Pengertian proyek dalam arti luas membahas proyek yang diawali dari
sebuah studi kelayakan, disain pisik, perencanaan waktu konstruksi,
pelaksanaan konstruksi dan operasional dari konstruksi. Misalnya
sebuah proyek pembangunan pasar, diawali dengan studi kelayakan
konsumen calon pembeli kios, disain bangunan pasar, perhitungan
biaya investasi, analisis/perhitungan pendapatan penjualan kios,
persetujuan pemberi pinjaman, rencana pelaksanaan, pembangunan
fisik, realisasi penjualan kios dan terakhir operasional pasar.
Feasibility Study
Pra Design
Design
Detail Design
Final Design
Pelaksanaan Proyek
Aspek Teknis
Aspek teknis meliputi evalusai tentang input dan output dari
barang dan jasa yang akan diperlukan dan diproduksi oleh
proyek.
Aspek managerial dan Administrasi
Aspek managerial dan administratif menyangkut
kemampuan staff dari proyek untuk menjalankan aktivitas
administrasi dalam ukuran besar (large scale activities).
Keahlian manajemen hanya dapat dievaluasikan secara
subyektif; tetapi meskipun demikian, kalau hal ini tidak
mendapat perhatian yang khusus, maka banyak
kemungkinan terjadi pengambilan keputusan yang kurang
realistis dalam proyek yang direncanakan.
Aspek Organisasi
Aspek organisasi perhatiannya terutama ditujukan pada
hubungan antara administrasi proyek dengan bagian
administrasi pemerintah lainnya dan untuk melihat apakah
hubungan antara masing-masing wewenang dan tanggung
jawab dapat diketahui dengan jelas.
Aspek Komersiil
Aspek komersiil menyangkut penawaran input (barang dan
jasa) yang diperlukan proyek, baik waktu membangun
proyek maupun pada waktu proyek sudah berproduksi; dan
menganalisa pemasaran output yang akan diproduksi oleh
proyek.
Aspek Finansial
Aspek finansial menyangkut terutama perbandingan antara
pengeluaran uang dengan revenue earning dari proyek,
apakah proyek itu akan terjamin dananya yang diperlukan,
apakah proyek akan mampu membayar kembali dana
tersebut dan apakah proyek itu akan berkembang
sedemikian rupa sehingga secara finansiil dapat berdiri
sendiri.
Aspek Ekonomis
Aspek ekonomis diperhatikan dalam rangka menentukan
apakah proyek itu akan memberi sumbangan atau
mempunyai peranan yang positisf dalam pembangunan
ekonomi seluruhnya dan apakah peranannya itu cukup
besar untuk men – “justify” penggunaan sumber-sumber
yang langka yang dibutuhkan. Misalnya pemerintah
bermaksud membangun proyek bendungan sebuah sungai.
Manfaat langsung dari proyek tersebut ada tiga yaitu
pertama untuk pengendalian banjir, irigasi pertanian di
daerah hilir bendung, serta untuk pembangkit tenaga listrik.
Kajian aspek ekonomis tidak sekedar terhadap manfaat
langsung saja tetapi manfaat-manfaat lain yang dapat
dinikmati masyarakat luas terhadap adanya proyek,
misalnya masyarakat dapat memanfaatkan bendung untuk
budi daya ikan, keuntungan finansial masyarakat dari
kegiatan kepariwisataan, kegiatan perekonomian masyarakat
menjadi meningkat karena tersedianya sarana transportasi
dan sebagainya.
I = Investasi = P (1 + I)n
Intangible benefit suatu proyek adalah benefit yang sulit dinilai dengan
uang seperti : (i) perbaikan lingkungan hidup; (ii) perbaikan
pemandangan karena adanya suatu taman; (iii) perbaikan distribusi
pendapatan; (iv) integrasi nasional; (v) pertahanan nasional; dan lain
sebagainya.
4.7.1. Net Present Value dari arus-arus benefit dan biaya (NPV)
NPV merupakan selish antara Present Value dari benefit dan
Present Value dari biaya. Secara matematis NPV dapat
ditentukan sebagai berikut:
B B2 Bn C1 C2 Cn
NPV = 1 ....... n
.......
1 i (1 i) (1 i) 1 i (1 i) (1 i) n
2 2
n
Bt Ct
= (1 i)
t 1
t
Contoh 4.1 :
Sebuah investasi fiktif dengan cash flow sebagai berikut, tentukan
nilai NPV dari investasi tersebut.
Penyelesaian pendekatan I :
Benefit Kotor (jutaan rupiah) Biaya Kotor (jutaan rupiah)
No. Tahun Nilai Pvi = 15 % Nilai Pvi = 15 % Selisih MPV
Tahun Nominal Th 0 = 1972/73 Nominal Th 0 = 1972/73
1 1973/74 0 1489 1294,8 -1294,8
2 1974/75 1294 978,5 2735 2068,0 -1089,5
3 1975/76 2711 1782,5 3284 2159,3 -376,8
4 1976/77 4251 2430,5 3532 2019,4 411,1
5 1977/78 5730 2848,8 2821 1402,5 +1446,3
6 1978/79 - - 5102 2205,7 -2205,7
7 – 20 1979/93 6161 15247,5 1532 3791,5 11456,0
21 1993/94 - - -4244 -230,8 +4230,8
23287,8 14710,4 8577,3
Penyelesaian pendekatan II :
Nilai Kotor Selisih Benefit – Biaya
No.
Tahun Nilai PV Ci = 15 %
Tahun Benefit Biaya
Nominal Th 0 = 1972/73
1 1973/74 0 1489 -1489 -1294,8
2 1974/75 1294 2735 -1441 -1089,6
3 1975/76 2711 3284 -573 -376,8
4 1976/77 4251 3532 719 411,1
5 1977/78 5730 2821 2909 1446,3
6 1978/79 - 5102 -5102 -2205,7
7 – 20 1979/93 6161 1532 4629 11456,0
21 1993/94 - -4344 -4344 +230,8
8577,3
n
Bt Ct
(1 IRR)
t 1
t
0
NPV '
IRR i' (i"i' )
NPV ' NPV "
Jika ternyata IRR dari suatu proyek sama dengan nilai I yang
berlaku sebagai Social Discount Rate, maka NPV dari proyek itu
adalah sebesar 0. Jika IRR < Social Discount Rate, berarti NPV <
0. Oleh karena itu maka suatu nilai IRR yang lebih besar dari
atau sama dengan Social Discount Rate menyatakan tanda “go”
untuk suatu proyek. Sedangkan IRR kurang dari Social Discount
Ratenya memberikan tanda “no – go”.
Contoh 4.2 :
Guna mengaplikasikan teori IRR ini, hitunglah dua versi dari IRR
untuk program investasi fiktif tersebut di atas, dengan
menggunakan berturut-turut data dari (i) kolom 3 dan 5
sehubungan dengan pendekatan I, kemudian (ii) kolom 5
sehubungan dengan pendekatan II. Dan jelaskan perbandingan
antara kedua versi itu.
n
Bt
(1 i)
t 1
t
B/C n
Ct
(1 t )
t 1
t
Proyek dapat dinyatakan “go” apabila nilai atau indeks B/C > 1
dan no – go” apabila B/C < 1. Apabila nilai B/C = 1 berarti
incestasi tersebut hanya akan menghasilkan benefit sebesar social
benefit. Namun demikian nilai B/C = 1 dapat dipertimbamgkan
untuk menyatakan investasi “go”. Karena pada kondisi tersebut
investasi telah dapat membayar seluruh biaya yang dikeluarkan
dan ditutup secara penuh dengan benefit yang dihasilkan.
Contoh 4.3
Hitunglah indeks Benefit Cost Ratio proyek fiktif pada soal contoh
4.1 di atas.
Penyelesaian soal tersebut, pertama yang haris dilakukan adalah
menghitung nilai sekarang dari seluruh benefit kotor dan nilai
sekarang dari seluruh biaya kotor. Perhitungan nilai sekarang
dari benefit kotor dan biaya kotor disajikan dalam tabel berikut :
23287,8
Indeks B/C = 1,583 1
24720,4
Karena indeks B/C 1,583 > 1 maka investasi ini layak untuk
dilaksanakan.
n
P Ft
t 1
Contoh 4.4
Sebuah investasi Jalan Tol sepanjang 6 km, memerlukan investasi
awal sebesar Rp 200 milyard. Pendapatan bersih jalan tol tahun
pertama setelah operasional Rp 5 milyard, tahun-tahun
berikutnya setiap tahun meningkat 2 milyar. Berapa tahun
investasi jalan tol tersebut dapat mengembalikan modalnya.
Selesaikan soal tersebut di dalam kelas
n Ct (1 i)t 1
A = t
x t
t 1 (1 i) i(1 i)