Anda di halaman 1dari 19
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA LEMBAR PENUGASAN. Nomor: 03/1X/ 2023 /Manajemen Tentang UJIAN NASKAH KARYA PERORANGAN (NKP) MATA PELAJARAN KARYA TULIS BIDANG MANAJEMEN PEMBINAAN M.P, PERENCANAAN TINGKAT KOD M.P, PENGANGGARAN TINGKAT KOD M.P, MANAJEMEN PENGAMANAN PEMILU DAN PILKADA SERENTAK TINGKAT PERTAMA M.P. MANAJEMEN PERUBAHAN M.P, SISTEM MANAJEMEN DAN STANDAR KEBERHASILAN OPERASIONALPOLRI MANAJEMEN KEUANGAN POLRI MANAJEMEN SDM POLRI MANAJEMEN LOGISTIK POLRI 4. RUJUKAN. a. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor: Kep/1717/Xi/2022 tanggal 20 Desember 2022 tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Polri Tahun Anggaran 2023; b. Kalender Pendidikan Sespimma Polri Angkatan ke-70 T.A. 2023; c. Tema pendidikan Sespimma Polri Angkatan 70 T.A. 2023 “MEWUJUDKAN PIMPINAN TINGKAT PERTAMA POLRI YANG PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS DAN TRANSPARANSI BERKEADILAN (PRESISI)UNTUK INDONESIA MAJU”. 2. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud : untuk mengetahui sejauh mana penyerapan dan pemahaman peserta didik Sespimma Polri Angkatan 70 T.A. 2023 terhadap mata pelajaran yang telah diterima; b. Tujuan : mengetahui kemiampuan peserta didik mengaplikasikan materi pelajaran yang telah diterima dalam tugas-tugas Kepolisian dalam bentuk tulisan akademis perorangan yang bersifat pemecahan masalah (problem solving). TUGAS a. Para peserta didik menyusun “Proposal dan Naskah Karya Perorangan (NKP)" sesuai topik yang telah ditetapkan dalam lembar penugasan ini; b. Minimal 3 ( tiga ) persoalan dalam setiap permasalahan; c. Masing-masing peserta didik wajib memaparkan dan mendiskusikan Naskah Karya Perorangan (NKP) dinadapan para penguji dan kelompok dalam bentuk Power Point sesuai dengan waktu yang ditentukan. KETENTUAN PENUGASAN a. Proposal dan Naskah Karya Perorangan 1) Para peserta didik menyusun Proposal dan NKP (bersifat problem solving) dengan terlebih dahulu merumuskan judul yang terdiri dari 3 variabel berdasarkan topik yang telah ditetapkan yangterkait mata pelajaran Bidang Manajemen Pembinaan; 2) Topik yang ditetapkan adalah : TOPIK! : “PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0” TOPIK2 : “SISTEM MANAJEMEN OPERASIONAL POLRI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PERSONEL DI ERA REVOLUS! INDUSTRI 4.0” TOPIK3 : “MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS POKOK POLRI Di ERA REVOLUS! INDUSTRI 4.0” 3) Ketentuan dan Pedoman Penulisan a) b) Rumusan judul harus terkait dengan tema pendidikan; Proposal dan Naskah Karya Perorangan (NKP) didukung data atau fakta berdasarkan hasil pengalaman tugas di lapangan (kualitatif dan atau kuantitatif); ©) _Penyusunan Proposal dan NKP bukan merupakan hasil Plagiat; d) Penjabaran topik kedalam judul diposisikan pada kesatuan organisasi Polri setingkat KOD; e) Peserta didik tidak dibenarkan mencantumkan nama atau identitas, lainnya pada bagian halaman, atau bagian isi dan atau bagian lampiran Proposal dan Naskah Karya Perorangan, keouali hanya pada bagian sampul. 4) Softcopy file Naskah Karya Perorangan (NKP) dikumpulkan dalam bentuk PDF dengan format : NKP03-namaserdik-pokjar.pdf yang isinya 1 file NKP (berdasarkan format PPKT) ke Bag Bindik Sespimma dengan flashdisk (dikumpulir Pokjar masing-masing) dan kirim ke email : tugassespimma70@gmail.com untuk pengecekan plagiasi (plagiat checker). Sedangkan hardcopy Proposal dan Naskah Karya Perorangan di cetak serta dijlid sebanyak 3 (tiga) rangkap terdiri dari 2 (dua) rangkap tanpa nama serta 1 (satu) rangkap dengan nama serta dikumpulkan pada: a) Haritgl —_: Kamis, 21 September 2023; b) Pukul 08.00 WIB; ©) Kepada _: Sie Pendidikan Senat selanjutnya diserahkan ke staf Bindik untuk diteruskan kepada Penguji. 5) _Pelaksanaan ujian Naskah Karya Perorangan (NKP) : Seluruh peserta didik secara bergiliran wajib memaparkan NKP- dihadapan para penguji tiap-tiap kelompok ujian sesuai dengan surat perintah Kasespimma Polrl pada : a) Haritgl —_: Rabu, 27 September 2023; b) Pukul : 08.00 sid selesai; ©) Tempat = ruangan yang telah ditentukan. 5. TOR (TERM OF REFERENCE) a. Penjelasan Topik. TOPIK | : “PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM TERHADAP KEPERCAYAAN MASYARAKAT DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0” Terdapat 2 variabel (kata kunci), yakni: 1) 2) Penataan Sistem Manajemen SDM. SDM Poli merupakan salah satu unsur kepolisian yang memiliki peranan yang sangat penting dalam operasional kepolisian. Oleh karena itu, unsur SDM tidak dapat dipisahkan dengan unsur lain yang saling terkait satu sama lain terutama terkait ‘standar kompetensi jabatan dan pembinaan SDM guna penataan sistemmanajemen SDM. Penataan sistem manajemen SDM tersebut diupayakan untuk merancang bangun dan menerapkan sebuah metode atau sistem manajemen dalam bentuk sistem administrasi personel. Alasan utama untuk menerapkan sistem administrasi tersebut adalah untuk memperoleh dasar yang menjamin antara hak dan kewajiban bagi anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya kepada masyarakat. Penataan sistem manajemen SDM Polri sangat penting untuk segera dilakukan mengingat perkembangan lingkungan strategis yang makin komplek sehingga dipertukan SDM yang berkualitas. Strategi optimalisasi SDM Polri sangat mendesak untuk dirumuskan sehingga akan mampu mengantisipasi perkembangan globalisasi dan mampu mendukung pelaksanaan tugas pokok Polri dalam rangka terwujudnya Kamdagr. Kepercayaan masyarakat di era revolusi industri 4.0. Kepercayaan (trust) merupakan bagian dari psikologis seseorang yang menaruh harapan terhadap sikap positif Polri karena memilikisegudang kewenangan yang diberikan oleh peraturan _perundang-undangan sehingga_merasa yakin bahwa Polri mampu memecahkan persoalan yang terjadi di masyarakat_ dengan — menggunakan pendekatan preemtif, preventif dan represif. Represif sebagai upaya terakhi bilamana pendekatan yang lain tidak mampu untuk diterapkan (ultimum remedium), namun sebaliknya apa yang terjadi apabila masyarakat tidak mempercayai lagi Polri akibat perbuatan amoral yang dilakukan oleh segelintir oknum — sehingga mencemarkan citra Polri maka kemungkinan kewenangan tersebut dapat dipangkas atau diberikan kepada lembaga lain yang pantas atau mampu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Hal inilah menjadi instrospeksi diri untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri yang kita cintai bersama. Tuntutan masyarakat akan rasa aman, keadilan dan kepastian hukum serta kesejahteraan harus diwujudkan oleh penyelenggara negara dan bilamana tidak terpenuhi maka akan timbul rasa ketidakpuasan yang berpotensi mengganggu sendi- ssendikehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Berbagai tantangan aktual sebagai implikasi perkembangan lingkungan strategik global, regional dan nasional maupun lokal menjadi fenomena yang tidak mungkin dihindarkan karena pada era globalisasi telah berkembang seolah-olah tanpa batas. Polri juga dihadapkan dengan berbagai tuntutan dan harapan masyarakat terhadap pelaksanaan tugas atas kinerja yang sampal saat ini, disadari belum seluruhnya dapat dipenuhi akan tetapi Polri terus berusaha berbenah diri secara internal dan terus berbuat baik agar tetap dicintai masyarakat. Membangun kepercayaan masyarakat merupakan salah satu arah Grand Strategy Polri 2005-2025 yang ada pada Tahap Ill: Strive For Excellence (2016-2025) dengan arah sasaran membangun kemampuan pelayanan publik yang unggul dan dipercaya masyarakat. Upaya membangun kepercayan masyarakat terhadap polisi tentu saja memerlukan waktu dan usaha yang tidak putus-putus, maka dengan itu seorang anggota polisi_ yang hidupnya di tengah-tengah masyarakat harus bisa merangkul hati masyarakat agar dekat dengan polisi sehingga saling percaya. Revolusi industri 4.0. sebagai transformasi teknologi akan secara serius berdampak tethadap proses manajemen sumber daya manusia karena lingkungan organisasi yang berubah. Peningkatan kemampuan bagi anggota Polri menjadi hal yang periu diprioritaskan, namun tidak hanya fokus kepada hard skill, tetapi juga pembentukan dan peningkatan soft skill yang mumpuni untuk menghadapi segala dinamika yang berkembang dimasa yang akan datang. Pengembangan big data, rekrutmen anggota Polri yang berkualitas, manajemen talenta Polri, manajemen kinerja, peningkatan kemampuan berbasis teknologi serta job design merupakan Strategi Polri yang tepat sasaran untuk menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0. Topik I : “SISTEM MANAJEMEN OPERASIONAL POLRI 1) TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PERSONEL DI ERA REVOLUS! INDUSTRI 4. Variabel 4 : Sistem Manajemen Operasional Polri Sistem manajemen Polri adalah suatu proses penyusunan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam rangka melaksanaan tugas dan wewenang unsur fungsi operasional polri melalui kegiatan kepolisian dan operasi kepolisian untuk mewujudkan keamanan dalam negeri. bahwa Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2019 tentang Sistem, Manajemen dan Standar Keberhasilan Operasional Kepolisian Negara Republik Indonesia disesuaikan dengan kebutuhan organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia dan situasi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat yang membutuhkan kecepatan dalam penanganannya. Sistem Manajemen Operasional kepolisian dilaksanakan dengan Operasional Polri : Meliputi, Fungsi operasional Pol, sasaran Operasional Polri, bentuk dan jenis operasional Polri, pelibatan kekuatan operasional Polri, cara bertindak fungsi-fungsi Kepolisian, dan organisasi operasional Poll. Syarat Operasional Polri harus memiliki syarat sebagai berikut : Sasaran, cara bertindak, kekuatan personal, pengendalian. Prinsip operasional Polri, meliputi: integratif, artinya bahwa dalam rangka operasional Polri dapat melibatkan unsur-unsur lain (TNI, aparat penegak hukum lainnya, lembaga/instansi pemerintah dan stakeholders lainnya); koordinatif, dimaksudkan bahwa unsur-unsur lainnya yang terlibat merupakan suatu kesatuan yang saling memahami peran masing-masing dalam mencapai keberhasilan operasional; proporsional, berarti keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan operasional —harus diarahkan pada tujuan keberhasilan operasional sesuai dengan batas kewenangan secara fungsional; transparan yaitupenyelenggaraan operasional Polri dilakukan secara jelas danterbuka; dan akuntabel yaitu penyelenggaraan operasional Polri dapat dipertanggungjawabkan secara hukum kepada masyarakat.Asas Operasional Polri, antara lain meliputi : asas mengutamakanpencegahan, adalah suatu sikap atau pandangan yang dilandasipemikiran bahwa pencegahan lebih baik dari penindakan; asasketerpaduan, dalam penyelenggaraan tugas-tugas operasional Polri didasarkan kepada pertimbangan pertimbangan bahwa masalahpembinaan Kamdagri khususnya Kamtibmas akan melibatkanberbagai pihak yang terkait dengan berbagai kepentingan dankewenangannya; asas efektif dan efisien, mempunyal pengertianbahwa upaya mencapai keberhasilan dalam pelaksanaan _tugas- tugas operasional harus dipertimbangkan adanya keseimbanganyang wajar antara hasil dengan upaya dan sarana yang digunakan;dan 4) asas proaktif, dimaksudkan bahwa dalam pelaksanaan tugastugas operasional Polri tidak menunggu munculnya sasaran yang dihadapi. Pola operasional Polri, kesatuan, merupakan suatukegiatan operasional Polri yang tersusun dalam ikatan kelompok dan perorangan, merupakan suatu kegiatan operasional yangdilaksanakan secara individu. Sifat operasional Polri, antara lainmeliputi: terbuka, merupakan operasionalPolri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan _pelayanan Masyarakat serta penegakan hukum secara professional, objektif, proporsional,transparan dan akuntabel untuk menjamin kepastian fhukum danrasa keadilan dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu-lintas, menjamin keselamatan serta kelancaran arus orang danbarang. Dapat dipublikasikan atau 2 dapat diakses oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan tertutup, merupakan operasional Polri melaksanakan deteksi dini danperingatan dini melalui keglatan/operasi penyelidikan, pengamanan serta penggalangan. Tidak dapat dipublikasikan atau diakses oleh masyarakat luas kecuali kalangan terbatas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan operasional Polri, mempertimbangkan: 1) Hakikat ancaman, meliputi; Potensi Gangguan; Ancaman Gangguan;dan Gangguan nyata. 2) lingkup ancaman, meliputi: kejahatan yang meliputi kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan yang merugikan kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi Kontinjensi; dan bencana dan kecelakaan yang menuntut upaya pencegahan, pertolongan dan penyelamatan masyarakat secara bersama-sama. Variabel 2 : Akuntabilitas Kinerja Personel Di Era Revolusi Industri 4.0 Sebagai suatu lembaga, Polri harus didukung oleh personel yang memiliki komitmen tinggi dalam mencapai tujuannya yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri serta mendukung kebijakan pemerintah dalam —mewujudkan pembangunan _nasional. Pencapaian tujuan organisasi yang baik tercermin dari peningkatan kontribusi yang dihasilkan oleh personelnya yang bertanggung jawab penuh terhadap tugas pokok yang diembannya. Satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa anggota Polri merupakan bagian dari masyarakat dan juga produk dari masyarakat, tidak dapat terpisahkan dengan semua dinamika yang terjadi didalam masyarakat. Masukan, saran dan kritik yang positif dari masyarakat juga akan menjadi bagian penting untuk metakukan pencegahan dalam rangka peningkatan pengawasan terhadap kinerja anggota Polri. Laju revolusi industri 4.0. yang juga diikuti dengan kualitasbirokrasi yang unggul tak bisa dibantah. Di era ini, percepatan pelayanan adalah hal yang dibutuhkan masyarakat. Percepatan pelayanan itu juga harus seiring dengan kemampuan anggota Polri yang mumpuni dan menguasai teknologl Untuk menjawab segala tantangan itu, dibutuhkan manajemen talenta nasional yang mengakomodir kemampuan Anggota Polri di seluruh Indonesia. Topik Ill: MANAJEMEN LOGISTIK TERHADAP PELAKSANAAN TUGAS POKOK POLRI DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0.” Terdapat 2 variabel (kata kunci), yakni : 4) Variabel 4 : Manajemen Logistik. Manajemen Logistik adalah salah satu komponen penting dalam Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang digunakan untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian keefisienan dan keefektifan aliran dan penyimpanan barang, pelayanan (asa) dan informasi terkait dari titk permulaan hingga {itik tujuan. Manajemen Logistik atau Logistik Management ini dapat membantu perusahaan mengurangi biaya dan meningkatkan layanannya kepada pelanggan. Manajeman Logistik ini bertujuan untuk memperoleh dan mendistribusikan bahan dan produk di tempat dan waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat juga dengan biaya yangseefiesien mungkin. Manajemen yang melibatkan pemrosesan pesanan, pergudangan, penanganan bahan/produk, pengemasan dan transportasi ini juga merupakan sebuah sektor yang perkembangannya sangat pesat di dunia bisnis sekarang. Tanpa didukung oleh Manajemen Logistik yang baik, aktivitas Produksi maupunPemasaran akan sangat sulit untuk dilaksanakan. Manajemen logistik adalah bagian dari manajemen rantai pasokan untuk menyesualkan permintaan Konsumen dengan sejumlah tahapan, di antaranya adalah _perencanaan, pelaksanaan, pengendalian aliran barang secara efektif. Mulai dari transportasi, distribusi, penyimpanan, jasa layanan dan informasi lengkap mulai asal dari barang sampai ke tujuan guna memenuhi kebutuhan konsumen. Penerapan manajemen logistik memiliki7 fungsi, yaitu: a) Fungsi Perencana dan Penentu Kebutuhan Melakukan perencanaan dan penentuan dari suatu kegiatan yang disesuaikan dengan anggaran. b) Fungsi Penganggaran Membuat anggaran terkaitpenentuan kebutuhan barang yang sudahdirencanakan. ¢) Fungsi Pengadaan Terkadang, jumlah anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga perlu mencari cara penyelesaiannya, 4) Diperlukan pemikiran kreatif yang memungkinkan kegiatan tetap berlangsung meskipun anggaran yang disediakan tidak sesuai. e) Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran Setelah barang telah didapatkan maka harus disimpan dan disalurkan kembali. Proses penyaluran ini disesuaikan dengan orang-orang yang berkepentingan dengan barang- barang itu. f) Fungsi Pemeliharaan Barang yang sudah ada harus dijaga ketat agar tidak mudah rusak, balk yang sudah dipakal maupun belum. Terutama, jika barang tersebut adalah pinjaman sehingga fungsi pemeliharaan dari manajemen logistik sangat dipertukan. 9) Fungsi Penghapusan Saat terjadi kerusakan barang maka kerusakan tersebut harus dapat dinapuskan, Misalnya, memperbaikinya dengan membeli bahan yang sama atau mengganti dengan produk lain. h) Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian memilikiperanan penting dalam manajemen logisti, di mana i) seorang manajer harus mampu mengendalikan semua fungsi dengan baik. Tujuan Manajemen logistik Mendukung efektivitas dan 10 efisiensi dalam setiap upaya pencapaian tujuan organisasi, antara lain: a) b) °) dq) 9) mampu menyediakan logistik sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasinya, jumlah, waktu, maupun tempat dibutuhkan, dalam keadaan dapat dipakai, dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan harga yang layak, serta dengan memberikan pelayanan yang baik. mampu menyediakan informasi berkaitan dengan keberadaan logistik yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk metakukan pengawasan dan pengendalian logistik serta dapat digunakan sebagaiinstrumen pengambilan keputusan berkaitan dengan tindakan-tindakan manajemen logistik, seperti pengadaan, distribusi dan penghapusan. mampu menyediakan logistik yang siap pakai (ready foruse) ke unit-unit kerja maupun personel sehingga menjamin kelangsungan aktivitas maupun tugas setiap unit kerja maupun personel dalam suatu organisasi_ melalui penyelenggaraan pengelolaan gudang dandistribusi secara optimal. mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil logistik, baik secara preventif maupun represif secara optimal guna mendukung optimalisasi fungsional maupun umur barang. mampu melakukan pengakhiran fungsi loglstik dengan pertimbangan-pertimbangan dan argumentasi-argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas maupun tugas, serta mencegah tindakan pemborosan. mampu mencegah dan mengambil tindakan antisipatif terhadap berbagai penyimpangan dalam setiap kegiatan pengelolaan maupun penggunaan logistik sehingga selain dapat menekan pengeluaran biaya, balk berkaitan dengan finansial, tenaga, waktu, material, maupun pikiran, juga "1 2 mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas dan tugas dalam organisasi; mampu menyediakan pedoman kerja bagi setiap unit kerja maupun personel sehingga setiap unit kerja maupun personel dapat menjalankan aktivitas maupun tugasnya secara optimal. i) mampu membangun budaya penggunaan logistik secara bertanggung jawab oleh para pegawai di lingkungan organisasi sehingga dapat dicegah dan dihindarkan tindakan h) penyimpangan maupun pemborosan. Varlabel 2 : Pelaksanaan Tugas Pokok Polri DI EraRevolust Industri 4.0. Bagaimana Polisi dan pemolisiannya mampumenangani atau mengatasi disrupsi secara proaktif dan problem solving. Pada era digital atau revolusi industri 4.0 yg juga menuju society 5.0 model pemolisian selain profesional cerdas bermoral dan modern adalah dapat fungsional atau smart. Model smart policing merupakan model pemolistan yang mampu mengatasi berbagai masalah-masalah konvensional, masalah masalah siber atau virtual di era digitaljuga masalah masalah forensik. Sejalan dengan hal tersebut maka model smart policing diimplementasikan dengan model pendekatan wilayah, model fungsi, model dampak masalah pada birokrasi maupun pada masyarakat. yang diimplementasikan untuk pelayanan- pelayanan kepolisian yang bersifat rutin, bersifat khusus maupun kontijensi. Smart policing dalam implementasi conventional policing, e- policing dan forensic policing konsep-konsepnya dapat ditunjukkan sebagai berikut: a) Conventional policing. Pendekatan model ¢ (1) Conventional... yang manual tradisional, kompetensi petugas sebagai pelindung pengayom yang dilakukan dangan cara pengaturan, penjagaan, patroll, penanganan TKP (tempat kejadian perkara), penanganan kejahatan dari pemeriksaan penggeledahan penangkapan penyitaan hingga pengejaran b) secara konvensional diperlukan kompetensi dasar untuk pengetahuan maupunketrampilannya. Penanganan berbagai masalah denga reaksi cepat, penangan Konflik sosial yang melibatkan massa besar, demonstras! dan Konflik- Konflik lapangan, premanisme jalanan maupun blue collar crime, perkelahian antar warga / perang kampung, kecelakaan lalu lintas hingga_bencana alam. Penanganan secara reaktif dan cara cara fisik masin diperlukan dan dibutuhkan dalam mewujudkan danmemelinara keteraturan sosial. Kemampuan pemetaan masalah, pemetaan wilayah, pemetaan potensi, bela diri, menembak, kemampuan dasar Kepolisian untuk menjaga mengatur serta patroli. Mendatangi dan menangani TKP, menerima laporan dan pengaduan dan sebagainya. Penangananpelayanan kepolisian yang berkaitan pelayanan administrasi, pelayanan hukum, pelayanan keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan tetap memerlukanpengetahuan dan kompetensi conventional policing. Electronic Policing (E policing). Pemolisian secaraelektronik merupakan pemolisian yang saling terhubung atau on line yang mampu memberikanpelayanan —_—secara virtual dan mampu mendukung pemolisian yang konvensional. Landasan dasar E policing adalah melalui back office (sebagai operation room atau pusat K3! (komunikasi, koordinasi, komandopengendallan dan informasi) didukung aplication yang berbasis Artificial Intellegence (Al) juga networking yang berbasis Intemet of Things (loT). Aplikasi-aplikasi yang berbasis Al mampu berfungsi untuk merecognize atau inputing data baik orang, benda, kendaraan, lingkungan hingga aktifititas. Melalui Al dapat dikonstruksi menjadi model untuk dapat ditemukan algoritma yang berupa info grafis, info statistik, maupun info virtual lainnya. Algoritma dapat berfungs! sebagai prediksi, antisipasi maupun solusi yang dapat diakses secara real time, any time dan on time. Algoritma dapat °) menjadi landasan atau acuan indeks atau setidaknya sebagai potret visual atas situasi dan kondisi keteraturan sosial. Kompetensi dan pengetahuan bagi petugas siber (cyber cops) yang mengawaki e-policing adalah kemampuan memahami data digital inputing dan analisanya untuk menghasilkan algoritma. Memahami prinsip-prinsip dasar tentang era digital dan sistem TI dan proses pembangunan big data maupun sistem terintegrasi menuju one gate service system. Sistem analisa dan algoritma merupakan bagian early warning dan problem solving yang predictive antisipatif serta solutif. Petugas cyber cops akan mengimplementasikan smart management agar pemolisian secara aktual maupun virtual ada suatu sistem yang sejalan saling menguatkan atau saling mendukung. Permasalahan perbankan, _permasalahan keuangan, korupsi, terorisme, penyelundupan, pembajakkan, bahkan cyber crime akan terus berkembang sehingga memerlukan polisi siber yang profesional yang mampu menganalisa dan menemukan potensi-potensi_ kejahatan Kejahatan white collar crime tentu dilakukan secara teroganisir dan dilakukan para abli atau setidaknya orang- orang yang memiliki kompetensi. Dengan demikian cyber security menjadi sangat penting dan mendasar. Forensic Policing. Di eta disrupsi perkembangan masalah nuk biolgi maupun kimia bahkan fisika (nubika) hal-hal sosial dapat menjadi suatu masalah bag! terjaminnya keteraturan sosial. Era post truth dengan senjata hoax pun dapat digunakan untuk menghambat merusak bahkan mematikan produktifitas. Forensik policing memerlukan kompetensi dan pengetahuan dasar tentang nubika, Dampak atas penyalahgunaan nubika atau pemanfaatan nubika oleh penjahat yang dapatmenteror atau mematikan produktivitas secara masaldan berdampak luas. Kompetensi para petugas forensic policing secara memdasar yang berkaitandengan konseptual dan Teknik forensic bahkanmampu_mengetahui pemanfaatan nubika maupunmasalah-masalah sosial yang akan dijadikansenjatanya. Kemampuan forensik didukung dengansistem-sistem peralatan yang dapat didukung petugas polisi siber maupun pemolisian yang konvensional. Pelayanan-pelayanan forensik kaitan pada security dapat dikembangkan pada pengamanan pada sektor: private, industrial, public, ecological maupun cyber. Judul. Judul yang dibuat oleh masing-masing peserta didik harus mencerminkan “Problem Solving” yang merupakan breakdown dari “topik’ dimana variabel 1 dan variabel 2 di breakdown menjadi variabel 1 dan variabel 2 (dari judul) yang dibuat, sedangkan variabel 3 (dari judul) dirumuskan sendiri oleh peserta didik dengan memperhatikan variabel 1 dan variabel 2. Dalam pembahasannya dititikberatkan (fokus bahasan) pada variabel 1. Permasalahan. Pokok permasalahan yang akan dibahas lebih pada implementas! rencana aksi/action plan dalam bentuk rumusan masalah yang dibuat peserta didik, sedangkan pokok persoalan berupa identifikasi masalah dalam hubungannya dengan judul minimal 3 persoalan, dapat dilakukan dengan pendekatan unsur dan fungsi manajemen sesuai permasalahannya. Tata urut. 1) Pendahuluan. Berisi latar belakang pemilinan judul, permasalahan, pokok persoalan, ruang lingkup. 2) Tinjauan pustaka. Berisi teori dan materi pelajaran dan teori-teori lainnya, pengumpulan analisis data, metode penelitian dan kerangka berpikir. 3) Pembahasan. Berupa gambaran kondisi faktual berupa fakta-fakta realistis yang ditemukan sesuai persoalan dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Berisi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi 15 mempengaruhi. Berisi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi baik internal dan eksternal organisasi (SWOT). 4) Pemecahan Masalah. Berisi langkah-langkah pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan "Analisa Strategi’, “Implementasi Strategis” serfa “Evaluasi dan pengendalian kinerja’. 5) Penutup. Berisi Simpulan dan Rekomendasi. a) Simpulan harus menjawab persoalan yang telah dikemukakan sebelumnya. b) Rekomendasi berupa masukan yang ditujukan kepada satuan atas mengenal kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan Karena bukan kompetensinya yang menyangkut implementasi. KETENTUAN LAIN: a. Perumusan Sub Bab disesuaikan dengan permasalahan yang dipilih; b. Mekanisme pelaksanaan ujian Naskah Karya Perorangan (NKP) diatur sesuai dengan ketentuan yang bertaku; ¢. Penilaian paparan Naskah Karya Perorangan (NKP) dilakukan oleh narasumber/penguji dengan memperhatikan aspek tulisan, pemaparan (waktu dan substansi) serta keaktifan Serdik pada saat pelaksanaan diskusi. PENUTUP Lembar Penugasan Naskah Karya Perorangan (NKP) ini dibuat untuk dipedomani dan dilaksanakan oleh para peserta didik dalam penyusunan Proposal dan Naskah Karya Perorangan (NKP) serta dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab Lembang, 14 September 2023 [Al SINAMBELA, S.H. KOMBES POL NRP. 69050330. PEMBAGIAN TOPIK NKP KE-3 SERDIK SESPIMMA POLRI ANGKATAN KE-70 T.A. 2023 NOSER NAMA TOPIK 202307003001 ABDUL GAFUR 202307003002 ABDUL HARIS. 202307003003 ACHMAD JARKASI, S.| 202307003005 AGUNG KASTRIA KESUMA, S.E., M.I.Kom. 202307003006 AGUS PUJIANTO, S.Pd., M.H. 202307003007 AGUS SETIYONO, S.H.M.M. 202307003008 ALIAS SUGANDA, S.H., M.Si. 202307003009 AMBO WELLANG, S.E. 202307003010 AMILANG, S.H., M.H. R Jz Bo |o0]~oofon]an foo [= 13 202307003011 AMOS FREDDY PARASIAN SITOMPUL 41 202307003012 ANCAS APTA NIRBAYA, S.H. 12 202307003013 ANDI RISON FERNANDO GULTOM, S.E. 13 202307003014 ARDIANSYAH, 14 202307003015, ARFAN RAWUNG, S.H. 15 202307003016 ARIESMA DWI KARLINA SARI, S.T., M.T. 16 202307003017 ARIS SUNANDAR, S.LP. 17 202307003018 ASEP HENDRA CAHYANA, S.H. 18 202307003019 AYUB PATTY. 19 202307003020 AZIZ RIYANTO, S.H., M.H. 20 202307003022 CATUR BUDIYANTO 21 202307003023 CHOIRUL ANAM, S.H., M.H..M.Si. 22 202307003024 DAVID SINAGA, S.H., M.Si. 23 202307003025 DIDIK ARIAWAN, S.H., M.H. 24 202307003026 DODDY BANJARNAHOR, S.H. 25 202307003027 DOD! SOLIHIN, S.H. 26 202307003028 DONI RAHMAN, S.H. 27 202307003004 DR. ADHIKA NUR SYAMSUL ARIFIN, SP.OT. 28 202307003021 Dr. BUSTANI, S.H., M.H., M.S.M. 29 202307003029 DWI HARY BAGIO WINARKO, S.H. 30 202307003030 DWI RAHARJO, S.H., M.H. 31 202307003031 EDISON S.I.P. 32, 202307003032 EDY PAMUJI 33, 202307003033 ENDAR MUDA, S.H. 202307003034 ENJO SUTAR\O, S.H.. M.H. 35, 202307003035 FADLI SAIFUL ALIE, S.Sos. 36 202307003036 FAISAL AFRIHADI, S.H. 37 202307003037 FIRMANSYAH, S.H. 38 202307003073 H. OPA ATIM WIBAWA, S.Sos., M.M. n> | no |e [oe [aa feo [eo lms feo {aa no | fos [eo feo fro faa faa | [aa |e no [os fos [eo feo [no [no |eo /no no [eo [oa Jeo |» [ro |e [ro NO NOSER NAMA TOPIK 39 202307003038 HARSAT MUTHALIB, S.H., M.H. 202307003039 TNYOMAN GEDE PUTRAWAN, S.H. 41 202307003040 TPUTU EDY SUARSANA, S.H., M.H. 42 202307003041 | PUTU GDE SEMARABAWA 43 202307003099 | PUTU SUMARDANA, S.H. 202307003043 IMAM DJUNAEDI, S.H., M.H. 45 202307003044 IRFAN ATRIA MUSRY, S.PSI. 46 202307003045, IRWAN ALEXSANDER S.H., M.H. 47 202307003046 ISNAINI, S.H. 48 202307003047 JAINUDIN, S.Sos., M.H. 49 202307003048 JHON RIAHMAN SINAGA, S.E., M.M. 50 202307003049 JOSRIZAL, S.H. 51 202307003050 JUMAIN BUDIONO, S.Sos., M.M. 52 202307003051 KUSNARYANTO, S.H., M.A. 53 202307003052 LUDI CAHYADI RUSLAN, A.Md. 202307003053. MANSUR, S.H. 55. 202307003054 MARGANDA SIAHAAN, S.H. 202307003055. MARLON PARHUSIP- 57 202307003056 MEISKE NANGIN 58 202307003057 MIKA NIRWAN SIHOMBING 59 202307003058 MIRKAM, S.E. 60 202307003059 MU'AWAN SUBAGIO, S.H. 61 202307003060 MUHAMMAD NAFIS LUTHFY, S.H., M.H.. 62 202307003061 MUHAMMAD RAIS, S.H. 63 202307003062 MUKLAS, S.H. 202307003063 MUZAKIR 65 202307003064 NANNANG SUWARDI 66 202307003065. NANOK APRIYANTO, S.H. 67 202307003066 NGATNO KARYANTO 68 202307003067 NILUH SRI ARSINI, S.Sos. 69 202307003068 NOFRI, S.H., M.H. 70 202307003069 NOOR DWI CAHYANTO, S.H., M.M. 71 202307003070 NUR WAHYU, S.Sos. 72 202307003071 NURHADI, S.H. 73 202307003072 NURSYAFNIATI 74. 202307003074 PIETER FREDY MATAHELUMUAL, S.H., M.H. 75 202307003075 PRIYANTO, S.E. 76 202307003076 RENO APRI DWIJAYANTO, S.Kom., S.H. bd 202307003077 RIKI HENDRA GUNAWAN 78 202307003078 RINO RIZKYAN D 79 202307003079 ROBERTUS SONNY ADY WURYANTORO, S.Sos., M.A.P.. 80 202307003080 ROSDIANA MARBUN, S.H. 81 202307003081 RUDI PURWANTO, S.H., M.A.P. 82 202307003082 RUSDI, S.H., M.M. eo |no lao [no fos oa {eo lino [eo lino [eo [eo Jan [mo |» [ro fen |e mo |no [> |» fa [eo |» fos Jno [no fro [es ino [n> [es [oo |r [ro ]io [no [> es [eo [no | feo [> 83 202307003083 SALMIATI, S. LH. 18 NO NOSER, NAMA TOPIK 202307003084 ‘SAND! KARISMA, S.T. 85 202307003085 SLAMET WIDODO, S.M. 86 202307003086 ‘SRI HARTINI, S.H., M.H. 87 202307003087 ‘SRI MULYATI, S.M. 88 202307003088 SRIYATI, S.Sos., M.Si. 89 202307003089 SUBAIDAH 90 202307003090 SUHAERI GUNAWAN, S.A.P._ 91 202307003091 SULIADI, S.H. 92 202307003092 SUPRIYADI, S.H. 93 202307003093 SUTRISNO, S.H. 202307003094 SYARIDDIN 95, 202307003095 THAMRIN MUCHTAR, S H., M.H. 96 202307003096 TRIWIDARYANTO, S.H., M.H. 97 202307003097 UNTUNG SISWANTO 98 202307003098 UTEN A BERAHIM. 99 202307003042 WAHID MIFTAKHUL HUDA, S.Pd.l., S.Kom., M.M. 100 2023070030100 WURY HARTADI, S.H. 401 202307003101 YULIANTO, S.ST., M.M. 102 2023070030102 YUNTUNG TANGKELANGI, S.H., M.H. 103 2023070030103 YUSFA m2 [no | oa [ino |no [oa | no feo [no feo fon | [aa | feo feo [ro | Lembang,\4 September 2023 KABAG BINDJKSESPIMMA SWITTANTO Ga S.LK. KOMBES POL. NRP 77110842

Anda mungkin juga menyukai