Anda di halaman 1dari 2

A.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang preservasi dan konservasi arsitektur kota
(Burra Charter 1999) antara lain :

1. **Preservasi Arsitektur Kota**:


-Preservasi arsitektur kota adalah pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan dan
melestarikan bangunan dan lingkungan kota yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan
arsitektur yang penting.

2. **Konservasi Arsitektur Kota**:


-Konservasi arsitektur kota memiliki tujuan yang serupa dengan preservasi, yaitu
memelihara warisan arsitektur kota, tetapi dengan lebih banyak fleksibilitas untuk
mengakomodasi perubahan zaman.

B.Preservasi dan konservasi arsitektur kota memiliki fokus yang serupa, yaitu pelestarian
warisan budaya dan arsitektur kota, tetapi ada perbedaan subtil antara keduanya (BY
SHINTAMETTAN 2019)

1. **Preservasi Arsitektur Kota**:


- **Tujuan**: Mempertahankan bangunan dan lingkungan kota yang bersejarah dengan
seakurat mungkin, seringkali dengan cara menjaga keaslian dan integritas struktural
mereka.
- **Pendekatan**: Menekankan pada pemeliharaan bangunan sejarah tanpa modifikasi
besar, mengutamakan penggunaan bahan dan teknik tradisional, dan mencoba
mempertahankan keadaan asli sebanyak mungkin.
- **Manfaat**: Melestarikan sejarah, budaya, dan karakter unik kota, serta mendorong
pemahaman akan arsitektur zaman dulu.

2. **Konservasi Arsitektur Kota**:


- **Tujuan**: Melindungi dan menjaga warisan arsitektur kota dengan tetap
memperhitungkan kebutuhan kontemporer dan fungsi masa kini.
- **Pendekatan**: Mengizinkan modifikasi terbatas pada bangunan bersejarah untuk
mengakomodasi perubahan fungsi atau kebutuhan kota modern, seringkali dengan
menggunakan metode restorasi yang lebih fleksibel.
- **Manfaat**: Mempertahankan warisan budaya sambil memungkinkan adaptasi dan
penggunaan yang lebih luas dari bangunan bersejarah.

Konservasi arsitektur kota seringkali lebih fleksibel daripada preservasi, karena dapat
mengakomodasi perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang mempengaruhi kota.
Pendekatan ini sering digunakan ketika ada kebutuhan untuk menghidupkan kembali
bangunan bersejarah atau mengubahnya menjadi penggunaan yang lebih modern tanpa
mengorbankan seluruh nilai sejarahnya.

Dalam kedua teori ini, penting untuk mempertimbangkan pentingnya pelestarian warisan
budaya sambil menjaga kelangsungan dan perkembangan kota secara berkelanjutan.

C.berikut adalah tiga studi kasus yang masing-masing mencerminkan pendekatan


preservasi dan konservasi arsitektur kota:
**Preservasi Arsitektur Kota:**

1. **Studi Kasus - Kota Praha, Republik Ceko**:


- **Preservasi**: Praha telah sukses dalam mempertahankan banyak bangunan
bersejarah dan situs budaya, seperti Kastil Praha, Jembatan Charles, dan Kota Tua. Banyak
bangunan ini telah dipelihara dengan hati-hati untuk mempertahankan arsitektur dan
karakter aslinya. Ini mendukung industri pariwisata yang kuat dan mempertahankan pesona
unik kota ini.

2. **Studi Kasus - Kota Kyoto, Jepang**:


- **Preservasi**: Kyoto dikenal karena pelestarian warisan budayanya yang kaya. Kota ini
telah mempertahankan kuil-kuil bersejarah, taman-taman berarsitektur tradisional, dan jalan-
jalan berbatu. Pengembangan modern dibatasi di beberapa area untuk menjaga karakter
tradisional Kyoto.

**Konservasi Arsitektur Kota:**

1. **Studi Kasus - Kota London, Inggris**:


- **Konservasi**: London telah mencapai keseimbangan antara pelestarian dan
perkembangan kota yang dinamis. Contohnya adalah proyek pembangunan The Shard,
yang merupakan pencakar langit modern yang spektakuler, yang dibangun di sebelah
bangunan bersejarah seperti Menara London. Ini adalah contoh bagaimana konservasi
dapat menggabungkan arsitektur modern dengan ciri khas sejarah.

2. **Studi Kasus - Kota Melbourne, Australia**:


- **Konservasi**: Melbourne memiliki beberapa bangunan bersejarah yang telah diubah
menjadi penggunaan yang lebih modern. Contoh yang baik adalah Federation Square, yang
terletak di dekat Gedung Parlemen Victoria. Ini adalah contoh bagaimana bangunan
bersejarah dapat diberdayakan kembali untuk tujuan kontemporer dan kebutuhan kota.

Studi kasus ini mencerminkan bagaimana pendekatan preservasi dan konservasi dapat
diterapkan dengan sukses dalam pengembangan perkotaan. Pemilihan pendekatan
tergantung pada nilai sejarah, budaya, dan visi masa depan suatu kota.

Anda mungkin juga menyukai