Untuk membahas infeksi luka operasi nosokomial perlu diketahui
klasifikasi luka operasi sebagai berikut : LUKA OPERASI BERSIH 1. Operasi dilakukan pada daerah / kulit yang pada kondisi pra bedah tanpa peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastro intestinal, orofaring,, traktus urinarius atau traktus bilier. 2. Operasi berencana dengan penutupan kulit primer dengan atau tanpa pemakaian drain tertutup. LUKA OPERASI BERSIH TERKONTAMINASI 1. Operasi membuka traktus digestive, traktus bilier, traktus urinarius, traktus espiratorius sampai dengan orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium. 2. Operasi tanpa pencemaran nyata ( Gross spilage ) contoh : operasi traktus bilier, apendiks, vagina atau orofaring. LUKA OPERASI BERSIH TERKONTAMINASI
1. Operasi membuka traktus digestive, traktus bilier, traktus
urinarius, traktus espiratorius sampai dengan orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium. 2. Operasi tanpa pencemaran nyata ( Gross spilage ) contoh : operasi traktus bilier, apendiks, vagina atau orofaring. LUKA OPERASI KOTOR / DENGAN INFEKSI
1. Pada perforasi traktus digestive, traktus urogenitalis atau
traktus respiratorius yang terinfeksi. 2. Melewati daerah purulen ( inflamasi bacterial ). 3. Pada luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian atau terdapat jaringan non vital yang luas atau yang nyata kotor. 4. Dokter yang melakukan operasi menyatakan sebagai luka operasi / terinfeksi. DEFINISI INFEKSI LUKA OPERASI Infeksi luka operasi dibedakan menjadi : Disebut Infeksi Luka Operasi ( ILO) Superfisial apabila didapat :
Infeksi terjadi dalam 30 hari pasca bedah dan
terjadinya pada kulit dan subkutan disertai salah satu tersebut dibawah ini : • Keluar nanah dari luka operasi. • Terisolasi kuman pada Kultur yang diambil dari cairan atau jaringan. • Salah satu dari tanda dibbawah ini nyeri, pembengkakan, merah, lebih panas dan ahli bedah sengaja membuka luka kecuali apabila kultur tidak menunjukkan adanya pertumbuhan kuman. • Rekomendasi dokter. Disebut ILO DALAM ( PROFUNDA ) apabila didapat : Infeksi terjadi 30 hari pasca bedah bila tanpa “ IMPLANT “ atau “ 1 “ ( satu ) tahun pasca bedah bila ada “ IMPLANT “ dan infeksi ini meliputi jaringan lebih dalam dari fisia.
Disertai salah satu tersebut dibawah ini
a. Keluar nanah dari luka operasi. b. Terjadi dehisensi luka secara spontan atau luka sengaja dibuka oleh dokter apabila disertai dengan salah satu dari gejala panas ( 38,0C ) atau nyeri local kecuali bila kultur tidak menunjukkan adanya kuman. c. Adanya abses atau dibuktikan adanya abses dbawah fascia pada operasi ulang atau pemeriksaan PA atau radiology menunjukkan gambaran infeksi. d. Rekomendasi dokter. Disebut ILO bersih terkontaminasi apabila infeksi terjadi pada operasi bersih terkontaminasi dan memenuhi criteria ILO dalam. Operasi terkontaminasi atau operasi kotor dinyatakan infeksi nosokomial apabila dapat dibuktikan bahwa penyebab infeksi adalah kuman yang berasal dari Rumah Sakit atau ditemukan kuman strain lain dari kuman yang ditemukan sebelum masuk Rumah Sakit. Catatan : • Didalam penggunaan antibiotic yang irasonal jika ditemukan tanda peradangan maka dimasukkan kedalam kemungkinan infeksi. • Abses jahitan yang sembuh 3 hari setelah jahitan diangkat bukan infeksi operasi. FAKTOR RESIKO INFEKSI LUKA OPERASI
1. Tingkat kontaminasi luka.
2. Faktor pejamu : • Usia estrim ( sangat muda / tua ) • Obesitas • Adanya infeksi perioperatif • Pengguna kortikosteroid • Diabetes Mellitus • Malnutrisi Berat 3. Faktor lokasi luka : • Pencukuran daerah operasi ( cara dan waktu pencukuran ). • Devitalisasi jaringan. • Benda asing. • Suplai darah yang buruk ke daerah operasi. • Lokasi luka yang mudah tercemar ( dekat perineum ) Bulan : Sc / kista Appendik/ Jumlah oktober laparatomi