Anda di halaman 1dari 15

Penjelasan PPT

Pertanyaan Kunci

1. Apa hakikat keragaman dan kesetaraan manusia?

2. Apa problematika dalam keragaman dan kesetaraan manusia?


Bagaimana solusinya?

3. Bagaimana keragaman dalam dinamika sosial masyarakat?


Tujuan

1. Mengetahui hakikat keragaman dan kesetaraan manusia

2. Mengetahui problematika keragaman dan kesetaraan serta


solusinya

3. Memahami keragaman dalam dinamika sosial masyarakat


Definisi
1. Manusia 2. Keragaman
3. Kesetaraan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keragaman
Manusia menurut Kamus Besar Bahasa kesetaraan adalah persamaan kedudukan,
memiliki arti beragam-ragam, berjenis-jenis.
Indonesia adalah makhluk yang berakal
Sedangkan menurut situs resmi Kementrian persamaan tingkatan, tak ada yang lebih
budi / mampu menguasai makhluk Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tinggi atau lebih rendah, sederajat.
lain. Manusia akan menjalani proses keragaman adalah suatu kondisi dalam
Kesetaraan disebut juga dengan
kehidupan yang memiliki 5 yakni masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
Kesederajatan.Kesetaraan ini adalah kata
proses pada masa bayi, anak, remaja, dalam berbagai bidang. Contohnya perbedaan
turunan dari tara. Kamus Besar Bahasa
dewasa hingga lanjut usia .Manusia suku bangsa, adat istiadat, budaya, dan
agama.Kita dapat menemukan perbedaan atau Indonesia mengartikan tara sebagai yang
atau orang adalah spesies primata
keragaman Indonesia dari hal-hal sederhana. sama baik itu tingkatan, kedudukan dan
dengan populasi yang terbesar,
persebaran yang paling luas, dan Misalnya kamu dan temanmu memiliki logat semacamnya. KBBI menyamakan tara dengan
berbahasa yang berbeda karena berasal dari imbangan. Kesetaraan mengakar pada setara
dicirikan dengan kemampuannya
daerah yang berbeda pula.Keberagaman adalah
untuk berjalan di atas dua kaki serta yang maksudnya adalah sejajar, sama
suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat
otak yang kompleks yang mampu tingginya, sama rendahnya, sama
banyak perbedaan dalam berbagai bidang.
membuat peralatan, budaya, dan tingkatannya, sama keududukannya, sama
Keberagaman berarti memahami bahwa setiap
bahasa yang rumit. kualitasnya, sebabanding, sepadan, seimbang
individu memiliki keunikan masing-masing dan
mengakui perbedaan individu lainnya. dan lain sebagainya.
Hakikat Keragaman dan Kesetaraan Manusia
Definisi Keragaman Manusia Definisi Kesetaraan Manusia

Keanekaragaman manusia adalah suatu kondisi yang Kesetaraan manusia bermakna bahwa makhluk ciptaan
menunjukan manusia makhluk yang unik yang memiliki ciri Tuhan Yang Maha Esa memiliki tingkatan atau kedudukan
khas tersendiri. Keanekaragaman tersebut meliputi yang sama. Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber
perbedaan fisik, suku, agama, ras, kebudayaan, gender, dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan
lapisan sosial, dan sebagainya. dengan kedudukan yang sama, yaitu sebagai mahluk mulia
dan tinggi derajatnya dibanding mahluk lain.
Kemajemukan dalam Dinamika Sosial Masyarakat
Kemajemukan berasal dari kata majemuk yang berarti banyak, beragam, beraneka jenis. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat
kemajemukan yang terjadi dalam masyarkat, terutama pada kehidupan masyarakat di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu Negara
majemuk terbesar di dunia.

Menurut Furnifall, masyarakat majemuk memiliki ciri kehidupan masyarakat secara berkelompok yang berdampingan secara fisik, tetap
terpisah oleh kehidupan sosial dan tergabung dalam sebuah kesatuan politik yang sama. Konsep ini merujuk pada masyarakat Indonesia pada
era penjajahan atau kolonial Belanda. Masyarakat Hindia Belanda pada waktu itu mengelompokkan komunitasnya kedalam ras, etnis, ekonomi,
dan agama tertentu. Masyarakat dalam satuan-satuan tersebut hidup pada lokasinya masing-masing dengan system sosialnya sendiri,
meskipun berada dibawah kekuasaan politik kolonial. Namun, konsep masyarakat majemuk Furnivall diatas, dipertanyakan keabsahannya
sekarang mengingat telah terjadi perubahan fundamental akibat pembangunan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Usman Pelly (1989) membagi masyakat majemuk disuatu kota berdasarkan dua hal, horizontal dan vertikal.
Kelompok masyarakat horizontal
-Etnis adalah suatu golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya,
biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama.

-Bahasa daerah atau bahasa regional adalah bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara berdaulat, yaitu di suatu
daerah kecil, negara bagian federal, provinsi, atau teritori yang lebih luas.

-Adat Istiadat adalah kebiasaan turun-temurun yang dilakukan berulang- ulang yang telah menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu
daerah atau seperangkat nilai atau norma, kaidah dan keyakinan sosial yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
pertumbuhan dan perkembangan Masyarakat.

-Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan.

-Pakaian adalah bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. sedangkan Makanan dapat dikatakan sebagai
makanan khas daerah apabila makanan tersebut merupakan warisan dan ciri khas dalam suatu daerah. Pada dasarnya, makanan
dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku dan daerah tempat tinggalnya, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya
masing-masing.
Kelompok masyarakat vertikal
-Penghasilan adalah jumlah besar kecilnya penerimaan dan pemasukan tiap individu yang pada dasarnya berbeda, tergantung perekonomian

tiap golongan.

-Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

-Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang

berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

-Pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan tertentu yang dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Manusia perlu

bekerja untuk mempertahankan hidupnya. Dengan bekerja seseorang akan mendapatkan uang. Uang yang diperoleh dari hasil bekerja

tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

-Status sosial adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan kelompok-kelompok lain di dalam

kelompok yang lebih besar lagi. Dalam arti lingkungan pergaulan sehari-hari, prestisenya, dan adanya hak-hak serta kewajiban-kewajibannya.
Problematika Keragaman dan Kesetaraan Serta Solusi
Sifat dasar masyarakat majemuk menurut Van Den Berghe:

1.Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah
suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar
negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya.
2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam
menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu.
3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan
bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan.
4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya
semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah
5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi
pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama.
6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling
tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya.
Contoh problematika
1. Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai sosial dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap
kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama.

-Tragedi sampit (suku madura dan dayak) Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik ini
mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

-tragedi poso, Kerusuhan Poso25 Des 1998 – 20 Des 2001 Konflik Poso ini berdampak sangat merugikan ditatanan bidang, politik, ekonomi dan sosial budaya serta
meninggalkan beban trauma psikologis terutama pada anak-anak dan perempuan yang mengalami trauma kekerasaan atau pelecehan ketika kerusuhan terjadi

-tragedi Ambon Konflik ini bermula pada era Reformasi awal 1999 hingga penandatanganan Piagam Malino II tanggal 13 Februari 2002. Penyebab utama konflik ini adalah
ketidakstabilan politik dan ekonomi secara umum di Indonesia setelah Soeharto tumbang dan rupiah mengalami devaluasi selama dan seusai krisis ekonomi di Asia Tenggara

-perang adat papua Kronologi perang suku yang dilakukan oleh suku kerabat yaitu suku Moni dan suku Dani pada tahun 2014 dipicuh karena perebutan hak atas tanah di
wilayah Jayanti Timika- PapuaPerang suku pada tahun 2014 berlangsung hingga enam bulan merenggut korban 21 orang.

2. Stereotip

Stereotip sering diartikan sebagai ejekan, juga merupakan gambaran-gambaran atau angan-angan atau tanggapan tertentu terhadap individu atau kelompok yang dikenai
prasangka.

3. Labelling

Teori pelabelan berpendapat bahwa identitas diri dan perilaku individu dapat ditentukan atau dipengaruhi oleh istilah yang digunakan untuk menggambarkan atau
mengklasifikasikannya. Ini berkaitan dengan konsep Ramalan swawujud dan stereotip.
1.Prasangka

Prasangka merupakan penilaian atau pendapat tanpa melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Penilaian tersebut bersifat negatif yang terkebih dahulu
ada mengenai anggota pada kelompok tertentu, seperti ras, agama, entnis, dan lainnya. Prasanga juga merupakan keyakinan bersifat merendahkan, afek
tidak suka, dan tindakan bermusuhan terhadap anggota kelompok lain. Sumber prasangka terdiri dari sumber sosial, sumber emosi, sumber kognitif, dan
sumber motivasi

2 Diskriminasi

Diskriminasi adalah perilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata berdasarkan keanggotaannya dalam kelompok Misalnya banyak
perusahaan yang menolak mempekerjakan karyawan dari etnik tertentu. Diskriminasi bisa terjadi tanpa adanya prasangka dan sebaliknya seseorang yang
berprasangka juga belum tentu akan mendiskriminasikan

3.Rasisme

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rasisme atau rasialisme merupakan paham bahwa ras diri sendiri adalah ras yang paling unggul. Ras lain diluar
rasnya sendiri dipandang sebagai ras yang rendah.Kata ras berasal dari bahasa prancis dan itali “razza” pertama kali istilah ras dikenalkan Franqois
Bernier, antropolog perancis, untuk mengemukakan gagasan tentang perbedaa manusia berdasarkan kategori atau karakteristik warna kulit dan bentuk
wajah. Setelah itu, orang lalu menetapkan hirarki manusia berdasarkan karakteristik fisik atas orang eropa berkulit putih yang diasumsikan sebagai warga
masyarakat kelas atas berlawanan dengan orang afrika yang berkulit hitam sebagai warga kelas dua.

4.Teori kambing hitam mengemukakan kalau individu tidak bisa menerima perlakuan tertentu yang tidak adil, maka perlakuan itu dapat ditanggungkan
kepada orang lain. Ketika terjadi depresi ekonomi di jerman, Hitler mengkambing hitamkan orang yahudi sebagai penyebab rusaknya sistim politik dan
ekonomi di negara itu
Solusi
Solusi
1. Membangun semangat religious

2. Menumbuhkan semangat nasionalisme

3. Menumbuhkan semangat pluralism

4. Menumbuhkan semangat humanisme

5. Membangun dialog antar umat beragama

6. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi


hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi dunia.
Kesimpulan dan saran
• Keragaman dalam suatu lingkup masyarakat tidak mungkin dapat dipisahkan, karena
dimana ada kumpulan manusia disitu pasti terdapat keragaman. Keragaman bila disikapi
dengan cara negatif dapat timbul menjadi konflik, namun di sisi lain bila disikapi dengan
arif dan bijaksana dapat menjadi berkah dan anugerah bagi masyarakat tersebut.
Kesetaraan merupakan salah satu aspek peenting dalam masyarakat karena prinsip
kesetaraan dapat meminimalisir terjadinya konflik yang diakibatkan oleh keragaman.

• Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau
kelompok manusia harus memiliki kesadaran diri terhadap realita yang berkembang
ditengah masyarakat sehingga dapat menghindari masalah yang berpokok-pangkal dari
keragaman dan kesetaraan sebagai sifat dasar manusia.

Anda mungkin juga menyukai