Anda di halaman 1dari 92

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 202.

02-120203
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT PT : KDL-2.9

PETUNJUK TEKNIS

tentang

PESERTA DIDIK

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/687/IX/2015 TANGGAL 18 SEPTEMBER 2015
2

DAFTAR ISI
Hal
aman

Keputusan Kasad Nomor Kep/687/IX/2015 tanggal 18 September 2015 tentang


Petunjuk Teknis tentang Peserta Didik ...................................................................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum …….………………………………………………………..... 3
2. Maksud dan Tujuan ……………………………………………....... 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut …………………………………..... 3
4. Dasar………………………………………………………............... 4
5. Pengertian ………………………………………………………...... 4

BAB II KETENTUAN UMUM

6. Umum ………………………………………………………………… 5
7. Tujuan ………….…………………………………………………...... 5
8. Sasaran ....................................................………………………... 5
9. Sifat ............................................................................................. 5
10. Peranan …………....………………………………………………… 5
11. Organisasi ………....………………………………………………… 5
12. Tugas dan Tanggung Jawab .…………………………….............. 7
13. Persyaratan Personel ......……………………………………......... 16
14. Teknis …….…………………………………………………............. 27
15. Sarana dan Prasarana ……………….......................................... 28
16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ……………………………...... 28

BAB III KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum ……………………………………………………………...... 28


18. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik Prajurit dan PNS .…………. 28
19. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik Satwa .................................. 66

BAB IV HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

20. Umum …...……. …………………………………………………...... 68


21. Tindakan Pengamanan ....... …………………………................... 68
22. Tindakan Administrasi ....…….…................................................ 70

BAB V PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

23. Umum ..……………………………………………………....………. 70


24. Pengawasan …………………………………………………………. 70
25. Pengendalian ….…………………………………………………….. 71
3

BAB VI PENUTUP

26. Keberhasilan ……………………………………………………….... 71


27. Penyempurnaan …………………………………………………….. 71

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN ............................................................................... 72


SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS TENTANG
PESERTA DIDIK ………………...................................................... 74
SUBLAMPIRAN C DAFTAR CONTOH .....................................................…………….. 75

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
Lampiran Surat Keputusan
Kasad
Nomor Skep / / / 2005
Tanggal 2005

KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor Kep/687/IX/2015

tentang

PETUNJUK TEKNIS
TENTANG PESERTA DIDIK

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa Petunjuk


Teknis untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas
bagi lembaga pendidikan di lingkungan Angkatan Darat; dan

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu dikeluarkan


Keputusan Kasad mengenai Petunjuk Teknis tentang Peserta Didik.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal


30 September 2011 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyusunan dan Penerbitan Doktrin/Buku Petunjuk Angkatan Darat;

2. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal


31 Desember 2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata Cara
Penyusunan Buku Petunjuk Angkatan Darat;

3. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/63-02/XII/2013 tanggal 24


Desember 2013 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi
Buku Petunjuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/530/X/2014 tanggal 8 Oktober


2014 tentang Petunjuk Administrasi tentang Komponen Pendidikan;
dan

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober


2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan
Administrasi Umum Angkatan Darat.

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/269/II/2015 tanggal 5


Februari 2015 tentang perintah melaksanakan kegiatan menyusun/
revisi Doktrin/petunjuk TNI AD yang diprogramkan TA 2015;
2

2. Surat Perintah Dankodiklat TNI AD Nomor Sprin/460/III/2015


tanggal 11 Maret 2015 tentang Perintah Penyusunan/Revisi Petunjuk
Teknis tentang Peserta Didik; dan

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Petunjuk Teknis


tentang Peserta Didik.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Petunjuk Teknis tentang Peserta Didik sebagaimana tercantum


dalam lampiran keputusan ini dengan menggunakan Kode
PT : KDL – 2.9.

2. Petunjuk teknis ini berklasifikasi BIASA.

3. Direktur Pendidikan Kodiklat TNI AD sebagai pembina materi


Petunjuk Teknis ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan materi petunjuk


teknis ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Diteta
pkan di Bandung
pada tanggal 18 September 2015

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat,

tertanda

Agus Sutomo, S.E.


Distribusi: Letnan Jenderal TNI

A dan B Angkatan Darat


Autentikasi
Tembusan: Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat,

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemenhan RI
Budi Prasetyono
4. Asrenum Panglima TNI
Brigadir Jenderal TNI
5. Kapusjarah TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/687/IX/2015
Tanggal 18 Spetember 2015
3

PETUNJUK TEKNIS

tentang

PESERTA DIDIK

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Petunjuk Teknis tentang Peserta Didik merupakan penjabaran dari Petunjuk


Admistrasi tentang Komponen Pendidikan. Juknis ini berisi penjelasan tentang
tata cara penyiapan dan pembinaan peserta didik di lingkungan lembaga
pendidikan guna mendukung operasional pendidikan.

b. Pembinaan peserta didik di lembaga pendidikan TNI AD saat ini


berpedoman kepada Buku Petunjuk Teknik tentang Pembinaan Peserta Didik.
Substansi Bujuknik tersebut perlu diselaraskan dengan stratifikasi petunjuk
pendidikan TNI AD serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

c. Agar diperoleh kesamaan pemahaman dan tindakan dalam pembinaan


peserta didik, maka Buku Petunjuk Teknik tentang Peserta Didik perlu revisi.
Revisi ditujukan agar ketentuan dalam Juknis dapat digunakan sebagai pedoman
dan sumber bahan ajaran di lembaga pendidikan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk teknis ini dimaksudkan agar dapat dijadikan pedoman


dalam kegiatan pembinaan peserta didik di lingkungan lembaga pendidikan
TNI AD.

b. Tujuan. Petunjuk teknis ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dan


penjelasan secara rinci tentang tata cara serta kegiatan pembinaan peserta didik di
lingkungan lembaga pendidikan TNI AD.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Lingkup pembahasan petunjuk teknis ini meliputi tata


cara pembinaan peserta didik.

b. Tata Urut. Petunjuk teknis ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
4

1) Bab I Pendahuluan.

2) Bab II Ketentuan Umum.

3) Bab III Kegiatan yang Dilaksanakan.

4) Bab IV Hal-hal yang Perlu Diperhatikan.

5) Bab V Pengawasan dan Pengendalian.

6) Bab VI Penutup.

4. Dasar.

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/10-02/IV/2011 tanggal 20 April 2011


tentang Buku Petunjuk teknik tentang Pembinaan Peserta Didik.

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/24-02/IX/2011 tanggal 1 September 2011


tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan, Penerbitan Doktrin dan
Buku Petunjuk Angkatan Darat.

c. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/56-02/XII/2012 tanggal 31 Desember


2012 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Buku Petunjuk
Angkatan Darat.

d. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/63-02/XII/2013 tanggal 24 Desember


2013 tentang Buku Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Buku Petunjuk Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat.

e. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/72/XII/2013 tanggal 31 Desember 2013


tentang Buku Petunjuk Induk tentang Pendidikan.

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat.

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/530/X/2014 tanggal 8 Oktober 2014 tentang


Petunjuk Administrasi tentang Komponen Pendidikan.

5. Pengertian. Sublampiran A.

BAB II
KETENTUAN UMUM
5

6. Umum. Penyelenggaraan pendidikan di lingkungan TNI AD merupakan suatu


proses kesisteman yang melibatkan 10 komponen pendidikan, diantaranya adalah
komponen peserta didik. Tingkat keberhasilan suatu penyelenggaraan pendidikan
sangat dipengaruhi oleh kualitas peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan yang
optimal dengan memedomani ketentuan-ketentuan umum yang meliputi tujuan, sasaran,
sifat, peranan, organisasi, tugas dan tanggung jawab, persyaratan personel, teknis,
sarana dan prasarana serta faktor-faktor yang mempengaruhi.

7. Tujuan. Kegiatan pembinaan peserta didik bertujuan untuk mendapatkan


peserta didik yang berkualitas sesuai persyaratan dari jenis/macam suatu jenjang
pendidikan yang dioperasionalkan.

8. Sasaran.

a. Terwujudnya kegiatan pembinaan peserta didik Prajurit dan PNS melalui


pembinaan administrasi serta bimbingan dan pengasuhan secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan pendidikan.

b. Terwujudnya kegiatan pembinaan peserta didik satwa melalui pembinaan


setiap kepatuhan, ketangkasan dan fisik yang digunakan oleh Prajurit untuk
melaksanakan tugas militer.

9. Sifat. Pembinaan peserta didik bersifat terukur berdasarkan norma yang berlaku
sesuai dengan tuntutan persyaratan dari jenis/macam pada jenjang pendidikan yang
dioperasionalkan.

10. Peranan. Pembinaan peserta didik memiliki peranan yang sangat penting
dalam penyelenggaraan pendidikan guna mewujudkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan pendidikan, tercapainya tuntutan tujuan dan sasaran pendidikan serta
diperolehnya kualitas hasil didik sesuai tuntutan keluaran pendidikan.

11. Organisasi.

a. Struktur Organisasi.

1) Tingkat Kebijakan

MABESAD

KODIKLAT
PUS/CAB/FUNG KODAM SESKOAD AKMIL KOPASSUS SECAPAAD
TNI AD

TNI AD

PUSSEN

2) Tingkat Operasional.
6

DANLEMDIK

GADIK DANKORSIS/DANMEN/DANSATDIK GAPENDIK

PESERTA DIDIK

b. Susunan Organisasi.

1) Tingkat Kebijakan.

a) Mabesad.

(1) Penanggung jawab : Kasad.

(2) Pelaksana : Aspers Kasad.

b) Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung jawab : Dankodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirdik Kodiklat TNI AD.

c) Pussen Kodiklat TNI AD.

(1) Penanggung jawab : Danpussen Kodiklat TNI AD.

(2) Pelaksana : Dirbindiklat Pussen Kodiklat


TNI AD.

d) Pus/Cab/Fung AD.

(1) Penanggung jawab : Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

(2) Pelaksana : Ses/Kasubdit Pus/Cab/Fung AD.

e) Seskoad.

(1) Penanggung jawab : Danseskoad.

(2) Pelaksana : Dankorsis Seskoad.

f) Akmil.

(1) Penanggung jawab : Gubernur Akmil.


7

(2) Pelaksana : Danmen Akmi.l

g) Kodam.

(1) Penanggung jawab : Pangdam.

(2) Pelaksana : Aspers Kodam.

h) Kopassus.

(1) Penanggung jawab : Danjen Kopassus.

(2) Pelaksana : Aspers Kopassus.

i) Secapaad.

(1) Penanggung jawab : Dansecapaad.

(2) Pelaksana : Danmen Secapaad.

2) Tingkat Operasional. Tingkat operasional diselenggarakan oleh


lembaga pendidikan.

a) Penanggung jawab : Danlemdik.

b) Pelaksana :

(1) Dankorsis/Danmen/Dansatdik;

(2) tenaga pendidik;

(3) tenaga kependidikan; dan

(4) peserta didik.

12. Tugas dan tanggung Jawab.

a. Tingkat Kebijakan.

1) Mabesad.

a) Kasad.

(1) Menetapkan kebijakan umum berkaitan dengan peserta


didik yang akan dilibatkan untuk mengikuti pendidikan.

(2) Menetapkan anggaran kebutuhan pendidikan dan


menetapkan program pendidikan yang diberlakukan pada
tahun anggaran berjalan.

(3) Mendukung kebutuhan anggaran dalam pengadaan


perangkat pendukung pembinaan peserta didik yang
diperlukan oleh lembaga pendidikan jajaran TNI AD.
8

(4) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan


pelaksanaan program pembinaan peserta didik di lembaga
pendidikan jajaran TNI AD.

b) Aspers Kasad.

(1) Menentukan persyaratan calon peserta didik sesuai


pendidikan yang akan diselenggarakan dan menentukan
alokasi peserta didik dari tiap macam pendidikan.

(2) Melaksanakan kegiatan seleksi calon peserta didik


Dikma Pa, Ba, dan Ta, Diktuk Pa dan Ba, Dikbangum,
Dikbangspes Pa, dan Ba/Ta multi korps serta Dikilpengtek.

(3) Mengeluarkan surat pengembalian peserta didik


Seskoad, Akmil, dan Secapaad atas usulan dari lembaga
pendidikan berdasarkan hasil sidang dewan penasihat
pendidikan khusus (Wanhatdiksus).

(4) Menutup pelaksanaan pendidikan bagi pendidikan


Seskoad, Akmil, dan Secapaad.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

2) Kodiklat TNI AD.

a) Dankodiklat TNI AD.

(1) Menyusun program pendidikan yang dilaksanakan di


lingkungan TNI AD sesuai tataran kewenangannya.

(2) Melaksanakan pengawasan terhadap administrasi


peserta didik di lembaga pendidikan TNI AD.

(3) Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan


persyaratan peserta didik.

(4) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan


pendidikan yang digelar di lembaga pendidikan jajaran TNI AD
sesuai tataran kewenangannya.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirdik Kodiklat TNI AD.

(1) Melaksanakan pengawasan terhadap administrasi


peserta didik di lembaga pendidikan TNI AD.

(2) Mengeluarkan surat pengembalian peserta didik yang


menjadi tanggung jawab Kodiklat TNI AD atas usulan dari
lembaga pendidikan berdasarkan hasil sidang dewan
penasihat pendidikan khusus (Wanhatdiksus).
9

(3) Menyusun petunjuk tentang pembinaan peserta didik di


lingkungan TNI AD.

(4) Melaksanakan asistensi, pengendalian dan


pengawasan terhadap penyelenggaraan Bimsuh peserta didik
di lembaga pendidikan TNI AD.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dankodiklat TNI AD.

3) Pussen Jajaran Kodiklat TNI AD.

a) Danpussen.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di lembaga pendidikan jajarannya.

(2) Mengendalikan pembinaan, asistensi dan pengawasan


peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dankodiklat TNI AD.

b) Dirbindiklat.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan peserta didik di
lembaga pendidikan jajarannya.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh lembaga
pendidikan jajarannya.

(3) Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi


kemampuan peserta didik untuk mendukung pencapaian
sasaran pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danpussen jajaran Kodiklat TNI AD.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.


10

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di lembaga pendidikan jajaran TNI AD sesuai
dengan LKT-nya.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan dan pembinaan


peserta didik yang menjadi tanggung jawab LKT-nya.

(3) Mengusulkan calon peserta didik Dikbangum, Diktuk


dan Dikbangspes Pa, sesuai dengan persyaratan dalam
kurikulum pendidikan.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindiklat/Kasubditbindiklat/Kasubditbincab/Kasubdisbinfung/
Dirbinpuanter.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pengendalian peserta didik di lembaga pendidikan jajaran TNI
AD yang menjadi tanggung jawab LKT-nya.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dalam


kebutuhan dukungan anggaran pengadaan perangkat
pendukung pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh
lembaga pendidikan jajaran TNI AD sesuai dengan LKT-nya.

(3) Melaksanakan koordinasi dengan Kodiklat TNI AD


tentang penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan
peserta didik bagi lembaga pendidikan Cab/Fung LKT-nya.

(4) Mengeluarkan surat pemanggilan calon peserta didik


Dikbangspes Ba dan Ta yang diselenggarakan di lembaga
pendidikan Cab/Fung AD.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD.

5) Kodam.

a) Pangdam.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di Rindam jajarannya.

(2) Mengendalikan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pembinaan peserta didik yang menjadi tanggung jawab
Kodam.

(3) Mengajukan usulan calon peserta didik Dikbangspes Ba


dan Ta jajaran Kotamanya kepada Kasad tembusan Cab/Fung
sesuai macam pendidikannya.
11

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Aspers Kasdam.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, penggunaan,


pengawasan dan pengendalian pembinaan peserta didik di
Rindam.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh Rindam.

(3) Melaksanakan seleksi peserta didik Dikma/Diktuk


tingkat daerah.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Pangdam.

6) Seskoad.

a) Danseskoad.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di Seskoad.

(2) Mengendalikan asistensi, pengawasan dan pembinaan


peserta didik yang menjadi tanggung jawab Seskoad.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindik Seskoad.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pengendalian pembinaan peserta didik di Seskoad.

(2)) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh Seskoad.

(3) Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi


kemampuan peserta didik untuk mendukung pencapaian
sasaran pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan.

(4) Melaksanakan administrasi penyusunan rencana dan


program kegiatan penyelenggaraan seleksi pendidikan
Seskoad.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


12

Danseskoad.

7) Akmil.

a) Gubernur Akmil.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di Akmil.

(2) Mengendalikan pembinaan, asistensi dan pengawasan


peserta didik yang menjadi tanggung jawab Akmil.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindik Akmil.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pengendalian pembinaan peserta didik di Akmil.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh Akmil.

(3) Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi


kemampuan peserta didik untuk mendukung pencapaian
sasaran pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Gubernur Akmil.

8) Kopassus.

a) Danjen Kopassus.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di Pusdikpassus.

(2) Mengendalikan pembinaan, asistensi dan pengawasan


peserta didik yang menjadi tanggung jawab Kopassus.

(3) Mengajukan usulan calon peserta didik Pa, Ba dan Ta


Kopassus.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Aspers Danjen Kopassus.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pengendalian pembinaan peserta didik Pusdikpassus.
13

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh Pusdikpassus.

(3) Melaksanakan seleksi peserta didik pendidikan


Kopassus.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danjen Kopassus.

9) Secapaad.

a) Dansecapaad.

(1) Menetapkan kebijakan, petunjuk dan rencana garis


besar serta membuat dan mengusulkan program pembinaan
peserta didik di Secapaad.

(2) Mengendalikan pembinaan, asistensi dan pengawasan


peserta didik yang menjadi tanggung jawab Secapaad.

(3) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Kasad.

b) Dirbindikjar Secapaad.

(1) Melaksanakan pembinaan, asistensi, pengawasan dan


pengendalian pembinaan peserta didik di Secapaad.

(2) Merencanakan dan mengusulkan program dan


kebutuhan anggaran dalam pengadaan perangkat pendukung
pembinaan peserta didik yang diperlukan oleh Secapaad.

(3) Merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi


kemampuan peserta didik untuk mendukung pencapaian
sasaran pendidikan dalam upaya pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan.

(4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dansecapaad.

b. Tingkat Operasional.

1) Penanggung jawab: Danlemdik.

a) Menentukan kebijakan/petunjuk umum tentang pelaksanaan


pembinaan peserta didik.

b) Mengendalikan dan mengawasi kegiatan pelaksanaan


pembinaan peserta didik di satuan pendidikan.

c) Mengeluarkan Protap pembinaan peserta didik sesuai dengan


kebutuhan dalam lingkungan lembaga pendidikannya.
14

d) Melaksanakan langkah-langkah sesuai prosedur yang berlaku


dalam mengambil tindakan terhadap peserta didik yang melakukan
pelanggaran peraturan di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

e) Melaksanakan koordinasi dan mengajukan permintaan


bantuan dari luar lembaga pendidikannya, dalam rangka mengatasi
kesulitan/hambatan yang dialami peserta didik maupun pembina
selama proses penyelenggaraan pendidikan.

f) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Pang/Dan/Ka satuan atasannya.

2) Pelaksana.

a) Dankorsis/Danmen/Dansatdik.

(1) Menyelenggarakan kegiatan pembinaan peserta didik


berdasarkan kebijakan/petunjuk umum Danlemdik.

(2) Menyusun rencana pembinaan peserta didik (sebagai


jabaran kebijakan/petunjuk umum Danlemdik) sesuai
kebutuhan yang didasarkan pada jenis pendidikan dan strata
peserta didik.

(3) Mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan


pembinaan peserta didik oleh unsur pelaksana bawahannya.

(4) Menghimpun dan mengolah data tentang sikap perilaku,


akademik dan jasmani peserta didik.

(5) Melaporkan secara berkala tentang penyelenggaraan


pembinaan peserta didik dan menyampaikan saran kepada
Danlemdik tentang segala permasalahan yang berkaitan
dengan peserta didik.

(6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

b) Tenaga Pendidik.

(1) Memberikan masukan secara rutin kepada Dansatdik


tentang kondisi peserta didik selama proses belajar mengajar,
yang menyangkut tiga aspek pendidikan.

(2) Melaksanakan koordinasi dengan staf lembaga


pendidikan serta Dansatdik tentang langkah yang perlu diambil
dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik.

(3) Menyusun buku latihan peserta didik (BLS) dan


penugasan lain sesuai mata pelajaran yang diajarkannya
dengan menggunakan fasilitas E-Learning.

(4) Memberikan bimbingan kepada peserta didik sebelum


15

yang bersangkutan mengikuti pendidikan menggunakan


fasilitas E-Learning, agar lebih awal memahami materi
pelajaran yang akan diterima nantinya.

(5) Melaksanakan bimbingan belajar terhadap peserta didik


yang mengalami kesulitan belajar.

(6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

c) Tenaga Kependidikan.

(1) Menyiapkan sarana dan prasarana yang diperlukan


untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan peserta
didik.

(2) Memberikan masukan, saran, pertimbangan kepada


Danlemdik serta Dansatdik tentang berbagai hal yang perlu
atau tidak perlu dilakukan dalam rangka pembinaan peserta
didik.

(3) Memberikan masukan kepada Dansatdik tentang


temuan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik.

(4) Memberikan pelayanan yang profesional dan


proporsional sesuai bidang tugasnya kepada peserta didik
guna kelancaran dan kenyamanan dalam mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar.

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Danlemdik.

d) Peserta Didik.

(1) Bagi calon peserta didik Diklapa I, Diklapa II dan


Diksarcab kecuali pada Dikma, setelah menerima surat
perintah sebagai peserta didik, maka masing-masing segera
membuka Website Pusdik kecabangan masing-masing atau
Pusdik tempat peserta didik akan melaksanakan pendidikan.

(2) Melakukan pendaftaran/konfirmasi sebagai anggota


Website di Pusdik yang dituju.

(3) Setelah mendapatkan password agar calon peserta


didik membuka E-Learning dan E-Library untuk mempelajari
materi pelajaran yang akan diterima sebelum mengikuti
pendidikan.

(4) Menerima dan melaksanakan petunjuk/pengarahan


atau penjelasan baik dari Danlemdik, para perwira staf
lembaga pendidikan, Dansatdik maupun tenaga pendidik yang
berkaitan dengan pembinaan pendidikan.
16

(5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada


Dansatdik/Danlemdik.

13. Persyaratan Personel.

a. Pembina Danlemdik/Dansatdik/Dansatsis/Dankelas/Gumil.

1) Memiliki tampilan fisik dan perilaku yang patut dijadikan contoh bagi
peserta didik.

2) Memiliki kemampuan berkomunikasi, memahami atau mengenali


personaliti orang lain.

3) Memiliki kebiasaan atau kecendrungan senang untuk mengamati


perilaku fisik maupun kejiwaan orang lain.

4) Memiliki idealisme yang tinggi serta mempunyai wawasan yang luas.

5) Cepat mengenali dan tanggap terhadap gejala awal adanya ketidak


seimbangan, ketidak selarasan, penyimpangan perilaku seseorang terhadap
tuntutan norma-norma yang berlaku atau kepentingan yang diinginkan dan
menemukan solusi permasalahan.

6) Mampu bersikap proporsional dan seimbang dalam penerapan


kesabaran, keberanian dan ketegasan.

7) Memahami metode dan teknik Bimsuh peserta didik, serta mampu


menerapkannya.

b. Peserta Didik.

1) Dikma.

a) Dikma Pa.

(1) Dikma Pa Tahap I.

(a) Taruna/Taruni.

i. Warga Negara Indonesia pria/wanita,


beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun
1945 serta bukan anggota/mantan Prajurit
TNI/Polri dan PNS TNI.

ii. Umur pada saat masuk pendidikan tidak


kurang dari 17 tahun 9 bulan dan tidak lebih dari
22 tahun pada saat pembukaan pendidikan.

iii. Tidak kehilangan hak menjadi Prajurit TNI,


berdasarkan putusan pengadilan yang telah
17

memperoleh kekuatan hukum tetap.

iv. Berbadan sehat (jasmani dan rohani) tidak


cacat dan bebas narkoba.

v. Lulus SMA/Madrasyah Aliyah atau yang


setara, jurusan/Program IPA dengan persyaratan
nilai ujian akhir nasional dengan nilai rata-rata
tidak kurang dari 6,5 (dari 10 mata pelajaran) dan
bagi calon yang menggunakan kaca mata/lensa
kontak dengan ukuran maksimal 1 dioptri, nilai
rata-rata tidak kurang dari 7,5.

vi. Belum pernah nikah dan sanggup tidak


menikah selama dalam pendidikan.

vii. Tinggi badan sekurang-kurangnya 165 cm


untuk pria dan 160 cm untuk wanita serta memiliki
berat badan seimbang menurut ketentuan yang
berlaku.

viii. Bersedia mentaati peraturan bebas KKN


baik langsung maupun tidak langsung. Apabila
terbukti secara hukum melanggar sebagaimana
yang dimaksud maka bersedia dinyatakan
tidak lulus dan atau dikeluarkan dari Dikma
sesuai tingkat kesalahan/pelanggarannya, jika
pelanggaran tersebut diketemukan dikemudian
hari pada saat mengikuti Dikma.

ix. Sanggup melaksanakan ikatan dinas


pertama (IDP) sekurang kurangnya 10 tahun
terhitung mulai saat dilantik menjadi Letda dan
bersedia ditempatkan dimana saja, diseluruh
wilayah Republik Indonesia.

x. Harus ada persetujuan dari orang tua/wali.


Bagi calon yang menggunakan agar diisi
keterangan sesuai dengan yang menjadi wali
yaitu: Bapak Tiri/Kakak/Paman/Bibi dengan
meneniliti KTP orang tua/wali dan ditetapkan oleh
kecamatan setempat.

xi. Harus mengikuti dan lulus pemeriksaan/


pengujian yang meliputi:

i) administrasi;

ii) kesehatan;

iii) jasmani;

iv) wawancara;

v) psikologi; dan
18

vi) akademik.

xii. Tidak bertato/bekas tato dan untuk pria


tidak ditindik/bekas tindik telinga dan anggota
badan lainnya sedangkan untuk wanita tidak
ditindik/bekas tindik anggota badan selain telinga
kecuali karena ketentuan agama/adat.

xiii. Bagi yang memperoleh ijazah dari negara


lain, harus mendapat pengesahan dari
Kemdiknas.

(b) Pa PK.

i. Warga Negara Indonesia pria/wanita


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia
dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945 serta
bukan anggota/mantan Prajurit TNI/Polri dan PNS
TNI.

ii. Berijazah Profesi/Sarjana/Diploma dari


PTN/PTS.

iii. Usia Pada Saat Masuk Pendidikan:

i) tidak lebih dari 32 tahun untuk yang


berijazah profesi dokter, apoteker dan
psikologi;

ii) tidak lebih dari 27 tahun untuk yang


berijazah S-1 dan D-III anastesi; dan

iii) tidak lebih dari 25 tahun untuk yang


berijazah Program D-III.

iv. Berbadan sehat (jasmani dan rohani),


tidak cacat dan bebas narkoba.

v. Para calon yang berasal dari perguruan


tinggi swasta harus sudah lulus ujian negara
(dengan melampirkan tanda lulus/Ijazah yang
dilegalisir oleh Kopertis).

vi. Persyaratan IPK (akumulasi dengan ujian


negara untuk PT swasta) akan ditentukan
kemudian.

vii. Belum pernah menikah dan sanggup tidak


menikah selama mengikuti pendidikan pertama
kecuali untuk pendaftar berprofesi dokter
diperbolehkan menikah, tetapi bagi wanita belum
mempunyai anak dan sanggup tidak mempunyai
19

anak/hamil selama pendidikan pertama.

viii. Tidak kehilangan hak untuk menjadi


Prajurit TNI berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

ix. Tinggi badan untuk pria tidak kurang dari


163 CM dan wanita tidak kurang dari 157 CM
dengan berat badan seimbang menurut ketentuan
yang berlaku.

x. Melaksanakan ikatan dinas pertama (IDP)


selama 10 tahun dihitung sejak dilantik menjadi
Perwira TNI.

xi. Mendapatkan persetujuan dari Instansi


yang bersangkutan bagi mereka yang sudah
bekerja dan pernyataan pemberhentian dengan
hormat bila lulus dan terpilih masuk pendidikan
pertama TNI.

xii. Bersedia ditempatkan dimana saja


diseluruh wilayah Republik Indonesia.

xiii. Pernyataan tidak terikat perjanjian Ikatan


Dinas dengan suatu Instansi lain.

xiv. Tidak bertato/bekas tato dan untuk pria


tidak ditindik/bekas tindik telinga dan anggota
badan lainnya sedangkan untuk wanita tidak
ditindik/bekas tindik anggota badan selain telinga
kecuali karena ketentuan agama/adat.

xv. Bagi yang memperoleh ijazah dari negara


lain, harus mendapat pengesahan dari
Kemdiknas.

(2) Dikma Pa Tahap II. Lulus Dikma Pa Tahap I.

b) Dikma Ba.

(1) Dikma Ba Tahap I.

(a) Warga Negara Republik Indonesia pria/wanita,


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat
kepada Pancasila dan UUD 1945 serta bukan
anggota/mantan Prajurit TNI/Polri dan PNS TNI.

(b) Umur tidak kurang dari 18 tahun dan tidak lebih


dari 22 tahun.

(c) Tidak kehilangan hak menjadi Prajurit TNI,


berdasarkan putusan pengadilan yang telah
20

memperoleh kekuatan hukum tetap.

(d) Berbadan sehat (jasmani dan rohani), tidak cacat


dan bebas narkoba.

(e) Lulusan SMA/SMK/Madrasyah Aliyah atau yang


setara.

(f) Belum pernah nikah dan sanggup tidak menikah


selama dalam pendidikan pertama dan 2 tahun setelah
diangkat menjadi Serda.

(g) Tinggi badan untuk pria tidak kurang dari 165 CM


dan wanita tidak kurang dari 160 CM dengan berat
badan seimbang menurut ketentuan yang berlaku.

(h) Bersedia mentaati peraturan bebas KKN baik


langsung maupun tidak langsung dan apabila terbukti
secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud
maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau
dikeluarkan dari Dikma sesuai tingkat kesalahan/
pelanggaranya, jika kesalahan/pelanggaran tersebut
diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti
Dikma.

(i) Sanggup melaksanakan Ikatan Dinas Pertama


(IDP) sekurang kurangya 10 tahun terhitung mulai saat
dilantik menjadi Serda dan bersedia ditempatkan dimana
saja, diseluruh wilayah Republik Indonesia.

(j) Harus ada persetujuan dari orang tua/wali.

(k) Harus mengikuti dan lulus pemeriksaan/


pengujian yang meliputi:

i. administrasi;

ii. kesehatan;

iii. jasmani;

iv. wawancara;

v. psikologi; dan

vi. akademik.

(l) Tidak bertato/bekas tato dan untuk pria tidak


ditindik/bekas tindik telinga dan anggota badan lainnya
sedangkan untuk wanita tidak ditindik/bekas tindik
anggota badan selain telinga kecuali karena ketentuan
agama/adat.
21

(m) Bagi yang memperoleh ijazah dari negara lain,


harus mendapat pengesahan dari Kemdiknas.

(n) Bagi yang sudah bekerja melampirkan surat


persetujuan/ijin dari Kepala Dinas/Jawatan/Instansi yang
bersangkutan dan bersedia diberhentikan dari status
pegawai, bila diterima menjadi Bintara PK TNI AD.

(o) Tidak memiliki catatan kriminalitas yang


dikeluarkan secara tertulis oleh Polri.

(p) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara


Republik Indonesia.

(2) Dikma Ba Tahap II. Lulus Dikma Ba TNI AD Tahap I.

c) Dikma Ta.

(1) Dikma Ta Tahap I.

(a) Warga Negara Republik Indonesia Pria,


bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat
kepada Pancasila dan UUD 1945 serta bukan
anggota/mantan Prajurit TNI/Polri dan PNS TNI.

(b) Umur tidak kurang dari 18 tahun dan tidak lebih


dari 22 tahun.

(c) Serendah rendahnya berijazah SLTP/


Tsanawiyah atau yang setara.

(d) Tidak kehilangan hak untuk menjadi Prajurit TNI,


berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap.

(e) Bersedia menaati peraturan bebas KKN baik


langsung maupun tidak langsung dan apabila terbukti
secara hukum melanggar sebagaimana yang dimaksud
maka bersedia dinyatakan tidak lulus dan atau
dikeluarkan dari Dikma jika pelanggaran tersebut
diketemukan dikemudian hari pada saat mengikuti
Dikma.

(f) Belum pernah nikah dan sanggup tidak nikah


selama dalam pendidikan pertama dan 2 tahun setelah
diangkat menjadi Prada.

(g) Berbadan sehat (jasmani dan rohani), tidak cacat


dan bebas narkoba.

(h) Tinggi badan tidak kurang dari 165 cm dan berat


badan seimbang.
22

(i) Harus ada persetujuan dari orang tua/wali.

(j) Harus mengikuti seleksi, pemeriksaan/pengujian


dan pemilihan yang diselenggarakan oleh panitia
penerimaan yang meliputi:

i. administrasi;

ii. kesehatan;

iii. jasmani;

iv. wawancara; dan

v. psikologi.

(k) Bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP)


selama 7 tahun dan bersedia ditempatkan dimana saja,
diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia.

(l) Tidak bertato/bekas tato dan tidak ditindik/bekas


tindik telinganya atau anggota badan lainnya kecuali
karena ketentuan agama/adat.

(m) Bagi yang memperoleh ijazah dari Negara lain,


harus mendapat pengesahan dari Kemdiknas.

(n) Bagi yang sudah bekerja melampirkan surat


persetujuan/ijin dari Kepala Dinas/Jawatan/Instansi yang
bersangkutan dan bersedia diberhentikan dari status
pegawai, bila diterima menjadi Tamtama PK TNI AD.

(o) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara


Republik Indonesia.

(2) Dikma Ta Tahap II. Lulus Dikma Ta TNI AD Tahap I.

2) Diktuk.

a) Diktuk Pa.

(1) Diktuk Pa Tahap I.

(a) Kondite dan prestasi kerja baik.

(b) Berbadan sehat dinyatakan oleh PPBPAD (tidak


bertato dan untuk pria tidak ditindik telinga sedangkan
Kowad tidak ditindik anggota badan selain telinga).

(c) Tidak terlibat masalah hukum.

(d) Lulus Litpres (penelitian personel).

(e) Nilai kesegaran jasmani minimal 70.


23

(f) Membawa laptop/komputer jinjing masing-


masing.

(g) Memiliki kemampuan mengoperasionalkan


komputer/laptop.

(h) Usia minimal 33 tahun dan maksimal 44 tahun.

(i) Berijazah minimal SLTA/sederajat termasuk


ijazah persamaan SLTA dan Paket ‘C’.

(j) Mengikuti seleksi sesuai kejuruan/kecabangan


masing-masing yang berpedoman pada kecabangan
saat Dikma tahap II atau saat Diktuk untuk Bintara
Reguler (dilarang merubah kecabangan tanpa melalui
prosedur yang berlaku).

(k) Bagi Kowad tidak dalam keadaan hamil selama


melaksanakan seleksi dan tidak boleh hamil selama
dalam pendidikan.

(l) Bagi Kowad tidak mempunyai anak di bawah


usia 18 (delapan belas) bulan.

(m) Bagi Kowad yang sudah berkeluarga dilengkapi


dengan surat izin dari suami.

(n) Bagi Kowad yang bersuami militer golongan


pangkat Bintara, diijinkan mengikuti pendidikan
pembentukan perwira setelah suami golongan pangkat
Perwira.

(2) Diktuk Pa Tahap II. Lulus Pendidikan Pembentukan


Perwira tahap I.

b) Diktuk Ba.

(1) Diktukba Tahap I.

(a) Kondite dan prestasi kerja baik.

(b) Tidak terlibat masalah hukum.

(c) Lulus Litpres.

(d) Lulus Rikkes yang dinyatakan oleh PPBPAD.

(e) Nilai Kesegaran Jasmani Minimal 70.

(f) Lulus seleksi Diktukba tingkat pusat.

(2) Diktukba Tahap II. Lulus Pendidikan Pembentukan


24

Bintara tahap I.

3) Dikbangum.

a) Seskoad.

(1) Persyaratan Umum.

(a) Kondite dan prestasi kerja baik.

(b) Tidak terlibat masalah hukum.

(c) Lulus Litpres.

(d) Lulus Rikkes yang dinyatakan oleh PPBPAD.

(e) Nilai kesegaran jasmani minimal 70.

(f) Dapat berbahasa Inggris.

(g ) Lulus tes akademis dan pemeriksaan psikologi.

(h) Bagi Kowad (sesuai Peraturan Kasad No.


Perkasad/96-1/XII/2010 tgl 1 Desember 2010 tentang
Pembinaan Personel Korps Wanita Angkatan Darat):

i. tidak dalam keadaan hamil selama


pelaksanaan seleksi pendidikan dan selama
dalam pendidikan;

ii. tidak mempunyai anak berusia di bawah


18 bulan; dan

iii. bagi yang sudah berkeluarga ada surat


izin dari suami.

(2) Persyaratan Khusus.

(a) Maksimal 3 (tiga) kali mengikuti seleksi Seskoad


Tk.II/1.

(b) Pangkat Mayor sampai dengan Letnan Kolonel.

(c) Menduduki jabatan Gol V atau VI (telah


definitive).

(d) Masa Dinas Perwira minimal 13 tahun pada saat


Buka Dik (tidak termasuk MDP fiktif).

(e) Usia maksimal 43 tahun pada saat pembukaan


pendidikan.

(f) Lulusan Selapa/setingkat (minimal telah 2 tahun


pada saat buka Dik).
25

(g) Membawa laptop/komputer jinjing masing-masing.

(h) Mampu mengoperasionalkan komputer untuk


program Word, Power Point dan Internet).

(i) Dinyatakan lulus dalam seleksi tingkat daerah


dan pusat.

b) Diklapa II.

(1) Pangkat Kapten/Mayor.

(2) Masa Dinas Perwira minimal 9 tahun.

(3) Memiliki satu Dikbangspes dan lulusan Diklapa I bagi


Pasis lulusan Sarcab tahun 2005 dan seterusnya.

(4) Usia minimal 31 tahun dan maksimal 44 tahun.

(5) Lulus seleksi akademik, kesehatan, psikologi dan


jasmani minimal 70.

(6) Kondite dan prestasi kerja baik.

(7) Tidak terlibat masalah hukum.

(8) Lulus Litpres.

(9) Membawa laptop/komputer jinjing masing-masing.

(10) Memiliki kemampuan mengoperasionalkan komputer/


laptop.

(11) Dapat berbahasa Inggris.

c) Diklapa I.

(1) Pangkat Letnan Satu/Kapten lulusan Diksarcab.

(2) Masa dinas Perwira minimal 4 tahun.

(3) Usia maksimal 40 tahun.

(4) Lulus seleksi administrasi tingkat pusat.

(5) Kondite dan prestasi kerja baik.

(6) Tidak terlibat masalah hukum.

(7) Lulus Litpres.

(8) Lulus PPBPAD dan kesegaran jasmani minimal 70.


26

(9) Surat keterangan pisah keluarga.

(10) Surat perintah dari satuan asal.

(11) Membawa laptop/komputer jinjing masing-masing.

(12) Memiliki kemampuan mengoperasionalkan komputer/


laptop.

(13) Dapat berbahasa Inggris.

4) Dikbangspes.

a) Perwira/PNS Gol.III.

(1) Usia maksimal 48 tahun.

(2) Kondite dan prestasi kerja baik.

(3) Tidak terlibat masalah hukum.

(4) Lulus Litpres.

(5) Lulus seleksi administrasi tingkat pusat.

(6) Lulus PPBPAD minimal Stakes II.

(7) Nilai kesegaran jasmani minimal 70.

(8) Surat keterangan pisah keluarga.

(9) Surat perintah dari satuan asal.

(10) Membawa laptop/komputer jinjing dan mampu


mengoperasikannya.

b) Bintara/PNS Gol-II.

(1) Usia maksimal 40 tahun.

(2) Kondite dan prestasi kerja baik.

(3) Tidak terlibat masalah hukum.

(4) Lulus Litpres.

(5) Lulus kesehatan berdasarkan PPBPAD.

(6) Nilai kesegaran jasmani minimal 70.

(7) Surat keterangan pisah keluarga.

(8) Surat perintah dari satuan asal.


27

c) Tamtama.

(1) Usia maksimal 40 tahun.

(2) Kondite dan prestasi kerja baik.

(3) Tidak terlibat masalah hukum.

(4) Lulus Litpres.

(5) Lulus kesehatan berdasarkan PPBPAD.

(6) Nilai kesegaran jasmani minimal 70.

(7) Surat keterangan pisah keluarga.

(8) Surat perintah dari satuan asal.

d) Hewan (diatur dalam ketentuan tersendiri).

14. Teknis. Untuk mendapatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan


pembinaan peserta didik menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Bersifat Perorangan.

1) Teknik Langsung. Teknik ini berpusat pada pembina dimana


pembina/pengasuh sangat berperan dalam mengarahkan para peserta
didiknya.

2) Teknik Tidak Langsung. Teknik ini berpusat pada peserta didik,


dimana para peserta didik menentukan sendiri apa yang akan diperbuat
berdasarkan arahan dari pembina/pengasuh.

b. Bersifat Kelompok. Teknik pembinaan peserta didik kelompok


menggunakan teknik sebagai berikut:

1) Teknik Ketauladanan. Teknik pembinaan peserta didik yang


menitikberatkan kepada lingkungan lembaga pendidikan dan personel yang
ada di dalamnya untuk dijadikan model yang harus ditauladani oleh setiap
peserta didik.

2) Teknik Pembiasaan-pembiasaan. Pembinaan peserta didik dimana


setiap peserta didik diharuskan bersikap dan berperilaku sesuai pola sikap
dan perilaku yang ditetapkan dalam aturan-aturan oleh lembaga pendidikan.

3) Teknik Kunjungan/Karyawisata. Pembinaan peserta didik yang


dilakukan dalam bentuk mengunjungi tempat-tempat yang dapat memberi
pengaruh terhadap perubahan sikap dan perilaku peserta didik sesuai
dengan tujuan pendidikan.
28

4) Teknik Diskusi Kelompok. Pembinaan peserta didik yang dilakukan


dalam bentuk pertemuan kelompok, dimana setiap individu dalam kelompok
mempunyai peranan yang berbeda satu sama lain. Dengan teknik ini
diharapkan tumbuh dari peserta didik tentang kemampuan memahami jalan
pikiran orang lain, dapat menghargai pendapat orang, sehingga
menimbulkan motivasi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada diri
sendiri dan selanjutnya terbentuk sikap sosial yang baik.

5) Teknik Kegiatan Dalam Organisasi Peserta Didik. Pembinaan


peserta didik yang dilakukan dalam bentuk memberikan kegiatan di luar
rencana kurikuler untuk mendidik mereka dalam hubungan organisasi.

6) Teknik Remedial Teaching. Suatu teknik pembinaan peserta didik


yang diberikan kepada sekelompok peserta didik, untuk membantu dalam
memecahkan kesulitan belajar yang dihadapinya.

15. Sarana dan Prasarana.

a. Petunjuk-petunjuk dan referensi lain yang digunakan dalam


penyelenggaraan pendidikan TNI AD.

b. Komponen pendidikan.

16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi.

a. Kualitas dan Kuantitas Gadik/Gapendik.

b. Kelengkapan dukungan sarana prasarana dan anggaran yang tepat waktu


dapat memperlancar kegiatan pembinaan peserta didik.

BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

17. Umum. Pembinaan peserta didik pada hakikatnya adalah upaya terus menerus
yang berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas serta kuantitas
peserta didik yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pendidikan meliputi kegiatan
pembinaan peserta didik Prajurit dan PNS serta kegiatan pembinaan peserta didik satwa.

18. Kegiatan Pembinaan Peserta didik Prajurit dan PNS. Pembinaan peserta
didik diselenggarakan dengan melaksanakan pembinaan administrasi serta bimbingan
dan pengasuhan dalam rangka mengefektifkan dan mengefisiensikan pencapaian tujuan
pendidikan dengan pentahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan.

1) Mabesad menentukan perkiraan kebutuhan personel, berupa


pengisian/penggantian untuk pemenuhan bagi pembentukan satuan/badan
baru, pemantapan satuan/badan yang sudah ada.
29

2) Pus/Cab/Fung, Kodiklat TNI AD dan para pejabat pembina


pendidikan (penyusun kurikulum) Kotama di jajaran TNI AD membuat
rencana jenis dan macam pendidikan sesuai dengan bidangnya termasuk
waktu pelaksanaan dan alokasi peserta didik dan dikirimkan kepada Kasad.

3) Berdasarkan kepada kebutuhan personel yang akan dididik serta


usulan dari Pus/Cab/Fung dan Kotama TNI AD, Mabesad menentukan
semua jenis dan macam pendidikan yang akan diselenggarakan untuk
seluruh jajaran TNI AD, dimasukkan di dalam Petunjuk Pelaksanaan
Program dan Anggaran TNI AD (PPPA).

4) Lembaga pendidikan mencatat jumlah alokasi peserta didik


berdasarkan dengan Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran TNI AD
(PPPA).

5) Lembaga pendidikan menyiapkan format-format/blanko pendaftaran


dan persyaratan Caserdik/Serdik selama mengikuti kegiatan pendidikan/
kursus.

6) Lembaga pendidikan mempelajari persyaratan administrasi


pendidikan yang harus dibawa/diserahkan kepada lembaga pendidikan.

7) Lembaga pendidikan menyiapkan ijazah/surat keterangan dengan


lampirannya (daftar nilai), berdasarkan ketentuan yang berlaku.

b. Persiapan.

1) Mabesad menentukan waktu pembukaan dan penutupan pendidikan


yang dituangkan dalam Direktif Pendidikan, surat telegram dan surat dinas
lainnya yang bersifat perintah untuk Dikbangum, Dikma Pa, Ba, Ta, Diktuk
Pa, Diktuk BA dan Dikbangspes Pa serta Dikbangspes multi korps.
Sedangkan untuk Dikbangspes Ba dan Ta dikeluarkan oleh Pus/Cab/Fung
AD.

2) Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung AD, Kotama jajaran TNI AD dan


Lemdikpus, melaksanakan koordinasi dengan Mabesad tentang rencana
pembukaan pendidikan, alokasi peserta didik dan pemanggilan peserta
didik.

3) Menyiapkan Administrasi Pemanggilan Calon Peserta Didik.

a) Mabesad menentukan alokasi peserta didik dari tiap macam


pendidikan/kursus berdasarkan kebutuhan personel TNI AD.

b) Para Pangkotama, Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung AD mengirim


daftar calon peserta didik yang sudah memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan dalam kurikulum pendidikan kepada Kasad.

c) Kasad melaksanakan proses seleksi Caserdik dan


menetapkan nama-nama Caserdik yang memenuhi syarat untuk
suatu jenis pendidikan/kursus yang akan dioperasionalkan
berdasarkan alokasi dan usulan dari para Pangkotama, Dan/Dir/Ka
Pus/Cab/Fung AD.
30

d) Mabesad melaksanakan pemanggilan Caserdik Pa, Dikma Ba


dan Ta, Diktuk Ba serta pendidikan PNS melalui Pang/Dan/Dir/Ka
masing-masing paling lambat H-30 sebelum pendidikan dibuka,
sedangkan pemanggilan Caserdik Dikbangspes Ba dan Ta
dilaksanakan oleh Pussen Kodiklat TNI AD dan Pus/Cab/Fung AD.

e) Para Pangkotama/Dansat harus mempersiapkan Caserdiknya


agar memiliki kemampuan awal sesuai persyaratan sebelum
mengikuti pendidikan/kursus sesuai macam pendidikan/kursus yang
akan diikuti oleh Caserdik dan memerintahkan kepada Caserdik
khususnya Perwira untuk membuka website lembaga pendidikan
dimana yang bersangkutan akan melaksanakan tugas pendidikan/
kursus.

4) Mabesad, Kodiklat TNI AD, Pussen Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung


AD yang menyelenggarakan pendidikan dan Kotama jajaran TNI AD
mengeluarkan direktif pendidikan paling lambat H-30 sebelum pembukaan
pendidikan.

5) Menyiapkan Surat Perintah Pembukaan Pendidikan.

a) Kasad dan Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung mengeluarkan surat


telegram pembukaan pendidikan. Dankodiklat TNI AD dan
Pangkotama mengeluarkan surat perintah tentang pelaksanaan
pembukaan pendidikan kepada lembaga pendidikan masing-masing
paling lambat H-7 sebelum pembukaan pendidikan. Kemudian
para Danlemdik melaksanakan persiapan pembukaan pendidikan

b) Koordinasi terus menerus dengan Mabesad dan satuan


tetangga yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan terutama
dalam penentuan saat buka pendidikan dan pemanggilan peserta
didik.

c) Pengeluaran surat perintah pembukaan pendidikan oleh


Dankodiklat TNI AD dan Pangkotama setelah lembaga pendidikan
menyatakan kesiapan untuk operasional pendidikan, kecuali untuk
pendidikan Seskoad, Secapaad dan Akmil dari Kasad.

6) Lembaga pendidikan membuat/mencetak blanko dan ijazah serta


surat keterangan yang mengatur administrasi peserta didik.

7) Lembaga pendidikan mendistribusikan blanko kepada staf terkait


sesuai tugas dan fungsinya.

8) Lembaga pendidikan menata dan menyiapkan fasilitas akomodasi


berupa barak, ruang makan, dapur, kamar mandi lengkap dengan
tulisan/papan petunjuk.

9) Lembaga pendidikan mencatat nama-nama Caserdik yang terpanggil


untuk mengikuti pendidikan/kursus.

10) Menyiapkan Penerimaan Caserdik.

a) Panitia Penerimaan Caserdik.


31

(1) Pembentukan panitia penerimaan Caserdik


berdasarkan surat perintah Danlemdik.

(2) Menyiapkan tempat pendaftaran untuk menerima calon


Peserta didik Dikbangum, Dikma tahap II, Diktuk dan
Dikbangspes.

(3) Untuk Dikma tahap I panitia penerimaan daerah


mengantar calon peserta didik ke tempat dilaksanakannya
pendidikan.

(4) Panitia terdiri dari personel Opsdik, Denma, Perslog,


Satdik dan staf terkait lainnya.

(5) Waktu penerimaan 2 hari sebelum pembukaan


pendidikan untuk tiap macam pendidikan.

b) Pendaftaran Caserdik.

(1) Tempat Pendaftaran.

(a) Dapat menggunakan ruang jaga kesatrian Satdik


atau tempat khusus dekat barak penampungan
Caserdik

(b) Dibuat tulisan yang jelas dengan kalimat:


Pendaftaran Caserdik.

(c) Dibuka selama 24 jam agar senantiasa dapat


melakukan tugas pendaftaran, dimana para Caserdik
dapat datang sewaktu-waktu masuk ke lembaga
pendidikan sesuai waktu yang ditentukan.

(2) Buku Pendaftaran Caserdik.

(a) Disiapkan buku pendaftaran yang berisi format


dan kolom data tentang Caserdik.

(b) Caserdik mengisi sendiri buku pendaftaran


dengan huruf balok demi kejelasan.

c) Penelitian Persyaratan Caserdik.

(1) Panitia menyiapkan surat perintah/surat telegram Kasad


tentang pemanggilan Caserdik, yang berisi nama-nama calon
peserta didik beserta persyaratan administrasi yang harus
dibawa untuk mengikuti pendidikan.

(2) Surat perintah Kasad untuk calon siswa Lemjiantek


berupa perintah mengikuti seleksi calon siswa Diploma dan
S1.

(3) Menyiapkan buku-buku pencatatan persyaratan


administrasi Caserdik.
32

(4) Panitia meneliti dan menerima surat/dokumen yang


merupakan persyaratan administrasi pendidikan sebagai
berikut:

(a) surat perintah dari kesatuan asal;

(b) hasil pemeriksaan kesehatan/PPBPAD;

(c) surat keterangan hasil penelitian personel


(SKHPP);

(d) daftar penilaian (Dapen) dan RH singkat;

(e) hasil test kesegaran jasmani (A dan B) dari


satuan asal;

(f) hasil test psikologi (untuk pendidikan khusus);

(g) surat keterangan pisah keluarga; dan

(h) lain-lain (sesuai dengan ketentuan persyaratan).

(5) Pada saat penerimaan Caserdik dinyatakan selesai,


panitia membuat daftar penelitian dan penerimaan persyaratan
administrasi untuk seluruh Caserdik, sehingga dapat diketahui
kekurangan persyaratan administrasi yang harus segera
diselesaikan dengan satuan asal.

(6) Caserdik yang belum membawa hasil Rikkes (PPBPAD)


diberikan kesempatan untuk melengkapi.

d) Formulir Pencatatan Peserta Didik.

(1) Caserdik mengisi formulir pencatatan sesuai dokumen


riwayat hidup/dosir pribadi, kemudian diserahkan kepada
panitia.

(2) Pengisian formulir dilaksanakan di tempat yang telah


ditentukan.

e) Penempatan Caserdik.

(1) Penempatan Caserdik disesuaikan dengan golongan,


kepangkatan dan jenis kelamin.

(2) Bagi kursus/pendidikan yang hanya diikuti oleh satu


golongan kepangkatan, maka penempatan sesuai dengan
nomor urut pendaftaran.

(3) Penempatan dalam barak/kamar perlu dipasang/ditulis


nama-nama peserta didik pada pintu kamar beserta nomornya.
33

c. Pelaksanaan. Kegiatan pembinaan peserta didik Prajurit dan PNS


dilaksanakan mulai dari upacara pembukaan sampai dengan upacara penutupan
pendidikan, yang diatur sebagai berikut:

1) melaksanakan kegiatan awal operasional pendidikan sesuai waktu


yang telah ditetapkan;

a) Upacara Pembukaan Pendidikan. Kegiatan ini merupakan


tanda dimulainya operasional pendidikan sesuai jadwal waktu yang
telah ditentukan dalam direktif pendidikan dari yang berwenang.
Pelaksanaan pembukaan pendidikan disesuaikan dengan TUM TNI
yang berlaku.

b) Orientasi dan Masa Penyegaran.

(1) Tujuan Masa Orientasi. Dalam setiap


penyelenggaraan pendidikan pertama diawali masa orientasi
dengan tujuan merubah sikap mental sipil (umum) menjadi
sikap mental Prajurit agar dapat mendukung kegiatan
pendidikan dalam mencapai tri pola dasar pendidikan.

(2) Tujuan Masa Penyegaran. Dalam setiap


penyelenggaraan pendidikan pembentukan diawali masa
penyegaran dengan tujuan:

(a) mengkondisikan sikap dan perilaku awal peserta


didik menjadi sikap perilaku golongan kepangkatan
yang akan ditempuh selama pendidikan;

(b) agar peserta didik mengetahui tentang program


pendidikan yang akan ditempuh guna kesiapan diri
masing-masing; dan

(c) memperoleh data tentang kemampuan rata-rata


peserta didik untuk kebutuhan proses belajar mengajar
dan pembentukan kepribadiannya.

(3) Sasaran.

(a) Masa Orientasi. Menghasilkan perubahan


sikap mental kepribadian umum/sipil kearah kesiapan
sikap dan mental kepribadian untuk memasuki
kehidupan militer melalui pendidikan pertama.

(b) Masa Penyegaran. Menghasilkan perubahan


sikap mental kepribadian awal tingkat kepangkatan
yang disandang untuk memasuki kehidupan golongan
kepangkatan melalui pendidikan pembentukan.

(4) Waktu Penyelenggaraan. Waktu penyelenggaraan


bagi masa penyegaran dan masa orientasi ditentukan sebagai
berikut:
34

(a) lama kegiatan masa orientasi bagi Dikma


Tamtama = 2 hari;

(b) lama kegiatan masa orientasi bagi Dikma Bintara


= 2 hari;

(c) lama kegiatan masa penyegaran bagi Diktuk


Bintara = 1 hari;

(d) lama kegiatan masa penyegaran bagi Dikma


Perwira = 4 hari;

(e) lama kegiatan masa penyegaran bagi Diktuk


Perwira = 2 hari; dan

(f) pelaksanaan masa orientasi dan masa


penyegaran tersebut dilakukan sesudah evaluasi
awal/test para peserta didik.

(5) Materi Kegiatan.

(a) Masa Orientasi.

i Pendidikan pertama Tamtama meliputi


kegiatan fisik dan pembinaan mental:

i) Kegiatan Fisik.

(i) Lari keliling lapangan


lembaga pendidikan = 3200 M.

(ii) Gerak jalan 10 Km.

(iii) Kegiatan jasmani militer.

(iv) Senam pagi/siang.

(v) Pull Up.

(vi) Push Up.

(vii) Sit Up.

(viii) Latihan pengaturan pernapasan.

ii) Pembinaan Mental.

(i) Santi aji.

(ii) Kegiatan keagamaan.


35

(iii) Ceramah bintal.

(iv) Tradisi Korps Satuan.

iii) Kesiapsiagaan. Berupa pendadakan


pada malam hari.

iv) Pelaksanaan Kegiatan. Kegiatan


fisik diatur sedemikian rupa sehingga
beban fisik para peserta didik tidak terlalu
berat pada awal pendidikan.

ii. Pendidikan Pertama Bintara. Meliputi


kegiatan fisik dan pembinaan mental.

i) Kegiatan.

(i) Lari keliling lapangan


lembaga pendidikan = 3200 M.

(ii) Gerak Jalan 10 Km.

(iii) Kegiatan Jasmani Militer.

- Senam pagi/siang.

- Pull Up.

- Push Up.

- Sit Up.

(iv) Latihan pengaturan


pernapasan

ii) Pembinaan Mental.

(i) Santiaji.

(ii) Ceramah Bintal.

(iii) Sejarah Kesatuan.

(iv) Tradisi Korps Satuan.

(v) Ceramah Ibadah Agama.

iii) Pelaksanaan kegiatan fisik diatur


sedemikian rupa sehingga beban fisik
peserta didik tidak terlalu berat pada awal
pendidikan.
36

iii. Pendidikan pertama Perwira meliputi


kegiatan fisik, pembinaan mental serta ilmu
pengetahuan dan teknologi.

i) Kegiatan Fisik.

(i) Lari keliling lapangan


lembaga pendidikan = 3200 M.

(ii) Gerak Jalan 10 Km.

(iii) Kegiatan Jasmani Militer:

- senam pagi/siang;

- pull up;

- push up; dan

- sit up.

ii) Pembinaan Mental.

(i) Santiaji.

(ii) Ceramah Bintal.

(iii) Sejarah Satuan.

(iv) Tradisi Korps Satuan.

(v) Ceramah Ibadah Agama.

iii) Pembinaan Ilmu Pengetahuan.

(i) Kode Etik Perwira.

(ii) Kemanunggalan TNI-Rakyat.

(iii) Pengadaan Alutsista.

iv) Pelaksanaan kegiatan fisik diatur


sedemikian rupa sehingga beban fisik tidak
terlalu berat pada awal pendidikan.

(b) Masa Penyegaran.

i. Pendidikan pembentukan Bintara meliputi


kegiatan fisik dan pembinaan mental.
37

i) Kegiatan Fisik.

(i) Lari Keliling lapangan


lembaga pendidikan = 3200 M.

(ii) Gerak Jalan 15 Km.

(iii) Kegiatan Jasmani Militer:

- senam pagi/siang;

- pull up;

- push up; dan

- sit up.

(iv) Kegiatan lintas medan


campuran.

(v) Dik Peror.

ii) Pembinaan Mental.

(i) Santiaji.

(ii) Ceramah Bintal.

(iii) Sejarah Satuan.

(iv) Tradisi Korps Satuan.

(v) Ceramah Ibadah Agama.

iii) Pelaksaan kegiatan fisik diatur


sedemikian rupa sehingga beban fisik
peserta didik tidak terlalu berat pada awal
pendidikan.

ii. Pendidikan pembentukan Perwira berupa


kegiatan fisik, pembinaan mental dan pembinaan
ilmu pengetahuan.

i) Kegiatan Fisik.

(i) Lari keliling lapangan


lembaga pendidikan = 3200 M.

(ii) Gerak Jalan.

(iii) Kegiatan Jasmani Militer:

- senam pagi/siang;
38

- pull up;

- push up; dan

- sit up.

(iv) Kegiatan Lintas Medan.

(v) Dik Peror.

ii) Pembinaan Mental.

(i) Santiaji.

(ii) Ceramah Bintal.

(iii) Sejarah Satuan.

(iv) Tradisi Korps Satuan.

(v) Ceramah Ibadah Agama.

iii) Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan


Teknologi.

(i) Kode Etik Perwira.

(ii) Kemanunggalan TNI-Rakyat.

(iii) Pengadaan Alutsista.

iv) Pelaksaan kegiatan fisik diatur


sedemikian rupa sehingga beban fisik
peserta didik tidak terlalu berat pada awal
pendidikan.

(6) Pengorganisasian.

(a) Tanggung Jawab.

i. Bagi Lembaga Pendidikan Pusat (Pusdik).

i) Danpusdik sebagai Pimpinan


Umum.

ii) Dansatdik sebagai penanggung


jawab pelaksanaan kegiatan.

ii. Bagi Lembaga Pendidikan Daerah


(Rindam).

i) Danrindam sebagai Pimpinan


Umum.
39

ii) Dansatdik sebagai penanggung


jawab pelaksana kegiatan.

(b) Organisasi.

i. Eselon Pimpinan.

i) Pimpinan Umum

ii) Penanggung Jawab Kegiatan.

ii. Eselon Pembantu Pimpinan.

i) Penasehat/Pengawas.

ii) Koordinator Materi.

iii) Staf Operasi.

iv) Staf Pengamanan.

v) Staf Administrasi.

iii. Eselon Pelaksana.

i) Tim Pelaksana Kegiatan.

ii) Unsur Pelayanan.

(i) Tim Kesehatan.

(ii) Tim Perhubungan.

(iii) Tim Angkutan.

(iv) Tim Pembekalan.

(v) Tim Pengamanan.

(7) Tahap Pelaksanaan.

(a) Masa Orientasi.

i. Tahap Orientasi. Melaksanakan kegiatan-


kegiatan berupa kegiatan fisik, mental dan ilmu
pengetahuan serta teknologi secara terkendali
dan terarah guna merubah sikap dan perilaku
sipil/umum menuju sikap dan perilaku Prajurit
dalam melaksanakan pendidikan sesuai
bidangnya.

ii. Tahap Pemberiaan Motivasi. Diberikan


kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan
semangat dan motivasi belajar dalam memasuki
kehidupan Prajurit sehingga mampu
melaksanakan pendidikan selanjutnya.
40

iii. Tahap Pembekalan. Diberikan kegiatan-


kegiatan untuk memasuki nilai-nilai kejuangan
sebagai Prajurit di dalam tugasnya, agar menjadi
Prajurit yang profesional dalam bidang tugas dan
kewajiban yang diembannya.

(b) Masa Penyegaran

i. Tahap Penyegaran. Melaksanakan


kegiatan penyegaran fisik, mental dan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara teratur,
terkendali dan terarah guna menghilangkan sikap
mental Prajurit yang telah dipengaruhi oleh
lingkungan tempat tugas.

ii. Tahap Pemberian Motivasi. Diberikan


kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan
semangat dan motivasi belajar dalam mengikuti
pendidikan sehingga mampu mencapai tujuan
pendidikan.

iii. Tahap Pembekalan. Diberikan kegiatan-


kegiatan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan
sebagai Prajurit di dalam tugasnya, agar menjadi
Prajurit yang profesional dalam bidang tugas dan
kewajiban yang diembannya.

(8) Waktu dan Tempat.

(a) Waktu disesuaikan dengan waktu yang telah


dialokasikan dalam kurikulum pendidikan.

(b) Tempat ditentukan oleh Danlemdik masing-


masing, sebaiknya disekitar tempat pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan.

(9) Administrasi dan Logistik.

(a) Administrasi.

i. Membuat rencana kegiatan masa orientasi


dan masa penyegaran secara tertulis, dipaparkan
kepada Danlemdik.

ii. Kegiatan masa orientasi dan masa


penyegaran diawali dengan kegiatan upacara
pembukaan dan diakhiri dengan kegiatan upacara
penutupan sebagai suatu tradisi pendidikan.

iii. Sebelum kegiatan masa orientasi dan


masa penyegaran dilaksanakan seluruh personel
pelaksana dan pendukung harus diberikan
briefing tentang rencana pelaksanaan kegiatan,
agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaannya.
41

iv. Masing-masing koordinator materi


kegiatan membuat rencana lapangan secara
tertulis, disampaikan kepada Dansatdik sebagai
penanggung jawab pelaksanaan kegiatan.

v. Laporan. Selesai kegiatan masa


penyegaran/masa orientasi dibuat laporan secara
tertulis untuk disampaikan kepada Danlemdik.

(b) Logistik.

i. Evakuasi. Menggunakan sarana dan


tenaga yang ada di lembaga pendidikan
sedangkan perawatan kesehatan bersandar pada
fasilitas kesehatan yang terdapat dalam lembaga
pendidikan dan fasilitas kesehatan yang ada di
wilayah.

ii. Transportasi. Mengunakan kendaraan


yang ada di lembaga pendidikan.

iii. Kebutuhan. Munisi menggunakan munisi


pendidikan.

iv. Makanan dan Extra Fooding. Diatur


sesuai alokasi anggaran yang ditetapkan oleh
Komandan lembaga pendidikan yang
bersangkutan.

v. Baik pelatih/pendukung maupun peserta


didik yang akan melaksanakan masa penyegaran/
masa orientasi selama kegiatan menggunakan
PDL.

(10) Hal-hal yang perlu mendapat perhatian.

(a) Pengendalian.

i. Pengendalian sepenuhnya berada pada


Dansatdik.

ii. Pewira pengawas mengawasi secara


langsung kegiatan masa orientasi atau masa
penyegaran selama kegiatan berada di dalam
maupun di luar Kesatrian lembaga pendidikan.

iii. Posko berada di Mako Satdik, sedangkan


Posko Mobil sesuai kebutuhan yang di tentukan
oleh Dansatdik.

iv. Komunikasi, menggunakan sarana


maupun caraka yang ada di lembaga pendidikan.
42

(b) Pengawasan.

i. Pelaku peserta didik di organisir dalam


kelompok-kelompok masa orientasi atau masa
penyegaran.

ii. Masing-masing kelompok diawasi dan


dikendalikan oleh tim pelatih yang ditunjuk selama
kegiatan masa orientasi atau masa penyegaran.

iii. Pelaksanaan pengawasan diatur oleh


Kolat dan dilaporkan hasilnya kepada Danlemdik
melalui piket kesatuan.

(11) Larangan dan hal-hal yang memerlukan perhatian.

(a) Masalah Kesehatan.

i. Bagi peserta didik yang akan menjalani


masa orientasi atau masa penyegaran supaya
diperiksa kembali kondisi kesehatannya melalui
evaluasi awal bidang kesehatan.

ii. Bagi peserta didik yang pada evaluasi


awal kesehatan terdapat kondisi kesehatan yang
kurang baik atau mempunyai kelainan, maka
perlu dikonsultasikan dengan Dokter dan
diadakan pengelompokan tersendiri serta perlu
pengawasan kesehatan secara intensif pada
masa penyegaran/masa orientasi untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

(b) Masalah Penyegaran Fisik.

i. Agar dipatuhi ketentuan tentang


pembinaan fisik secara awal pembinaan maupun
secara lanjutan yang diberikan oleh lembaga
pendidikan dan diupayakan betul-betul sesuai
dengan prosedur pembinaan jasmani yang
berlaku.

ii. Penyegaran fisik bertujuan untuk memberi


kesegaran kepada para peserta didik dalam
mengawali pendidikan yang akan ditempuh
sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Pemberian penyegaran fisik bukan bertujuan
untuk pemberian kemampuan fisik di luar batas
kemampuan fisik peserta didik.

iii. Hindari penggunaan fisik yang bersifat


penyiksaan atau tidak sesuai dengan ketentuan
pembinaan jasmani yang berlaku. Pengawasan
secara ketat terhadap semua kegiatan
penyegaran fisik harus dilakukan oleh para
pembina/pengasuh.
43

(c) Pengamanan Masa Orientasi. Upaya


pengamanan harus dilaksanakan secara terus menerus
dan berlanjut terutama terhadap pengamanan personel,
kegiatan dan pengamanan materiil untuk itu perlu dibuat
rencana pengamanan yang berupa penjelasan tentang
upaya pencegahan dan upaya penindakan.

c) Melaksanakan evaluasi awal peserta didik dengan kegiatan


sebagai berikut:

(1) pada dasarnya hasil seleksi masuk pendidikan


Capeserta didik akan diberikan kepada lembaga pendidikan
baik bidang sikap perilaku (Dapen), bidang ilmu pengetahuan
dan keterampilan maupun bidang jasmani, yang akan dijadikan
data awal pendidikan;

(2) evaluasi awal diberikan kepada peserta didik untuk


mengetahui tingkat kemampuan awal peserta didik dibidang
sikap dan perilaku, bidang ilmu pengetahuan dan keterampilan
serta bidang jasmani, dalam pelaksanaannya berpedoman
pada Bujuknik tentang Evaluasi Hasil Belajar; dan

(3) evaluasi awal dilaksanakan setelah pendidikan dibuka,


waktunya diatur dengan kegiatan masa orientasi atau masa
penyegaran, dengan kegiatan sebagai berikut:

(a) dilaksanakan setelah buka pendidikan selama 2


(dua) hari;

(b) tempat pelaksanaan evaluasi awal dapat di


ruangan atau di lapangan lembaga pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan;

(c) Evaluasi awal dilaksanakan untuk:

i. pendidikan pertama (Dikma);

ii. pendidikan pembentukan (Diktuk);

iii. pendidikan pengembangan umum


(Dikbangum);

iv. pendidikan pengembangan spesialisasi


(Dikbangspes);

v. pendidikan ilmu pengetahuan dan


teknologi (Dikilpengtek); dan

vi. pendidikan peralihan (Dikalih).

(d) Evaluasi Awal Meliputi Bidang:


44

i. Pengetahuan. Materinya berupa


pengetahuan umum dan pengetahuan militer
diselaraskan dengan macam pendidikan yang
dilaksanakan serta golongan kepangkatan
peserta didik;

ii. Kesehatan. Diarahkan pada pengukuran


tekanan darah, nadi, tinggi, berat badan dan
jantung serta bagian-bagian lainnya bila
diperlukan; dan

iii. Fisik. Diarahkan pada test kesegaran


Jasmani dan untuk Dikma, Diktuk, Diklapa I dan
Diklapa II dilaksankan test kesamaptaan.

(e) khusus untuk Dikma Akmil dan Dikreg Seskoad


pelaksanaan evaluasi awal diatur oleh lembaga
pendidikan masing-masing. Demikian juga untuk
Perwira PK, PSDP, PCS, PW dan PCW yang
pendidikannya dititipkan di lembaga pendidikan TNI AD;

(f) Evaluasi awal bersifat sebagai berikut:

i. untuk memperoleh data awal dalam


mengukur tingkat kemampuan peserta didik
pada awal memasuki pendidikan, yang
diselenggarakan dan dapat dibandingkan dengan
data awal peserta didik pada pendidikan yang
sama yang diselenggarakan sebelumnya;

ii. hasil evaluasi awal dapat berpengaruh


terhadap keikutsertaan peserta didik dalam
mengikuti proses belajar mengajar, bilamana
ditemukan hal-hal yang sangat fatal, misal:

i) cacat mental;

ii) penyakit berbahaya; dan

iii) gejala lain yang dianggap sangat


mengganggu jalannya proses belajar
mengajar.

iii. bila peserta didik dapat terus mengikuti


proses belajar mengajar, maka hasil evaluasi
awal tidak akan berpengaruh terhadap hasil
pengumpulan evaluasi hasil belajar dalam proses
belajar mengajar.

(g) Kegiatan yang dilaksanakan pada evaluasi awal.

i. Tahap Persiapan.

i) Penjelasan koordinator pelaksana


evaluasi awal kepada tim pendukung
45

tentang:

(i) maksud dan tujuan dari


evaluasi awal;

(ii) penjelasan umum tentang


tugas kewajiban pelaksana
pendukung maupun peserta didik
selama mengikuti evaluasi awal;
dan

(iii) penekanan tentang hal-hal


yang harus diperhatikan demi
menunjang kelancaran
pelaksanaan evaluasi awal.

ii) Menyiapkan tempat untuk kegiatan


evaluasi awal yang terdiri dari:

(i) ruangan untuk evaluasi


pengetahuan dan kesehatan; dan

(ii) lapangan untuk evaluasi


fisik.

iii) Menyiapkan materi dan peralatan


yang akan digunakan sebagai bahan
evaluasi awal dikaitkan dengan macam
pendidikan yang akan ditempuh oleh
peserta didik.

(i) Dikma.

- Kesehatan.

= Timbangan
Badan.

= Alat pengukur
Tinggi Badan.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
Kesehatan.

= Meja dan Kursi


seperlunya.

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.
46

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
umum.

= Matematika.

= Bahasa
Indonesia.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop Watch.

= Personel
Kesehatan.

= Personel
Jasmil.

= Alat peralatan
Kesegaran jasmani
yang diperlukan.

= Kolam Renang.

= Bahan-bahan
Administrasi.

(ii) Diktuk.

- Kesehatan.

= Timbangan
Badan.

= Alat pengukur
Tinggi Badan.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
Kesehatan.

= Meja dan Kursi


seperlunya.
47

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
Kejuangan.

= Pengetahuan
Militer Umum.

= Permildas.

= Bahasa
Indonesia.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop watch.

= Personel
kesehatan.

= Personel
Jasmil.

= Alat peralatan
Kesegaran jasmani
yang diperlukan.

= Kolam renang.

= Bahan-bahan
administrasi.

(iii) Dikbangum (Diklapa I dan


Diklapa II).

- Kesehatan.

= Timbangan
badan.

= Alat pengukur
tinggi badan.
48

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
kesehatan.

= Meja dan Kursi


seperlunya.

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
kejuangan.

= Pengetahuan
militer umum.

= Pengetahuan
militer kecabangan.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop watch.

= Personel
kesehatan.

= Personel
Jasmil.

= Alat peralatan
kesegaran jasmani
yang diperlukan.

= Kolam renang.

= Bahan-bahan
administrasi.

(iv) Dikbangspes.

- Kesehatan.

= Timbangan
badan.
49

= Alat pengukur
tinggi badan.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
kesehatan.

= Meja dan kursi


seperlunya.

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
kejuangan.

= Pengetahuan
militer kecabangan/
spesialisasi sesuai
Dikbangspes yang
dilaksanakan.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop watch.

= Personel
kesehatan.

= Personel
Jasmil.

= Alat peralatan
kesegaran jasmani
yang diperlukan.

= Bahan-bahan
administrasi.
50

(v) Dikilpengtek.

- Kesehatan.

= Timbangan
badan.

= Alat pengukur
tinggi badan.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
kesehatan.

= Meja dan Kursi


seperlunya.

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
kejuangan.

= Pengetahuan
militer umum.

= Matematika.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop watch.

= Personel
kesehatan.

= Personel
Jasmil.

= Alat peralatan
kesegaran jasmani
yang diperlukan.
51

- Bahan-bahan
administrasi.

(vi) Dikalih.

- Kesehatan.

= Timbangan
badan.

= Alat pengukur
tinggi badan.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Personel
kesehatan.

= Meja dan kursi


seperlunya.

= Alat pengukur
jantung bila tersedia.

= Alat-alat
kesehatan lainnya
yang diperlukan.

- Pengetahuan.

= Pengetahuan
kejuangan.

= Pengetahuan
militer umum.

= Permildas.

- Fisik/Jasmani.

= Alat pengukur
tekanan darah.

= Stop watch.

= Personel
kesehatan.

= Personel
Jasmil.
52

= Alat peralatan
kesegaran jasmani
yang diperlukan.

= Kolam renang.

= Bahan-bahan
administrasi.

iv) Menyiapkan personel pendukung


yang terdiri dari:

(i) Tim Pelaksana Evaluasi;

- Pendukung evaluasi
kesehatan yang mempunyai
tugas kewajiban sebagai
berikut:

= membantu
terlaksananya
evaluasi kesehatan;

= membantu
penilaian dan
menghimpun hasil
evaluasi; dan

= membantu
memberikan
pertolongan pertama
terhadap para peserta
didik yang kelainan
kesehatan untuk
selanjutnya diproses
sesuai dengan
ketentuan.

- Pendukung evaluasi
pengetahuan yang
mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:

= menyusun
naskah materi
evaluasi pengetahuan;

= membantu
pelaksanaan dan
pengawasan evaluasi
53

pengatahuan agar
tidak terjadi
kecurangan dalam
pelaksanaannya; dan

= melaksanakan
penilaian dan
membantu
menghimpun hasil
evaluasi.

- Pendukung evaluasi
fisik/jasmani yang
mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:

= membantu
terlaksananya evaluasi
fisik/Jasmani;

= membantu
penilaian dan
menghimpun hasil
evaluasi; dan

= membantu
mengawasi kondisi
peserta didik selama
melaksanakan
evaluasi fisik.

(ii) tim kesehatan selama


pelaksanaan evaluasi, yang
mempunyai tugas kewajiban
sebagai berikut:

- membantu dan
mengamati kondisi
kesehatan para peserta didik
selama mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan evaluasi
awal yang meliputi evaluasi
kesehatan, pengetahuan dan
fisik/jasmani;

- memberikan
pertolongan pertama
terhadap peserta didik yang
mendapatkan gangguan
kesehatan selama mengikuti
rangkaian evaluasi awal; dan
54

- menyalurkan/
meneruskan bantuan
kesehatan sesuai aturan
yang berlaku bila ada peserta
didik yang tidak dapat di atasi
dengan pertolongan pertama.

(iii) tim pengamanan selama


pelaksanaan evaluasi, mempunyai
tugas kewajiban sebagai berikut:

- mengamankan kondisi
lingkungan selama
pelaksanaan evaluasi awal;

- mencegah terjadinya
kericuhan dalam
pelaksanaan evaluasi awal;
dan

- menjamin ketertiban
dan pelaksanaan evaluasi
awal.

iv) Mengadakan koordinasi dengan


bagian/staf terkait dalam rangka
penyusunan dan penyiapan materi
evaluasi awal yang menyangkut bidang
pengetahuan, kesehatan dan fisik agar
pelaksanaan evaluasi awal bagi peserta
didik dapat berjalan dengan lancar.

ii. Tahap Pelaksanaan.

i) Evaluasi Kesehatan.

(i) Adakan konsultasi dengan


peserta didik terlebih tentang hal-
hal yang menyangkut kondisi
kesehatannya sebagai data awal
sebelum melaksanakan
pemeriksaan.

(ii) Pengisian ceklist data


kesehatan oleh peserta didik
utamanya data penyakit yang
pernah diderita sebelum masuk
pendidikan.

(iii) Adakan pengukuran berat


badan dan tinggi badan untuk
diperhitungkan normanya.

(iv) Adakan pengukuran denyut


nadi dengan menggunakan
perhitungan yang disesuaikan
55

dengan umur dan kondisi peserta


didik serta ketentuan yang berlaku
tentang norma perhitungan denyut
nadi.

(v) Adakan pengukuran tekanan


darah dengan menggunakan alat
ukur yang berlaku. Perhitungan
agar disesuaikan dengan umur dan
kondisi peserta didik serta
ketentuan yang berlaku tentang
norma perhitungan tekanan darah.

(vi) Adakan pengukuran tentang


kondisi jantung peserta didik bila
tersedia alat ukurnya dan
kemampuan lembaga pendidikan
mendukung kegiatan tersebut.

(vii) Evaluasi kesehatan ini


berlaku untuk Dikma, Diktuk,
Dikbangum, Dikbangspes dan
Dikilpengtek, hanya norma
kesehatan yang digunakan
disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku bagi macam pendidikan
yang dilaksanakan.

ii) Evaluasi Pengetahuan.

(i) Dikma.

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
Umum;

= Matematika;
dan

= Bahasa
Indonesia.

- Jawaban Evaluasi
bersifat pilihan.

- Waktu 45 menit.

(ii) Diktuk.

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
kejuangan;
56

= pengetahuan
militer umum;

= permildas; dan

= Bahasa
Indonesia.

- Jawaban evaluasi
bersifat pilihan.

- Waktu 45 menit.

(iii) Dikbangum (Diklapa I dan


Diklapa II).

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
kejuangan;

= pengetahuan
militer umum; dan

= pengetahuan
kecabangan.

- Jawaban evaluasi
bersifat pilihan dan uraian.

- Waktu 90 menit.

(iv) Dikbangspes.

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
kejuangan; dan

= pengetahuan
kecabangan/
spesialisasi.

- Jawaban evaluasi
bersifat pilihan dan uraian.

- Waktu 90 menit.

(v) Dikilpengtek.

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
kejuangan; dan
57

= pengetahuan
militer umum.

- Jawaban evaluasi
bersifat pilihan dan uraian.

- Waktu 90 menit.

(vi) Dikalih.

- Materi yang diujikan:

= pengetahuan
kejuangan;

= pengetahuan
militer umum; dan

= permildas.

- Jawaban evaluasi
bersifat pilihan.

- Waktu 45 menit.

iii) Evaluasi Fisik/Jasmani.

(i) Pengisian formulir data


peserta didik sesuai format yang
berlaku.

(ii) Adakan pengukuran denyut


nadi dengan perhitungan yang
disesuaikan dengan umur dan
kondisi peserta didik serta ketentuan
yang berlaku tentang norma
perhitungan denyut nadi.

(iii) Adakan pengukuran tekanan


darah dengan menggunakan alat
ukur yang berlaku. Perhitungan
agar disesuaikan dengan umur dan
kondisi peserta didik serta ketentuan
yang berlaku tentang norma
perhitungan tekanan darah.

(iv) Adakan test kesegaran


jasmani setelah sebelumnya
mengelompokkan para peserta didik
berdasarkan hasil pengukuran
denyut nadi maupun pengukuran
tekanan darah. Bagi peserta didik
yang ada kelainan dapat diakukan
58

pengamatan khusus atau


penundaan kegiatannya.

(v) Evaluasi fisik/jasmani ini


berlaku untuk Dikma, Diktuk,
Dikbangum, Dikbangspes dan
Dikilpengtek hanya norma
perhitungan evaluasinya
disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku dan dihadapkan pada
macam pendidikan yang
dilaksanakan.

(vi) Khusus untuk Dikma, Diktuk,


dan Dikalih setelah test kesegaran
jasmani dilanjutkan dengan test
renang dan aturan disesuaikan
dengan norma yang berlaku. Dalam
pelaksanaan test renang ini harus
diadakan konsultasi dulu terhadap
para peserta didik untuk mengetahui
peserta didik yang bisa dan kurang
bisa berenang untuk selanjutnya
diadakan pembinaan khusus.

iv) Selama pelaksanaan evaluasi awal


para pendukung diharapkan selalu
mengadakan konsultasi dengan para
peserta didik agar didapatakan data yang
optimal dan objektif tentang kondisi peserta
didik, serta untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar selanjutnya.

iii. Tahap Akhir.

i) Koordinator pelaksanaan evaluasi


awal mengumpulkan semua tim pelaksana
dan pendukung evaluasi awal guna
mendapatkan hasil kegiatan yang telah
dicapai dengan kegiatan sebagai berikut:

(i) mengadakan penilaian


pelaksanaan test awal;

(ii) mengumpulkan temuan-


temuan yang menonjol;

(iii) menghimpun hasil evaluasi


awal sesuai hasil penilaian dari
masing-masing tim pendukung; dan

(iv) menyiapkan dan menyusun


laporan hasil kegiatan evaluasi
awal peserta didik.
59

ii) Menyampaikan laporan hasil


pelaksanaan evaluasi awal peserta didik
kepada Danlemdik dan selanjutnya
dilaporkan kepada Komando Atas.

(h) Hal-hal yang perlu diperhatikan.

i. Hasil evaluasi awal harus dibandingkan


dengan hasil evaluasi awal pendidikan yang
sama yang dilaksanakan sebelumnya untuk
mengetahui tingkat kemampuan awal peserta
didik, apakah lebih baik atau lebih jelek dari
peserta didik sebelumnya.

ii. Evaluasi awal ditujukan bagi peserta didik


secara perorangan sehingga diharapkan para
pelaksana harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:

i) Untuk Evaluasi Kesehatan.

(i) Walaupun test kesehatan ini


sangat sederhana dan belum
menentukan kondisi peserta didik
sebagaimana mestinya, namun
norma pemeriksaannya harus
dilakukan secara optimal.

(ii) Bila terjadi kelainan


kesehatan dari peserta didik
supaya diberikan catatan dan
dilaporkan untuk langkah-langkah
penanganan selanjutnya

ii) Untuk Evaluasi Pengetahuan.

(i) Pertanyaan-pertanyaan yang


diberikan hendaknya bersifat
pengetahuan pembekalan yang
ada relevansinya dengan
pendidikan yang diikuti.

(ii) Jangan memberikan


pertanyaan yang tidak ada
relevansinya dengan pendidikan
yang akan diikuti dan
pertanyaannya relatif jangan terlalu
sulit.

iii) Untuk Evaluasi Fisik/Jasmani.

(i) Adakan koordinasi sebaik-


baiknya dengan tim kesehatan
yang telah disiapkan agar bila
terjadi gangguan kesehatan selama
pelaksanaan evaluasi fisik dapat
segera mendapatkan penanganan/
60

pertolongan.

(ii) Jangan sampai ada unsur


paksaan kemampuan terhadap
peserta didik dalam mengikuti
evaluasi fisik.

(iii) Adakan konsultasi dengan


peserta didik tentang kondisi
kesehatannnya, sebelum, selama
dan sesudah mengikuti kegiatan
evaluasi fisik.

2) Melaksanakan Kegiatan Bimbingan dan Pengasuhan. Bimbingan


dan pengasuhan yang ada di lembaga pendidikan disesuaikan dengan jenis
dan macam pendidikan yang ada pada kurikulum sebagai berikut:

a) Pembentukan Sikap Perilaku. Pada tahap ini peserta didik


diberikan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada usaha
penyesuaian terhadap macam pendidikan dari kehidupan
biasa/satuan/masyarakat ke kehidupan pendidikan dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran pendidikan sesuai dengan macam
dan jenis pendidikannya. Kegiatan pembinaan peserta didik pada
tahap ini dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

(1) Masa Orientasi dan Penyegaran:

(a) Pada Pendidikan Pertama. Titik berat kegiatan


diarahkan pada:

i. pemberian penjelasan tentang berbagai


keharusan/larangan/sanksi yang berlaku,
pembekalan yang akan diterima selama proses
pendidikan, serta hak dan kewajiban peserta
didik;

ii. pengenalan lingkungan (Pangkalan,


organisasi, situasi dan kondisi masyarakat sekitar
lembaga pendidikan, dll);

iii. penanaman awal sikap mental/perilaku


khas Prajurit, untuk menghapus sikap mental/
perilaku sipil yang tidak sesuai dengan sendi-
sendi kehidupan Prajurit (khususnya pada Dikma
tahap I); dan

iv. penanaman awal sikap mental/perilaku


yang sesuai dengan nilai-nilai kebanggaan
dari masing-masing Korps/kecabangan/fungsi
(khususnya pada Dikma tahap II sesuai Strata
kepangkatannya).

(b) Pada Pendidikan Pembentukan. Titik berat


kegiatan diarahkan pada:
61

i. pemberian penjelasan tentang berbagai


keharusan/larangan/sanksi yang berlaku,
pembekalan yang akan diterima selama proses
pendidikan, serta hak dan kewajiban peserta
didik;

ii. pengenalan lingkungan (Pangkalan,


organisasi, situasi dan kondisi masyarakat sekitar
lembaga pendidikan, dll);

iii. penanaman awal sikap mental/perilaku


jasmaniah maupun kejiwaan yang mendorong
pengubahan dari sikap mental/perilaku Ta/Ba
menjadi sikap mental/perilaku Ba/Pa (khususnya
pada Diktuk tahap I); dan

iv. penanaman awal sikap mental/perilaku


yang sesuai dengan nilai-nilai kebanggaan
dari masing-masing Korps/Cab/Fung (khususnya
pada Diktuk tahap II sesuai Strata
kepangkatannya).

(c) Pada Pendidikan Pengembangan Spesialisasi.


Titik berat kegiatan diarahkan pada:

i. pemberian penjelasan tentang berbagai


keharusan/larangan/sanksi yang berlaku,
pembekalan yang akan diterima selama proses
pendidikan, serta hak dan kewajiban peserta
didik; dan

ii. menumbuh kembangkan naluri untuk


merespons segala sesuatu yang ada/terjadi di
sekitarnya, sebagaimana respons yang harus
timbul dari diri seorang Prajurit yang memiliki
spesialisasi kemampuan sesuai pendidikannya.

(d) Pada Pendidikan Pengembangan Umum.

i. Pemberian penjelasan tentang berbagai


keharusan/larangan/sanksi yang berlaku,
pembekalan yang akan diterima selama proses
pendidikan, serta hak dan kewajiban peserta
didik.

ii. Menumbuh kembangkan motivasi untuk


sebesar mungkin memanfaatkan peluang selama
pendidikan, guna mengembangkan kemampuan
efektif maupun potensial yang sudah dimiliki
sebelumnya.

(2) Pembiasaan. Berupa penanaman kebiasaan untuk


bersikap/perilaku:
62

(a) Sesuai dengan Norma dan Aturan.

i. Sebagai seorang Prajurit pada umumnya.

ii. Sebagai peserta didik di lembaga


pendidikan.

(b) Tertib, Teratur, Bersih. Tidak hanya terbatas


diri sendiri tetapi termasuk pemeliharaan ketertiban,
keteraturan dan kebersihan lingkungan dimana peserta
didik berada.

(c) Menepati waktu segala kegiatan yang telah


dijadwalkan lembaga pendidikan, sejak bangun pagi
sampai istirahat malam.

(d) Penerapan peraturan, Protap dan PUDD.


Penerapan peraturan, Protap dan PUDD disesuaikan
dengan jenis dan macam pendidikan meliputi:

i. waktu dan ketentuan bangun pagi/senam


pagi;

ii. waktu dan ketentuan berpakaian seperti:


Pakaian senam pagi, pakaian melaksanakan
makan, pakaian saat belajar di kelas/di
lapangan, pakaian olah raga dan pakaian yang
digunakan pada waktu pesiar/IB;

iii. waktu dan ketentuan melaksanakan


makan seperti makan pagi, makan siang dan
makan sore;

iv. waktu dan ketentuan melaksanakan apel


seperti apel senam pagi, apel pagi, apel siang
dan apel malam;

v. waktu dan ketentuan mengikuti pelajaran;

vi. waktu dan ketentuan untuk berobat;

vii. waktu dan ketentuan untuk korps raport;

viii. waktu dan ketentuan untuk serah terima


piket, jaga ruangan, jaga serambi dan ketua
kelas;

ix. waktu dan ketentuan olah raga;

x. waktu dan ketentuan pesiar/IB; dan

xi. ketentuan dalam melaksanakan ujian.

b) Pengisian. Peserta didik diberikan pembekalan materi


sesuai kurikulum yang ditentukan. Kegiatan pembinaan peserta
63

didik diarahkan mendorong peserta didik agar memiliki kemauan


yang kuat untuk menyerap semaksimal mungkin materi pelajaran.

c) Pemantapan. Peserta didik diberikan pemantapan terhadap


penguasaan materi yang diberikan sebelumnya. Kegiatan
pembinaan peserta didik diarahkan pada pemantapan dan
pembulatan materi pelajaran yang telah diterima dengan melakukan:

(1) kunjungan/karyawisata;

(2) aplikasi/praktik;

(3) latihan berganda; dan

(4) ceramah-ceramah.

d) Materi Bimbingan.

(1) Bimbingan untuk kegiatan ekstra kurikuler antara lain:

(a) menyelenggarakan bimbingan dalam


pemahaman materi kejuangan dan kepribadian;

(b) menyelenggarakan bimbingan dalam bidang


pengetahuan dan keterampilan;

(c) menyelenggarakan bimbingan dan pengasuhan


bidang jasmani sesuai kondisi kemampuan jasmani
peserta didik, dihadapkan tuntutan tingkat kemampuan
standar kelulusan, dengan memperhatikan jenis dan
macam pendidikan yang dilaksanakan;

(d) menyelenggarakan Bimsuh untuk meningkatkan


kemampuan penggunaan IT (E-Learning dan E-Library);
dan

(e) menyelenggarakan Bimsuh untuk meningkatkan


kemampuan bahasa Inggris (memperbanyak tulisan,
berbicara dalam bahasa Inggris).

(2) Bimbingan untuk Remedial Teaching.

(a) Mempelajari ciri-ciri peserta didik yang


mengalami kesulitan belajar meliputi:

i. evaluasi aspek sikap dan perilaku,


pengetahuan dan keterampilan serta aspek
jasmani peserta didik yang tidak mampu
mencapai maksimal; dan

ii. evaluasi terhadap peserta didik yang tidak


mampu menyesuaikan dengan lingkungan.
64

(b) Mengadakan pengamatan terhadap


perkembangan peserta didik setiap ada kesempatan.

(c) Mengadakan wawancara dengan peserta didik di


luar jam kurikuler, waktu menyesuaikan dengan situasi
dan kondisi saat ini.

(d) Menyelenggarakan counseling terhadap peserta


didik minimal satu minggu satu kali.

(e) Menyusun program kegiatan remedial.

(f) Mengadakan counseling dengan Gadik/Gapendik


yang tidak terlibat langsung dengan kegiatan bimbingan
dan pengasuhan.

e) Materi Pengasuhan. Materi pengasuhan meliputi:

(1) Bidang Mental Spiritual.

(a) Penyediaan dan pemanfaatan sarana ibadah.

(b) Menyelenggarakan kegiatan ceramah Bintal.

(2) Bidang Tradisi Prajurit.

(a) Penghayatan norma dasar keprajuritan dengan


melaksanakan keharusan dan kewajiban dasar Prajurit.

(b) Latihan gerakan dasar PBB dan PPM secara


terkoordinasi dan terus menerus pada setiap
kesempatan ekstra kurikuler.

(3) Bidang Sosial Budaya.

(a) Ikut memelihara kelestarian lingkungan di


sekeliling lembaga pendidikan.

(b) Dilibatkan dalam kegiatan satuan/lembaga


pendidikan.

(4) Bidang Organisasi Peserta Didik.

(a) Penyusunan organisasi peserta didik berupa


kesenatan pada Minggu ke empat untuk Dikma dan
Dikilpengtek serta Minggu ke dua untuk Diktuk,
Dikbangspes dan Dikbangum dengan organisasi dan
tugas disesuaikan dengan ketentuan dalam Perkusis.

(b) Mengaktifkan kegiatan senat pada kegiatan yang


menunjang upaya lembaga pendidikan dalam
pembinaan peserta didik secara keseluruhan.

(5) Waktu pelaksanaan bimbingan dan pengasuhan.


Kegiatan bimbingan dan pengasuhan dilaksanakan selama
operasional pendidikan berjalan, mulai pendidikan dibuka
sampai dengan menjelang sidang Wanhatdik dan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pendidikan yang mengarah
65

pada pencapaian tujuan pendidikan yaitu pada waktu-waktu


luang/kosong antara lain:

(a) sebelum dan sesudah kegiatan kurikuler;

(b) menggunakan waktu-waktu ibadah;

(c) pada hari-hari besar keagamaan dan nasional;

(d) kegiatan upacara dan tradisi lembaga


pendidikan; dan

(e) sebelum dan sesudah melaksanakan pesiar/IB.

f) Metode Bimbingan dan Pengasuhan. Pelaksanaan


pembinaan peserta didik menggunakan metode sebagai berikut:

(1) Metode Instruktif. Metode ini digunakan terhadap hal-


hal yang sangat mendasar dengan maksud agar para peserta
didik selalu taat dan mengikuti semua peraturan yang berlaku
baik kurikuler maupun ekstra kurikuler;

(2) Metode Edukatif. Metode ini digunakan untuk mendidik


dan memupuk motivasi serta menimbulkan gairah dengan cara
melibatkan peserta didik aktif dalam setiap kegiatan belajar
mengajar;

(3) Metode Sugestif. Metode ini digunakan untuk


memberikan dorongan semangat dalam bentuk pandangan,
saran atau nasehat dalam suasana yang lebih komunikatif.

(4) Metode Stimulatif. Metode ini digunakan untuk


menimbulkan motivasi, kegairahan dan kesungguhan dalam
mengikuti setiap kegiatan tanpa ada tekanan atau paksaan;
dan

(5) Metode Persuasif. Metode ini digunakan untuk


menimbulkan kesadaran peran serta dirinya dalam proses
belajar mengajar.

g) Ketentuan-ketentuan Khusus. Ketentuan-ketentuan khusus


yang berkaitan dengan kegiatan dan tindakan penjatuhan sanksi
kepada peserta didik yang melakukan pelanggaran terhadap
ketentuan atau peraturan yang berlaku berpedoman kepada Juknis
tentang Penyelenggaraan Pendidikan di lingkungan TNI AD.
Ketentuan khusus yang tercantum dalam Juknis tersebut meliputi:

(1) ketentuan tentang Menerima/Mengirim Surat;

(2) ketentuan tentang Masuk Kantin;

(3) ketentuan tentang Menerima Tamu;

(4) ketentuan tentang Ijin Bermalam;

(5) ketentuan tentang Penggunaan Alkom;


66

(6) ketentuan tentang Pesiar;

(7) ketentuan tentang Pelaksanaan Longweekend;

(8) ketentuan tentang Waktu Penilaian Sikap Perilaku;

(9) ketentuan tentang Pelanggaran Ijin Tertulis;

(10) ketentuan tentang Pelaksanaan Sidang Wanhatdik;

(11) ketentuan tentang Pelaksanaan Sidang Wanhatdiksus;

(12) ketentuan tentang Pengembalian Peserta Didik; dan

(13) ketentuan tentang Penyelesaian Administrasi Peserta


Didik.

h) Perawatan Kesehatan. Agar pelaksanaan proses belajar


mengajar dapat berlangsung sesuai dengan program pendidikan
yang telah ditetapkan, harus dijamin bahwa peserta didik selalu
dalam keadaan siap, baik fisik maupun mental. Kesehatan para
peserta didik harus dipelihara secara terus menerus dengan cara
menyediakan kemudahan bagi para peserta didik untuk memperoleh
pengobatan.

i) Uang Saku. Ketentuan pemberian uang saku peserta didik


dimuat dalam Juknis tentang Anggaran Pendidikan.

d. Pengakhiran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah penyelesaian


administrasi setelah pendidikan ditutup dengan kegiatan sebagai berikut:

1) penerimaan ijasah;

2) penerimaan uang perjalanan dinas;

3) penyelesaian administrasi dan mengembalikan barang-barang


inventaris yang dipinjam; dan

4) pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan.

19. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik Satwa. Pembinaan peserta didik satwa
diselenggarakan dengan melaksanakan pembinaan sikap kepatuhan, ketangkasan dan
fisik satwa sehingga dapat digunakan oleh Prajurit untuk melaksanakan tugas militer.

a. Perencanaan.

1) Mabesad menentukan kebutuhan satwa, untuk mendukung Prajurit


dalam melaksanakan tugas tertentu.

2) Pus/Cab/Fung, Kodiklat TNI AD dan pejabat pembina pendidikan


(penyusun kurikulum satwa) membuat rencana macam pendidikan satwa
sesuai dengan kebutuhan termasuk waktu pelaksanaan dan alokasi peserta
didik satwa dan dikirimkan kepada Kasad.
67

3) Mabesad menentukan macam pendidikan satwa yang akan


diselenggarakan, dimasukkan di dalam Petunjuk Pelaksanaan Program dan
Anggaran TNI AD (PPPA).

4) Lembaga pendidikan mencatat jumlah alokasi peserta didik satwa


berdasarkan dengan Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran TNI AD
(PPPA).

b. Persiapan.

1) Mabesad menentukan waktu pembukaan dan penutupan pendidikan


yang dituangkan dalam direktif pendidikan, surat telegram dan surat dinas
lainnya yang bersifat perintah untuk Diksatwa.

2) Kodiklat TNI AD dan Pus/Cab/Fung AD melaksanakan koordinasi


dengan Mabesad tentang rencana pembukaan pendidikan, alokasi peserta
didik satwa.

3) Pus/Cab/Fung AD yang menyelenggarakan pendidikan satwa


mengeluarkan direktif pendidikan paling lambat H-30 sebelum pembukaan
pendidikan.

4) Pus/Cab/Fung AD yang menyelenggarakan pendidikan satwa


menyiapkan surat perintah pembukaan pendidikan.

5) Penempatan dalam kandang (istal) perlu dipasang/ditulis nama-nama


peserta didik satwa pada pintu beserta nomornya.

c. Pelaksanaan.

1) Melaksanakan pembinaan sikap kepatuhan peserta didik satwa yang


diarahkan pada tercapainya pembentukan, pengembangan dan pemantapan
sikap kepatuhan peserta didik sesuai dengan tuntutan tujuan pendidikan.

2) Melaksanakan pembinaan ketangkasan peserta didik satwa yang


diarahkan pada tercapainya penguasaan ketangkasan sesuai tuntutan
tujuan pendidikan.

3) Melaksanakan pembinaan peserta didik satwa yang diarahkan pada


tercapainya pembentukan postur tubuh, terpeliharanya kesegaran fisik dan
penguasaan ketahanan fisik sesuai dengan tuntutan tujuan pendidikan.

d. Pengakhiran.

1) Penyelesaian administrasi setelah pendidikan ditutup.

2) melaksanakan evaluasi untuk menyempurnakan komponen peserta


didik satwa agar pembinaan dan penggunaannya dapat berlangsung secara
terpadu, sistematis, terarah dan dapat memperoleh hasil yang optimal.
68

BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

20. Umum. Agar pelaksanaan pembinaan peserta didik dapat terlaksana secara
berdaya guna dan berhasil guna dengan maksimal, maka perlu diperhatikan hal-hal yang
berkaitan dengan tindakan pengamanan dan tindakan administrasi.

21. Tindakan Pengamanan. Diperlukan tindakan pengamanan sebagai langkah


pencegahan dalam rangka mendukung keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan
pembinaan peserta didik, yang meliputi:

a. pengamanan personel dalam rangka kegiatan pembinaan peserta didik,


dilakukan dengan menonjolkan hubungan yang harmonis antara pembina (sebagai
atasan) dengan peserta didik (sebagai bawahan) yang didasarkan atas aturan dan
etika keprajuritan yang prinsipnya lebih mendahulukan kewajiban dari pada
haknya, yaitu:

1) Kewajiban Pembina (Atasan):

a) memelihara moril, membangkitkan motivasi, inisiatif dan


keberanian peserta didik dengan memberi ketauladanan berdasarkan
kesadaran bahwa keberhasilan pelaksanaan pendidikan merupakan
kebanggaan peserta didik dan keluarganya;

b) memberi perhatian secara penuh terhadap proses belajar dan


mengajar serta berusaha mendorong peningkatan kemampuan
peserta didik;

c) memberi contoh dan tauladan baik dalam sikap, ucapan


maupun perbuatan;

d) menjalankan wewenang yang dipercayakan kepadanya


dengan seksama, adil, obyektif dan tidak berpihak serta tidak
menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya; dan

e) memberikan petunjuk dan arahan kepada peserta didik secara


efektif dan efisien serta mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaannya.

2) Kewajiban Peserta Didik:

a) patuh dan taat kepada pembina, serta menjunjung tinggi


semua perintah/petunjuk/arahan yang diberikan berdasarkan
kesadaran bahwa setiap perintah/petunjuk/arahan tersebut untuk
kepentingan peserta didik dan kelancaran operasional pendidikan;

b) menjaga sikap, perkataan dan perbuatan selama proses


pendidikan dengan hormat kepada pembina;
69

c) dalam hal setiap peserta didik yang menerima perintah


petunjuk/arahan mempunyai kewajiban:

(1) memahami maksud dan isi perintah/petunjuk/arahan


yang diberikan, apabila belum jelas harus ditanyakan kembali
kepada pembina yang memerintah;

(2) mengulangi isi perintah/petunjuk/arahan atau


menyampaikan maksud tersebut kepada pembina yang
memberi perintah/petunjuk/arahan;

(3) melaksanakan segala perintah/petunjuk/arahan


pembina secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung
jawab; dan

(4) melaporkan hasil pelaksanaan atas perintah tersebut.

b. pengamanan kegiatan dalam rangka pembinaan peserta didik semata-mata


harus ditujukan untuk kelancaran operasional pendidikan, yaitu:

1) Pengamanan sebelum dilakukan kegiatan:

a) mengadakan koordinasi yang utuh, menyeluruh dan mendalam


dengan berbagai pihak yang terkait dengan kepentingan pendidikan;
dan

b) menyusun rencana pengamanan sesuai kebutuhan dan


mensosialisasikannya kepada pihak yang terkait.

2) Pengamanan selama dilakukan kegiatan:

a) selalu mengadakan koordinasi dan komunikasi dengan


berbagai pihak untuk kelancaran pelaksanaan pembinaan peserta
didik khususnya dan kelancaran pendidikan umumnya; dan

b) selalu memantau, mengawasi dan mengendalikan setiap


kegiatan.

3) Pengamanan sesudah dilakukan kegiatan:

a) melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang menonjol selama


kegiatan untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi;

b) melakukan kaji ulang terhadap kegiatan yang telah


dilaksanakan sebagai bahan perbaikan untuk kegiatan berikutnya;
dan

c) membuat laporan hasil kegiatan sebagai bahan


pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah dilaksanakan.

22. Tindakan Administrasi.


70

a. Pembinaan kualitas calon peserta didik untuk dikma menjadi tanggung


jawab penyelenggara seleksi pendidikan dan untuk Diktuk, Dikbangum,
Dikbangspes, Dikilpengtek menjadi tanggung jawab Dansat. Sedangkan untuk
pembinaan peserta didik selama pendidikan menjadi tanggung jawab Danlemdik,
pelaksana pembinaan adalah Dansatdik/Dankordos.

b. Setiap permasalahan yang terkait dengan peserta didik hendaknya


dilaporkan sesuai prosedur ke Komando Atas

c. Semua permasalahan yang menyangkut peserta didik selama pendidikan


dibuat catatan untuk dijadikan sumber data utama bagi penilaian peserta didik atau
bahan sidang Wanhatdik/Wanhatdiksus.

d. Pengarsipan dan pemusnahan buku catatan perilaku perorangan peserta


didik, mengikuti ketentuan pengarsipan dan pemusnahan dokumen yang berlaku di
lingkungan TNI AD.

e. Menyiapkan Ijasah dan nilai hasil belajar serta membagikannya kepada


Peserta didik pada akhir pendidikan.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

23. Umum. Tanggung jawab pengawasan dan pengendalian pada hakekatnya


berada pada Dan/Ka Lemdik/Dansat, yang dalam pelaksanaan kegiatannya dibantu oleh
seluruh personel lembaga pendidikan.

24. Pengawasan.

a. Wewenang pengawasan dan pengendalian kegiatan pembinaan peserta


didik, berdasarkan rantai Komando yang disesuaikan dengan:

1) struktur organisasi lembaga pendidikan; dan

2) tugas dan tanggung jawab masing-masing pembina Satdik.

b. Personel lain di luar lembaga pendidikan yang bertugas untuk mendukung


kegiatan pembinaan peserta didik, harus bertanggung jawab kepada Dan/Ka
lembaga pendidikan atas pelaksanaan tugas-tugasnya.

25. Pengendalian.

a. Personel/pejabat dalam organisasi pembinaan peserta didik, harus


menguasai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

b. Setiap langkah kegiatan pembinaan peserta didik harus dikoordinasikan


secara ketat dengan melibatkan semua pejabat terkait.

c. Semua kegiatan pembinaan peserta didik harus berpedoman pada segala


ketentuan yang diatur dalam Juknis ini. Aktifitas yang keluar dari ketentuan dalam
71

Juknis ini, segera dilaporkan sesuai prosedur hierarki dan dipertanggungjawabkan.

BAB VI
PENUTUP

26. Keberhasilan. Disiplin untuk mentaati ketentuan-ketentuan yang ada dalam


Juknis ini oleh para pembina dan penyelenggara pendidikan akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pelaksanaan pendidikan.

27. Penyempurnaan. Hal-hal yang dipandang perlu akibat adanya perkembangan


tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Juknis ini agar disarankan kepada Kasad
melalui Komandan Kodiklat TNI AD sesuai dengan mekanisme umpan balik.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran A


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/687/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

PENGERTIAN

1. Bimbingan adalah segala usaha dan kegiatan yang terjadi selama operasional
pendidikan agar dapat mencapai prestasi belajar yang optimal baik dalam bidang sikap
dan perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani dengan titik berat kepada
72

bimbingan belajar bidang pengetahuan dan keterampilan.

2. Bimbingan dan Pengasuhan (Bimsuh) adalah usaha dan kegiatan untuk


membantu peserta didik secara terus-menerus dan sistematis agar tercapai pemahaman
dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan
penyesuaian dengan lingkungan, sehingga tercapai peningkatan pengembangan sikap
dan perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani.

3. Counseling adalah proses pemberian bantuan atau bimbingan oleh pembina


kepada peserta didik guna meningkatkan kemampuan pemahaman terhadap diri sendiri,
melalui suatu pertemuan tatap muka/langsung, dengan pembicaraan/dialog yang terarah
dalam rangka memecahkan masalah yang dialami peserta didik. Pembicaraan/dialog
tersebut dapat berupa:

a. tukar pikiran, menemukan penyebab timbulnya masalah; dan

b. pemberian saran, pertimbangan, nasehat, petunjuk.

4. Metode Edukatif adalah suatu bentuk metode pembinaan peserta didik yang
dilakukan pembina kepada peserta didik dengan cara-cara yang bersifat mendidik.

5. Metode Instruktif adalah suatu bentuk metode pembinaan peserta didik yang
dilakukan pembina kepada peserta didiknya dengan cara memberikan perintah,
ketentuan, yang mengikat.

6. Metode Persuasif adalah suatu bentuk metode pembinaan peserta didik yang
dilakukan pembina kepada peserta didik dengan cara membujuk/pendekatan secara
halus.

7. Metode Stimulatif adalah suatu bentuk metode pembinaan peserta didik yang
bersifat mendorong (menggiatkan, merangsang) untuk menjadi aktif.

8. Metode Sugestif adalah suatu bentuk metode pembinaan peserta didik yang
dilakukan pembina kepada peserta didik dengan cara mempengaruhi untuk menimbulkan
kepercayaan peserta didik, sehingga dapat menggerakan peserta didik.

9. Pembina adalah personel Satdik, yang dalam struktur organisasi Bimsuh


berkedudukan di atas peserta didik melaksanakan kegiatan Bimsuh selama 1x 24 jam
kepada peserta didik yang bersangkutan, di luar kurikuler.

10. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan,
penggunaan dan pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna.

11. Pendidikan TNI AD adalah usaha sadar dan berencana dalam rangka menyiapkan
personel TNI AD untuk keperluan penyelenggaraan tugas pokok TNI AD melalui
pendidikan.

12. Pengasuhan adalah segala usaha dan kegiatan untuk membantu peserta didik
dalam melaksanakan pendidikan agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
baik dalam bidang sikap dan perilaku, pengetahuan dan keterampilan serta jasmani
dengan titik berat kepada bidang sikap dan perilaku serta terdapat kecenderungan untuk
menciptakan kesegaran lingkungan dalam rangka memotivasi timbulnya semangat/gairah
73

belajar peserta didik dan tercapai hasil didik yang optimal.

13. Peserta Didik (Serdik) adalah personel dan hewan yang mengikuti suatu
pendidikan/kursus tingkat Perwira, Bintara, Tamtama, PNS dan Hewan yang
diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD yang memenuhi
persyaratan pendidikan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

14. Protap adalah segala ketentuan yang berlaku dibuat oleh Lemdik/satuan secara
tertulis untuk ditaati oleh seluruh personel Lemdik/satuan

15. Tenaga Kependidikan (Gapendik) adalah seluruh personel organik lembaga


pendidikan yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyelenggaraan
operasional suatu pendidikan.

16. Tenaga Pendidik (Gadik) adalah personel yang bertugas mengajar, melatih dan
membimbing secara langsung kepada peserta didik.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran B


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/687/IX/2015
Tanggal 18 September2015

SKEMA ALIRAN PENYUSUNAN


PETUNJUK TEKNIS
74

tentang

PESERTA DIDIK

JUKMIN
tentang
KOMPONEN PENDIDIKAN

JUKNIS
tentang
PESERTA DIDIK

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

TENTARA NASIONAL INDONESIA Sublampiran C


MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Lampiran Keputusan Kasad
Nomor Kep/687/IX/2015
Tanggal 18 September 2015

DAFTAR CONTOH
75

CONTOH
URAIAN HAL KET
NOMOR
1 2 3 4
1. Diagram Pembinaan Jasmani 76
2. Jadwal Mingguan Bimsuh Peserta Didik 77
3. Jadwal Bimsuh Materi Pengetahuan & Keterampilan 81
4. Jadwal Bimsuh Materi Jasmani 82
5. Jadwal Mingguan Bimsuh Pembina 83
6. Buku Catatan Perorangan Perilaku Peserta Didik 86
7. Data Perkembangan Sikap dan Perilaku Peserta Didik 87
8. Data Penilaian Sikap dan Perilaku Peserta Didik 88
9. Buku Laporan Situasi Kelas 89

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
Autentikasi u.b.
Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat, Dirdik,

tertanda

Budi Prasetyono Cecep Rahmad Mujono, M.Sc.


Brigadir Jenderal TNI Brigadir Jenderal TNI

1. Lari 3200 meter 1. Lari 3200 meter 1. Lari 3200 meter 1. Lari 3200 meter
(Waktu Sesuai Kategori) (Waktu Sesuai Kategori) (Waktu Sesuai Kategori) (Waktu Sesuai Kategori)
2. Pull Up 6 x 2. Pull Up 8 x 2. Pull Up 10 x 2. Pull Up 11 x
3. Push Up 28 x 3. Push Up 32 x 3. Push Up 36 x 3. Push Up 40 x
4. Sit Up 28 x 4. Sit Up 32 x 4. Sit Up 36 x 4. Sit Up 40 x
5. Circuit Trainning 5. Circuit Trainning 5. Circuit Trainning 5. Circuit Trainning

KOPSTUK CONTOH - 1
LEMBAGA PENDIDIKAN

1. Lari 3200 meter 1. Lari 3200 meter


2. Pull Up 7 x 2. Pull Up 10 x
3. Push Up 30 x 3. Push Up 38 x
4. Sit Up 30 x
DIAGRAM PEMBINAAN JASMANI
4. Sit Up 38 x
5. Circuit Trainning 5. Circuit Trainning
PENDIDIKAN/KURSUS : …………………… TA 20..

1. Pendataan Kemampuan 1. Lari 3200 meter 1. Lari 3200 meter


Kesegaran Awal Serdik 2. Push Up 34 x 2. Push Up 43 x
2. Pengelompokkan Serdik 3. Pull Up 9 x 3. Pull Up 11 x
sesuai kemampuan awal 4. Sit Up 34 x 4. Sit Up 42 x
(dalam rangka pembinaan) 5. Shuttle Run 19’ 5. Shuttle Run 18’
6. Circuit Trainning 6. Circuit Trainning
76

MINGGU I II III IV V VI VII VIII

............,.........................20...
a.n. Dan/Ka Lemdik . . .
Dan Se/Satdik,

Nama
Pangkat Korps NRP…….

KOPSTUK CONTOH - 2
LEMBAGA PENDIDIKAN

JADWAL MINGGUAN BIMSUH PESERTA DIDIK


PENDIDIKAN/KURSUS :…………………………TA 20....

NO HARI/JAM KEGIATAN KET


1 2 3 4

SENIN,SELASA
77

DAN KAMIS
1. 04.30 s/d 05.00 - Senam pagi - Lapangan Jas
- Lari pagi 3200 M (Senin)
- Kesegaran B (Senin dan Kamis)
- Circuit training (Selasa dan Kamis)

2. 05.00 s/d 07.00 - Pembersihan/Mandi. - Barak


- Ibadah sholat. - Barak
- Makan pagi. - R. Makan
- Permildas (bila tidak ada ujian). - Lap. Apel
- Refresing materi ujian (bila ada ujian). Satdik/Lap.
- Apel pagi/Upacara Bendera. Upacara

3. 07.00 s/d 11.50 - Giat. Kurikuler (sesuai jadwal masing-masing). - R. Kls/Lap

4. 11.50 s/d 12.45 - Apel siang. - Lap. Apel Satdik


- Makan siang. - R. Makan
- Ibadah sholat. - Barak

5. 12.45 s/d 16.45 - Melanjutkan kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal - R.Kls/Lap


masing-masing).
- Ibadah sholat. - Barak
- Oraum. - Lapangan

6. 16.45 s/d 18.00 - Pembersihan/Mandi - Barak

7. 18.00 s/d 21.00 - Makan malam - R. Makan


- Ibadah sholat - Barak
- Belajar malam - R. Kls
- Apel malam - Lap. Apel Satdik

8. 21.00 s/d 22.00 - Serah terima jaga kamar kepada jaga serambi - Depan kantor
pertama Satdik

9. 22.00 s/d 04.30 - Istirahat - Barak


- Jaga serambi - Patroli sesuai
Protap

10. RABU - Senam pagi dilanjutkan Kesegaran B - Lap. Jas


04.30 S/D 05.00

11. 05.00 s/d 07.00 - Pembersihan/Mandi - Barak


- Ibadah sholat - Barak
- Makan pagi - R. Makan
- Permildas (bila tidak ada ujian) - Lap. Apel Satdik
- Refresing materi ujian (bila ada ujian)
- Apel pagi

1 2 3 4

12. 07.00 s/d 11.50 - Kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal masing- - R. Kls/Lap
masing)

13. 11.50 s/d 12.45 - Apel siang - Lap. Apel Satdik


- Lari siang - Lap/Luar
- Ibadah sholat Ksatrian
- Makan siang - Barak
- Barak

14. 12.45 s/d 16.45 - Melanjutkan kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal - R. Kls/Lap
78

masing-masing)

15. 16.45 s/d . . . . . - Peserta didik berangkat pesiar - Batas waktu


masuk Ksatrian
jam 20.30 WIB

16. 21.00 s/d 22.00 - Apel malam Gabungan Corp Siswa - Lap. Apel Satdik

17. 22.00 s/d 04.30 - Serah terima jaga kamar kepada jaga serambi - Depan kantor
pertama Satdik
- Istirahat - Barak
- Jaga serambi - Patroli sesuai
Protap

18. JUMAT
04.30 S/D 05.00 Senam pagi dilanjutkan Lari pagi (3200 M) - Lap. Jas

19. 05.00 s/d 07.00 - Pembersihan/Mandi - Barak


- Ibadah sholat - Barak
- Makan pagi - R. Makan
- Permildas (bila tidak ada ujian) - Lap. Apel Satdik
- Refresing materi ujian (bila ada ujian)
- Apel pagi

20. 07.00 s/d 11.00 - Kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal masing- - R. Kls/Lap
masing)

21. 11.00 s/d 13.30 - Apel siang - Lap. Apel Satdik


- Ibadah sesuai agama masing-masing, yang - Masjid dan R.
beragama Islam Wajib Sholat Jumat di Masjid Kelas
yang beragama Nasrani melaksanakan Ibadah
di tempat yang sudah ditentukan oleh Satdik
- Makan siang - Barak

22. 13.30 s/d 16.30 - Melanjutkan kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal - R. Kls/Lap
masing-masing)

23. 16.30 s/d 18.00 - Ibadah Sholat - Barak


- Oraum - Lap
- Binsik perorangan - Lap
- Pembersihan/Mandi - Barak

24. 18.00 s/d 21.00 - Makan malam - Barak


- Ibadah sholat - Barak
- Belajar malam - R. Kls

1 2 3 4

25. 21.00 s/d 22.00 - Apel malam - Lap. Apel


- Serah terima jaga kamar kepada jaga serambi Satdik
pertama - Depan ktr
Satdik

26. 22.00 s/d 04.30 - Istirahat - Barak


- Jaga serambi - Barak

27. SABTU
79

04.30 s/d 05.00 - Senam pagi dilanjutkan Kesegaran B (Push up…) - Lap. Jas

28. 05.00 s/d 07.00 - Pembersihan/Mandi - Barak


- Ibadah sholat - Barak
- Makan pagi - R. Makan
- Permildas (bila tidak ada ujian) - Lap. Apel
- Refresing materi ujian (bila ada ujian) Satdik
- Apel pagi

29. 07.00 s/d 11.50 - R. Kls/Lap


- Kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal masing-masing)

30. 11.50 s/d 12.45 - Apel siang - Lap. Apel


- Lari siang Satdik
- Makan siang - Lap/Luar
Ksatrian
- Ibadah sholat - Barak

31. 12.45 s/d 16.45 - Melanjutkan kegiatan Kurikuler (sesuai jadwal - R. Kls/Lap
masing-masing)

32. 16.45 s/d . . . . . - Peserta didik melaksanakan IB Batas waktu


masuk
Ksatrian jam
20.30 WIB

33. MINGGU
21.00 s/d 22.00 - Apel malam gabungan - Lap. Apel
Satdik

Hal-hal Khusus.

1. Waktu Rekreasi.

a. Kantin & Pesiar. Waktu ke kantin dan pesiar setelah habis masa
karantina, disesuaikan dengan jenis dan strata pendidikan. Jam ke kantin
disesuaikan jadwal istirahat belajar dan waktu pesiar dengan ketentuan sebagai
berikut:

1) Pada waktu istirahat belajar dan pesiar. Seluruh peserta didik


yang memasuki kantin pada waktu istirahat belajar, diwajibkan berpakaian
dinas sesuai Gamad, (kecuali Dikbangspes PA dan Dikbangum berpakaian
bebas rapi pada waktu memasuki kantin saat melaksanakan pesiar) dan
mentaati jam yang telah ditentukan;

2) Hari Rabu : 16.45 s/d 20.00 WIB (Disesuaikan Jadwal Mingguan);

3) Hari Sabtu : 16.45 s/d 23.00 WIB (Disesuaikan Jadwal Mingguan);


dan

4) Hari Minggu : 09.00 s/d 20.00 WIB.

b. Izin Bermalam. Izin Bermalam diberikan pada hari Sabtu dan hari libur
lainnya disesuaikan dengan jenis dan strata pendidikan (sesuai kebijaksanaan
Danlemdik) apabila tidak ada kegiatan yang melibatkan peserta didik.

c. Berobat. Waktu berobat dilaksanakan pada saat istirahat belajar kecuali


situasional dan diwajibkan mengisi buku berobat yang disiapkan di Satdik.
80

d. Serah terima ketua kelas, piket, jaga kamar dan jaga serambi dilaksanakan
pada saat istirahat belajar dihadapan pembina di depan kantor Satdik.

2. Peserta didik yang kurang dalam sikap dan perilaku, diberikan counseling oleh
para Pembina masing-masing waktu sesuai kebutuhan.

3. Peserta didik yang kurang dalam menerima pelajaran, diberikan pendalaman ilmu
pengetahuan dan keterampilan oleh Gumil/Tih pada materi tersebut waktu belajar malam
apabila tidak ada ujian.

4. Peserta didik yang kurang dalam bidang jasmani, dibina tersendiri oleh Tim Jas
waktu pelaksanaan pada saat kegiatan pembinaan fisik (pagi/siang).

5. PUDD peserta didik diatur dalam buku peraturan khusus peserta didik.

6. Penjatuhan sanksi terhadap peserta didik yang melakukan pelanggaran berat


dikeluarkan dari pendidikan seperti:

a. pelanggaran asusila;

b. narkoba;

c. menyontek saat ujian;

d. mencuri;

e. berkelahi;

f. kasus pidana; dan

g. mempunyai nilai mati atau di bawah 39,99 untuk materi pelajaran kategori
Mutlak lebih dari satu.

7. Hal-hal yang belum tercantum pada rincian waktu kegiatan Bimsuh ini akan diatur
kemudian dan dikembangkan oleh pembina secara tersendiri setelah mendapat
persetujuan dari Dansatdik.

……..,………………….20....
a.n. Dan/Ka Lemdik...
Dan Se/Satdik,

Nama
Pangkat Korps NRP…….
KOPSTUK CONTOH - 3
LEMBAGA PENDIDIKAN

JADWAL BIMSUH MATERI PENGETAHUAN & KETERAMPILAN

PENDIDIKAN/ KURSUS :…………………………TA ……


MINGGU KE : I ( DARI 8 MINGGU )
TANGGAL : 30 APRIL s/d 5 MEI 2015

HARI/ PEMBINA/
NO PUKUL MATERI PAKAIAN TEMPAT
TGL GUMIL
81

1 2 3 4 5 6 7

1. SENIN 19.30-21.00 Peng. Minu TNI Letda CPL PDL Kelas A


30-4-2007 Rudi

2. SELASA 19.30-21.00 Sistem FIFO Kapten CPL PDL Kelas A


1-5-2007 & LIFO Wahono

3. RABU 19.30-21.00 Bujukin Pal & Letda CPL PDL Kelas A


2-5-2007 Bujukbin Pal Roni

4. KAMIS 19.30-21.00 Katalogisasi Lettu CPL PDL Kelas A


3-5-2007 Materiil Amin

5. JUM’AT 19.30-21.00 Peng. Minu TNI Letda CPL PDL Kelas A


4-5-2007 Rudi

6. SABTU 19.30-21.00 Sistem FIFO Kapten CPL PDL Kelas A


5-5-2007 & LIFO Wahono

Catatan:
1. Jadwal Mingguan ini dibuat secara terperinci pada setiap minggunya.
2. Materi mengacu pada garis besar kalender kegiatan Bimsuh yang telah
disusun, serta hasil pengamatan di kelas/lapangan selama proses belajar mengajar
berlangsung.

……..,………………….20....
a.n. Dan/Ka Lemdik...
Danse/Satdik,

Nama
Pangkat Korps NRP…….

KOPSTUK CONTOH - 4
LEMBAGA PENDIDIKAN

JADWAL BIMSUH MATERI JASMANI

PENDIDIKAN/KURSUS : …………………………TA……
MINGGU KE : ......s/d .......2015

JENIS MINGGU KE
NO WAKTU HARI KET
GIAT I II II IV V VI VII VIII
82

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. 04.30-05.00 SENIN PUSH UP 28 30 32 34 36 38 40 43 (Waktu


PULL UP 6 7 8 9 10 10 11 11 Sesuai
SIT UP 28 30 32 34 36 38 40 42 Kategori)
LARI 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200

2. 04.30-05.00 SELASA Circuit - - - - - - - - -


trainning

3. 04.30-05.00 RABU PUSH UP 28 30 30 34 36 38 40 43 (Waktu


PULL UP 6 7 7 9 10 10 11 11 Sesuai
SIT UP 28 30 30 34 36 38 40 42 Kategori)

4. 04.30-05.00 KAMIS Circuit - - - - - - - - -


trainning

5. 04.30-05.00 JUMAT PUSH UP 28 30 32 34 36 38 40 43 (Waktu


PULL UP 6 7 8 9 10 10 11 11 Sesuai
SIT UP 28 30 32 34 36 38 40 42 Kategori)
LARI 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200 3200

6. 04.30-05.00 SABTU PUSH UP 28 30 32 34 36 38 40 43 (Waktu


PULL UP 6 7 8 9 10 10 11 11 Sesuai
SIT UP 28 30 32 34 36 38 40 42 Kategori)

……..,………………….20....
Catatan: Minggu ke IV ditambah a.n. Dan/Ka Lemdik...
Dan Se/Satdik,
materi Shuttle Run.

Nama
Pangkat Korps NRP…….

KOPSTUK CONTOH - 5
LEMBAGA PENDIDIKAN

JADWAL MINGGUAN BIMSUH PEMBINA


PENDIDIKAN/ KURSUS :…………………………TA……

NO WAKTU TEMPAT OBYEK KEGIATAN/MATERI PELAKSANA KET


1 2 3 4 5 6 7

1. SENIN
83

1-2-2015
04.45 Lap. Umum: - Cek ketertiban Serka Amin
Hitam seluruh senam pagi dkk Batih
Siswa - Cek ketertiban
Khusus: Ton- senam pagi,
1/ Ton-2 berkumpul/menuju
Secata Thp-II lapangan, absen
Seluruh kelas kehadiran
Secata Thp-II

06.30 Lap. Sesarcab - Pengetahuan Semua -Pada kegiatan


Hitam hukum: Psl.212 Danton/Dan apel pagi
KUHP (melawan Kelas
pegawai negeri/
petugas yg melaku-
kan tugas secara
sah),penganiayaan
Psl.351, 352, 356

08.30 Barak Seluruh kelas - Penegakan PUD Para Danton/ - Kerapihan,


Siswa Dan Kelas kebersihan,
ketentuan
penempatan
barang-barang

10.20 R. Kelas Secata Thp-II - Penegakan Para


ketepatan waktu Danton/
masuk kelas setelah Dan Kelas
istirahat.

16.00 Lap. - Drill menembak Serka Didi


Hijau (kering): Dkk. Ba Tih
- Sikap menembak
- Membuat gambar
bidik

19.00 - Masjid Sesarcab, - Chek Ibadah Lettu Cpl Arif - 4 (empat)


- Barak Susbajat Sholat siswa Sesarcab
- Chek wajib belajar - 3 (tiga)
- Chek bimbingan siswa Susbajat
belajar

2. SELASA
2-2-2015 Lap. Umum : - Cek ketertiban Sertu Rudi Catat siswa
04.45 Hitam Seluruh senam pagi Dkk Batih yang terlambat
Siswa kumpul/menuju
Khusus : - Absen kehadiran Letda Cpl Lap/tidak ikut
Sesarcab, kekompakan Joni senam
Selapa berkumpul, menuju/
meninggalkan Lap.
hitam

1 2 3 4 5 6 7

06.30 Lap. Seluruh siswa - Penindakan siswa Danki/Para


Hitam yang tidak tertib pada Dan Ton
senam pagi dan
siswa yang tidak
tertib PUD nya

10.00 R. - Siswa - Counseling Danki dan


Rapat Sesarcab (Letda Dan Ton
Satdik CPL siswa ybs.
Dodi)
84

11.45 Lap. - Kelompok Chek wajib lari Serka Boy


khusus jas

12.00 - R.Makan Umum: - Chek ketertiban Pa Piket


Seluruh makan siang Satdik
Siswa

- Barak Khusus: - Chek aktifitas Letda Cpl


Secata ibadah perorangan Hamid,
Thp-II Serma Uci

21.30 Barak Umum: - Chek ketertiban Pa Piket


Seluruh apel malam, absen Satdik dan
Siswa hadir, kerapihan Serka Usin
Khusus: pakaian
Selapa,
Suspamu

3. RABU
3-2-2015
04.45 Lap. Umum: Cek Ketertiban Sertu Rudi Catat semua
Hitam Seluruh Senam Pagi dkk. Batih yang terlambat
Siswa kumpul/menuju
Lap/tdk ikut
Khusus: - Absen kehadiran Letda CPL senam
Sesarcab, kekompakan Joni
Selapa berkumpul, menuju/
Meninggalkan Lap.
hitam

06.30 Lap. Secata - PBB penghormatan Lettu Cpm


Hitam dalam hubungan Adi
pasukan, bersenjata,
berjalan.

Selapa - Penyegaran Ketua kelas Diawasi


menghadapi ujian: Dankelas

Sesarcab - Penyegaran Ketua kelas Diawasi


menghadapi ujian Dankelas

10.00 Lap. - Siswa yang - Penindakan Danki, Dan


Hitam tidak tertib - Pemberitahuan kelas
PUD pencabutan pesiar

Kantin - Seluruh - Cek ketertiban Serka Didi


siswa siswa

1 2 3 4 5 6 7

16.00 Barak - Siswa yang - Chek tugas -Pa Piket


dicabut Pesiar korve dan
karena PUD penertiban PUD
- Cek wajib belajar

19.00 Barak/Kelas Siswa/kelas - Cek wajib belajar Ba piket - Materi sesuai


yang dicabut hasil nilai EHB
pesiar untuk yang sudah
bimbingan ada, yang di
belajar bawah
85

kategori B

- Chek bimbingan - Disposal Mu,


belajar Tank Saracen

5 Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.

Catatan:

1. Jadwal berlaku untuk seluruh unsur Sekolah/Satdik.


2. Hal-hal yang tidak diatur dalam jadwal ini, diatur/disusun oleh masing-masing Dan
Ton/Danki.
3. Jadwal yang disusun masing-masing untuk Sekolah/Satdik ditembuskan ke Atasan
sesuai Struktur Organisasi Bimsuh.

……..,………………….20...
Dan Se/Dansatdik, . . .

Nama
Pangkat Korps NRP…….

KOPSTUK CONTOH - 6
LEMBAGA PENDIDIKAN

BUKU CATATAN PERORANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK


PENDIDIKAN/KURSUS :…………………………TA……

NAMA : JOHAN

FOTO PKT/NRP : SERDA/211500


NO.SIS : 09
KESATUAN : TON-2 KI-A DIKTUKBA
86

BENTUK PENONJOLAN TINDAK LANJUT


HARI/ (POSITIF/NEGATIF ) (PUJIAN/
NO KET
TGL HUKUMAN/
POSITIF NILAI NEGATIF NILAI
ADMINISTRASI)
1 2 3 4 5 6 7 8

1 SENIN - Pada saat ........ - Diberikan


2-5-2015 diadakan peringatan secara
pemeriksaan lisan, dituliskan
PUDD di dalam Buku Saku,
barak, diberikan
ditemukan pengurangan nilai
tempat tidur aspek sikap &
tidak rapi. perilakunya

2 SELASA - Pada saat ........ - Diberikan pujian,


3-5-2015 mengikuti pelajaran (dituliskan dalam
di kelas (MP. Peng. buku saku oleh
Minu TNI), aktif Lettu Cpl Amin)
bertanya dan penambahan nilai
menjawab aspek sikap &
pertanyaan dari perilakunya
Gumil.

Dst. Dst. - Dst. - Dst.

……..,………………….20....
Dan Ton/Kelas,

Nama
Pangkat Korps NRP…….

KOPSTUK SATDIK CONTOH - 7

DATA PERKEMBANGAN SIKAP DAN PERILAKU PESERTA DIDIK


DIK/SUS........................TA. 20...
KELAS/TON........MINGGU/BULAN KE....

NO NILAI PRESTASI PELANGGARAN REKAP NILAI NILAI RANG


NO NAMA
SIS AWAL WAKTU MACAM NILAI WAKTU MACAM NILAI (+/-) AKHIR KING
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
87

1. BAGUS 001 81 SENIN MENJADI +0,530 SELASA DITEGUR -0,430 =(0,530+0,540)- =81+ 2
03/12/15 PWKLN UP 04/12/15 KARENA 0,430 0,640
DGN BAIK NGANTUK = 1,070 - 0,430 =
81,640
- JADI
IMAM DAN
JUM’AT KHOTIB +0,540 = + 0,640
07/12/15 JUM’AT

2. AYU 002 81 RABU SBG KETUA +0,720 - - - = 0,720 +0,720 1


05/12/15 KELAS =
BERANI 81,720
MENEGUR/
MENINDAK
SISWA LAIN
YG SALAH

Dst

............,......................20....
Dan..........,

Nama
Pangkat Korps NRP ……..

KOPSTUK SATDIK CONTOH - 8

DATA PENILAIAN SIKAP DAN PERILAKU PESERTA DIDIK


DIK/SUS . . . . . . . . . . . . . . . . .TA. 20. . . . .
MINGGU KE/BULAN KE. . . . . .

NILAI REKAP
NILAI NILAI NILAI
NO NAMA NOSIS AWAL/NILAI NILAI RANGKING
PRESTASI PELANGGARAN AKHIR
SEBELUMNYA (+/-)
88

1 2 3 4 5 6 7 8 9
1.
2.
3.

............,......................20....
Dansatdik..........,

Nama
Pangkat Korps NRP ……..

CATATAN:

1. data ini dibuat oleh Pasiops Satdik perbulan (bila Dik di atas 2 bulan);

2. data ini dibuat perminggu (bila Dik kurang 2 bulan);

3. data ini dilampiri catatan tentang nilai peringkat 10 atas dan 10 bawah; dan

4. laporan terakhir Satdik merupakan hasil akhir (Nilai jadi) penilaian aspek sikap dan
perilaku peserta didik Satdik tersebut, kecuali Dik tertentu yang ada nilai bentuk tes yang
dikonversikan oleh Siopsdik dalam penilaian sikap dan perilaku peserta didik.

KOPSTUK CONTOH - 9
LEMBAGA PENDIDIKAN

BUKU LAPORAN SITUASI KELAS


PENDIDIKAN/KURSUS :…………………………TA. …
(TON/KELAS......BILA JUMLAH KELAS LEBIH DARI SATU)

WAKTU/ MATERI
NO SITUASI KELAS GUMIL/TIH PARAF KET
PEL.KE PELAJARAN
89

1 2 3 4 5 6 7

SELASA
3-3-2015

1. 1-4 TIK TON PAN

a. Daerah Persiapan - Sebagian besar Kapten Inf Didi Perlu


1) Syarat-syarat mengantuk tambahan
DP - Siswa A,B,C,D bekal MP
2) Kegiatan di DP tidak mengantuk melalui
Bimsuh
3) Tindakan - Siswa F aktif
keamanan bertanya dan
dapat menjawab
pertanyaan
b.Pangkal Serangan dengan baik.
1) Kegiatan di PS - Siswa H sering
2) Formasi keluar kelas, HP
berbunyi/aktif saat
Gumil mengajar.
- TIU/TIK tercapai
50%

2. 5-8 ..........Dst............... ..........Dst.............. ........Dst......... .......... Dst

3. 9 -11 .........Dst............... ..........Dst.............. ........Dst......... .......... Dst

……..,………………….20....
Gumil/Pelatih,

Nama
Pangkat Korps NRP ……..

Anda mungkin juga menyukai