Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

“DAMPAK LUMPUR LAPINDO PADA MANUSIA


DAN LINGKUNGAN”

MATA PELAJARAN HUKUM LINGKUNGAN

DOSEN PENGAMPU : GINUNG PRATIDINA SH.,MH.

DISUSUN OLEH:

NAMA : TITI SITI ROHMAH


NIM : 201010200235

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
LATAR BELAKANG

Bencana Lumpur Lapindo merupakan fenomena meluapnya semburan lumpur


dari perut bumi yang terjadi di Sidoarjo. Davies (2008, dikutip dari journal Anton
Novenanto 2010) sejak 26 Mei 2006, lumpur panas menyembur ke permukaan
bumi di Porong, Sidoarjo. Ada geolog yang menyatakan semburan itu merupakan
hasil dari aktifitas sebuah perusahaan minyak yang sedang melakukan eksplorasi
di situ, Lapindo Brantas Inc. Semburan air dan lumpur yang terjadi menjadi
polemik yang cukup kompleks hingga saat ini. Terlepas dari penyebabnya yang
menjadi kontroversi, Lumpur Lapindo menghadirkan impact yang cukup komplit.
Sampai saat ini usaha pemerintah dan Lapindo belum menunjukkan keberhasilan
untuk menghentikan semburan atau mengelola dampak sosial dan lingkungan dari
luberan lumpur itu.

Sebelum lumpur menyembur, kabupaten Sidoarjo merupakan wilayah yang


relatif stabil, ditunjukkan dengan minimnya gerakan social politik atau konflik
skala besar di wilayah ini. Sidoarjo yang terletak diantara Surabaya dan Gempol,
menjadi tulang punggung transportasi Jawa Timur, yang kemudian dipatahkan
oleh luberan lumpur sehingga dampaknya sangat besar bagi perekonomian Jawa
Timur karena menghambat laju distribusi logistik dan barang ekspor-impor yang
melalui ruas Porong-Gempol. Secara sederhana, tenggelamnya lahan-lahan
produktif (banguan, pekarangan, tambak dan sawah) telah mematikan mematikan
produktifitas dari lahan-lahan tersebut. Jika melihat secara luas, terganggunya
tulang punggung sistem transportasi berdampak pada kerugian ekonomi pada
sektor makro maupun mikro. Karakter unik tanah di Sidoarjo adalah tambak untuk
pengembangbiakan segala jenis udang dan ikan (Bandeng, Kakap, Gurami dan
Patin). Kerusakan ekologis yang terjadi berdampak pada tengelamnya pabrik-
pabrik dan industri kecilmenengah berkaitan dengan hasil tambak seperti kerupuk
dan terasi sebagai produk unggulan Sidoarjo. Masalah lainnya juga berkenaan
dengan usaha pemulihan ekologis wilayah yang terendam lumpur. Lumpur yang
mengandung logam berat dialirkan begitu saja ke sungai Porong. Kandungan
unsur logam dalam laporan Pusat Sumber Daya Geologi (2007) menyebutkan,
rata-rata kandungan unsur agak tinggi terdiri dari Pb, Zn, Mn, Ag, Cd, Sb, Au, Se

1
dan Hg. Dalam jangka panjang, logam berat tersebut dapat memicu berbagai
gangguan kesehatan.

Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang : Pengelolaan Lingkungan


Hidup BAB I pasal 1 ayat 14 disebutkan bahwa perusakan lingkungan hidup
adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup
tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan. Mengacu pada
hal tersebut PT Lapindo Brantas Inc. telah lalai dalam melaksanakan
kewajibannya sebagai kontraktor dalam Kontrak Kerja dan dapat dikatakan bahwa
PT Lapindo Brantas Inc. telah melakukan perbuatan yang mengakibatkan
perusakan lingkungan hidup.

Permasalahan tentang luberan Lumpur Lapindo dan komplikasinya terhadap


manusia dan lingkungannya banyak dipublikasikan dalam media massa. Mulai
dari media cetak biasa seperti koran, majalah, dan tabloid, hingga media
elektronik seperti televisi, radio, internet sebagai media online.

Semburan Lumpur Sidoarjo sudah berlangsung selama 17 tahun dan belum


ada tanda-tanda akan berhenti. Sampai saat ini bencana lumpur lapindo masih
terus berlangsung. Sejak 2006 hingga kini, semburan Lumpur Lapindo telah
menggenangi 19 desa di Kecamatan Tanggulangin, Kecamatan Jabon, dan
Kecamatan Porong dengan luas area terdampak diperkirakan mencapai 1.143,3
hektare dan akan terus bertambah melihat kondisinya hingga kini semburan masih
terus terjadi. Kejadian tersebut membuat lebih dari 10.426 unit rumah dan 77
rumah ibadah terendam lumpur, serta memaksa puluhan ribu jiwa mengungsi. 1
Dengan demikian dapat dilihat bahwa bencana lumpur lapindo ini telah
memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat, bukan hanya masyarakat
sekitar lokasi terjadinya bencana lumpur lapindo namun juga bagi aktivitas
perekonomian di Jawa Timur.

1
https://www.kompas.id/baca/foto/2023/05/29/17-tahun-semburan-lumpur-lapindo-di-
sidoarjo-belum-berhenti

2
PEMBAHASAN

Penyebab Bencana Lumpur Lapindo

Pada awalnya bencana lumpur lapindo diperkirakan diakibatkan oleh


adanya bencana gempa yang terjadi di Indonesia. Hal ini didapat berdasarkan
laporan yang ditulis oleh dua orang insinyur petroleum terkemuka. Mereka adalah
Maurice Dusseault PhD dari Universitas Waterloo, Kanada dan Baldeo Singh,
insinyur S3 dari Massachusetts Institute of Technology, AS. Menurut mereka
gempa dan gempa-gempa susulan di Yogyakarta serta dampak yang
ditimbulkannya merupakan kunci penyebab kejadian bencana lumpur lapindo
yang terjadi. Selain itu juga terdapat laporan dari Ralph Adams, insinyur asal
Kanada yang sudah berpengalaman 29 tahun dalam pengeboran minyak dan gas di
Indonesia. Adams menulis laporan Banjar Panji-1 Well Control Incident Report.
“Program pengeboran dan perubahan rangka sumur pengeboran bukan menjadi
penyebab letusan. (Semburan) dibuka oleh gempa besar kurang dari 24 jam
sebelum kena sumur,” tulisnya.

Namun dalam AAPG 2008 International Conference & Exhibition yang


dilaksanakan di Cape Town International Conference Center, Afrika Selatan,
tanggal 26-29 Oktober 2008 yang dihadiri oleh ahli geologi seluruh dunia,
menghasilan pendapat ahli: 3 (tiga) ahli dari Indonesia mendukung GEMPA
YOGYA sebagai penyebab, 42 (empat puluh dua) suara ahli menyatakan
PENGEBORAN sebagai penyebab, 13 (tiga belas) suara ahli menyatakan
KOMBINASI Gempa dan Pemboran sebagai penyebab, dan 16 (enam belas
suara) ahli menyatakan belum bisa mengambil opini. Dengan demikian suara
terbanyak untuk penyebab terjadinya bencana lumbur lapindo adalah pengeboran
yang salah.
Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pengeboran ini
dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis
dengan mengasumsikan zona pengeboran di zona Rembang dengan target
pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka mengebor di zona Kendeng
yang tidak memiliki formasi Kujung-nya. Dengan demikian mereka

3
merencanakan akan melakukan pemasang casing setelah menyentuh target, yaitu
batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama pengeboran
mereka tidak meng-casing lubang karena kegiatan pengeboran masih berlangsung.
Selama pengeboran, lumpur yang overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi
Pucangan sudah berusaha menerobos tetapi dapat di atasi dengan pompa
lumpurnya Lapindo.
Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping.
Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal yang dicapai
hanya menyentuh formasi Klitik saja. Batu gamping pada formasi Klitik sangat
porous (bolong-bolong).

Akibatnya lumpur yang tadinya digunakan untuk melawan lumpur formasi


Pucangan hilang masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik atau circulation
loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan.
Akibat dari habisnya lumpur Lapindo, maka lumpur formasi Pucangan berusaha
menerobos ke luar. Mata bor berusaha ditarik tetapi terjepit sehingga dipotong.
Sesuai prosedur standard, operasi pemboran dihentikan, perangkap Blow Out
Preventer (BOP) di rig segera ditutup & segera dipompakan lumpur pemboran
berdensitas berat ke dalam sumur dengan tujuan mematikan kick. Kemungkinan
yang terjadi, fluida formasi bertekanan tinggi sudah terlanjur naik ke atas sampai
ke batas antara open-hole dengan selubung di permukaan (surface casing) 13 3/8
inchi. Di kedalaman tersebut, diperkirakan kondisi geologis tanah tidak stabil &
kemungkinan banyak terdapat rekahan alami (natural fissures) yang bisa sampai
ke permukaan. Karena tidak dapat melanjutkan perjalanannya terus ke atas
melalui lubang sumur disebabkan BOP sudah ditutup, maka fluida formasi
bertekanan tadi akan berusaha mencari jalan lain yang lebih mudah yaitu melewati
rekahan alami tadi & berhasil. Inilah mengapa surface blowout terjadi di berbagai
tempat di sekitar area sumur, bukan di sumur itu sendiri

Dampak Bencana Lumpur Lapindo

Bencana lumpur lapindo telah memberi banyak dampak pada masyarakat


sekitar dan aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dampak – dampak yang

4
didapat bukan hanya dampak negatif, namun juga ada dampak positif yang
didapatkan dari terjadinya bencana ini. Adapun dampak negatif yang didapat yaitu
:

a) Bencana lumpur lapindo yang tadinya hanya menggenangi 4 desa sekarang


telah meluas menjadi 16 desa, hal ini berarti lebih dari 728 hektar telah
tergenangi. Dalam area yang tergenangi ini tidak hanya terdapat rumah
penduduk saja, namun ada sarana pendidikan, pabrik, dan kantor pemerintahan
yang juga ikut tergenang. Dengan keadaan ini secara otomatis akan banyak
penduduk yang bukan hanya kehilangan tempat tinggalnya namun juga
kehilangan mata pencahariannya dan akan ada banyak anak yang kehilangan
tempat mereka untuk menuntut ilmu.

b) Bencana lumpur lapindo juga telah mencemari lingkungi sekitar dari wilayah
yang digenangi, seperti areal persawahan dan ladang milik warga. Banyak
ternak milik warga yang ikut mati dalam bencana ini. Menurut Wahana
Lingkungan Hidup (Walhi), secara umum pada area luberan lumpur dan sungai
Porong telah tercemar oleh logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup
berbahaya bagi manusia apalagi dengan kadar yang jauh di atas ambang batas.
Lumpur lapindo juga memiliki kadar PAH (Chrysene dan Benz(a)anthracene)
dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali di atas ambang batas bahkan
ada yang lebih dari itu. Kandungan PAH sangat berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Berikut akibat yang dapat diakibatkan oleh zat PAH bagi manusia
da lingkungan ,yaitu:

 Biokumulasi dalam jaringan lemak manusia dan hewan

 Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit, jika terjadi kontak
langsung dengan zat PAH

 Terjadi permasalahan reproduksi

 Memperbesar kemungkinan terkena kanker

Dampak PAH yang ada dalam lumpur lapindo terhadap masyarakat


dan lingkungan sekitar mungkin tidak akan dirasakan sekarang, namun akan

5
dapat dirasakan pada jangka waktu lima sampai sepuluh tahun mendatang.
Selain itu perlu juga diwaspadai bahwa ternyata lumpur Lapindo dan sedimen
Sungai Porong kadar timbal-nya sangat besar yaitu mencapai 146 kali dari
ambang batas yang telah ditentukan.

c) Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah menggangu aktivitas


perekonomian di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan ditutupnya ruas jalan tol
Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak ditentukan. Seperti yang kita tahu,
kota Surabaya merupakan ibukota dari Jawa Timur, sehingga banyak sekali
aktivitas perekonomian yang berjalan disana. Dengan ditutupnya jalan tol
Surabaya-Gempol, secara otomatis mengakibatkan banyak kemacetan yang
terjadi, terutama di jalan alternatif menuju Surabaya. Penutupan jalan tol ini
juga berdampak pada aktivitas produksi di kawasan Mojokerto dan Pasuruan
yang merupakan salah satu kawasan industri utama yang ada di Jawa Timur.
Bencana lumpur lapindo ini juga telah membuat tanah di wilayah yang
tergenangi menjadi ambles dan merusak beberapa pipa air milik PDAM.
Sebuah sutet milik PLN juga ikut terendam dalam bencana ini. Hal ini
mengakibatkan warga di sekitar jalan raya porong kesulitan dalam
mendapatkan air bersih, listrik, dan jaringan telepon.

Dapat dilihat bahwa bencana lumpur lapindo telah memberikan banyak


dampak negatif bagi masyarakat sekitar dan aktivitas perekonomian Jawa Timur.
Namun seperti pepatah yang mengatakan bahwa dibalik kesulitan pasti ada
kemudahan, bencana lumpur lapindo juga memiliki beberapa dampak positif,
yaitu:

a) Mineral Lumpur lapindo tersebut dapat digunakan untuk pembuatan bodi


keramik dengan pembakaran antara suhu 800-900oC dan untuk pembuatan
keramik hias dengan pembakaran suhu 1400oC serta pembuatan batu bata,
batako dan genteng.

6
b) Mineral lumpur lapindo dapat dikembangkan untuk dijadikan sumber daya
energi non konvensional,yaitu dalam pembuatan baterai seperti baterai yang
diciptakan oleh Aji Christian Bani Adam, Oki Prisnawan, Yoga Pratama dan
Umarudin. Baterai ini telah menjadi juara kedua dari kompetisi
Technopreneurship Pemuda 2012. Baterai tersebut memanfaatkan pasta yang
telah mereka hasilkan dari lumpur lapindo. Baterai ini akan bertahan hidup
selama pasta itu kering dan kemudian baterai akan mati. Baterai ini dapat
menyala selama 5 jam non stop.

Tindakan pemerintah dan Lapindo Brantas Inc.

Pihak Lapindo telah menyediakan dana sebesar US$ 70 juta atau sekitar
665 milyar untuk dana darurat penanggulangan lumpur. Dana ini digunakan untuk
salah satunya adalah membuat tanggul untuk membendung area genangan lumpur.
Namun dengan terus bertambahnya volume semburan lumpur lapindo, pembuatan
tanggul dirasa tidak menyelesaikan masalah. Ditambah lagi dengan datangnya
musim hujan, volume yang tertampung dalam tanggul akan menjadi besar dan
dapat mengakibatkan jebolnya tanggul. Hal ini sangat bebahaya jika terjadi dalam
jangka waktu yang pendek, karena kawasan sekitar tanggul adalah jalan raya, rel
kereta api, dan rumah penduduk. Ada tiga tim ahli yang dibentuk untuk
menyelesaikan masalah bencana lumpur lapindo. Tiap tim terdiri dari perwakilan
Lapindo Brantas Inc., pemerintah dan sejumlah ahli dari beberapa universitas
terkemuka. Tim ini dibentuk untuk menyelamatkan penduduk sekitar, menjaga
infrastuktur, dan menangai semburan lumpur dengan resiko lingkungan terkecil.
Seluruh biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas tiap tim akan ditanggung
oleh Lapindo Brantas Inc.

Selain itu Lapindo Brantas Inc. juga harus memberikan ganti rugi bagi
para korban. Lapindo Brantas Inc berkewajiban untuk membayar sebanyak 13.237
berkas. Saat ini masih ada 3.348 berkas dengan total pembayaran 786 milyar yang
masih belum tertangani. Dengan kata lain sebanyak 75 persen dari berkas yang
ada telah dilunasi. Lapindo Brantas Inc telah mengeluarkan dana sebanyak 8

7
triliun, dimana 5 triliun digunakan untuk penanganan semburan lumpur lapindo
dan triliun digunakan untuk pembayaran aset warga.

KESIMPULAN

Dari karya tulis diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

 Dari banyak pendapat ahli diketahui bahwa bencana lumpur lapindo ini
disebabkan oleh kelalaian yang dilakukan oleh Lapindo Brantas Inc. Pihak
Lapindo Brantas Inc tidak melakukan pemasangan casing sesuai dengan
spesifikasi standar teknis pengeboran, sehingga mengakibatkan terjadinya
blow out atau semburan lumpur.

 Bencana lumpur lapindo ini juga memberikan banyak dampak, tidak hanya
pada masyarakat sekitar namun juga pada aktivitas perekonomian di Jawa
Timur. Hal ini dilihat dari banyaknya warga yang kehilangan tempat
tinggal, lapangan pekerjaan, dan sarana pendidikan. Bukan hanya itu,
warga sekitar juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih, listrik, dan
jaringan telepon. Selain itu juga masih ada pula pencemaran lingkungan
yang diakibatkan oleh bencana ini. Namun dibalik semua dampak negatif
tersebut masih ada pula dampak positif yang bisa didapat dari terjadinya
bencana ini. Dampak positif itu yaitu pembuatan batu bata dan genteng
dari lumpur lapindo serta pembuatan baterai dengan lumpur lapindo yang
telah memenangkan juara juara kedua dari kompetisi Technopreneurship
Pemuda 2012.

 Pemerintah dan Lapindo Brantas Inc bekerjasama dalam melakukan upaya


penyelesaian lumpur lapindo ini, tiga tim telah dibentuk untuk
menyelesaikan masalah ini. Lapindo Brantas Inc juga telah melakukan
75% pembayaran ganti rugi terhadap warga.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo
http://nasional.kompas.com/read/2012/05/30/03095137/Dampak.Lumpur.Meluas
http://lapindo-brantas.co.id/id/about/history/
http://kenalilahbencanaalam.blogspot.com/2009/03/kronologis-terjadinyabencana-
lumpur.html
http://nasional.inilah.com/read/detail/58352/penyebab-lumpur-lapindo-
gempa#.UiHkYn9TuAM
http://steffyapriyanti.blogspot.com/2013/01/lumpur-lapindo.html
http://www.waspada.co.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=293926:korban-lumpur-lapindo-belum-terima-
pembayaran&catid=95:nusantara&Itemid=146

https://sekarayuaulia.wordpress.com/2013/09/01/makalah-dampak-lumpur-
lapindo-pada-masyarakat-dan-lingkungan/

https://eprints.umm.ac.id/23151/2/jiptummpp-gdl-fikaaditam-41045-2-babi.pdf

Anda mungkin juga menyukai