Anda di halaman 1dari 13

INDIKATOR KINERJA MUTU PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE

Tim PPI RSU Kabanjahe

UNIT KERJA : Tim PPI RSU Kabanjahe


RUANG LINGKUP : Laporan Evaluasi Kegiatan Pengendalian Dan Pencegahan
Infeksi : ILO, ISK, IADP, Flebitis
NAMA INDIKATOR :
1. Angka Kejadian infeksi yang terjadi akibat tindakan atau perawatan luka
operasi yang kurang steril (ILO).
2. Angka kejadian infeksi yang terjadi akibat pemasangan kateter (ISK)
3. Angka kejadian infeksi yang terjadi akibat pemasangan infuse dan tranfusi
(IADP)
4. Angka kejadian Flebitis

DASAR PEMIKIRAN :
Dalam rangka pengendalian mutu pelayanan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe,
dimana evaluasi infeksi nosokomial merupakan gambaran tingkat mutu dari
serangkaian tindakan pelayanan medis dan keperawatan yang dilaksanakan di
ruang rawat inap.

DEFISI INDIKATOR :
ILO (Infeksi Luka Operasi) ada beberapa stadium dalam operasi, sehingga
penilaian ada tidaknya ILO juga dikelompokkan berdasarkan seberapa jauh organ
atau jaringan yang dioperasi yaitu :
1. ILO Superfisial., bila insisi hanya pada kulit dan jaringan bawah kulit
(subkutan).
2. ILO Profunda, bila insisi mengenai jaringan lunak yang lebih dalam (fascia
dan lapisan otot)
3. ILO Organ/Rongga Tubuh, bila insisi dilakukan pada organ atau mencapai
rongga dalam tubuh.

ISK (Infeksi Saluran Kencing) merupakan jenis infeksi yang terjadi pada saluran
kemih murni (uretha dan permukaan kandung kemih) atau melibatkan bagian
yang lebih dalam dari organ-organ pendukung saluran kemih (ginjal, ureter,
kandung kemih, uretra dan jaringan sekitar retro peritoneal atau rongga
pereinefrik)
IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) adalah ditemukannya organisme dari hasil
kultur darah semi kuantitatif disertai tanda klinis yang jelas serta tidak ada
hubungannya dengan infeksi ditempat lain dan/ atau dokter yang merawat
menyatakan telah terjadi infeksi.

KRITERIA
ILO Suoerfisial dengan kriteria :
1. Drainase bahan purulen dari insisi superficial
2. Dapat diisolasi kuman penyebab dari biakan cairan atau jaringan yang
diambil secara aseptic dari tempat insisi superficial.
3. Sekurang – kurangnya terdapat :
a. Satu tanda atau gejala infeksi sebagai berikut : rasa nyeri,
pembengkakan yang terlokalisir, kemerahan, atau hangat pada
perabaan.
b. Insisi superficial terpaksa harus dibuka oleh dari bedah dan hasil
biakan positif atau tidak dilakukan biakan. Hasil biakan yang negatih
tidak memenuhi criteria ini.
4. Diagnosis ILO superficial oleh dokter bedah atau dokter yang menangani
pasien tersebut.

ILO Profunda dengan kriteria :


1. Infeksi terjadi dlm kurun waktu 30 hari setelah operasi tanpa
pemasangan implant atau dalam 1 tahun bila dengan pemasangan
implant dan infeksi terkait dengan prosedur
2. Mengenai jaringan lunak yang lebih mendalam (fascia dan lapisan otot)
pada tempat insisi.
3. Pasien sekurang –kurangnya mempunyai/ memenuhi salah satu keadeaan
dibawah ini :
a. Drainase purulen dari jaringan lunak dalam tetapi bukan dari organ
atau rongga dalam pada temp-at operasi.
b. Tempat insisi dalam mengalami “dehiscement” secara spontan atau
terpaksa dibuka oleh dokter bedah dan hasil biakan positif atau tidak
dilakukan biakan kuman apabila pasien menpunyai sekurang –
kurangnya satu tanda atau gejala sebagai berikut : febris (> 38 0 C),
atau nyeri yang terlokalisir. Hasil biakan yang negative tidak termasuk
kriteria ini.
c. Abscess atau adnya bukti lain terjadinya infeksi yang mengenai insisi
dalam yang ditemukan berdasarkan pemeriksaan histopatologi (PA)
atau Radiologi.
d. Diagnosis ILO profunda oleh dokter bedah atau dokter yang
menangani pasien tersebut.
ILO Organ/ Rongga tubuh dengan kriteria :
1. Infeksi terjadi dlm kurun waktu 30 hari setelah operasi tanpa
pemasangan implant atau dalam 1 tahun bila dengan pemasangan
implant dan infeksi terkait dengan prosedur
2. Infeksi mengenai semua bagian tubuh, kecuali insisi kulit, fascia dan
lapisan otot yang sengaja dibuka atau dimanipulasi selama prosedur /
tindakan.
3. Pasien sekurang – kurangnya mempunyai/ memenuhi salah satu keadaan
dibawah ini :
a. Drainase purulen dari suatu drain yang dipasang melalui “stab
wound” kedalam organ/rongga tubuh.
b. Dapat diisolasi kuman penyebab biakan cairan atau jaringan yang
diambil secara aseptic dari organ/ rongga tubuh.
c. Abscess atau adnya bukti lain terjadinya infeksi yang mengenai insisi
dalam yang ditemukan berdasarkan pemeriksaan histopatologi (PA)
atau Radiologi.
d. Diagnosis ILO profunda oleh dokter bedah atau dokter yang
menangani pasien tersebut

ISK dengan criteria :


1. Ditemukan paling sedikit satu simtom ISK dan tes konfirmasi mayor
positif.
2. Untuk ISK Asimptomatik ; pasien pernah memakai kateter urine dalam
waktu 7 hari sebelum biakan pertama positif
3. Tes konfirmasi mayor positif dari hasil kultur urine yang dilakukan 2x
berturut-turut.
4. Simtom ISK negative.
5. Pada criteria ISK lain ditemukan kultur kuman yang positif dari cairan
(selain urine) atau jaringan infeksi.
6. Ditemukan abses atau tanda infeksi lain yang ditemukan baik pada
pemeriksaan langsung, selama pembedahan atau dengan pemeriksaan
histopatologis.
7. Ditemukan paling sedikit dua dari tanda atau gejela sebagai berikut :
a. Demam (> 38 0 C)
b. Nyeri local
c. Nyeri tekan pada daerah yang dicuragai terinfeksi
8. Sekurang –kurangnya terdapat paling sedikit satu hal berikut :
a. Drainase pus dari tempat yang dicuragai terinfeksi.
b. Kuman yang tumbuh pada kultur darah sesuai dengan kuman dari
tempat yang diduga infeksi.
c. Terdapat bukti adanya infeksi pada pemeriksaan radiologi (USG, CT
Scan, MRI, Radiolabel Scan)
d. Diagnosis infeksi oleh dokter yang menangani.
e. Dokter yang menangani memberikan pengobatan antimikroba yang
sesuai untuk jenis infeksinnya.
IADP dengan kriteria :
1. Ditemukan pathogen pada > 1 kultur darah pasien.
2. Mikroba dari kultur darah itu tidak berhubungan dengan infeksi di bagian
lain dari tubuh pasien.
3. Pasien menunjukkan minimal satu gejala klinis : demam (suhu > 380C)
4. Mengigil atau hipotensi
5. Tanda dan gejala klinis serta hasil positif pemeriksaan laboratium yang
tidak berhubungan dengan infeksi di bagian lain dari tubuh pasien.
6. Hasil kultur yang berasal dari > 2 kultur darah pada lokasi pengambilan
yang berbeda didapatkan mikroba kontaminan kulit yang umum,
misalnya difteroid (Corynebacterium spp), Bacillus spp, (bukan B
anthracis), Propionibacterium spp, Staphylococcus coagulase negative
termasuk S epidermidis, Streptococcus Viridans, Aerococcus spp,
Micrococcus spp.
7. Pasien anak usia < 1 tahun menunjukkan minimal satu gejala seperti
berikut : demam (suhu rectal > 38 0 C), hipoterma (suhu rectal < 37 0 C),
apnoe atau bradikardia.
8. Tanda dan gejala seta hasil pemeriksaan positif laboratorium yang tidak
berhubungan dengan infeksi di bagian lain dari tubuih pasien.
TIPE INDIKATOR
Anka kejadian ILO, ISK dan IADP selama periode Januari – Maret 2013 (TW.I) di
28 Ruang Rawat Inap di Rumkital Dr Ramelan.

PEMBILANG (NUMENATOR) : Jumlah Pasien dengan kejadian ILO,ISK dan IADP


(Petunjuk lengkap pada Pedoman Infeksi Surveilans Infeksi. Jumlah kali
kejadian selama kurun waktu tertentu

PENYEBUT (DENOMINATOR) : Jumlah Populasi pasien yang berisiko Infeksi


Rumah Sakit (Petunjuk lengkap pada Pedoman Infeksi Surveilans Infeksi.
Jumlah Populasi dari mana kelompok yang mengalami kejadian tersebut berasal
selama kurun waktu yang sama.

STANDART

Standart Angka kejadian ILO, ISK dan IADP, VAP, HAP, PLEBITIS DAN DECUBITUS
di Rumkital Dr Ramelan 1,5 %.

PENANGGUNG JAWAB : Ketua Tim PPI

EVALUASI MUTU PERIODE : JANUARI S.D MARET 2013.

Analisis prosentase angka kejadian infeksi nosokomial menurut faktor


resiko dari 28 ruangan di Rumkital Dr.Ramelan pada bulan Januari sampai Maret
2013, yang merupakan faktor resiko infeksi rumah sakit,dari tabel diatas terlihat
bahwa dari total pasien .... didapatkan :
1. Infeksi Luka Operasi : 0,67 %
2. Infeksi Aliran Darah Primer : 0,0157 %
3. Infeksi Saluran Kencing : 0,143 %
4. VAP : 0,59 %
5. HAP : 0,073 %
6.Decubitus : 0,171 %
7.Plebitis : 2,76 %
Tabel 1. Data Infeksi Luka Pembedahan (ILO = Infeksi Luka Operasi) Triwulan I
2013

JENIS
OPERASI Infeksi Luka Operasi
N
Ruang Jan Feb Mart Jan Feb
o
OB O OB O OB O
OB T K OB T K OB T K ILD ILK ILS ILD ILK ILS
1 CI 57 28 32 1
2 EII 23 19 23
3 FI 17 16 17
4 FII 21 21 18
5 GI 34 26 31 1 1
6 GII 34 34 32 1
7 HI 33 26 32
8 HII 32 28 23
9 I 12 6 15 6 14 7
10 Pav I 5 3 4
11 PAv II 36 7 18 12 12 3
12 Pav III 18 6 7
Pav VII
13 A 3 3
Pav VII
14 B 2 3 2
15 Pav VIII 3 3
ICU
16 UGD 3
ICU
17 Central 4 6 3 5

31
TOTAL 4 19 23 240 18 9 239 15 11 0 0 2 1 0 1

Triwulan I tahun 2013 :


Jumlah pasien operasi : 887 orang
Jumlah pasien p0sitif ILO : 6 orang

Laju ILO : 6 / 887 x 100 % = 0,67%

Tabel 2. Data Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) Triwulan I 2013

€ Px terpasang € Hari pasang


infus infus Positif IRS
N Mar Mar Ja Fe Mar
o Ruang Jan Feb t Jan Feb t n b t
1 A1 65 60 64 190 185 176 0 0 0
2 AII 20 11 12 75 52 65 0 0 0
3 B1 26 24 30 82 145 98 0 0 0
4 B11 32 28 32 103 104 106 0 0 0
5 CI 36 52 48 132 160 145 0 0 0
6 CII 34 37 35 112 109 102 0 0 0
7 DI 67 54 55 234 212 165 0 0 0
8 DII 98 82 88 345 278 324 0 0 0
9 DIII 42 46 35 168 172 112 0 0 0
10 EII 22 20 24 76 68 70 0 0 0
11 FI 23 24 23 98 97 92 0 0 0
12 FII 53 51 45 198 193 165 0 0 0
13 GI 34 54 42 101 212 145 0 0 0
14 GII 32 43 53 134 176 212 1 0 0
15 HI 45 42 56 165 175 213 0 0 0
16 HII 27 32 34 98 112 136 0 0 0
17 I 42 39 42 142 145 140 0 0 1
18 Pav I 28 29 38 84 112 164 0 0 0
19 PAv II 48 32 54 213 128 212 0 0 0
20 Pav III 54 35 42 214 148 147 0 0 0
21 Pav IV 38 32 38 165 139 143 0 0 0
22 Pav V 99 65 42 324 198 153 0 0 0
23 Pav VI A 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Pav VI B 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Pav VII A 45 42 38 324 182 135 0 0 0
26 Pav VII B 64 65 62 245 208 197 0 0 0
27 Pav VIII 11 12 9 42 45 18 0 0 0
28 ICU UGD 32 25 32 132 94 72 0 0 0
29 ICU Central 24 36 42 42 97 68 0 0 0
30 ECU 37 42 34 98 154 164 0 0 0
31 Pav.Jantung 33 35 42 98 84 115 0 0 0

121 114 119 443 418 405


TOTAL 1 9 1 4 4 4 1 0 1
Triwulan I tahun 2013 :
Jumlah pasien terpasang infus : 3551 orang
Jumlah pasien pemasangan infus : 12672 hari
Ditemukan tanda IRS berdasarkan kultur positif & tanda klinis yg jelas : 0
Laju IADP : 2 / 12672 x 1000 = 0,157 ‰
: 2/12672 x 100 % = 0,0157 %
Tabel 3. Data Infeksi Saluran Kencing (ISK) Triwulan I 2013

€ Px terpasang € Hari pasang


kateter kateter Positif IRS
N Ja Fe
o Ruang Jan Feb Mart Jan Feb Mart n b Mart
1 A1 21 20 20 102 98 95 0 0 0
2 AII 6 11 13 36 58 82 0 1 0
3 B1 6 6 8 35 32 36 0 0 1
4 B11 7 7 6 43 45 36 1 0 0
5 CI 8 6 8 48 42 52 0 0 0
6 CII 7 8 7 48 52 49 1 0 0
7 DI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 DII 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 DIII 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 EII 6 5 7 30 32 45 0 0 0
11 FI 14 11 12 84 66 72 0 0 0
12 FII 10 12 14 87 72 84 0 0 0
13 GI 13 14 12 82 84 84 0 0 1
14 GII 8 6 11 56 42 66 1 0 0
15 HI 9 7 10 63 49 76 0 1 0
16 HII 2 2 3 18 15 21 0 0 0
17 I 8 10 9 56 72 65 0 0 0
18 Pav I 7 8 9 48 57 67 0 0 0
19 PAv II 8 8 9 56 65 68 0 0 0
20 Pav III 10 8 9 72 52 72 0 1 0
21 Pav IV 8 9 8 73 54 65 0 0 0
22 Pav V 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Pav VI A 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Pav VI B 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Pav VII A 12 19 15 84 134 123 0 0 0
26 Pav VII B 15 17 14 112 120 124 0 0 0
27 Pav VIII 0 0 1 0 0 7 0 0 0
28 ICU UGD 25 23 22 142 140 123 0 0 0
29 ICU Central 24 24 23 132 112 120 0 0 0
30 ECU 27 28 39 156 198 214 0 0 0
Pav.Jantun
31 g 16 22 23 93 154 124 0 0 0

TOTAL 277 291 312 1756 1845 1970 3 3 2


Triwulan I tahun 2013 :
Jumlah pasien terpasang kateter : 880 orang
Jumlah hari pemasangan infus : 5571 hari
Ditemukan tanda IRS berdasarkan kultur positif & tanda klinis yg jelas : 8
Laju ISK : 8 / 5571 x 1000 = 1,43 ‰
: 8/5571 x 100 % = 0,143 %

Tabel 4. Data Infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Triwulan I 2013

N € Px terpasang venti € Hari Terpasang venti Positif VAP


o Ruang Jan Feb Mart Jan Feb Mart Jan Feb Mart
1 ICU Central 13 8 11 182 98 109 0 0 1
2 D III/NICU 6 2 3 75 28 25 1 1 0
TOTAL 19 10 14 257 126 134 1 1 1

Triwulan I tahun 2013 :


Jumlah pasien terpasang ventilator : 43 orang
Jumlah hari pasien pemasangan venti : 507 hari
Ditemukan positif VAP : 3 orang

Angka infeksi VAP : 3 / 507 x 1000 = 5,9 ‰


: 3/ 507 x 100 %= 0,59 %
Tabel 5. Data Infeksi Hospital Acquired Pneumonia (HAP) Triwulan I 2013

€ Hari rawat px
N € Pasien tirah baring bedrest Positif HAP
o Ruang Jan Feb Mart Jan Feb Mart Jan Feb Mart
1 A1 4 8 15 28 54 105 0 0 0
2 AII 4 5 16 45 35 106 0 1 0
3 B1 4 15 10 28 75 68 0 0 0
4 B11 5 6 9 35 36 45 0 0 0
5 CI 8 8 13 98 40 65 0 0 0
6 CII 7 12 15 70 60 75 0 0 0
7 DI 3 18 19 30 75 185 0 0 0
8 DII 3 5 15 35 30 75 0 0 0
9 DIII 7 10 9 60 54 46 0 0 0
10 EII 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 FI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 FII 5 4 7 32 36 46 0 0 0
13 GI 12 20 18 84 126 108 0 0 0
14 GII 3 5 9 21 25 50 0 0 0
15 HI 5 6 15 30 42 90 0 0 0
16 HII 7 5 5 42 34 35 0 0 0
17 I 8 4 9 35 33 45 0 0 0
18 Pav I 8 6 4 34 45 35 0 0 0
19 PAv II 7 5 4 46 45 35 0 0 0
20 Pav III 7 7 13 46 40 90 0 0 0
21 Pav IV 13 8 13 90 32 105 1 0 0
22 Pav V 2 2 3 23 12 15 0 0 0
23 Pav VI A 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Pav VI B 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Pav VII A 40 34 32 240 204 235 1 0 0
26 Pav VII B 50 45 42 350 360 290 1 0 1
27 Pav VIII 1 2 3 15 15 18 0 0 0
28 ICU UGD 31 25 30 360 345 362 0 1 0
29 ICU Central 12 13 12 94 84 133 0 0 0
30 ECU 35 40 45 275 378 498 0 0 0
Pav.Jantun
31 g 31 27 40 145 189 315 0 0 0

TOTAL 322 345 425 2391 2504 3275 3 2 1


Triwulan I tahun 2013 :
Jumlah pasien tirah baring :1094 orang
Jumlah hari pasien tirah baring : 8168 hari
Ditemukan positif HAP : 6 orang
Angka infeksi HAP : 6/ 8168 x 1000 = 0,73 ‰
: 6/8168 x 100% = 0,073 %
Tabel 6. Data Decubitus Triwulan I 2013

N € Pasien tirah baring € Hari Tirah baring Decubitus


o Ruang Jan Feb Mar Jan Feb Mar Jan Feb Mar
1 A1 4 8 15 28 54 105 0 0 0
2 AII 4 5 16 45 35 106 0 1 0
3 B1 4 15 10 28 75 68 0 0 0
4 B11 5 6 9 35 36 45 0 0 0
5 CI 8 8 13 98 40 65 0 0 0
6 CII 7 12 15 70 60 75 0 1 0
7 DI 3 18 19 30 75 185 0 0 0
8 DII 3 5 15 35 30 75 0 0 0
9 DIII 7 10 9 60 54 46 0 0 0
10 EII 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 FI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 FII 5 4 7 32 36 46 0 0 0
13 GI 12 20 18 84 126 108 0 0 1
14 GII 3 5 9 21 25 50 0 1 1
15 HI 5 6 15 30 42 90 1 1 1
16 HII 7 5 5 42 34 35 0 0 0
17 I 8 4 9 35 33 45 0 0 0
18 Pav I 8 6 4 34 45 35 0 0 0
19 PAv II 7 5 4 46 45 35 0 0 0
20 Pav III 7 7 13 46 40 90 0 1 0
21 Pav IV 13 8 13 90 32 105 0 0 0
22 Pav V 2 2 3 23 12 15 0 0 0
23 Pav VI A 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Pav VI B 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Pav VII A 40 34 32 240 204 235 0 1 0
26 Pav VII B 50 45 42 350 360 290 1 1 0
27 Pav VIII 1 2 3 15 15 18 0 0 0
28 ICU UGD 31 25 30 360 345 362 0 0 1
29 ICU Central 12 13 12 94 84 133 0 1 0
30 ECU 35 40 45 275 378 498 0 0 0
Pav.Jantun
31 g 31 27 40 145 189 315 0 0 0

TOTAL 322 345 425 2391 2504 3275 2 8 4

Triwulan I tahun 2013 :


Jumlah pasien tirah baring : 1094 orang
Jumlah hari pasien tirah baring : 8168 hari
Ditemukan DECUBITUS : 14 orang

Angka DECUBITUS : 14 / 8168 x 1000 = 1,714 ‰


: 14/8168 x 100 % = 0,171 %
Tabel 7. Data Plebitis Triwulan I 2013
N € Px terpasang infus € Hari Terpasang infus Positif plebitis
o Ruang Jan Feb Mart Jan Feb Mart Jan Feb Mart
1 A1 65 60 64 190 185 176 2 4 3
2 AII 20 11 12 75 52 65 7 9 6
3 B1 26 24 30 82 145 98 2 0 1
4 B11 32 28 32 103 104 106 2 2 3
5 CI 36 52 48 132 160 145 2 2 0
6 CII 34 37 35 112 109 102 0 0 0
7 DI 67 54 55 234 212 165 12 13 13
8 DII 98 82 88 345 278 324 23 22 21
9 DIII 42 46 35 168 172 112 14 13 11
10 EII 22 20 24 76 68 70 0 1 1
11 FI 23 24 23 98 97 92 0 0 1
12 FII 53 51 45 198 193 165 0 0 0
13 GI 34 54 42 101 212 145 4 6 3
14 GII 32 43 53 134 176 212 5 5 7
15 HI 45 42 56 165 175 213 0 1 2
16 HII 27 32 34 98 112 136 2 1 1
17 I 42 39 42 142 145 140 1 1 1
18 Pav I 28 29 38 84 112 164 1 1 1
19 PAv II 48 32 54 213 128 212 1 1 1
20 Pav III 54 35 42 214 148 147 17 16 6
21 Pav IV 38 32 38 165 139 143 1 2 2
22 Pav V 99 65 42 324 198 153 7 7 5
23 Pav VI A 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Pav VI B 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 Pav VII A 45 42 38 324 182 135 6 14 10
26 Pav VII B 64 65 62 245 208 197 1 1 1
27 Pav VIII 11 12 9 42 45 18 1 2 2
28 ICU UGD 32 25 32 132 94 72 1 2 1
29 ICU Central 24 36 42 42 97 68 1 1 1
30 ECU 37 42 34 98 154 164 1 2 1
Pav.Jantun
31 g 33 35 42 98 84 115 1 1 1

TOTAL 1211 1149 1191 4434 4184 4054 115 130 106
Triwulan I tahun 2013 :
Jumlah pasien terpasang infus : 3551 orang
Jumlah hari pasien pemasangan infus : 12672 hari
Ditemukan tanda tanda plebitis : 351

Laju plebitis : 351 / 12672 x 1000 = 27,69 ‰


:351/12672 x 100% = 2,76 %

1. Kesimpulan
a. Angka kejadian ILO, IADP,ISK,VAP,HAP da Decubitus di Rumkital Dr Ramelan
selama bulan Januari sampai dengan Maret 2013 mencapai sasaran yang
diharapkan yaitu
≤ 1,5 %
b. Angka kejadian plebitis di Rumkital Dr ramelan selama bulan Januari sampai
dengan Maret 2013 dengan hasil yaitu ≥ 2 %

2. Evaluasi

Angka kejadian plebitis bisa mencapai 2,76 % atau 351 pasien dari 3351 pasien
yang dirawat pada triwulan I, dimunkinkan penyebab adalah penanganan saat
pemasangan infus kurang steril, atau lebih dari 3 hari.
Upaya : Penanganan sebelum pemasangan infus harus steril dan cuci tangan
terlebih dahulu, bekerja sesuai prosedur yang seharusnya.

3. Saran
a. Kebijakan tentang wajibnya menjaga keseterilan dalam melakukan tindakan
infasif
b. Pengawasan dan pembinaan sikap dan perilaku tenaga medis dan
keperawatan dalam bekerja sesuai SOP yang sudah ada diruangan secara
berkesinambungan
c. IPCLN ruangan harus lebih aktif terjun langsung ke pasien
d. Penyegaran kembali tentang pemasangan infus dan tranfusi
e. Meningkatkan pengadaan fasilitas APD,tempat sampah medis dan non
medis,fasilitas kebersihan tangan .

Anda mungkin juga menyukai