PSIKOLOGI TIMUR
Disusun Oleh :
NIM : F.131.20.0056
KELAS : A.Sore
SEMESTER II
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SEMARANG
i
DAFTAR ISI
JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang…………………………………………………………………………….1
1.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………….
…..1
1.3. Tujuan
Pembahasan……………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.2. Abidhama…………………………………………………………………………………4
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia psikologi kepribadian terdapat dua aliran, yakni aliran barat dan
timur. Aliran barat lebih menekankan kepada kelakuan yang terlihat dari seorang
manusia, tanpa memandang kebatinannya dan hanya berpedoman kepada hal-hal yang
simultan, seperti bentuk pada bentuk tubuh pada teori Sheldon, kebutuhan pada teori
Maslow, perubahan sifat pada teori allport dsb.
Sedangkan didalam aliran psikologi timur, dasar yang digunakan adalah
pemurnian hati sebagai langkah untuk mencapai pribadi yang sempurna atau baik,
juga dengan pedoman agama sebagai sarana mengatur kehidupan sehari-hari.
Selain itu, terdapat pula persamaan dan perbedaan dalam Psikologi
Kepribadian aliran barat dan timur, seperti konsepsi tentang potensi dasar manusia
dan potensi perkembangan jiwa.
Sebagaimana banyak terdapat teori kepribadian di lingkungan peradapan
barat, begitu pula banyak terdapat psikologi timur. Kendati terdapat perbedaan besar
dalam hal kepercayaan dan pandangan tentang dunia diantara agama-agama yang
mengandung psiologi timur, namun psikologi itu sendiri tidak terlalu berbeda. Salah
satu persamaannya adalah dalam hal penggunaan metode fenomenologis yaitu
semuanya berusaha menggambarkan kodrat pengalaaman sang pribadi. Beberapa
diantara sistem-sistem ini berkisar pada teknik-teknik meditasi yang memungkinkan
orang semata-mata meneliti arus kesadarannya sendiri, dengan memberinya sejenis
jendela yang netral atas aliran pengalamannya. Akhirnya, semua psikologi timur
mengakui bahwa jalan utama kearah transformasi diri ini adalah meditasi.
1
2) Apa yang dimaksud dengan ajaran abidhama ?
3) Apa yang dimaksud dengan psikologi transpersonal ?
4) Apa yang dimaksud dengan psikologi Islam ?
5) Siapa saja tokoh-tokoh psikologi timur ?
6) Apa saja perbedaan psikologi timur dan psikologi barat ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi barat dan timur memiliki kesamaan. Salah satu persamaannya adalah
dalam hal penggunaan metode fenomenologis: semuanya berusaha menggambarkan
kodrat pengalaman langsung secara pribadi. Beberapa diantara sistem-sistem ini
berkisar pada teknik-teknik meditasi yang memungkinkan orang semata-mata meneliti
kesadarannya sendiri, dengan memberi sejenis dendela yang netral atas aliran
pengalamannya. Selanjutnya teknik ini mengeluhkan tentang manusia sebagaimana
adanya. Akhirnya, semua psikologi timur mengakui bahwa jalan utama kearah
transformasi diri adalah meditasi. Meditasi adalah strategi yang dianjurkan untuk
mencapai keadaan sehat.
Konsentrasi
Mengarahkan perhatian hanya pada satu objek/titik pusat
Sikap penuh perhatian (mindfullness)
Sikap menjadi “saksi” netral
3
2.2. Abidhama
Teori Kepribadian timur Berkembang di India, 15 abad yang lalu atau lebih,
tetapi sampai kini para penganut buddhis masih menerapkannya dalam berbagai
bentuk sebagai suaatu penuntun olah piker. Teori psikologi ini diturunkan langsung
dari wawasan Budha Gautama dalam abad V SM.
Yang dimaksud dengan kata “kepribadian” sangat serupa dengan konsep atta,
atau diri (self) dalam abhidamma. Bedanya, menurut asumsi dasar Abhidama tidak
ada diri yang benar-benar kekal, yang ada hanyalah sekumpulan proses impersonal
yang timbul dan menghilang. Yang tampak sebagian kepribadian terbentuk dari
perpaduan antara proses-proses impersonal ini. Apa yang kelihatan sebagai “diri”
tidak lain adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagian tubuh, yakni pikiran,
pengindraan,hawa nafsu, ingatan, dan sebagainya. Satu-satunya benang yang
berkesinambungan dalam jiwa adalah hawa, yakni kesinambungan kesadaran dari
waktu ke waktu.
4
1) Perseptual/Kognitif
Tidak Sehat : Delusi, pandangan yang salah, sikap tak tahu malu,
kecerobohan, egoisme.
Sehat :Pemahaman (Insight), sikap penuh perhatian, sikap rendah hati, sikap
penuh hati-hati, kepercayaan.
2) Afektif
Tidak Sehat : Kerasahan, ketamakan, kemuakan, iri hati, kekikiran,
kekhawatiran, pengerutan/konstraksi, kebekuan, kebingungan.
Sehat : Ketenangan, ketidakteraturan, ketidakmuakan, kenetralan,
kegembiraan, fleksibilitas, kesanggunpan menyesuaikan diri, kecakapan,
kejujuran.
Secara Bahasa Transpersonal berasal dari kata trans yang artinya melewati,
dan kata personal yang artinya pribadi. Transpersonal dalam banyak literatur berarti
melewati atau melalui “topeng”, dengan kata lain melewati tingkat personal. Psikologi
transpersonal berdiri pada pertemuan antara psikologi modern dengan spiritualisme.
Selain itu psikologi transpersonal dianggap sebagai kekuatan keempat setelah
psikoanalisa, Behaviorisme, Dan Humanistik. Sementara dengan makin
berkembangnya psikologi transpersonal, spiritualisme baik dari filsafat timur maupun
dari agama-agama monoteisme mulai menarik untuk dikaji.
5
Pendekatan transpersonal berbeda dengan pendekatan-pendekatan yang lain,
yang pada umumnya hanya menjelaskan keadaan-keadaan transedendi diri yang
sempit. Transedensi diri (self transedence) dalam psikologi transpersonal mengacu
pada keaadaan kesadaran (states of consciousness) dimana self berkembang melewati
batas-batas wajar, identifikasi-identifikasi, dan citra diri dari kepribadian individu
serta merefleksikan suatu koneksi fundamental, harmoni, atau kesatuan dengan orang
lain dan dunia.
Topik-Topik Transpersonal
6
berpandangan holistik, tokoh- tokoh humanis Buber dan Fromm, tokoh
eksistensialis Bass, dan gelombang baru “Para Psikologi Transpersonal”.
2. Alan Watts
Alan watts dalam “Psychotherapy East and West” (1961) mengakui
bahwa apa yang disebutnya “cara-cara pembebasan Timur” adalah mirip
dengan psikologi Barat, yakni bahwa keduanya bertujuan mengubah perasaan-
perasaan orang terhadap dirinya sendiri serta hubungannya dengan orang-
orang lain dan dunia alam. Sebagian besar terapi-terapi Barat menangani
orang-orang yang mengalami gangguan; sedangkan disiplin-disiplin Timur
menangani orang-orang yang normal dan memilih penyesuaian sosial yang
baik.
Meskipun demikian, Watts melihat bahwa tujuan dari cara-cara pembebasan
itu cocok dengan tujuan terapeutik sejumlah teoritikus, khususnya individuasi
dari Jung, aktualisasi dari Maslow, otonomi fungsional dari Allport, dan diri
yang kreatif dari adler. Ornstein menjelaskan bahwa psikologi Barat, tidak
memberi apresiasi pada Zen Budhaisme, Yoga, Kristiani, dan Sufisme.
Bahkan mengabaikan dan menganggapnya patologis.
3. Robert Ornstein
Robert Ornstein mempunyai minat terhadap psikologi timur
merupakan hasil perkembangan dari penelitiaanya tentang fungsi-fungsi
berbeda dari masing-masing belahan otak. Ia juga mencatat bahwa
kebudayaan dan ilmu pengetahuan di Barat lebih menyukai cara pengetahuan
belahan kiri dengan akibat merugikan perkembangan belahan kanan.
Seseorang yang dapat memanfaatkan kedua cara tersebut akan sanggup
berfungsi secara lengkap.
7
alam, harmoni dengn alam.
Suatu hidup yang nilai Rencana Allah di dunia,
tertingginya dating dari dalam manusia merupakan actor
artinya mau menerima aktif pembentuk sejarah
keadaan sekarang, sehingga mereka terus
Ideal hidup mengumpul pengalaman, berpetualang.
mengintegrasikan diri,
menjadi suatu yang bernilai,
manusia membutuhkan
ketenangan dan waktu demi
kesempurnaannya.
Mengganggu martabat Hukum dan masyarakatnya
manusia menghargai hak-hak
individu, menjamin suasana
Status pesona kebebasan sehingga orang
dapat menikmati hak-hak
nya.
Ilmu Membawa sains kepada Menjadikan kearifan sebagai
kearifan sains
Kebaikan hati tidak suka turut Martabat manusia, akal
campur, melupakan diri, turut budi, kebebasan, aksi,
Aliran nilai merasakan, menarik diri, organisasi, ilmu
moderat, sabra, pasrah, damai pengetahuan, teknik
batin. kekayaan, dan
kesejahteraan.
Mengutamakan hati sebagai Mengutamakan akal untuk
pemersatu akal, intelegensi mencari pengetahuan.
Pengetahuan dan perasaan. Dengan tujuan Dengan tujuan menguasai
menjadi bijaksana untuk dunia
menghadapi kehidupan.
BAB III
PENUTUP
8
3.1. Kesimpulan
Psikologi-psikologi Timur banyak menaruh perhatian pada alam kesadaran
dan hukum-hukum yang mengatur perubahannya, psikologi ini juga mengandung
teori-teori kepribadian yang cukup jelas. Tujuan dari psikologi-psikologi Timur
adalah mengubah kesadaran seseorang agar mampu melampaui batas-batas yang
diciptakan oleh kebiasaan-kebiasaan yang membentuk kepribadian orang itu. Dalam
hal ini, setiap tipe kepribadian perlu mengatasi hambatan-hambatan yang berbeda
untuk membebaskan diri dari batas-batas ini.
Disamping itu, pendekatan psikologi-psikologi Asia didasarkan pada
introspeksi dan pemeriksaan diri sendiri yang menuntut banyak energi, berbeda
dengan psikologi-psikologi Barat yang lebih bersandar pada observasi tingkah laku.
Psikologi secara umum memiliki beberapa fumgsi dan tujuan, diantaranya
adalah mampu mengurai, menyediakan kemungkinan-kemungkinan (prediksi) dan
memperbaiki perilaku atau mengontrol perilaku manusia. Pada psikologi barat
(modern) membatasi ruang lingkupnya kedalam tiga hal, yakni dimensi fisik, dimensi
kejiwaan dan dimensi sosio kultural.
DAFTAR PUSTAKA
9
Irwanto & Gunawan, Felicia Y. (2018). Sejarah Psikologi: Perkembangan
Perspektif Teorities. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Supratiknya, A. (2019). Psikologi Kepribadian 2: Teori-Teori Holistik
(Organismik-Fenomenologis). Yogyakarta: Kanisius.
Ridho, Miftahur. 2016. Psikologi Transpersonal dan Masalah Sosial: Reviuw Atas
Posisi Praktek Konseling Sosial Yang Sensitive Atas Isu-Isu Spiritual.
Lentera, (18) 2, 18-21.
https://media.neliti.com/media/publications/98270-ID-pengantar-psikologi-
islam.pdf.
10