27
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

C. 2.g.h2 Jumlah Lubang pada dinding perforated wall :


V= Qbak
0,6. 2(981)0,4 0 0,0375m3 / det k
= = QL =
=16,81 cm/detik 9,812 x10 4 m3 / det ik
Sitem pemerataan aliran = 38 buah
Untuk pemerataan aliran yang masuk ke unit Luas total lubang, ATL
pra-sedimentasi digunakan perpoforated wall ATL = 38 x 1,9625 x 10-3 m2
(dinding berlubang), diameter tiap lubang = 0,075 m2
diambil 5 cm dengan perhitungan sebagai Kehilangan tekanan pada perforated wall, (hf)
berikut:
V 2 V2
Lubang=5 cm h f = k1  ……...…......................(13)
VL=50 cm/detik = 0,5 m/detik (ditetapkan) 2g 2g
1 hf V
2
ALubang=  .d 2 ((1 buah lubang) (persamaan = (0,6  1)
4 2g
12)
(50) 2
1
= x3,14(0,05) 2 = 1,9625 x 10-3 m2 (0,6  1)
4 = 2 x981 = 2,038 cm
Debit air 1 lubang (QL)
A Sitem outlet
QL=VL x Lubang
= 0,5 x (1,9625 x 10-3) Outlet yang direncanakan menggunakan
= 9,812 x 10-4 m3/detik
sistem pelimpah (Weir) h =0,597 ft = 19,70 cm  dibulatkan
Panjang Weir, (PWeir) menjadi 20 cm.
PWeirLBak= 6,70 m Jadi tinggi saluran = 20 cm + 10 cm
Beban Pelimpah, (GWr) (freeboard)
Dimensi saluran penampang supernatant:
GWr 37,5liter / det ik =(30 x 30) cm
= (
6,7
V. Kesimpulan
=5,6 l/detik/m
Berdasarkan hasil perhitungan unit
Rumus pelimpah (Weir):
prasedimentasi diperoleh kesimpulan sebagai
Q = 3,33.b.H 3 / 2 ((british unit) ……….... (14) berikut:
1. Bak Prasedimentasi terdiri dari 4 unit bak
Dimana:
Q=37,5 l/detik = 1,325 cfs 2. Pembuangan lumpur dilakukan setiap 3
b=6,70 m = 21,98 ft hari.
Perhitungan: 3. Dimensi bangunan bak Prasedimentasi:
3/ 2
Q = 3,33.b.H Panjang =12 meter
Lebar = 6,70 meter
1,325 = 3,33x21,98xH 3 / 2 (
Tinggi = 1 meter
H =0,0689 ft = 2,135 cm Tinggi ruang lumpur = 0,75 meter
Jadi:
Tinggi air di atas pelimpah = 2,135 cm
Lebar saluran pelimpah direncanakan
b = 30,48 cm = 1,00 ft
Q = 2,49.b.h3 / 2 ........................................(15)
1,32cfs = 2,49 x1,0 ftxh 3 / 2 (

28
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo

Daftar Pustaka
Benny,C. Sistem Penyediaan Air Minum
(Bahan Diklat Perpamsi ITB
angkatan X), Lembaga Pengabdian
Masyarakat ITB – PERPMASI.
Bandung.
Fair, G.M,. Geyer, J.C dan Okun, D.A Gordon
Waste Water and Engineering,
volume 2.
L.Huisman,. Sedimentation and floatation
Mechanical Filtration”, Delf
University of Technology.
M. Annis, A. Shamim, Middlebroks, EJ. Water
Supply Engineering Design, Ann
Arbor Science.

29
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai