Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ahmad Hanafi

NIM : 07120322003
Matkul : Metodologi Keperawatan

1. Seorang pria usia 35 tahun dirawat di ruangan penyakit dalam RSUD Merauke, dari hasil
pengkajian didapatkan data klien mengatakan dikaki kirinya merasa nyeri bila dilakukan
pergerakan, adanya kelemahan otot, klien lemah, ada gangguan integritas kulit, adanya atropi
pada psiko motorik, mengalami keletihan, cemas dan gelisah.

Klasifikasi Data
DS DO
klien mengatakan dikaki kirinya merasa nyeri adanya kelemahan otot, klien lemah, ada
bila dilakukan pergerakan gangguan integritas kulit, adanya atropi pada
psiko motorik, mengalami keletihan, cemas dan
gelisah

Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Keperawatan
O
1 2 3 4
1 Gangguan Mobilitas Setelah dilakukan Intervensi Utama:
Fisik b.d. Penurunan tindakan keperawatan Dukungan Mobilisasi (I.05173)
massa otot d.d. selama 3x24 jam Observasi
DS: Pasien mengeluh diharapkan Mobilitas 1) Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
sulit menggerakkan Fisik meningkat lainnya
ekstremitas dengan kriteria hasil: 2) Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
DO: Kekuatan otot 1) Pergerakan 3) Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
menurun, Rentang ekstremitas sebelum memulai mobilisasi
gerak (ROM) menurun meningkat 4) Monitor kondisi umum selama melakukan
2) Kekuatan otot mobilisasi
meningkat Terapeutik
3) Rentang gerak 1) Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu
(ROM) meningkat
(mis. pagar tempat tidur)
2) Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
3) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1) Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
2) Anjurkan melakukan mobilisasi dini
3) Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. duduk di tempat tidur, duduk di
sisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke
kursi)
MOBILISASI
A. Definisi
Mobilisasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan ringan
diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan
berjalan ke luar kamar (Herman, Santoso, & Yunitasari, 2020).
obilisasi merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang diperlukan oleh individu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang berupa pergerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan
maupun kemampuan aktivitas (Perry & Potter, 2010). Mobilisasi adalah kemampuan
individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Koyuncu & Iyigun, 2021)
B. Tujuan
Beberapa tujuan dari mobilisasi adalah :
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
6. Mempercepat proses penutupan jahitan operasi
7. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan atau
dapat memenuhi kebutuhan gerak harian.
C. Indikasi Mobilisasi
Indikasi di perbolehkan untuk latihan rentang gerak :
1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran, salah satu efek yang ditimbulkan pada
anestesi umum adalah efek anesthesia yaitu analgesia yang di sertai hilangnya
kesadaran
2. Kelemahan otot adalah salah satu efek dari trias anesthesia adalah efek relaksasi otot
3. Fase rehabilitasi fisik Beberapa fisioterapis menempatkan latihan pasif sebagai
preliminary exercise bagi pasien yang dalam fase rehabilitasi fisik sebelum
pemberian terapi latihan yang bersifat motor relearning
4. Klien dengan tirah baring lama Pemberian terapi latihan berupa gerakan pasif sangat
bermanfaat dalam menjaga sifat fisiologis dari jaringan otot dan sendi pada pasien
dengan tirah baring lama.
5. Jenis latihan mobilisasi dapat di berikan sedini mungkin untuk menghindari adanya
komplikasi akibat kurang gerak, seperti kontraktur, kekakuan sendi, dan lain-lain
D. Kontraindikasi Mobilisasi
1. Trombus/emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma medulla spinalis atau trauma system saraf pusat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MOBILISASI
Tindakan :
Tahap mobilisasi dini menurut (Beyer, 1997) dijelaskan sebagai berikut:

No Tindakan Gambar
1. Jaga privacy klien

2. Mengkomunikasikan kepada
pasien apa saja tindakan yang
akan dilakukan
3. Mobilisasi atau gerakan awal :
minta pasien untuk nafas
dalam, batuk efektif, dan
menggerakan ekstremitas

4. Mobilisasi atau gerak


memutarkan pergelangan kaki
dan lengan
5. Mobilisasi atau gerakan duduk
tegak selama 5 menit

6. Mobilisasi atau gerakan turun


dari tempat tidur dan beridiri
(3x/hr)

7. Mobilisasi atau gerakan


berjalan dengan bantuan ( 2
x/hr )

8. Mobilisasi atau gerakan berdiri


sampai kembali duduk naik ke
tempat tidur tanpa bantuan
secara perlahan.
9. mobilisasi atau gerakan
bangkit dari duduk ditempat
tidur tanpa bantuan
10. Rapikan pasien

Anda mungkin juga menyukai