Anda di halaman 1dari 1

Hal.

| 1

Selasa, 3 Oktober 2023


Bernyanyi dari BE no. 688 : 1 ”TUHAN JOTJOT DO MARSAK DONGANHI”
Ay. 1 Tuhan jotjot do marsak donganki, Ala na sala pambahenanki,
Hatangku langka nang parulanki, Jora ma au.

Bacaan Pagi : Yeremia 41 : 1 - 18 Bacaan Malam : Yohannes 20 : 15 - 20


Yakobus 1 : 26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu
dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
( Jakobus 1 : 26 ) Molo adong na mandok di bagasan rohana, na daulat ibana, hape ndang dirantei
dilana, diansi do tahe rohana: Na magopo ma hadaulatonna i.

Jika Masih Berkata Bohong, Apalah Arti Ibadahmu?

Lidah adalah suatu anggota kecil dalam tubuh kita manusia, namun semua punya peranan
penting dan semua memiliki peran yang istimewa dalam tubuh kita. Mulut tanpa lidah adalah suatu yang
tidak mungkin bisa mengeluarkan suara dalam berbicara atau berkomunikasi. Lidah sangat penting dan
penempatan yang sepadan dalam tubuh kita dengan mulut. Andai lidah itu letaknya di atas kepala atau di
leher, pasti akan kelihatan lucu dan tidak sepadan. Untuk itulah lidah adalah salah satu organ tubuh yang
diciptakan Tuhan, agar kita bisa menjadi mahluk yang bisa berbicara, berkomunikasi, dan menyampaikan
visi Allah menjadi saksi-Nya di dunia ini.
Peranan lidah sangat penting maka lidah berfungsi untuk kebaikan. Misalkan lidah digunakan
untuk memuji dan memuliakan Tuhan, untuk berkata baik dan jujur, untuk menyampaikan kasih dan
pengampunan, untuk menyampaikan berita dan kisah di dunia, dan lain sebagainya. Jangan kita gunakan
lidah kita untuk menghina, menjelek-jelekkan orang lain, memfitnah, dan lain sebagainya. Karena dengan
satu lidah, kadang memuji, kadang menghina, kadang berkata kasih, kadang berkata benci.
Supaya ibadah kita tidak sia-sia dan hidup kita sebagai orang beriman tidak memberi contoh
yang tidak baik dalam hidup di dunia ini, kita sebagai orang beriman hendaknya bisa mengekang lidah
kita dari kata-kata yang tidak menguntungkan, dari kata kebohongan, dan kemunafikan. Kita yang
percaya dan yang rajin mengikuti ibadah dan persekutuan, selayaknya kita menjaga dan mengekang
mulut kita dalam berbicara, yakni dengan lidah yang benar. Kita yang rajin berdoa, memuji memuliakan
nama Tuhan, tapi rajin juga mengutuki dan menghina orang lain, rajin beribadah ke Gereja dan
persekutuan, tetapi selalu berkata bohong dan berkata kotor, maka kita sama dengan menipu diri kita
sendiri di dunia ini sebagai saksi-Nya. Kita sudah mencoreng nama baik Tuhan, jika ibadah hanya sebagai
formalitas tanpa lahir baru dan sudah menipu ibadah murni. Amin.

Bernyanyi dari BE no. 262 : 1 ”JAHOWA TUHANKI”


Ay. 1 Jahowa Tuhanki Ho mual ni na denggan, Sitompa sasude Silehon hangoluan.
Sai lehon ma di au Pamatang na hipas, Maringan ma di au Baen roha na ias.

DOA BAPA KAMI

Anda mungkin juga menyukai