Anda di halaman 1dari 12

Psikologi Klinis

Obsessive Compulsive
Disorder (OCD)
Marcell Juan Geraldy
2273201110044
Sejarah Psikologi Klinis
● Lahir berdasarkan pendapat Hippocrates: “ bahwa setiap perilaku, termasuk gejala sakit,
bersumber dari otak”. Otak disubstitusikan dengan istilah “psike”, “jiwa”, “mental”,
“mind”.
● Penggabungan istilah Psikologi Klinis dilakukan oleh Lightner Witmer, 1890 - 1896
○ Psikologi → terkait dengan akademik sebagai ilmu
○ Klinis → klinik→ tempat orang berobat

● Tahun 1896 dianggap sebagai tahun lahirnya psikologi klinis, dan L. Witmer dianggap
sebagai Bapak Psikologi Klinis.
• Pendirian “psychological Clinic” di RS Pennsyvania oleh
L.Witmer (tahun 1890).
• Tugas psikolog: memberikan “mental test” (terutama tes
kecerdasan). Sejak itulah psikologi klinis sering dikaitkan
dengan pemberian tes-tes pada orang-orang sakit di RS
• 1908 Witmer mempublikasikan buku “Clinical
Psychology” (edisi pertama) yang berisi seputar seluk
beluk bidang pekerjaan yang ditekuninya selama 10
tahun, dan penjelasan mengapa bidang (Psi Klinis)
diperlukan.
Bidang terapan yang berpijak pada 2 disiplin ilmu, yaitu Psikologi akademik
dan Kedokteran (terutama psikiatrik) timbul masalah, sebagai berikut:
● Identitas psikolog klinis,
● Istilah-istilah yang digunakan, dan
● Kewenangan dalam melakukan psikoterapi
Masalah istilah-istilah yang Masalah kewenangan dalam
Masalah identitas psikolog klinis
digunakan melakukan psikoterapi

• Psikolog klinis merupakan • Kedokteran menggunakan • Karena tidak mempunyai dasar


ilmuwan (scientist) sesuai istilah-istilah yang sama pendidikan kedokteran, maka
dengan latarbelakang psikologi dengan yang digunakan dalam hak psikolog klinis dalam
akademik, atau lebih psikologi, namun berbeda memberikan psikoterapi
merupakan praktisi sesuai dalam pendefinisiannya. seringkali dipermasalahkan
dengan latarbelakang medis? • Cth: emosi → sesuatu yang
Atau ilmuwan sekaligus bertentang dengan rasio.
praktisi? Emosi → membahas
pengalaman emosi spesifik
Definisi Psikologi Klinis

Menurut Witmer, 1912 Psikologi Klinis adalah metode yang


digunakan untuk mengubah atau mengembangkan jiwa seseorang
berdasarkan hasil observasi dan eksperimen dengan menggunakan teknik
penanganan pedagogis (mendidik dan membantu orang untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuannya).
Definisi Psikologi Klinis
American Psychological Association (APA) seksi klinis, 1935:
▪ “Psikologi Klinis adalah wujud psikologi yang bermaksud memahami kapasitas perilaku dan
karakteristik individu yang dilaksanakan melalui metode pengukuran, analisis, serta pemberian saran dan
rekomendasi, agar individu mampu melakukan penyesuaian secara patut”.
▪ Bidang psikologi klinis mengintegrasikan ilmu, teori, dan praktis untuk memahami dan mengurangi
ketidaksesuaian, ketidakmampuan, dan rata tak nyaman juga meningkatkan adaptasi, penyesuaian
manusia, dan perkembangan pribadi.
▪ Psikologi klinis memusatkan kegiatannya pada aspek intelektual, emosional, biologis, sosial, dan
perilaku pemfungsian manusia sepanjang hiduonya, dalam berbagai budaya, dan taraf sosioekonomik.
Obsessive Compulsive Disorder

Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan mental yang mendorong


penderitanya untuk melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang. Tindakan tersebut ia
lakukan untuk mengurangi kecemasan dalam pikirannya.
Obsessive Compulsive Disorder dapat dialami oleh siapa saja dari semua kelompok usia,
tetapi paling sering muncul di usia 7–17 tahun. Penderita OCD biasanya menyadari bahwa pikiran
dan tindakannya berlebihan, tetapi mereka tidak bisa melawannya.
• Kriteria/karakteristik: Termasuk obsesi atau kompulsif
• Definisi obsesi:
Pemikiran yang berulang dan terus-menerus, dorongan, atau gambaran berbagai
pengalaman, pada beberapa waktu ketika muncul gangguan, seperti mengganggu dan tidak sesuai
dan hal tersebut menyebabkan kecemasan atau distress.
• Definisi kompulsif:
Perilaku repetitif (misalnya, mencuci tangan, menyusun, memeriksa) atau tindakan
mental (misalnya, berdoa, menghitung, mengulang kata-kata secara diam-diam) bahwa orang yang
merasa didorong untuk melakukan respon terhadap obsesi, atau sesuai dengan aturan yang harus
diterapkan secara kaku,
Perilaku atau tindakan mental bertujuan untuk mencegah atau mengurangi
tekanan atau mencegah beberapa peristiwa atau situasi yang ditakuti; namun, perilaku atau
tindakan mental ini tidak berhubungan secara realistis dengan apa yang mereka rancang
untuk menetralisir atau mencegah atau hal tersebut secara jelas berlebihan.
Pada beberapa titik selama gangguan, orang tersebut mengakui bahwa obsesi
atau dorongan tersebut berlebihan atau tidak masuk akal.
Obsesi atau dorongan menyebabkan penderitaan, menghabiskan banyak waktu (mengambil
lebih dari 1 jam sehari), atau secara signifikan mengganggu rutinitas normal, fungsi kerja (atau akademik),
atau kegiatan atau hubungan sosial yang biasa.
Jika gangguan lainnya hadir, wujud dari obsesi atau dorongan tidak terbatas untuk itu
(misalnya, terobesesi dengan makanan yang bersamaan dengan gangguan makan; menarik rambut yang
bersamaan dengan trikotilomania, perhatian dengan penampilan yang bemaan dengan Body Dysmorphic
Disorder, penggunaan obat-obatan secara berlebihan yang bersamaan dengan Substance Use Disorder,
terobsesi memiliki penyakit yang bersamaan dengan Hypochondriasis, terobsesi dengan dorongan seksual
atau fantasi yang bersamaan dengan paraphilia; atau merenungi perasaan bersalah di hadapan Mayor
Depressive Disorder).
Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya,
penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum.
Thankyou!
CRÉDITOS: Esta plantilla de presentación es una creación
de Slidesgo, e incluye iconos de Flaticon e infografías e
imágenes de Freepik

Anda mungkin juga menyukai