Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MANAGEMEN ADMINITRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

INTERMEDIATE

Nama : Yeti Sukeni

NIM : 10012682024034

FUNGSI MANAGEMEN (CASE STUDY TEMPAT KERJA)

• Planning

• Organizing

• Actuating

• Controlling

A. Tempat kerja : UPTD. Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Lubuklinggau

B. PLANING :

I. Jangka waktu
1. Jangka Panjang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (disingkat RPJP
Nasional), adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-
2025,

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah


penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang
penyusunannya berpedoman pada RPJPD serta
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN).
Kota Lubuklinggau: RPJM dibuat tahun 2018-2023

3. Rancangan Rencana Kinerja Tahunan merupakan suatu perencanaan


tahunan yang memuat program dan kegiatan yang dilaksanakan
langsung oleh Perangkat Daerah dalam satu tahun dan merupakan
penjabaran lebih konkrit dan operasional dari RPJMD dan Renstra
untuk tahun yang bersangkutan.
Dokumen Pelaksanaan Anggara Operasional Labkesda dan POA

II. Berdasarkan Tingkatan


1. Master Planning
yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan organisasi dimana di
dalamnya terdapat tujuan jangka panjang dan ruang lingkupnya luas.
Contonya adalah Renstra SKPD Dinas Kesehatan adalah dokumen
perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang disusun sesuai
dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dinas
Kesehatan Kota Lubuklinggau 2018 -2023.

2. Operational Planning
Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu
(1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
Misalnya Renja/POA Operasional Laboratorium Kesehatan daerah.

3. Day to day planning


perencanaan yang di dalamnya terdapat aktivitas harian yang bersifat
rutin.
Contohnya: buku kerja harian petugas

C. Organizing :

Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia dan


sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah
diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Contoh kegiatan :
1. Pengelompokan pekerjaan berdasarkan Fungsi, yaitu sdm fungsional laboratorium
akan ditempatkan dibagian tenaga tehnis lab, sedangkan sdm fungsional adminitrasi
maka ditempat bagian adamintrasi/managemen lab, biasanya pembagian
tugas/pekerjaan berdasarkan pendidikan dan keahlian.
2. menetapkan tugas-tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan, biasanya dituang
dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP), yaiut rencana dan target kinerja yang harus
dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu penilaian yang bersifat nyata dan dapat
diukur serta disepakati pegawai dan atasannya.
3. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggung jawab, struktur organisasi di sahkan oleh walikota.
4. perencanaan Sumber Daya Manusia melalui Aplikasi Renbut SDM, yaitu rencana
kebutuhan SDM, sebagai dasar pemerintah mengadakan rekruitmen pegawai
5. Pengembangan SDM melalui pelatihan

D. Actuating/pelaksana Pengarah:

• Actuating adalah membuat semua anggota kelompok agar mau berkerjasama dan
bekerja secara iklas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanan
dan usaha-usaha pengorganisasian (G. R. Terry, 1993)

• Contoh:memberi reward bagi pegawai yang sukses atau memenuhi prestasi dan
memberi punisdment bagi pegawai yang melanggar

• Melakukan acara gathering, untuk memupuk kekompakan dan semangat kerjasama.

• Mengarahkan staff dengan komunikasi yang baik dan mudah difahami.

E. Controling/Pengendalian dan pengawasan

Hala yang harus diperhatikan:

1. Obyek Pengawasan

• Pengawasan terhadap biaya (Keuangan)

- Anggaran dan pelaksanaanya

- Biaya-biaya yang dikeluarkan

- Pendapatan Laboratorim pertahun

• Pengawasan terhadap mutu pelayanan

- Kualitas dari pembacaan hasil

- Kuantitas peralatan

• Waktu (Time) :

- Penggunaan waktu atau time use. Jadwal Kerja, waktu pengerjaan sesuai

dengan SOP.

2. Subyek Pengawasan

 Internal Control (Pengendalian Intern)

 Pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya.


Seperti Prosedur kerja, kedisiplinan karyawan.
 External Control (Pengedalian ekstern)
 Pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Dapat dilakukan secara
formal maupun nonformal., contonya kepala Dinas Kesehatan, Inspektorat
kota lubuklinggau, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia

 Formal Control (Pegendalain resmi)

 Pemeriksaan yang dilakukan oleh instasi atau pejabat resmi dan dapat
dilakukan secara intern ataupun ekstern.

 Informal Control (Pegendalain konsumen)

 Pemeriksaan yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen.


Misalnya melalui survei kepuasan pelanggan

3. Metode Pengawasan

Secara langsung : mengawasi staff berhadapan langsung

Secara tidak langsung : laporan pekerjaan

4. Waktu Pengawasan

- Preventif Control : Pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dilakukan


- Contohnya : Pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal biasanya dilakukan setiap
pemeriksaan lab
- Repressive Control : pengendalian setelah terjadi kesalahan dalam
pelaksanaan.
- Contonya : pelaksanaan perbaikan, biasanya selusur kesalahan bisa
membandingkan SOP dan proses
- Pengendalian mendadak (sidak)

5. Proses Pengawasan

Laporan Kinerja Tahunan

Penilai Sasaran Kerja Pegawai

Anda mungkin juga menyukai