Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rizki Fitriani

Kelas: XII MIA 5

Absen: 27

::

::

::

Pertumbuhan dan Perkembangan pada HEWAN

Semua makhluk hidup mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan

pada hewan ditandai dari bertambahnya ukuran, seperti tinggi, berat, panjang serta bentuk

tubuh yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula). Misalnya,

seekor kupu-kupu dewasa, nggak akan bisa kembali menjadi kepompong. Sedangkan

perkembangan yaitu proses perubahan bentuk organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.

1. Pengertian secara umum


Secara umum, pertumbuhan dan perkembangan pada hewan nggak beda jauh nih sama
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
terjadi pada seluruh bagian tubuhnya, diawali dari proses fertilisasi, yaitu proses terjadinya
pembuahan sel telur dengan sel sperma.
2. Pembagian fase
pertumbuhan dan perkembangan pada
hewan dibagi menjadi dua fase utama, yaitu fase embrionik dan fase pasca-embrionik.
a. Fase Embrionik
Fase embrionik merupakan fase yang dimulai dari terbentuknya zigot sampai berkembang
menjadi embrio. Pada tahap ini zigot yang terbentuk dari proses fertilisasi antara
sperma dan sel telur mengalami pertambahan jumlah sel akibat pembelahan secara mitosis.
Jadi, zigot akan melakukan pembelahan sel (cleavage) lalu membentuk organ-organ hingga
menjadi individu yang utuh. Eitts, tapi ada beberapa tahapan yang harus zigot lewati. Apa
aja tahapannya? Mari kita simak.
 Tahap Morula
Pada tahap ini, zigot akan mengalami pembelahan mitosis berulang kali
menjadi 2, 4, 8, sampai 64 sel. Sel-sel yang terbentuk ini dinamakan
blastomer. Saat berjumlah 64, blastomer tadi berkumpul dan membentuk
bola sel yang tidak berongga seperti buah arbei dan dinamakan morula.
 Tahapan Blastula
Selanjutnya, sel-sel morula terus membelah diri dan akhirnya membentuk
suatu bola sel berongga yang berisi cairan dan kita kenal sebagai tahap
blastula. Nah, rongga pada bagian tengah blastula dinamakan blastosol,
sedangkan tahap pembentukan blastula disebut blastulasi.
 Tahap Gastrula
Tahap gastrula ini bentuk lanjutan dari blastula ya. Pada tahap ini, ditandai
dengan pelekukan tubuh yang semakin nyata, lalu timbul lapisan dinding
tubuh embrio serta rongga tubuh (gastrosol). Nah, proses ini kita sebut
gastrulasi. Lubang tempat pelekukan itu kelak akan berkembang menjadi
anus yang disebut blastopor. Oh iya, pada tahap ini, embrio telah terbentuk
dan m enghasilkan tiga lapisan embrionik, yaitu ektoderm, mesoderm, dan
endoderm.
 Tahap Organogenesis
Yeay! Akhirnya kita sampai di tahap terakhir. Tahap organogenesis
merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang berkembang
dari tiga lapisan gastrula. Tiga lapisan tersebut, yaitu:
1. Lapisan Ektoderm
Lapisan ektoderm merupakan lapisan terluar. Lapisan ini berkembang
menjadi rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2. Lapisan Mesoderm
Lapisan mesoderm berada pada lapisan tengah yang berkembang menjadi
otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3. Lapisan Endoderm
Nah, lapisan ini adalah lapisan terdalam. Lapisan ini berkembang menjadi
alat pencernaan dan alat pernapasan ya!
 Agar lebih mudah mengingat tahapan fase embrionik, kamu bisa
menggunakan rumus: Zidan – Makan – Bakso – Gratis – Oenak tenan. Z yang berarti zigot, M
adalah morula, B untuk blastula, G untuk Gastrula dan O untuk Organogenesis. Sekarang, kita
lanjut pada fase pasca-embrionik.
b. Fase pasca-embriotik.
Fase pasca-embrionik dimulai sejak hewan lahir atau menetas. Pada fase ini, kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota tubuh tidak sama. Pertumbuhan ini juga
tidak berlangsung terus-menerus, bisa berhenti setelah mencapai dewasa. Sementara itu,
perkembangan dimulai ketika alat-alat kelamin sudah mampu mereproduksi sel-sel kelamin
(gamet). Salah satu contoh fase pasca-embrionik adalah metamorfosis.
 Metamorphosis
Metamorfosis yaitu proses perubahan bentuk secara bertahap dari larva
hingga menjadi dewasa. Metamorfosis pada hewan dibagi menjadi
metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
1. Metamorfosis Sempurna (Holometabola)
Pada metamorfosis sempurna, bentuk hewan muda sangat berbeda dari
bentuk hewan dewasa, lho. Metamorfosis sempurna ditandai dengan
adanya fase pupa atau kepompong. Contoh hewan yang mengalami
metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lalat, tawon, dan lebah.
2. Metamorphosis Tidak Sempurna (Himimetebola)
Metamorfosis tidak sempurna atau hemimetabola adalah perubahan
bentuk yang tidak mengalami fase pupa. Jadi, pada fase ini hewan muda
memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan hewan dewasa, hanya
saja ukuran dan kematangan organ reproduksinya berbeda. That’s why,
hewan muda disebut nimfa, bukan larva ya, guys. Contoh hewan yang
metamorfosisnya tidak sempurna apa, ya? Ya, betul! kecoak, capung,
jangkrik dan belalang.

Anda mungkin juga menyukai