Anda di halaman 1dari 68

Lampiran 26 : Manajemen Resiko

I. KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

Proses Manajemen Risiko dilaksanakan oleh pimpinan dan pegawai di lingkungan Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga. Keterkaitan antar tahapan proses Manajemen Risiko dapat digambarkan s
berikut:

Dalam proses penulisan karya tulis yang dimaksud dengan “pimpinan” adalah pejabat yang menjad
dalam penulisan. Peserta didik harus menjelaskan proses manajemen risiko seperti pada gambar di ata
urutan dan disusun secara sistematis, yaitu:

Pada poin ini peserta didik menjelaskan tentang jadwal rapat berkala, insidental, FGD, dan pengg
sistem informasi penggunan manajemen risiko yang bisa dituangkan dalam, matriks sebagai berikut:

TIMELINE
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Rapat Berkala x x x

2 Rapat Insidentil x x x

3 FGD x x x

Membangun Sistem Informasi


4
Manajemen Risiko

a. Membangun budaya risiko x x x x x x x x

b. Review MR x x

c. Update Data x x x x x x x x

d. Pelaporan x
atuan Kerja
dapat digambarkan sebagai

ejabat yang menjadi subjek


rti pada gambar di atas sesuai

al, FGD, dan penggunaan


s sebagai berikut:

LINE
9 10 11 12

x x

x x

x x

x x x x

x x

x x x x

x
II. PENETAPAN KONTEKS
Penetapan konteks bertujuan untuk memahami lingkungan dan batasan penerapan Manajemen Risiko p

A. Formulir Penetapan Konteks Manajemen Ris


KONTEKS MANAJEMEN RISIKO
… (PENERAPAN ETLE (ELECTRONIC TRAFFIC LAW ENFORCEMENT ) OLEH

Nama Pemilik Risiko : AKBP ADNAN KASOGI


Jabatan Pemilik Risiko : KASUBDIT GAKKUM
Unit Organisasi SUBDIT GAKKUM DITLANTAS POLDA KEP. BABEL
Ruang Lingkup Penerapan : :diisi
MEMBINA
denganPELAKSANAAN
lingkup pemilik risiko (diisi dengan tugas dan
GAKKUM TERMASUK TATA
TERTIB BERLALU LINTAS

Periode Penerapan : 2023

1. Sasaran strategis, program (Proses Bisnis) dan indicator kinerja program


No Daftar Sasaran Program (Proses Bisnis)
1 Meningkatnya kamseltibcarlantas 1)Mengadakan sosialisasi kepada
masyarakat dalam berlalu lintas
secara rutin.
2)Memberikan pembinaan berlalu
lintas kepada masyarakat

2 Meningkatkan disiplin berlalu lintas di 1)Melakukan


wilkum Poldapenegakan
Kep. Babelhukum
secara tegas dan berkeadilan.
2)Memberikan pemahaman
kepada masyarakat dalam berlalu
lintas

3 Optimalnya penerapan ETLE 1)Menyusun SOP penerapan


(Electronic Traffic Law Enforcement) ETLE yang efektif dan efisien.
oleh Ditlantas 2)Mengadakan pelatihan berbasis
teknologi kepada personel.

2. Struktur Manajemen Risiko


NO Peran Dalam Manajemen Risiko Jabatan

1 Pemilik risiko Kasubdit Gakkum


2 Pengelola Risiko Kasi

3. Daftar Pemangku Kepentingan


NO Stakeholders / Pemangku Kepentingan
1 PEMPROV KEP. BABEL

2 Masyarakat

4. Daftar Peraturan Perundang-undangan Yang Terkait

NO Peraturan Terkait

1 Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia

2 Undang-undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan


3 Undang-undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

5. Kriteria Risiko
a. Kriteria Kemungkinan

Kriteria Kem
Tingkat kemungkinan Persentase kemungkinan
terjadinya dalam 1 periode
Hampir tidak terjadi / Tidak Signifikan (1) x < 5%
Jarang terjadi / Minor (2) 5% < x ≤ 10%
Kadang terjadi / Moderat (3) 10% < x ≤ 20%
Sering terjadi / Signifikan (4) 20% < x ≤ 50%
Hampir pasti terjadi / Sangat Signifikan (5) x > 50%

b. Kriteria Dampak
Contoh Kriteria Dampak 1

Level Dampak Keuangan negara dan kekayaan


negara
Hampir tidak terjadi / Tidak
1 ≤ Rp.1.000.000
Signifikan (1)
Jarang terjadi / Minor (2)
2 > Rp.1.000.000 – Rp.5.000.000

Kadang terjadi / Moderat (3)


3 > Rp.5.000.000 – Rp.25.000.000

Sering terjadi / Signifikan (4)


4 > Rp.25.000.000 – Rp.50.000.000

Hampir pasti terjadi / Sangat


5 Signifikan (5)
> Rp.50.000.000

Contoh Kriteria Dampak 2


Area Dampak

Beban Keuangan Negara Fraud

Non Fraud

Penurunan Reputasi

Area Dampak

Penurunan Kinerja

6. Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko


a Matriks Analisis Risiko
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis
Tidak Sangat
Risiko Signifika
Signifika Minor Moderat Signifika
n
n n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25
kinan

4 8 12 16 20
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24
Matriks Analisis
Tidak Sangat
Risiko Signifika
Signifika Minor Moderat Signifika
n
n n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
Tingkat Kemungkinan 5
Terjadi
9 15 18 23 25

4 8 12 16 20
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24

3 6 9 12 15
Kadang
3
Terjadi
4 10 14 17 22

2 4 6 8 10
Jarang
2
Terjadi
2 7 11 13 21

1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20

Area Selera Risiko Batas Toleransi Risiko

b Level Risiko

Pernyataan
Rentang Nilai Simbol
Rentang Nilai
Risiko Warna
Risiko

20 - 25 Sangat Tinggi Merah

16 - 19 Tinggi Jingga

12 - 15 Sedang Kuning

6 - 11 Rendah Hijau

1-5 Sangat Rendah Biru

7. Selera Risiko
(diisi sesuai dengan selera risiko dari pemilik risiko atau yang ditetapkan oleh peraturan unit organisa
Contoh : 11
an penerapan Manajemen Risiko pada setiap UPR.

Penetapan Konteks Manajemen Risiko


NTEKS MANAJEMEN RISIKO
FIC LAW ENFORCEMENT ) OLEH DITLANTAS POLDA KEP. BABEL)…

TLANTAS POLDA KEP. BABEL

program
Indikator Kinerja Program
Tingkat kecelakaan lalu lintas menurun
sebesar 90%

Tingkat kedisiplinan masyarakat berlalu


lintas menjadi 95%

Tingkat perubahan mencapai 80%


Nama

AKBP ADNAN KASOGI


KOMPOL APRILYADI

Hubungan
Pemerintah memiliki peran dalam
menyusun kebijakan dan peraturan terkait
penegakan hukum termasuk dibidang lalu
lintas, Subditgakkum Ditlantas Polda Kep.
Babel bertanggungjawab untuk
melaksanakan penegakan hukum

Masyarakat sebagai fungsi kontrol kinerja


Polri dalam melaksanakan penegakan
hukum berlalu lintas, Subditgakkum
Ditlantas Polda Kep. Babel
bertanggungjawab untuk melaksanakan
penegakan hukum.

Amanat Peraturan Yang Terkait Unit

1)memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dengan tulus dan ikhlas.
2)memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat dengan prinsip-prinsip
keadilan, kesetaraan, kepastian hukum,
tanggung jawab, transparansi, dan
akuntabilitas.
3)menjaga tingkat akuntabilitas yang
tinggi terhadap masyarakat

1)bertanggung jawab untuk mengawasi


dan memberlakukan peraturan lalu lintas
serta menjatuhkan sanksi kepada
pelanggar.
2)memberikan sanksi berupa tilang atau
sanksi administratif kepada pelanggar
peraturan lalu lintas.
1)melakukan penyelidikan terkait dengan
pelanggaran hukum yang melibatkan
penggunaan teknologi elektronik dan
informasi.
2)bekerja sama dengan penyedia layanan
elektronik, seperti penyedia platform media
sosial atau penyedia layanan komunikasi
daring, untuk mengidentifikasi pelaku
kejahatan atau mengatasi masalah
keamanan.

Kriteria Kemungkinan

Jumlah frekuensi kemungkinan terjadinya dalam 1 periode


Sangat jarang: kurang dari 2 kali 1 tahun
Jarang: 2 kali s.d. 5 kali
Cukup sering: 6 kali s.d. 9 kali dalam 1 tahun
Sering: 10 kali s.d. 12 kali dalam 1 tahun
Sangat sering: lebih dari 12 kali dalam 1 tahun

Area Dampak Resiko

Hukum Reputasi

- Diketahui oleh se isi kantor

Dimuat oleh media massa lokal namun cepat


-
dilupakan masyarakat

Tuntutan administratif, tergugat: Menteri Es.I dan Dimuat oleh media massa lokal & media sosial
Es.II namun cepat dilupakan masyarakat

Dimuat di media nasional dan media online dan


Tuntutan Pidana : 4 tahun sampai dengan 5 tahun
diingat sementara oleh masyarakat

Dimuat oleh media nasional / internasional dan


Tuntutan Pidana : Lebih dari 5 tahun
media sosial / media online diingat lama
Tingkat
Tidak Signifikan
(1)
Kementerian

Eselon I

Eselon III

Kementerian, Eselon I, Eselon II 0,01 per mil ≥ x

Kementerian dan Eselon I Tingkat kepercayaan stakeholders


sangat baik
Tingkat kepuasan pengguna layanan
sebesar3,5 < x ≤ 4 (skala 4)

Eselon II Tingkat Kepuasan pengguna layanan


sebesar 3,5 < x ≤ 4 (skala 4)

eselon I dan Eselon II realisasi kinerja x >/ 4 95%

5
Sangat
ka
Signifika
n
20 25
25

16 20
24
Sangat
ka
Signifika
n
20 25
25

16 20
24

12 15
22

8 10
21

4 5
20

oleransi Risiko

tapkan oleh peraturan unit organisasi)


siko

Gangguan layanan
Penurunan Kinerja Keselamatan kerja
Organisasi

Pencapaian target kinerja ≥ 95% Pelayanan tertunda ≤ 2 hari Ancaman Psikis

Pelayanan tertunda di atas 3


Pencapaian target kinerja ≥ 90% dan ≤ 95% Cedera fisik dan mental ringan
hari s.d. 5 hari

Pelayanan tertunda di atas 5


Pencapaian target kinerja ≥ 80% dan < 90% Cedera fisik dan mental sedang
hari s.d. 7 hari

Pelayanan tertunda di atas 7


Pencapaian target kinerja ≥ 75% dan < 80% Cedera fisik dan mental berat
hari s.d. 9 hari

Pelayanan tertunda lebuh


Pencapaian target kinerja < 75% Kematian
dari 10 hari
Tingkat
Dampak

Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)

Rp 100 Juta ≤ x <


Rp 1 Miliar
Rp 10 Juta ≤ x
< Rp 100 Juta
x < Rp 10 Juta

0,01 per mil < x 0,1 per mil < x ≤ 1 per 1 per mil < x ≤10 per mil
≤ 0,1 per mil mil
Tingkat kepercayaan stakeholders Pemberitaan negatif Pemberitaaan negatif di
baik di media sosial media massa nasional dan
Tingkat kepuasan pengguna Pemberitaan negatif internasional
layanan sebesar 3,25 di media massa lokal Tingkat kepercayaan
< x ≤ 3,5 (skala 4) Tingkat kepercayaan stakeholders rendah
stakeholders sedang Tingkat kepuasan
Tingkat kepuasan pengguna layanan
pengguna layanan sebesar2,5 < x ≤ 3 (skala
sebesar3 < x ≤ 3,25 4)
(skala 4)
Tingkat kepuasan pengguna Pemberitaan negatif Pemberitaaan negatif di
layanan sebesar 3,25 < x ≤ 3,5 (skala di media sosial media massa lokal
4) Tingkat kepuasan Tingkat kepuasan
pengguna layanan pengguna layanan sebesar
sebesar 3 < x ≤ 3,25 2,5 < x ≤ 3 (skala 4)
(skala 4)

realisasi kinerja 90% ≤ x < 95% realisasi kinerja 80% ≤ realisasi kinerja 75% ≤ x <
x < 90% 80%
Sangat Signifikan
(5)
x ≥ Rp 1 Miliar

x ≥ Rp 100 Juta

x ≥ Rp 10 Juta

X > 10 per mil

Tingkat kepercayaan
stakeholders sangat
rendah
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar
≤ 2,5 (skala 4)

Pemberitaan negatif di
media massa nasional
dan internasional
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar
≤ 2,5 (skala 4)
realisasi kinerja x < 75%
III. PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko terdiri atas:

A. Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko bertujuan untuk menentukan semua risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sas
dampak risiko, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Kejadian Risiko merupakan penyataan kondisional atau peristiwa/keadaaan yang berpotensi, menggag
sasaran.
2. Penyebab Risiko merupakan peristiwa/keadaan yang menjadi penyebab langsung dari kejadian risiko y
internal dan/atau eksternal UPR. Dalam hal penyebab langsung suatu Risiko lebih dari satu, penyebab Ri
penyebab kejadian.
3. Dampak Risiko merupakan akibat langsung yang timbul dan dirasakan setelah Risiko terjadi. Dalam ha
diurutkan berdasarkan urutan signifikansi sebagai dampak Risiko.
4. Perumusan kejadian, penyebab, dan dampak Risiko dapat menggunakan berbagai metode analisis ma
5. Menetapkan Kategori Risiko
a. Risiko diklasifikasikan dalam kategori untuk:
1) menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat pada organisasi;
2) menjamin agar proses identifikasi, analisis, dan evaluasi Risiko dilakukan secara komprehensif;
3) menentukan mitigasi Risiko yang tepat.
b. Kategori Risiko ditetapkan sebagai berikut:

No Kategori Risiko Definisi


- Risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan
kebijakan organisasi atau kebijakan dari internal
maupun eksternal organisasi yang berdampak
1 Risiko kebijakan langsung terhadap organisasi;

'- Berkaitan dengan perumusan dan penetapan


kebijakan internal maupun eksternal organisasi.
- Berkaitan kondisi fiskal pemerintah pusat meliputi
kerangka ekonomi makro, penganggaran, perpajakan,
Risiko keuangan kepabeanan, perbendaharaan, dan pengawasan
2 negara dan kekayaan keuangan serta berkaitan dengan kekayaan negara
negara yang meliputi Barang Milik Negara (BMN), kekayaan
negara yang dipisahkan, investasi pemerintah dan
kekayaan negara lainnya.
- Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan atau
3 Risiko hukum permasalahan hukum kepada organisasi/jabatan
- Berkaitan dengan persepsi negatif atau menurunnya
4 Risiko reputasi tingkat kepercayaan, pemangku kepentingan eksternal
terhadap organisasi.
- Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang
disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan
negara.

'- Berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur


Risiko fraud kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri atau
5
(kecurangan) orang lain, penipuan, penyembunyian atau
penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak
sah yang dapat berupa uang, barang/harta, jasa, dan
tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu
atau lebih.
- Berkaitan dengan ketidakpatuhan organisasi atau
pihak eksternal terhadap peraturan perundang-
6 Risiko kepatuhan undangan, kesepakatan internasional, atau ketentuan
lain yang berlaku.
- Risiko yang disebabkan oleh :
a. Ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, dan kegagalan
sistem.
7 Risiko operasional b. Adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional organisasi.

- Risiko yang berkaitan dengan tidak berfungsinya


proses bisnis organisasi, sistem organisasi, atau
keselamatan kerja individu.
6. Selanjutnya menuangkan hasil identifikasi risiko dalam formulir profil dan peta risiko sebagaimana ta
Formulir Peta Risiko
Unit Organisasi :SUBDIT GAKKUM DITLANTAS POLDA KEP
Periode Penerapan : Tahun 2023

a. Profil Risiko

Proses bisnis Risiko


Sasaran strategis
dan Indikator

No Kejadian Penyebab
Meningkatnya 1) Mengadakan R001 Tingginya kasus Kurangnya
kamseltibcarlantas sosialisasi kepada laka lantas kedisiplinan
masyarakat dalam pengendara
berlalu lintas
secara rutin.
2) Memberikan
pembinaan berlalu
lintas kepada
masyarakat

Tingkat
kecelakaan lalu
lintas menurun
sebesar 90%

Meningkatkan disiplin 1)Melakukan R002 Tingginya Kurangnya


berlalu lintas di wilkum penegakan pelanggaran penegakan
Polda Kep. Babel hukum secara lalu lintas hukum yang
tegas dan efektif
berkeadilan.
2)
Memberikan
pemahaman
kpd masy dlm
berlalu lintas

Tingkat
kedisiplinan
masy menjadi
95%l
Optimalnya penerapan ETLE 1) Menyusun R003 Penerapan Kurangnya
oleh Ditlantas SOP ETLE belum kemampuan
penerapan optimal personel
ETLE yang dibidang IT
efektif dan
efisien.
2)
Mengadakan
pelatihan
berbasis
teknologi kpd
pers.

Tingkat
perubahan
mencapai 80%

Identifikasi Risiko
Evaluasi Risiko
Analisis Risiko + Peta Risiko

b. Peta Risiko Tingkat Dampak


1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko
Tidak Sangat
Minor Moderat Signifikan
Signifikan Signifikan
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25

16 20
Tingkat Kemungkinan

4 8 12
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24 R1

3 6 9 12 15
Kadang
3 4 10 14 17 22
Terjadi
2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21

1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
B. Analisis Risiko
Does the control deal is the control Is the control in
: with (root) casue of officially operation and
R001 risk and documented applied
impact? and consistenly?
communicated
?
YES 1 1 1
PARTLY 2 2 2
NO

Nilai 5

Cara perhitungan dari gambar di atas:


1. Jika pengendalian memiliki hubungan dengan penyebab dampak risiko beri nilai 1 (yes), jika Sebagian
2. Jika pengendalian telah dibuatkan Peraturan dan dikomunikasikan beri nilai 1. Jika Sebagian pengenda
aturan, namun belum dikomunikasikan beri nilai 2. Jika sama sekali belum, beri nilai 3.
3. Jika seluruh pengendalian diterapkan secara konsisten, beri nilai 1. Jika Sebagian beri nilai 2. Jika tida
4. Jumlahkan nilai tersebut dan tentukan efektivitasnyadengan ketentuan:
a. Jika berjumlah 8-12 : Tidak Efektif (TE)
b. Jika berjumlah 6-7 : Kurang Efektif (KE)
c. Jika berjumlah <5 : Efektif (E)
5. Menetapkan Kriteria Risiko
Kriteria risiko mencakup kriteria kemungkinan terjadinya risiko dan kriteria dampak risiko;
6. Kriteria Kemungkinan Terjadinya Risiko

Kriteria Kemungkinan
Persentase
kemungkinan
Tingkat kemungkinan Jumlah frekuensi kemungkinan
terjadinya
terjadinya dalam 1 periode
dalam 1
periode
Sangat jarang: kurang dari 2 kali 1
Hampir tidak terjadi(1) x < 5%
tahun
Jarang terjadi (2) 5% < x ≤ 10% Jarang: 2 kali s.d. 5 kali dalam 1 tahun
Cukup sering: 6 kali s.d. 9 kali dalam 1
Kadang terjadi (3) 10% < x ≤ 20%
tahun
Sering: 10 kali s.d. 12 kali dalam 1
Sering terjadi (4) 20% < x ≤ 50%
tahun
Sangat sering: lebih dari 12 kali dalam
Hampir pasti terjadi(5) x > 50%
1 tahun
7. Kriteria Dampak Risiko
Dampak risiko diklasifikasikan dalam area dampak sesuaidengan jenis dampak kejadian risiko yang
yang meliputi beban keuangan negara, penurunan reputasi,
penurunan kinerja

Area Dampak Tingkat Tidak


Signifikan (1)
Fraud Kementerian

Eselon I
Beban Keuangan Negara
Eselon III

Non Fraud Kementerian, Eselon


I, Eselon II 0,01 per mil ≥ x

Kementerian dan Tingkat


Eselon I kepercayaan
stakeholders
sangat baik
Tingkat
kepuasan
pengguna
layanan
sebesar 3,5 < x
≤ 4 (skala 4)

8. Mengestimasi Level Kemungkinan Risiko


9. Mengestimasi Level Dampak Risiko
10. Menentukan Besaran Risiko dan Level Risiko
11. Menuangkan Hasil Risiko Dalam Formulir Profil dan PetaRisiko
b. Evaluasi Risiko
Tahapan ini bertujuan untuk menentukan prioritas risiko, besaran/level risiko residual harapan,
keputusan mitigasi risiko, dan indikator risiko utama.
garuh terhadap pencapaian sasaran organisasi. Risiko tersebut mencakup kejadian, penyebab, dan

aaan yang berpotensi, menggagalkan, menunda, menghambat, atau tidak mengoptimalkan pencapaian

b langsung dari kejadian risiko yang diidentifikasi. Penyebab Risiko dapat berupa peristiwa atau keadaan
ko lebih dari satu, penyebab Risiko diupayakan untuk diurutkan berdasarkan signifikansi sebagai

setelah Risiko terjadi. Dalam hal dampak langsung lebih dari satu, dampak Risiko diupayakan untuk

an berbagai metode analisis masalah, misalnya fishbone diagram.

sasi;
dilakukan secara komprehensif; dan
dan peta risiko sebagaimana tabel di bawah ini:

KKUM DITLANTAS POLDA KEP. BABEL

Sistem
o Pengendalian Efektivitas Sistem Kemungkinan
Kategori Risiko
yang Pengendalian
Dilaksanakan
Dampak LK
Jatuhnya korban Operasional Undang-Undang Efektif’ Jarang terjadi
jiwa No.2 Tahun 2002 (2)
tentang Kepolisian
Negara Republik
Indonesia

Terjadinya laka Operasional Undang-undang Efektif Sering


lantas 22 Tahun 2009 Terjadi (4)
tentang Lalu
Lintas dan
Angkutan Jalan
Kedisiplinan Kepatuhan Undang-undang Efektif Kadang
masyarakat No. 11 Tahun terjadi (3)
berlalu lintas 2008 tentang
masih rendah Informasi dan
Transaksi
Elektronik

ak
4 5
Sangat
Signifikan
Signifikan
20 25
23 25

16 20
19 24 R1

12 15
17 22

8 10
13 21

4 5
8 20
5

beri nilai 1 (yes), jika Sebagian beri nilai 3, jika tidak berhubungan sama sekali beri nilai 6.
nilai 1. Jika Sebagian pengendalian yang ada peraturan dan dikomunikasikan atau sudah semua dibuat
, beri nilai 3.
Sebagian beri nilai 2. Jika tidak beri nilai 3.

ia dampak risiko;
dampak kejadian risiko yang mungkin terjadidengan urutan dari bobot tertinggi hingga terendah

Tingkat

Sangat
Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
Signifikan (5)
Rp 100 Juta ≤ x x ≥ Rp 1 Miliar
<
Rp 1 Miliar

Rp 10 Juta ≤ x x ≥ Rp 100
< Rp 100 Juta Juta
x < Rp 10 Juta x ≥ Rp 10
Juta
0,01 per mil < x 0,1 per mil < x 1 per mil < x X > 10 per mil
≤ 0,1 per mil ≤ 1 per mil ≤10 per mil

Tingkat Pemberitaan Pemberitaaan Tingkat


kepercayaan negatif di media negatif di media kepercayaan
stakeholders sosial massa nasional stakeholders
baik Pemberitaan dan sangat rendah
Tingkat negatif di media internasional Tingkat
kepuasan massa lokal Tingkat kepuasan
pengguna Tingkat kepercayaan pengguna
layanan kepercayaan stakeholders layanan
sebesar 3,25 < stakeholders rendah sebesar ≤ 2,5
x ≤ 3,5 (skala 4) sedang Tingkat (skala 4)
Tingkat kepuasan
kepuasan pengguna
pengguna layanan
layanan sebesa sebesar 2,5 < x
r3 < x ≤ 3,25 ≤3
(skala 4) (skala 4)
iko residual harapan,
, penyebab, dan

malkan pencapaian

eristiwa atau keadaan


kansi sebagai

iupayakan untuk
Kemungkinan Dampak Besaran Prioritas Risiko Residual Harapan
LR
Risiko Risiko

Penjelasan LD Penjelasan LK LD
Pada periode Siginifikan Kurangnya 23 Sangat 1 Jarang terjadi Moderat
Juli 2023, (4) kedisiplinan Tinggi (2) (3)
jumlah berlalu lintas
kejadian laka menyebabkan
lantas terjadinya laka
sebanyak 365 lantas
kasus

Pada Signifika Tingginya 21 Sangat 2 Jarang Moderat


periode Juli n (4) pelanggaran Tinggi terjadi (2) (3)
2023 telah lalu lintas
terjadi menyebabkan
sebanyak kamseltibcarla
1,463 ntas belum
pelanggaran dapat
lalu lintas ditingkatkan
Pada Signifika Kurangnya 18 Tinggi 3 2 (Jarang 2
periode Juli n (4) profesionalism Terjadi) (Minor)
2023 e personel
personel dibidang IT
Subdit akan
Gakkum berdampak
dengan terhadap
pendidikan kurang
terakhir efektifnya
setingkat penerapan
SMA ETLE
sejumlah 27
personel
nilai 6.
sudah semua dibuat
ggi hingga terendah
Keputusan
esidual Harapan Penanganan Indikator Risiko Utama (IRU)
/ Mitigasi
Risiko
LR Nama Batasan Nilai
9 Ya Jumlah kejadian besaran risiko
laka lantas di awal/ batas atas
wilkum Polda (periode lalu)
Kep. Babel adalah 673, batas
bawah yang
diharapkan adalah
0

9 Ya Tingkat Besaran risiko


pelanggaran awal/batas
lalu lintas di atas (periode
wilkum Polda lalu) adalah
Kep. Babel 1,463, batas
bawah yang
diharapkan 0
5 Ya Jumlah Besaran risiko
penyidik awal/batas
Subdit atas (periode
Gakkum lalu) adalah 27,
Ditlantas batas atas
Polda Kep. yang
Babel yang diharapkan
menempuh perubahan
pendidikan 80% menjadi 6
umum tingkat
SMA
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko Sangat
Tidak Signifika
Minor Moderat Signifika
Signifikan n
n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25

8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan

4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24

3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22

2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21

1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20

Area Selera Risiko


Batas Toleransi Risiko
Rentang Nilai Pernyataan Rentang
Simbol Warna
Risiko Nilai Risiko

20 - 25 Sangat Tinggi Merah

16 - 19 Tinggi Jingga

12 - 15 Sedang Kuning

6 - 11 Rendah Hijau

1-5 Sangat Rendah Biru

ransi Risiko
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko Tidak Sangat
Signifika
Signifika Minor Moderat Signifika
n
n n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25

8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan

4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24

3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22

2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21

1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20

Area Selera Risiko


Batas Toleransi Risiko
Rentang Nilai Pernyataan Rentang
Simbol Warna
Risiko Nilai Risiko

20 - 25 Sangat Tinggi Merah

16 - 19 Tinggi Jingga

12 - 15 Sedang Kuning

6 - 11 Rendah Hijau

1-5 Sangat Rendah Biru

ransi Risiko
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko
Tidak Sangat
Minor Moderat Signifikan
Signifikan Signifikan
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25

8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan

4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24 R1

3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22

2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21

1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20

Area Selera Risiko


Batas Toleransi Risiko
Rentang Nilai Pernyataan Rentang
Simbol Warna
Risiko Nilai Risiko

20 - 25 Sangat Tinggi Merah

16 - 19 Tinggi Jingga

12 - 15 Sedang Kuning

6 - 11 Rendah Hijau

1-5 Sangat Rendah Biru

ansi Risiko
IV. PENANGANAN / MITIGASI RISIKO
Mitigasi risiko merupakan tindakan yang bertujuan untuk menurunkan dan / atau menjaga besaran dan/at
dilaksanakan dengan cara mengidentifikasi dan memilih opsi mitigasi risiko, Menyusun rencana mitigasi r
1. Memilih Opsi Mitigasi Risiko
2. Menyusun Rencana Mitigasi Risiko

Formulir Mitigasi Risiko Sebagaimana berikut:

Formulir Penanganan
Unit Organisasi : Subdit Gakkum Ditlantas Polda Ke
Periode Penerapan : Tahun 2023
Rencana penan
Rencana Aksi
Nomor Opsi
penanganan/
Kejadian Risiko penanganan/
Mitigasi
Mitigasi Risiko
Risiko
R001 Tingginya kasus laka 1. Mengurangi 1a. Mengadakan
lantas kemungkinan sosialisasi kepada
masyarakat dalam
2. Mempengaruhi berlalu lintas
dampak secara rutin.

1b. Memberikan
pembinaan berlalu
lintas kepada
masy

2. Mempengaruhi 2a. Memberikan


dampak sosialisasi terkait
kinerja pers
kepada
masyarakat
R002 Tingginya pelanggaran 1. Mengurangi 1a. Melakukan
lalu lintas kemungkinan penegakan hukum
secara tegas dan
2. Mempengaruhi berkeadilan.
dampak
1b. Memberikan
pemahaman
kepada
masyarakat dalam
berlalu lintas

2. Mempengaruhi 2a. Meningkatkan


dampak sosialisasi
peraturan berlalu
lintas kepada
masyarakat.

R003 Penerapan ETLE 1. Mengurangi 1a. Menyusun


belum optimal kemungkinan SOP penerapan
ETLE yang efektif
2. Mempengaruhi dan efisien.
dampak
1b. Mengadakan
pelatihan berbasis
teknologi kepada
personel.

2. Mempengaruhi 2a. Meningkatkan


dampak sosialisasi akan
program
pengembangan
SDM kepada
masyarakat
an / atau menjaga besaran dan/atau level risiko utama hingga mencapai risiko residual harapan. Mitigasi risiko
siko, Menyusun rencana mitigasi risiko, dan melaksanakan rencana mitigasi tersebut dengan tahapan sebagai berik

Formulir Penanganan / Mitigasi Risiko


Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kep. Babel
Tahun 2023
Rencana penanganan / Mitigasi

Sumber Daya yang


Keluaran Target Kendala
dibutuhkan

1a. Jumlah 1a. 30 informasi setiap 1a. kurangnya 1a. Sarana komunikasi
pemberian bulan atensi masy yang bisa diakses may
sosialisasi yg dalam mendapatkan informasi
dilakukan 1b. 6 giat pembinaan memberikan
saran masukan 1b. Anggaran
1b. Jumlah pelaksanaan
pelaksanaan 1b. Keterbatasan
pembinaan kpd dukungan
masy pembinaan

2a. Jumlah 2a. 24 giat sosialisasi 2a. Rendahnya 2a. Anggaran


pelaksanaan antusiasme pelaksanaan sosialisasi
sosialisasi masyarakat
1a. Jumlah 1a. 4 pembinaan setiap 1a. Kurangnya 1a. SDM yang bertugas
penegakan hukum bulannya. konsistensi dalam sebagai pembina
yang dikeluarkan. pembinaan.
1b. 6 pelatihan setiap tahun 1b. SDM dan Anggaran
1b. Jumlah 1b. Kurang pelaksanaan pelatihan
pelaksanaan yg efektifnya
dilakukan. program
pelatihan.

2a. Persentase 2a. 70% (semula = 50%) 2a. Kurangnya 2a. Anggaran
pelaksanaan dan minat masyarakat. pelaksanaan sosialisasi
laporan tertulis.

1a. Jumlah giat 1a. 24 giat rencanaan prog 1a. Kurangnya 1a. SDM sebagai
menentukan bangan SDM perencanaan pembina
perencanaan prog program
ETLE 1b. 22 giat pengembangan pengembangan. 1b. Anggaran
pengembangan
1b. Jumlah 1b. Kurangnya
pelaksanaan dukungan
pengembangan anggaran
pengembangan

2a. Persentase 2a. 48 giat sosialisasi 2a. Kurangnya 2a. Anggaran


pelaksanaan kepedulian pelaksanaan sosialisasi
sosialisasi. masyarakat.
an. Mitigasi risiko
tahapan sebagai berikut:

Jadwal
Implementasi

1a. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

1b. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

2a. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)
1a. Setiap bulan
selama tahun
berjalan (2023)

1b. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

2a. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

1a. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

1b. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)

2a. Setiap bulan


selama tahun
berjalan (2023)
V. PEMANTAUAN DAN REVIEW
Formulir Pemantauan

1. Formulir Laporan Pemantauan Semesteran…. Semester 1)


Unit Organisasi : Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kep. Babel
Periode Penerapan : Tahun 2023
Penanganan / Mitigasi R
Prioritas Risiko
Aksi/ Pengendalian Keluaran
Tingginya kasus 1. mengurangi 1a. Jumlah pemberian
laka lantas kemungkinan sosialisasi yg dilakukan

2. Mempengaruhi 1b. Jumlah pelaksanaan


dampak pembinaan kpd masy

2a. Jumlah pelaksanaan


sosialisasi

Tingginya 1. mengurangi 1a. Jumlah penegakan


pelanggaran kemungkinan hukum yang dikeluarkan.
lalu lintas
2. Mempengaruhi 1b. Jumlah pelaksanaan
dampak yg dilakukan.

2a. Persentase
pelaksanaan dan laporan
tertulis.

Penerapan 1. mengurangi 1a. Jumlah giat


ETLE belum kemungkinan menentukan
optimal perencanaan prog ETLE
2. Mempengaruhi
dampak 1b. Jumlah pelaksanaan
pengembangan

2a. Persentase
pelaksanaan sosialisasi.
er 1)
t Gakkum Ditlantas Polda Kep. Babel
2023
Penanganan / Mitigasi Risiko
Target Realisasi Waktu Implementasi
1a. 30 informasi setiap 1a. 22 informasi setiap 1a. Januari-Juni 2023.
bulan bulan
1b. Januari-Juni 2023
1b. 6 giat pembinaan 1b. 4 giat pembinaan
pelatihan pelatihan 2a. Januari-Juni 2023

2a. 24 giat sosialisasi 2a. 18 giat sosialisasi

1a. 4 pembinaan setiap 1a. 2 pembinaan / bulan. 1a. Januari-Juni 2023.


blnnya.
1b. 3 pelatihan setiap 1b. Januari-Juni 2023
1b. 6 pelatihan setiap tahun
tahun 2a. Januari-Juni 2023
2a. 68%
2a. 70% (semula = 50%)

1a. 24 giat perencanaan 1a. 20 giat perencanaan 1a. Januari-Juni 2023.


prog bangan SDM prog bangan SDM
1b. Januari-Juni 2023
1b. 22 giat 1b. 16 giat
pngembangan pengembangan 2a. Januari-Juni 2023

2a. 48 giat sosialisasi 2a. 37 giat sosialisasi


Indikator Risiko Utama
Penanggung Jawab Nama Batasan Nilai
1a. Subdit Gakkum. Jumlah kejadian laka besaran risiko awal/
lantas di wilkum Polda batas atas (periode lalu)
1b. Subdit Gakkum. Kep. Babel adalah 673, batas bawah
yang diharapkan adalah
2a. Subdit Gakkum. 0

1a. Subdit Gakkum. Tingkat pelanggaran lalu Besaran risiko


lintas di wilkum Polda awal/batas atas (periode
1b. Subdit Gakkum. Kep. Babel lalu) adalah 1,463, batas
bawah yang diharapkan
2a. Subdit Gakkum. 0

1a. Subdit Gakkum. Jumlah penyidik Subdit Besaran risiko


Gakkum Ditlantas Polda awal/batas atas (periode
1b. Subdit Gakkum. Kep. Babel yang lalu) adalah 27, batas
menempuh pendidikan atas yang diharapkan
2a. Subdit Gakkum. umum tingkat SMA perubahan 80% menjadi
6
Indikator Risiko Utama
Nilai Aktual Status Tren Risiko
258 masuk level tinggi (warna Menurun
orange).

425 masuk level sedang Menurun


(warna biru).

15 masuk level sedang Menurun


(warna biru).
2. Formulir Laporan Pemantauan Tahunan
Unit Organisasi : Subdit Gakkum Ditlantas Polda Kep. Babel
Periode Penerapan :Tahun 2023

1) Peta Penilaian Efektivitas Penanganan

Tingkat Risiko Tingkat Risiko


Prioritas Risiko Risiko Sebelum Residual Harapan Aktual

LK LD LR LK LD LR LK LD LR
R001
Tingginya kasus 5 4 23 2 3 9 3 3 13
laka lantas
R002
Tingginya
4 4 21 2 3 9 2 3 9
pelanggaran lalu
lintas
R003
Penerapan ETLE 3 4 18 2 2 5 3 2 9
belum optimal
<diisi sesuai hasil <diisi sesuai hasil berdasarkan
evaluasi risiko risiko residual yang pengukuran risiko
pada formulir diharapkan sesuai aktual setelah
profil dan formulir rencana penanganan
peta Risiko> penanganan Risiko dijalankan
Risiko> pada akhir
tahun>

K
e
m Ditlantas Polda Kep. Babel

Tren Risiko Deviasi/Kesenjangan

Peningkatan 9 – 13 = -4

Flat / Sama 9 – 13 = 0

Peningkatan 5 – 8 = -3
Rekomendasi

Penguatan Strategi

Penguatan Strategi

Penguatan Strategi
Peta Hasil Penanganan Risiko

Tingkat Dampak
Matriks Analisis 1 2 3 4
Risiko Tidak
Minor Moderat Signifikan
Signifikan
5 10 15 20
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 R2 15 18 R3 23 R1
Tingkat Kemungkinan

4 8 12 16
4 Sering Terjadi 6 12 16 19
Kadang 3 6 9 12
3
Terjadi
4 10 14 17
2 4 6 8
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 R1
1 2 3 4
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 R3

Area Selera Risiko


Batas
5
Sangat
Signifikan
20 25
25

16 20
24
12 15
22
8 10
21 R2
4 5
20

Batas Toleransi Risiko

Anda mungkin juga menyukai