Anda di halaman 1dari 4

Nama: Odilya Gloria Resa

Kelas : IIIA

HARI: KAMIS / 18 05-2017


BENCANA LUMPUR LAPINDO

Semburan awal lumpur panas tersebut terjadi pada tanggal 29 Mei 2006.
Akibat dari semburan lumpur tersebut, kawasan pemukiman, pertanian,
dan perindustrian di wilayah Porong Sidoarjo lumpuh total. Selain itu,
lumpur panas berdampak serius pada kegiatan ekonomi di Jawa Timur.
Tidak hanya Kecamatan Porong, kecamatan lain yakni Gempol ikut
merasakan dampak dari semburan lumpur panas Lapindo.
Banjir lumpur panas Sidoarjo, juga dikenal dengan sebutan Lumpur
Lapindo , adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi
pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo,
Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia,

Lokasi pusat semburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar
Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo
Brantas Inc sebagai operator blok Brantas. Oleh karena itu, hingga
saat ini, semburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas
pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur tersebut. Pihak
Lapindo Brantas sendiri punya dua teori soal asal semburan. Pertama,
semburan lumpur berhubungan dengan kesalahan prosedur dalam kegiatan
pengeboran. Kedua, semburan lumpur kebetulan terjadi bersamaan dengan
pengeboran akibat sesuatu yang belum diketahui. Namun bahan tulisan
lebih banyak yang condong kejadian itu adalah akibat pemboran.
Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan pemukiman dan di
sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
Tak jauh dari lokasi semburan terdapat jalan tol Surabaya-Gempol,
jalan raya Surabaya-Malang dan Surabaya-Pasuruan-Banyuwangi (jalur
pantura timur), serta jalur kereta api lintas timur Surabaya-Malang
dan Surabaya-Banyuwangi,Indonesia

Bencana lumpur lapindo telah memberi banyak dampak pada masyarakat


sekitar dan aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dampak dampak yang
didapat bukan hanya dampak negatif, namun juga ada dampak positif yang
didapatkan dari terjadinya bencana ini. Adapun dampak negatif yang
didapat yaitu
a) Bencana lumpur lapindo yang tadinya hanya menggenangi 4 desa
sekarang telah meluas menjadi 16 desa, hal ini berarti lebih dari
728 hektar telah tergenangi. Dalam area yang tergenangi ini tidak
hanya terdapat rumah penduduk saja, namun ada sarana pendidikan,
pabrik, dan kantor pemerintahan yang juga ikut tergenang. Dengan
keadaan ini secara otomatis akan banyak penduduk yang bukan hanya
kehilangan tempat tinggalnya namun juga kehilangan mata
pencahariannya dan akan ada banyak anak yang kehilangan tempat
mereka untuk menuntut ilmu.
b) Bencana lumpur lapindo juga telah mencemari lingkungi sekitar
dari wilayah yang digenangi, seperti areal persawahan dan ladang
milik warga. Banyak ternak milik warga yang ikut mati dalam
bencana ini. Menurut Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), secara umum
pada area luberan lumpur dan sungai Porong telah tercemar oleh
logam kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang cukup berbahaya bagi
manusia apalagi dengan kadar yang jauh di atas ambang batas.
Lumpur lapindo juga memiliki kadar PAH (Chrysene dan
Benz(a)anthracene) dalam lumpur Lapindo yang mencapai 2000 kali
di atas ambang batas bahkan ada yang lebih dari itu. Kandungan
PAH sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Berikut akibat
yang dapat diakibatkan oleh zat PAH bagi manusia da lingkungan
,yaitu:
1) Biokumulasi dalam jaringan lemak manusia dan hewan
2) Kulit merah, iritasi, melepuh, dan kanker kulit, jika
terjadi kontak langsung dengan zat PAH
3) Terjadi permasalahan reproduksi
4) Memperbesar kemungkinan terkena kanker

Dampak yang ada dalam lumpur lapindo terhadap masyarakat dan


lingkungan sekitar mungkin tidak akan dirasakan sekarang, namun
akan dapat dirasakan pada jangka waktu lima sampai sepuluh tahun
mendatang. Selain itu perlu juga diwaspadai bahwa ternyata lumpur
Lapindo dan sedimen Sungai Porong kadar timbal-nya sangat besar
yaitu mencapai 146 kali dari ambang batas yang telah ditentukan.

c) Terjadinya bencana lumpur lapindo ini juga telah menggangu


aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Hal ini dikarenakan
ditutupnya ruas jalan tol Surabaya-Gempol hingga waktu yang tidak
ditentukan. Seperti yang kita tahu, kota Surabaya merupakan
ibukota dari Jawa Timur, sehingga banyak sekali aktivitas
perekonomian yang berjalan disana. Dengan ditutupnya jalan tol
Surabaya-Gempol, secara otomatis mengakibatkan banyak kemacetan
yang terjadi, terutama di jalan alternatif menuju Surabaya.
Penutupan jalan tol ini juga berdampak pada aktivitas produksi di
kawasan Mojokerto dan Pasuruan yang merupakan salah satu kawasan
industri utama yang ada di Jawa Timur. Bencana lumpur lapindo ini
juga telah membuat tanah di wilayah yang tergenangi menjadi
ambles dan merusak beberapa pipa air milik PDAM. Sebuah sutet
milik PLN juga ikut terendam dalam bencana ini. Hal ini
mengakibatkan warga di sekitar jalan raya porong kesulitan dalam
mendapatkan air bersih, listrik, dan jaringan telepon.
Dapat dilihat bahwa bencana lumpur lapindo telah memberikan
banyak dampak negatif bagi masyarakat sekitar dan aktivitas
perekonomian Jawa Timur. Namun seperti pepatah yang mengatakan
bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, bencana lumpur
lapindo juga memiliki beberapa dampak positif, yaitu :

1) Mineral Lumpur lapindo tersebut dapat digunakan untuk


pembuatan keramik, serta pembuatan batu bata, batako dan
genteng.
2) Mineral lumpur lapindo dapat dikembangkan untuk dijadikan
sumber daya energi non konvensional, yaitu dalam pembuatan
baterai seperti baterai yang diciptakan oleh Aji Christian
Bani Adam, Oki Prisnawan, Yoga Pratama dan Umarudin. Baterai
ini telah menjadi juara kedua dari kompetisi Technopreneurship
Pemuda 2012. Baterai tersebut memanfaatkan pasta yang telah
mereka hasilkan dari lumpur lapindo. Baterai ini akan bertahan
hidup selama pasta itu kering dan kemudian baterai akan mati.
Baterai ini dapat menyala selama 5 jam non stop.

Anda mungkin juga menyukai