Anda di halaman 1dari 6

A.

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAHLUK HIDUP SOSIAL

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, tapi sangat membutuhkan peran
orang lain.Karena kita hidup di dunia ini saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.Menurut
Wikipedia Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, berupa hubungan antara individu yang
satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara
kelompok dengan individu.Dalam buku Pengelolaan Lingkungan Sosial(2005), sebagai makhluk sosial,
manusia tidak pernah bisa hidup seorang diri.Di mana pun dan bila mana pun, manusia senantiasa
memerlukan kerja sama denganorang lain.Manusia membentuk pengelompokan sosial di antara
sesama dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. Dalam kehidupan
bersamanya, manusia memerlukan pula adanya organisasi, yaitu jaringan interaksi sosial antar sesama
untuk menjamin ketertiban sosial.Interaksi-interaksi itulah yang kemudian melahirkan sesuatu yang
dinamakan lingkungan hidup, seperti keluarga inti, keluarga luas, atau kelompok
masyarakat.Lingkungan hidup itu sebagai tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial
antara anggota atau kelompok masyarakat beserta pranatanya dengan simbol dan nilai serta norma
yang sudah mapan.Manusia memerlukan lingkungan sosial yang serasi untuk kelangsungan
hidup.Lingkungan hidup yang serasi bukan hanya dibutuhkan oleh seseorang saja, tapi juga oleh
seluruh orang di dalam kelompoknya.Untuk mewujudkan itu dibutuhkan kerja sama kolektif di antara
sesama anggota.Kerja sama tersebut dilakukan untuk membuat dan melaksanaan aturan-aturan yang
disepakati bersama sebagau mekanisme pengendalian perilaku sosial.Sebagai makhluk sosial manusia
berusaha untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk kebutuhan sosialnya.sehari-hariKehidupan
manusia cukup beragam, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan
keamanan, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kesehatan.Interaksi tersebut dapat dilakukan
secara langsung ataupun tidak langsung.Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud), manusia membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari.Manusia perlu berinteraksi dan bersosialisasi dengan sesama.Selain itu manusia sebagai makhluk
sosial tidak dapat dipisahkan dari kelompok-kelompok manusia, sebagai makhluk sosial, manusia akan
selalu berinteraksi dengan masyarakat.

a.Interaksi sosial menurut para ahli

1. Gillin dan Gillin

Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis dan menyangkut hubungan antar orang-
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, atau orang perorangan dengan kelompok
manusia. Apabila dua orang bertemu, maka bisa disebut sebagai interaksi sosial. Contohnya, menegur,
berjabat tangan, saling berbicara, bahkan berkelahi. Sehingga interaksi sosial diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan hubungan sosial dengan individu lain atau kelompok yang
ditandai dengan kontak sosial dan komunikasi.

2. Walgito

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu lain, individu satu dapat
mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, sehingga terdapat hubungan yang saling timbal
balik. Hubungan tersebut dapat terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
atau kelompok dengan kelompok.
3. Basrowi

Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan antara satu orang dengan
orang lain, kelompok dengan kelompok, atau orang dengan kelompok. Interaksi sosial berbentuk
kerjasama tapi juga tindakan, persaingan, dan pertikaian.

4. Partowisastro

Interaksi sosial ialah relasi sosial yang berfungsi menjalin berbagai jenis relasi sosial yang
dinamis, baik relasi itu berbentuk antar individu, kelompok dengan kelompok, atau individu dengan
kelompok.

5. Soekanto

Mengutip dari UNY, interaksi sosial menurut Soekanto merupakan hubungan-hubungan


sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia.

5.Soerjono Soekanto

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara
orang perorang, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorang dengan
kelompok manusia.

6. Kimball Young

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa interaksi sosial tidak akan
mungkin ada kehidupan bersama.

b.Jenis Interaksi Sosial

a. Interaksi antara individu dengan individu

b. Interaksi antara kelompk dengan kelompok

c. Interaksi antara individu dan kelompok

c. Ciri-ciri Interaksi Sosial

Louis (Toneka, 2000) mengemukakan interaksi sosial dapat berlangsung apabila memiliki beberapa
aspek berikut:

a) Lebih dari Satu Orang

Jika seseorang sendiri saja maka tidak akan terjadi interaksi.

Interaksi membutuhkan aksi dan reaksi. Jika seseorang melakukan tindakan maka orang lain
merespon.

b) Ada tujuan tertentu

Tujuan ini harus sama dengan yang dipikirkan oleh pengamat. Para pelaku memiliki tujuan dalam
menjalin interaksi sosial.

Misalnya, interaksi sosial di pasar, terjadi hubungan transaksi antara pedagang dan pembeli.
c) Dimensi Waktu

Yang dimaksud dimensi waktu pada interaksi sosial adalah waktu berlangsungnya interaksi sosial
tersebut, bisa di masa lampau, di masa sekarang atau bahkan di masa yang akan datang.

d.Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Menurut Soerjono Sukanto, interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
memenuhi dua syarat, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.

1. Kontak sosial

Kontak sosial merupakan bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat (langsung)
maupun dengan alat (tidak langsung).

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain agar terjadi upaya saling mempengaruhi antara keduanya.Proses komunikasi ada
dua bentuk yakni verbal dan non verbal.Komunikasi verbal menggunakan lisan dan tulisan. Sedangkan
non verbal menggunakan simbol-simbol, misalnya gestur tubuh dan bahasa isyarat.

e. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

Menurut Gerungan (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi sosial yaitu:

1. Imitasi

Imitasi mempunyai peran yang penting dalam proses interaksi.Salah satu segi positif dari imitasi
adalah dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.Tetapi imitasi
juga dapat menyebabkan hal-hal negatif, misalnya yang ditirunya adalah tindakan-tindakan yang
menyimpang dan mematikan daya kreasi seseorang.

2. Sugesti

Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi sosial hampir sama.Bedanya adalah
bahwa dalam imitasi itu orang yang satu mengikuti sesuatu di luar dirinya.Sedangkan pada sugesti,
seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya yang lalu diterima oleh orang lain di
luarnya.Orang yang mampu memberikan sugesti biasanya mempunyai kedudukan, kewibawaan, atau
sifat otoriter sehingga disegani.

3. Identifikasi

Identifikasi adalah proses berinteraksi dengan cara meniru atau mengikuti hampir sama seluruh dari
perilaku orang lain, penampilan fisik, dan sifatnya lebih permanen.Identifikasi sifatnya lebih mendalam
karena kepribadian individu dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi.Proses ini dapat
berlangsung dengan sendirinya ataupun disengaja, individu memerlukan tipe-tipe ideal tertentu di
dalam proses kehidupannya.

4. Simpati

Simpati merupakan suatu proses dimana individu merasa tertarik pada pihak lain.Simpati bisa
dikatakan, suatu perasaan ikut larut merasakan kesedihan mereka yang tertimpa musibah.Didalam
proses ini perasaan individu memegang peranan penting walaupun dorongan utama pada simpati
adalah keinginan untuk kerjasama.Adapun empati adalah kelanjutan dari rasa simpati yang berupa
perbuatan nyata untuk mewujudkan rasa simpatinya

B. BENTUKBENTUK INTERAKSI SOSIAL

Bentuk-Bentuk interaksi sosial bisa dibedakan dari berbagai hal. Sebagai makhluk sosial,
manusia tentu saja membutuhkan proses sosial seperti kerja sama, kompetisi, dan juga konflik. Hal
tersebutlah secara sederhana bisa diartikan sebagai sebuah interaksi sosial.Biasanya interaksi ini
dilakukan melalui kegiatan-kegiatan positif. Interaksi-Interaksi inilah yang nantinya akan berujung
pada persatuan dan kesatuan.Pada dasarnya, interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua, yakni
proses asosiatif dan disosiatif.

a.Bentuk-Bentuk Interaksi: Proses Asosiatif

Proses ini dikenal juga dengan proses sosial integratif atau konjungtif. Dalam proses sosial ini
anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang mengarah pada pola-pola
kerjasama.

Proses asosiatif sendiri dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:

1. Kerja sama

Kerja sama merupakan proses yang dilakukan oleh suatu kelompok atau perorangan untuk mencapai
tujuan bersama. Kerja sama bisa diawali dengan kesamaan tujuan.Bentuk kerja sama:

Kerja sama spontan

Kerja sama langsung, contoh hasil perintah atasan kepada bawahan

Kerja sama kontrak

Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial.

2. Akomodasi

Akomodasi memiliki tujuan untuk menciptakan keseimbangan interaksi sosial terkait dengan norma
yang ada di masyarakat. Bisa diartikan jika akomodasi merupakan proses penyesuaian diri atau
kelompok manusia yang semula saling bertentangan.Ada delapan bentuk akomodasi, yakni:

a.Coersion

Coersion terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain terutama terhadap
pihak yang lebih lemah.

b.Kompromi

Hal ini terjadi ketika pihak yang berselisih saling berusaha untuk mencapai penyelesaian, dan semua
pihak bersedia untuk memahami satu sama lain.

c.Arbitrasi

Proses ini dilakukan jika pihak yang berselisih tidak bisa mencapai penyelesaian bersama sehingga
dihadirkan pihak ketiga yang membantu permasalahan.
d.Mediasi

Hampir sama dengan arbitrasi, namun dalam mediasi pihak ketiga bertindak sebagai penengah tidak
punya wewenang memberi keputusan penyelesa ian perselisihan antara kedua belah pihak.

e.Konsiliasi

konsiliasi adalah bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang
berselisih demi tercapainya persetujuan bersama.

f.Toleransi

Toleransi merupakan bentuk akomodasi tanpa persetujuan resmi. Ada keinginan menghindarkan diri
dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

g.Stalemate

Hal ini terjadi jika individu atau kelompok yang berselisih memiliki kekuatan yang seimbang.

h. Ajudikasi

Ajudikasi dipahami sebagai penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

3. Asimilasi

Asimilasi Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses
mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.Contoh nyata dari asimilasi ini
adalah penggunaan bahasa daerah tertentu oleh orang-orang yang tinggal di dalamnya tanpa
memandang suku atau ras dari masing-masing orang.

4. Akulturasi

Akulturasi ini adalah semua bentuk penerimaan atas unsur-unsur baru dan menjadikannya suatu
kebuadyaan baru tanpa menggeser kebudayaan lama yang sudah ada sebelumnya.Bentuk-Bentuk
Interaksi:

b. PROSES DISOSIATIF

Proses Disosiatif Proses ini merupakan keadaan yang dihasilkan karena adanya pertentangan
antar anggota masyarakat. Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau
disjungtif. Proses sosial disosiatif meliputi:

1. Persaingan

Persaingan merupakan proses sosial dimana dua belah pihak saling berlomba melakukan sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu. Persaingan terjadi bila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang
jumlahnya sangat terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.

2. Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan
penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
3. Konflik

Bentuk lanjut dari kontravensi adalah adanya pertikaian dan konflik. Konflik secara umum memang
sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang alami.

Sumber – sumber reverensi:

https://m.merdeka.com/trending/bentuk-bentuk-interaksi-sosial-lengkap-beserta-penjelasannya-
kln.html?page=all

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/apa-saja-jenis-jenis-interaksi-sosial-
berdasarkan-subjeknya-ghfr?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16336936440404&amp_ct=1633693652978&csi=1&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fapa-saja-
jenis-jenis-interaksi-sosial-berdasarkan-subjeknya-ghfr

https://www.suara.com/news/2021/01/12/150517/pengertian-interaksi-sosial-oleh-para-ahli?page=2

https://m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2021/08/12/interaksi-sosial-pengertian-jenis-ciri-ciri-
syarat-faktor-dan-bentuknya?page=2

https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/edu/detikpedia/d-5752680/
pengertian-interaksi-sosial-ciri-ciri-syarat-terjadi-dan-ragam-bentuknya/amp?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16336913576470&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s

Anda mungkin juga menyukai