www.bpi.ulm.ac.id
Pendahuluan
Pada tahun 2011, dalam rangka pengembangan
SARPRAS di Universitas Borneo Tarakan diadaan
kegiatan penyusunan Detail Engineering Design (DED)
Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo
Tarakan, yang peruntukannya dikhususkan untuk
Laboratorium Teknik Sipil yang terdiri dari Laboratorium
Mektan, Laboratorium Hidro, Laboratorium Jalan dan
Laboratorium Bahan dan Struktur serta ruang
perkuliahan teknik sipil dan ruang penunjang lainnya.
Gambar Denah, view 3D dan Realaisasi Pembangunan
Gedung Laboratorium Teknik Universitas Borneo Gambar 2. View 3D Laboratorium Teknik UBT
Tarakan disajikan pada Gambar 1, Gambar 2 dan
Gambar 3.
Data material:
Mutu beton = K250 (fc’ = 20,75 MPa)
Mutu baja, fy = 390 MPa
Konsol Pendek
Dia. tul. pokok = 16 mm
(Corbel) Dia. tul. hoop = 10 mm
Bearing plate = lebar 200 mm, panjang 300 mm
tebal 10 mm.
Data beban ultimit:
Beban vertikal, VU = 100 kN
Beban horisontal, HU = 20 kN (20% beban vertikal)
Langkah-Langkah:
Langkah – langkah dalam mendesain dan menganalisis :
1. Menentukan daerah B dan D dari struktur
2. Menentukan dimensi bearing plate
Kuat desak efektif yang diijinkan adalah :
Vu
fcu 0,85 n fc ' ................. (Rumus 1)
Aplt
Gambar 4. Corbel di Laboratorium Teknik UBT 3. Memilih dan menentukan Strut-And-Tie Model
Salah satu cara menentukan STM yakni dari trayektori
Keseimbangan gaya-gaya dalam akibat lentur pada tegangan utama diperoleh dari program SAP 2000
beton secara umum diperoleh dari disrtibusi regangan dengan mengacu pada STM standard yang sudah ada.
berdasarkan hukum Bernoulli dan Navier yang 4. Menghitung gaya-gaya batang dengan metode titik
menyatakan bahwa sampai batas tegangan lelehnya, buhul atau program SAP 2000.
regangan akan terdistribusi secara linier dan nol pada 5. Kontrol tegangan pada titik-titik nodal
garis netral. Akibat adanya gangguan dari gaya terpusat Titik nodal type CCT : Batang tarik dianker pada
dan/atau perubahan geometri struktur maka distribusi titik nodal tersebut, sehingga harus dipenuhi
regangan menjadi tidak lagi linier. Daerah-daerah yang syarat:
tidak sesuai dengan prinsip Bernoulli dan Navier ini Fu = fcu x b x Wt = (0,85 x n x fc’) b x Wt
disebut daerah D (Discontinuity) dan tidak dapat .... (Rumus 2)
dirancang berdasarkan metoda yang berdasarkan pada dengan faktor tipe nodal (n):
prinsip tersebut. Model yang rasional, dianggap cukup CCC n : 1,0 jika titik nodal yang
sederhana dan cukup akurat untuk mendesain daerah D dikelilingi batang desak
adalah pendekatan melalui “STRUT-and-TIE-Model”. (strut) dan bearing area.
Pada konsol pendek (corbel) terjadi perubahan CCT n : 0,8 jika titik nodal memiliki satu
geometri struktur secara mendadak serta pada batang tarik (tie).
umumnya menerima beban terpusat, mengakibatkan CTT n : 0,6 jika titik nodal memiliki lebih
pada daerah sekitar konsol pendek (corbel) tidak linier dari satu batang tarik (tie).
(daerah D) sehingga dalam perancangannya Batas tegangan pada batang-batang desak (strut),
memerlukan ketentuan khusus seperti tercantum harus dipenuhi syarat:
dalam ACI 318-02. fcu = (0,85 x s x fc’) ............ (Rumus 3)
Metode dengan faktor tipe strut ( s):
s : 1,0 jika strut prismatic-shape.
Data: s : 0,75 jika strut botle-shape dengan
Data geometrik: tulangan melintang.
b kolom = 60 cm s : 0,6 jika strut botle-shape tanpa
h corbel = 50 cm tulangan melintang, faktor
h ujung menggunakan beton ringan.
corbel = 25 cm s : 0,4 jika strut di dalam daerah-
L corbel = 25 cm daerah sayap tarik.
s : 0,6 jika strut untuk kasus-kasus lain.
ws = Fu/( fcu x b) ................Rumus 4)
6. Perhitungan kebutuhan baja tulangan :
As = Fu / (fy (Rumus 5)
dan n = As / (1/4 D2) ................... (Rumus 6)
7. Kontrol persyaratan tulangan minimum, Luas tulangan
minimum yang disyaratkan ACI untuk tulangan
sengkang atau tulangan pengikat adalah :
Gambar 5. Geometrik Corbel Asmin 0,5 As An , ......... (Rumus 7)
D D'
a/2
s = 50
a Gambar 7.
0,85 fc' Rangka batang
TA
Gambar 4. Finite Element Modelling, Meshing area
pada struktur konsol pendek (corbel) NDD'
Menghitung blok tekan beton (a) dan gaya NDD’, yaitu
Hasil analisis Finite Element Method dari program SAP
dengan menghitung tegangan di nodal D menggunakan
2000 diperoleh trayektori tegangan utama sebagai
Rumus 2 dan gaya tekan NDD’ (gaya tekan NDD’
berikut dengan SMAX mewakili tegangan tarik dan SMIN
diperoleh dari MA = 0), maka didapat tegangan di
mewakili tegangan tekan. Dari tegangan prinsipal SMAX
nodal D = 10,583 MPa, blok tekan beton (a) = 37,04 mm
dan SMIN diperoleh resultante dari kedua tegangan
dan gaya tekan NDD’ = 177,6 kN.
tersebut (Gambar 5), dapat dilihat pada beberapa
Selanjutnya gaya batang dapat dihitung dengan metode
bagian terjadi penyebaran tegangan yang discontinuitas.
titik buhul, hasil perhitungan gaya batang disajikan pada
Tabel 1.