Proses Manajemen Risiko dilaksanakan oleh pimpinan dan pegawai di lingkungan Satuan Kerja
Kementerian/Lembaga. Keterkaitan antar tahapan proses Manajemen Risiko dapat digambarkan s
berikut:
Dalam proses penulisan karya tulis yang dimaksud dengan “pimpinan” adalah pejabat yang menjad
dalam penulisan. Peserta didik harus menjelaskan proses manajemen risiko seperti pada gambar di ata
urutan dan disusun secara sistematis, yaitu:
Pada poin ini peserta didik menjelaskan tentang jadwal rapat berkala, insidental, FGD, dan pengg
sistem informasi penggunan manajemen risiko yang bisa dituangkan dalam, matriks sebagai berikut:
TIMELINE
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Rapat Berkala x x x
2 Rapat Insidentil x x x
3 FGD x x x
b. Review MR x x
c. Update Data x x x x x x x x
d. Pelaporan x
atuan Kerja
dapat digambarkan sebagai
LINE
9 10 11 12
x x
x x
x x
x x x x
x x
x x x x
x
II. PENETAPAN KONTEKS
Penetapan konteks bertujuan untuk memahami lingkungan dan batasan penerapan Manajemen Risiko p
2 Masyarakat
NO Peraturan Terkait
5. Kriteria Risiko
a. Kriteria Kemungkinan
Kriteria Kem
Tingkat kemungkinan Persentase kemungkinan
terjadinya dalam 1 periode
Hampir tidak terjadi / Tidak Signifikan (1) x < 5%
Jarang terjadi / Minor (2) 5% < x ≤ 10%
Kadang terjadi / Moderat (3) 10% < x ≤ 20%
Sering terjadi / Signifikan (4) 20% < x ≤ 50%
Hampir pasti terjadi / Sangat Signifikan (5) x > 50%
b. Kriteria Dampak
Contoh Kriteria Dampak 1
Non Fraud
Penurunan Reputasi
Area Dampak
Penurunan Kinerja
4 8 12 16 20
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24
Matriks Analisis
Tidak Sangat
Risiko Signifika
Signifika Minor Moderat Signifika
n
n n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
Tingkat Kemungkinan 5
Terjadi
9 15 18 23 25
4 8 12 16 20
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24
3 6 9 12 15
Kadang
3
Terjadi
4 10 14 17 22
2 4 6 8 10
Jarang
2
Terjadi
2 7 11 13 21
1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
b Level Risiko
Pernyataan
Rentang Nilai Simbol
Rentang Nilai
Risiko Warna
Risiko
16 - 19 Tinggi Jingga
12 - 15 Sedang Kuning
6 - 11 Rendah Hijau
7. Selera Risiko
(diisi sesuai dengan selera risiko dari pemilik risiko atau yang ditetapkan oleh peraturan unit organisa
Contoh : 11
an penerapan Manajemen Risiko pada setiap UPR.
program
Indikator Kinerja Program
Tingkat kecelakaan lalu lintas menurun
sebesar 90%
Hubungan
Pemerintah memiliki peran dalam
menyusun kebijakan dan peraturan terkait
penegakan hukum termasuk dibidang lalu
lintas, Subditgakkum Ditlantas Polda Kep.
Babel bertanggungjawab untuk
melaksanakan penegakan hukum
1)memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat dengan tulus dan ikhlas.
2)memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat dengan prinsip-prinsip
keadilan, kesetaraan, kepastian hukum,
tanggung jawab, transparansi, dan
akuntabilitas.
3)menjaga tingkat akuntabilitas yang
tinggi terhadap masyarakat
Kriteria Kemungkinan
Hukum Reputasi
Tuntutan administratif, tergugat: Menteri Es.I dan Dimuat oleh media massa lokal & media sosial
Es.II namun cepat dilupakan masyarakat
Eselon I
Eselon III
5
Sangat
ka
Signifika
n
20 25
25
16 20
24
Sangat
ka
Signifika
n
20 25
25
16 20
24
12 15
22
8 10
21
4 5
20
oleransi Risiko
Gangguan layanan
Penurunan Kinerja Keselamatan kerja
Organisasi
0,01 per mil < x 0,1 per mil < x ≤ 1 per 1 per mil < x ≤10 per mil
≤ 0,1 per mil mil
Tingkat kepercayaan stakeholders Pemberitaan negatif Pemberitaaan negatif di
baik di media sosial media massa nasional dan
Tingkat kepuasan pengguna Pemberitaan negatif internasional
layanan sebesar 3,25 di media massa lokal Tingkat kepercayaan
< x ≤ 3,5 (skala 4) Tingkat kepercayaan stakeholders rendah
stakeholders sedang Tingkat kepuasan
Tingkat kepuasan pengguna layanan
pengguna layanan sebesar2,5 < x ≤ 3 (skala
sebesar3 < x ≤ 3,25 4)
(skala 4)
Tingkat kepuasan pengguna Pemberitaan negatif Pemberitaaan negatif di
layanan sebesar 3,25 < x ≤ 3,5 (skala di media sosial media massa lokal
4) Tingkat kepuasan Tingkat kepuasan
pengguna layanan pengguna layanan sebesar
sebesar 3 < x ≤ 3,25 2,5 < x ≤ 3 (skala 4)
(skala 4)
realisasi kinerja 90% ≤ x < 95% realisasi kinerja 80% ≤ realisasi kinerja 75% ≤ x <
x < 90% 80%
Sangat Signifikan
(5)
x ≥ Rp 1 Miliar
x ≥ Rp 100 Juta
x ≥ Rp 10 Juta
Tingkat kepercayaan
stakeholders sangat
rendah
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar
≤ 2,5 (skala 4)
Pemberitaan negatif di
media massa nasional
dan internasional
Tingkat kepuasan
pengguna layanan
sebesar
≤ 2,5 (skala 4)
realisasi kinerja x < 75%
III. PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko terdiri atas:
A. Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko bertujuan untuk menentukan semua risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian sas
dampak risiko, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Kejadian Risiko merupakan penyataan kondisional atau peristiwa/keadaaan yang berpotensi, menggag
sasaran.
2. Penyebab Risiko merupakan peristiwa/keadaan yang menjadi penyebab langsung dari kejadian risiko y
internal dan/atau eksternal UPR. Dalam hal penyebab langsung suatu Risiko lebih dari satu, penyebab Ri
penyebab kejadian.
3. Dampak Risiko merupakan akibat langsung yang timbul dan dirasakan setelah Risiko terjadi. Dalam ha
diurutkan berdasarkan urutan signifikansi sebagai dampak Risiko.
4. Perumusan kejadian, penyebab, dan dampak Risiko dapat menggunakan berbagai metode analisis ma
5. Menetapkan Kategori Risiko
a. Risiko diklasifikasikan dalam kategori untuk:
1) menggambarkan seluruh jenis Risiko yang terdapat pada organisasi;
2) menjamin agar proses identifikasi, analisis, dan evaluasi Risiko dilakukan secara komprehensif;
3) menentukan mitigasi Risiko yang tepat.
b. Kategori Risiko ditetapkan sebagai berikut:
a. Profil Risiko
No Kejadian Penyebab
Meningkatnya 1) Mengadakan R001 Tingginya kasus Kurangnya
kamseltibcarlantas sosialisasi kepada laka lantas kedisiplinan
masyarakat dalam pengendara
berlalu lintas
secara rutin.
2) Memberikan
pembinaan berlalu
lintas kepada
masyarakat
Tingkat
kecelakaan lalu
lintas menurun
sebesar 90%
Tingkat
kedisiplinan
masy menjadi
95%l
Optimalnya penerapan ETLE 1) Menyusun R003 Penerapan Kurangnya
oleh Ditlantas SOP ETLE belum kemampuan
penerapan optimal personel
ETLE yang dibidang IT
efektif dan
efisien.
2)
Mengadakan
pelatihan
berbasis
teknologi kpd
pers.
Tingkat
perubahan
mencapai 80%
Identifikasi Risiko
Evaluasi Risiko
Analisis Risiko + Peta Risiko
16 20
Tingkat Kemungkinan
4 8 12
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24 R1
3 6 9 12 15
Kadang
3 4 10 14 17 22
Terjadi
2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21
1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
B. Analisis Risiko
Does the control deal is the control Is the control in
: with (root) casue of officially operation and
R001 risk and documented applied
impact? and consistenly?
communicated
?
YES 1 1 1
PARTLY 2 2 2
NO
Nilai 5
Kriteria Kemungkinan
Persentase
kemungkinan
Tingkat kemungkinan Jumlah frekuensi kemungkinan
terjadinya
terjadinya dalam 1 periode
dalam 1
periode
Sangat jarang: kurang dari 2 kali 1
Hampir tidak terjadi(1) x < 5%
tahun
Jarang terjadi (2) 5% < x ≤ 10% Jarang: 2 kali s.d. 5 kali dalam 1 tahun
Cukup sering: 6 kali s.d. 9 kali dalam 1
Kadang terjadi (3) 10% < x ≤ 20%
tahun
Sering: 10 kali s.d. 12 kali dalam 1
Sering terjadi (4) 20% < x ≤ 50%
tahun
Sangat sering: lebih dari 12 kali dalam
Hampir pasti terjadi(5) x > 50%
1 tahun
7. Kriteria Dampak Risiko
Dampak risiko diklasifikasikan dalam area dampak sesuaidengan jenis dampak kejadian risiko yang
yang meliputi beban keuangan negara, penurunan reputasi,
penurunan kinerja
Eselon I
Beban Keuangan Negara
Eselon III
aaan yang berpotensi, menggagalkan, menunda, menghambat, atau tidak mengoptimalkan pencapaian
b langsung dari kejadian risiko yang diidentifikasi. Penyebab Risiko dapat berupa peristiwa atau keadaan
ko lebih dari satu, penyebab Risiko diupayakan untuk diurutkan berdasarkan signifikansi sebagai
setelah Risiko terjadi. Dalam hal dampak langsung lebih dari satu, dampak Risiko diupayakan untuk
sasi;
dilakukan secara komprehensif; dan
dan peta risiko sebagaimana tabel di bawah ini:
Sistem
o Pengendalian Efektivitas Sistem Kemungkinan
Kategori Risiko
yang Pengendalian
Dilaksanakan
Dampak LK
Jatuhnya korban Operasional Undang-Undang Efektif’ Jarang terjadi
jiwa No.2 Tahun 2002 (2)
tentang Kepolisian
Negara Republik
Indonesia
ak
4 5
Sangat
Signifikan
Signifikan
20 25
23 25
16 20
19 24 R1
12 15
17 22
8 10
13 21
4 5
8 20
5
beri nilai 1 (yes), jika Sebagian beri nilai 3, jika tidak berhubungan sama sekali beri nilai 6.
nilai 1. Jika Sebagian pengendalian yang ada peraturan dan dikomunikasikan atau sudah semua dibuat
, beri nilai 3.
Sebagian beri nilai 2. Jika tidak beri nilai 3.
ia dampak risiko;
dampak kejadian risiko yang mungkin terjadidengan urutan dari bobot tertinggi hingga terendah
Tingkat
Sangat
Minor (2) Moderat (3) Signifikan (4)
Signifikan (5)
Rp 100 Juta ≤ x x ≥ Rp 1 Miliar
<
Rp 1 Miliar
Rp 10 Juta ≤ x x ≥ Rp 100
< Rp 100 Juta Juta
x < Rp 10 Juta x ≥ Rp 10
Juta
0,01 per mil < x 0,1 per mil < x 1 per mil < x X > 10 per mil
≤ 0,1 per mil ≤ 1 per mil ≤10 per mil
malkan pencapaian
iupayakan untuk
Kemungkinan Dampak Besaran Prioritas Risiko Residual Harapan
LR
Risiko Risiko
Penjelasan LD Penjelasan LK LD
Pada periode Siginifikan Kurangnya 23 Sangat 1 Jarang terjadi Moderat
Juli 2023, (4) kedisiplinan Tinggi (2) (3)
jumlah berlalu lintas
kejadian laka menyebabkan
lantas terjadinya laka
sebanyak 365 lantas
kasus
8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan
4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24
3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22
2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21
1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
16 - 19 Tinggi Jingga
12 - 15 Sedang Kuning
6 - 11 Rendah Hijau
ransi Risiko
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko Tidak Sangat
Signifika
Signifika Minor Moderat Signifika
n
n n
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25
8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan
4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24
3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22
2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21
1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
16 - 19 Tinggi Jingga
12 - 15 Sedang Kuning
6 - 11 Rendah Hijau
ransi Risiko
Tingkat Dampak
1 2 3 4 5
Matriks Analisis Risiko
Tidak Sangat
Minor Moderat Signifikan
Signifikan Signifikan
5 10 15 20 25
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 15 18 23 25
8 12 16 20
Tingkat Kemungkinan
4
4 Sering Terjadi 6 12 16 19 24 R1
3 6 9 12 15
3 Kadang Terjadi 4 10 14 17 22
2 4 6 8 10
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 21
1 2 3 4 5
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 20
16 - 19 Tinggi Jingga
12 - 15 Sedang Kuning
6 - 11 Rendah Hijau
ansi Risiko
IV. PENANGANAN / MITIGASI RISIKO
Mitigasi risiko merupakan tindakan yang bertujuan untuk menurunkan dan / atau menjaga besaran dan/at
dilaksanakan dengan cara mengidentifikasi dan memilih opsi mitigasi risiko, Menyusun rencana mitigasi r
1. Memilih Opsi Mitigasi Risiko
2. Menyusun Rencana Mitigasi Risiko
Formulir Penanganan
Unit Organisasi : Subdit Gakkum Ditlantas Polda Ke
Periode Penerapan : Tahun 2023
Rencana penan
Rencana Aksi
Nomor Opsi
penanganan/
Kejadian Risiko penanganan/
Mitigasi
Mitigasi Risiko
Risiko
R001 Tingginya kasus laka 1. Mengurangi 1a. Mengadakan
lantas kemungkinan sosialisasi kepada
masyarakat dalam
2. Mempengaruhi berlalu lintas
dampak secara rutin.
1b. Memberikan
pembinaan berlalu
lintas kepada
masy
1a. Jumlah 1a. 30 informasi setiap 1a. kurangnya 1a. Sarana komunikasi
pemberian bulan atensi masy yang bisa diakses may
sosialisasi yg dalam mendapatkan informasi
dilakukan 1b. 6 giat pembinaan memberikan
saran masukan 1b. Anggaran
1b. Jumlah pelaksanaan
pelaksanaan 1b. Keterbatasan
pembinaan kpd dukungan
masy pembinaan
2a. Persentase 2a. 70% (semula = 50%) 2a. Kurangnya 2a. Anggaran
pelaksanaan dan minat masyarakat. pelaksanaan sosialisasi
laporan tertulis.
1a. Jumlah giat 1a. 24 giat rencanaan prog 1a. Kurangnya 1a. SDM sebagai
menentukan bangan SDM perencanaan pembina
perencanaan prog program
ETLE 1b. 22 giat pengembangan pengembangan. 1b. Anggaran
pengembangan
1b. Jumlah 1b. Kurangnya
pelaksanaan dukungan
pengembangan anggaran
pengembangan
Jadwal
Implementasi
2a. Persentase
pelaksanaan dan laporan
tertulis.
2a. Persentase
pelaksanaan sosialisasi.
er 1)
t Gakkum Ditlantas Polda Kep. Babel
2023
Penanganan / Mitigasi Risiko
Target Realisasi Waktu Implementasi
1a. 30 informasi setiap 1a. 22 informasi setiap 1a. Januari-Juni 2023.
bulan bulan
1b. Januari-Juni 2023
1b. 6 giat pembinaan 1b. 4 giat pembinaan
pelatihan pelatihan 2a. Januari-Juni 2023
LK LD LR LK LD LR LK LD LR
R001
Tingginya kasus 5 4 23 2 3 9 3 3 13
laka lantas
R002
Tingginya
4 4 21 2 3 9 2 3 9
pelanggaran lalu
lintas
R003
Penerapan ETLE 3 4 18 2 2 5 3 2 9
belum optimal
<diisi sesuai hasil <diisi sesuai hasil berdasarkan
evaluasi risiko risiko residual yang pengukuran risiko
pada formulir diharapkan sesuai aktual setelah
profil dan formulir rencana penanganan
peta Risiko> penanganan Risiko dijalankan
Risiko> pada akhir
tahun>
K
e
m Ditlantas Polda Kep. Babel
Peningkatan 9 – 13 = -4
Flat / Sama 9 – 13 = 0
Peningkatan 5 – 8 = -3
Rekomendasi
Penguatan Strategi
Penguatan Strategi
Penguatan Strategi
Peta Hasil Penanganan Risiko
Tingkat Dampak
Matriks Analisis 1 2 3 4
Risiko Tidak
Minor Moderat Signifikan
Signifikan
5 10 15 20
Hampir Pasti
5
Terjadi
9 R2 15 18 R3 23 R1
Tingkat Kemungkinan
4 8 12 16
4 Sering Terjadi 6 12 16 19
Kadang 3 6 9 12
3
Terjadi
4 10 14 17
2 4 6 8
2 Jarang Terjadi 2 7 11 13 R1
1 2 3 4
Hampir Tidak
1
Terjadi
1 3 5 8 R3
16 20
24
12 15
22
8 10
21 R2
4 5
20