Anda di halaman 1dari 16

Alif Akbar Khalifah, 20511014

Dosen Pengampu: Setya Winarno ST., MT., Ph.D.


Analisis Investasi dan Risiko Proyek
Program Sarjana Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Linkedin article:
https://www.linkedin.com/posts/alif-akbar-khalifah-05173a223_activity-6856573826680127488-
WQGR
Linkesin dokumen:
https://www.linkedin.com/posts/alif-akbar-khalifah-05173a223_analisis-kelayakan-investasi-
dalam-konstrusi-activity-6856571578650648576-aU4N

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DALAM KONSTRUKSI

BAB I
PENDAHULUAN

Investasi merupakan sarana yang dilakukan oleh seorang pelaku investasi untuk
menanamkan atau penempatan uang atau asetnya yang dapat disebut juga sebagai modal, selama
periode tertentu dari masa sekarang sampai masa yang akan datang dengan tujuan mendapatlan
sebuah keuntungan dan menghindari terjadinya risiko-risiko yang ada tidak lain dari kerugian.
Analisis kelayakan investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji, menganalisis,
serta memikirkan keputusan sebelum penanaman dana atau modal dilakukan dengan maksud agar
tidak terjerumus atau menghindari dari penanaman modal yang tidak menguntungkan atau
menambahkan kerugian pada pelaku investasi.
Analisis kelayakan investasi dalam proyek konstruksi merupakan suatu bentuk kajian
yang dilakukan sebelum melakukan investasi untuk mengetahui peluang dari proyek yang
melandasi pengambilan keputusan diterima atau tidaknya investasi pada proyek konstruksi, dan
juga kajian pada saat penanaman modal kepada proyek untuk menghindari akan terjadinya
kerugian dan tidak menguntungkan bagi pelaku investasi atau investor. Oleh karena itu, analisis
kelayakan investasi pada proyek konstruksi ini diperlukan untuk mengambil suatu ketetapan
dalam perencanaan proyek konstruksi yang akan dilaksanakan kedepannya dengan tujuan
mengurangi dan menghindari akan adanya kerugian yang besar dalam penanam modal yang
tinggi. Analisis kelayakan investasi konstruksi ini juga sangat penting untuk kelanjutan proyek
konstruksi yang akan dijalankan agar diwaktu yang akan datang tidak mengalami risiko kerugian
yang besar dari penanaman modal awal dan terhindar dari biaya-biaya luar lainnya.
Pada analisis kelayakan investasi dalam proyek konstruksi terdapat beberapa tolak ukur
yang digunakan untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu keputusan atau usulan dalam
proyek, dari beberapa kriteria tersebut baik manfaat maupun biaya dinyatakan dalam nilai
sekarang ini atau disebut dengan the present value. Adapun data pada flowchart dibawah ini
adalah data yang perlu digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi proyek yaitu
pengeluaran atau biaya investasi dan pendapatan, sebagai berikut:

1) Pengeluaran/
2) Pendapatan
biaya investasi

Biaya Biaya Pengeluaran/gaji


Penyiapan lahan
pembangunan & operasional

Penguasaan & Biaya fasilitas Biaya


perijinan tanah umum Pemasaran

Menurut Ervianto 2005 dalam proyek konstruksi memiliki karakteristik-karakteristik yang


dapat dipandang secara tiga dimensi, salah satu karakteristik tersebut adalah bersifat unik atau
keunikan dalam proyek. Pada proyek konstruksi diperlukan adanya analisis kelayakan investasi
karena bersifat unik, keunikan dari proyek konstruksi itu adalah selama berjalannya proyek tidak
ada kegiatan yang dilakukan yang sama persis yaitu tidak ada proyek yang sebangun atau serupa,
melainkan adanya adalah proyek sejenis. Kemudian proyek konstruksi itu bersifat sementara
yang artinya proyek konstruksi dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditentukan sesuai
dengan perjanjian pembangunan tersebut atau sudah selesainya proyek konstruksi. Proyek
konstruksi ini juga selalu terlibat dalam grup pekerja yang berbeda-beda dalam pekerjaanya,
biasanya terdapat dari beberapa pekerja seperti kontraktor, konsultan, arsiteknya, dan pelaku
kerja lainnya yang berhubungan dengan proyek konstruksi tersebut.
BAB II
ASPEK-ASPEK DALAM ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Analisis kelayakan investasi memiliki beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan secara
bersama-sama untuk menunjukkan keuntungan dan manfaat yang akan didapatkan oleh adanya
suatu atau proses investasi. Dalam aspek ini perlu dievaluasi kembali dalam setiap tahapan-
tahapannya baik dari tahapan perencanaan anggaran dan tahapan siklus pelaksanaanya yang
saling berhubungan dan mempengaruhi. Adapun aspek-aspek dalam analisis kelayakan investasi
sebagai berikut:
No Aspek – aspek Penjelasan
Adalah komponen penting analisis investasi yang perlu
dipertimbangkan, artinya aspek teknis ini sebagai hal yang perlu
diperhatikan pertama dalam menjalankan investasi yang mana bila
suatu usulan/ajuan investasi dikatakan layak dalam aspek teknisnya
1 Aspek Teknis maka usulan tersebut dapat diterima, akan tetapi bila usulan atau
ajuan tersebut dikatakan dan sudah tidak layak dalam aspek
teknisnya maka usulan tersebut adalah hal yang pertama untuk tidak
diterima atau ditolak. Contohnya adalah lokasi proyek investasi,
mekanisme investasi, proses investasi.
2 Aspek sosial dan Merupakan aspek yang berhubungan dalam pertimbangan
budaya pendistribusian pelayanan yang dilakukan dengan adil dan merata,
tidak ada kesenjangan dan tidak ada perselisihan di antaranya,
sehingga bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Untuk
menjalankan suatu proyek perlu mengewasi dalam keterlibatan
sosial yang luas dari investasi yang diajukan. Aspek sosial dan
budaya ini saling mencakupi dengan aspek legal dan lingkungan,
yang mana investasi juga perlu dilakukan dengan pertimbangan atas
aspek legalitas dan mempertimbangkan dampak lingkungan yang
merugikan. Contohnya adalah lingkungan sosialnya, investasi
proyek maka lihat aaspek sosial budaya nya bahwa proyek tersebut
merugikan lingkungan tersebut atau tidak, missal adanya
penggusuran pemukiman dan lainnya
Pada aspek ekonomi perlu adanya analisis terkait suatu proyek yang
diajukan akan memberikan kontribusi nyata atas pembangunan
perekonomian dengan jangkauan menyeluruh dan mengidentifikasi
akan kontribusi yang cukup besar atau tidak dalam menentukan
penggunaan sumber daya yang digunakan. dengan jangkauan
keseluruhan dan menganalisis akan kontribusi yang dilakukan cukup
Aspek ekonomi & besar atau tidak dalam menentukan penggunaan sumber daya yang
3
finansial digunakan.
Aspek finansial menjelaskan terkait pengaruh finansial dari proyek
yang diajukan, atas bedasarkan perencanaan anggaran, keputusan
terkait kemampuan proyek secara finansial/keuangan, solvabilitas,
dan mempertimbangkan likuiditasnya. Contohnya adalah keuangan
untuk investasi mencukupi atau tidak dan bersifat berkelanjutan
tidak berhenti ditengah proses begitu saja.
Sama halnya dengan pemasaran yang mana menyampaikan atau
dikaitkan dengan pelayanan publik yang dilakukan secara adil dan
merata, Selanjutnya menganalisis kembali terkait penerima manfaat
dan keuntungan (benefit) yang dihasilkan dari kegiatan investasi
tersebut. Aspek ini perlu benar-benar untuk diperhatikan dan
dipertimbangkan karena menyangkut kepada siapa orang yang akan
4 Aspek distribusi
mendapatkan manfaat dan keuntungannya dalam proyek investasi
agar tidak adanya kecurangan atau kerugian yang besar kepada
pelaku investasi, pelaku usaha, dan lainnya. Contohnya adalah
dalam marketing proyek seperti adanya iklan dalam sosil media atau
baliho terkait distribusi nya kepada pemiliki investasi dan kepada
pihak yang bersangkutan.
BAB III
MANAJEMEN RISIKO DALAM ANALISIS INVESTASI

Risiko secara umum adalah suatu hal yang dapat terjadi dan dapat merugikan dari suatu
perbuatan yang diambil atau dilakukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan risiko
merupakan akibat yang kurang menyenangkan yang dapat berupa merugikan atau
membahayakan yang berasal dari suatu perbuatan atau tindakan. Pada umumnya, risiko berada
disemua perbuatan yang dilakukan oleh pelakunya yang berani untuk mencoba hal baru atau
mencoba terhadap apa yang belum pernah dicoba, risiko tidak jauh dari siapapun yang bertindak
atau berbuat seperti pelaku usaha, pemimpin, investor, maupun lainnya. Pada dasarnya semua
perbuatan yang dilakukan memiliki tingkat risikonya masing-masing, seorang investor memiliki
tingkat risiko tinggi yang berakibat kerugian akan proyek investasinya bila mana investor tidak
memperhatikan dan mempertimbangkan analisis kelayakan investasinya.
Risiko menurut para ahli dasar tentang risiko salah satunya ada Emmaett J. Vaughan dan
Curtis M.Elliot mendefinisikan bahwa risiko dapat berupa the change of loss yang artinya kans
kerugian, kemungkinan akan terjadi kerugian atau the possibility of loss, uncertainity atau
ketidakpastian, adanya penyimpangan dari hasil yang diharapkan, dan probabilitas hasil yang
berbeda dari apa yang diharapkan. Inti dari risiko ini adalah adanya hal yang tidak
menguntungkan atau merugikan, dalam risiko juga memiliki suatu tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu manajemen risiko yang bertujuan untuk mengantisipasi akan terjadinya risiko
tinggi.
Secara umum manajemen risiko merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui dan memahami risiko yang akan terjadi pada suatu pelaku kegiatan baik lembaga
atau perusahaan dengan harapan risiko yang terjadi dapat terkontrol secara tersusun dan tidak
terjadi risiko kerugian yang tinggi. Manajemen risiko juga dapat dikatakan sebagai suatu langkah
untuk mengidentifikasi serta menentukan perilaku sikap akan risiko yang terjadi dan mencari
serta menetapkan solusinya.
Dalam buku yang ditulis oleh Ferry N. Idroes tentang manajemen risiko itu berupa cara
absah dan teratur dalam menganalisis, sikap, solusi, dan melakukan pelaporan risiko disetiap
aktifitas.
Manajemen risiko pada kegiatan investasi merupakan proses dalam mengenali risiko yang
terjadi atau terkandung dalam suatu proyek investasi dan mengontrol risiko yang terjadi dengan
baik dan teratur. Manajemen risiko investasi ini juga bertujuan untuk seorang pelaku usaha dalam
melakukan investasi atau seorang investor dapat mengetahui dan membedakan antara risiko yang
dapat dikendalikan serta risiko yang tidak dapat dikendalikan, selanjutnya investor dapat
meminimalkan atau mengoptimalkan akan potensi risko yang akan terjadi dalam portofolio
asetnya, hal ini juga agar investor tidak mengalami kerugian yang besar dari apa yang diharapkan
atas keuntungannya.
Pada manajemen risiko memiliki beberapa tahapan dalam menjalankan manajemen risiko,
tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Risiko (Risk Identification),
Pada tahapan identifikasi risiko yang perlu dikaji adalah bagaimana antisipasi risiko, serta
membuat daftar risiko yang akan terjadi mulai dari pemicu, sampai ke gejala yang akan
didapatkan. Terlebih dahulu mengidentifikasi sumber-sumber risiko serta tiper-tipe risiko
dan bagaimana yang akan muncul kepada investor, pelaku usaha, dan lainnya yang dapat
di lihat dari beberapa aspek seperti ekonomi, sosial, regulasi.
2. Klasifikasi risiko (Risk classification)
Setelah adanya identifikasi risiko tentunya perlu adanya klasifikasi risiko yang mana lebih
menyesuaikan risiko-risiko sesuai dengan tipenya kemudian setiap tipe itu
dipertimbangkan kembali dengan pertimbangan dampak apa yang akan terjadi.
3. Analisis/penilaian risiko,
Tahap selanjutnya adalah penilaian risiko atau assessment terhadap risiko yang dilihat
dari dampak risiko yang ditimbulkan besar atau tidaknya dampak tersebut. Kemudian
banyaknya risiko yang terjadi masuk kedalam penilaian risiko karena banyaknya risiko
perlu dipertimbangkan dan diperhitungkan terlebih dahulu. Penilaian risiko harus
dilakukan dengan baik dan tepat untuk menyesuaikan dari bergbagai risiko yang sesuai
dengan prioritasnya. Anlisis risiko ini juga mengevaluasi dampak yang mungkin dapat
terjadi disetiap risiko sesuai dengan tipe dan kombinasi tipenya.
4. Sikap risiko (Risk Attitude)
Sikap risiko dilakukan oleh pelaku yang mengambil risiko berupa mengambil sebuah
keputusan bagaimana sikap pelaku dalam menghadapi dan menerima risiko yang
mungkin akan terjadi.
5. Merespon Risiko/Pengelolaan (Risk Response),
Ada beberapa poin yang dilakukan dalam pengelolaan atau merespon risiko diantaranya :
a. Risk Absorption,
Menyerap risiko merupakan suatu teknik atau tahap manajemen yang sesuai dengan
jenis risiko tertentu.
b. Risk Reducation,
Arti dari dikurangi risiko disini adalah mengurangi akibat atau dampak risiko yang
sudah terjadi, sebagai contoh yaitu adanya pengaturan secara berkala dan baik
didalam perusahaan atau disuatu lembaga.
c. Risk Transfer,
Merupakan suatu tindakan untuk mengelola risiko dengan memindahkan atau
mengalihkan risiko ke pihak lainnya, contoh nya adalah adanya Asuransi.
d. Risk Avoidance
Penghapusan risiko yang artinya menghapus kemungkinan apa yang akan terjadi pada
suatu risiko yang diambil.
BAB IV
TIME VALUE OF MONEY

Time value of money atau dapat diartikan sebagai nilai waktu dari uang, merupakan suatu
rancangan atau konsep yang menjelaskan tentang harga uang dengan waktu. Time value of money
menyatakan bahwa uang atau nilai uang itu akan berbeda dari masa sekarang dengan masa yang
akan datang artinya nilai uang sekarang itu akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang
akan datang. Time value of money ini menyangkut akan masalah keuangan yang dimiliki oleh
seseorang, perusahaan, atau suatu lembaga yang harus selalu mengikuti panjangnya waktu dan
baik turunnya tingkat pengembalian.
Nilai uang yang akan terus berbeda menurut waktu ini terjadi karena adanya beberapa
keadaan perubahan dalam keuangan atau adanya beberapa aspek yang bertambah dari nilai
sebelumnya. Perubahan yang terjadi dan mempengaruhi seperti terjadinya perubahan pada suku
bunga, adanya kenaikan harga barang atau inflasi, terjadinya perubahan suatu kebijakan yang
dilakukan pemerintah dalam hal keuangan atau hal pajak dimasa sekarang dengan masa yang
akan datang, adanya perubahan yang terjadi dalam ekonomi negara, suasana yang terjadi pada
politik dan lain-lain. Seperti arti dari time value of money berikut merupakan penerapan terhadap
time value of money atau nilai waktu dari uang yaitu adanya memanfaatkan uang sekarang
dengan proses-proses menciptakan nilai uang tambahan, berikut contoh dalam kehidupan sehari-
hari :
1. Tabungan
Tabungan biasanya adalah alat atau sebagai bukti banyak uang yang ada didalam
tabungan yang dimasukan oleh perbankan dengan tujuan sebagai alat penyimpanan uang
dan bukti. Dalam penyimpanan uang tersebut selama periode tertentu atau seterusnya
pasti mengalami peningkatan dalam bulanan dari uang yang telah disimpan, biasanya
peningkatan tersebut disebut dengan saldo bunga. Dalam tabungan ini semakin lama
berdeposit disimpan terus-menerus maka akan terjadi meningkatnya deposit yang ada
didalam tabungan tersebut.
2. Pinjaman Ke Bank
Biasanya ketika seseorang membutuhkan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
atau dalam membangun usaha biasanya pelaku meminjam uang kepada lembaga resmi
yaitu ke perbankan untuk terpenuhinya dana yang dibutuhkan. Dalam pinjaman uang di
bank ini biasa disebut dengan pinjaman tunai yang memiliki periode waktu pengembalian
atau pembayaran. Proses ini lah bila mana uang yang dipinjam itu jumlahnya semakin
besar, maka mempengaruhi waktu periodenya yaitu semakin lama pengembaliannya atau
pembayarannya.
3. Asuransi
Dalam asuransi ini setiap perorangan atau perusahaan pasti memberikan
tanggungan atau jaminan, hal ini pastinya adanya pembawaan keuangan atau membayar
dengan uang untuk dirinya yang dinilai dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan.
Sebagai contoh penerapan yang biasa dijalani dalam time value of money adalah nilai dari
nominal uang misal pada uang Rp1.500 di tahun 2015 itu bisa membeli satu bungkus mie instan
dengan merk indomie, akan tetapi di tahun 2021 uang sebesar Rp1.500 tidak bisa untuk membeli
satu bungkus mie instan indomie karena harga mie instan indomie di tahun 2021 sudah
mengalami inflasi atau kenaikan harga menjadi Rp2.500 – Rp3.000 per bungkusnya. Dari
permasalahan di atas dapat dilihat bahwa jumlah uang Rp1.500 di tahun 2015 nilainya berbeda
dengan jumlah uang Rp1.500 di tahun 2021 sekarang.
Perubahan value of money ini terjadi karena adanya perubahan terhadap harga barang
yang mengalami kenaikan atau terjadinya inflasi secara terus menerus. Pada penerapan di atas
dapat disimpulkan bahwa nilai uang dimasa sekarang itu lebih besar nilainya atau lebih berharga
daripada dengan nilai uang di masa depan atau ditahun yang akan datangnya, selama uang itu
masih bisa mendapatkan keuntungan atau manfaat yang lebih dibandingkan di masa yang akan
datang bila digunakan.
BAB V
MINIMUM ATTARACTIVE RATE OF RETURN (MARR)

Minimum attaractive rate of return (MARR) adalah jumlah dari suku bunga paling sedikit
atau minimum yang dipilih untuk menjalankan investasi yang berasumber dari parameter atau
indikator yang telah ditetapkan. Dalam MARR masih memiliki hubungan dengan nilai waktu
uang (time value of money) yang diartikan sebagai nilai suku bunga, nilai Future, Present,
Annual, dan Gradient. MARR merupakan hal yang biasanya digunakan dalam proyek investasi
oleh seorang investor untuk mendapatkan benefit atau keuntungan dari investasinya yang tinggi
dan lebih besar dari masa sekarang untuk nilai dimasa depan dengan menganalisis serta
mempertimbangkan nilai-nilai dari adanya risiko yang terjadi atau dari nilai persantase yang
berubah seperti nilai inflasi ataupun suku bunganya.
MARR biasanya digunakan pada investasi, berikut adalah perhitungan dari MARR
investasi Konsultan Perencanaan:
a. Hitungan risiko pada investasi Konsultan Perencanaan dalam 1 tahun baik ada kerugian, atau
adanya kendala yang dapat mengurangi dana.
 Dalam 1 tahun mengikuti 5 kelai lelang
 5 x Rp 1.5 juta = Rp 7.5 juta,
 Kalah lelang 1 = hilang 1,5 juta
 Risiko kalah lelang 1,5jt/7,5jt = 20%
Biaya operasional dan pegawai per tahun
 Pendapatan rata-rata per tahun adalah Rp 450 juta
 Risiko kalah lelang = 1,5/450 = 0,33%
 Biaya untuk pegawai dan operasional kantor Rp 50 juta per tahun,
 Risiko tidak dapat pekerjaan selama setahun itu = 50/450 = 11.1%
 Biaya karena revisi Rp 6 juta per tahun,
 Risiko revisi = 6/450 = 1,33%
 Biaya revisi saat pelaksanaan Rp12 juta,
 Risiko revisi = 12/450 = 2,7%
 Risiko salah dalam menentukan lokasi sebesar 2%
 Risiko keterlambatan perencanaan sebesar 1%
Rata-rata risiko pada investasi Konsultan Perencanaan adalah
= (0.33%+11.1%+1.33%+2.7%+2%+1%)/6 = 3.08% per tahun.
b. Hitungan Inflasi pada investasi Konsultan Perencanaan dalam 1 tahun
 Kenaikan harga gaji dan operasional - manajemen
Konsultan perencanaan mendapatkan pendapatan dalam 1 tahun sebesar Rp 450 juta.
Biaya gaji dan operasional manajemen dalam 1 tahun sebesar Rp 50 Juta. Tahun
berikutnya akan terjadi inflasi sebesar 10% dari Rp50 juta menjadi Rp5 juta, sehingga
terjadinya kenaikan harga atau inflasi pada biaya gaji dan operasional manajemen
terhadap biaya dalam 1 tahun adalah
 5 juta/450 juta = 1.11%
Maka inflasi yang terjadi pada investasi konsultan perencanaan ini adalah 1.11% per
tahun.

No Komponen Persentase
1 Investasi tradisional tanpa risiko (free risk), seperti deposito 6%
Risiko Investasi :
- Kalah lelang 1 kali dalam setahun 5 kali => 0.33%
- Tidak dapat pekerjaan dalam 1 tahun => 11.1%
- Risiko revisi => 1.33%
2 3.08%
- Risiko Revisi pelaksanaan => 2.7%
- Salah dalam menentukan lokasi => 2%
- Keterlambatan perencanaan => 1%
Rata-rata dari risiko = 3.08%
Inflasi (kenaikan harga) konsultan perencanaan :
3 - Kenaikan harga gaji dan operasional – manajemen, dalam 1 tahun 1.11%
sebesar 1.11%
4 Antisipasi perubahan inflasi (kenaikan harga yang extrim) 1%
5 Risiko jika modal investasi dari berhutang 1%
Jumlah MARR (Minimum attractive Rate of Return 12.19%
BAB VI
SISTEM KEUANGAN: KONVENSIONAL & SYARIAH

Sistem keuangan merupakan suatu sistem atau tatanan perekonomian yang mengatur
masalah keuangan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan dan kebijakan pemerintah
yang bertujuan salah satunya adalah memperlancar semua transaksi keuangan. Sistem keuangan
juga dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari lembaga, pasar, dan lainnya yang mana surat-
surat berharga diperjualbelikan atau diperdagangkan, dengan memiliki tingkat Bungan yang
ditetapkan (Peter S. Rose, 2000). Dalam sistem keuangan tentunya memiliki fungsi-fungsi yang
ada didalamnya, berikut pada tabel dibawah adalah fungsi dari sistem keuangan:
Fungsi Penjelasan
Suatu sistem atau alat mekanisme yang bersifat menyimpan atau
Tabungan simpanan dengan prospektif pendapatan yang memiliki tingkat risiko
relatif rendah
Sistem uang yang bertujuan untuk menyimpan asset atau kekayaan
Kekayaan
sampai waktu ketika dibutuhkan.
Asset atau kekayaan yang disimpan yang berguna sebagai dana darurat,
Likuiditas
dan dapat di alih bentuk menjadi uang tunai atau kas.
Sistem keuangan yang bentuknya menyediakan uang atau dana untuk
Kredit
kebutuhan suatu investasi atau hal konsumsi
Pembayaran Sebagai alat untuk transaksi atau pembayaran
Sebagai jaminan atau tanggungan terhadap yang akan terjadi kerugian
Risiko
seperti jiwa,
Biasanya yang menggunakan adalah pemerintah yang dapat melakukan
Kebijakan
kebijakan terkait kestabilan ekonomi dan kenaikan harga atau inflasi.

Sistem keuangan dibedakan menjadi dua macam yaitu sistem keuangan konvensional dan
sistem keuangan syariah. Sistem keuangan konvensional adalah sistem keuangan yang penerapan
sistemnya sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan oleh negara yang memiliki prinsip
menerapkan bunga terhadap pertumbuhan atau menghimpun dana yang sedang disimpan oleh
seseorang atau nasabahnya. Sistem keuangan konvensional dijalan oleh lembaga keuangan yaitu
perbankan konvensional juga seperti lembaga keuangan bank yaitu bank sentral, dan bank umum,
sistem konvensional juga dijalankan oleh lembaga keuangan non-bank seperti modal ventura,
asuransi, pengadaian dan lain-lain. Pada sistem keuangan konvensional ini juga memiliki prinsip
yang saling terkait dengan nilai yaitu bebas nilai, artinya sistem keuangan ini bebas menjalankan
perannya dengan ketentuan tetap yaitu selama tidak melanggar aturan atas otoritas jasa keuangan
maupun BI (Bank Indonesia) dan menguntungkan.
Sistem keuangan syariah merupakan sistem yang berpegang kepada hukum islam yang
bersumber kepada Al-qur’an dan Sunnah, serta para ulama. Sistem keuangan syariah memiliki
prinsip utama yaitu bebas dari bunga artinya sistem yang digunakan tidak menggunakan sistem
suku bunga malainkan menggunakan sistem bagi hasil antara nasabah dengan lembaga keuangan.
Lembaga keuangan yang menjalani sistem keuangan syariah adalah Bank Syariah yang
prinsipnya hukum Islam. Sistem keuangan syariah juga masih menjadi sistem yang memiliki
prinsip bahwa uang bukan untuk diperdagangkan melainkan uang itu adalah alat tukar, artinya
uang itu masih bisa ditukarkan dengan bentuk lainnya yang dapat digunakan sesuai dengan apa
yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem keuangan syariah adalah
sistem yang menghubungkan antara nasabah yang memerlukan dana dengan pihak yang memiliki
kelebihan dana dengan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip dan hukum Islam.
Sistem kauangan yang biasa digunakan adalah sistem keuangan konvensional akan tetapi
banyak juga nasabah yang menggunakan sistem keuangan syariah. Sistem keuangan syariah di
Indonesia memiliki beberapa hambatan yang mengakibatkan sistem keuangan tersebut sulit untuk
diterapkan di Indonesia yaitu, pada sistem keuangan memiliki hambatan belum selarasnya visi
yang diterapkan atau dijalankan dan juga masih adanya kurang koordinasi antar pemerintah
dengan otoritas jasa keuangan atau lainnya dalam sistem keuangan syariah ini. Di sistem
keuangan syariah ini juga dipengaruhi akan jumlah dari SDM atau sumber daya manusia yang
paham atau menegrti adanya sistem keuangan syariah yang membuat masyarakat itu tidak
mengenal dan tidak mau ingin mencoba karena kurangnya informasi dan kualitas teknologi yang
belum setara dengan sistem keuangan konvensional. Pada sistem keuangan konvensional juga
yang memiliki prinsip bagi hasil, dalam hal itu masih memiliki hambatan yang mana di sistem
keuangan syariah ini di prinsip bagi hasilnya termasuk mahal antara lembaga keuangan syariah
dan nasabahnya agar saling menguntungkan.
Pada sistem keuangan syariah memiliki beberapa prinsip-prinsip dalam sistem
keuangannya, salah satu dari prinsip sistem keuangan tersebut adalah bebas dari adanya riba,
maysir, dan gharar. Riba merupakan suku bunga yang biasanya digunakan dalam keuangan,
maksudnya yaitu riba adalah pengambilan yang berupa kelebihan dari uang atau harga pokok
yang dengan secara batil dalam jual beli maupun utang piutang. Hukum dari riba dalam Islam
adalah haram untuk mendapatkannya dan menggunakannya karena itu merupakan yang batil
artinya perbuatan yang tidak adil dan hanya menguntungkan satu pihak saja. Selanjutnya Maysir
adalah qimar yang sifatnya seperti judi yang mana adanya permainan didalam sistem keuangan
seperti hadiah melalui sms dan lainnya yang nantinya mengambil keuntungan. Kemudian Gharar
merupakan hal yang berupa ketidakpastian atau biasanya penipuan, yang mana dalam sistem
keuangan atau transaksi keuangan yang tidak pasti, missal ambil contoh adalah menjual suatu
barang yang barangnya belum ada. Adanya gharar ini memiliki sifat tidak adil dan adanya sifat
dzalim kepada satu pihaknya.
Pada sistem keuangan syariah dibebaskan nya suatu prinsip yang ada riba, maysir, dan
gharar merupakan menggambarkan sistem keuangan yang tidak akan merugikan satu sama lain
baik pihak lembaga maupun pihak nasabah, karena prinsip dari sistem keuangan syariah jelas
yaitu bagi hasil dan tidak ada yang merasa terugikan, dan tentunya sesuai dengan syariat dan
hukum dalam Islam.
REFRENSI

Aditiasari, Dana. “7 Hambatan Yang Buat Bank Syariah Lambat Berkembang Di RI.”
Detikfinance, finance.detik.com/moneter/d-3076959/7-hambatan-yang-buat-bank-syariah-
lambat-berkembang-di-ri.
Pujiyono, Bambang. “Konsep Manajemen Proyek”
Linkaja. “5 Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Yang Perlu Dipahami.” LinkAja,
www.linkaja.id/artikel/5-perbedaan-bank-syariah-dan-bank-konvensional-yang-perlu-
dipahami.
Muamar, Yazid. “Pentingnya Memahami Manajemen Risiko Investasi.” Ajaib, 23 Sept. 2020,
ajaib.co.id/pentingnya-memahami-manajemen-risiko-investasi/.
Susanto, Nugroho. “Penilaian Investasi Sektor Publik.” Academia.edu,
www.academia.edu/10765788/Penilaian_Investasi_Sektor_Publik.
Syaripudin, Enceng Iip, and Deni Konkon Furkony. “Perbedaan.Antara.Sistem.Keuangan.Islam
Dan.Konvensional.” .EKSISBANK. (Ekonomi Syariah Dan Bisnis Perbankan),
journal.sties-purwakarta.ac.id/index.php/EKSISBANK/article/view/139.
Widiarti, Setiani. “(PDF) NILAI WAKTU DARI UANG (Time Value of Money).”
ResearchGate, Unknown, 7 Apr. 2018,
www.researchgate.net/publication/340491495_NILAI_WAKTU_DARI_UANG_Time_Val
ue_of_Money.
“√ Manajemen Risiko: Definisi, Jenis Dan Tahapan Manajemen Risiko ...” Saintif, 2 Aug. 2020,
saintif.com/manajemen-risiko/.

Anda mungkin juga menyukai