sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa
tertekan, trauma, dan tak berdaya. menurut Dan Olweus, seorang ahli psikologi yang
terkenal dalam studi bullying, mendefinisikan bullying sebagai perilaku agresif yang
disengaja dan berulang-ulang, di mana ada ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku
dan korban. Bullying terjadi ketika seseorang atau sekelompok orang bertujuan menyakiti,
menakut-nakuti, atau menindas orang lain yang lebih lemah atau rentan.
Ciri-ciri
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang mungkin ditunjukkan oleh anak yang menjadi korban
bullying:
1. Perubahan Perilaku: Anak korban bullying mungkin mengalami perubahan perilaku yang
drastis. Mereka dapat menjadi lebih tertutup, cemas, atau penurut. Mereka juga mungkin
menunjukkan tanda-tanda depresi, kecemasan yang meningkat, atau menarik diri dari
aktivitas yang sebelumnya mereka sukai.
3. Kerusakan Diri: Anak korban bullying mungkin menunjukkan tanda-tanda kerusakan fisik,
seperti memar, luka, atau barang-barang pribadi yang rusak. Mereka juga mungkin memiliki
alasan yang tidak masuk akal untuk cedera tersebut atau mencoba menyembunyikan
bekas-bekas luka.
4.Gangguan Tidur atau Makan: Anak korban bullying mungkin mengalami gangguan tidur,
seperti kesulitan tidur, mimpi buruk, atau terbangun secara teratur. Mereka juga mungkin
mengalami perubahan dalam pola makan, seperti hilangnya nafsu makan atau peningkatan
nafsu makan yang berlebihan.
5.Gangguan Kesehatan: Bullying dapat berdampak negatif pada kesehatan korban. Mereka
mungkin mengalami sakit kepala, sakit perut, gangguan pencernaan, atau masalah
kesehatan lainnya sebagai respons terhadap tekanan dan stres yang dialami.
Cara mengatasi/pencegahan