Disusun oleh
XII IPS 2
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Maraknya judi online pada saat ini” yang
disusun oleh Hikmal Fadhil Zikri sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian
akhir sekolah dan telah disahkan.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
karya tulis ini sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian sekolah yang berjudul
“Maraknya Judi Online pada Saat Ini”.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa Karya tulis ini bisa diselesaikan dengan
bantuan berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kepala Sekolah SMAN 1 Talamau Drs. Aswir, M.Pd
2. Ibuk Silvia Herlina, S.Pd, yang telah membimbing penulis dalam penyusunan
karya tulis ini
3. Bapak Ibuk majelis guru, pegawai dan komite sekolah SMAN 1 Talamau
4. Orang tua selaku motivator penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini
5. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis berupaya semaksimal mungkin,
namun karena berbagai keterbatasan yang ada pada penulis dalam menyusun karya
tulis ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan karya tulis ini dimasa yang
akan datang. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB. I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Judi Online merupakan jenis judi yang saat ini digemari, karena selain
memiliki banyak pilihan jenis dan mudah dimainkan,juga dapat dimainkan
dimana saja;di kantor, di rumah,di cafe ,dan banyak tempat lainnya. Hanya
berbekal Laptop dan Smartphone,judi sudah dapat dimainkan. Maraknya
perjudian secara Online ini dapat menjadikan orang yang suka bermain judi
online menjadi pecandu judi online. Ketika bermain judi Online tidak selamanya
mendapatkan keuntungan,melainkan terkadang seseorang yang bermain judi
Online mengalami kekalahan, maka uang yang ditaruhkan dalam permainan
tersebut akan habis,yang mengakibatkan seseorang tersebut akan berusaha
mencari modal kembali untuk dapat bermain judi Online kembali.
4
untuk mencari modal kembali pejudi Online dapat menggunakan uang
yang dimilikinya kembali, namun ada pula ketika tidak memiliki uang lagi untuk
dijadikan modal makan seorang pemain judi Online akan melakukan segala hal
termasuk melakukan tindak pencurian, untuk mendapatkan modal bermain judi
kembali. Inilah akibat judi Online yang dapat merusak masyarakat. Tidak
dipungkiri juga seseorang yang sudah kecanduan dalam bermain judi akan
memiliki niat untuk dapat membuat orang lain bermain judi Online yang dimana
seseorang yang kecanduan tersebut dapat membuat permainan judi Online yang
dapat dimainkan oleh orang lain, atau dengan kata lain seseorang tersebut akan
menjadi bandar dari judi Online yang dapat dimainkan oleh orang lain
5
Untuk mempertajam kemampuan penulis dalam penulisan karya
ilmiah,menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berfikir terhadap
Fenomena dan masalah sosial secara lebih baik.
2. Secara Akademis
Untuk memberikan sumbangan yang positif terhadap kajian dan bacaan
dilingkungan siswa dan memberikan masukan dan bahan perbandingan bagi
peneliti selanjutnya.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
muatan perjudian”. Selain itu, dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.7
Pasal 1 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian menyatakan bahwa semua
tindak pidana yang berhubungan dengan perjudian adalah sebuah kejahatan.
2.2. Pembahasan
2.2.2. Pelaku Judi online Dan Jenis Judi online yang dimainkam
Menurut hasil penelitian maka diketahui bahwa pelaku tindak pidana
judi online meliputi berbagai kalangan, baik yang tua maupun yang muda,
pengusaha, pekerja, pengangguran, pria maupun wanita, dikota maupun
didesa.9 Pelaku judi online yang didominasi oleh kalangan menengah ke
bawah, dimana mereka beranggapan bahwa ingin cepat kaya tetapi tidak mau
berusaha dan bermalas – malasan dalam bekerja.
8
Perjudian yang sebelumnya telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia
dan telah bertransformasi ke dalam bentuk perjudian online lebih
mempermudah para pelaku dalam menjalankannya. tidak perlu lagi melakukan
pertemuan dengan rekan judinya atau secara diam diam melaksanakan
perjudian disuatu tempat yang sudah ditentukan, hanya dengan duduk santai
didepan komputer atau smartphone yang terkoneksi ke internet serta
melakukan deposit dengan cara mentransfer melalui mesin ATM (Anjungan
Tunai Mandiri) ataupun internet banking.
Stanford Wong dan Susan Spector (1996), dalam buku Gambling Like a
Pro, membagi 5 kategori perjudian berdasarkan karakteristik psikologis
mayoritas para penjudi. Kelima kategori tersebut adalah:
1) Sociable Games
Dalam Sociable Games, setiap orang menang atau kalah secara bersama-
sama. Penjudi bertaruh di atas alat atau media yang ditentukan bukan melawan
satu sama lain. Pada perjudian jenis ini akan sering dijumpai para penjudi saling
bercakap,tertawa, atau pun tegang. Walaupun para penjudi selalu ingin menang,
mereka sadar bahwa jika mereka tidak mendapatkan 16 hal tersebut, paling tidak
mereka sudah mendapatkan kesempatan yang baik untuk mencoba permainan.
Termasuk dalam kategori ini adalah: Dadu, Baccarat, BlackJack, Pai Gow
Poker.
2) Analytical Games
Analytical games sangat menarik bagi orang yang mempunyai kemampuan
menganalisis data dan mampu membuat keputusan sendiri. Perjudian model ini
memerlukan riset dan sumber informasi yang cukup banyak serta kemampuan
menganalisis berbagai kejadian seperti pacuan kuda, Sports Betting (sepakbola, balap
mobil dan motor).
3) Games You Can Beat
Dalam games you can beat penjudi sangat kompetitif dan ingin sekali untuk
menang. Penjudi juga berusaha keras untuk dapat menguasai permainan, dalam
kategori ini penjudi
9
menanganggap kemenangan diperoleh melalui permainan dengan penuh keahlian dan
strategi yang jitu serta dapat membaca strategi lawan. Penjudi harus dapat memilih
dan membuat keputusan secara tepat serta dapat membedakan alternatif kondisi mana
harus ikut bermain. Secara singkat dapat dikatakan bahwa permainan judi jenis ini
adalah permainan yang dirancang khusus bagi penjudi yang hanya mementingkan
kemenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah : Blackjack, Poker, Pai Gow
Poker, Video Poker, Sports Betting.
4) Escape from Reality
Pada permainan escape from reality, para pemain yang menjalankan slot
machine atau video games dalam waktu yang cukup lama akan merasa seperti
terbawa ke alam lain.
Permainan ini bukan hanya menyuguhkan hal-hal yang menarik tetapi juga
membuat penjudi terbuai menunggu hasil yang tidak terduga, meski penjudi pada
akhirnya selalu mengalami kekalahan. Termasuk dalam kategori ini adalah: Slot
Machines dan Video Games.
5) Patience Games
Bagi penjudi yang ingin santai dan tidak terburu-buru untuk mendapatkan hasil,
maka patience games merupakan pilihan yang paling digemari. Dalam perjudian
model ini para penjudi menunggu dengan sabar nomor yang mereka miliki keluar.
Bagi mereka masa-masa menunggu sama menariknya dengan masa ketika
mereka memasang taruhan, mulai bermain ataupun ketika mengakhiri permainan.
Termasuk dalam kategori ini adalah: Lottery, Keno, Bingo (Hasanah. 2012: 232-
234).
Kemudian untuk memahami bahwa berjudi termasuk dalam perilaku patologis,
maka perlu dipahami kadar atau tingkatan dari penjudi tersebut di mana pada
dasarnya terdapat tiga tingkatan tipe penjudi, yaitu :
a) Sosial Gambler
Penjudi tingkat pertama adalah para penjudi yang masuk dalam kategori ‘normal’
atau sering kali disebut dengan istilah sosial gambler, yaitu penjudi yang sekali-kali
pernah ikut membeli lotere, bertaruh dalam pacuan kuda, bertaruh dalam
10
pertandingan bola, permainan kartu atau yang lainya. Penjudi tipe ini pada umumnya
tidak memiliki efek yang negatif terhadap diri sendiri dan komunitasnya, karena
mereka pada umumnya masih dapat mengontrol dorongan yang ada pada dirinya.
Perjudian bagi mereka dianggap sebagai pengisi waktu atau hiburan semata dan tidak
mempertaruhkan sebagian besar pendapatan mereka ke dalam perjudian.
b) Problem Gambler
Perjudian tingkat kedua disebut sebagai penjudi bermasalah’ atau problem
gambler, yaitu perliku berjudi yang dapat menyebabkan terganggunya kehidupan
pribadi, keluarga, maupun karier meskipun belum ada indikasi mereka mengalami
gangguan kejiwaan. Para penjudi jenis ini seringkali melakukan perjudian sebagai
cara untuk melarikan diri dari berbagai masalah kehidupan.
c) Pathological Gambler
Penjudi pada tingkat ketiga ini disebut sebagai pathologis atau pathological
gambler. Ciri-ciri penjudi tipe ini adalah ketikmampuannya melepaskan diri dari
dorongandorongan untuk berjudi. Mereka sangat terobsesi untuk berjudi dan secara
terus menerus terjadi peningkatan frekuensi berjudi serta jumlah taruhan tanpa dapat
mempertimbangkan akibatakibat negatif yang ditimbulkan oleh perilaku tersebut baik
terhadap diri sendiri, keluarga, karier, maupun dengan lingkungan sekitarnya
(Kartono, 2009: 59-63)
11
Dalam hal ini, masyarakat yang memahami tentang elektronik digital
sehingga melakukan berbagai cara untuk dilakukan perjudian dengan tujuan
untuk mencapai kemenangan dan mendapatkan kekayaan dalam waktu singkat,
termasuk dengan melakukan tindakan judi online ini. Selain dari faktor utama
yang berkeinginan menjadi orang kaya dengan sesingkat mungkin seperti yang
dikemukakan diatas dapat dilihat juga faktor-faktor disekitar masyarakat
sebagai berikut:
1. Faktor Sosial Atau Ekonomi
Bagi masyarakat dengan status prekonomi yang rendah perjudian
seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan prekonomian
dengan kemenangan yang diperoleh. Karena mereka berfikir, dengan modal
yang sangat kecil mereka akan mendapatkan keuntungan yang besar dan akan
menjadi orang kaya dalam sekejab tanpa usaha yang besar.
Masyarakat yang berjumlah besar sangat menguntungkan apabila di dukung
oleh kualitas pendapatannya yang sangat besar, sebab ia akan dapat menjadi aset
pembangunan namun akan sangat membahayakan apabila yang ada hanya
kuantitas belaka tanpa di dukung oleh kualitasnya. Hal ini didasarkan pada usaha
yang paling mendasar, yaitu:
a) Manusia selalu membutuhkan sandang, pangan untuk hidupnya
b) Naluri kringinan untuk medang dalam tebakan, yang sifatnya menetap.
12
Sehigga bagi masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang rendah
perjudian seringkali dianggap sebagai suatu sarana untuk meningkatkan taraf
hidup mereka. Tidaklah mengherankan jika pada masa undian SDSB di
Indonesia zaman orde baru yang lalu, peminatnya justru lebih banyak dari
kalangan masyarakat ekonomi rendah seperti tukang becak, buruh, atau
pedagang kaki lima. Dengan modal yang sangat kecil mereka berharap
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya atau menjadi kaya dalam
sekejab tanpa usaha yang besar. Selain itu kondisi sosial masyarakat yang
menerima perilaku berjudi juga berperan besar terhadap tumbuhnya perilaku
tersebut dalam komunitas.
Keterbelakangan perekonomian dapat menjadi suatu faktor yang menjadi
permasalahan bagi setiap orang yang melakukan perjudian yang dimana dengan
serangkaian fenomena yang berintegrasi secara kompleks sehingga
menimbulkan ketimpangan yang menyolok di bidang kesejahteraan dan
kemiskinan, stagnasi, maupun keterbelakangan relative dibandingkan dengan
Negara-Negara lain.
Dalam menganalisa sebuah kehidupan masyarakat perlu kita pahami bahwa
pada nilai-nilai kehidupan dapat kita lihat tingkat sejahtera yang berkaitan
dengan perekonomian masyarakat dapat dilihat dari sudut subyektif kondisional
yang artinya faktor kepribadian seseorang itu untuk hidup, yang pada dasar
alamiahnya berkaitan erat dengan karakter yang dimilikinya, misalnya pemalas,
boros, sifat pasrah pada nasib secara langsung merupakan faktor yang
mendorong mereka pada kehidupan yang pasif, sehingga dari kondisi yang
dialami oleh pelakunya ada kemauan dalam melaksanakan suatu perbuatan
pidana yang melakukan perjudian baik langsung atau melalui media elektronik
(secara online).
2. Faktor situasional
Situasi yang bisa dikategorikan sebagai pemicu perilaku berjudi,
diantaranya adalah tekanan dari teman-teman, kelompok atau lingkungan untuk
13
berpartisipasi dalam perjudian. Dimana tekanan dari kelompok sebagai salah
satu seseorang yang awalnya tidak melakukan tindak pidana perjudian jika tidak
menuruti apa yang diinginkan oleh kelompoknya akan merasa diasingkan
sehingga tidak memiliki pergaulan yang meluas. Sementara metode pemasaran
yang dilakukan oleh para pengelola perjudian dengan selalu mengekspose para
penjudi yang berhasil, sehingga memberikan kesan kepada calon penjudi bahwa
kemenangan dalam perjudian adalah sesuatu yang biasa, mudah dan dapat terjadi
pada siapa saja. padahal kenyataannya kemungkinan menang sangatlah kecil.
3. Faktor belajar
Sangatlah masuk akal jika faktor belajar memiliki efek yang besar
terhadap perilaku berjudi, terutama menyangkut keinginan untuk terus berjudi.
Yang memang pada awalnya ia hanya ingin mencoba, akan tetapi karena
penasaran dan berkayakinana bahwa kemenangan bisa terjadi kepada siapapun,
termasuk dirinya dan berkeyakinan bahwa dirinya suatu saat akan menang atau
berhasil, sehingga membuatnya melakukan perjudian berulang kali.
Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan yang minim sehungga
dapat mengakibatkan seseorang itu tidak berpikir panjang untuk melakukan
perbuatan termasuk halnya perbuatan judi.
4. Faktor kemenangan/keuntungan
Faktor kemenangan adalah pemicu bagi orang yang melakukan perjudian,
di mana persepsi di sini dirasakan oleh penulis tentang evaluasi peluang menang
yang akan mereka dapatkan jika mereka berjudi. Pemain yang merasa sulit untuk
keluar dari permainan umumnya memiliki persepsi yang buruk tentang
kemungkinan akan menang.
Pada umumnya mereka merasa sangat yakin akan menang yang akan
diperolehnya, pada saat atas estimasi yang sangat kecil karena keyakinan yang
ada pada ilusi yang diperoleh dalam evaluasi akan menang, "kalau sekarang
belum menang pasti di kesempatan berikutnya akan menang, begitu seterusnya".
5. Faktor presepsi keterampilan
14
Pemain yang merasa sangat mahir dalam satu atau lebih jenis judi akan
cenderung menganggap bahwa keberhasilan / kemenangan dalam judi adalah
karena keterampilan yang mereka miliki. Seringkali, mereka tidak dapat
membedakan di mana kemenangan itu diperoleh berkat keterampilan dan yang
hanya kebetulan murni. Bagi mereka, kalah saat bermain tidak pernah dianggap
sebagai kekalahan tetapi dianggap "hampir menang", sehingga mereka terus
mencari kemenangan yang mereka pikir pasti akan tercapai.
2. Menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan lain sebagai modal
untuk bermain judi online.
3. Sering meminjam uang kepada teman karena uang yang dikirim oleh orangtuanya
habis digunakan untuk bermain judi online.
4. Menggadaikan barang milik mereka demi mendapatkan uang untuk bermain judi
online.
Dampak yang terjadi diatas menjukkan bahwa perjudian online memberikan akibat
yang merugikan pelajar serta lingkungannya. Dengan demikian, maka perlu dilakukan
sebuah tindakan atau upaya persuasi berupa kampanye sosial yang bertujuan untuk
mengurangi serta membujuk pelajar , sehingga pelajar tidak terlibat dalam perjudian
online tersebut.
15
2.2.5 Upaya tindak pidana mengatasi Judi Online
Dalam metode ini, ini adalah pertanyaan tentang bagaimana mencegah munculnya
perusahaan perjudian sebelum perjudian terjadi. Pengawasan dalam hal ini dimaksudkan
sebagai kontrol untuk menekan kemunculan atau penyebaran judi di lingkungan sosial
yang mapan. Seperti dalam kedokteran, kita sering dianjurkan untuk mencegah penyakit
daripada mengobatinya.
Justru dalam hal ini apa yang harus kita lakukan sebelum permainan menular dan
epidemi, tentu saja, sebelum kita melakukannya terlebih dahulu, kita melakukan terapi
dan mendiagnosis penyebabnya. Untuk alasan ini, dalam hal deskripsi metode ini, prinsip
yang nantinya akan menjadi pedoman utama adalah prinsip pencegahan. Yang dimaksud
dengan prinsip ini adalah prinsip yang menekankan perlunya mencegah perjudian
sebelum meluas. Namun, upaya preventif (pencegahan) lebih penting daripada upaya
represif (represi). Karena alasan ini, banyak benih penyakit masyarakat berkembang di
masyarakat, sehingga upaya pencegahan ini ditemukan dan dilakukan di masyarakat, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam hal ini upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk melealisir metode
ini adalah antara lain:
1) Menekan pertumbuhan penduduk dalam urbanisasi
Masalah pertumbuhan populasi dan urbanisasi adalah masalah yang terkait dengan
masalah kesejahteraan. Untuk ini, pertumbuhan populasi harus dijaga serendah mungkin
sehingga diperlukan keseimbangan dengan peningkatan produksi pangan sebagai bahan.
Ini mengharuskan program keluarga berencana efektif dengan memberikan nasihat
kepada masyarakat. Ini dapat dilakukan dengan mengatur jarak dan jumlah kehamilan
yang disengaja dalam keluarga yang manusia dan yang tidak bertentangan dengan
hukuman agama atau hukum negara. Urbanisasi, yang merupakan perpindahan orang-
orang dari desa ke kota untuk meningkatkan standar kehidupan, telah disertai dengan
gagasan bahwa lebih mudah untuk mendapatkan uang di kota.
2) Meningkatkan usaha pendidikan
Pendidikan yang merupakan sarana perngembangan kualitas manusia perlu
ditingkatkan. Manusia yang berpendidikan akan tumbuh harga dirinya sehingga tidak
mungkin terpikirkan olehnya untuk mengadu hidup dengan judi. Tindak lanjut dari
16
pendidikan tersebut adalah melahirkan keterampilan sebagai bekal untuk kehidupan
mandiri. Kita sering kehilangan real capacity(kapasitas asli) karena kita tidak mempunyai
tenaga ahli untuk mengolah potensi yang kita miliki dan lain sebagainya.
3) Memperluas lapangan kerja
Masalah lapangan kerja yang kian terbatas telah lama menjadi permasalahan baik di
Negara maju maupun di Negara yang belum maju. Khususnya di Indonesia dimana angka
pengangguran tiap tahun kian bertambah.
Apabila mentalitas budaya bangsa kita cenderung untuk menjadi pegawai negeri
atau dengan kata lain masih cenderung untuk menjadi upahan.
4) Peningkatan usaha penerangan dan pengawasan
17
Razia dalam hal ini merupakan penindakan secara hukum terhadap pelaku
perjudian online untuk selanjutnya diproses dengan ketentuan yang berlaku. Dimana
dalam razia ini dilakukan operasi rutin oleh aparat penegak hukum terkhususnya polisi
terhadap warung internet yang ada.
2) Pemblokiran situs-situs Judi Online
Dalam hal ini, memblokir situs game online dipandang sebagai cara yang sangat
efektif untuk mengurangi tingkat kejahatan di bidang transaksi elektronik, yaitu di bidang
kejahatan game online, yang membuat situs-situs ini permainan online yang tidak dapat
diakses adalah tindakan yang dianggap sangat efektif dalam mengurangi jumlah judi
online di Indonesia, tetapi seiring berjalannya waktu, semakin canggih pemerintah dalam
memobilisasi pemblokiran situs-situs game ini, semakin banyak sistem atau aplikasi
digunakan untuk membuka blokir itu membuat akses ke situs-situs ini semakin
canggih.Pemberian Keterampilan.
18
BAB III
PENUTUP
19