Anda di halaman 1dari 9

Stoisisme dan Kesehatan

Mental
Stoisisme Klasik & Stoisisme Modern
Salah satu tokoh yang militan
Mengutip D. Robertson and T. Codd, Stoisisme menggunakan paham ini
bertahan selama lima abad tetapi konsep dan adalah Paul Charles Dubois,
praktik ‘terapinya’ seringkali diabaikan sampai seorang psikiater asal Swiss.
awal abad ke-20.
Ia menggunakan metode
dialektika Sokrates dan
Terapi ala Stoisisme mulai muncul Ketika adanya mengajarkan mereka prinsip-
pendekatan rasional terhadap psikoterapi, yang prinsip dasar filosofi
menyatakan bahwa banyak masalah emosional dan kehidupan Sokrates dan Stoa
psikosomatik disebabkan oleh self-judging yang kepada pasiennya.
negatif.

.
Para psikoterapis mulai menemukan kembali Stoisisme
sejak 1950-an dan seterusnya melalui tulisan-tulisan
Albert Ellis, psikiater asal Amerika yang kemudian
mengembangkan Rational Emotive Behavior Therapy
(REBT).
Ellis menjelaskan premis sentral dari pendekatan kognitif
untuk psikoterapi: gangguan emosional dan segala gejala yang
terkait tidak disebabkan oleh peristiwa eksternal.
Cth: orang yang sering negative thinking sebenarnya berasal
dari keyakinan irasionalnya terhadap suatu peristiwa.
Kepada para pasiennya, Ellis seringkali mengajarkan
kutipan terkenal dari Epictetus selama fase sosialisasi
awal pengobatan:

"Orang tidak secara emosional tertekan karena


suatu peristiwa tetapi karena keyakinan mereka
tentang dirinya.“

Mengikuti Epictetus, Marcus Aurelius juga selalu


berlatih untuk memilah antara apa yang tergantung
pada dirinya dan apa yang tidak agar terhindar dari
emosi negatif.
Melalui tulisan Ellis, seorang psikiater asal
Amerika yang bernama Aaron Back juga
menggunakan pendekatan Stoisisme untuk
metode terapinya yang disebut Cognitive
Behavioral Therapy (CBT) Para pengikut CBT menyadari bahwa filsafat Stoa
dengan psikologi kognitif mengarah ke
kesimpulan yang sama:
"Kontrol perasaan paling intens dapat dicapai
dengan mengubah ide seseorang."
• Tertulis di Psychology Today, Stoisisme
memiliki beberapa kesamaan dengan metode
CBT dan berguna untuk kesehatan mental.
• Disebut dapat mengatasi kecemasan (anxiety)
dan depresi.
• Menurut Stoisisme, sikap emosional, negative
thinking, atau baperan adalah bentuk dari cara
berpikir yang salah.
• Sumber dari segala keresahan dan
kekhawatiran kita berada di dalam pikiran
kita, bukan di luar diri kita.
Beberapa hal yang diajarkan Stoisisme tentang kesehatan
mental yang baik:

1. Kontrol apa yang berada di bawah kendali kita


2. Tentukan sendiri sikap kita
3. Kombinasikan emosi/perasaan dengan rasio
4. Hidup berorientasi masa kini
5. Tidak membatasi diri
6. Merencanakan kemungkinan hal buruk
7. Merefleksikan hidup kita
8. Live your values (keberanian, kebijaksanaan, penguasaan
diri, keadilan)
"Aku tidak bahagia, karena ini telah terjadi padaku." Tidak demikian,
katakan: “Aku bahagia, meskipun ini telah terjadi padaku, karena aku
terbebas dari rasa sakit, tidak dihancurkan oleh saat ini maupun takut
akan masa depan.“
Hal seperti ini mungkin terjadi pada setiap orang; tetapi setiap orang
tidak akan bebas dari rasa sakit pada kesempatan seperti itu.
- Marcus Aurelius (Meditations, Book IV)

Anda mungkin juga menyukai