Oleh :
Ajeng Febriyanti
1102010013
Pembimbing :
dr. Henry Moesfairil,Sp.B
KEPANITERAAN ILMU BEDAH RSUD SOREANG
DESEMBER 2014
Definisi
Infeksi luka operasi adalah infeksi dari luka yang didapat
setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi,
biasanya terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi
luka operasi ini dapat terjadi pada luka yang tertutup ataupun
pada luka yang terbuka, dikarenakan untuk proses
penyembuhannya.
Infeksi dalam
30 hari setelah operasi,luka operasi dan infeksi mengenai
jaringan lunak yang dalam dari luka bekas insisi.
Etiologi
Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh
bakteri, yaitu bakteri gram negatif (E. coli), gram positif
(Enterococcus) dan terkadang bakteri anaerob dapat yang
berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup luka
dan operasi. Bakteri yang paling banyak adalah Staphylococcus.
Patogenesis
Faktor
pasien
Status nutrisi
DM tidak terkontrol
Merokok
Kegemukan, dll
Faktor operasi
Lamanya operasi
Profilaksis anti mikroba
Pembersihan dan sterilisasi instrumen
Teknik pembedahan,dll
Faktor
mikrobiologi
Sekresi toksin
Hambatan pembersihan (contoh ; karena
pembentukan kapsul).
Hipotermi
atau
hipertermi
Tekanan
darah
rendah
Palpitasi
Keluar
cairan dari
luka operasi
Bengkak
Diagnosa
Pemeriksaan fisik
pembengkakan, cairan atau sekret yang keluar.
Harus diperhatikan juga apakah ada penyebaran
dari infeksi.
Tes darah
keadaan tubuh kita dan bakteri apa yang
terdapat dan yang menginfeksi.
Tes pencitraan
termasuk x-ray,MRI, scan tulang.
luka operasi yang tidak terinfeksi yang mana tidak ada peradangan yang ditemukan pada
saluran pernafasan, saluran pencernaan, genital, atau traktus urinarius tidak terkena.
Luka biasanya tertutup dan jika perlu drainase dengan closed drainage. Luka operasi
diikuti dengan trauma tumpul seharusnya dimasukkan pada kategori ini jika masuk
dalam kriteria.
Contoh : Hernia repair, biopsi mammae 1-5,4%
Luka operasi yang mana saluran pencernaan, saluran pernafasan, traktus urinarius dan
genital terkena dengan kondisi terkontrol dan tanpa kontaminasi yang tidak biasanya.
terbuka, baru, luka tiba-tiba. Sebagai tambahannya, pembedahan dengan potongan besar
dengan tknik yang steril atau kebocoran besar pada saluran pencernaan, dan sayatan
yang akut, inflamasi yang nonpurulen termasuk dalam kategori ini.
Contoh : Trauma, luka jaringan yang luas, enterotomy saat obstrusi usus
Luka traumatik yang lama yang tertahan pada jaringan yang dilemahkan yang termasuk
infeksi klinis yang ada atau visera yang perforasi. Definisi ini menunjukkan bahwa
organisme penyebab infeksi post operasi
Contoh : Perforasi diverculitis, infeksi nekrotik jaringan lunak 3,1-12,8%
Penatalaksanaan
Pembersihan
luka
Debridement
Penutup luka
Obat
obatan
Terapi
oksigen
hiperbarik
Terapi
tekanan
negatif
Pengobatan
lain
Pencegahan
Preoperative
Persiapan pasien
Antiseptik tangan/ lengan bawah untuk anggota tim bedah
Penanganan personel bedah yang terinfeksi
Profilaksis antimicrobial
Intra operatif
Ventilasi
Membersihkan dan diinfeksi permukaan lingkungan
Sterilisasi peralatan bedah
Pakaian operasi
Asepsis dan teknik operasi
Perawatan insisi setelah operasi
DAFTAR PUSTAKA
Townsend C M, Beauchamp R D, Evers B M, Mattox K L. 2004. Sabiston Textbook of
Surgery.The Biological Basis of Modern Surgical Practice17th edition. Elsevier
Saunders; Philadelphia. P 258-263
Burnicardi F C, Anderson D K, Bizliar T R, Durin D L, Hunter J G, Pollock M E. 2006.
Schwartzs manual of surgery Eight edition. MacGrawhill; New York. P. 90-96
Mangram A J, Horan T C, Pearson M L,Silver L C, Jarvis W R.1999. Guidline for
prevention of Surgical Site of Infection. Columbia University School of Nursing;New
York
Steven M. Gordon.2001. New Surgical Techniques and Surgical
Infections.http://www.cdc.gov/ncidod/eid/vol7no2/gordon.htm, 24 Feb 2009.
Site